Dokumen tersebut membahas tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk guru, yang mencakup publikasi ilmiah, pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan kolektif sebagai sarana pengumpulan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan golongan.
Memahami kebijakan umum pembinaan dan pengembangan profesi guru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Memahami esensi, prinsip, jenis program pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan, serta uji kompetensi guru dan dampak ikutannya.
Memahami makna, persyaratan, prinsip-prinsip, tahap-tahap pelaksanaan, dan konversi nilai penilaian kinerja guru.
Memahami esensi dan ranah pembinaan dan pengembangan guru, khususnya berkaitan dengan keprofesian dan karir.
Memahami konsep, prinsip atau asas, dan jenis-jenis penghargaan dan perlindungan kepada guru, termasuk kesejahteraannya.
Memahami dan mampu mengaplikasikan esensi etika profesi guru dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara profesional, baik di kelas, di luar kelas, maupun di masyarakat.
Memahami kebijakan umum pembinaan dan pengembangan profesi guru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Memahami esensi, prinsip, jenis program pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan, serta uji kompetensi guru dan dampak ikutannya.
Memahami makna, persyaratan, prinsip-prinsip, tahap-tahap pelaksanaan, dan konversi nilai penilaian kinerja guru.
Memahami esensi dan ranah pembinaan dan pengembangan guru, khususnya berkaitan dengan keprofesian dan karir.
Memahami konsep, prinsip atau asas, dan jenis-jenis penghargaan dan perlindungan kepada guru, termasuk kesejahteraannya.
Memahami dan mampu mengaplikasikan esensi etika profesi guru dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara profesional, baik di kelas, di luar kelas, maupun di masyarakat.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
8. Pengantar
kompetensi Tim Penilai,
8
Mampu (bagaimana menilai)
Pahami buku 4 dan buku 5
Mau melaksanakan penilaian
dengan adil, ber etika untuk selalu
menjaga ketercapaian tujuan jafung
guru
19. 19
Dari Ke
Jumlah angka kredit
minimal
pengembangan
diri
publikasi ilmiah dan
atau karya inovatif
IIIa IIIb 3 --
IIIb IIIc 3 4
IIIc IIId 3 6
IIId IVa 4 8
IVa IVb 4 12
IVb IVc 4 12
IVc IVd 5 14
IVd IVe 5 20
20. Contoh
Mau naik dari IVb ke IVc , butuh 12 AK,
dari publikasi ilmiah HARUS ADA:
1 makalah laporan PTK 4 AK
1 artikel ilmiah di jurnal (jurnal nasional ter akreditasi 3
AK, atau jurnal propinsi terakreditasi 2 AK, jurnal
nasional tidak/belum teterakreditasi 2 AK, jurnal propinsi
tidak/ belum terakreditasi 1,5 AK
Sisanya boleh macam publikasi ilmiah lain, ataupun karya
inpovatif (dengan melihat persyaratan tentang macam
publikasi ilmiahnya)
20 Buku 4 halaman 6
21. Pertanyaan dan jawaban
Adakah syarat macam publikasi ilmiah?
Diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah populer paling banyak
3 (tiga). Buku pedoman guru paling
banyak 1 (satu)
Laporan hasil penelitian maksimal 2
(dua) laporan per tahun
21
Buku 4 halaman 6
22. Pertanyaan dan jawaban
Bolehkah AK hanya dari Karya
Inovatif saja?
Untuk Karya Inovatif maksimal
50% dari angka kredit yang
dibutuhkan
22
Buku 4 halaman 6
23. Latihan
Pak Hari, guru golongan IIIb mengusulkan
untuk naik ke golongan IIIc.
Ia akan mengajukan AK melalui publikasi
ilmiah, berapa AK yang dibutuhkan?
Apakah boleh publikasi ilmiahnya diktat
dan buku pelajaran?
23
24. Latihan
Pak Andi, mau naik dari
golongan IVc ke IVd, bila
hanya memakai publikasi
ilmiah, berapa AK yang
dibutuhkan dan apa jenisnya?
Adakah syarat lainnya?
24
25. Latihan
Bu Tini, mengajukan usul
kenaikan dari golongan IVa ke IVb
berapa AK dari Publikasi Ilmiah?
Bolehkah publikasi ilmiahnya
hanya berupa buku dan hasil
penelitian ?
25
27. Dulu : Naik dari IIIa – IVa lancar (belum wajib
pengembangan profesi), naik ke IVb harus ada
pengembangan profesi (sering dikatakan sebagai
KTI)
Banyak yang tidak/belum
mengusulkan ke IV b karena
berbagai alasan (di antaranya
kurang mampu menyusun KTI)
27
29. Gambaran hasil penilaian
(Des 2011)
29
Tidak
dapat nilai
46%
Nilai 12
17%
Dapat nilai
Kurang dari 12
Nilai
1 – 4
Dapat nilai
8 - 12
30. Masalah
Kurang paham : Sosialilasi
kurang
KTI tidak sesuai pedoman
Ada yang mengajukan KTI
bukan buatan sendiri…
Tidak jujur
30
31. KTI yang kurang sesuai
Bukan yang dinilai (LKS, kumpulan
soal, tidak jelas)
Tidak sesuai pedoman KTI (terlalu
umum, tidak perlu, tidak ada
pengesahan, tidak jelas dll).
Tanpa lampiran (bukti-bukti,
dokumen)
31
32. Saat ini : SUDAH
ADA PEDOMAN
yang JELAS
Buku 4 (Apa Kerangka isinya)
Buku 5 (Bagaimana
menilainya)
32
33. Pengembangan diri adalah upaya untuk
meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki
kompetensi yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau kebijakan pendidikan
nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni. Kegiatan tersebut dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional
atau melalui kegiatan kolektif guru.
Pengertian Pengembangan Diri
34. Pendidikan dan Latihan (Diklat) Fungsional
Kegiatan Kolektif Guru
Pengembangan Diri
35. Pendidikan dan pelatihan fungsional adalah upaya
peningkatan kompetensi guru dan/atau pemantapan
wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan
yang sesuai dengan profesi guru yang bermanfaat
dalam pelaksanaan tugas guru melalui lembaga yang
memiliki izin penyelenggaraan dari instansi yang
berwenang.
Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Fungsional
36. Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Fungsional
No
Durasidiklat(dalamsatuanjamefektif
pelaksanaandiklat)
Angka
Kredit
1 Lebihdari 960jam 15
2 Antara 641s/d960 9
3 Antara481s/d 640 6
4 Antara181s/d 480 3
5 Antara 81s/d 180 2
6 Antara 30s/d 80 1
37. Bukti Fisik yang harus dilampirkan :
Fotokopi surat tugas dari kepala
sekolah/madrasah, atau atasan langsung, atau
instansi lain yang terkait yang telah disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah atau atasan langsung.
Fotokopi sertifikat diklat bagi guru disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah sedangkan bagi kepala
sekolah/madrasah oleh dinas pendidikan sebagai
atasan langsung.
Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru
yang bersangkutan.
Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Fungsional
38. Kerangka Laporan
Pendidikan dan Latihan (Diklat)
Fungsional
1) Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana
kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu pelaksanaan
diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari kepala
Sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.
2) Bagian Isi:
a) Tujuan diklat/pengembangan diri yang dilakukan.
b) Isi materi yang disajikan dalam diklat/pengembangan diri serta uraian kesesuaian dengan
peningkatan keprofesian. guru yang bersangkutan.
c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta diklat/pengembangan
diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut.
d) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu. KBM dan
siswanya.
e) Penutup
3) Bagian Akhir
Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat yang disajikan sebagaimana tabel
berikut:
Nama
Diklat
Tempat
Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Diklat
Nama
Fasilitator
Mata
Diklat/
Kompet
ensi
Nama
Penyeleng-
gara Kegiatan
Dampak*)
*) isinya mengenai perubahan prestasi siswa
40. 1. Nama Sekolah :
2. Nama Guru :
3. NIP :
4. Jabatan/Golongan Guru :
5.
Alamat Sekolah
Jalan
Kabupaten
Provinsi
Telpon/Fax
:
:
:
:
6. Mengajar Mata Pelajaran :
7. SK Pengangkatan
a.Sebagai CPNS
Pejabat yang mengangkat
Nomor SK
Tanggal SK
a.Pangkat Terakhir
Pejabat yang mengangkat
Nomor SK
Tanggal SK
:
:
:
:
:
:
8. Alamat Rumah
Jalan
Kabupaten
Provinsi
Telpon/Fax
:
:
:
:
IDENTITAS GURU
40
42. BAGIAN PENDAHULUAN
• Latar Belakang: latar belakang guru melakukan pengembangan diri
• Tujuan: tujuan guru melakukan pengembangan diri
BAGIAN ISI
• Uraian rinci dari waktu dan lama pelaksanaan, penyelenggara
kegiatan, nama kegiatan, dan tujuan pengembangan diri yang
diikuti
• Penjelasan isi materi yang disajikan dalam pengembangan diri serta
uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian guru yang
bersangkutan
• Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta
pengembangan diri berdasarkan hasil mengikuti/melaksanakan
pengembangan diri tersebut
• Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan
mutu KBM dan siswanya
42
44. Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam
mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti
kegiatan bersama yang dilakukan guru baik di
sekolah/madrasah maupun di luar sekolah/madrasah
(seperti KKG/MGMP, KKKS/MKKS, Asosiasi Profesi
lainnya) yang bertujuan untuk meningkatkan
keprofesian guru yang bersangkutan.
Kegiatan Kolektif Guru
45. Kegiatan Kolektif Guru
No. Macam Kegiatan Kolektif yang Diikuti Guru
Angka
Kredit
1 Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti
kelompok/ musyawarah kerja guru) untuk
penyusunan perangkat kurikulum dan atau
pembelajaran
0,15
2 Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium,
diskusi panel atau bentuk pertemuan ilmiah
yang lain:
Sebagai pembahas atau pemakalah
Sebagai peserta
0,2
0,1
3 Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan
tugas dan kewajiban guru, termasuk in
house training
0,1
46. Bukti Fisik yang dilampirkan :
Fotokopi surat tugas dari kepala
sekolah/madrasah atau instansi lain yang terkait,
yang telah disahkan oleh kepala
sekolah/madrasah. Bila penugasan bukan dari
kepala sekolah/madrasah (misalnya dari institusi
lain atau kehendak sendiri), harus disertai
dengan surat persetujuan mengikuti kegiatan
dari kepala sekolah/madrasah.
Laporan untuk setiap kegiatan yang diikuti yang
dibuat oleh guru yang bersangkutan
Kegiatan Kolektif Guru
47. Kegiatan KKG dan MGMP
kegiatan wajib semua guru pd setiap jenjang
jabatan sbgmana telah diatur dlm Rambu-
rambu Penyelenggaraan KKG/MGMP. Dlm 1
tahun, guru diwajibkan mengikuti kegiatan
KKG/MGMP paling sedikit 12 kali pertemuan
(dpt berarti dlm setiap bln ada 1 kali
pertemuan) dlm beberapa paket kegiatan.
Setiap 1 paket kegiatan paling sedikit
memerlukan 3 kali pertemuan.
17/11/2022
KEMDIKBUD
47
48. Paket kegiatan guru di KKG/MGMP dlm 1
tahun dpt berupa:
a. Paket Pengembangan Silabus, RPP, Bahan Ajar
perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15
b. Paket Pengembangan Instrumen Penilaian perlu
minimum 3 kali pertemuan = 0.15
c. Paket Pengembangan Model-model Pembelajaran
dan Jurnal Belajar perlu minimum 3 kali pertemuan =
0.15
d. Paket Pembuatan/Pengembangan Alat Peraga perlu
minimum 3 kali pertemuan = 0.15
e. Paket Pengembangan Karya Ilmiah Guru
(PTK/Tinjauan Ilmiah/Buku/Modul/Diktat/ Kajian
Buku/karya terjemahan) perlu minimal 4 kali 17/11/2022
KEMDIKBUD
48
49. Untuk mendapatkan AK, setiap paket yg diambil oleh
KKG/MGMP atau guru adalah paket minimal dan
kelipatannya.
Oleh krn itu, misalnya apabila kegiatan KKG/MGMP Kota
Bunga dlm 1 tahun merencanakan 4 paket kegiatan
huruf a, b, c, dan d yg memenuhi kriteria minimal 3 kali
pertemuan sbgmana tsbt di atas, maka setiap guru yg
aktif akan memperoleh AK sebesar 4 x 0.15 = 0.60. Jika
yg diperlukan adalah huruf a adalah 4 kali pertemuan,
maka nilai AK yg diperoleh tetap 0.15. Apabila kebutuhan
guru utk mendptkan pengetahuan dan keterampilan dari
kegiatan di atas lebih besar, , maka yg diambil hrs 2
paket yg sama, dan konsekuensinya guru akan
mendapatkan AK yg lebih besar dari 0.15, yaitu 2 x 0.15
= 0.3.
17/11/2022
KEMDIKBUD
49
50. Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap guru
harus dibuatkan laporannya dan produk
kegiatannya. Apabila dalam 1 tahun seorang guru
mengambil 4 paket kegiatan, maka ia harus
menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan KKG/MGMP
beserta lampiran hasil/produk kegiatannya dan bukti
fisik pendukung.
Seorang guru dpt memperoleh angka kredit dari
kegiatan KKG/MGMP paling sedikit telah hadir aktif
sebanyak 85%. Satuan hasil pelaksanaan paket
kegiatan tsb berupa Surat Keterangan dari Kepala
Dinas Pendidikan setempat atas usulan dari Ketua
KKG/MGMP.
17/11/2022
KEMDIKBUD
50
51. Kegiatan Kolektif Guru
1) Bagian Awal:
Memuat judul kegiatan yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan, dimana
kegiatan dilaksanakan dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan, lama waktu pelaksanaan kegiatan,
surat penugasan, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat
atau keterangan dari pelaksana kegiatan (jika ada).
Kegiatan kolektif guru yang dilaksanakan di kelompok kerja/musyawarah guru (KKG, MGMP,
KKKS, MKKS), sertifikat diberikan satu kali dalam satu tahun sesuai dengan tahun ajaran di akhir
pelaksanaan pertemuan kegiatan rutin kelompok/ musyawarah kerja guru.
2) Bagian Isi:
a) tujuan kegiatan yang dilakukan;
b) penjelasan isi kegiatan;
c) tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta kegiatan tersebut; dan
d) penutup.
3) Bagian Akhir
Lampiran, yang terdiri dari:
a) makalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan pertemuan;
b) matriks ringkasan pelaksanaan kegiatan kolektif yang disajikan sebagaimana tabel
berikut:
Nama
Kegiatan
Peran Guru
(Sebagai
Peserta/
Pemalakah/Pe
mbahas
Institusi
Penyelanggara
Tempat
Kegiatan
Waktu
Kegiatan
Nama-Nama
Fasilitator
/Pemakalah
/Pembahas
Dampak
*)
*) Adanya penambahan kompetensi pada guru sendiri maupun adanya perubahan dalam KBM yang
lebih baik dan prestasi siswa.
53. 53
1. presentasi di forum ilmiah
2.hasil penelitian
3.tinjauan ilmiah
4.tulisan ilmiah populer
5.artikel ilmiah
6.buku pelajaran
7.modul/diktat
8.buku dalam bidang pendidikan
9.karya terjemahan
10.bukupedoman guru
Buku 4
55. Menjadi pembicara dalam pertemuan
ilmiah harus menyiapkan makalah
Isi makalah dapat berupa intisari dari
suatu laporan hasil penelitian,
pengkajian, survey, dan evaluasi
maupun tinjauan ilmiah.
Menjadi pemrasaran / nara sumber pada
seminar atau lokakarya ilmiah atau pada pada
koloqium atau diskusi ilmiah
55
56. 56
Bagian Awal: berisi judul, keterangan
tentang kapan, dimana dan pada macam
kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebut
dilakukan..
Bagian Isi: (a) sajian abstrak/ringkasan (b)
paparan masalah utama berikut
pembahasan masalah dan (c) penutup
Bagian Akhir daftar pustaka.
Kerangka isi
57. 57
•makalah yang sudah disajikan pada pertemuan
ilmiah dan telah disyahkan oleh kepala sekolah
•surat keterangan dari panitia seminar atau
sertifikat/piagam dari panitia pertemuan ilmiah
Bukti
Fisik
Angka kredit
0,2
58. 58
Add Your Text
2.2. Publikasi
ilmiah hasil
penelitian atau
gagasan inovatif pada
bidang pendidikan
formal
59. Karya Tulis Ilmiah :
LAPORAN HASIL PENELITIAN
berisi laporan hasil
penelitian yang
dilakukan guru pada
bidang pendidikan,
dilaksanakan di
sekolah dan sesuai
dengan tupoksinya
59
60. buku ber ISBN dan telah mendapat
pengakuan BSNP.
artikel ilmiah dipublikasikan dalam junal ilmiah
diedarkan
secara nasional dan terakreditasi.
tingkat provisi
tingkat kabupaten/kota.
makalah laporan hasil penelitian, diseminarkan
di sekolahnya dan disimpan di perpustakaan
LAPORAN HASIL PENELITIAN
dapat berupa….
60
61. 61
Bila laporan hasil penelitian
tersebut dimuat di buku, atau
jurnal,
kerangka isi laporan mengikuti
persyaratan yang berlaku dalam
penulisan buku atau jurnal.
Berupa : Buku atau Artikel di Jurnal Ilmiah
62. 62
Buku asli atau foto kopi yang dengan jelas
menunjukkan keterangan nama penerbit, tahun
terbitan, serta nomor ISBN.
Bila buku tersebut telah diedarkan secara
nasional, harus disertakan pernyataan dari
penerbit yang menerangkan bahwa buku
tersebut telah beredar secara nacional.
Bila buku tersebut telah lulus dari penilaian dari
BSNP.
Bukti Fisik BUKU
Angka kredit 4
63. 63
Majalah/jurnal ilmiah asli atau foto kopi dan ada nomor
ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan
editor
Bila jurnal tersebut terakreditasi, harus disertai dengan
keterangan akreditasi tingkat nasional.
Bila dinyatakan jurnal di tingkat propinsi atau
kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas
tentang tingkat penerbitan jurnal tersebut.
Bukti Fisik Artikel di Jurnal
Angka kredit Jurnal Nasional 3
Jurnal Propinsi 2 , jurnal Kab/Kota
1
64. 64
Bagian Awal : halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar;
daftar isi, daftar label, daftar gambar dan lampiran, serta ahstrak atau
ringkasan.
Bagian Isi :
Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian
Bab Kajian / Tinjauan Pustaka
Bab Metode Penelitian
Bab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian, serta
Bab Simpulan dan Saran-Saran.
Bagian Penunjang : daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
selangkap-lengkapnya
MAKALAH laporan yang di seminarkan di
sekolah
65. 65
Makalah laporan hasil penelitian lengkap dengan
berita acara bahwa telah di seminarkan di
sekolahnya.
Berita acara berisi keterangan tentang, waktu,
tempat, peserta, notulen seminar, dan dilengkapi
dengan daftar hadir peserta.
Berita acara ditandatangi oleh pantia seminar
sekolah dan kepala sekolah.
Seminar dilaksanakan di sekolah penulis, dengan
peserta minimal 15 orang guru yang berasal dari
minimal 3 sekolah yang setingkat.
Bukti
Fisik
Angka kredit 4
66. Makalah Tinjauan
Ilmiah
adalah karya tulis guru
yang berisi ide/gagasan
penulis dalam upaya
mengatasi berbagai
masalah pendidikan formal
dan pembelajaran yang ada
di satuan pendidikannya (di
sekolahnya).
66
67. 67
Bagian Awal : halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar;
daftar isi, daftar label, daftar gambar dan lampiran, serta ahstrak atau
ringkasan.
Bagian Isi :
•Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah,
•Bab Kajian / Tinjauan Pustaka
•Bab Pembahasan Masalah yang didukung data-data yang ada
di satuan pendidikannya.
Yang sangat perlu disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide
atau gagasan asli si penulis yang terkait dengan upaya
pemecahan masalah di satuan pendidikannya (di sekolahnya)
Bab Simpulan.
Bagian Penunjang: Daftar pustaka dan lampiran-lampiran tentang data
yang dipakai untuk menunjang tinjauan atau gagasan ilmiah.
Kerangka Isi : Makalah Tinjauan Ilmiah
68. 68
makalah asli atau foto kopi
dengan pernyataan keaslian
dari kepala sekolah yang
disertai tanda tangan kepala
sekolah dan cap sekolah.
Bukti FisikMakalah Tinjauan
Ilmiah
Angka kredit 2
69. Tulisan Ilmiah
Populer
Karya ilmiah populer :tulisan yang
dipublikasikan di media masa
(koran, majalah).
Karya ilmiah populer berisi
pengetahuan, ide, gagasan
pengalaman penulis yang
menyangkut bidang pendidikan
pada satuan pendidikan penulis
bertugas.
69
70. 70
kerangka isinya disesuaikan
dengan persyaratan atau
kelaziman dari media masa yang
akan mempublikasikan tulisan
tersebut.
Kerangka Isi : Tulisan Ilmiah
Populer
71. 71
Guntingan tulisan dari media masa yang
memuat karya ilmiah penulis, dengan
pengesahan dari kepala sekolah. Pada
guntingan media masa itu harus jelas nama
media masa serta tanggal terbitnya.
Bila berupa coto-copy harus ada pernyataan
dari kepala sekolah yang menyataan keaslian
karya ilmiah populer yang dimuat di media
masa tersebut.
Bukti Fisik Tulisan Ilmiah
Populer
Angka kredit:
Tingkat Nasional 2
Tingkat Propinsi 1,5
72. Artikel Ilmiah dalam
Bidang Pendidikan.
Artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan adalah tulisan
yang berisi gagasan atau
tinjauan ilmiah dalam
pendidikan formal dan
pembajaran di satuan
pendidikannya yang
dimuat di jurnal ilmiah
72
73. 73
Pendahuluan : latar belakang masalah, rumusan
masalah
Kajian teori: menguraikan tentang teori-teori yang
relevan,
Pembahasan terutama mengemukakan tentang
gagasan/ide penulis dalam upaya memecahkan
masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan
pemelajaran di sekolahnya. Pembahasan tersebut
didukung oleh teori dan data yang relevan.
Simpulan
Kerangka Isi : Artikel Ilmiah
74. 74
Jurnal ilmiah asli atau foto kopi yang menunjukan
adanya nomor ISSN, keterangan akreditasi untuk
tingkat nasional, (atau keterangan bahwa jurnal
tersebut adalah tingkat nasional tetapi tidak
terakreditasi), keterangan bila jurnal tersebut
diterbitkan di tingkat propinsi atau kabupaten/kota,
atau tingkat lokal (kabupaten /kota/ sekolah/
madrasah)
Bukti Fisik ARTIKEL Ilmiah
Angka kredit
Jurnal Nasional Terakreditasi 2
Jurnal Nasional tidak terakreditasi/ Jurnal Propinsi1,5
Jurnal Kabupaten/Kota 1
75. 75
Add Your Text
Buku teks
pelajaran,
buku
pengkayaan
Modul /
Diktat
Buku dalam
bidang
pendidikan
Karya
terjemahan
Buku
Pedoman
Guru
2.3. Buku
Pelajaran dan
pedoman guru
76. Buku Pelajaran
buku berisi
pengetahuan untuk
bidang ilmu atau mata
pelajaran tertentu dan
ditujukan bagi siswa
ditulis oleh guru atau
sekelompok guru
76
77. 77
Pengantar
Bagian Pendahuluan
Daftar isi
Tujuan buku pelajaran
Bagian Isi
Judul bab atau topik isi bahasan
Penjelasan tujuan bab
Uraian isi pelajaran
Penjelasan teori
Sajian contoh
Soal latihan
Bagian Penunjang
Daftar kepustakaan
Data diri penulis
Kerangka Isi : BUKU
Pelajaran
78. 78
buku asli atau fotokopi yang secara jelas
menunjukkan nama penulis atau nama penulis-
penulis buku tersebut.
Buku tersebut harus pula secara jelas menunjukkan
nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan-
keterangan lain yang diperlukan seperti (bila ada)
persetujuan dari BSNP, nomor ISBN dan lain-lain.
Bukti Fisik BUKU
PELAJARAN
Angka kredit
Buku Nasional lolos penilaian BSNP 6
Buku dicetak penerbit ber ISBN 3
Buku tidak ber ISBN 1
79. Modul/Diktat
Pembelajaran Per
Semester
Modul adalah materi pelajaran
yang disusun sedemikian rupa
sehingga pembacanya dapat
menyerap sendiri materi
tersebut.
Diktat adalah catatan tertulis
suatu mata pelajaran yang
dipersiapkan guru untuk
mempermudah/ memperkaya
materi matapelajaran/ bidang
79
80. 81
Bagian Pendahuluan :
Daftar isi
Penjelasan tujuan diktat pelajaran
Bagian Isi:
Judul bab atau topik isi bahasan
Penjelasan tujuan bab
Uraian isi pelajaran
Penjelasan teori
Sajian contoh
Soal latihan
Bagian Penunjang
Daftar pustaka
Kerangka Isi : DIKTAT
81. 82
Modul/ Diktat dengan pengesyahan oleh:
• tingkat propinsi oleh Dinas Pendidikan Propinsi.
• tingkat kota / kabupaten oleh DisdikKota/ Kab
• tingkat sekolah/madrasah oleh kepala sekolah/
madrasah yang disertai tanda tangan kepala sekolah
dan cap sekolah/madrasah.
Bukti Fisik Modul / Diktat
Angka kredit Modul / Diktat
Tingkat propinsi 1,5
Tingkat Kabupaten/Kota 1
Tingkat Sekolah 0,5
82. Buku dalam bidang
pendidikan
berisi pengetahuan yang
terkait dengan
pendidikan, tidak hanya
untuk siswa namun juga
untuk memberikan
informasi pengetahuan
dalam bidang pendidikan
83
83. 84
Pengantar
Bagian Pendahuluan
Daftar isi
Bagian Isi
Yang dapat terdiri dari beberapa bab/bagian
sesuai dengan isi pengetahuan pendidikan
yang disajikan.
Bagian Penunjang
Daftar kepustakaan
Data diri penulis
Kerangka Isi : BUKU
PENDIDIKAN
84. 85
buku asli atau fotokopi yang secara jelas
menunjukkan nama penulis atau nama penulis-
penulis buku tersebut.
Buku tersebut harus pula secara jelas menunjukkan
nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan-
keterangan lain yang diperlukan seperti nomor ISBN
dan lain-lain.
Bukti Fisik BUKU
PENDIDIKAN
Angka kredit
Buku dicetak penerbit ber ISBN 3
Buku tidak ber ISBN
1,5
87. 88
karya terjemahan atau fotokopinya yang
menunjukkan nama buku yang diterjemahkan, nama
penulis atau nama penulis-penulis karya terjemahan
tersebut.
adanya surat pernyataan dari kepala
sekolah/madrasah yang menjelaskan perlunya
karya terjemahan tersebut memang benar-benar
diperlukan untuk menunjang proses belajar
mengajar guru yang bersangkutan
Bukti Fisik Karya Terjemahan
Angka kredit
Karya Terjemahan 1
88. Buku Pedoman Guru
buku yang berisi rencana kerja
guru yang bersangkutan
dalam setahun mendatang.
Buku pedoman guru juga
dapat dipakai oleh Kepala
Sekolah dan atau Pengawas
Sekolah untuk mengevaluasi
kinerja guru yang
bersangkutan.
89
89. 90
Bagian Awal : halaman judul yang menerangkan identitas
guru dan tahun kerja dari rencana kerja guru tersebut,
lembaran persetujuan dari kepala sekolah; kata pengantar;
daftar isi.
Bagian Isi :
Pendahuluan tujuan pembuatan Rencana Kerja Tahunan
Guru, target-target capaian.
Rincian rencana kerja yang disajikan dalam satuan
waktu bulanan, selama setahun.
Penutup
Bagian Penunjang
lampiran-lampiran penunjang RPP, skenario kegiatan,
dan lain-lain.
Kerangka Isi : BUKU PEDOMAN
GURU
90. 91
makalah rencana kerja (pedoman Kerja Guru)
yang secara jelas menunjukkan nama penulis
dan tahun rencana kerja tersebut akan
dilakukan.
makalah tersebut dilengkapi dengan pernyataan
keaslian dari kepala sekolah yang disertai tanda
tangan kepala sekolah dan cap sekolah.
Bukti Fisik BUKU PEDOMAN
GURU
Angka kredit
Buku Pedoman Guru
1,5
91. 92
3.2 Pembuat/me-
modifikasi alat
pelajaran/perag
a/praktikum
3. Melaksanakan
KARYA INOVATIF
KARYA INOVATIF
Lampiran Permenpan No: PER/16/M.PAN-RB/11/2009 , 10 November 2009
3.4
Menemukan/
menciptakan
karya seni
3.1
Menemukan
teknologi
tepat guna
3.3 Mengikuti pengembangan
penyusunan standar,
pedoman, soal, dan
sejenisnaya pada
tingkat nasional
98. KARYA SAINS/TEKNOLOGI
TEPAT GUNA
karya hasil rancangan/
pengembangan/percobaan sains
dan/atau teknologi yang dibuat atau
dihasilkan dengan menggunakan bahan,
sistem atau metodologi tertentu dan
dimanfaatkan untuk pendidikan atau
masyarakat sehingga pendidikan terbantu
kelancarannya atau masyarakat terbantu
kehidupannya.
99. Kriteria
Berupa karya sains/teknologi yang
digunakan di sekolah atau di masyarakat.
Dengan karya sains/teknologi tersebut
pelaksanaan pendidikan di sekolah
tersebut menjadi lebih mudah atau
dengan karya sains/ teknologi tersebut
masyarakat terbantu kehidupannya.
100. Jenis karya sains/teknologi
Media pembelajaran/bahan ajar
interaktif berbasis komputer untuk
setiap standar kompetensi atau
beberapa kompetensi dasar
Program aplikasi komputer untuk
setiap aplikasi
Alat/mesin yang bermanfaat untuk
pendidikan atau masyarakat untuk
setiap unit alat/mesin
101
101. Jenis karya sains/teknologi
Bahan tertentu hasil penemuan baru
atau hasil modifikasi tertentu untuk
setiap jenis bahan
Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang
untuk keperluan bidang pendidikan atau
kemasyarakatan untuk setiap konstruksi
Hasil eksperimen/percobaan sains/
teknologi untuk setiap hasil
eksperimen
102
102. suhardjono 2010
103
Bukti Fisik
laporan :
1 cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin dilengkapi dengan
gambar/foto karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap
perlu.
2 cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran/bahan ajar
interaktif berbasis komputer , dilengkapi dengan hasil pembuatan
media pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam cakram padat
(compact disk/CD).
3 hasil eksperimen/percobaan sains/teknologi , dilengkapi dengan
uraian persiapan, pelaksanaan dan hasil eksperimen/ percobaan,
dan foto saat melakukan eksperimen.
4 Lembar Pengesahan/Pernyataan dari Kepala Sekolah bahwa karya
teknologi tersebut dipergunakan di sekolah atau di lingkungan
masyarakat.
103. Pada karya inovatif dikenal adanya kategori
kompleks dan sederhana, bagaimana
mengetahuinya?
Diketahui dari konstruksi atau produknya dan
selanjutnya dilihat:
Bagaimana tingkat inovasinya? Tinggi atau
rendah?
Bagaimana tingkat kesulitannya? Tinggi atau
rendah?
Bagaimanakah konstruksi atau alur kerjanya?
Rumit atau sederhana?
Bagaimana tingkat modifikasinya? Tinggi atau
rendah?
Bagaimana waktu pembuatannya? Lama atau
sebentar?
Bagaimana biaya pembuatannya? Tinggi atau
104. Format Laporan Karya Sains/Teknologi berupa
Alat/Bahan/Konstruksi/Media Pembelajaran
Berbasis Komputer
Halaman judul
Halaman pengesahan oleh kepala sekolah.
Kata pengantar pembuat.
Daftar isi laporan
Daftar gambar
Nama Karya
Tujuan
Manfaat
Rancangan/desain karya dilengkapi dengan gambar
rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat
dan bahan yang digunakan).
Prosedur pembuatan karya (dilengkapi dengan foto
pembuatan
Penggunaan karya (dilengkapi dengan foto
penggunaan).
105. Format Laporan Penemuan Teknologi Tepat Guna berupa
Eksperimen/ Percobaan Sains/Teknologi
Halaman judul
Halaman pengesahan oleh kepala sekolah.
Kata pengantar pembuat.
Daftar isi laporan
Daftar gambar
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II : LANDASAN TEORI
BAB III : PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN
A. Persiapan Eksperimen
B. Pelaksanaan Eksperimen
BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
107. DEFINISI
Alat pelajaran adalah alat yang
digunakan untuk membantu
kelancaran proses pembelajaran/
bimbingan pada khususnya dan
proses pendidikan di sekolah pada
umumnya.
108. Jenis Alat Pelajaran
Alat bantu presentasi (contoh: papan tulis
inovatif, proyektor sederhana dan sejenisnya)
Alat bantu olahraga (contoh: alat bantu loncat
tinggi, alat bantu senam dan sejenisnya)
Alat bantu praktik (contoh: alat penepat
pengeboran (jig), alat penjepit (fixtures), panel
listrik, adjustable power suply dan sejenisnya)
Alat lain yang membantu kelancaran proses
pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di
sekolah.
109. Ciri-ciri Alat Pelajaran yang
sesuai
bermanfaat untuk pelajaran/ bimbingan di
sekolah (di dalam maupun di luar ruang kelas)
ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya
sudah pernah ada di sekolah tersebut.
110. Bukti fisik
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan
penggunaan alat pelajaran yang dilengkapi
dengan gambar/foto alat pelajaran tersebut dan
lain-lain yang dianggap perlu.
Lembar Pengesahan/Pernyataan dari Kepala
Sekolah bahwa alat pelajaran tersebut
dipergunakan di sekolah.
111. Pemberian angka kredit
Kategori komplek : Diberikan angka kredit 2
Kategori sederrhana : Diberikan angka kredit 1
Angka kredit diberikan setiap kali dihasilkan dan
dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
113. Definisi
Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk
memperjelas konsep/ teori/ cara kerja tertentu
yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran atau bimbingan.
114. Jenis alat peraga
Poster/gambar untuk pelajaran
Alat permainan pendidikan
Model benda/barang atau alat tertentu
Benda potongan (cutaway object)
Film/video pelajaran
Gambar animasi komputer
115. Ciri-ciri Alat Peraga yang sesuai
memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu
alat
ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya
sudah pernah ada di sekolah tersebut.
116. Bukti fisik
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan
penggunaan alat peraga yang dilengkapi
dengan gambar/foto alat peraga tersebut dan
lain-lain yang dianggap perlu.
Lembar Pengesahan/Pernyataan dari Kepala
Sekolah bahwa alat peraga tersebut
dipergunakan di sekolah.
117. Pemberian angka kredit
Kategori komplek : Diberikan angka kredit 2
Kategori sederrhana : Diberikan angka kredit 1
Angka kredit diberikan setiap kali dihasilkan dan
dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
119. Definisi
Alat praktikum adalah alat yang digunakan
untuk praktikum sains, teknik, bahasa, ilmu
sosial, humaniora dan keilmuan lainnya.
120. Jenis alat praktikum
Alat praktikum sains (fisika, kimia, biologi)
Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipill,
bahasa, ilmu sosial, humaniora dan lainnya.
121. Ciri-ciri Alat Praktikum yang
sesuai
dapat digunakan untuk praktikum di sekolah
ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya
sudah pernah ada di sekolah tersebut.
122. CONTOH ALAT PRAKTIKUM
Mikroskop dan teleskop sederhana
Alat uji/pelatih kelincahan dalam olah raga
Alat pengukur derajat keasaman (pH)
Alat pengukur kekuatan magnit
123. Bukti fisik
Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan
penggunaan alat praktikum yang dilengkapi
dengan gambar/foto alat praktikum tersebut dan
lain-lain yang dianggap perlu.
Lembar Pengesahan/Pernyataan dari Kepala
Sekolah bahwa alat praktikum tersebut
dipergunakan di sekolah
124. Format Laporan Pembuatan Alat
Pelajaran/Peraga/Praktikum
Halaman judul
Halaman pengesahan oleh kepala sekolah.
Halaman pernyataan dari pembuat bahwa alat
pelajaran ini benar-benar asli hasil karyanya.
Kata pengantar pembuat.
Daftar isi laporan
Daftar gambar
Nama Alat
Tujuan
Manfaat
Rancangan/desain alat dilengkapi dengan gambar
rancangan atau diagram alir serta daftar dan foto alat dan
bahan yang digunakan).
Prosedur pembuatan alat (dilengkapi dengan foto
pembuatan
125. Laporan Hasil Pengembangan
Metodologi Pembelajaran/Penilaian
Berupa Makalah/Buku Uraian Metodologi
Pembelajaran/ Penilaian
Metodologi yang dikembangkan bersifat
inovasi (pengembangan dari yang sudah ada
atau hal baru)
Sudah diujicobakan/digunakan di sekolah
Ada bukti uji coba/penggunaan berupa foto
Disyahkan oleh kepala sekolah
126. Langkah-langkah menilai Laporan Karya
Sains/Teknologi (Teknologi Tepat Guna)
Bacalah Laporan Pembuatan dan Penggunaan
Karya Teknologi termasuk dilihat foto
penggunaannya
Simpulkan jenis karya sains/teknologi (berupa
alat, perangkat lunak atau laporan eksperimen)
Apabila sesuai dengan pedoman/ketentuan maka
berikan nilai sesuai dengan angka kredit yang
ditentukan
127. Langkah-langkah menilai Laporan Alat
Pelajaran/Alat Peraga/Alat Praktikum
Bacalah Laporan Pembuatan dan Penggunaan
Alat Pelajaran/Alat Peraga/Alat Praktikum,
termasuk dilihat foto penggunaan
Simpulkan jenis alat pelajaran, alat peraga atau
alat praktikum).
Apabila sesuai dengan pedoman/ketentuan maka
berikan nilai sesuai dengan angka kredit yang
ditentukan
129. DEFINISI
Menemukan/menciptaan karya seni adalah proses
perefleksian nilai-nilai dan gagasan manusia yang
diekspresikan secara estetik dalam berbagai medium
seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu
memberi makna transendental baik spriritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
130
130. 1. Karya seni adalah hasil budaya manusia yang
merefleksikan nilai-nilai dan gagasan manusia yang
diekspresikan secara estetika dalam berbagai medium
seperti rupa, gerak, bungi, dan kata yang mampu
memberikan makna transendental baik spiritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan atau
memberikan makna pendidikan bagi individu dan
masyarakatnya.
2. Karya seni yang diakui oleh masyarakat adalah karya
seni yang dipertunjukkan/ diperkenalkan/
dipamerkan/dipublikasikan kepada masyarakat minimal di
tingkat kabupaten/kota.
131
132. KARYA SENI DENGAN BUKTI FISIK YANG DAPAT
DISERTAKAN LANGSUNG
133
• Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung
adalah: (a) Seni sastra: (a.l: novel, kumpulan cerpen, kumpulan
puisi, naskah drama/teater/film). (b) Seni Rupa: (a.l: Keramik kecil,
benda souvenir. (c) Seni desain grafis: (a.l.: sampul buku, poster,
brosur, fotografi)
• Bukti Fisik di atas harus disertai bukti-bukti tertulis berupa (a)
keterangan identitas pencipta disahkan oleh kepala sekolah, (b)
kebenaran keaslian dan kepemilikan karya seni serta belum pernah
diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah, dan
(c) telah dipamerkan/dipublikasikan/diedarkan/memenang-kan
lomba/pengakuan di tingkat kabupaten/kota/ provinsi atau
nasional/internasional.
133. KARYA SENI DENGAN BUKTI FISIK YANG TIDAK
DAPAT DISERTAKAN LANGSUNG
134
• Karya seni dengan bukti fisik yang tidak dapat disertakan langsung
adalah: (a) Seni Rupa: (a.l:) lukisan, patung, ukiran, keramik ukuran
besar, baliho, busana), . (b) Senipertunjukan (a.l: teater, tari,
sendratasik, ensambel musik), dan sebagainya.
• Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung
pengusulannya dilakukan dengan bentuk naskah deskripsi karya seni
yang bersangkutan berupa Laporan Portofolio Penciptaan Karya
Seni. Laporan tersebut diketik dengan jarak 1,5 spasi pada kertas
HVS 80 gram ukuran kwarto dan dijilid dengan sampul berwarna
putih.
134. BUKTI FISIK LAIN YANG MENDUKUNG
135
3. Bukti formal yang perlu dilampirkan pada Laporan Portofolio
Penciptaan Karya Seni adalah bukti tertulis: (a) kepemilikan,
keaslian, dan keterangan belum pernah diusulkan untuk kenaikan
pangkat sebelumnya dari kepala sekolah, (b) semua jenis karya seni
telah dipamerkan/dipertunjukkan/dipublika-sikan/direkam dan
diedarkan secara luas di tingkat kabupa-ten/kota/provinsi atau
nasional/internasional, dan (c) pengakuan sebagai karya seni dari
masyarakat berupa kliping resensi dari media massa cetak
nasional/internasional (ber-ISSN) atau rekaman tayangan resensi
dari media massa elektronik nasional/internasional dan atau
pengakuan/ rekomendari dari dewan kesenian daerah/organisasi
profesi kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
135. Format kerangka isi
Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni
136
1. Sampul depan: judul, nama pencipta, NIP, nama dan logo sekolah
2. Identitas pencipta: nama lengkap, NIP, tempat & tgl. lahir,
pangkat/golongan, jabatan structural, jabatan fungsional,
institusi/unit kerja, alamat unit kerja & rumah, dll yang disahkan
oleh kepala sekolah.
3. Kata pengantar pencipta
4. Daftar isi, Daftar tabel/gambar
5. Bagian I: Pendahuluan (latar belakang ide penciptaan, makna dan
tujuan)
136. Format kerangka isi
Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni
137
6. Bagian II: Reflekti proses kreatif/penciptaan (bahan,
alat, ukuran, lama pengerjaan, des-kripsi proses kreatif
dari prapenciptaan hingga pascapenciptaan dikuatkan
dengan foto-foto dan atau rekaman audio/audiovisual,
dan deskripsi kegiatan pameran/publikasi/ pertunjukan
disertai katalog dan foto-foto dan atau rekaman
audiovisual)
7. Bagian III: Penutup
8. Referensi/Kepustakaan (kalau ada)
137. Format kerangka isi
Laporan Portofolio Penciptaan Karya Seni
138
9. Lampiran:
a. Biodata ringkas pencipta
b. Surat pernyataan kepala sekolah tentang kebenaran
keaslian, kepemilikan, dan bukti bahwa karya seni
tersebut belum pernah diajukan untuk kenaikan
pangkat sebelumnya
c. Bukti pengakuan/rekomendasi dari dewan kesenian
atau organisasi profesi kesenian yang relevan
minimal tingkat kabupaten/kota
d. Bukti lain/pendukung (jika ada), seperti:
• Kliping resensi dari media massa
cetak/elektronik nasional
• Bukti sertifikat/penghargaan memenangkan
lomba karya seni dan sebagainya.