Peraturan Presiden ini membentuk Dewan Ketahanan Pangan sebagai lembaga non struktural yang dipimpin oleh Presiden untuk membantu merumuskan kebijakan dan mengevaluasi ketahanan pangan nasional. Dewan Ketahanan Pangan juga dibentuk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mengupayakan ketahanan pangan di tingkat wilayah tersebut.
Peraturan ini mengatur tentang pembinaan kelembagaan petani di Indonesia, mencakup kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan komoditas pertanian nasional guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani."
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pedoman umum pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat melalui berbagai jenis usaha sesuai potensi daerah."
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan Kabupaten Banyumas
Permentan No.82 Tahun 2013 ttg kel tani.pdfbp3kSebulu
Pedoman ini mengatur tentang penumbuhan dan pengembangan kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan tujuan meningkatkan jumlah dan kemampuan poktan serta gapoktan, serta mendorong poktan dan gapoktan menjadi lembaga ekonomi petani. Poktan dan gapoktan dibentuk berdasarkan kesamaan kepentingan, kondisi, komoditas, dan keakraban petani untuk meningkatkan usaha, sedangkan gapoktan mer
Pedoman ini mengatur tentang penumbuhan dan pengembangan kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan tujuan meningkatkan jumlah dan kemampuan poktan serta gapoktan, serta mendorong peningkatan kapasitas menjadi lembaga ekonomi petani. Poktan merupakan kelompok petani yang dibentuk berdasarkan kesamaan kepentingan, lingkungan, komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan usaha, sedang
Peraturan ini mengatur tentang pembinaan kelembagaan petani di Indonesia, mencakup kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan komoditas pertanian nasional guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani."
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pedoman umum pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat melalui berbagai jenis usaha sesuai potensi daerah."
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan Kabupaten Banyumas
Permentan No.82 Tahun 2013 ttg kel tani.pdfbp3kSebulu
Pedoman ini mengatur tentang penumbuhan dan pengembangan kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan tujuan meningkatkan jumlah dan kemampuan poktan serta gapoktan, serta mendorong poktan dan gapoktan menjadi lembaga ekonomi petani. Poktan dan gapoktan dibentuk berdasarkan kesamaan kepentingan, kondisi, komoditas, dan keakraban petani untuk meningkatkan usaha, sedangkan gapoktan mer
Pedoman ini mengatur tentang penumbuhan dan pengembangan kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan tujuan meningkatkan jumlah dan kemampuan poktan serta gapoktan, serta mendorong peningkatan kapasitas menjadi lembaga ekonomi petani. Poktan merupakan kelompok petani yang dibentuk berdasarkan kesamaan kepentingan, lingkungan, komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan usaha, sedang
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...yusefendy80
Peraturan Gubernur Aceh ini mengatur tentang organisasi, tugas, dan fungsi Dinas Peternakan Aceh. Dinas ini terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, dan beberapa bidang yang membawahi seksi-seksi. Tugas pokok Dinas adalah pelaksanaan pemerintahan di bidang kesehatan hewan dan peternakan, sedangkan tugas masing-masing unit organisasi dijabarkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Peraturan ini mengatur tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri. STBM mencakup 5 pilar perilaku yaitu berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga. Pemerintah bertanggung jawab menyusun keb
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Isinya mencakup penyelenggaraan Pembinaan Kesadaran Bela Negara melalui pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan; pembinaan dan kerja sama dalam pengabdian sesuai profesi; pengelolaan Komponen Pendukung; pembentukan Komponen Cadangan; serta Mobilisasi dan Demobilis
Peraturan ini menetapkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum untuk membangun, memperluas, dan meningkatkan sistem fisik dan nonfisik penyediaan air minum secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kebijakan dan strategi ini menjadi pedoman penyusunan kebijakan air minum daerah dengan memperhatikan kondisi sos
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. BUM Desa dapat didirikan oleh satu desa atau beberapa desa secara bersama, dan memperoleh badan hukum setelah didaftarkan ke Menteri Hukum dan HAM. BUM Desa dapat bergerak di bidang ekonomi dan pelayanan umum sesuai peraturan perundangan.
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikanWinarto Winartoap
Peraturan ini mengatur tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang bertugas mengembangkan, memantau, dan mengevaluasi Standar Nasional Pendidikan. BSNP merupakan badan mandiri yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan 11 anggota yang dipilih berdasarkan kualifikasi dan pengalaman bidang pendidikan. Peraturan ini juga mengatur tentang tugas, fungsi, organisasi, dan dukungan untuk BSNP dalam melaksanakan perannya menjamin mutu p
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...romi500250
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2021. Dokumen ini menjelaskan tentang ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan, pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan meliputi penyusunan rencana, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pemantauan, serta ketentuan umum terkait penggunaan D
Pedoman ini menjelaskan tentang pelaksanaan sistem pengendalian intern di Badan Litbang Pertanian untuk memastikan pelaksanaan tugas secara efektif, efisien, dan sesuai peraturan perundang-undangan. Pedoman ini mengacu pada peraturan terkait sistem pengendalian intern pemerintah dan pedoman umum yang diterbitkan Kementerian Pertanian."
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adathasanadjo
Peraturan Daerah ini mengatur tentang susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala desa adat di Provinsi Riau. Struktur kelembagaan desa adat terdiri atas pemerintah desa adat, badan permusyawaratan, lembaga adat, dan lembaga kemasyarakatan. Pengisian jabatan kepala desa adat harus memenuhi syarat seperti warga negara Indonesia, pendidikan minimal SMP, berusia minimal 25 tahun,
Peraturan Desa Harapan Jaya Nomor 02 Tahun 2019 mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi pemerintahan desa yang terdiri atas Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan berbagai unit kerja. Juga diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur organisasi beserta hubungan kerja antar unsur dalam pemerintahan desa.
Peraturan ini mengatur tentang organ dan sumber daya manusia BUMN, meliputi pengaturan syarat anggota Direksi dan Dewan Komisaris BUMN, manajemen talenta Direksi, tata cara pengangkatan dan pemberhentian, penghasilan, serta organ pendukung Dewan Komisaris. Tujuannya adalah menyinkronkan dan mengharmokan peraturan terkait di BUMN dalam rangka pengelolaan yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
Permen PAN RB 52/2012 Tentang jabfung medik veteriner dan angka kreditnyaMohammad Bagus Sasmita
Peraturan Menteri ini mengatur tentang jabatan fungsional Medik Veteriner dan angka kreditnya. Jabatan fungsional Medik Veteriner adalah jabatan yang bertugas melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan. Peraturan ini mengatur tentang ruang lingkup tugas, unsur kegiatan yang dapat dinilai angka kredit, serta instansi pembina jabatan fungsional Medik Veteriner.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rumah Sakit Umum Daerah "Bagas Waras" Kabupaten Klaten. RSUD ini didirikan untuk memenuhi hak dasar rakyat akan pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanannya. Peraturan ini mengatur tentang tujuan, tugas, wewenang, organisasi, dan unsur-unsur kelembagaan RSUD tersebut.
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...yusefendy80
Peraturan Gubernur Aceh ini mengatur tentang organisasi, tugas, dan fungsi Dinas Peternakan Aceh. Dinas ini terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, dan beberapa bidang yang membawahi seksi-seksi. Tugas pokok Dinas adalah pelaksanaan pemerintahan di bidang kesehatan hewan dan peternakan, sedangkan tugas masing-masing unit organisasi dijabarkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Peraturan ini mengatur tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri. STBM mencakup 5 pilar perilaku yaitu berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga. Pemerintah bertanggung jawab menyusun keb
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Isinya mencakup penyelenggaraan Pembinaan Kesadaran Bela Negara melalui pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan; pembinaan dan kerja sama dalam pengabdian sesuai profesi; pengelolaan Komponen Pendukung; pembentukan Komponen Cadangan; serta Mobilisasi dan Demobilis
Peraturan ini menetapkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum untuk membangun, memperluas, dan meningkatkan sistem fisik dan nonfisik penyediaan air minum secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kebijakan dan strategi ini menjadi pedoman penyusunan kebijakan air minum daerah dengan memperhatikan kondisi sos
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. BUM Desa dapat didirikan oleh satu desa atau beberapa desa secara bersama, dan memperoleh badan hukum setelah didaftarkan ke Menteri Hukum dan HAM. BUM Desa dapat bergerak di bidang ekonomi dan pelayanan umum sesuai peraturan perundangan.
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikanWinarto Winartoap
Peraturan ini mengatur tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang bertugas mengembangkan, memantau, dan mengevaluasi Standar Nasional Pendidikan. BSNP merupakan badan mandiri yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan 11 anggota yang dipilih berdasarkan kualifikasi dan pengalaman bidang pendidikan. Peraturan ini juga mengatur tentang tugas, fungsi, organisasi, dan dukungan untuk BSNP dalam melaksanakan perannya menjamin mutu p
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...romi500250
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2021. Dokumen ini menjelaskan tentang ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan, pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan meliputi penyusunan rencana, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pemantauan, serta ketentuan umum terkait penggunaan D
Pedoman ini menjelaskan tentang pelaksanaan sistem pengendalian intern di Badan Litbang Pertanian untuk memastikan pelaksanaan tugas secara efektif, efisien, dan sesuai peraturan perundang-undangan. Pedoman ini mengacu pada peraturan terkait sistem pengendalian intern pemerintah dan pedoman umum yang diterbitkan Kementerian Pertanian."
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adathasanadjo
Peraturan Daerah ini mengatur tentang susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala desa adat di Provinsi Riau. Struktur kelembagaan desa adat terdiri atas pemerintah desa adat, badan permusyawaratan, lembaga adat, dan lembaga kemasyarakatan. Pengisian jabatan kepala desa adat harus memenuhi syarat seperti warga negara Indonesia, pendidikan minimal SMP, berusia minimal 25 tahun,
Peraturan Desa Harapan Jaya Nomor 02 Tahun 2019 mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi pemerintahan desa yang terdiri atas Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan berbagai unit kerja. Juga diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur organisasi beserta hubungan kerja antar unsur dalam pemerintahan desa.
Peraturan ini mengatur tentang organ dan sumber daya manusia BUMN, meliputi pengaturan syarat anggota Direksi dan Dewan Komisaris BUMN, manajemen talenta Direksi, tata cara pengangkatan dan pemberhentian, penghasilan, serta organ pendukung Dewan Komisaris. Tujuannya adalah menyinkronkan dan mengharmokan peraturan terkait di BUMN dalam rangka pengelolaan yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
Permen PAN RB 52/2012 Tentang jabfung medik veteriner dan angka kreditnyaMohammad Bagus Sasmita
Peraturan Menteri ini mengatur tentang jabatan fungsional Medik Veteriner dan angka kreditnya. Jabatan fungsional Medik Veteriner adalah jabatan yang bertugas melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan. Peraturan ini mengatur tentang ruang lingkup tugas, unsur kegiatan yang dapat dinilai angka kredit, serta instansi pembina jabatan fungsional Medik Veteriner.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rumah Sakit Umum Daerah "Bagas Waras" Kabupaten Klaten. RSUD ini didirikan untuk memenuhi hak dasar rakyat akan pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanannya. Peraturan ini mengatur tentang tujuan, tugas, wewenang, organisasi, dan unsur-unsur kelembagaan RSUD tersebut.
1. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 83 TAHUN 2006
TENTANG
DEWAN KETAHANAN PANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996
tentang Pangan, telah dibentuk Dewan Ketahanan Pangan
dengan Keputusan Presiden Nomor 132 Tahun 2001 tentang
Dewan Ketahanan Pangan;
b. bahwa untuk lebih mengoptimalkan tugas Dewan Ketahanan
Pangan serta menyesuaikan fungsi dan tugas Dewan Ketahanan
Pangan dengan perkembangan keadaan saat ini, dipandang
perlu mengatur Dewan Ketahanan Pangan dimaksud;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden
tentang Dewan Ketahanan Pangan;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4254);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG DEWAN KETAHANAN
PANGAN.
BAB I
PEMBENTUKAN, TUGAS DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
Pembentukan dan Tugas
Pasal 1
(1) Membentuk Dewan Ketahanan Pangan, yang selanjutnya
dalam Peraturan Presiden ini disebut Dewan.
2. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
(2) Dewan merupakan lembaga non struktural yang dipimpin oleh
seorang Ketua.
Pasal 2
(1) Dewan mempunyai tugas membantu Presiden dalam :
a. Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan nasional;
b. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan nasional.
(2) Tugas Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
kegiatan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan,
cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan
dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 3
(1) Susunan organisasi Dewan terdiri dari :
a. Ketua : Presiden Republik Indonesia;
b. Ketua Harian : Menteri Pertanian;
c. Sekretaris
merangkap Anggota : Kepala Badan Ketahanan
Pangan, Departemen
Pertanian;
d. Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri;
2. Menteri Keuangan.;
3. Menteri Perindustrian;
4. Menteri Perdagangan;
5. Menteri Kehutanan;
6. Menteri Kelautan dan
Perikanan;
7. Menteri Perhubungan;
8. Menteri Pekerjaan Umum;
9. Menteri Kesehatan;
10. Menteri Sosial;
11. Menteri Pendidikan
Nasional;
12. Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan
Menengah;
13. Menteri Negara Riset dan
Teknologi;
14. Menteri Negara
Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
15. Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara;
16. Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
3. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
17. Kepala Badan Pusat
Statistik;
18. Kepala Badan Pengawasan
Obat dan Makanan.
(2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Ketua Dewan dapat
mengundang Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND), Gubernur, Bupati/Walikota atau pejabat
tertentu, tokoh masyarakat serta unsur-unsur lain yang terkait
untuk hadir dalam rapat atau pertemuan Dewan, dan
mengikutsertakannya dalam upaya mewujudkan ketahanan
pangan nasional.
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 4
(1) Dalam melaksanakan tugas, Dewan dibantu oleh Sekretariat
Dewan.
(2) Sekretariat Dewan secara ex-officio dilaksanakan oleh Badan
Ketahanan Pangan yang merupakan unit kerja struktural di
lingkungan Departemen Pertanian.
(3) Sekretariat Dewan dipimpin oleh Sekretaris yang dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua
Dewan melalui Ketua Harian.
Pasal 5
Sekretariat Dewan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
dan administrasi kepada Dewan.
Bagian Keempat
Kelompok Kerja
Pasal 6
(1) Apabila dipandang perlu untuk melaksanakan tugas Dewan,
Ketua Harian Dewan membentuk Kelompok Kerja yang terdiri
atas tenaga ahli dari unsur pejabat pemerintah, organisasi
kemasyarakatan dan pelaku usaha yang berkaitan dengan
penyelenggaraan ketahanan pangan nasional.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan keanggotaan, rincian
tugas dan tata kerja Kelompok Kerja ditetapkan oleh Ketua
Harian.
BAB II
DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI
Pasal 7
Untuk mengupayakan terwujudnya ketahanan pangan Provinsi
sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional, Pemerintah
Provinsi membentuk Dewan Ketahanan Pangan Provinsi yang
selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut Dewan Provinsi
yang diketuai oleh Gubernur.
4. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
Pasal 8
(1) Dewan Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam:
a. merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan Provinsi dengan memperhatikan
kebijakan yang ditetapkan Dewan;
b. merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong
keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan
ketahanan pangan;
c. melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan
ketahanan pangan Provinsi.
(2) Tugas Dewan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi kegiatan di bidang penyediaan pangan, distribusi
pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan,
pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
Pasal 9
(1) Organisasi, susunan keanggotaan dan tata kerja Dewan
Provinsi ditetapkan oleh Gubernur selaku Ketua Dewan
Provinsi.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Provinsi dibantu oleh
Sekretariat Dewan Provinsi.
(3) Sekretariat Dewan Provinsi secara ex-officio dilaksanakan oleh
unit kerja/perangkat daerah provinsi yang menangani tugas dan
fungsi ketahanan pangan.
(4) Sekretariat Dewan Provinsi dipimpin oleh seorang Sekretaris
yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Ketua Dewan Provinsi.
(5) Apabila dipandang perlu, untuk pelaksanaan tugas Dewan
Provinsi, Ketua Dewan Provinsi dapat membentuk kelompok
kerja yang terdiri atas tenaga ahli dari unsur pejabat
pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan pelaku usaha yang
berkaitan dengan penyelenggaraan ketahanan pangan Provinsi.
BAB III
DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
Pasal 10
Untuk mengupayakan terwujudnya ketahanan pangan
Kabupaten/Kota sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional,
Pemerintah Kabupaten/Kota membentuk Dewan Ketahanan Pangan
Kabupaten/Kota yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini
disebut Dewan Kabupaten/Kota yang diketuai oleh Bupati/Walikota.
Pasal 11
(1) Dewan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu
Bupati/Walikota dalam :
a. merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan Kabupaten/Kota dengan memperhatikan
kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan dan Dewan Provinsi;
b. merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong
keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan
ketahanan pangan;
5. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
c. melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan
ketahanan pangan Kabupaten/Kota.
(2) Tugas Dewan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi penyediaan pangan, distribusi pangan,
cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan
dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
Pasal 12
(1) Organisasi, susunan keanggotaan, dan tata kerja Dewan
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota selaku Ketua
Dewan Kabupaten/Kota.
(2) Dalam melaksanakan tugas, Dewan Kabupaten/Kota dibantu
oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota.
(3) Sekretariat Dewan Kabupaten/Kota secara ex-officio
dilaksanakan oleh unit kerja/perangkat daerah Kabupaten/Kota
yang menangani tugas dan fungsi ketahanan pangan.
(4) Sekretariat Dewan Kabupaten/Kota dipimpin oleh Sekretaris
yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Ketua Dewan Kabupaten/Kota.
(5) Apabila dipandang perlu, untuk pelaksanaan tugas Dewan
Kabupaten/Kota, Ketua Dewan Kabupaten/Kota dapat
membentuk kelompok kerja yang terdiri atas tenaga ahli dan
unsur pejabat pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan
pelaku usaha yang berkaitan dengan penyelenggaraan
ketahanan pangan Kabupaten/Kota.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 13
(1) Dewan mengadakan rapat pleno yang dipimpin langsung oleh
Ketua Dewan untuk menentukan kebijakan pangan nasional
dan membahas laporan pelaksanaan tugas Dewan, secara
berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun
dan/atau sewaktu-waktu sesuai keperluan.
(2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dewan, Ketua Harian
mengadakan rapat koordinasi secara berkala sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun dan/atau sewaktu-waktu
sesuai keperluan.
Pasal 14
(1) Dewan mengadakan rapat konsultasi dan/atau koordinasi
dengan Ketua Dewan Provinsi sekurang-kurangnya sekali
dalam 2 (dua) tahun yang disebut Konferensi Dewan Ketahanan
Pangan.
(2) Dewan mengadakan rapat konsultasi dan/atau koordinasi
dengan Ketua Dewan Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun yang disebut Sidang Regional Dewan
Ketahanan Pangan.
6. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 6 -
(3) Dewan Provinsi mengadakan rapat konsultasi dan/atau
koordinasi dengan Ketua Dewan Kabupaten/Kota di wilayahnya
sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
(4) Dewan Kabupaten/Kota mengadakan rapat konsultasi dan/atau
koordinasi dengan pejabat tertentu, tokoh masyarakat dan
unsur-unsur lain yang terkait sekurang-kurangnya sekali dalam
1 (satu) tahun.
Pasal 15
Setiap satuan organisasi di lingkungan Dewan dalam melaksanakan
tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di dalam dan di luar Dewan.
Pasal 16
(1) Dewan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan mengenai
ketahanan pangan di wilayahnya kepada Dewan Provinsi
dengan tembusan kepada Dewan secara berkala sekali dalam 6
(enam) bulan dan sewaktu-waktu sesuai keperluan.
(2) Dewan Provinsi menyampaikan laporan mengenai ketahanan
pangan di wilayahnya kepada Dewan secara berkala sekali
dalam 1 (satu) tahun dan sewaktu-waktu sesuai keperluan.
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 17
(1) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Dewan
dibebankan kepada anggaran Departemen Pertanian.
(2) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Dewan Provinsi
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi.
(3) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Dewan
Kabupaten/Kota dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan
Presiden ini diatur oleh Ketua Harian.
Pasal 19
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini maka Keputusan
Presiden Nomor 132 Tahun 2001 tentang Dewan Ketahanan Pangan
dinyatakan tidak berlaku.
7. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 7 -
Pasal 20
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Oktober 2006
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO