Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesEka Saputra
1. Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah dalam menggerakkan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) secara berkelanjutan.
2. BUMDesa diharapkan menjadi pilar demokrasi ekonomi dan meningkatkan perekonomian desa dengan mengembangkan berbagai jenis usaha seperti bisnis sosial, penyewaan barang, perantara, produksi dan perdagangan, serta bisnis keuangan.
3.
Materi Pertemuan 1-4 KUKM Univ. Widyatama (Kanaidi)_ Usaha Kecil di Indonesia Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang usaha kecil di Indonesia, meliputi ciri-ciri, fakta, alasan mendirikan usaha kecil, perbandingan pelaku usaha kecil dan besar, kekuatan dan kelemahan, kapan usaha kecil berhasil, kompetensi utama untuk sukses, alasan memilih bekerja mandiri, strategi pemasaran termasuk segmentasi konsumen, pasar sasaran, posisioning produk dan bauran pemasaran, serta manajemen permodalan, SDM dan produksi
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesEka Saputra
1. Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah dalam menggerakkan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) secara berkelanjutan.
2. BUMDesa diharapkan menjadi pilar demokrasi ekonomi dan meningkatkan perekonomian desa dengan mengembangkan berbagai jenis usaha seperti bisnis sosial, penyewaan barang, perantara, produksi dan perdagangan, serta bisnis keuangan.
3.
Materi Pertemuan 1-4 KUKM Univ. Widyatama (Kanaidi)_ Usaha Kecil di Indonesia Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang usaha kecil di Indonesia, meliputi ciri-ciri, fakta, alasan mendirikan usaha kecil, perbandingan pelaku usaha kecil dan besar, kekuatan dan kelemahan, kapan usaha kecil berhasil, kompetensi utama untuk sukses, alasan memilih bekerja mandiri, strategi pemasaran termasuk segmentasi konsumen, pasar sasaran, posisioning produk dan bauran pemasaran, serta manajemen permodalan, SDM dan produksi
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: (1) perlunya kajian kelayakan usaha untuk menentukan jenis usaha yang layak dilakukan, (2) tahapan pendirian BUMDes meliputi sosialisasi, musyawarah desa, dan pemilihan unit usaha, (3) pentingnya kerjasama antar BUMDes untuk memperkuat ekon
Dokumen ini memberikan pedoman untuk kegiatan pendampingan pengembangan tanaman tahunan di permukiman transmigrasi. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pengembangan usaha tani, ciri-ciri pembelajaran, strategi pelaksanaan, tugas pendamping, dan indikator keberhasilan pendampingan. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pemberdayaan ekonomi masyarakat transmigrasi melalui pengembangan tanaman tahunan secara berkelanj
Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) bertujuan untuk membantu meningkatkan kemandirian ekonomi dan sosial masyarakat melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan. Program ini akan membantu dua kelompok mitra yaitu petani dan pedagang di Desa X untuk meningkatkan produktivitas dan manajemen bisnis mereka.
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma Wijaya
1. Dokumen tersebut membahas tentang prospek usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perdagangan bebas.
2. UKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional karena berperan dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pendistribusian hasil pembangunan.
3. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek seperti perkembangan UKM di Indonesia, kendala-kendala pengembangannya, serta lang
Dokumen tersebut merupakan tugas pengantar bisnis yang membahas berbagai topik seperti masalah pemasaran, penjualan, nilai waktu uang, komunikasi, distribusi, dan titik impas. Dokumen tersebut juga membahas konsep pemasaran, pasar sasaran, bauran pemasaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut merupakan tugas pengantar bisnis yang membahas berbagai topik seperti masalah pemasaran, penjualan, nilai waktu uang, komunikasi, distribusi, persediaan barang, dan titik impas. Dokumen ini dikerjakan oleh Devi Anggraeni untuk mata kuliah Pengantar Bisnis dengan dosen Sri Rakhmawati.
Dokumen tersebut merangkum 7 tugas mengenai berbagai masalah bisnis seperti pemasaran, penjualan, nilai waktu uang, komunikasi, distribusi, persatuan barang, dan titik impas. Dibahas pula konsep pemasaran, bauran pemasaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptxBayuekaputra8
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Jambi, termasuk perkembangan, potensi, tantangan, dan solusi untuk mengembangkan BUMDes. Beberapa poin penting adalah jumlah BUMDes di Jambi belum mencapai target, perlu peningkatan kapasitas pengelola, dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan BUMDes.
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
Korporasi petani diharapkan mampu berdiri sendiri dengan mengembangkan bisnisnya, memperkuat manajemennya, dan melibatkan para pemangku kepentingan. Indikator keberhasilannya antara lain peningkatan produktivitas, penerapan teknologi unggul, dan manajemen internal serta eksternal yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: (1) perlunya kajian kelayakan usaha untuk menentukan jenis usaha yang layak dilakukan, (2) tahapan pendirian BUMDes meliputi sosialisasi, musyawarah desa, dan pemilihan unit usaha, (3) pentingnya kerjasama antar BUMDes untuk memperkuat ekon
Dokumen ini memberikan pedoman untuk kegiatan pendampingan pengembangan tanaman tahunan di permukiman transmigrasi. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pengembangan usaha tani, ciri-ciri pembelajaran, strategi pelaksanaan, tugas pendamping, dan indikator keberhasilan pendampingan. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pemberdayaan ekonomi masyarakat transmigrasi melalui pengembangan tanaman tahunan secara berkelanj
Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) bertujuan untuk membantu meningkatkan kemandirian ekonomi dan sosial masyarakat melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan. Program ini akan membantu dua kelompok mitra yaitu petani dan pedagang di Desa X untuk meningkatkan produktivitas dan manajemen bisnis mereka.
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma Wijaya
1. Dokumen tersebut membahas tentang prospek usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perdagangan bebas.
2. UKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional karena berperan dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pendistribusian hasil pembangunan.
3. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek seperti perkembangan UKM di Indonesia, kendala-kendala pengembangannya, serta lang
Dokumen tersebut merupakan tugas pengantar bisnis yang membahas berbagai topik seperti masalah pemasaran, penjualan, nilai waktu uang, komunikasi, distribusi, dan titik impas. Dokumen tersebut juga membahas konsep pemasaran, pasar sasaran, bauran pemasaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut merupakan tugas pengantar bisnis yang membahas berbagai topik seperti masalah pemasaran, penjualan, nilai waktu uang, komunikasi, distribusi, persediaan barang, dan titik impas. Dokumen ini dikerjakan oleh Devi Anggraeni untuk mata kuliah Pengantar Bisnis dengan dosen Sri Rakhmawati.
Dokumen tersebut merangkum 7 tugas mengenai berbagai masalah bisnis seperti pemasaran, penjualan, nilai waktu uang, komunikasi, distribusi, persatuan barang, dan titik impas. Dibahas pula konsep pemasaran, bauran pemasaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptxBayuekaputra8
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Jambi, termasuk perkembangan, potensi, tantangan, dan solusi untuk mengembangkan BUMDes. Beberapa poin penting adalah jumlah BUMDes di Jambi belum mencapai target, perlu peningkatan kapasitas pengelola, dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan BUMDes.
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
Korporasi petani diharapkan mampu berdiri sendiri dengan mengembangkan bisnisnya, memperkuat manajemennya, dan melibatkan para pemangku kepentingan. Indikator keberhasilannya antara lain peningkatan produktivitas, penerapan teknologi unggul, dan manajemen internal serta eksternal yang efektif.
Similar to Perencanaan BUMDesa YANG BAIK DAN BENAR.pptx (20)
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. BUM Desa?
• Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah
badan usaha milik desa
• Seluruh/sebagian besar modalnya dimiliki
oleh desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan desa yang
dipisahkan
• guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha
lainya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa.
3. Tujuan Pendirian BUMDes?
a. meningkatkan perekonomian desa;
b. mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat
untuk kesejahteraan desa;
c. meningkatkan usaha masyarakat dalam
pengelolaan potensi ekonomi desa;
d. mengembangkan rencana kerjasama usaha
antar desa dan atau dengan pihak ketiga
4. Tujuan Pendirian BUMDes?
e. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga;
f. membuka lapangan kerja;
g. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
desa;dan
h. meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan
pendapatan asli desa
4
5. Pertanyaan untuk di Diskusikan
a. Bagaimana peranan BUMDes dalam
meningkatkan perekonomian desa?
b. Bagaimana peranan BUMDes dalam
meningkatkan usaha masyarakat dalam
pengelolaan potensi ekonomi desa?
c. Apa yang perlu dilakukan BUMDes untuk bisa
mengembangkan rencana kerjasama usaha
antar desa dan atau dengan pihak ketiga?
6. d. Bagaimana peran BUMDes dalam menciptakan
peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga desanya?
e. Bagaimana peranan BUMDes dalam membuka
lapangan kerja bagi masyarakat desanya?
f. Bagaimana peran BUMDes dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat desa
dan pendapatan asli desa (PADes)?
Pertanyaan untuk di Diskusikan
8. PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI
DESA
MELALUI BUMDESA (1)
N
O.
JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana :
“memberikan pelayanan umum (serving)
kepada masyarakat dan memperoleh
keuntungan finansial”
(Pasal 19)
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat
guna lainnya.
2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang:
“untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa
dan ditujukan untuk memperoleh
Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20)
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
3 Usaha Perantara (Brokering):
“yang memberikan jasa pelayanan kepada
warga” (Pasal 21)
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk
yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
9. N
O.
JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau
Berdagang (Trading):
“barang-barang tertentu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan
pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22)
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
5 Bisnis Keuangan (Financial Business):
yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha
skala mikro yang dijalankan oleh pelaku
usaha ekonomi Desa (Pasal 23)
Memberikan akses kredit dan peminjaman yang
mudah diakses oleh masyarakat Desa
6 Usaha Bersama (Holding):
sebagai induk dari unit-unit usaha yang
dikembangkan masyarakat Desa baik dalam
skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan
(Pasal 24)
a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara
sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.
b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi
lebih ekspansif;
2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis
usaha dari kelompok masyarakat; dan
3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.
PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI
DESA
MELALUI BUMDESA (2)
10.
11.
12.
13. 1
• Iklim berusaha belum kondusif (unfair business
practices)
2
• Keterbatasan informasi dan akses pasar
3
• Rendahnya produktivitas (teknologi rendah)
4
• Keterbatasan permodalan
5
• Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN
BUMDESA
DI INDONESIA
14. 1. Pengembangan BUMDesa harus didorong
dengan menggunakan konsep atau pendekatan
ekonomi kreatif, berarti mampu menghasilkan
atau menciptakan sesuatu yang unik, thinking
out of the box, invention dan innovation.
2. Ekonomi kreatif merupakan era baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas
dengan mengandalkan ide dan stock of
knowledge dari sumber daya manusia sebagai
faktor produksi utama dalam kegiatan
ekonominya.
3. Dengan Ekonomi kreatif akan menciptakan
nilai tambah secara ekonomi dan nilai
tambah sosial dan budaya
PENGEMBANGANBUMDESAMELALUI
PENDEKATANEKONOMIKREATIF
SOLUS
I
15. PERLUASAN PASAR BUMDESA
Pemasaran produk-produk BUMDesa perlu
ditingkatkan dengan cara:
Membangun pusat pemasaran khusus dan outlet untuk
produk BUMDesa;
Menyusun/menegakkan regulasi yang mewajibkan
pasar modern (Giant, SevenEleven, Indomaret,
Alfamart, dll.) untuk ikut memasarkan produk-
produk BUMDesa;
Menerapkan linkage strategy antara BUMDesa
penghasil bahan baku perantara dengan industri yang
bergerak di sektor hilir (termasuk dengan BUMN).
Dalam skema ini, BUMDesa berfungsi sebagai penyedia
input bagi industri pengolahan akhir.
SOLUS
I
16. BUMDESA MUDA/BARU
BERJALAN
(belum kompetitif dari
sisi biaya dan pemasaran)
BUMDESA
MADYA/BERKEMBANG
(kompetitif hanya pada
sisi biaya atau pemasaran)
BUMDESA
NINDYA/MANDIRI
(kompetitif dari sisi biaya
dan pemasaran)
Perlu dibuat kategorisasi tingkat perkembangan BUMDesa berdasarkan
status perkembangannya.
Hal ini penting untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan dan
pembinaan BUMDesa menurut tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Dengan adanya pengelompokan ini, pemerintah bisa menentukan
kebijakan anggaran, kredit dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan
BUMDesa pada masing-masing kelompok. Contoh pengelompokan
tersebut sebagai berikut:
PENINGKATAN DAYA SAING
SOLUS
I
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23. *
*RANGKAIAN KEGIATAN YANG
MENCAKUP PERSIAPAN, PEMILIHAN
ALTERNATIF, SERTA PELAKSANAAN
YANG DILAKUKAN SECARA LOGIS DAN
SISTIMATIK SEHINGGA BERBAGAI
KEMUNGKINAN YANG DIAKIBATKAN
DAPAT DIPRAKIRAKAN DAN
DIANTISIPASI.
24. RENCANA KERJA
1. Pelaksana operasional menyusun
rancangan rencana program kerja BUM
Desa/BUM Desa bersama sebelum
dimulainya tahun berikutnya
2. Rancangan rencana program kerja
BUM Desa/BUM Desa bersama
disampaikan kepada Penasihat dan
Pengawas untuk ditelaah.
3. Hasil telaahan rancangan rencana
program keda BUM Desa/ BUM
Desa Bersama diputuskan dalam
Musyawarah Desa/Musyawarah
Antar Desa sebagai rencana
program kerja BUM Desa/BUM
Desa bersama.
4. Pelaksana operasional tidak Menyusun
rancangan rencana program kerja BUM
Desa/BUM Desa bersama), berlaku rencana
program kerja BUM Desa/BUM Desa
bersama tahun sebelumnya
25. a. sasaran usaha, strategi
usaha, kebijakan, dan
program kerja/kegiatan
BUM Desa/BUM Desa
bersama.
a. anggaran BUM Desa/BUM
Desa bersama yang dirinci
atas setiap anggaran
program kerja kegiatan.
c. hal lain yang memerlukan
keputusan Musyawarah
Desa/ Musyawarah Antar
Desa.
Rencana program
kerja BUM Desa/
BUM Desa
Bersama paling
sedikit memuat:
26. KONSEP
• Rencana usaha merupakan dokumen yang
menggambarkan semua kegiatan secara detail
dalam rangka pendirian bisnis baru atau
pngembangan bisnis
• Rencana usaha merupakan petunjuk tentang arah
usaha
• Rencana usaha merupakan pemikiran sistematis
terhadap berbagai masalah yang dihadapi saat
memulai atau membangun usaha.
27. TUJUAN
• Meyakinkan diri kita atau orang lain bahwa kita
mampu menjalankan bisnis
• Untuk menguji kelayakan bisnis yang akan kita
jalankan
• Untuk memperoleh pembiayaan dari Bank.
28. FUNGSI
• Menghindarkan keputusan yang tidak rasional
dalam mendirikan bisnis baru atau
mengembangkan bisnis
• Dapat dijadikan sebagai tolok ukur
keberhasilan usaha, dengan membandingkan
antara rencana dengan realisasi
• Sebagai pedoman bagi manajemen perusahaan
untuk menjalankan usaha, perencanaan tenaga
kerja, perencanaan operasi, perencanaan
pemasaran, dan perencanaan kebutuhan dana.
29. Proses Penyusunan Rencana Usaha
Langkah 1. Mendefinisikan Produk atau Jasa
• Tujuan : Menggambarkan produk atau layanan jasa
yang diberikan
• Informasi yang dibutuhkan:
- Jenis produk (barang atau jasa)
- Apa keunikan produk dibanding produk lain yang
sejenis. Meliputi: Scope, kualitas, layanan purna jual.
- Gambaran tentang prospek bisnis secara makro.
Meliputi: Perkembangan pasar, karakterisrik pasar,
tingkat kematangan produk, pengaruh
teknologi
30. Langkah 2. Merencanakan pemasaran
• Tujuan: Menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pasar, potensi pasar, dan sasaran
konsumen, serta bagaimana strategi yang
diterapkan agar target (market share) dapat
dicapai
• Informasi yang diperlukan:
- Analisa lingkungan pemasaran secara mikro
(internal) maupun makro (ekternal)
- Analisa potensi pasar, meliputi: segmentasi
pasar, sasaran pasar, proyeksi market share
- Strategi pemasaran, meliputi: Produk, harga,
promosi, distribusi.
-
31. Langkah 3. Merencanakan Operasi/ produksi
• Tujuan: Untuk memberikan pedoman dan
gambaran yang lengkap bagaimana usaha tersebut
dijalankan secara efisien
• Informasi yang diperlukan, meliputi:
• pemilihan lokasi usaha (berdasarkan pasar,
bahan baku, tenaga kerja)
• perencanaan teknologi dan kebutuhan
peralatan
• perencanaan kapasitas
• perencanaan tata letak operasi/produksi
• perencanaan kebutuhan bahan, stock
• Gambaran tentang metode operasi/produksi
32. Langkah 4.
Merencanakan SDM dan Fasilitas pendukung
• Tujuan: untuk merencanakan kebutuhan,
kualifikasi personalia, diskripsi tugas, struktur
organisasi, serta kebutuhan fasilitas
• Informasi yang diperlukan, meliputi:
- tenaga kerja yang dibutuhkan
- persyaratan keterampilan manajerial
- tugas, wewenang, dan organisasi personalia
- sistem penggajian, bonus/insentif
- perencanaan kebutuhan fasilitas pemilik
- kebijakan hubungan dengan pelanggan
33. Langkah 5. Merencanakan Keuangan
• Tujuan: untuk merencanakan kebutuhan dana
dan gambaran keuntungan
• Informasi yang diperlukan, meliputi:
- besarnya kebutuhan dana
- proyeksi penjualan
- proyeksi biaya
- proyeksi neraca
- proyeksi aliran dana
- proyeksi laba/rugi
- Break Even Point (BEP) atau titik impas
- analisa rasio keuangan
34. Break Even Point (BEP)
• BEP atau titik impas adalah titik yang menunjukkan
dimana volume produk yang dijual
(pendapatan/reference) tepat sama dengan biaya total
yang digunakan. Dengan kata lain tidak memperoleh
keuntungan dan tidak menderita kerugian.
• BEP =FC/P-V
• Keterangan:
• BEP : jumlah unit/kuantitas produk yang
dihasilkan atau dijual
FC : Fixed cost/biaya tetap
V : Variabel cost/biaya variabel
P : Harga jual per unit/price
35. Contoh:
• Diketahui biaya variebel (VC) = Rp 40,-
• Biaya tetap Rp 300.000,- dan
• Harga jual per unit = Rp 100,-
• Berapakah yang harus diproduksi atau dijual agar
perusahaan tidak rugi?
• BEP = Rp 300.000,-/100-40 = 5000 unit
• Artinya, jumlah minimal yang harus
diproduksi/dijual agar tidak rugi adalah 5000 unit.
36. Muatan dari Rencana Program
Kerja BUM Desa
• Lembar Pengesahan;
• Visi Misi BUM Desa;
• Penyertaan Modal;
• Kondisi Usaha;
• Rencana Kerja Sama;
• Anilisi Keuangan;
• dan lain-lain.