SlideShare a Scribd company logo
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Barito Kuala
*
BUM Desa?
• Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah
badan usaha milik desa
• Seluruh/sebagian besar modalnya dimiliki
oleh desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan desa yang
dipisahkan
• guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha
lainya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa.
Tujuan Pendirian BUMDes?
a. meningkatkan perekonomian desa;
b. mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat
untuk kesejahteraan desa;
c. meningkatkan usaha masyarakat dalam
pengelolaan potensi ekonomi desa;
d. mengembangkan rencana kerjasama usaha
antar desa dan atau dengan pihak ketiga
Tujuan Pendirian BUMDes?
e. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga;
f. membuka lapangan kerja;
g. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
desa;dan
h. meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan
pendapatan asli desa
4
Pertanyaan untuk di Diskusikan
a. Bagaimana peranan BUMDes dalam
meningkatkan perekonomian desa?
b. Bagaimana peranan BUMDes dalam
meningkatkan usaha masyarakat dalam
pengelolaan potensi ekonomi desa?
c. Apa yang perlu dilakukan BUMDes untuk bisa
mengembangkan rencana kerjasama usaha
antar desa dan atau dengan pihak ketiga?
d. Bagaimana peran BUMDes dalam menciptakan
peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga desanya?
e. Bagaimana peranan BUMDes dalam membuka
lapangan kerja bagi masyarakat desanya?
f. Bagaimana peran BUMDes dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat desa
dan pendapatan asli desa (PADes)?
Pertanyaan untuk di Diskusikan
msubandi@unikarta.ac.id
Ekonomi Publik
7
PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI
DESA
MELALUI BUMDESA (1)
N
O.
JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana :
“memberikan pelayanan umum (serving)
kepada masyarakat dan memperoleh
keuntungan finansial”
(Pasal 19)
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat
guna lainnya.
2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang:
“untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa
dan ditujukan untuk memperoleh
Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20)
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
3 Usaha Perantara (Brokering):
“yang memberikan jasa pelayanan kepada
warga” (Pasal 21)
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk
yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
N
O.
JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau
Berdagang (Trading):
“barang-barang tertentu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan
pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22)
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
5 Bisnis Keuangan (Financial Business):
yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha
skala mikro yang dijalankan oleh pelaku
usaha ekonomi Desa (Pasal 23)
Memberikan akses kredit dan peminjaman yang
mudah diakses oleh masyarakat Desa
6 Usaha Bersama (Holding):
sebagai induk dari unit-unit usaha yang
dikembangkan masyarakat Desa baik dalam
skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan
(Pasal 24)
a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara
sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.
b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi
lebih ekspansif;
2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis
usaha dari kelompok masyarakat; dan
3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.
PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI
DESA
MELALUI BUMDESA (2)
1
• Iklim berusaha belum kondusif (unfair business
practices)
2
• Keterbatasan informasi dan akses pasar
3
• Rendahnya produktivitas (teknologi rendah)
4
• Keterbatasan permodalan
5
• Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN
BUMDESA
DI INDONESIA
1. Pengembangan BUMDesa harus didorong
dengan menggunakan konsep atau pendekatan
ekonomi kreatif, berarti mampu menghasilkan
atau menciptakan sesuatu yang unik, thinking
out of the box, invention dan innovation.
2. Ekonomi kreatif merupakan era baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas
dengan mengandalkan ide dan stock of
knowledge dari sumber daya manusia sebagai
faktor produksi utama dalam kegiatan
ekonominya.
3. Dengan Ekonomi kreatif akan menciptakan
nilai tambah secara ekonomi dan nilai
tambah sosial dan budaya
PENGEMBANGANBUMDESAMELALUI
PENDEKATANEKONOMIKREATIF
SOLUS
I
PERLUASAN PASAR BUMDESA
Pemasaran produk-produk BUMDesa perlu
ditingkatkan dengan cara:
 Membangun pusat pemasaran khusus dan outlet untuk
produk BUMDesa;
 Menyusun/menegakkan regulasi yang mewajibkan
pasar modern (Giant, SevenEleven, Indomaret,
Alfamart, dll.) untuk ikut memasarkan produk-
produk BUMDesa;
 Menerapkan linkage strategy antara BUMDesa
penghasil bahan baku perantara dengan industri yang
bergerak di sektor hilir (termasuk dengan BUMN).
Dalam skema ini, BUMDesa berfungsi sebagai penyedia
input bagi industri pengolahan akhir.
SOLUS
I
BUMDESA MUDA/BARU
BERJALAN
(belum kompetitif dari
sisi biaya dan pemasaran)
BUMDESA
MADYA/BERKEMBANG
(kompetitif hanya pada
sisi biaya atau pemasaran)
BUMDESA
NINDYA/MANDIRI
(kompetitif dari sisi biaya
dan pemasaran)
Perlu dibuat kategorisasi tingkat perkembangan BUMDesa berdasarkan
status perkembangannya.
Hal ini penting untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan dan
pembinaan BUMDesa menurut tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Dengan adanya pengelompokan ini, pemerintah bisa menentukan
kebijakan anggaran, kredit dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan
BUMDesa pada masing-masing kelompok. Contoh pengelompokan
tersebut sebagai berikut:
PENINGKATAN DAYA SAING
SOLUS
I
*
*RANGKAIAN KEGIATAN YANG
MENCAKUP PERSIAPAN, PEMILIHAN
ALTERNATIF, SERTA PELAKSANAAN
YANG DILAKUKAN SECARA LOGIS DAN
SISTIMATIK SEHINGGA BERBAGAI
KEMUNGKINAN YANG DIAKIBATKAN
DAPAT DIPRAKIRAKAN DAN
DIANTISIPASI.
RENCANA KERJA
1. Pelaksana operasional menyusun
rancangan rencana program kerja BUM
Desa/BUM Desa bersama sebelum
dimulainya tahun berikutnya
2. Rancangan rencana program kerja
BUM Desa/BUM Desa bersama
disampaikan kepada Penasihat dan
Pengawas untuk ditelaah.
3. Hasil telaahan rancangan rencana
program keda BUM Desa/ BUM
Desa Bersama diputuskan dalam
Musyawarah Desa/Musyawarah
Antar Desa sebagai rencana
program kerja BUM Desa/BUM
Desa bersama.
4. Pelaksana operasional tidak Menyusun
rancangan rencana program kerja BUM
Desa/BUM Desa bersama), berlaku rencana
program kerja BUM Desa/BUM Desa
bersama tahun sebelumnya
a. sasaran usaha, strategi
usaha, kebijakan, dan
program kerja/kegiatan
BUM Desa/BUM Desa
bersama.
a. anggaran BUM Desa/BUM
Desa bersama yang dirinci
atas setiap anggaran
program kerja kegiatan.
c. hal lain yang memerlukan
keputusan Musyawarah
Desa/ Musyawarah Antar
Desa.
Rencana program
kerja BUM Desa/
BUM Desa
Bersama paling
sedikit memuat:
KONSEP
• Rencana usaha merupakan dokumen yang
menggambarkan semua kegiatan secara detail
dalam rangka pendirian bisnis baru atau
pngembangan bisnis
• Rencana usaha merupakan petunjuk tentang arah
usaha
• Rencana usaha merupakan pemikiran sistematis
terhadap berbagai masalah yang dihadapi saat
memulai atau membangun usaha.
TUJUAN
• Meyakinkan diri kita atau orang lain bahwa kita
mampu menjalankan bisnis
• Untuk menguji kelayakan bisnis yang akan kita
jalankan
• Untuk memperoleh pembiayaan dari Bank.
FUNGSI
• Menghindarkan keputusan yang tidak rasional
dalam mendirikan bisnis baru atau
mengembangkan bisnis
• Dapat dijadikan sebagai tolok ukur
keberhasilan usaha, dengan membandingkan
antara rencana dengan realisasi
• Sebagai pedoman bagi manajemen perusahaan
untuk menjalankan usaha, perencanaan tenaga
kerja, perencanaan operasi, perencanaan
pemasaran, dan perencanaan kebutuhan dana.
Proses Penyusunan Rencana Usaha
Langkah 1. Mendefinisikan Produk atau Jasa
• Tujuan : Menggambarkan produk atau layanan jasa
yang diberikan
• Informasi yang dibutuhkan:
- Jenis produk (barang atau jasa)
- Apa keunikan produk dibanding produk lain yang
sejenis. Meliputi: Scope, kualitas, layanan purna jual.
- Gambaran tentang prospek bisnis secara makro.
Meliputi: Perkembangan pasar, karakterisrik pasar,
tingkat kematangan produk, pengaruh
teknologi
Langkah 2. Merencanakan pemasaran
• Tujuan: Menggambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pasar, potensi pasar, dan sasaran
konsumen, serta bagaimana strategi yang
diterapkan agar target (market share) dapat
dicapai
• Informasi yang diperlukan:
- Analisa lingkungan pemasaran secara mikro
(internal) maupun makro (ekternal)
- Analisa potensi pasar, meliputi: segmentasi
pasar, sasaran pasar, proyeksi market share
- Strategi pemasaran, meliputi: Produk, harga,
promosi, distribusi.
-
Langkah 3. Merencanakan Operasi/ produksi
• Tujuan: Untuk memberikan pedoman dan
gambaran yang lengkap bagaimana usaha tersebut
dijalankan secara efisien
• Informasi yang diperlukan, meliputi:
• pemilihan lokasi usaha (berdasarkan pasar,
bahan baku, tenaga kerja)
• perencanaan teknologi dan kebutuhan
peralatan
• perencanaan kapasitas
• perencanaan tata letak operasi/produksi
• perencanaan kebutuhan bahan, stock
• Gambaran tentang metode operasi/produksi
Langkah 4.
Merencanakan SDM dan Fasilitas pendukung
• Tujuan: untuk merencanakan kebutuhan,
kualifikasi personalia, diskripsi tugas, struktur
organisasi, serta kebutuhan fasilitas
• Informasi yang diperlukan, meliputi:
- tenaga kerja yang dibutuhkan
- persyaratan keterampilan manajerial
- tugas, wewenang, dan organisasi personalia
- sistem penggajian, bonus/insentif
- perencanaan kebutuhan fasilitas pemilik
- kebijakan hubungan dengan pelanggan
Langkah 5. Merencanakan Keuangan
• Tujuan: untuk merencanakan kebutuhan dana
dan gambaran keuntungan
• Informasi yang diperlukan, meliputi:
- besarnya kebutuhan dana
- proyeksi penjualan
- proyeksi biaya
- proyeksi neraca
- proyeksi aliran dana
- proyeksi laba/rugi
- Break Even Point (BEP) atau titik impas
- analisa rasio keuangan
Break Even Point (BEP)
• BEP atau titik impas adalah titik yang menunjukkan
dimana volume produk yang dijual
(pendapatan/reference) tepat sama dengan biaya total
yang digunakan. Dengan kata lain tidak memperoleh
keuntungan dan tidak menderita kerugian.
• BEP =FC/P-V
• Keterangan:
• BEP : jumlah unit/kuantitas produk yang
dihasilkan atau dijual
FC : Fixed cost/biaya tetap
V : Variabel cost/biaya variabel
P : Harga jual per unit/price
Contoh:
• Diketahui biaya variebel (VC) = Rp 40,-
• Biaya tetap Rp 300.000,- dan
• Harga jual per unit = Rp 100,-
• Berapakah yang harus diproduksi atau dijual agar
perusahaan tidak rugi?
• BEP = Rp 300.000,-/100-40 = 5000 unit
• Artinya, jumlah minimal yang harus
diproduksi/dijual agar tidak rugi adalah 5000 unit.
Muatan dari Rencana Program
Kerja BUM Desa
• Lembar Pengesahan;
• Visi Misi BUM Desa;
• Penyertaan Modal;
• Kondisi Usaha;
• Rencana Kerja Sama;
• Anilisi Keuangan;
• dan lain-lain.

More Related Content

Similar to Perencanaan BUMDesa YANG BAIK DAN BENAR.pptx

Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Menna Ayu AManda
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Warnet Raha
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
Septian Muna Barakati
 
Pertemuan ix
Pertemuan ix   Pertemuan ix
Pertemuan ix
Darwin Damanik
 
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Nizar Muhammad
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Lulu Wildatiumi
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma Wijaya
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
devia8
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskilldevia8
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
devia8
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
devia8
 
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptx
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptxMateri BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptx
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptx
Bayuekaputra8
 
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
Pristiyanto SS
 
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.pptIdentifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
SafatUmboro
 
penulisan proposal pengabdian.pptx
penulisan proposal pengabdian.pptxpenulisan proposal pengabdian.pptx
penulisan proposal pengabdian.pptx
dilla136564
 
Analisis potensi usaha bum kute
Analisis potensi usaha bum kuteAnalisis potensi usaha bum kute
Analisis potensi usaha bum kute
glora sby
 
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat PromosiSentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
SGAdventure
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 

Similar to Perencanaan BUMDesa YANG BAIK DAN BENAR.pptx (20)

Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
Materi pelatihan pengelolaan bumdes juli 2017
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Pertemuan ix
Pertemuan ix   Pertemuan ix
Pertemuan ix
 
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
Panduan pelaksanaan pm_dikti_2015
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptx
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptxMateri BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptx
Materi BUMDesa Kerinci 22 Oktober 2018.pptx
 
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
 
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.pptIdentifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
Identifikasi_Produktifitas_Unggulan_2015.ppt
 
penulisan proposal pengabdian.pptx
penulisan proposal pengabdian.pptxpenulisan proposal pengabdian.pptx
penulisan proposal pengabdian.pptx
 
Analisis potensi usaha bum kute
Analisis potensi usaha bum kuteAnalisis potensi usaha bum kute
Analisis potensi usaha bum kute
 
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat PromosiSentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
Perda Kab. Padang Pariaman No 08 tahun 2004 tentang Pembinaan Dan Pengembanga...
 
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)
Implementasi dan indikator keberhasilan solo 12 mar (yuti)
 

Recently uploaded

Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 

Recently uploaded (6)

Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 

Perencanaan BUMDesa YANG BAIK DAN BENAR.pptx

  • 1. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Barito Kuala *
  • 2. BUM Desa? • Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah badan usaha milik desa • Seluruh/sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan • guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
  • 3. Tujuan Pendirian BUMDes? a. meningkatkan perekonomian desa; b. mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa; c. meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa; d. mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan atau dengan pihak ketiga
  • 4. Tujuan Pendirian BUMDes? e. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga; f. membuka lapangan kerja; g. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa;dan h. meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa 4
  • 5. Pertanyaan untuk di Diskusikan a. Bagaimana peranan BUMDes dalam meningkatkan perekonomian desa? b. Bagaimana peranan BUMDes dalam meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa? c. Apa yang perlu dilakukan BUMDes untuk bisa mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan atau dengan pihak ketiga?
  • 6. d. Bagaimana peran BUMDes dalam menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga desanya? e. Bagaimana peranan BUMDes dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat desanya? f. Bagaimana peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa (PADes)? Pertanyaan untuk di Diskusikan
  • 8. PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI DESA MELALUI BUMDESA (1) N O. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH 1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana : “memberikan pelayanan umum (serving) kepada masyarakat dan memperoleh keuntungan finansial” (Pasal 19) a. air minum Desa; b. usaha listrik Desa; c. lumbung pangan; dan d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya. 2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang: “untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20) a. alat transportasi; b. perkakas pesta; c. gedung pertemuan; d. rumah toko; e. tanah milik BUM Desa; dan f. barang sewaan lainnya. 3 Usaha Perantara (Brokering): “yang memberikan jasa pelayanan kepada warga” (Pasal 21) a. jasa pembayaran listrik; b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan c. jasa pelayanan lainnya.
  • 9. N O. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH 4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau Berdagang (Trading): “barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22) a. pabrik es; b. pabrik asap cair; c. hasil pertanian; d. sarana produksi pertanian; e. sumur bekas tambang; dan f. kegiatan bisnis produktif lainnya. 5 Bisnis Keuangan (Financial Business): yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa (Pasal 23) Memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa 6 Usaha Bersama (Holding): sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan (Pasal 24) a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha bersama. b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi: 1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi lebih ekspansif; 2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat; dan 3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya. PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI DESA MELALUI BUMDESA (2)
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. 1 • Iklim berusaha belum kondusif (unfair business practices) 2 • Keterbatasan informasi dan akses pasar 3 • Rendahnya produktivitas (teknologi rendah) 4 • Keterbatasan permodalan 5 • Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan PERMASALAHAN PENGEMBANGAN BUMDESA DI INDONESIA
  • 14. 1. Pengembangan BUMDesa harus didorong dengan menggunakan konsep atau pendekatan ekonomi kreatif, berarti mampu menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, thinking out of the box, invention dan innovation. 2. Ekonomi kreatif merupakan era baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. 3. Dengan Ekonomi kreatif akan menciptakan nilai tambah secara ekonomi dan nilai tambah sosial dan budaya PENGEMBANGANBUMDESAMELALUI PENDEKATANEKONOMIKREATIF SOLUS I
  • 15. PERLUASAN PASAR BUMDESA Pemasaran produk-produk BUMDesa perlu ditingkatkan dengan cara:  Membangun pusat pemasaran khusus dan outlet untuk produk BUMDesa;  Menyusun/menegakkan regulasi yang mewajibkan pasar modern (Giant, SevenEleven, Indomaret, Alfamart, dll.) untuk ikut memasarkan produk- produk BUMDesa;  Menerapkan linkage strategy antara BUMDesa penghasil bahan baku perantara dengan industri yang bergerak di sektor hilir (termasuk dengan BUMN). Dalam skema ini, BUMDesa berfungsi sebagai penyedia input bagi industri pengolahan akhir. SOLUS I
  • 16. BUMDESA MUDA/BARU BERJALAN (belum kompetitif dari sisi biaya dan pemasaran) BUMDESA MADYA/BERKEMBANG (kompetitif hanya pada sisi biaya atau pemasaran) BUMDESA NINDYA/MANDIRI (kompetitif dari sisi biaya dan pemasaran) Perlu dibuat kategorisasi tingkat perkembangan BUMDesa berdasarkan status perkembangannya. Hal ini penting untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan dan pembinaan BUMDesa menurut tingkat kemajuan yang telah dicapai. Dengan adanya pengelompokan ini, pemerintah bisa menentukan kebijakan anggaran, kredit dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan BUMDesa pada masing-masing kelompok. Contoh pengelompokan tersebut sebagai berikut: PENINGKATAN DAYA SAING SOLUS I
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. * *RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENCAKUP PERSIAPAN, PEMILIHAN ALTERNATIF, SERTA PELAKSANAAN YANG DILAKUKAN SECARA LOGIS DAN SISTIMATIK SEHINGGA BERBAGAI KEMUNGKINAN YANG DIAKIBATKAN DAPAT DIPRAKIRAKAN DAN DIANTISIPASI.
  • 24. RENCANA KERJA 1. Pelaksana operasional menyusun rancangan rencana program kerja BUM Desa/BUM Desa bersama sebelum dimulainya tahun berikutnya 2. Rancangan rencana program kerja BUM Desa/BUM Desa bersama disampaikan kepada Penasihat dan Pengawas untuk ditelaah. 3. Hasil telaahan rancangan rencana program keda BUM Desa/ BUM Desa Bersama diputuskan dalam Musyawarah Desa/Musyawarah Antar Desa sebagai rencana program kerja BUM Desa/BUM Desa bersama. 4. Pelaksana operasional tidak Menyusun rancangan rencana program kerja BUM Desa/BUM Desa bersama), berlaku rencana program kerja BUM Desa/BUM Desa bersama tahun sebelumnya
  • 25. a. sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan, dan program kerja/kegiatan BUM Desa/BUM Desa bersama. a. anggaran BUM Desa/BUM Desa bersama yang dirinci atas setiap anggaran program kerja kegiatan. c. hal lain yang memerlukan keputusan Musyawarah Desa/ Musyawarah Antar Desa. Rencana program kerja BUM Desa/ BUM Desa Bersama paling sedikit memuat:
  • 26. KONSEP • Rencana usaha merupakan dokumen yang menggambarkan semua kegiatan secara detail dalam rangka pendirian bisnis baru atau pngembangan bisnis • Rencana usaha merupakan petunjuk tentang arah usaha • Rencana usaha merupakan pemikiran sistematis terhadap berbagai masalah yang dihadapi saat memulai atau membangun usaha.
  • 27. TUJUAN • Meyakinkan diri kita atau orang lain bahwa kita mampu menjalankan bisnis • Untuk menguji kelayakan bisnis yang akan kita jalankan • Untuk memperoleh pembiayaan dari Bank.
  • 28. FUNGSI • Menghindarkan keputusan yang tidak rasional dalam mendirikan bisnis baru atau mengembangkan bisnis • Dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan usaha, dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi • Sebagai pedoman bagi manajemen perusahaan untuk menjalankan usaha, perencanaan tenaga kerja, perencanaan operasi, perencanaan pemasaran, dan perencanaan kebutuhan dana.
  • 29. Proses Penyusunan Rencana Usaha Langkah 1. Mendefinisikan Produk atau Jasa • Tujuan : Menggambarkan produk atau layanan jasa yang diberikan • Informasi yang dibutuhkan: - Jenis produk (barang atau jasa) - Apa keunikan produk dibanding produk lain yang sejenis. Meliputi: Scope, kualitas, layanan purna jual. - Gambaran tentang prospek bisnis secara makro. Meliputi: Perkembangan pasar, karakterisrik pasar, tingkat kematangan produk, pengaruh teknologi
  • 30. Langkah 2. Merencanakan pemasaran • Tujuan: Menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pasar, potensi pasar, dan sasaran konsumen, serta bagaimana strategi yang diterapkan agar target (market share) dapat dicapai • Informasi yang diperlukan: - Analisa lingkungan pemasaran secara mikro (internal) maupun makro (ekternal) - Analisa potensi pasar, meliputi: segmentasi pasar, sasaran pasar, proyeksi market share - Strategi pemasaran, meliputi: Produk, harga, promosi, distribusi. -
  • 31. Langkah 3. Merencanakan Operasi/ produksi • Tujuan: Untuk memberikan pedoman dan gambaran yang lengkap bagaimana usaha tersebut dijalankan secara efisien • Informasi yang diperlukan, meliputi: • pemilihan lokasi usaha (berdasarkan pasar, bahan baku, tenaga kerja) • perencanaan teknologi dan kebutuhan peralatan • perencanaan kapasitas • perencanaan tata letak operasi/produksi • perencanaan kebutuhan bahan, stock • Gambaran tentang metode operasi/produksi
  • 32. Langkah 4. Merencanakan SDM dan Fasilitas pendukung • Tujuan: untuk merencanakan kebutuhan, kualifikasi personalia, diskripsi tugas, struktur organisasi, serta kebutuhan fasilitas • Informasi yang diperlukan, meliputi: - tenaga kerja yang dibutuhkan - persyaratan keterampilan manajerial - tugas, wewenang, dan organisasi personalia - sistem penggajian, bonus/insentif - perencanaan kebutuhan fasilitas pemilik - kebijakan hubungan dengan pelanggan
  • 33. Langkah 5. Merencanakan Keuangan • Tujuan: untuk merencanakan kebutuhan dana dan gambaran keuntungan • Informasi yang diperlukan, meliputi: - besarnya kebutuhan dana - proyeksi penjualan - proyeksi biaya - proyeksi neraca - proyeksi aliran dana - proyeksi laba/rugi - Break Even Point (BEP) atau titik impas - analisa rasio keuangan
  • 34. Break Even Point (BEP) • BEP atau titik impas adalah titik yang menunjukkan dimana volume produk yang dijual (pendapatan/reference) tepat sama dengan biaya total yang digunakan. Dengan kata lain tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. • BEP =FC/P-V • Keterangan: • BEP : jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan atau dijual FC : Fixed cost/biaya tetap V : Variabel cost/biaya variabel P : Harga jual per unit/price
  • 35. Contoh: • Diketahui biaya variebel (VC) = Rp 40,- • Biaya tetap Rp 300.000,- dan • Harga jual per unit = Rp 100,- • Berapakah yang harus diproduksi atau dijual agar perusahaan tidak rugi? • BEP = Rp 300.000,-/100-40 = 5000 unit • Artinya, jumlah minimal yang harus diproduksi/dijual agar tidak rugi adalah 5000 unit.
  • 36. Muatan dari Rencana Program Kerja BUM Desa • Lembar Pengesahan; • Visi Misi BUM Desa; • Penyertaan Modal; • Kondisi Usaha; • Rencana Kerja Sama; • Anilisi Keuangan; • dan lain-lain.