SlideShare a Scribd company logo
SALINAN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015
TtrNTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA
DAN JAMINAN KEMATIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang a bahwa untuk meningkatkan pelayanan serta
kesejahteraan peserta jaminan sosial ketenagakerjaan
khususnya peningkatan manfaat Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian, perlu dilakukan perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kcmatian;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian;
Me ngingat Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OO4 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor aaSQ;
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2Oll tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OIl Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
b
I
2
3
SK No 024096 A
4. Peraturan
4
PRESIDEN
REPUSLIK INDONESIA
-2-
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2Ol5 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Repubiik Indonesia Nomor 57 A);
MEMUTUSI(AN:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015
TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 57141, diubah
sebagai berikut:
Ketentuan ayai (2) huruf a angka 6 dan angka 11, huruf b
angka 1, angka 7, dan angka 8, ayat (3), ayat (5), dan
ayat (6) Pasal 25 diubah dan setelah angka 12 ayat (21
huruf a Pasal 25 ditambahkan 2 (dua) angka, yakni
angka 13 dan angka 14, sehingga Pasal 25 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 25
(1) Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau
penyakit akibat keda berhak atas manfaat JKK.
(21 Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada. ayat (1)
berupa:
a. pelayanarr kesehatan sesuai kebutuhan medis
yang meliputi:
1. pemeriksaan dasar dan penunjang;
2. perawat-an tingkat pertama dan lanjutan;
3. rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah,
rurnah sakit pemerintah daerah, atau
rurnah sakit swasta yang setara;
4. pcrarvatarr intcnsif;
Menetapkan
1
SK No 008809 A
5. penunjang
b
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
5. penunjang diagnostik;
6. penanganan, termasuk komorbiditas dan
komplikasi yang berhubungan dengan
Kecelakaan Kerja dan penyakit akibat kerja;
7. pelayanan khusus;
8. alat kesehatan dan implan;
9. jasa dokter/medis;
10. operasi;
1 1. pelayanan darah;
12. rehabilitasi medik;
13. perawatan di rumah bagi Peserta yang tidak
memungkinkan melanjutkan pengobatan ke
rumah sakit; dan
14. pemeriksaan diagnostik dalam penyelesaian
kasus penyakit akibat kerja;
santunan berupa uang meliputi:
1. penggantian biaya transportasi terdiri atas:
a. biaya transportasi Peserta yang
mengalami Kecelakaan Kerja atau
penyakit akibat kerja, ke rumah sakit
dan/atau ke rumahnya, pertolongan
pertama pada kecelakaan, dan rujukan
ke rumah sakit lain; dan latau
b. biaya transportasi peserta yang
mengikuti program kembali kerja
menuju dan pulang dari fasilitas
peiayanan kesehatan dan balai latihan
kerja;
2. santunan sementara tidak mampu bekerja;
3. santunan Cacat sebagian anatomis, Cacat
sebagian fungsi, dan Cacat total tetap;
4. santunan kematian dan biaya pemakaman;
5. santunan berkala yang dibayarkan
sekaligus apabila Peserta meninggal dunia
atau Cacat total tetap akibat Kecelakaan
Kerja atau penyakit akibat kerja;
6. biaya rehabilitasi berupa penggantian alat
bantu (orthose) dan/atau alat pengganti
(prothese);
7. penggantian biaya gigi tiruan, alat bantu
dengar, dan kacarnata; dan/atau
SK No 008810 A
8. beasiswa
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
8. beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta
yang meninggal dunia atau Cacat total tetap
akibat Kecelakaan Keda.
(3) Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b angka 8 diberikan untuk paling banyak 2 (dua)
orang ana.k Peserta, yang diberikan berkala setiap
tahun sesuai dengan tingkat pendidikan anak
Peserta.
(4) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (21
huruf a dilakukan paling lama 1 (satu) tahun sekali
cleh Menteri.
(5) Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ayat (3), dan persentase Cacat tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
dan persyaratan memperoleh manfaat beasiswa
pendidikan bagi anak dari Peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (21 huruf b angka 8 diatur
dengan Peraturan Menteri.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a diatur dengan Peraturan Menteri
berkoordinasi dengan kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan.
2. Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 26
Hak Peserta dan/atau Pemberi Kerja selain penyelenggara
negara untuk menuntut manfaat JKK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) menjadi gugur apabila
telah lewat waktu 5 (lima) tahun sejak Kecelakaan Kerja
terjadi atau sejak penyakit akibat kerja didiagnosis'
3. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 34
(1) Manfaat JI(M riiberikan apabila Peserta meninggal
dunia dalam mASa aktif, terdiri atas:
a. santunan sekaligus Rp20.O00.000,0O (dua
puluh jrrta rtroiah) diberikan kepada ahll waris
Peserta;
b. santunan .
SK No 00881 1 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
b. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus
sebesar Rp12.000.00O,00 (dua belas juta rupiah)
diberikan kepada ahli waris Peserta;
c. biaya pemakaman sebesar Rp10.0O0.000,00
(sepuluh juta rupiah) drberikan kepada ahli
waris Peserta; dan
d. beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta yang
telah memiliki masa iur paling singkat 3 (tiga)
tahun dan meninggal dunia bukan akibat
Kecelakaan Kerja.
(2) Dalam hal Peserta tidak ada ahli waris, biaya
pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c diberikan kepada pihak yang mengurus
pemakaman.
(3) Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak
Peserta yang diberikan berkala setiap tahun sesuai
dengan tingkat pendidikan anak Peserta.
(4) Manfaat JKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam' Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah
ini.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
dan persyaratan memperoleh beasiswa pendidikan
bagi anak dari Peserta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d diatur dengan Peraturan Menteri.
4. Lampiran I diubah menjadi sebagaimana terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini.
5. Lampiran III diubah menjadi sebagaimana terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Pemerintah ini.
Pasal II
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
dir,rndangkan.
Agar. . .
SK No008812 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 November 2Ol9
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Desember 2Ol9
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI9 NOMOR 231
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ti Bidang Hukum dan
dang-r-rndangan,
ttd
*
j;( !hii)
SK No 004898 A
ilvanna Djaman
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015
TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA
DAN JAMINAN KEMATIAN
UMUM
Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program
negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui program ini,
setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
yang layak apabila terjadi hal yang dapat mengakibatkan hilang atau
berkurangnya pendapatan, karena mengalami Kecelakaan Kerja atau
meninggal dunia. Program tersebut dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan kesejahteraan Peserta
jaminan sosial ketenagakerjaan, perlu dilakukan perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian berupa
peningkatan dan pengembangan manfaat program Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian bagi Peserta jaminan sosial ketenagakerjaan
antara lain manfaat perawatan di rumah (home care), beasiswa pendidikan
bagi anak dari Peserta, dan manfaat lainnya.
Peraturan Pemerintah ini memuat perubahan manfaat program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jarninan Kematian.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 25
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "penyakit akibat kerja" adalah
penyakit yang disebabkar, oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja.
I
SK No 008814 A
Ayat .
82 2019
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan medis" adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan sesuai kebutuhan
pengobatan dan perawatan akibat Kecelakaan
Kerja atau penyakit akibat kerja sesuai standar
yang ditetapkan Menteri, sampai Pekerja
dinyatakan sembuh, Cacat, atau meninggal dunia
berdasarkan surat keterangan dokter yang
memeriksa, dok*,er yang merawat dan/atau dokter
penasehat.
Angka 1
Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas
Angka 3
Yang dimaksud dengan "rumah sakit
pemerintah atau rumah sakjt pemerintah
daerah" antara lain Rumah Sakit Umum,
Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit
Angkatan Laut, Rumah Sakit Angkatan
Darat, dan Rumah Sakit Polri.
Angka 4
Cukup jelas.
Angka 5
Cukup jelas
Angka 6
Cukup jelas
Angka 7
Cukup jelas.
Angka 8
Cukup jelas
Angka 9
Cukup jelas
Angka 10
Crrk,rp jt'las
SK No 00881 5 A
Angka
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
4
-J-
Angka 1 1
Cukup jelas
Angka 12
Cukup jelas
Angka 13
Cukup jelas.
Angka 14
Cukup jelas
Huruf b
Angka 1
Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas
Angka 3
Yang dimaksud dengan "Cacat sebagian
anatomis" adalah keadaan berkurang atau
hilangnya sebagian anggota badan yang
secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan berkurang atau hilangnya
kemampuan Pekerja untuk menjalankan
pekerjaannYa.
Yang dimaksud dengan "Cacat sebagian
fungsi" adalah keadaan berkurang atau
hilangnya sebagian fungsi anggota badan
yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan berkurang atau hilangnya
kemampuan Pekerja untuk menjalankan
pekerjaannya.
Yang dimaksud dengan "Cacat total tetap"
adalah cacat Yang mengakibatkan
ketidakmampuan seseorang untuk
melakukan pekerjaan.
Angka 4
Cukup jelas
Angka 5
Cukup jelas
SK No 024097 A
Angka
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Angka 6
Cukup jelas
Angka 7
Cukup jelas.
Angka 8
Beasiswa pendidikan anak diberikan
kepada anak sah Peserta.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (a)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas.
Angka 2
Pasal 26
Hak untuk menuntut JKK menjadi daluarsa setclah lewat 5
(lima) tahun sejak kejadian Kecelakaan Kerja atau setelah
lewat 5 (lima) tahun sejak penyakit akibat kerja didiagnosis.
Hai ini disebabkan apabila tuntutan dilakukan setelah
lewat 5 (lima) tahun, dikhawatirkan tempat kejadian
Kecelakaan Kerja atau dokumen bukti penyakit akibat kerja
telah berubah, saksi yang diperlukan sudah tidak ada, atau
data pendukung sulit untuk dicari.
Oleh karenanya ada kewajiban Pemberi Kerja selain
penyelenggara negara untuk melaporkan setiap terjadi
Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja tidak lebih dari
2 x 24 jam terhitunq sejak terjadinya Kecelakaan Kerja atau
2 x 24 jam terhitung scjak diagnosa penyakit akibat kerja
agar data bukti dan pendukung masih lengkap sehingga
dapat mempermudah penyelesaian kasus Kecelakaan Kerja
atau penyakit akibat kerja.
SK No008817 A
Angka
PRESIDEN
REPUBLIK !NDONESI,A
-5-
Angka 3
Pasal 34
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "Peserta meninggal dunia
dalam masa aktif' adalah Peserta yang pada saat
meninggal masih aktif bekerja dan membayar Iuran.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka 4
Cukup jelas.
Angka 5
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
SK No008818 A
6427
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
PEMBAGIAN KELOMPOK TINGKAT RISIKO LINGKUNGAN KERJA
TINGKAT RISIKO
LINGKUNGAN
KERJA
JENIS KELOMPOK USAHA
Kelompok I:
Tingkat
RisikoSangat
Rendah
I Penjahitan/ konveksi
2 Pabrik topi
3
Industri pakaian lainnya (Payung,
ikat pinggong, gantungan celana/ bretet)
kulit
4 Pembuatan layar dan krey dari tekstil
5
Pabrik keperluan rumah tangga (sprei, selimut,
terpal, gorden, dan lain-lain yang ditenun)
6 Perdagangan ekspor impor
7
Perdagangan besar lainnya (agen perdagangan
besar, distributor, makelar, dan lain-lain)
8
Perdagangan lainnya (toko, koperasi, penjualan
makanan, dan lain-lain)
9 Bank dan kantor-kantor perdagangan
SK No 024106 A
10. Perusahaan. . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
10 Perusahaan pertanggungan / asuran sl
11 Jasa pemerintahan
Apotek, pengobatan, dan kesehatan lainnya
12.
13 Organisasi-organisasi keagamaan
Lembaga kesejahte raan f sosial
t4
15. Persatuan perdagangan dan organisasi buruh
16. Balai penyidikan yang berdiri sendiri
Jasa pengamanan dan jasa umum lainnya seperti
muserrm, perpustakaan, kebun binatang, dan lain-
lain
17
i8 Pemangkas rambut dan salon kecantikan
Peternakan
19
20.
Industri kreatif (animasi, desain grafis, arsitektur,
dan lain lain)
2l Jasa profesi (dokter, Pengacara,
konsultan, dan lain lain)
akuntan,
Reparasi arloji dan lonceng
22
23 Bioskop
Pertanian rakyat
1
Kelompok II:
Tingkat
RisikoRendah
2 Perkebunan gula
J
Perkebunan bukan tahunan, terkecuali gula dan
tembakau
Perkebunan tembakau
4
5
Perkebunan tahunan seperti karet, coklat, kelapa,
dan lain lain
SK No 024098 A
6. Pabrik
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
6 Pabrik teh
7 Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk
8 Pabrik rokok (sigaret, cerutu, kretek, dan lain lain)
9 Perusahaan tembakau lainnya
Pabrik kina
10
11. Pabrik alat pengangkutan lainnYa
t2 Industri alat pekerjaan, pengetahtlan, pengukuran,
dan pemeriksaan laboratorium
13. Industri alat musik
t4 Pabrik alat olah raga
15. Pabrik mainan anak
16
Perdagangan barang tak bergerak (penyewaan alat,
tanah, rumah, garasi, dan lain-lain)
t7. Jasa perhubungan seperti handy talky dan radio
18. Perusahaan pembuatan film dan pengedar film
19.
Sandiwara, komedi, opera, sirkus, band, dan lain-
lain
20 Jasa hiburan selain sandiwara dan bioskop
2l Perusahaan binatu, laundry
22 Perusahaan potret/ studio Photo
23 Penyiaran radio
24. Rumah makan dan minuman
25 Hotel, penginapan, dan ruang sewa
Pelayanan pengairan
Kelompok III:
Tingkat Risiko
Sedang
1
SK No 008821 A
2. Perusahaan
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
2 Perusahaan kehutanan
Pengumpulan hasil hutan
3
4 Pembakaran arang (di hutan)
5 Perburuan
Pemeliharaan ikan tawar
6
Pemeliharaan ikan laut
7
Penangkapan ikan tawar
8
Pemotongan hewan
9
10. Pemotongan dan pengawetan daging
11. Pengolahan susu dan mentega
t2. Pabrik pengawetan sayuran dan buah
13 Pabrik pengawetan ikan
t4 Penggilingan padi
15. Pabrik tepung (beras, tapioka, dan lain-lain)
Perusahaan pengupasan (kacang tanah dan lain-
lain)
16.
Pabrik roti dan kue
t7
18 Pabrik biskuit
t9 Pabrik gula
20. Pabrik kembang gula, coklat, dan lain-lain
Pabrik mie dan bihun
2t
22 Pabrik kerupuk
23 Pabrik tahu
24 Pabrik kecap
SK No 024101 A
25. Pabrik
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
-5-
Pabrik es
Pabrik meubel dari ka1'u dan bahan-bahan lainnya
25
26 Pabrik margarin, minyak goreng, dan lemak
27 Industri makanan lainnya
28 Pabrik minuman dan alkohol
29 Pabrik anggur
30 Pabrik bir
31 Pabrik air soda, sari buah, dan minuman
32 Pabrik pemintalan
33
34
Pemintalan tali sepatu dan Perban
Pertenunan
35 Permadani
36 Pabrik kaos, kaos kaki, dan pabrik rajut
37.
Pabrik tali temali (kabel, pukat, rami, sabut, dan
lain-lain)
Industri tekstil lainnYa
38
39.
Pabrik keperluan kaki, terkecuali sepatu
sandal plastik, dan lain-lain, termasuk
barang plastik
karet,
pabrik
40 Reparasi barang keperluan kaki
4T Pabrik kayu gabus
42 Penggergajian kayu
43 Pabrik peti dan gentong kayu
44 Pembikinan barang kayu lainnya (triplek)
Pembikinan meubel dari rotan dan bambu
45
46
SK No 008823 A
47. Pabrik
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Pabrik obat/farmasr
Pabrik wangi-wangian dan kecantikan/kosmetik
Pabrik barang untuk rnengkilap
Pabrik kimia lainnya (lilin gambar, obat nyamuk,
pestisida, dan luit',' |ain)
47 Pabrik kertas koran dan karton
48
I
Pabrik barang dari kertas koran dan karton
49 Perusahaan percetakan dan penerbitan
50. Penyamakan kulit dan pekerjaan lanjutan
51
Pabrik barang dari kulit seperti kopor, tas, dan
lainnya
52 Remiling karet
53
Pabrik barang dari karet (ban kendaraan luar dan
dalam, mainan anak-anak, dan lain-lain)
54. Perusahaan vulkanisir
55 Pabrik garam
56 Pabrik zat asam arang dan sejenisnya
Industri kimia pokok lainnya (celupan warna bahan
sintetis, dan lain-lain)
57
58 Terpentin dan damar
59 Industri minyak kelapa
60 Industri minyak kelapa sawit
61
Industri minyak dan gemuk dari tumbuh-
tumbuhan
Minyak dan gemuk dari hewan
Pabrik sabun
62
63
64
65
66
67
SK No 008824 A
68. Distribusi
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
-7 -
Industri lain seperti perusahaan plastik,
perusahaan bulu burung, dan pipa tembakau
Perusairaan
distribusi)
air (pengumpulan penyaringan dan
68 Distribusi gas (cokes ouenl
69 Pabrik bahan bangunan dari tanah liat
70 Pabrik gelas dan barang dari gelas
7t. Pabrik barang dari tanah liat dan porselin
72 Pabrik semen
73. Pembakaran gamping
Pabrik tegel, ubin, pipa beton
74
75.
Pabrik barang dari logam (batangan besi, kisi-kisi,
lembaran besi, pipa, dan corong)
76 Pabrik timbangan
77. Pabrik klise dan huruf cetak
78 Pabrik galvanisir (partikel)
79 Pabrik barang logam lainnYa
80 Pabrik dan reparasi mesin iistrik
81 Pembikinan dan reparasi kapal dari kayu
82 Reparasi sepeda dan becak
Perusahaan optik
83.
84 Industri arloji dan lonceng
85 Perusahaan perak
86 Industri barang dari logam mulia
87
88.
89
SK No 008825 A
Pembersihan (sampah dan kotoran)
90. Jasa
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
90.
Jasa pengangkutan seperti ekspedisi laut dan
udara
91 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
92. Pabrik cat dan lak
93 Pabrik tinta dan lem
94 Pabrik bata merah dan genteng
95.
Reparasi kendaraan bermotor (mobiI, truk, dan
sepeda motor)
96. Atlit / olahragawan / pelaku olahraga
Kelompok IV:
Tingkat
RisikoTinggi
i Pabrik dari hasil minyak tanah
2 Pabrik barang dari minyak tanah atau batu bara
3
Pabrik dan reparasi mesin (bengkel motor, mobil,
dan mesin)
4 Pembikinan dan reparasi kapal dari baja
5
Pembikinan dan reparasi alat perhubungan kereta
api
6 Pabrik kendaraan bermotor dan bagian-bagiannya
7 Pabrik dan reparasi kapal udara
8 Perusahaan kereta aPi
9 Perusahaan trem dan bus
10
Pengangkutan barang dan penumpang di jalan
(bus, truk, taksi, dan angkutan massal)
11 Penimbunan barangf ueem
t2 Pengolahan limbah/83
13. Perusahaan pengisian bahan bakar gas dan elpiji
SK No 024108 A
14. Pabrik
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
t4 Pabrik alkohol dan spiritus
15 Pabrik gas dan yang sejenisnya
16. Pabrik pengecoran besi dan pembuatan baja
17.
Perusahaan listrik/pembangkit, pemindahan dan
distribusi tenaga listrik
18.
Pabrik gas distribusi untuk rumah tangga dan
pabrik-pabrik
19. Industri uap untuk tenaga
20. Penangkapan ikan laut
2l Penangkapan ikan laut lainnYa
22. Pengumpulan hasil laut, terkecuali ikan
23 Lori perkebunan
Kelompok V:
Tingkat
RisikoSangat
Tinggi
1 Penebangan dan pemotongan kayu/panglong
2 Asam belerang
3 Pabrik pupuk
4 Pabrik kaleng
5
Perbaikan rumah, jalan, terusan konstruksi berat,
pipa air, jembatan kereta api, dan instalasi listrik
6 Pengangkutan barang dan penumpang di laut
7 Pengangkutan barang dan penumpang di udara
8 Pabrik korek api
9 Pertambangan minyak mentah dan gas burni
10 Penggalian batu
11 Penggalian tanah liat
SK No 024109 A
12.Penggalian...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10-
t2 Penggalian pasir
13 Penggalian gamping
14. Penggalian belerang
15 Tambang intan dan batu perhiasan
16. Pertambangan lainnya
17. Tambang emas dan perak
18 Penghasilan batu bara
19 Tambang besi mentah
20 Tambang timah
2t Tambang bauksit
22. Tambang mangan
23 Tambang logam lainnya
24.
Pabrik bahan
kembang api
peledak, bahan petasan, dan pabrik
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Bidang Hukum dan
ang-undangan,
}L
*
-s
t, i..
SK No 004899 A
ilvanna Djaman
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN III
PERATURAN PEMERINTAH REPUBL,IK INDONESIA
NOMOR TAHUN
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 44 TAHUN 2OI5 TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
A. MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA
1. Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, meliputi:
a. pemeriksaan dasar dan penunjang;
b. perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
c. rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rumah sakit
pemerintah daerah, atau rumah sakit s,*,asta ya,ng setara;
d. perawatan intensif;
e. penunjang diagnostik;
f. penanganan, termasuk komorbiditas dan komplikasi yang
berhubungan dengan Kecelakaan Kerja dan penyakit akibat
keqa;
g. pelayanan khusus;
h. alat kesehatan dan implan;
i. jasa dokter/medis;
j. operasi;
k. pelayanan darah;
l. rehabilitasi medik;
SK No 008829 A
m. perawatan
2
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
-2-
m. perawatan di rumah (home care) bagi Peserta yang tidak
memungkinkan melanjutkan pengobatan ke rumah sakit, dengan
ketentuan:
1) dilaksanakan bekerja sama dengan fasilitas pelayanan
kesehatan; dan
2) manfaat diberikan maksimal 1 (satu) tahun dengan batasan
biaya paling banyak sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah); dan
n. pemeriksaan diagnostik dalam penyelesaian kasus penyakit
akibat kerja.
Santunan berupa uang, meliputi:
a. penggantian biaya transportasi Peserta yang mengalami
Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja, terdiri atas:
1) biaya transportasi Peserta yang mengarami Kecelakaan
Kerja atau penyakit akibat kerja, ke rumah sakit dan/atau
ke rumahnya, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan
rujukan ke rumah sakit lain; dan latau
2) biaya transportasi Peserta yang mengikuti program kembali
kerja menuju dan pulang dari fasilitas pelayanan kesehatan
dan balai latihan kerja,
dengan rincian sebagai berikut:
1) iika menggunakan transportasi darat, sungai, atau danau
paling banyak RpS.000.000,00 (lima juta rupiah);
2) jika menggunakan transportasi laut paling banyak Rp
2.000.000,0O (dua juta rupiah);
3) iika menggunakan transportasi udara paling banyak
Rp10.00O.O00,00 (sepuluh juta ruprah); atau
4l iika menggunakan lebih dari 1 (satu) angkutan maka
berhak atas biaya paling banyak dari masing-masing
angkutan yang digunakan;
b. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)
i) pemberian STMB dengan rincian sebagai berikut:
a) srMB untuk 6 (enam) bulan pertama diberikan
sebesar IOO% (seratus persen) dari Upah;
b) srMB untuk 6 (enam) bulan kedua diberikan sebesar
loooh (seratus persen) dari Upah;
c) srMB untuk 6 (enam) bulan ketiga dan seterusnya
diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari Upah;
SK No 008830 A 2) STMB
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
2) srMB dibayar selama Peserta tidak mampu bekerja
sampai Peserta dinyatakan sembuh, cacat sebagian
anatomis, cacat sebagran fungsi, cacat total tetap, atau
meninggal dunia berdasarkan surat keterangan d<,rkter yang
merawat dan/atau dokter penasehat;
c. santunan Cacat, meliputi:
1) cacat sebagian anatomis sebesar yo sesuai tabel x g0 x
Upah sebulan;
2) cacat sebagian fungsi sebesar yo berkurangnya fungsi x %
sesuai tabel x 80 x Upah sebulan;
3) cacat total tetap sebesar 7oo/o x go x Upah sebulan;
d santunan kematian sebesar 600/o x g0 x Upah sebi.rlan, paling
sedikit sebesar manfaat JKM;
e. biaya pemakaman sebesar Rp10.00o.000,00 (sepuluh juta
rupiah);
f. santunan berkala dibayar sekaligus sebesar 24 x Rp50o.o0o,00 =
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah);
g. rehabihtasi berupa alat bantu (orthese) daniatau alat ganti
(trtrothesel bagi Peserta yang anggota badannya hilang atau tidak
berfungsi akibat Kecelakaan Kerja un.tuk
"Ltiap
kaius dengan
patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Rumah
Sakit Umum Pemerintah ditambah 4oo/o (empat puluh persen)
' dari harga tersebut serta biaya rehabilitasi medik;
h. penggantian biaya gigi tiruan paring banyak Rp5.000.000,00
(lima juta rupiah);
i. penggantian alat bantu dengar paling banyak Rp2.500.000,00
(dua juta lima ratus ribu rupiah);
j pengantian biaya kacamata paling banyak Rpl.000.000,00 (sat-u
juta rupiah),
k. beasiswa diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak
Peserta, yang diberikan berkala setiap tahun sesuai i..rg".
tingkat pendidikan anak peserta dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) pemberian beasiswa paling banyak untuk 2 (dua) orang anak
dengan rincian sebagaj berikut:
a) pendidikan TK sampai dengan SD/sederajat sebesar
Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu nrpiah) per
orang per tah,n, dengan menyelesaikan pendidikan
maksimal 8 (delapan) tahun;
b) pendidikan...
SK No 008831 A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-4-
b) pendidikan SMP/sederajat sebesar Rp2.000.000,00 (dua
juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan
pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun;
c) pendidikan SMA/sederajat sebesar Rp3.000.000,00 (tiga
juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan
pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun;
d) pendidikan tinggi maksimal Strata 1 atau pelatihan
sebesar Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) per
orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan
maksimal 5 (lima) tahun;
2) pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun;
3) bagi anak dari Peserta yang belum memasuki usia sekolah
sampai dengan sekolah di tingkat dasar pada saat peserta
meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap, beasiswa
diberikan pada saat anak memasuki usia sekolah;
4) beasiswa berakhir pada saat anak peserta mencapai usia 23
(dua puluh tiga) tahun atau menikah atau bekerja.
B. MANFAAT JAMINAN KEMATIAN
Manfaat JKM diberikan apabila Peserta meninggal dunia dalam masa
aktif, terdiri atas:
1. santunan sekaligus sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)
diberikan kepada ahli waris peserta;
2. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar 24 x
Rp500.000,00 = Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) diberikan
kepada ahli waris peserta;
3. biaya pemakaman sebesar Rp1o.ooo.000,oo (sepuluh juta rupiah)
diberikan kepada ahli waris peserta;
4. beasiswa diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak peserta,
yang diberikan berkala setiap tahun sesuai dengan tingkat
pendidikan anak Peserta dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pemberian beasiswa diberikan untuk pating banyak 2 (dua) orang
anak dengan rincian sebagai berikut:
1) pendidikan TK sampai dengan SD/sederajat sebesar
Rpl.5oo.ooo,oo (satu juta lima ratus ribu rupiah) per orang
per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal g
(delapan) tahun;
SK No 008832 A
2) pendidikan
C
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
-5-
2) pendidikan sMP/sederajat sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta
rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan
pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun;
3) pendidikan SMA/sederajat sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta
rupiah) per orang per tahun, dengan menyeleiaikan
pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun;
4) pendidikan tinggi maksimal Strata I atau pelatihan sebesar
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) per orang per
tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 5 ltima;
tahun;
b pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun;
c. bagi anak dari Peserta yang belum memasuki usia sekolah
sampai dengan sekolah di tingkat dasar pada saat peserta
meninggal dunia, beasiswa diberikan pada saat anak memasuki
usia sekolah;
d. beasiswa berakhir pada saat anak peserta mencapai usia 23 (dua
puluh tiga) tahun atau menikah atau bekerja.
TABEL PERSENTASE CACAT SEBAGIAN ANATOMIS, CACAT SEBAGIAN
FUNGSI. CACAT TOTAL TETAP, DAN CACAT LAINNYA
. Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah (untuk
kidal bcriaku sebaliknya)
Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah 30
5. Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah
Tangan kiri dari
kidal berlaku se
Kedua belah kaki darl pangkal paha ke bawah
Sebelah kaki darr pangkal paha ke bawah
Kedua belah kaki oari mata kaki ke bawah
10. Sebelah kaki dari mata kaki ke bau,a,h
11. Kedua belah mata
-atau
dari atas pergelangan ke bawah (untuk
baliknyai
28
CACAT % X UPAH
40
Lengan kanan dari sendi bahu kebawah (untuk kidai
berlaku sebalixnya)
Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah
1
35
35
32
70
35
50
25
70
SK No 008833 A
12 Sebelah
PRESTDEN
REPUBLTK TNDONESIA
-6-
34 Kehilangan kedua belah daun telinga
% X UPAH
40
5. Cacat hilangnya cuping hidung
6. Perforasi sekat rongga hidung
7. Kehilangan daya penciuman
Hilangnya Kemampuan Kerja fisik:
CACAT
12. Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat 35
13. Pendengaran pada kedua belah telinga 40
14. Pendengaran pada sebelah telinga 20
15. Ibu jari tangan kanan 15
16. Ibu jari tangan kiri l2
17. Telunjuk tangan kanan 9
18. Telunjuk tangan kiri 7
19. Salah satu jari lain tangan kanan 4
Salah satu jari lain tangan kiri
21. Ruas pertama telunjuk kanan
3
4,5
2. Ruas pertama telunjuk kiri 3 , 5
3. Ruas pertama jari lain tangan kanan
4. Ruas pertama jari lain tangan kiri
2
1,5
5. Salah satu ibu jari kaki 5
26. Salah satu jari telunjuk kaki 3
27. Salah satu jari kaki lain 2
8. Terkelupasnya kulit kepala 10-30
9. Impotensi
0. Kaki rnemendek sebelah:
- kurang dari 5 cm
- 5 cm sampai kurang dari 7,5 cn-r
- 7,5 cm atau lebih
10
20
30
i Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 1O
desibel
2. Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel
6
3
33. Kehilangan daun telinga sebelah 5
10
30
15
10
SK No 008834 A
5lo/o
I
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
CACAT
- 5lo/o - 7Oo/o
- 26rh - 500/0
- loo/o - 25%
% X UPAH
40
20
5
39. Hilangnya kemampuan kerja mental tetap 70
40. Kehilangan sebagian fungsi penglihatan
Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan lO oh
Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda,
maka efisiensi penglihatan binokuler dihitung dengan
rumus kehilangan efisiensi penglihatan:
(3 x o/o efisensi penglihatan terbaik) + o/o efisiensi
penglihatan terburuk
I
41. Kehiiangan penglihatan warna 10
42. Setiap kehilangan lapangan pandang 7Oo/o 7
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
ttd
ti
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ti Bidang Hukum dan
ang-undangan,
SK No 004900 A
lvanna Djaman
r-
*
-.-i

More Related Content

What's hot

Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanWinarto Winartoap
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Winarto Winartoap
 
780
780780
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSUU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSM Ungang
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
IdnJournal
 
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
dikakakaa
 
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
PT. Trinity Auto
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Ulfah Hanum
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
IdnJournal
 
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Antonius Psb
 
Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_
Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_
Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_
UKIE PUTRA ASKARI
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
BPJS Kesehatan RI
 
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppbPerbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
ppbkab
 
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKNPermenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Erie Gusnellyanti
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipWinarto Winartoap
 
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...
Pemdes Seboro Sadang
 
1~pmk.05~2016 per
1~pmk.05~2016 per1~pmk.05~2016 per
1~pmk.05~2016 per
Herlovina Megasari
 
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS KesehatanBuku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan RI
 
Pengertian Jamkeswatch KSPI
Pengertian Jamkeswatch KSPIPengertian Jamkeswatch KSPI

What's hot (20)

Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
 
780
780780
780
 
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSUU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
 
Uu sjsn
Uu sjsnUu sjsn
Uu sjsn
 
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
 
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
Matrik perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 19 Tahun 2016 Tentang Jaminan...
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
 
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
Peraturan bpjs kesehatan nomor 1 tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan k...
 
Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_
Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_
Pmk no. 71_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2017_
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
 
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppbPerbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
Perbup no.-11-ttg.-jaminan-kesehatan-daerah-jamkesda-kab.-ppb
 
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKNPermenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
Permenkes No. 28/2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JKN
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
 
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...
 
1~pmk.05~2016 per
1~pmk.05~2016 per1~pmk.05~2016 per
1~pmk.05~2016 per
 
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS KesehatanBuku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
 
Pengertian Jamkeswatch KSPI
Pengertian Jamkeswatch KSPIPengertian Jamkeswatch KSPI
Pengertian Jamkeswatch KSPI
 

Similar to Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019

pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
nyenyedok
 
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
Irman Gapur
 
Pedoman 58d485e125a58718883350
Pedoman 58d485e125a58718883350Pedoman 58d485e125a58718883350
Pedoman 58d485e125a58718883350
Herlovina Megasari
 
Pp nomor 49 tahun 2020
Pp nomor 49 tahun 2020Pp nomor 49 tahun 2020
Pp nomor 49 tahun 2020
merdekacom
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
bakyulyulyul
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Muh Saleh
 
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Rendra GUnawan
 
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdfPermenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
setiajidermawan1
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Muh Saleh
 
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Muh Saleh
 
Perpres nomor 64 tahun 2020
Perpres nomor 64 tahun 2020Perpres nomor 64 tahun 2020
Perpres nomor 64 tahun 2020
adminrepublikaid
 
Undang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialUndang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialSisKa L. Putri
 
58d486f010a3f067108647(1)
58d486f010a3f067108647(1)58d486f010a3f067108647(1)
58d486f010a3f067108647(1)
ave ria
 
Uud 43 2016
Uud 43 2016Uud 43 2016
Uud 43 2016
adhimas akbar
 
Permenkes 43
Permenkes 43Permenkes 43
Permenkes 43
achmadMuzzamil
 
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spmPermenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Muammaraqibmuufti
 
Spm kesehatan 2016
Spm kesehatan 2016Spm kesehatan 2016
Spm kesehatan 2016
citaish
 
Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133
Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133
Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133
Herry Abi
 
Uuri no 43
Uuri no 43Uuri no 43
Uuri no 43
Ratna Marta Sari
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Muh Saleh
 

Similar to Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019 (20)

pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
pp-no-49-tahun-2023.pdf tentang jaminan kesehatan bagi tenaga kerja_BPJS kete...
 
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
PMK NO 19 tahun 2014 dana kapitasi JKN
 
Pedoman 58d485e125a58718883350
Pedoman 58d485e125a58718883350Pedoman 58d485e125a58718883350
Pedoman 58d485e125a58718883350
 
Pp nomor 49 tahun 2020
Pp nomor 49 tahun 2020Pp nomor 49 tahun 2020
Pp nomor 49 tahun 2020
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
 
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
 
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdfPermenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
 
Perpres nomor 64 tahun 2020
Perpres nomor 64 tahun 2020Perpres nomor 64 tahun 2020
Perpres nomor 64 tahun 2020
 
Undang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosialUndang undang tentang jaminan sosial
Undang undang tentang jaminan sosial
 
58d486f010a3f067108647(1)
58d486f010a3f067108647(1)58d486f010a3f067108647(1)
58d486f010a3f067108647(1)
 
Uud 43 2016
Uud 43 2016Uud 43 2016
Uud 43 2016
 
Permenkes 43
Permenkes 43Permenkes 43
Permenkes 43
 
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spmPermenkes 43 tahun 2016 tentang spm
Permenkes 43 tahun 2016 tentang spm
 
Spm kesehatan 2016
Spm kesehatan 2016Spm kesehatan 2016
Spm kesehatan 2016
 
Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133
Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133
Pmk no. 43_ttg_standar_pelayanan_minimal_bidang_kesehatan_.pdf-1629379133
 
Uuri no 43
Uuri no 43Uuri no 43
Uuri no 43
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 

Recently uploaded

RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
muhammadarsyad77
 
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptxEstimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
pcaiolenovo20232
 
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdfPERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
OsmanHjAbdulWahid
 
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptxILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
NinaRahayuBelia
 
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAPEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
AchmadHasanBasri
 

Recently uploaded (6)

RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
 
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptxEstimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
Estimasi Pendapatan Pemerintah Dalam Manajemen Keuangan Daerah.pptx
 
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdfPERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
PERATURAN KKP (LOJI YANG MENGHENDAKI PERAKUAN KELAYAKAN) 2024.pdf
 
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptxILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
ILMU HUKUM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK.pptx
 
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAPEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
PEMBUKTIAN HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 

Peraturan Pemerintah no 89 tahun 2019

  • 1. SALINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TtrNTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a bahwa untuk meningkatkan pelayanan serta kesejahteraan peserta jaminan sosial ketenagakerjaan khususnya peningkatan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kcmatian; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian; Me ngingat Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OO4 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaSQ; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2Oll tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OIl Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); b I 2 3 SK No 024096 A 4. Peraturan
  • 2. 4 PRESIDEN REPUSLIK INDONESIA -2- Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2Ol5 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor 57 A); MEMUTUSI(AN: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 57141, diubah sebagai berikut: Ketentuan ayai (2) huruf a angka 6 dan angka 11, huruf b angka 1, angka 7, dan angka 8, ayat (3), ayat (5), dan ayat (6) Pasal 25 diubah dan setelah angka 12 ayat (21 huruf a Pasal 25 ditambahkan 2 (dua) angka, yakni angka 13 dan angka 14, sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut: Pasal 25 (1) Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat keda berhak atas manfaat JKK. (21 Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada. ayat (1) berupa: a. pelayanarr kesehatan sesuai kebutuhan medis yang meliputi: 1. pemeriksaan dasar dan penunjang; 2. perawat-an tingkat pertama dan lanjutan; 3. rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rurnah sakit pemerintah daerah, atau rurnah sakit swasta yang setara; 4. pcrarvatarr intcnsif; Menetapkan 1 SK No 008809 A 5. penunjang
  • 3. b PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- 5. penunjang diagnostik; 6. penanganan, termasuk komorbiditas dan komplikasi yang berhubungan dengan Kecelakaan Kerja dan penyakit akibat kerja; 7. pelayanan khusus; 8. alat kesehatan dan implan; 9. jasa dokter/medis; 10. operasi; 1 1. pelayanan darah; 12. rehabilitasi medik; 13. perawatan di rumah bagi Peserta yang tidak memungkinkan melanjutkan pengobatan ke rumah sakit; dan 14. pemeriksaan diagnostik dalam penyelesaian kasus penyakit akibat kerja; santunan berupa uang meliputi: 1. penggantian biaya transportasi terdiri atas: a. biaya transportasi Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja, ke rumah sakit dan/atau ke rumahnya, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan rujukan ke rumah sakit lain; dan latau b. biaya transportasi peserta yang mengikuti program kembali kerja menuju dan pulang dari fasilitas peiayanan kesehatan dan balai latihan kerja; 2. santunan sementara tidak mampu bekerja; 3. santunan Cacat sebagian anatomis, Cacat sebagian fungsi, dan Cacat total tetap; 4. santunan kematian dan biaya pemakaman; 5. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus apabila Peserta meninggal dunia atau Cacat total tetap akibat Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja; 6. biaya rehabilitasi berupa penggantian alat bantu (orthose) dan/atau alat pengganti (prothese); 7. penggantian biaya gigi tiruan, alat bantu dengar, dan kacarnata; dan/atau SK No 008810 A 8. beasiswa
  • 4. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- 8. beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta yang meninggal dunia atau Cacat total tetap akibat Kecelakaan Keda. (3) Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b angka 8 diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang ana.k Peserta, yang diberikan berkala setiap tahun sesuai dengan tingkat pendidikan anak Peserta. (4) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf a dilakukan paling lama 1 (satu) tahun sekali cleh Menteri. (5) Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan persentase Cacat tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian dan persyaratan memperoleh manfaat beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf b angka 8 diatur dengan Peraturan Menteri. (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diatur dengan Peraturan Menteri berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. 2. Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 26 Hak Peserta dan/atau Pemberi Kerja selain penyelenggara negara untuk menuntut manfaat JKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) menjadi gugur apabila telah lewat waktu 5 (lima) tahun sejak Kecelakaan Kerja terjadi atau sejak penyakit akibat kerja didiagnosis' 3. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 34 (1) Manfaat JI(M riiberikan apabila Peserta meninggal dunia dalam mASa aktif, terdiri atas: a. santunan sekaligus Rp20.O00.000,0O (dua puluh jrrta rtroiah) diberikan kepada ahll waris Peserta; b. santunan . SK No 00881 1 A
  • 5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -5- b. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp12.000.00O,00 (dua belas juta rupiah) diberikan kepada ahli waris Peserta; c. biaya pemakaman sebesar Rp10.0O0.000,00 (sepuluh juta rupiah) drberikan kepada ahli waris Peserta; dan d. beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta yang telah memiliki masa iur paling singkat 3 (tiga) tahun dan meninggal dunia bukan akibat Kecelakaan Kerja. (2) Dalam hal Peserta tidak ada ahli waris, biaya pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diberikan kepada pihak yang mengurus pemakaman. (3) Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak Peserta yang diberikan berkala setiap tahun sesuai dengan tingkat pendidikan anak Peserta. (4) Manfaat JKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam' Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian dan persyaratan memperoleh beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur dengan Peraturan Menteri. 4. Lampiran I diubah menjadi sebagaimana terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. 5. Lampiran III diubah menjadi sebagaimana terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. Pasal II Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal dir,rndangkan. Agar. . . SK No008812 A
  • 6. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -6- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 November 2Ol9 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2Ol9 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OI9 NOMOR 231 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA ti Bidang Hukum dan dang-r-rndangan, ttd * j;( !hii) SK No 004898 A ilvanna Djaman
  • 7. PRESIDEN REPUBLIK TNDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN UMUM Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui program ini, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal yang dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan, karena mengalami Kecelakaan Kerja atau meninggal dunia. Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan kesejahteraan Peserta jaminan sosial ketenagakerjaan, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian berupa peningkatan dan pengembangan manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Peserta jaminan sosial ketenagakerjaan antara lain manfaat perawatan di rumah (home care), beasiswa pendidikan bagi anak dari Peserta, dan manfaat lainnya. Peraturan Pemerintah ini memuat perubahan manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jarninan Kematian. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 25 Ayat (1) Yang dimaksud dengan "penyakit akibat kerja" adalah penyakit yang disebabkar, oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. I SK No 008814 A Ayat . 82 2019
  • 8. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -2- Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan "pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis" adalah pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai kebutuhan pengobatan dan perawatan akibat Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja sesuai standar yang ditetapkan Menteri, sampai Pekerja dinyatakan sembuh, Cacat, atau meninggal dunia berdasarkan surat keterangan dokter yang memeriksa, dok*,er yang merawat dan/atau dokter penasehat. Angka 1 Cukup jelas. Angka 2 Cukup jelas Angka 3 Yang dimaksud dengan "rumah sakit pemerintah atau rumah sakjt pemerintah daerah" antara lain Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Angkatan Laut, Rumah Sakit Angkatan Darat, dan Rumah Sakit Polri. Angka 4 Cukup jelas. Angka 5 Cukup jelas Angka 6 Cukup jelas Angka 7 Cukup jelas. Angka 8 Cukup jelas Angka 9 Cukup jelas Angka 10 Crrk,rp jt'las SK No 00881 5 A Angka
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 4 -J- Angka 1 1 Cukup jelas Angka 12 Cukup jelas Angka 13 Cukup jelas. Angka 14 Cukup jelas Huruf b Angka 1 Cukup jelas. Angka 2 Cukup jelas Angka 3 Yang dimaksud dengan "Cacat sebagian anatomis" adalah keadaan berkurang atau hilangnya sebagian anggota badan yang secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan Pekerja untuk menjalankan pekerjaannYa. Yang dimaksud dengan "Cacat sebagian fungsi" adalah keadaan berkurang atau hilangnya sebagian fungsi anggota badan yang secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan Pekerja untuk menjalankan pekerjaannya. Yang dimaksud dengan "Cacat total tetap" adalah cacat Yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Angka 4 Cukup jelas Angka 5 Cukup jelas SK No 024097 A Angka
  • 10. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -4- Angka 6 Cukup jelas Angka 7 Cukup jelas. Angka 8 Beasiswa pendidikan anak diberikan kepada anak sah Peserta. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (a) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas. Angka 2 Pasal 26 Hak untuk menuntut JKK menjadi daluarsa setclah lewat 5 (lima) tahun sejak kejadian Kecelakaan Kerja atau setelah lewat 5 (lima) tahun sejak penyakit akibat kerja didiagnosis. Hai ini disebabkan apabila tuntutan dilakukan setelah lewat 5 (lima) tahun, dikhawatirkan tempat kejadian Kecelakaan Kerja atau dokumen bukti penyakit akibat kerja telah berubah, saksi yang diperlukan sudah tidak ada, atau data pendukung sulit untuk dicari. Oleh karenanya ada kewajiban Pemberi Kerja selain penyelenggara negara untuk melaporkan setiap terjadi Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitunq sejak terjadinya Kecelakaan Kerja atau 2 x 24 jam terhitung scjak diagnosa penyakit akibat kerja agar data bukti dan pendukung masih lengkap sehingga dapat mempermudah penyelesaian kasus Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja. SK No008817 A Angka
  • 11. PRESIDEN REPUBLIK !NDONESI,A -5- Angka 3 Pasal 34 Ayat (1) Yang dimaksud dengan "Peserta meninggal dunia dalam masa aktif' adalah Peserta yang pada saat meninggal masih aktif bekerja dan membayar Iuran. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (a) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Angka 4 Cukup jelas. Angka 5 Cukup jelas Pasal II Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR SK No008818 A 6427
  • 12. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PEMBAGIAN KELOMPOK TINGKAT RISIKO LINGKUNGAN KERJA TINGKAT RISIKO LINGKUNGAN KERJA JENIS KELOMPOK USAHA Kelompok I: Tingkat RisikoSangat Rendah I Penjahitan/ konveksi 2 Pabrik topi 3 Industri pakaian lainnya (Payung, ikat pinggong, gantungan celana/ bretet) kulit 4 Pembuatan layar dan krey dari tekstil 5 Pabrik keperluan rumah tangga (sprei, selimut, terpal, gorden, dan lain-lain yang ditenun) 6 Perdagangan ekspor impor 7 Perdagangan besar lainnya (agen perdagangan besar, distributor, makelar, dan lain-lain) 8 Perdagangan lainnya (toko, koperasi, penjualan makanan, dan lain-lain) 9 Bank dan kantor-kantor perdagangan SK No 024106 A 10. Perusahaan. . .
  • 13. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA -2- 10 Perusahaan pertanggungan / asuran sl 11 Jasa pemerintahan Apotek, pengobatan, dan kesehatan lainnya 12. 13 Organisasi-organisasi keagamaan Lembaga kesejahte raan f sosial t4 15. Persatuan perdagangan dan organisasi buruh 16. Balai penyidikan yang berdiri sendiri Jasa pengamanan dan jasa umum lainnya seperti muserrm, perpustakaan, kebun binatang, dan lain- lain 17 i8 Pemangkas rambut dan salon kecantikan Peternakan 19 20. Industri kreatif (animasi, desain grafis, arsitektur, dan lain lain) 2l Jasa profesi (dokter, Pengacara, konsultan, dan lain lain) akuntan, Reparasi arloji dan lonceng 22 23 Bioskop Pertanian rakyat 1 Kelompok II: Tingkat RisikoRendah 2 Perkebunan gula J Perkebunan bukan tahunan, terkecuali gula dan tembakau Perkebunan tembakau 4 5 Perkebunan tahunan seperti karet, coklat, kelapa, dan lain lain SK No 024098 A 6. Pabrik
  • 14. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- 6 Pabrik teh 7 Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk 8 Pabrik rokok (sigaret, cerutu, kretek, dan lain lain) 9 Perusahaan tembakau lainnya Pabrik kina 10 11. Pabrik alat pengangkutan lainnYa t2 Industri alat pekerjaan, pengetahtlan, pengukuran, dan pemeriksaan laboratorium 13. Industri alat musik t4 Pabrik alat olah raga 15. Pabrik mainan anak 16 Perdagangan barang tak bergerak (penyewaan alat, tanah, rumah, garasi, dan lain-lain) t7. Jasa perhubungan seperti handy talky dan radio 18. Perusahaan pembuatan film dan pengedar film 19. Sandiwara, komedi, opera, sirkus, band, dan lain- lain 20 Jasa hiburan selain sandiwara dan bioskop 2l Perusahaan binatu, laundry 22 Perusahaan potret/ studio Photo 23 Penyiaran radio 24. Rumah makan dan minuman 25 Hotel, penginapan, dan ruang sewa Pelayanan pengairan Kelompok III: Tingkat Risiko Sedang 1 SK No 008821 A 2. Perusahaan
  • 15. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA -4- 2 Perusahaan kehutanan Pengumpulan hasil hutan 3 4 Pembakaran arang (di hutan) 5 Perburuan Pemeliharaan ikan tawar 6 Pemeliharaan ikan laut 7 Penangkapan ikan tawar 8 Pemotongan hewan 9 10. Pemotongan dan pengawetan daging 11. Pengolahan susu dan mentega t2. Pabrik pengawetan sayuran dan buah 13 Pabrik pengawetan ikan t4 Penggilingan padi 15. Pabrik tepung (beras, tapioka, dan lain-lain) Perusahaan pengupasan (kacang tanah dan lain- lain) 16. Pabrik roti dan kue t7 18 Pabrik biskuit t9 Pabrik gula 20. Pabrik kembang gula, coklat, dan lain-lain Pabrik mie dan bihun 2t 22 Pabrik kerupuk 23 Pabrik tahu 24 Pabrik kecap SK No 024101 A 25. Pabrik
  • 16. PRESIDEN REPUBLIK INDONESTA -5- Pabrik es Pabrik meubel dari ka1'u dan bahan-bahan lainnya 25 26 Pabrik margarin, minyak goreng, dan lemak 27 Industri makanan lainnya 28 Pabrik minuman dan alkohol 29 Pabrik anggur 30 Pabrik bir 31 Pabrik air soda, sari buah, dan minuman 32 Pabrik pemintalan 33 34 Pemintalan tali sepatu dan Perban Pertenunan 35 Permadani 36 Pabrik kaos, kaos kaki, dan pabrik rajut 37. Pabrik tali temali (kabel, pukat, rami, sabut, dan lain-lain) Industri tekstil lainnYa 38 39. Pabrik keperluan kaki, terkecuali sepatu sandal plastik, dan lain-lain, termasuk barang plastik karet, pabrik 40 Reparasi barang keperluan kaki 4T Pabrik kayu gabus 42 Penggergajian kayu 43 Pabrik peti dan gentong kayu 44 Pembikinan barang kayu lainnya (triplek) Pembikinan meubel dari rotan dan bambu 45 46 SK No 008823 A 47. Pabrik
  • 17. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA -6- Pabrik obat/farmasr Pabrik wangi-wangian dan kecantikan/kosmetik Pabrik barang untuk rnengkilap Pabrik kimia lainnya (lilin gambar, obat nyamuk, pestisida, dan luit',' |ain) 47 Pabrik kertas koran dan karton 48 I Pabrik barang dari kertas koran dan karton 49 Perusahaan percetakan dan penerbitan 50. Penyamakan kulit dan pekerjaan lanjutan 51 Pabrik barang dari kulit seperti kopor, tas, dan lainnya 52 Remiling karet 53 Pabrik barang dari karet (ban kendaraan luar dan dalam, mainan anak-anak, dan lain-lain) 54. Perusahaan vulkanisir 55 Pabrik garam 56 Pabrik zat asam arang dan sejenisnya Industri kimia pokok lainnya (celupan warna bahan sintetis, dan lain-lain) 57 58 Terpentin dan damar 59 Industri minyak kelapa 60 Industri minyak kelapa sawit 61 Industri minyak dan gemuk dari tumbuh- tumbuhan Minyak dan gemuk dari hewan Pabrik sabun 62 63 64 65 66 67 SK No 008824 A 68. Distribusi
  • 18. PRESIDEN REPUBLIK TNDONESIA -7 - Industri lain seperti perusahaan plastik, perusahaan bulu burung, dan pipa tembakau Perusairaan distribusi) air (pengumpulan penyaringan dan 68 Distribusi gas (cokes ouenl 69 Pabrik bahan bangunan dari tanah liat 70 Pabrik gelas dan barang dari gelas 7t. Pabrik barang dari tanah liat dan porselin 72 Pabrik semen 73. Pembakaran gamping Pabrik tegel, ubin, pipa beton 74 75. Pabrik barang dari logam (batangan besi, kisi-kisi, lembaran besi, pipa, dan corong) 76 Pabrik timbangan 77. Pabrik klise dan huruf cetak 78 Pabrik galvanisir (partikel) 79 Pabrik barang logam lainnYa 80 Pabrik dan reparasi mesin iistrik 81 Pembikinan dan reparasi kapal dari kayu 82 Reparasi sepeda dan becak Perusahaan optik 83. 84 Industri arloji dan lonceng 85 Perusahaan perak 86 Industri barang dari logam mulia 87 88. 89 SK No 008825 A Pembersihan (sampah dan kotoran) 90. Jasa
  • 19. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- 90. Jasa pengangkutan seperti ekspedisi laut dan udara 91 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum 92. Pabrik cat dan lak 93 Pabrik tinta dan lem 94 Pabrik bata merah dan genteng 95. Reparasi kendaraan bermotor (mobiI, truk, dan sepeda motor) 96. Atlit / olahragawan / pelaku olahraga Kelompok IV: Tingkat RisikoTinggi i Pabrik dari hasil minyak tanah 2 Pabrik barang dari minyak tanah atau batu bara 3 Pabrik dan reparasi mesin (bengkel motor, mobil, dan mesin) 4 Pembikinan dan reparasi kapal dari baja 5 Pembikinan dan reparasi alat perhubungan kereta api 6 Pabrik kendaraan bermotor dan bagian-bagiannya 7 Pabrik dan reparasi kapal udara 8 Perusahaan kereta aPi 9 Perusahaan trem dan bus 10 Pengangkutan barang dan penumpang di jalan (bus, truk, taksi, dan angkutan massal) 11 Penimbunan barangf ueem t2 Pengolahan limbah/83 13. Perusahaan pengisian bahan bakar gas dan elpiji SK No 024108 A 14. Pabrik
  • 20. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -9- t4 Pabrik alkohol dan spiritus 15 Pabrik gas dan yang sejenisnya 16. Pabrik pengecoran besi dan pembuatan baja 17. Perusahaan listrik/pembangkit, pemindahan dan distribusi tenaga listrik 18. Pabrik gas distribusi untuk rumah tangga dan pabrik-pabrik 19. Industri uap untuk tenaga 20. Penangkapan ikan laut 2l Penangkapan ikan laut lainnYa 22. Pengumpulan hasil laut, terkecuali ikan 23 Lori perkebunan Kelompok V: Tingkat RisikoSangat Tinggi 1 Penebangan dan pemotongan kayu/panglong 2 Asam belerang 3 Pabrik pupuk 4 Pabrik kaleng 5 Perbaikan rumah, jalan, terusan konstruksi berat, pipa air, jembatan kereta api, dan instalasi listrik 6 Pengangkutan barang dan penumpang di laut 7 Pengangkutan barang dan penumpang di udara 8 Pabrik korek api 9 Pertambangan minyak mentah dan gas burni 10 Penggalian batu 11 Penggalian tanah liat SK No 024109 A 12.Penggalian...
  • 21. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 10- t2 Penggalian pasir 13 Penggalian gamping 14. Penggalian belerang 15 Tambang intan dan batu perhiasan 16. Pertambangan lainnya 17. Tambang emas dan perak 18 Penghasilan batu bara 19 Tambang besi mentah 20 Tambang timah 2t Tambang bauksit 22. Tambang mangan 23 Tambang logam lainnya 24. Pabrik bahan kembang api peledak, bahan petasan, dan pabrik PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO ttd Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Bidang Hukum dan ang-undangan, }L * -s t, i.. SK No 004899 A ilvanna Djaman
  • 22. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH REPUBL,IK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2OI5 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN A. MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA 1. Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, meliputi: a. pemeriksaan dasar dan penunjang; b. perawatan tingkat pertama dan lanjutan; c. rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rumah sakit pemerintah daerah, atau rumah sakit s,*,asta ya,ng setara; d. perawatan intensif; e. penunjang diagnostik; f. penanganan, termasuk komorbiditas dan komplikasi yang berhubungan dengan Kecelakaan Kerja dan penyakit akibat keqa; g. pelayanan khusus; h. alat kesehatan dan implan; i. jasa dokter/medis; j. operasi; k. pelayanan darah; l. rehabilitasi medik; SK No 008829 A m. perawatan
  • 23. 2 PRESIDEN REPUBLIK TNDONESIA -2- m. perawatan di rumah (home care) bagi Peserta yang tidak memungkinkan melanjutkan pengobatan ke rumah sakit, dengan ketentuan: 1) dilaksanakan bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan; dan 2) manfaat diberikan maksimal 1 (satu) tahun dengan batasan biaya paling banyak sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah); dan n. pemeriksaan diagnostik dalam penyelesaian kasus penyakit akibat kerja. Santunan berupa uang, meliputi: a. penggantian biaya transportasi Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja, terdiri atas: 1) biaya transportasi Peserta yang mengarami Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat kerja, ke rumah sakit dan/atau ke rumahnya, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan rujukan ke rumah sakit lain; dan latau 2) biaya transportasi Peserta yang mengikuti program kembali kerja menuju dan pulang dari fasilitas pelayanan kesehatan dan balai latihan kerja, dengan rincian sebagai berikut: 1) iika menggunakan transportasi darat, sungai, atau danau paling banyak RpS.000.000,00 (lima juta rupiah); 2) jika menggunakan transportasi laut paling banyak Rp 2.000.000,0O (dua juta rupiah); 3) iika menggunakan transportasi udara paling banyak Rp10.00O.O00,00 (sepuluh juta ruprah); atau 4l iika menggunakan lebih dari 1 (satu) angkutan maka berhak atas biaya paling banyak dari masing-masing angkutan yang digunakan; b. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) i) pemberian STMB dengan rincian sebagai berikut: a) srMB untuk 6 (enam) bulan pertama diberikan sebesar IOO% (seratus persen) dari Upah; b) srMB untuk 6 (enam) bulan kedua diberikan sebesar loooh (seratus persen) dari Upah; c) srMB untuk 6 (enam) bulan ketiga dan seterusnya diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari Upah; SK No 008830 A 2) STMB
  • 24. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- 2) srMB dibayar selama Peserta tidak mampu bekerja sampai Peserta dinyatakan sembuh, cacat sebagian anatomis, cacat sebagran fungsi, cacat total tetap, atau meninggal dunia berdasarkan surat keterangan d<,rkter yang merawat dan/atau dokter penasehat; c. santunan Cacat, meliputi: 1) cacat sebagian anatomis sebesar yo sesuai tabel x g0 x Upah sebulan; 2) cacat sebagian fungsi sebesar yo berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 80 x Upah sebulan; 3) cacat total tetap sebesar 7oo/o x go x Upah sebulan; d santunan kematian sebesar 600/o x g0 x Upah sebi.rlan, paling sedikit sebesar manfaat JKM; e. biaya pemakaman sebesar Rp10.00o.000,00 (sepuluh juta rupiah); f. santunan berkala dibayar sekaligus sebesar 24 x Rp50o.o0o,00 = Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah); g. rehabihtasi berupa alat bantu (orthese) daniatau alat ganti (trtrothesel bagi Peserta yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat Kecelakaan Kerja un.tuk "Ltiap kaius dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemerintah ditambah 4oo/o (empat puluh persen) ' dari harga tersebut serta biaya rehabilitasi medik; h. penggantian biaya gigi tiruan paring banyak Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah); i. penggantian alat bantu dengar paling banyak Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah); j pengantian biaya kacamata paling banyak Rpl.000.000,00 (sat-u juta rupiah), k. beasiswa diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak Peserta, yang diberikan berkala setiap tahun sesuai i..rg". tingkat pendidikan anak peserta dengan ketentuan sebagai berikut: 1) pemberian beasiswa paling banyak untuk 2 (dua) orang anak dengan rincian sebagaj berikut: a) pendidikan TK sampai dengan SD/sederajat sebesar Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu nrpiah) per orang per tah,n, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 8 (delapan) tahun; b) pendidikan... SK No 008831 A
  • 25. PRESIDEN REFUBLIK INDONESIA -4- b) pendidikan SMP/sederajat sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun; c) pendidikan SMA/sederajat sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun; d) pendidikan tinggi maksimal Strata 1 atau pelatihan sebesar Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 5 (lima) tahun; 2) pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun; 3) bagi anak dari Peserta yang belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah di tingkat dasar pada saat peserta meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap, beasiswa diberikan pada saat anak memasuki usia sekolah; 4) beasiswa berakhir pada saat anak peserta mencapai usia 23 (dua puluh tiga) tahun atau menikah atau bekerja. B. MANFAAT JAMINAN KEMATIAN Manfaat JKM diberikan apabila Peserta meninggal dunia dalam masa aktif, terdiri atas: 1. santunan sekaligus sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diberikan kepada ahli waris peserta; 2. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar 24 x Rp500.000,00 = Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) diberikan kepada ahli waris peserta; 3. biaya pemakaman sebesar Rp1o.ooo.000,oo (sepuluh juta rupiah) diberikan kepada ahli waris peserta; 4. beasiswa diberikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak peserta, yang diberikan berkala setiap tahun sesuai dengan tingkat pendidikan anak Peserta dengan ketentuan sebagai berikut: a. pemberian beasiswa diberikan untuk pating banyak 2 (dua) orang anak dengan rincian sebagai berikut: 1) pendidikan TK sampai dengan SD/sederajat sebesar Rpl.5oo.ooo,oo (satu juta lima ratus ribu rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal g (delapan) tahun; SK No 008832 A 2) pendidikan
  • 26. C PRESIDEN REPUBLTK INDONESIA -5- 2) pendidikan sMP/sederajat sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun; 3) pendidikan SMA/sederajat sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyeleiaikan pendidikan maksimal 3 (tiga) tahun; 4) pendidikan tinggi maksimal Strata I atau pelatihan sebesar Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) per orang per tahun, dengan menyelesaikan pendidikan maksimal 5 ltima; tahun; b pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun; c. bagi anak dari Peserta yang belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah di tingkat dasar pada saat peserta meninggal dunia, beasiswa diberikan pada saat anak memasuki usia sekolah; d. beasiswa berakhir pada saat anak peserta mencapai usia 23 (dua puluh tiga) tahun atau menikah atau bekerja. TABEL PERSENTASE CACAT SEBAGIAN ANATOMIS, CACAT SEBAGIAN FUNGSI. CACAT TOTAL TETAP, DAN CACAT LAINNYA . Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah (untuk kidal bcriaku sebaliknya) Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah 30 5. Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah Tangan kiri dari kidal berlaku se Kedua belah kaki darl pangkal paha ke bawah Sebelah kaki darr pangkal paha ke bawah Kedua belah kaki oari mata kaki ke bawah 10. Sebelah kaki dari mata kaki ke bau,a,h 11. Kedua belah mata -atau dari atas pergelangan ke bawah (untuk baliknyai 28 CACAT % X UPAH 40 Lengan kanan dari sendi bahu kebawah (untuk kidai berlaku sebalixnya) Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah 1 35 35 32 70 35 50 25 70 SK No 008833 A 12 Sebelah
  • 27. PRESTDEN REPUBLTK TNDONESIA -6- 34 Kehilangan kedua belah daun telinga % X UPAH 40 5. Cacat hilangnya cuping hidung 6. Perforasi sekat rongga hidung 7. Kehilangan daya penciuman Hilangnya Kemampuan Kerja fisik: CACAT 12. Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat 35 13. Pendengaran pada kedua belah telinga 40 14. Pendengaran pada sebelah telinga 20 15. Ibu jari tangan kanan 15 16. Ibu jari tangan kiri l2 17. Telunjuk tangan kanan 9 18. Telunjuk tangan kiri 7 19. Salah satu jari lain tangan kanan 4 Salah satu jari lain tangan kiri 21. Ruas pertama telunjuk kanan 3 4,5 2. Ruas pertama telunjuk kiri 3 , 5 3. Ruas pertama jari lain tangan kanan 4. Ruas pertama jari lain tangan kiri 2 1,5 5. Salah satu ibu jari kaki 5 26. Salah satu jari telunjuk kaki 3 27. Salah satu jari kaki lain 2 8. Terkelupasnya kulit kepala 10-30 9. Impotensi 0. Kaki rnemendek sebelah: - kurang dari 5 cm - 5 cm sampai kurang dari 7,5 cn-r - 7,5 cm atau lebih 10 20 30 i Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 1O desibel 2. Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel 6 3 33. Kehilangan daun telinga sebelah 5 10 30 15 10 SK No 008834 A 5lo/o I
  • 28. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -7 - CACAT - 5lo/o - 7Oo/o - 26rh - 500/0 - loo/o - 25% % X UPAH 40 20 5 39. Hilangnya kemampuan kerja mental tetap 70 40. Kehilangan sebagian fungsi penglihatan Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan lO oh Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda, maka efisiensi penglihatan binokuler dihitung dengan rumus kehilangan efisiensi penglihatan: (3 x o/o efisensi penglihatan terbaik) + o/o efisiensi penglihatan terburuk I 41. Kehiiangan penglihatan warna 10 42. Setiap kehilangan lapangan pandang 7Oo/o 7 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO ttd ti Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA ti Bidang Hukum dan ang-undangan, SK No 004900 A lvanna Djaman r- * -.-i