Peran Guru pada Implementasi
KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
1
PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURKULUM
C
KURIKULUM 2013
A
KONDISI GURU
B
Kurikulum 2013
A
2
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN
• Perrenialism
• Essentialism
• Progressivism
• Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK
RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan
Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI,
PROSES, dan PENILAIAN
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI
LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan
kekinian Indonesia dan masa depan
sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian
dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan
pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan
teknik tes dan non tes (portfolio).
EVALUASI KURIKULUM:
• Penetapan Konteks dan
Tujuan
• Pemilihan Model
• Pelaksanaan
• Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
• Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya,
pola, dan pengendalian mutu.
• Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi
dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa 
kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan
secara holistik, atau formal, valuasional dan
praksiologi.
RPJMN 2010-2014 SEKTOR
PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi
pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
• Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional:
Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa
3
2
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
45.93
43.55
41.20
38.34
30.57
20.01
10.75
5.43
1.58
0.28
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90+
Kelompok
umur
Jumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Struktur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus Demografi
2010-2035
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Strategi
Pembangunan
Pendidikan
Generasi yang
cerdas komprehensif: a.l
produktif, inovatif, damai dlm
interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam
interaksi alamnya, dan
berperadaban unggul
Sasaran Kelompok
Strategis
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
23.6
22.3
20.5
19.3
15.4
10.3
5.2
2.4
0.7
0.1
22.3
21.3
20.7
19.0
15.2
9.7
5.6
3.1
0.9
0.2
30 20 10 0 10 20 30
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90+
Laki-laki
Perempuan
4
Generasi yang secara aktif
mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara serta dunia secara global.
Manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
1
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations)
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas,
surface areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5
3
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth
Science
1. Earth’s structure and physical features
2. Earth’s processes, cycles, and history
3. Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe
Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan
pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
6
PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V
• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi
pemerintahan tingkat pusat, seperti
Presiden, Wakil Presiden dan para
Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya
Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan internasional
• Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di
lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya
• Memberikan contoh peraturan
perundang- undangan tingkat pusat
dan daerah, seperti pajak, anti korupsi,
lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian
organisasi, contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam
memilih organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan
bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Tingkat Kesulitan Pelajaran
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
7
6
IPA KELAS IV
Semester 1
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya
hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi
 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur
dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Tingkat Kesulitan Pelajaran
8
IPA KELAS IV
Semester 1
 Mengidentifikasi jenis makanan hewan (KD ini terlalu sempit, perlu digabung dengan KD di
bawahnya)
 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya (KD ini terlalu sempit perlu
digabung dengan KD di atasnya)
 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa,
nyamuk, kupukupu, kucing
 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan
 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan
dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan) konsep simbiosis terlalu tinggi
 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair->adat->cair; cair->gas->cair; padat->gas
 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya
Tingkat Kesulitan Pelajaran
9
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
10
5
SKL KOMPETENSI INTI
SIKAP DAN PERILAKU: Menerima +
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin
tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan
musyawarah
3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,
dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya
+ Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar,
mengarang
2. Menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, membuat, mencipta
PENGETAHUAN: Mengetahui +
Memahami + Menerapkan +
Menganalisa + Mengevaluasi
1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
11
TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW)
NATURALIZATION
Spontan
dan
otomatis
ARTICULATION
Akurat
Dan
Cepat
PRECISION
Lancar
Dan
Tepat
MANIPULATION
Tanpa Contoh
Visual
Dapat Meniru
IMITATION
Meniru
Dengan
Contoh
TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( Sikap dan Nilai ) (KRATHWOHL)
CHARACTERIZATION
Menjadikan
Pola Hidup
ORGANIZATION
Mengatur Diri
VALUING
Menghargai
RESPONDING
Menanggapi
RECEIVING
Menerima
12
Definition Verbs
Remembering: can the student
recall or remember the
information?
Define, duplicate, list, memorize, recall,
repeat, reproduce, state
Understanding: can the student
explain ideas or concepts?
Classify, describe, discuss, explain, identify,
locate, recognize, report, select, translate,
paraphrase
Applying: can the student use
the information in a new way?
Choose, demonstrate, dramatize, employ,
illustrate, interpret, operate, schedule, sketch,
solve, use, write
Analysing: can the student
distinguish between the
different parts?
Appraise, compare, contrast, criticize,
differentiate, discriminate, distinguish,
examine, experiment, question, test
Evaluating: can the student
justify a stand or decision?
Appraise, argue, defend, judge, select,
support, value, evaluate
Creating: can the student create
new product or point of view?
Assemble, construct, create, design, develop,
formulate, write
DEFINITIONS OF ANDERSON'S REVISED TAXONOMY
13
Peta Kompleksitas Kurikulum :
14
DESAIN
KURIKULUM
• Pendekatan yang digunakan : KBK versus Non KBK ,
Kompetensi tidak diturunkan dari Mapel tetapi sebaliknya
• Keutuhan Kompetensi : SKL dan Kompetensi Inti , seluruh
Mapel harus tunduk pada kompetensi bukan sebaliknya
• Manajemen : tanggung jawab pemerintah pusat, daerah dan
guru serta ketersediaan buku siswa dan guru, guru harus fokus
pada kualitas proses dan substansi, bukan hal-hal yang
administratif
IMPLEMENTASI
KURIKULUM
• Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian : RPP dan
seluruh pendukungnya.
• Kesiapan Guru
• Kesesuaian antara perenvanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
• Pendekatan, metoda dan teknik
• Motivasi, ketercapaian kompetensi siswa dan kreativitas
siswa
SISTEM
PENJAMINAN
MUTU
• Ketersediaan instrumen, borang dan pendukung lainnya
• Kualitas Pelaksanaan Supervisi, Observasi, Refleksi dan
Tindak Lanjut
7
• TIMSS [Trends in International Mathematics and
Science Studies] dan PIRLS [Progress in International
Reading and Literature Studies] diselenggarakan
International Study Center, Lynch School of Education,
Boston College, AS
• TIMSS diselenggarakan pada bulan April dan Oktober
2011. Indonesia hanya ikut untuk yang siswa SMP
Kelas VIII saja pada April 2011. Diikuti oleh 600.000
siswa dari 63 negara termasuk 14 acuan [benchmark],
walaupun yang di rangking hanya 42 Negara.
Sebelumnya diselenggarakan pada Tahun 2007
• PIRLS diselenggarakan pada saat yang sama. Indonesia
mengikuti PIRLS untuk siswa SD Kelas IV saja.
Sebelumnya diselenggarakan pada Tahun 2006
Sekilas Tentang TIMSS dan PIRLS
15
8
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan
zaman  penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
16
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Chinese
Taipei
Singapore
Korea,
Rep.
of
Japan
Turkey
Malaysia
Thailand
Iran
Saudi
Arabia
Morocco
Indonesia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Chinese
Taipei
Korea,
Rep.
of
Singapore
Japan
Turkey
Thailand
Malaysia
Iran
Indonesia
Morocco
Saudi
Arabia
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Mathematics (8th Grade)
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
17
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
Chinese
Taipei
Japan
Korea,
Rep.
of
Malaysia
Thailand
Turkey
Iran
Indonesia
Morocco
Saudi
Arabia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
Chinese
Taipei
Korea,
Rep.
of
Japan
Turkey
Iran
Malaysia
Thailand
Saudi
Arabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Science(8th Grade)
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
18
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
Chinese
Taipei
Iran
Saudi
Arabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
Chinese
Taipei
Iran
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Reading (4th Grade)
2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih
dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan
bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
19
PISA Released Test (Math Literacy)
Pendidikan Sains dan Matematika ~
@iwanpranoto 20
Keliling persegi panjang ini = ....
4
6
1.
-Hanya ada satu jawaban
-Hafalan rumus
-Mekanistis
-Tidak terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari jawaban
-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
Hitung keliling persegi panjang ini
dengan jawaban terstruktur
4
6
2.
-Banyak cara menjawab
-Algoritmis
-Terlihat prosesnya
-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya,
bukan jawabannya
-Dapat diukur spektrum pemahamannya
1. Diketahui:
-panjang = 6
-Lebar = 4
2. Ditanya:
-Keliling
3. Rumus yang digunakan:
- Keliling = (panjang + lebar) x 2
4. Penyelesaian:
Keliling = (6 + 4 ) x 2
= 10 x 2
= 20
5. Jawab: 20
21
3. 20
a. Persegi panjang yang dapat
dibentuk dari kawat ini adalah....
-Banyak jawaban
-Paham konsep persegi panjang
-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
b. Bandingkan luas persegi
panjang yang dibuat dan cari
yang luasnya terbesar dan
yang bentuknya beda tetapi
luasnya sama
-Banyak jawaban
-Paham konsep luas
-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
-Mengamati perilaku  observation
based learning
-Mencoba
-Menyimpulkan  discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan  discovery learning
6
4
d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung,
dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi
-Menyimpulkan
6
4
22
4. Paman memiliki kebun di belakang
rumahnya. Denahnya
memperlihatkan bahwa kebun
tersebut melintang dari utara ke
selatan sepanjang 6 meter dan
membujur dari timur ke barat
sepanjang 4 meter. Paman akan
memasang tiga lapis kawat
mengelilingi kebun tersebut untuk
menjaga agar tanamannya tidak
terinjak-injak. Cari panjang kawat
yang harus disiapkan paman dengan
jawaban terstruktur.
-Memahami banyak konsep:
bahasa, geografi, matematika
-Pembelajaran terintegrasi
-Penerapan pada permasalahan
faktual
-Melatih berfikir jernih/clarity
-Mampu merumuskan masalah
-Mampu membayangkan,
menggambarkan dan menyajikan
23
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya
menjadi empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level
applying
– High mengukur kemampuan sampai level
reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete information
Model Soal TIMSS
24
Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics
Source: TIMSS 2011 International Science Report.
All Science
(20 Topics)
Biology
(7 Topics)
Chemistry
(4 Topics)
Physics
(5 Topics)
Earth Science
(4 Topics)
Iran 91 82 98 98 91
Turkey 89 93 99 97 63
Saudi Arabia 88 86 91 85 92
Thailand 74 69 92 67 72
Chinese Taipei 68 92 98 59 5
Indonesia 67 73 82 79 27
Singapore 65 63 80 83 31
Malaysia 63 61 80 72 38
Morocco 57 56 59 55 62
Japan 57 35 86 76 41
Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh
pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini
sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka
pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
25
Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS
Mathematics Topics
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
All
Mathematics
(19 Topics)
Number
(5 Topics)
Algebra
(5 Topics)
Geometry
(6 Topics)
Data and
Chance
(3 Topics)
Turkey 94 100 92 89 98
Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81
Saudi Arabia 92 99 85 93 88
Japan 91 99 92 93 75
Singapore 88 99 94 75 83
Malaysia 84 98 73 93 63
Iran 80 100 74 81 58
Chinese Taipei 79 99 97 84 4
Thailand 77 98 62 80 65
Indonesia 69 97 84 61 12
Morocco 62 97 61 46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar
apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
26
Domain Topics
Life
Science
1. Major body structures and their functions in humans and other organisms
2. Life cycles and reproduction in plants and animals
3. Physical features, behavior, and survival of organisms living in different environments
4. Relationships in a given community (simple food chains, predator-prey relationships)
5. Changes in environments (effects of human activity, pollution and its prevention)
6. Human health (transmission/prevention diseases, signs of health/illness, diet, exercise)
Physical
Science
1. States of matter, differences in their physical properties, including changes in state
2. Classification of objects/materials based on physical properties
3. Forming and separating mixtures
4. Familiar changes in materials (e.g., decaying, burning, rusting, cooking)
5. Common energy sources/forms and their practical uses (Sun, electricity, water, wind)
6. Light (e.g., sources, behavior)
7. Electrical circuits and properties of magnets
8. Forces that cause objects to move (e.g., gravity, push/pull forces)
Earth
Science
1. Water on Earth (location, types, and movement) and air (composition, existence, uses)
2. Common features of Earth’s landscape and relationship to human use
3. Weather conditions from day to day or over the seasons
4. Fossils of animals and plants (age, location, formation)
5. Earth’s solar system (planets, Sun, moon)
6. Day, night, and shadows due to Earth’s rotation and its relationship to the Sun
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS
27
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences
8. Number patterns
Geometry
Shapes
and
Measu-
rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
4. Elementary properties of common geometric shapes
5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data
Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
28
PPKN SD-MI Bahasa Indonesia SD-MI Matematika SD-MI IPA SD-MI IPS SD-MI
 Menjelaskan perbedaan
jenis kelamin, agama, dan
suku bangsa
 Memberikan contoh dan
menerapkan hidup rukun
melalui kegiatan di rumah
dan di sekolah
 Menjelaskan pentingnya
tata tertib di rumah dan di
sekolah
 Melaksanakan tata tertib di
rumah dan di sekolah
 Menjelaskan hak anak untuk
bermain, belajar dengan
gembira dan didengar
pendapatnya
 Melaksanakan hak anak di
rumah dan di sekolah
 Mengikuti tata tertib di
rumah dan di sekolah
 Membedakan berbagai
bunyi bahasa
 Melaksanakan sesuatu
sesuai dengan perintah atau
petunjuk sederhana
 Menyebutkan tokoh-tokoh
dalam cerita
 Memperkenalkan diri
sendiri dengan kalimat
sederhana dan bahasa yang
santun
 Menyapa orang lain dengan
menggunakan kalimat
sapaan yang tepat dan
bahasa yang santun
 Mendeskipsikan benda-
benda di sekitar dan fungsi
anggota tubuh dengan
kalimat sederhana
 Mendeklamasikan puisi anak
dengan lafal dan intonasi
yang sesuai
 Membaca nyaring suku kata
dan kata dengan lafal yang
tepat
 Membaca nyaring kalimat
sederhana dengan lafal dan
intonasi yang tepat
 Menjiplak berbagai bentuk
gambar, lingkaran, dan
bentuk huruf
 Menebalkan berbagai
bentuk gambar, lingkaran,
dan bentuk huruf
 Membilang dan
mengurutkan banyak benda
 penjumlahan dan
pengurangan bilangan
sampai 20
 Menentukan waktu (pagi,
siang, malam), hari, dan jam
( bulat)
 Menentukan lama suatu
kejadian berlangsung
 Mengenal panjang suatu
benda melalui kalimat
sehari-hari (pendek,
panjang) dan
membandingkannya
 Mengelompokkan berbagai
bangun ruang sederhana
 Menentukan urutan benda-
benda ruang yang sejenis
menurut besarnya
 Membilang dan
mengurutkan banyak benda
 Menentukan nilai tempat
puluhan dan satuan
 Melakukan penjumlahan
dan pengurangan bilangan
dua angka
 Menggunakan sifat operasi
pertukaran dan
pengelompokan
 Membandingkan berat
benda (ringan, berat)
 Mengenal dan
mengelompokkan bangun
datar
 bagian tubuh dan kegunaannya
serta cara perawatannya
 kebutuhan tubuh agar tumbuh
sehat dan kuat (makanan, air,
pakaian, udara, lingkungan sehat)
 Membiasakan hidup sehat
 menjaga lingkungan agar tetap
sehat
 lingkungan sehat dan tidak sehat
 merawat tanaman, hewan
peliharaan dan lingkungan sekitar
 benda yang ada di lingkungan
sekitar berdasarkan cirinya melalui
pengamatan
 benda yang dapat diubah
bentuknya
 kegunaan benda di lingkungan
sekitar
 Membedakan gerak benda yang
mudah dan sulit bergerak melalui
percobaan
 Mengidentifikasi penyebab benda
bergerak (batere, per/pegas,
dorongan tangan, dan magnet)
 Mengenal berbagai benda langit
melalui pengamatan
 Mengenal keadaan cuaca di sekitar
kita
 Membedakan pengaruh musim
kemarau dengan musim hujan
terhadap kegiatan manusia
(Berapa banyak yang dapat ditampung
oleh kemampuan anak normal SD Kelas
I?)
 identitas diri,
keluarga, dan kerabat
 pengalaman diri
 kasih sayang antar
anggota keluarga
 hidup rukun dalam
kemajemukan
keluarga
 peristiwa penting yang
dialami sendiri di
lingkungan keluarga
 letak rumah
 lingkungan rumah
sehat dan perilaku
dalam menjaga
kebersihan rumah
Banyak yang
mirip antar
mapel
29
Tumpang Tindih KD antar Mapel :
9
Buku IPS Kelas I
Halaman 1
Diasumsikan anak sudah
lancar membaca pada saat
masuk Kelas I SD
31
Buku IPS Kelas I
Halaman 3
Masuk
SD
harus
sudah
lancar
menuli
s
32
Buku IPA Kelas I
Halaman 1
33
Buku IPA Kelas I
Halaman 2
Materi ini juga muncul di Bahasa Indonesia
Pada saat masuk SD Kleas I siswa sudah dianggap lancar membaca
34
Buku IPA Kelas I
Halaman 3
35
Sama Dengan IPS
Buku Bhs Indonesia
Kelas I, Halaman 5
36
Pada saat masuk Kelas I SD sudah harus Lancar menul
37
Buku Bhs Indonesia
Kelas I, Halaman 7
Langsung dapat membaca teks terdiri dari 8 kalimat, puluhan kata
Buku PPKN Kelas I
Halaman 1
Buku PPKN Kelas I
Halaman 2
Mirip dengan IPS
dan Bhs Indonesia
39
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
40
Mapel 1
SKL Mapel
SK-KD Mapel
Mapel 1
SKL Mapel
SK-KD Mapel
Mapel 1
SKL Mapel
SK-KD Mapel
Mapel 1
SKL Mapel
SK-KD Mapel
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan
Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
10
http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862 41
11
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan
dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci
menjadi Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran
terpisah
Semua mata pelajaran diikat
oleh kompetensi inti (tiap kelas)
42
12
UU No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 38 (KTSP) (1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan
dasar dan menengah ditetapkan Pemerintah.
(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah.
Penjelasan Bagian
Umum (KBK)
Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-
undang ini meliputi: ....., 2. pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,.....;
Penjelasan Pasal 35
(Lingkup
Kompetensi)
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.
43
Ketentuan Tentang Kurikulum
13
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Semua
Jenjang
Mata pelajaran dirancang
berdiri sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Semua
Jenjang
Bahasa Indonesia sejajar
dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain
[sikap dan keterampilan berbahasa}
SD
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang sama [saintifik] melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Semua
Jenjang
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan
terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan
terkait dan terpadu satu sama lain [cross
curriculum atau integrated curriculum]
SD
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
SD
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
44
14
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Tematik untuk kelas I – III
[belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD
TIK adalah mata pelajaran
sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
SMP
Bahasa Indonesia
sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge
SMP/
SMA/SMK
Untuk SMA, ada
penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran
wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman
minat
SMA/SMK
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang
sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
SMA/SMK
Penjurusan di SMK sangat
detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai
bidang studi], didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan pendalaman
SMA/SMK
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
45
15
Dilema Kurikulum
Kurikulum Yang Dirumuskan
Kurikulum Yang Dituliskan (Global)
Kurikulum Yang Dibukukan
Kurikulum Yang Diajarkan
Kurikulum Yang Diserap
Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci)
Peran
Guru/Satdik
Peran
Pemerintah
KTSP
2006
Peran
Guru/
Satdik
Peran
Pemerintah
Kurikulum
2013
Peran
Guru/Satdik
Peran
Pemerintah
KBK
2004
Penyimpangan
Penyimpangan
Penyimpangan
Penyimpangan
Penyimpangan
Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya 46
16
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL SK - KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR
KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN (SKL)
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENILAIAN
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN
& PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KBK 2004
Oleh Satuan Pendidikan/Guru 47
17
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL SK MAPEL  KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR
KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENILAIAN
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN
& PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KTSP 2006
Oleh Satuan Pendidikan/Guru 48
18
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN
& PENILAIAN
Realisasi Penyusunan KTSP 2006 dan Peran Satuan Pendidikan
Kurikulum
?
Kurikulum
1994
Kurikulum
2004
Kurikulum
2006
Buku Teks
?
Buku Teks
1994
Buku Teks
2004
Buku Teks
2006
Pemilihan Buku oleh Satuan Pendidikan/Guru
Oleh Satuan Pendidikan/Guru
Kurikulum ? : Kurikulum yang dikembangkan sendiri oleh sekolah, termasuk adopsi kurikulum luar negeri 49
19
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
50
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58
cm)
58 cm
38 cm
83 cm
92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan Kanan
Muka Kanan
Muka Kiri Belakang
saku
kerah
51
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR
KURIKULUM
KI KELAS & KD MAPEL
(STANDAR ISI)
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENILAIAN
SILABUS
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN (KTSP)
PANDUAN
GURU
BUKU TEKS
SISWA
KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN
Oleh Satuan
Pendidikan /Guru 52
30
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DAS
AR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
S
TRUKTUR KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENILAIAN
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
Oleh Satuan Pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DAS
AR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
S
TRUKTUR KURIKULUM
KI KELAS & KD MAPEL
(STANDAR ISI)
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENILAIAN
SILABUS
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN (KTSP)
PANDUAN
GURU
BUKU TEKS
SISWA
KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN
Oleh Satuan
Pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DAS
AR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
S
TRUKTUR KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENILAIAN
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004
Oleh Satuan Pendidikan
53
20
Peran Pemerintah
Peran
Guru/Satdik
Efektivitas
waktu
pembelajaran
Kurikulum
2013
KBK 2004
KTSP 2006
Alokasi
waktu
persiapan
silabus
dan
review
buku
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan
silabus dan review buku ajar
Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum
dan Efektivitas Waktu Pembelajaran
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 54
21
Kondisi Guru
B
55
Jumlah Guru Per Jenjang
3.61
92.25
79.78
30.49
75.17
56.86
TK
SD
SMP
SLB
SMA
SMK
Negeri swasta 0% 20% 40% 60% 80% 100%
DKI
JABAR
JATENG
YOGYA
JATIM
N A D
SUMUT
SUMBAR
RIAU
JAMBI
SUMSEL
LAMPUNG
KALBAR
KALTENG
KALSEL
KALTIM
SULUT
SULTENG
SULSEL
SULTRA
MALUKU
BALI
N T B
N T T
PAPUA
BENGKULU
MALUT
BANTEN
BABEL
GORONTALO
KEPRI
IRJABAR
SULBAR
TK SD SMP SLB SMA SMK
NEGERI SWASTA
TK 9,924 265,175 275,099
SD 1,430,127 120,149 1,550,276
SMP 409,942 103,889 513,831
SLB 3,074 7,009 10,083
SMA 177,330 58,578 235,908
SMK 90,515 68,667 159,182
JUMLAH 2,120,912 623,467 2,744,379
STATUS SEKOLAH
JUMLAH
JENJANG
1
1
56
Jumlah Guru Per Kualifikasi
31.86
20.63
7.55
13.26
2.80
4.18
TK
SD
SMP
SLB
SMA
SMK
<S1 >=S1
21.15
25.64
26.39
26.92
29.03
31.48
31.63
34.40
36.76
38.95
39.72
39.83
42.59
43.25
43.60
43.73
43.93
44.03
46.41
47.09
47.99
49.89
50.16
50.89
50.89
51.24
51.63
52.51
54.69
54.79
58.46
65.05
68.71
0% 20% 40% 60% 80% 100%
DKI
BALI
JATIM
YOGYA
JABAR
BANTEN
SULSEL
JATENG
BENGKULU
N T B
SUMBAR
KALTIM
SUMUT
RIAU
KEPRI
SULBAR
KALTENG
KALSEL
SUMSEL
GORONTALO
LAMPUNG
N A D
IRJABAR
SULUT
SULTRA
SULTENG
BABEL
JAMBI
PAPUA
KALBAR
MALUT
MALUKU
N T T
<S1 ≥ S1
<S1 >=S1
TK 196,112 78,987 275,099
SD 729,281 820,995 1,550,276
SMP 79,434 434,397 513,831
SLB 2,856 7,227 10,083
SMA 13,048 222,860 235,908
SMK 13,349 145,833 159,182
JUMLAH 1,034,080 1,710,299 2,744,379
KUALIFIKASI
JUMLAH
JENJANG
2
57
757
1,226
1,267
1,288
1,320
1,454
1,635
1,788
2,325
2,619
2,675
2,832
3,273
3,352
3,522
3,806
4,437
5,198
5,384
6,331
6,918
7,155
7,560
8,009
8,019
8,661
9,728
10,364
10,423
23,802
35,831
40,394
42,459
0 10000 20000 30000 40000 50000
PAPUA BARAT
SULAWESI BARAT
GORONTALO
MALUKU UTARA
BANGKA BELITUNG
MALUKU
KEPULAUAN RIAU
PAPUA
SULAWESI TENGGARA
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
BENGKULU
DI YOGYAKARTA
KALIMANTAN SELATAN
JAMBI
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
BALI
RIAU
LAMPUNG
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
DKI JAKARTA
BANTEN
SULAWESI SELATAN
SUMATERA UTARA
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
JAWA TIMUR
Distribusi Peserta UKA 2012
Jumlah Peserta
Peserta Menurut Kualifkasi Pendidikan
Peserta Menurut Tempat Bertugas
Peserta Menurut Provinsi
D1
2.697
1.0%
D2
34.614
12.5%
D3
3.906
1.4%
S1
211.858
76.8%
S2
3.453
1.3%
S3
9
0.0%
SMA
19.039
6.9%
SMP
195
0.1%
PENGAWAS
606
0.2%
SD
164.539
59.7%
SLB
2.446
0.9%
SMA
18.125
6.6%
SMK
15.105
5.5%
SMP
51.238
18.6%
TK
23.753
8.6%
8
9
22
25
25
37
50
72
163
164
194
KAB. TELUK
WONDAMA
KAB. TAMBRAUW
KAB. MAYBRAT
KAB. KAIMANA
KAB. TELUK BINTUNI
KAB. SORONG
SELATAN
KAB. RAJA AMPAT
KAB. FAK-FAK
KOTA SORONG
KAB. MANOKWARI
KAB. SORONG
DISTRIBUSI PESERTA PROVINSI
PAPUA BARAT
58
3
58
34.5
34.8
35.4
35.5
35.7
36.1
36.9
37.2
37.4
37.6
38.2
38.2
38.3
38.5
38.6
38.6
38.8
39.0
39.1
39.2
39.4
39.9
40.5
41.1
41.1
42.7
43.8
44.0
45.2
47.1
48.9
49.2
50.1
0 10 20 30 40 50
MALUKU
MALUKU UTARA
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
ACEH
SULAWESI BARAT
LAMPUNG
SUMATERA UTARA
SULAWESI TENGAH
BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
BENGKULU
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA BARAT
RIAU
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI SELATAN
NUSA TENGGARA BARAT
KALIMANTAN TIMUR
BANTEN
PAPUA
SUMATERA BARAT
KEPULAUAN RIAU
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
DKI JAKARTA
DI YOGYAKARTA
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
0 25 50 75 100
59
Hasil Uji Kompetensi Awal 2012
Rata-rata
Nasional = 42,25
Nilai Tertinggi 97,0
Nilai Terendah 1,0
Rata-rata 42,25
Standar Deviasi 12,72
Standar
Deviasi
11,82 9,27 11,36 12,86 12,07 16,71 8,83
Distribusi Nilai Nasional
Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas
Distribusi Nilai Per Provinsi
1.0 3.0 1.0
11.0
4.0
13.0
2.0
58.9
36.9
46.1
51.3 50.0 49.1
32.6
90.0
80.0
87.5 90.0
97.0 95.0
72.0
0
20
40
60
80
100
TK SD SMP SMA SMK SLB PENGAWAS
Rata-rata Nasional = 42,25
Passing
grade = 30,0
Melanjutkan ke Pendidikan
dan Latihan
≥ 30,0
< 30,0
Mengikuti
pembinaan
248.733 peserta (88,5%)
32.286 peserta
(11,5%)
4
59
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Hasil UKA 2012 Berdasarkan Kab/Kota
Rerata Nasional
42,25
154 Kab/Kota
337 Kab/Kota
Kab. Sukabumi
Kota Blitar
Kab. Gresik
Kab. Dogiyai Kab. Mentawai
Kab. Barito Utara
Standar Deviasi :
12,72
60
5
60
81.00
86.25
96.25
93.00 94.00
45.84
42.05
51.23
47.70
49.75
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
TK SD SMP SMA SMK
46.81
47.21
47.89
47.93
48.25
50.41
53.60
38.02
38.88
40.00
41.05
41.14
41.18
41.45
41.53
41.59
41.79
41.86
42.06
42.10
42.27
42.30
42.52
43.28
43.65
43.69
43.72
43.86
44.24
44.37
44.96
45.50
45.68
MALUT
ACEH
MALUKU
NTT
KALTENG
SULSEL
SULTENG
SULUT
SULBAR
GORONTALO
SULTRA
SUMUT
JAMBI
LAMPUNG
SUMSEL
PAPUA BARAT
BENGKULU
KALTIM
NTB
KALBAR
RIAU
PAPUA
KALSEL
BANTEN
BALI
KEPRI
JABAR
SUMBAR
JATIM
DKI
BABEL
JATENG
YOGYA
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
Rata-rata
Nasional :
45.82
Rata-rata = 45.82
Rata-rata
Nasional =
45.82
Maks 96.25
Min -
Rata 45.82
Stdev 11.67
N 878,525
UKG
61
Distribusi Nilai UKG per Jenjang dan Kompetensi
Hasil UKG per Jenjang
Perbandingan Kompetensi Pedagogi & Profesional
44,10 41,43 44,95 45,53
0
10
20
30
40
50
60
TK SD SMP SMA SMK SLB
44.95
42.35
47.05
45.06
48.64
43.31
46.19
41.91
52.93
48.89 50.27
44.14
Pedagogik Profesional
Pedagogik Profesional Peda + Prof
TK 26,664 44.95 46.19 45.84
SD 436,760 42.35 41.91 42.05
SMP 215,861 47.05 52.93 51.23
SMA 131,118 45.06 48.89 47.70
SMK 62,753 48.64 50.27 49.75
SLB 5,369 43.31 44.14 43.89
NASIONAL 878,525 44.44 46.40 45.82
JENJANG Jml Peserta
Rata-rata
62
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
45.50
45.77
46.00
46.52
46.88
48.55
51.64
37.47
37.70
39.27
39.95
40.16
40.25
40.28
40.49
40.52
40.58
40.59
40.60
40.76
40.88
41.15
41.72
42.15
42.24
42.37
42.41
42.87
42.98
43.42
43.91
44.33
44.36
MALUT
ACEH
MALUKU
NTT
KALTENG
SUMUT
SULTENG
SULTRA
SULSEL
SULBAR
SULUT
PAPUA BARAT
JAMBI
LAMPUNG
SUMSEL
GORONTALO
BENGKULU
KALTIM
KALBAR
RIAU
PAPUA
NTB
KALSEL
BANTEN
BALI
KEPRI
JABAR
SUMBAR
DKI
JATIM
BABEL
JATENG
YOGYA
Rata-rata
Nasional = 44.44
Hasil UKG: Kompetensi Pedagogi
Rata-rata = 44.44
Maks 100.00
Min 0
Rata 44.44
Stdev 13.51
N 878,525
UKG: Pedagogi
63
47.35
47.80
48.45
48.73
48.83
51.19
54.41
38.29
39.40
40.35
41.46
41.49
41.57
41.76
41.93
41.96
42.02
42.45
42.68
42.79
42.81
42.87
43.35
43.75
44.00
44.24
44.29
44.47
44.76
44.82
45.39
45.98
46.25
MALUT
ACEH
MALUKU
SULSEL
NTT
KALTENG
GORONTALO
SULUT
SULTENG
SULBAR
SULTRA
JAMBI
SUMSEL
SUMUT
LAMPUNG
PAPUA BARAT
BENGKULU
NTB
KALTIM
KALBAR
RIAU
KALSEL
PAPUA
BANTEN
BALI
KEPRI
JABAR
SUMBAR
JATIM
DKI
BABEL
JATENG
YOGYA
Hasil UKG: Kompetensi Profesional
Rata-rata
Nasional = 46.40
Rata-rata = 46.40
Maks 100.00
Min 0
Rata 46.40
Stdev 12.74
N 878,525
UKG: Profesional
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
0246810
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
64
Student
performance
on
Standardized
Exam
100th
percentile
50th
percentile
0th
percentile
Age 8 Age 11
90th percentile
37th percentile
53 percentile
point difference
After 3 years of low quality
teachers
After 3 years with high
quality teachers
Source: Tennessee Value-Added Assessment System (TVAAS) Study Results
From Barber, M., and M. Mourshed. (2007) based on results from Sanders and Rivers (1999).
65
Why? How?
Then
what?
Fasli Jalal (Senior Policy Advisor, World Bank) 65
7
66
Guru melibatkan siswa Presentasi siswa
Rata-rata kata Guru dan Siswa
(selama 50 menit pembelajaran)
Rasio Guru pada Kata-kata
Siswa
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
Ind OCs Ind OCs
Rata-rata jumlah kata guru Rata-rata jumlah
Kata siswa
2,633
5,902
5,148
1,018
640
197
Number
of
words
Jumlah
kata-kata
8
9
9
10
13
16
25
0 5 10 15 20 25 30
United States
Australia
Czech Republic
Switzerland
Netherlands
Hong Kong
Indonesia
Jumlah kata-kata guru pada kata-kata seorang siswa
KESEMPATAN UNTUK BICARA
66
66
8
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012??
2004
Pencanangan Guru
sebagai Profesi
4 Desember 2004
1.Terbitnya Undang-
Undang nomor 14
tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen
2.Terbitnya Peraturan
Pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan
Pelaksanaan
Sertifikasi Guru
untuk Kuota
Tahun 2006 dan
2007
1. Terbitnya Peraturan
Pemerintah nomor 74
tahun 2008 tentang Guru
2. Pembayaran Tunjangan
Profesi Pendidik bagi
guru-guru yang sudah
disertifikasi.
1. Terbitnya PP no 41 th 2009
tentang Tunjangan Profesi
Guru dan Dosen, Tunjangan
Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan
Profesor
2. Terbitnya PerMenneg PAN dan
RB nomor 16 tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya
1. Terbitnya Permendiknas nomor
27 tahun 2010 tentang program
induksi bagi guru pemula
2. Terbitnya Permendiknas nomor
35 tahun 2010 tentang Petunjuk
teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya
Terbitnya Peraturan
Bersama Mendiknas,
Men PAN&RB,
Mendagri, Menkeu,
dan Menag tentang
Penataan dan
Pemerataan guru PNS
67
DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DOMAIN
PEMKAB/PEMKO
(Diperlukan Standar
Minimal Yang Berlaku
Untuk Semua Kab /Kota)
4
1. KUALIFIKASI
2. KOMPETENSI
3. KINERJA
4. KENAIKAN PANGKAT
5. KARIR
6. PKBG
7. HARLINDUNG
8. TUNJANGAN
KINERJA GURU
PROFESONAL
BELUM OPTIMAL
3
PERENCANAAN
KEBUTUHAN,
REKRUITMEN,
DISTRIBUSI
KUANTITAS
DAN KUALITAS
GURU KURANG
TETAPI LEBIH ??
2
REKONSTRUKSI
PENDIDIKAN
AKADEMIK,
PROFESI GURU dan
PENATAAN LPTK
STANDARISASI LULUSAN
LPTK MASIH
TERKENDALA ?
1
KUOTA NASIONAL,
STANDAR DAN POLA
REKRUTMEN
MAHASISWA CALON
GURU
(DEMAND DRIVEN)
INTELEKTUAL,
MINAT, BAKAT, SIKAP, dan
PHISIK
STANDARISASI
INPUT DAN KUOTA
NASIONAL
BELUM ADA ??
68
SM : Standar Minimal
PKB : Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan
PK : Penilaian Kinerja
UJI
KOMPETENSI
N ˂ SM N ≥ SM
PKB
DIKLAT
PENGEMBANGAN
N ˂ SM N ≥ SM
GURU
PROFESIONAL
1. KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
2. PROMOSI
3. TUNJANGAN PROFESI
PK
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
DRIVEN
DIKLAT DASAR
DIKLAT LANJUTAN
INDIKATOR UTAMA
No. INDIKATOR
1. Disiplin Guru (waktu, nilai,
kehadiran, ethos kerja)
2. Efisiensi dan Efektivitas
pembelajaran (Kapasitas
transformasi ilmu ke
siswa)
3. Keteladanan Guru
(berbicara, bersikap dan berperilaku)
4. Motivasi Belajar Siswa
DAMPAK
No INDIKATOR
1. Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes
Standar Lainnya)
2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi
Lokal, Nasional dan Internasional
3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja
melalui Penelusuran Alumni.
4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
 Pembinaan karier dan
kepangkatan
 Memastikan guru melaksanakan
tugas profesional
 Menjamin bahwa guru
memberi layanan pendidikan
yang berkualitas
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan
KEADILAN)
69
70
C
Penguatan Proses dan Penilaian
4
Pergeseran Peran Guru
2
Penguatan Peran Guru dibanding sebelumnya.
3
Penyiapan Guru
1
Pendampingan Saat Implementasi
5
71
1
Ditjen
Sekolah+Guru
Sekolah Inti
PIU Provinsi
di LPMP
PIU Pusat
Pendampingan
Memantau
Melapor
Melapor
Guru & Manaj.
Kurikulum &
Buku
BPSDMPK Balitbang
Sekolah
Pembina
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Membina
Dinas
LPTK
Melapor
Melapor
Guru Inti
72
55
Data base sekolah
(termasuk rombel)
Sasaran Sekolah
1. 30% SD
2. 100% SMP, SMA,
SMK
Sasaran Guru
1. Kelas I SD
2. Kelas IV SD
3. Kelas VII SMP
4. Kelas X SMA
5. Kelas X SMK
1. Instruktur
Nasional
2. Guru Inti
3. Guru Sasaran
Kriteria dan Penetapan
1. Asesor PLPG
2. Guru Berprestasi
Nasional
3. Guru Bersertifikat
4. Skor UKG
5. Pelatih Nasional
Binaan USAID, JICA,
AUSAID
6. National Core team
Bermutu
Penyiapan
Materi
Pelatihan
PELAKSANAAN
pelatihan
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
RENCANA AKSI
PERBAIKAN
IMPLEMENTASI
Pendampingan dan
Sistem
Pengendalian
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENGADAAN
BUKU
PENYIAPAN
GURU, KS, dan PS
Data base PTK
1
5
6
4
2
3
10
9 8
7
73
59
74
Calon
Instruktur
Nasional
Instruktur
Nasional
Lulus
Pelatihan?
Y
Memenuhi
Syarat?
Y
T
Calon
Guru,KS,PS
Inti
Guru,KS,PS
Inti
Lulus
Pelatihan?
Y
Memenuhi
Syarat?
Y
T
Melatih
T
T
Guru,
KS, PS
Kesesuaian
Lokasi
Pelatihan
Supervisi
Memberi
Mengikuti
1
2
3
Distribusi Ke
Provinsi/LPMP
Sistem
Pelatihan
Guru
(Peserta,
Pelatih,
Lokasi,
Nilai)
Data
Pokok
Pendidikan
(Guru,
Mapel,
Sekolah,
Siswa)
Dinas
Masukan
Masukan
Skema Kerja Pelatihan
61
LPMP
Instruktur Nasional SD
Guru Inti SD
Guru Inti SD
Guru Inti SD
Pelatihan Guru Inti SD
Catatan: 1. Guru mata pelajaran di SD bergabung dengan guru kelas, kecuali agama
2. Pola yang sama berlaku untuk guru Pendidikan Agama SD
3. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K
4. Pengelompokkan berdasarkan kesamaan mapel yang diampu
SD
Inti
Guru Inti SD
Guru SD
Guru SD
Guru SD
Pelatihan Guru SD
Lokasi berdekatan
(dalam satu klaster)
Jakarta
Nara Sumber
IN Guru SD
IN Guru SD
IN Guru SD
Pelatihan Instruktur
Nasional Guru SD
Model Pelatihan Guru
75
LPMP
Instruktur Nasional KS
KS Inti SD
KS Inti SD
KS Inti SD
Pelatihan KS Inti SD
SD
Inti
KS Inti SD
KS SD
KS SD
KS SD
Pelatihan KS SD
Catatan: 1. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K
2. Pola yang sama berlaku untuk Pengawas Sekolah (PS)
Lokasi berdekatan
(dalam satu klaster)
Jakarta
Nara Sumber
IN KS SD
IN KS SD
IN KS SD
Pelatihan Instruktur
Nasional (IN) KS SD
Model Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas
76
Instruktur
Nasional
Instruktur
Nasional
Pelatihan Kurikulum dan
Manajemen untuk KS/PS
Pelatihan Kurikulum dan
Manajemen untuk KS/PS
Pelatihan Kurikulum
untuk Guru
Pelatihan Kurikulum
untuk Guru
Guru, KS, PS
Guru, KS, PS
Sekolah Inti
Sekolah Inti
Sekolah
Sekolah
Guru Inti
Guru Inti KS, PS Inti
KS, PS Inti
Sekolah Guru, KS, PS
Sekolah Inti Guru Inti KS, PS Inti
Memiliki
Memenuhi Syarat
Memenuhi Syarat
Pelatihan Kurikulum
untuk Guru
Menyelenggarakan Melatih
Pelatihan Kurikulum dan
Manajemen untuk KS/PS
Sekolah Pembina/Contoh
Tempat, Fasilitator
LPTK dan Mahasiswa Pascanya
Fasilitator
Mengikuti
Mengikuti
Instruktur
Nasional
Melatih
SD
SMP
SMA/K
Keterangan:
Operasional Pelatihan
77
Instruktur
Nasional
Instruktur
Nasional
Pelatihan Kurikulum dan
Manajemen untuk KS/PS
Pelatihan Kurikulum dan
Manajemen untuk KS/PS
Pelatihan Kurikulum
untuk Guru
Pelatihan Kurikulum
untuk Guru
Guru, KS, PS
Guru, KS, PS
Sekolah Inti
Sekolah Inti
Sekolah
Sekolah
Guru Inti
Guru Inti KS, PS Inti
KS, PS Inti
Sekolah Guru, KS, PS
Sekolah Inti Guru Inti KS, PS Inti
Memiliki
Memenuhi Syarat
Memenuhi Syarat
Pelatihan Kurikulum
untuk Guru
Menyelenggarakan Melatih
Pelatihan Kurikulum dan
Manajemen untuk KS/PS
Sekolah Pembina/Contoh
Tempat, Fasilitator
LPTK dan Mahasiswa Pascanya
Fasilitator
Mengikuti
Mengikuti
Instruktur
Nasional
Melatih
SD
SMP
SMA/K
Keterangan:
Operasional Pelatihan
78
PENDEKATAN PELATIHAN :
79
PROCESS OUTCOMES
INPUT OUTPUT
• Rekruitment
(kriteria dan aspek
keterwakilan)
• Distribusi Peserta
(provinsi, kab/kota,
kecamatan dan
sekolah sasaran)
• Kurikulum Berbasis
Kompetensi
• Pendekatan
pembelajaran yang
relevan
• Sistem Penilaian
(authentic assesment)
• Monev
• Ukuran Keberhasilan
• Standar Kelulusan
(Rumus ??)
• Sistem Penjaminan
Mutu :
₋ Monev
₋ Penilaian Peserta
oleh fasilitator
₋ Penilaian fasilitator
oleh Peserta
₋ Ukuran Keberhasilan
• Pendampingan saat
Implementasi : Pola
dan Mekanisme
Pendampingan
• Ukuran Keberhasilan
Implementasi
• Sistem Informasi
Manajemen Hasil
Implementasi
• Mampu menerapkan
pembelajaran tematik
terintegrasi dan kontekstual
• Memahami pendekatan scientific
• Mampu menerapkan
kemampuan berfikir tingkat tinggi
• Membangun kultur pembelajaran
yang aktif, menantang, dan
menyenangkan
• Mampu menunjukkan
keteladanan khususnya tentang
kejujuran, disiplin, kebersihan,
dan tanggung jawab
• Pembelajaran yang
menghasilkan siswa yang
memiliki kompetensi
sesuai tuntutan abad 21
dan kebutuhan masa
depan (ASK secara
berimbang)
• Hasil TIMSS dan PISA
meningkat
• Lulusan yang memiliki
Comparative and
competitive advantage
atau bahkan dynamic
advantage
• Lulusan Memiliki
kreativitas yang terus
berkembang.
• Perancangan RPP
• Analisis buku guru
• Analisis buku siswa
• Simulasi discovery
learning, project based
learning, dll
• Efisiensi dan efektifitas
paparan, diskusi, peer
teaching, tugas mandiri,
dan tugas kelompok
• Instruktur Nasional
• Guru Inti
• Guru Kelas
• Guru Mapel
• Guru BK
• Kepala Sekolah
• Pengawas
79
62
SEGMENTASI KEGIATAN PELATIHAN :
80
62
.....menghindari ceramah, tetapi mengandalkan diskusi, bekerja, mengevaluasi dan simulasi ........
MENILAI ATAU
MENGEVALUASI HASIL
YANG PERNAH DILAKUKAN
SEBELUMNYA (termasuk
menganalisis tayangan
video dan materi ajar)
BERDISKUSI ATAU
MENGEMUKAKAN HASIL
EVALUASI SERTA BEKERJA
MENYUSUN YANG TERBAIK
SESUAI HASIL DISKUSI
SIMULASI ATAU
MENYAJIKAN HASIL
SESUAI HASIL DISKUSI
Pemaparan PP oleh
Instruktur diintegrasikan
pada saat diksui sesuai
konteks dan kebutuhan.
Para Instruktur dan peserta
secara voluntir dan atas
penunjukan selalu berupaya
melakukan simulasi
(menunjukkan contoh dan
bukan contoh)
Setiap peserta diklat wajib membawa :
• Guru membawa beberapa RPP yang
pernah disusun dan digunakan di
sekolah
• Pengawas dan Kepala sekolah
membawa hasil supervisi akademik
dan manajerial yang dilakukan
selama ini
Kriteria Calon Peserta dan Pelatih Pelatihan Guru
No Pelatihan Kriteria
1 Instrukutur
Nasional
• Latar Belakang Pendidikan minimal S1 program studi yang
relevan
• Untuk Dosen diutamakan memiliki NIA (Nomor Induk
Asesor) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan
• Untuk Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah
memiliki sertifikat pendidik pada bidang studi yang
relevan
• Untuk Widya Iswara harus memiliki pengalaman
pelatihan penyusunan kurikulum
2 Guru Inti • Bersertifikat Pendidik
• Guru Berprestasi
• Skor UKG tinggi
• Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID
• National Core team Bermutu
3 Guru Kelas • Guru Kelas I dan IV (sebagian)
• Guru Mapel Kelas VII (semua)
• Guru Mapel Kelas X (semua)
81
65
KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
No
Materi/Sub Materi
pelatihan
Kompetensi Peserta
pelatihan
Indikator Kegiatan pelatihan
1 KONSEP KURIKULUM 2013
• Rasional Memahami secara utuh
tentang konsep
Kurikulum 2013
Kemampuan menjelaskan rasional
Kurikulum 2013 dalam kaitannya
dengan perkembangan masa depan
• Paparan
• Diskusi dan tanya
jawab
• Kerja Kelompok
dan individu
• Menilai hasil kerja
peserta lain
• Elemen perubahan
Kurikulum 2013
Kemampuan menjelaskan elemen
perubahan Kurikulum serta
hubungan antara elemen-elemen
tersebut dengan kompetensi yang
dibutuhkan di masa depan
• SKL, KI dan KD Kemampuan menganalisis
keterkaitan antara KD, KI, dan SKL
serta tahapan dan aktifitas yang
harus dilakui untuk memperoleh
ketiga kompetensi tersebut
• Strategi Implementasi
Kurikulum 2013
Kemampuan menjelaskan elemen-
elemen penting dari implementasi
Kurikulum 2013 ditinjau dari standar
nasional pendidikan
82
66
No
Materi/Sub Materi
pelatihan
Kompetensi Peserta pelatihan Indikator Kegiatan pelatihan
2 ANALISIS MATERI AJAR
• Analisis Buku Guru
(Kesesuaian,
Kecukupan, dan
Kedalaman
Materi)
1. Memahami strategi
menggunakan buku guru untuk
kegiatan belajar mengajar.
2. Menganalisis keterkaitan SKL,
KI, dan KD dengan isi buku guru.
3. Menguasai secara utuh materi,
struktur, dan pola pikir keilmuan
materi pelajaran.
4. Menguasai penerapan materi
pelajaran pada bidang/ ilmu lain
serta kehidupan sehari-hari .
1. Kemampuan membuat
rancangan menggunakan buku
sebagai sumber belajar
2. Kemampuan menganalisis
kesesuaian buku guru dan buku
siswa dengan kurikulum.
3. Kemampuan menganalisis
kesesuaian proses, pendekatan
belajar (tematik terintegrasi
untuk SD) serta strategi
evaluasi yang diintegrasikan
dalam buku.
4. Menguasai secara utuh materi,
struktur, dan pola pikir
keilmuan materi pelajaran.
5. Menguasai filosofi materi ajar
serta penerapannya dalam ilmu
lain dan kehidupan sehari-hari
6. Kemampuan menganalisis
kesesuaian tema dengan
kompetensi yang diharapkan
dimiliki oleh siswa
• Diskusi dan tanya
jawab
• Kerja mandiri
dan kelompok
• Telaah hasil kerja
mandiri dan
kelompok
• Presentasi
kelompok terbaik
• Analisis Buku
Siswa (Kesesuaian,
Kecukupan, dan
Kedalaman
Materi)
1. Menganalisis kesesuaian buku
siswa dengan kurikulum
2. Menguasai secara utuh materi,
struktur, dan pola pikir keilmuan
materi pelajaran
3. Menguasai filosofi materi ajar
serta penerapannya dalam ilmu
lain dan kehidupan sehari-hari
4. Menganalisis kesesuaian tema
dengan kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh siswa
KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
83
No
Materi/Sub Materi
pelatihan
Kompetensi Peserta
pelatihan
Indikator Kegiatan pelatihan
3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR
• Perancangan RPP
(aktivitas belajar
dengan pendekatan
scientific)
Menyusun rancangan
pembelajaran yang
berbasis pendekatan
scientific, tematik dan
terintegrasi sesuai model
belajar yang relevan
dengan
mempertimbangkan
karakteristik peserta didik
baik dari aspek fisik,
moral,sosial, kultural,
emosional, maupun
intelektual
1. Kesesuaian RPP dengan
SKL, KI, dan KD
2. Kesesuaian hasil RPP
dengan kriteria RPP yang
baik
3. Kesesuaian hasil RPP
dengan pendekatan
belajar scientific
4. Kesesuaian kompetensi
dengan evaluasi yang
digunakan
1. Diskusi rambu-rambu
penyusunan RPP mengacu
pada pendekatan scientific
2. Identifikasi dan diskusi SKL,
KI, dan KD yang dibuat dalam
silabus dan RPP
3. Aktifitas menyusun RPP
sesuai pendekatan scientific
sesuai KD yang dipilih secara
berkelompok.
4. Mendiskusikan instrumen
penilaian RPP.
5. Menilai RPP buatan guru
secara berkelompok.
• Perancangan
Penilaian (Tes, Non
Tes, dan Portofolio
serta rancangan
penerapan Authentic
Asessment)
Mengevaluasi dengan
pendekatan authentic
assessment dalam bentuk
tes, non tes, dan
portofolio pada domain
proses dan hasil
1. Kualitas Tes, non tes, dan
Portofolio
2. Kualitas rancangan
penerapan Authentic
Asessment
1. Diskusi tentang kaidah
penyusunan tes, non tes, dan
portofolio pada domain
proses dan hasil belajar
2. Pengembangan tes, non tes,
dan portofolio secara
berkelompok
3. Menganalisis hasil penilaian
secara berkelompok
KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
84
No
Materi/Sub Materi
pelatihan
Kompetensi Peserta
pelatihan
Indikator Kegiatan pelatihan
4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING
• Simulasi (aktivitas
siswa belajar dan
guru)
Melaksanakan
pembelajaran berbasis
pendekatan scientific
(mengamati, menanya,
mencoba, mengolah,
menyaji, menalar,
mencipta), tematik dan
terintegrasi dengan
tetap memperhatikan
karakteristik peserta
didik baik dari aspek
fisik, moral,sosial,
kultural, emosional,
maupun intelektual
1. Kualitas simulasi yang
ditunjukkan oleh guru
2. Kualitas pelaksanaan peer
teaching oleh guru
(menggunakan Alat Penilaian
Kegiatan Guru/APKG )
1. Menganalisis tayangan
video tentang
pelaksanaan
pembelajaran yang
berorientasi pada
pendekatan scientific.
2. Membuat
perencanaan
pembelajaran secara
bersama
3. Pelaksanaan simulasi
dan peer teaching
4. Observasi
menggunakan APKG
5. Melakukan refleksi
secara berkelompok
• Peer Teaching
5 EVALUASI
• Pre-test Kemampuan guru
dalam empat bidang
Hasil tes tertulis di empat bidang
• Post-test Hasil tes tertulis di empat bidang
dengan melihat deltanya
(kelayakan guru akan ditentukan
kemudian)
KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
85
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
(GURU KELAS SD, GURU MAPEL TERPILIH SMP/SMA/SMK)
No Mata pelatihan
Alokasi Waktu Narasumber
Pelatih
Nasional
Master
Teacher
Guru Instruktur Nasional Guru Inti Guru
1 KONSEP KURIKULUM 2013
• Rasional 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI
• Elemen perubahan Kurikulum 2013 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI
• SKL, KI dan KD 2 2 2 TPK IN GI
• Strategi Implementasi Kurikulum 2013 1 1 1 TPK IN GI
2 ANALISIS MATERI AJAR
• Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan,
dan Kedalaman Materi)
4 4 4
Penulis Buku dan
Tim Ahli
IN GI
• Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan,
dan Kedalaman Materi)
8 8 8
Penulis Buku dan
Tim Ahli
IN GI
3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR
• Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan
pendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan
Model Pembelajaran
5 5 5
Penulis Buku dan
Tim Ahli
IN GI
• Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio serta
rancangan penerapan Authentic Asessment)
3 3 3 Ahli Penilaian IN GI
4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING IN GI
• Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru) 8 8 *8
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN GI
• Peer Teaching (Perencanaan Bersama,
Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG)
16 16 *16
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN GI
5 EVALUASI PESERTA
• Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI
• Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI
JUMLAH JAM 52 52 52
Keterangan :
TPK = Tim Pengembang Kurikulum
IN = Instruktur Nasional
GI = Guru Inti
*) Sebagian dilakukan secara mandiri oleh guru 86
67
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
(GURU AGAMA, PENJAS, SENI BUDAYA/PRAKARYA JENJANG SD/SMP/SMA/SMK)
No Mata pelatihan
Alokasi Waktu Narasumber
Pelatih
Nasional
Master
Teacher
Guru Instrutur Nasional Guru Inti Guru
1 KONSEP KURIKULUM 2013
• Rasional 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI
• Elemen perubahan Kurikulum 2013 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI
• SKL, KI dan KD 2 2 2 TPK IN GI
• Strategi Implementasi Kurikulum 2013 1 1 1 TPK IN GI
2 ANALISIS MATERI AJAR
• Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan,
dan Kedalaman Materi)
3 3 3
Penulis Buku dan
Tim Ahli
IN GI
• Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan,
dan Kedalaman Materi)
5 5 5
Penulis Buku dan
Tim Ahli
IN GI
3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR
• Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan
pendekatan scientific)
3 3 3
Penulis Buku dan
Tim Ahli
IN GI
• Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio serta
rancangan penerapan Authentic Asessment)
2 2 2 Ahli Penilaian IN GI
4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING IN GI
• Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru) 2 2 *2
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN GI
• Peer Teaching (Perencanaan Bersama,
Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG)
8 8 *8
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN GI
5 EVALUASI
• Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI
• Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI
JUMLAH JAM 31 31 31
Keterangan :
TPK = Tim Pengembang Kurikulum
IN = Instruktur Nasional
GI = Guru Inti
*) Sebagian dilakukan secara mandiri oleh guru 87
No Mata pelatihan
Alokasi Waktu Narasumber
Instruktur
Nasional
Kepsek Inti Kepsek Instruktur Nasional
Kepsek
Inti
Kepsek
1. KONSEP KURIKULUM 2013 (8 JP)
• Rasional 1 1 1 TPK IN KSI+Imbas
• ElemenperubahanKurikulum 2013 1 1 1 TPK IN KSI+Imbas
• SKL, KI dan KD 4 4 4 TPK IN KSI+Imbas
• StrategiImplementasiKurikulum 2013 2 2 2 TPK IN KSI+Imbas
2. ANALISIS MATERI AJAR (12 JP)
• Analisis BukuGuru (Kesesuaian, Kecukupan, dan
Kedalaman Materi) 4 4 4
Penulis Buku dan Tim
Ahli
IN
KSI+Imbas
• Analisis BukuSiswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan
Kedalaman Materi) 8 8 8
Penulis Buku dan Tim
Ahli
IN
KSI+Imbas
3. PERANCANGAN MODEL BELAJAR (8 JP)
• Perancangan RPP
(aktivitasbelajardenganpendekatan scientific),
Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran
5 5 5
Penulis Buku dan Tim
Ahli
IN
KSI+Imbas
• Perancangan Penilaian (Tes, Portofolioserta
rancangan penerapan Authentic Asessment)
3 3 3 Ahli Penilaian
IN
KSI+Imbas
4. PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING (12 JP) IN KSI+Imbas
• Simulasi (aktivitassiswabelajar dan guru) 4 4 4
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN KSI+Imbas
• Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi,
dan Refleksi: Menggunakan APKG)
8 8 8
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN KSI+Imbas
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
KEPALA SD, SMP, SMA, SMK
88
No Mata pelatihan
Alokasi Waktu Narasumber
Instruktur
Nasional
Kepsek Inti Kepsek
Instruktur
Nasional
Kepsek Inti Kepsek
5. KEPEMIMPINAN, MANAJEMENPERUBAHAN DAN
BUDAYA SEKOLAH (8 JP)
8 8 8 TPM
IN
KSI+Imbas
6. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (8 JP) 8 8 8 TPM IN KSI+Imbas
7. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
On The Job
Learning
KSI+Imbas
8. EVALUASI PESERTA (4 JP)
• Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN KSI+Imbas
• Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN KSI+Imbas
JUMLAH JAM 60 60 60
Keterangan :
TPK : Tim Pengembang Kurikulum
IN : Instruktur Nasional
KSI : Kepala Sekolah Inti
TPM : Tim PengembangMateri
Imbas : Trainer hasil Pengimbasan di PPPPTK
Contoh kasus dalam materi disesuaikan dengan jenis dan jenjang satuan tugas
*) SD : Tematik Terintegrasi
SMP : Kontekstual dan Terpadu
SMA : Pembinaan Peminatan
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
KEPALA SD, SMP, SMA, SMK
89
89
No Mata pelatihan
Alokasi Waktu Narasumber
Instruktur
Nasional
Pengawas
Inti
Pengawas Instruktur Nasional
Pengawas
Inti
Pengawas
1. KONSEP KURIKULUM 2013 (8 JP)
• Rasional 1 1 1 TPK IN PI+Imbas
• ElemenperubahanKurikulum 2013 1 1 1 TPK IN PI+Imbas
• SKL, KI dan KD 4 4 4 TPK IN PI+Imbas
• StrategiImplementasiKurikulum 2013 2 2 2 TPK IN PI+Imbas
2. ANALISIS MATERI AJAR (12JP)
• Analisis BukuGuru (Kesesuaian, Kecukupan, dan
Kedalaman Materi) 4 4 4
Penulis Buku dan Tim
Ahli
IN PI+Imbas
• Analisis BukuSiswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan
Kedalaman Materi) 8 8 8
Penulis Buku dan Tim
Ahli
IN PI+Imbas
3. PERANCANGAN MODEL BELAJAR (8 JP)
• Perancangan RPP (aktivitasbelajardenganpendekatan
scientific), Analisis dan Pemilihan Model
Pembelajaran
5 5 5
Penulis Buku dan Tim
Ahli
IN PI+Imbas
• Perancangan Penilaian (Tes, Portofolioserta
rancangan penerapan Authentic Asessment)
3 3 3 Ahli Penilaian IN PI+Imbas
4. PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING (10 JP) IN PI+Imbas
• Simulasi (aktivitassiswabelajar dan guru) 4 4 4
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN PI+Imbas
• Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi,
dan Refleksi: Menggunakan APKG)
6 6 6
Penulis Buku/Ahli
Pedagogi/Guru
IN PI+Imbas
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
BAGI PENGAWAS SD, SMP, SMA, SMK
90
No Mata pelatihan
Alokasi Waktu Narasumber
Instruktur
Nasional
Pengawas
Inti
Pengawas
Instruktur
Nasional
Pengawas Inti Pengawas
5. SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 (10 JP)
 Model supervisipembelajaranpadakurikulum 2013
bagi guru dankepalasekolah
4 4 4 TPM IN+TPM PI+Imbas
 Simulasi model
supervisipembelajarandanpenilaianberbasiskreati
vitas
6 6 6 TPM IN+TPM PI+Imbas
6. MODEL PEMBELAJARAN (8 JP) * 8 8 8 TPM IN+TPM PI+Imbas
7. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
On The Job
Learning
PI+Imbas
8. EVALUASI PESERTA (4 JP)
• Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN PI+Imbas
• Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN PI+Imbas
JUMLAH JAM 60 60 60
Keterangan :
TPK : Tim Pengembang Kurikulum
IN : Instruktur Nasional
KSI : Kepala Sekolah Inti
TPM : Tim Pengembang Materi
Imbas : Trainer hasil Pengimbasan di PPPPTK
Contoh kasus dalam materi disesuaikan dengan jenis dan jenjang satuan tugas
*) SD : Tematik Terintegrasi
SMP : Kontekstual dan Terpadu
SMA : Pembinaan Peminatan
STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
BAGI PENGAWAS SD, SMP, SMA, SMK
91
MATERI DAN BAHAN PELATIHAN
NO MATA pelatihan BAHAN pelatihan TIM PENYUSUN STATUS
1 Konsep Kurikulum 2013 1. Buku Rasionalisasi Kurikulum 2013
2. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
3. Buku Pedoman KTSP
4. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
5. Buku Pedoman Pengelolaan
6. Buku pedoman Evaluasi Kurikulum
Puskurbuk & Tim Inti
Siap
Siap
Siap
Siap
Siap
Siap
2 Analisis Materi Ajar 1. Standar Kompetensi Kelulusan
2. Standar Isi
3. Buku Guru
4. Lembar Penilaian Buku Guru
5. Buku Siswa
6. Lembar Penilaian Buku Siswa
Puskurbuk & Tim Inti
Siap
Siap
Sedang Proses
Sedang Proses
Sedang Proses
Sedang Proses
3 Perancangan Model
Pembelajaran
1. Analisis Model Belajar
2. Dokumen SKL, KI, dan KD
3. Silabus
4. Dokumen Standar Proses
5. Dokumen Standar Penilaian
6. Buku Pedoman Penilaian dan Rapor
7. Bahan Ajar
8. Instrumen penilaian RPP
9. Buku Pedoman Bimbingan dan konseling
BPSDMPK-PMP
Puskurbuk & Tim Inti
Puskurbuk & Tim Inti
Puskurbuk & Tim Inti
Puskurbuk & Tim Inti
Puskurbuk & Tim Inti
Puskurbuk & Tim Inti
BPSDMPK-PMP
Tim Ahli
Sedang Proses
Siap
Sedang Proses
Siap
Siap
Siap
Sedang Proses
Sedang Proses
Sedang Proses
4 Praktek Pembelajaran
Terbimbing
1. Buku Pedoman Pembelajaran
2. RPP
3. APKG
4. Video Pembelajaran
Puskurbuk & Tim Inti
Tim Inti
BPSDMPK-PMP
BPSDMPK-PMP
Sedang Proses
Sedang Proses
Siap
Sedang Proses
5 Instrumen Test
(Pre dan Post Test)
Pedoman Pelaksanan Tes BPSDMPK-PMP Sedang Proses
92
68
SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN
No Bahan pelatihan
SOP
Strategi /Aktifitas Waktu Output
1 Dokumen Konsep Kurikulum
• Rasional
• Elemen perubahan Kurikulum
2013
• SKL, KI dan KD
• Strategi Implementasi
Kurikulum 2013
Paparan 15 menit -
Diskusi dan tanya jawab 90 menit Notulen hasil diskusi
Kerja Kelompok dan individu 90 menit Laporan kelompok
Menilai hasil kerja peserta lain 45 menit Laporan hasil
penilaian
2 Buku Babon
• Buku Guru
• Lembar Penilaian
Diskusi dan tanya jawab 30 menit Notulen hasil diskusi
Kerja mandiri dan kelompok 120 menit Laporan kelompok
dan hasil penilaian
Telaah hasil kerja mandiri dan
kelompok
60 menit Laporan kelompok
Presentasi kelompok terbaik 30 menit Bahan presentasi
• Buku Siswa
• Lembar Penilaian
Diskusi dan tanya jawab 60 menit Notulen hasil diskusi
Kerja mandiri dan kelompok 240 menit Laporan kelompok
dan hasil penilaian
Telaah hasil kerja mandiri dan
kelompok
120 menit Laporan kelompok
Presentasi kelompok terbaik 60 menit Bahan presentasi
93
93
69
No Bahan pelatihan
SOP
Strategi /Aktifitas Waktu Output
3 • Dokumen Analisis Model
Belajar
• Dokumen SKL, KI, dan KD
• Silabus
• Dokumen Standar Proses
• Dokumen Standar Penilaian
• Bahan Ajar
• Instrumen penilaian RPP
Paparan 30 menit -
Diskusi dan tanya jawab 60 menit Notulen hasil diskusi
Identifikasi dan diskusi SKL, KI,
dan KD
60 menit Laporan kerja
kelompok
Kerja Kelompok menyusun RPP 140 menit RPP dan Laporan
Diskusi instrumen penlaian RPP 40 menit Laporan hasil diskusi
Menilai RPP kelompok lain 60 menit Laporan hasil
penilaian
Diskusi tentang kaidah
penyusunan tes, non tes, dan
portofolio pada domain proses
dan hasil belajar
30 menit Laporan hasil diskusi
Pengembangan tes, non tes,
dan portofolio secara
berkelompok
60 menit*) Instrumen penilaian
Menganalisis hasil penilaian
secara berkelompok
30 menit Laporan hasil diskusi
SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN
94
No Bahan pelatihan
SOP
Strategi /Aktifitas Waktu Output
4 • RPP
• APKG
• Video Pembelajaran
Tayangan video 15 menit -
Menganalisis tayangan video
tentang pelaksanaan
pembelajaran yang berorientasi
pada pendekatan scientific.
45 menit Laporan hasil analisis
Membuat perencanaan
pembelajaran secara bersama
90 menit RPP
Pelaksanaan simulasi dan peer
teaching
30 org x 40
menit =
1.200 menit
• Laporan hasil
observasi
• Laporan APKG
• Laporan refleksi
Observasi menggunakan APKG
Refleksi individu
Melakukan refleksi secara
berkelompok
90 menit Laporan hasil refleksi
SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN
95
Indikator Keberhasilan Pelatihan
No. KOMPONEN INDIKATOR
1. Peserta
pelatihan
• Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual
• Memahami pendekatan scientific
• Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
• Membangun kultur pembelajaran yang aktif, menantang, dan
menyenangkan
• Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin,
kebersihan, dan tanggung jawab
• Nilai yang diberikan oleh instruktur tentang sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
• ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest
2. Instruktur • Integritas, kesiapan dan kesungguhan Instruktur
• Nilai atau indeks yang diberikan oleh peserta tentang : (1) kualitas
penguasaan konsep, (2) kualitas pemaparan, (3) kualitas interaksi
termasuk kemampuan membangkitkan suasana pelatihan yang kreatif.
3. Proses • Rancangan persiapan instruktur
• Kesesuaian pendekatan, metode dan teknik dengan standar kompetensi
• Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan
4. Penilaian • Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, azas dan prosedur.
• Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian
• Kualitas penerapan authentic assesment
• Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back)
96
70
97
2
Kurikulum yang
dapat menghasilkan
insan indonesia
yang:
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan
Pengetahuan
yang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
98
KURIKULUM
SARANA
PRASARANA
KEBERHASILAN PENDIDIKAN
GURU DAN
TENAGA
KEPENDIDIKAN
• MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
• IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
99
• KOMITMEN
• SISTEM POLITIK
• REGULASI
• MINAT
• BAKAT
• MOTIVASI
• KESIAPAN
3
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis
Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
10
20
KOMPETENSI
UTUH LULUSAN
ISI
PROSES
PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
LIFE SKILL : (ASK)
• SIKAP/PERILAKU
• KETERAMPILAN
• PENGETAHUAN
• STANDAR LOKAL,
NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
• SPESIFIKASI DAN
KEUNGGULAN
SARPRAS
EVALUASI
1
2
3
4
GURU
5
6
7 8
10
Pergeseran Peran Guru
Sebagai penyampai
pengetahuan, sumber
utama informasi, ahli
materi, sumber segala
jawaban
Sebagai Fasilitator
Pembelajaran, Pelatih,
Kolaborator, Navigator
Pengetahuan, Mitra belajar,
Pembimbing/Konselor
menjadi
mengendalikan dan
mengarahkan semua aspek
pembelajaran
Memberikan lebih banyak
alternatif dan tanggung
jawab kepada setiap siswa
dalam proses pembelajaran
“mengajar” (teaching)
“membelajarkan” (learning
how to learn)
Instruktur Fasilitator
10
Tantangan
GREAT
TEACHER
EXCELLENT
TEACHER
GOOD
TEACHER
ORDINARY
TEACHER
INSPIRES
CAN
DEMONSTRATE
CAN EXPLAIN
ONLY CAN
TELL
10
 TELL ME AND I WILL FORGET.
 SHOW ME AND I WILL REMEMBER.
 INVOLVE ME AND I WILL UNDERSTAND.
Fakta Kualitatif Yang Mendorong Pergeseran Peran Guru:
 I HEAR, I FORGET
 I SEE, I REMEMBER
 I DO, I UNDERSTAND
Hasil penelitian*, rata-rata manusia mengingat :
*Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl, Accelerated Learning for the 21st Century
– 20% dari apa yang kita dengar
– 30% dari apa yang kita baca
– 40% dari apa yang kita lihat prosesnya
– 50% dari apa yang kita katakan
– 60% dari apa yang kita kerjakan
– 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan kerjakan
10
Lecture
Reading
Audio Visual
Demonstration
Discussion Group
Practice by Doing
Teach
Others/Immediate Use
5%
10%
20%
30%
50%
75%
80%
Adapted from The Learning Triangle: National Training Laboratories, Bethel Maine
©mindServegroup 2005
THE LEARNING PYRAMID:
10
Teachers
Student
characteristics
Home
Schools
Peers
49%
7%
7%
7%
30%
Based on research by Professor John Hattie from the University of Auckland who
used meta analysis to estimate the overall effect on student achievement to the
above factors
Why? How?
Then
what?
Fasli Jalal (Senior Policy Advisor, World Bank) 10
Kemampuan kreativitas diperoleh
melalui:
 Observing [mengamati]
 Questioning [menanya]
 Associating [menalar]
 Experimenting [mencoba]
 Networking [Membentuk
jejaring]
Proses yang Mendukung Kreativitas
PENDEKATAN
SAINTIFIK DAN
KONTEKSTUAL
 penilaian berbasis portofolio
 pertanyaan yang tidak memiliki
jawaban tunggal,
 memberi nilai bagi jawaban
nyeleneh,
 menilai proses pengerjaannya
bukan hanya hasilnya,
 penilaian spontanitas/ekspresif,
 dll
PENILAIAN
AUTENTIK
PROSES
PEMBELAJARAN
PROSES
PENILAIAN
10
10
3
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu dengan
adanya buku
Beban Berat Ringan
Efektivitas waktu untuk
kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu
untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit Besar Kecil
Variasi materi dan proses Tinggi Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
Siswa
Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya
pada guru
Tidak sepenuhnya tergantung
guru, tetapi juga buku yang
disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak
mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
10
37
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan
Silabus
Guru Hampir mutlak
[dibatasi hanya
oleh SK-KD]
Pengembangan dari
yang sudah
disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-
KD
Mutlak
Pemerintah
Daerah
Supervisi
penyusunan
Supervisi
pelaksanaan
Penyediaan
Buku
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku
pengayaan
Pemerintah Kecil, untuk
kelayakan
penggunaan di
sekolah
Mutlak untuk buku
teks
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum ...1
11
38
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk
pengembangan dari
yang ada pada buku teks
Pemerintah
Daerah
Supervisi penyusunan
dan pemantauan
Supervisi pelaksanaan
dan pemantauan
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah
Daerah
Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian
dengan buku teks
[terkendali]
Penjaminan
Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi
terlalu besar
Mudah, karena
mengarah pada
pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum...2
11
38
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus
Disediakan buku pegangan guru
Mencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata
pelajaran dengan cara berbeda
Pendekatan tematik terpadu
menggunakan satu buku untuk
semua mata pelajaran sehingga
dapat selaras dengan
kemampuan Bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran
yang lain sehingga selara
Menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran
dengan cara berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah
Membeli lembar kerja siswa
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
11
11
4
PROSES
PEMBELAJARAN
PROSES PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
 Observing [mengamati]
 Questioning [menanya]
 Associating [menalar]
 Experimenting [mencoba]
 Networking [Membentuk jejaring]
Proses yang Mendukung Kreativitas
Pendekatan saintifik dan
kontekstual
 penilaian berbasis portofolio
 pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal,
 memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
 menilai proses pengerjaannya bukan hanya
hasilnya,
 penilaian spontanitas/ekspresif,
 dll
Penilaian Otentik
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang
terdiri dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami
pemanfaatan sumber belajar yang telah
disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka
manfaatkan
• Memperkuat peran pendampingan dan
pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan
pembelajaran
Langkah Penguatan Tata Kelola
11
39
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang sama [saintifik] melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Tiap jenis konten
pembelajaran
diajarkan terpisah
[separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan
terkait dan terpadu satu sama lain [cross
curriculum atau integrated curriculum]
Baiknya
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
Baiknya
Tematik untuk kelas I
– III [belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SD...2
11
42
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi [sikap, keterampilan,
pengetahuan]
Benarnya
Mata pelajaran dirancang
berdiri sendiri dan
memiliki kompetensi dasar
sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu
dengan yang lain dan memiliki kompetensi
dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap
kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
dan carrier of knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan yang sama, yaitu pendekatan
saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Idealnya
TIK adalah mata pelajaran
sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran
mata pelajaran lain
Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
11
43
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang
berbeda
Benarnya
Mapel dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti
tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of
knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende-katan yang
sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Untuk SMA, ada penjurusan
sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib,
peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
Idealnya
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama
terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Baiknya
Penjurusan di SMK sangat
detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi],
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan
pendalaman
Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
11
44
• Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:
– Siswa
– Guru
• Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian
• Kesiapan Guru
– Penyesuaian kompetensi guru (4+1)
• Dukungan Manajemen
– Kepala Sekolah
– Pengawas Sekolah
– Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]
• Dukungan Iklim/Budaya Akademik
– Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan
[siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
11
45
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri
dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan
sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain
yang dapat mereka manfaatkan
• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan
oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran
Langkah Penguatan Implementasi Kurikulum
12
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi
siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan
Langkah Penguatan Materi
12
122
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar]
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja
dalam jejaringan melalui collaborative learning 12
Pembelajaran berbasis
intelejensia tidak akan
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
14
123
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we
learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
[banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang
kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait
dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang
menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis
portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi
jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
spontanitas/ekspresif, dll) 12
15
124
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building
the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the
Development of Executive Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-
jaringan neuron yang terkait satu sama lain
• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada
saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir
seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order
of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan
high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak
dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati,
menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik
sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan
untuk pengambilan keputusan 12
16
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan
kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai
tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Langkah Penguatan Proses
12
17
Chile
Australia
Israel
Belgium
(Fr.)3
Netherlands
Italy
Spain
Mexico
France
Canada
Ireland
Luxembourg
Portugal
England
Iceland
Belgium
(Fl.)
Turkey
OECD
average
Austria
Denmark
Japan
Slovak
Republic
Germany
Greece
Norway
Poland
Hungary
Indonesia
Sweden2
Korea
Czech
Republic1
Slovenia
Russian
Federation
Finland
Estonia
0
1 000
2 000
3 000
4 000
5 000
6 000
7 000
8 000
9 000
10 000
Total
number
of
intended
instruction
hours
Ages 12 to 14
Ages 9 to 11
Ages 7 to 8
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
= 15%
12
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
46
Contoh Jaringan Tema SD Kelas I
Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih
12
Diri Sendiri: jujur,
tertib dan bersih
PPKn:
• Menunjukan perilaku baik (jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli/kasih sayang, dan percaya
diri) dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
sebagai perwujudan nilai dan
moral Pancasila (KI-2)
• Mengetahui tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah
dan sekolah (KI-3, KD-2)
• ……
Matematika:
• Menunjukan perilaku rapi
dengan menata benda-benda
di sekitar ruang kelas
berdasarkan dimensi
(bangun datar, bangun
ruang), beratnya, atau urutan
kelompok terkecil sampai
terbesar dengan rapi (KI-2,
KD-1)
• …..
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan:
• Mengetahui dan mampu
memilih jajanan sehat (1)
• Mengetahui cara menjaga
kebersihan diri yang meliputi
kebersihan badan, kuku,
kulit, gigi dan rambut dan
pakaian (1)
• ……..
Seni, Budaya dan Desain:
• Menunjukan rasa ingin
tahu untuk mengenal
alam di lingkungan
sekitar sebagai ide untuk
berkarya (KI-2, KD-2)
• Mengenal pola irama
lagu bervariasi dengan
alat musik ritmis (KI-3,
KD-2)
• …..
Bahasa Indonesia:
• Menunjukan perilaku baik dan sopan
dalam mendengarkan dan berbicara
pada saat memperkenalkan identitas
diri, bercakap-cakap dengan keluarga,
guru dan teman (KI-2, KD-1)
• Menerapkan cara menulis
(permulaan) dengan benar (cara
duduk, cara memegang pensil, cara
meletakkan buku, jarak mata dan
buku, dan memilih tempat dengan
cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
• …..
47
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Ireland
Italy1
Denmark
Israel
Canada
Greece
Luxembourg2
Spain
Belgium
(Fr.)1
Poland
Hungary
Norway
France
Turkey
Argentina3
Slovak
Republic
OECD
average4
Chile
Russian
Federation
Mexico
Estonia
Iceland
Belgium
(Fl.)
Germany
Austria
Korea
Finland
Indonesia
England
Slovenia
Portugal
Japan
Reading, writing and literature Mathematics Science
Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3
for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
Bahasa 13%=4 jam,
Matematika 13%=4 jam
IPA 12%=4 jam
Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika
13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran
perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5
jam, IPA 4,6 jam
Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time
for 12-14 year-olds (2010)
12
48
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for
notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam
Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time
for 7-8 year-olds (2010)
12
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Netherlands1
Ireland
Mexico
France
Hungary
Russian
Federation
Denmark
Canada
Luxembourg2
Austria
Spain
Greece
Norway
OECD
average3
Italy
Slovak
Republic
Belgium
(Fl.)3
Israel
Estonia
Finland
Portugal
Argentina4
Poland5
Korea
Turkey
Japan
Slovenia
Germany
Iceland
Chile
Indonesia5
England1
Reading, writing and literature Mathematics Science
Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for
notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah:
Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam
Bahasa. = 15% = 5 jam
Matematika : 15% = 5 jam
IPA : 12% = 4 jam
Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time
for 9-11 year-olds (2010)
13
Alternatif Positif Negatif
I
Tematik Terpadu Kelas I –
VI, Ilmu Pengetahuan
diintegrasikan ke mata
pelajaran
Guru kelas lebih mudah
mengajar
Penyusunan buku
membutuhkan koordinasi
yang ketat
Bahasa dapat berperan
maksimal sebagai alat
komunikasi dan carrier of
knowledge
II
Tematik Terpadu Kelas I-VI,
Ilmu Pengetahuan muncul
di Kelas V-VI
Guru kelas lebih mudah
mengajar Tidak konsisten dalam
perumusan
Ilmu pengetahuan memiliki
kompetensi dasar sendiri
III
Tematik Terpadu Kelas I-IV,
Mata Pelajaran Terpisah di
Kelas V-VI
Kelas 5 dan 6 seperti sekarang,
sehingga penyiapan buku lebih
mudah
Beban guru kelas lebih
berat
Akan terjadi duplikasi
karena bahasa Indonesia
akan tetap menggunakan
materi ilmu pengetahuan
dalam pembelajaran
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
13
49
13
5
Kelas Judul Buku
KELAS I
SISWA
TEMATIK
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
8. Peristiwa Alam
AGAMA
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
GURU
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
BUKU KELAS I
13
Kelas Judul Buku
KELAS IV
SISWA
TEMATIK
1. Indahnya Kebersamaan
2. Selalu Berhemat Energi
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
4. Berbagai Pekerjaan
5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Indahnya Negeriku
7. Cita-Citaku
8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
AGAMA
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
GURU
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
BUKU KELAS IV
13
Kelas Judul Buku
KELAS VII
SISWA
MAPEL
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. IPA
5. IPS
6. Bahasa Inggris
7. Penjasorkes
8. Seni Budaya
9. Prakarya
AGAMA
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
GURU
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
BUKU KELAS VII
135
Kelas Judul Buku
KELAS X
SISWA
MAPEL
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia (Prioritas)
3. Matematika (Prioritas)
4. Sejarah Indonesia (Prioritas)
5. Bahasa Inggris
6. Penjasorkes
7. Seni Budaya
8. Prakarya
AGAMA
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
GURU
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
BUKU MAPEL WAJIB KELAS X
Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang
disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia 136
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk
muatan lokal*)
4 4 4 5 5 5
8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk
muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
13
50
STRUKTUR KURIKULUM SMP
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2
Jumlah 38 38 38
13
51
139
Mata Plajaran
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan
lokal)
3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
13
52
MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Peminatan Matematika dan IPA
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
14
53
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Buadaya 2 2 2
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah kelompok A dan B 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24
TOTAL 48 48 48
PENDAMPINGAN
No Aktifitas Keterangan
1 Tim yang akan melakukan
pendampingan
Pengawas (Inti) , Kepala Sekolah (Inti)
dan Guru inti
2 Penyiapan Tim Pendamping Dilakukan melalui ToT lanjutan selama 1
minggu di provinsi
2 Wilayah Dalam kab/kota dan dalam provinsi
3 Cakupan pendampingan Setiap hari 1 guru pendamping
mencakup 2 sekolah (tentatif)
4 Frekuensi Pendampingan Dalam 1 minggu, 3 kali pendampingan
(tentatif)
5 Tugas pendamping Melakukan bimbingan langsung kepada
guru ketika guru melakukan kegiatan di
kelas dan di sekolah (observasi,
supervisi, refleksi dan tindak lanjut)
6 Pembiayaan Berasal dari anggaran APBN Kemdikbud
7 Waktu Pelaksanaan Mulai tahun pelajaran 2013.
142
71
Persiapan Kegiatan
Pendampingan
1. Penetapan Tim
Pendamping
• Pengawas
• Kepala Sekolah
• Guru Inti
2. Penyusunan Instrumen
3. Penyusunan Jadwal
4. Orientasi /Penyegaran
Tim Pendamping
5. Pertemuan antara Tim
Pendamping dan Guru
Observasi/Supervisi
1. Guru Inti dengan
menggunakan
instrumen PK Guru
2. Kepala Sekolah
melakukan supervisi
sesuai dengan
instrumen supervisi KS
3. Pengawas melakukan
supervisi sesuai dengan
instrumen PS
Refleksi
1. Dilaksanakan di
sekolah atau di
KKG MGMP.
2. Guru
menceritakan
kekuatan dan
kelemahannya
3. Tim Pendamping
memberikan
umpan balik dan
memberikan
gagasan baru
Tindak Lanjut
Implementasi hasil
refleksi:
1. Merencanakan
program perbaikan
berdasarkan
penyebab kekurang-
berhasilan
2. Kegiatan perbaikan
tindakan dilakukan
pada siklus
berikutnya
Disediakan dukungan layanan on-line untuk belajar mandiri, konsultasi, berbagi
pengalaman sesama guru dan narasumber serta pelaporan
Minggu ke 2
bulan Juli Agustus s.d Desember
SKENARIO PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
143
PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURIKLUM 2013 :...1
144
72
PENGAWAS
INTI
KEPALA
SEKOLAH
INTI
GURU INTI
PENGAWAS
KEPALA
SEKOLAH
GURU KELAS/
GURU MAPEL
PENGAWAS SENIOR
PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURIKLUM 2013 :...2
145
KOMPETENSI
MATERI
PROSES
PENILAIAN
• AMANAT UUD, UU SISDIKNAS,
PP 19
• DAYA SAING, DAYA SANDING,
DAN KAPASITAS ADAPTASI
• KOMPETENSI ABAD 21
• BONUS DEMOGRAFI
• FILOSOFI PENDIDIKAN
• FILOSOFI KURIKULUM
• TEORI PENGEMBANGAN
KURIKULUM
• PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
• DATA-DATA EMPIRIK
KARAKTERISTIK
GENERASI EMAS 2045
• SIKAP & PERILAKU
• KETERAMPILAN
• PENGETAHUAN
• NALAR
• HIGH ORDER
THINKING
• CRITICAL
THINKING
• CREATIVE
• MENGAKOMODASI
MATERI TIMSS, PISA, PIRLS
• MENAMBAH,
MEMPERTAHANKAN, ATAU
MENGURANGI
• SCIENTIFIC APROACH
• TEMATIK INETGRATIF
• BAHASA SEBAGAI CARRIER
OF KNOWLEDGE
• DISCOVERY LEARNING
• PROJECT BASED LEARNING
• Models of teaching
• Instructional effect,
nurturabt effect
• TES  TES DAN NON
TES (PORTFOLIO)
• OUTPUT  PROSES
DAN OUTPUT
Generasi yang secara aktif
mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara serta dunia secara global.
72
Materi dan tes
(benchmark dgn
soal-soal TIMSS,
PISA, PIRLS,
EGRA, dsb)
• Observing,
questioning,
associating,
experimenting,
presenting
• Receiving,
Responding,
Valuing,
Organization, &
Characterization
• Instrumentasi
• Analisis dan
Penafsiran
• Konsistensi
penerapanya.
MANAGEMEN SEKOLAH :
• PEMINATAN
• Mekanisme dan Pola Supervisi
• Portfolio Guru dan Siswa
• Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler
• Rapor (transfer kegiatan ekstra dan
portfolio ke dalam rapaor)
• PK Guru
• PKB Guru
• Isian monitoring dan
keterlibatan orang tua
Acep Iwan Saidi : (Kompas, Sabtu 2 Maret 2013)
• Empat KI sama untuk seluruh kelas, KD dikembangkan secara formalistik (dibutuhkan pemhaman yang memadai tentang
teori pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dengan filosofi progresivisme rekonstruksionisme). Banyak pengamat
atau bahkan akademisi menempatkan bidang studi menjadi tujuan bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan kompetensi.
Dari sinilah bermula kesalahpahaman spt yang ditulis pada Kompas (2/3/2013). Kaum esensialis selalu mengutamakan
bidang studi mulai dari SD sampai perguruan tinggi, padahal tidak mungkin rasanya menurunkan kompetensi dari mapel..
Jika aliran esesnialis bersikukuh untuk menempatkan bahasa indonesia sebagai tujuan adalah keliru, dan sudah lama
kekeliruan ini kita geluti dan pelihara. Karenanya, barang siapa yang berpikir jernih pasilah dengan mudah memahami
perbedaan antara tujuan dengan cara dan alat mencapai tujuan. Kompetensiilah yang menjadi tujuan bukanlah bahasa.
Karena itu untuk tingkat pendidikan dasar adalah lenih beralasan menempatkan bahasa indonesia sebagai alat bukanlah
sebagai disiplin ilmu. Ada saatnya menempatkan bahasa sebagai dsiplin ilmu bagai mereka yang kulaiah di jurusan bahasa.
Seringa sekali kita memakasakan pikiran pendidikan tinggi dari kacamata keilmuan untuk menata pendidikan di SD. Barang
siapa yg berpikir jernih pastilah dengan mudah memahami perbedaan paradigma pendidikan dasar dengan pendidikan
tinggi. Sekali lagi barang siapa yang berpikiran jernih tentulah tidk akan pernah menolak kurikulum 2013, tetapi
memperbaikinya dengan ide-ide yang brilian mungkin menjadi pilihan,apaligi sebagai orang yang tekun di pusat kaijan.
• Pola pikir positivistik telah membelanggu kurikulum 2013 ini, soal kemanusiaan (bahasa) direduksi atau disimflikasi dengan
penyeragaman di lapis permukaan.
• Secara ontologi dan epistimologi kurikulum 2013 tidak berbeda dengan kurikulum sebelumnya, hanya berbeda pada
kemasan.
• Kontradiktif dengan semangat yg digemborkan menciptakan siswa kreatif dan berkarakter
• Bagaimana mungkin sebuah bidang studi yang dinamakan bahasa Indonesia, didalam KInya tdk sedikitpun bicara inti
pelajaran bahasa Indonesia. Demikian juga dalam KDnya.
• Secara substansial, Bahasa Indonesia tidak pernah diajarkan. Bahasa Indonesia hanya disikapi sebagai alat dalam sebuah
bidang studi yang dinamai Pelajaran Bahasa Indonesia. Mengintegrasikan IPA ke dalam bahasa terkesan mengada-ada.
• Nama sebuah bidang studi adalah pusat dari berbagai disiplin yang diintegrasikan pada bidang yg bersangkutan. Jadi untuk
bahasa Indonesia pokok kalimat KI dan Kdnya harus bahasa Indonesia. Pd kasus tadi, memiliki kepedulian dan tanggung
jawab melalui pemanfaatan bahasa jelas berbeda dengan memahami bahasa untuk memiliki keperdulian dan tanggung
jawab. Yang terakhir itulah mestinya yang menjadi KD bidang studi bahasa Indonesia.
• Tergesa-gesa sering akan mengurangi kecepatan(tergesa-gesa berbuat kebaikan jauh lebih baik , setara dengan menunda
segala sesuatu yg mendatangkan kemudaratan)
• RPP dan panduan buku guru
• LKS: apakah masih ada ?
• Siswa : kreatif dan berpikir tingkat tinggi ?
• Pelatihan hanya 52 jam : mungkinkah guru
mampu dengan skor UKG 42,25. Tidak mudah
melakukan pembelajaran aktif ? Bagaimana
strateginya sehingga mengubah paradigma
guru ?
148
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar]
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja
dalam jejaringan melalui collaborative learning 14
Pembelajaran berbasis
intelejensia tidak akan
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
14

Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013.ppt

  • 1.
    Peran Guru padaImplementasi KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 1 PERAN GURU PADA IMPLEMENTASI KURKULUM C KURIKULUM 2013 A KONDISI GURU B
  • 2.
  • 3.
    ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN •Perrenialism • Essentialism • Progressivism • Reconstructionism DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas) KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN NO STANDAR URAIAN 1. KOMPETENSI LULUSAN Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan. 2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi. 3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific 4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio). EVALUASI KURIKULUM: • Penetapan Konteks dan Tujuan • Pemilihan Model • Pelaksanaan • Revisi Kurikulum TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas • Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu. • Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa) Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa  kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi. RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN • Perubahan metodologi pembelajaran • Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa 3 2
  • 4.
    Mempersiapkan Generasi Emas100 Tahun Indonesia Merdeka 45.93 43.55 41.20 38.34 30.57 20.01 10.75 5.43 1.58 0.28 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90+ Kelompok umur Jumlah Penduduk (juta) Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010 45-54 tahun 35-44 tahun Periode Bonus Demografi 2010-2035 Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Pendidikan Menengah Universal Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Strategi Pembangunan Pendidikan Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul Sasaran Kelompok Strategis Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 23.6 22.3 20.5 19.3 15.4 10.3 5.2 2.4 0.7 0.1 22.3 21.3 20.7 19.0 15.2 9.7 5.6 3.1 0.9 0.2 30 20 10 0 10 20 30 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90+ Laki-laki Perempuan 4 Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20) 1
  • 5.
    Domain Topics Number 1.Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 5 3
  • 6.
    Domain Topics Biology 1.Major organs and organ systems in humans and other organisms 2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process 3. Reproduction and heredity 4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. 5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem 6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment 7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) 2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases 4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. Physical states and changes in matter 2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound 4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets 5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. Earth’s structure and physical features 2. Earth’s processes, cycles, and history 3. Earth’s resources, their use, and conservation 4. Earth in the solar system and the universe Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 6
  • 7.
    PPKN KTSP 2006Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Tingkat Kesulitan Pelajaran Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 7 6
  • 8.
    IPA KELAS IV Semester1  Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya  Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh  Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi  Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera  Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Tingkat Kesulitan Pelajaran 8
  • 9.
    IPA KELAS IV Semester1  Mengidentifikasi jenis makanan hewan (KD ini terlalu sempit, perlu digabung dengan KD di bawahnya)  Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya (KD ini terlalu sempit perlu digabung dengan KD di atasnya)  Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing  Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan  Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan) konsep simbiosis terlalu tinggi  Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya  Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu  Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair->adat->cair; cair->gas->cair; padat->gas  Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya Tingkat Kesulitan Pelajaran 9
  • 10.
  • 11.
    SKL KOMPETENSI INTI SIKAPDAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal 2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah 3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta 1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang 2. Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi 1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya 2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI 11
  • 12.
    TINGKATAN KEMAMPUAN RanahPsikomotor (HARROW) NATURALIZATION Spontan dan otomatis ARTICULATION Akurat Dan Cepat PRECISION Lancar Dan Tepat MANIPULATION Tanpa Contoh Visual Dapat Meniru IMITATION Meniru Dengan Contoh TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( Sikap dan Nilai ) (KRATHWOHL) CHARACTERIZATION Menjadikan Pola Hidup ORGANIZATION Mengatur Diri VALUING Menghargai RESPONDING Menanggapi RECEIVING Menerima 12
  • 13.
    Definition Verbs Remembering: canthe student recall or remember the information? Define, duplicate, list, memorize, recall, repeat, reproduce, state Understanding: can the student explain ideas or concepts? Classify, describe, discuss, explain, identify, locate, recognize, report, select, translate, paraphrase Applying: can the student use the information in a new way? Choose, demonstrate, dramatize, employ, illustrate, interpret, operate, schedule, sketch, solve, use, write Analysing: can the student distinguish between the different parts? Appraise, compare, contrast, criticize, differentiate, discriminate, distinguish, examine, experiment, question, test Evaluating: can the student justify a stand or decision? Appraise, argue, defend, judge, select, support, value, evaluate Creating: can the student create new product or point of view? Assemble, construct, create, design, develop, formulate, write DEFINITIONS OF ANDERSON'S REVISED TAXONOMY 13
  • 14.
    Peta Kompleksitas Kurikulum: 14 DESAIN KURIKULUM • Pendekatan yang digunakan : KBK versus Non KBK , Kompetensi tidak diturunkan dari Mapel tetapi sebaliknya • Keutuhan Kompetensi : SKL dan Kompetensi Inti , seluruh Mapel harus tunduk pada kompetensi bukan sebaliknya • Manajemen : tanggung jawab pemerintah pusat, daerah dan guru serta ketersediaan buku siswa dan guru, guru harus fokus pada kualitas proses dan substansi, bukan hal-hal yang administratif IMPLEMENTASI KURIKULUM • Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian : RPP dan seluruh pendukungnya. • Kesiapan Guru • Kesesuaian antara perenvanaan dan pelaksanaan pembelajaran • Pendekatan, metoda dan teknik • Motivasi, ketercapaian kompetensi siswa dan kreativitas siswa SISTEM PENJAMINAN MUTU • Ketersediaan instrumen, borang dan pendukung lainnya • Kualitas Pelaksanaan Supervisi, Observasi, Refleksi dan Tindak Lanjut 7
  • 15.
    • TIMSS [Trendsin International Mathematics and Science Studies] dan PIRLS [Progress in International Reading and Literature Studies] diselenggarakan International Study Center, Lynch School of Education, Boston College, AS • TIMSS diselenggarakan pada bulan April dan Oktober 2011. Indonesia hanya ikut untuk yang siswa SMP Kelas VIII saja pada April 2011. Diikuti oleh 600.000 siswa dari 63 negara termasuk 14 acuan [benchmark], walaupun yang di rangking hanya 42 Negara. Sebelumnya diselenggarakan pada Tahun 2007 • PIRLS diselenggarakan pada saat yang sama. Indonesia mengikuti PIRLS untuk siswa SD Kelas IV saja. Sebelumnya diselenggarakan pada Tahun 2006 Sekilas Tentang TIMSS dan PIRLS 15 8
  • 16.
    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Refleksi dari HasilPISA 2009 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum Matematika IPA Bahasa 16
  • 17.
    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Chinese Taipei Singapore Korea, Rep. of Japan Turkey Malaysia Thailand Iran Saudi Arabia Morocco Indonesia Very Low LowIntermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Chinese Taipei Korea, Rep. of Singapore Japan Turkey Thailand Malaysia Iran Indonesia Morocco Saudi Arabia Very Low Low Intermediate High Advance Results of Mathematics (8th Grade) 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 17
  • 18.
    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore Chinese Taipei Japan Korea, Rep. of Malaysia Thailand Turkey Iran Indonesia Morocco Saudi Arabia Very Low LowIntermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore Chinese Taipei Korea, Rep. of Japan Turkey Iran Malaysia Thailand Saudi Arabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Results of Science(8th Grade) 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 18
  • 19.
    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore Chinese Taipei Iran Saudi Arabia Indonesia Morocco Very Low LowIntermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore Chinese Taipei Iran Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Results of Reading (4th Grade) 2006 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 19
  • 20.
    PISA Released Test(Math Literacy) Pendidikan Sains dan Matematika ~ @iwanpranoto 20
  • 21.
    Keliling persegi panjangini = .... 4 6 1. -Hanya ada satu jawaban -Hafalan rumus -Mekanistis -Tidak terlihat prosesnya -Kebenaran dilihat dari jawaban -Pemahaman hanya biner, bukan spektrum Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur 4 6 2. -Banyak cara menjawab -Algoritmis -Terlihat prosesnya -Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan jawabannya -Dapat diukur spektrum pemahamannya 1. Diketahui: -panjang = 6 -Lebar = 4 2. Ditanya: -Keliling 3. Rumus yang digunakan: - Keliling = (panjang + lebar) x 2 4. Penyelesaian: Keliling = (6 + 4 ) x 2 = 10 x 2 = 20 5. Jawab: 20 21
  • 22.
    3. 20 a. Persegipanjang yang dapat dibentuk dari kawat ini adalah.... -Banyak jawaban -Paham konsep persegi panjang -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama -Banyak jawaban -Paham konsep luas -Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh -Mengamati perilaku  observation based learning -Mencoba -Menyimpulkan  discovery learning c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap -Menalar / asosiasi -Menyimpulkan  discovery learning 6 4 d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap -Menalar / asosiasi -Menyimpulkan 6 4 22
  • 23.
    4. Paman memilikikebun di belakang rumahnya. Denahnya memperlihatkan bahwa kebun tersebut melintang dari utara ke selatan sepanjang 6 meter dan membujur dari timur ke barat sepanjang 4 meter. Paman akan memasang tiga lapis kawat mengelilingi kebun tersebut untuk menjaga agar tanamannya tidak terinjak-injak. Cari panjang kawat yang harus disiapkan paman dengan jawaban terstruktur. -Memahami banyak konsep: bahasa, geografi, matematika -Pembelajaran terintegrasi -Penerapan pada permasalahan faktual -Melatih berfikir jernih/clarity -Mampu merumuskan masalah -Mampu membayangkan, menggambarkan dan menyajikan 23
  • 24.
    TIMSS dan PIRLSmembagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information Model Soal TIMSS 24
  • 25.
    Percentage of EightGrade Students Taught The TIMSS Science Topics Source: TIMSS 2011 International Science Report. All Science (20 Topics) Biology (7 Topics) Chemistry (4 Topics) Physics (5 Topics) Earth Science (4 Topics) Iran 91 82 98 98 91 Turkey 89 93 99 97 63 Saudi Arabia 88 86 91 85 92 Thailand 74 69 92 67 72 Chinese Taipei 68 92 98 59 5 Indonesia 67 73 82 79 27 Singapore 65 63 80 83 31 Malaysia 63 61 80 72 38 Morocco 57 56 59 55 62 Japan 57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64 Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham 25
  • 26.
    Percentage Of EightGrade StudentsTaught The TIMSS Mathematics Topics Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. All Mathematics (19 Topics) Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) Data and Chance (3 Topics) Turkey 94 100 92 89 98 Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah 26
  • 27.
    Domain Topics Life Science 1. Majorbody structures and their functions in humans and other organisms 2. Life cycles and reproduction in plants and animals 3. Physical features, behavior, and survival of organisms living in different environments 4. Relationships in a given community (simple food chains, predator-prey relationships) 5. Changes in environments (effects of human activity, pollution and its prevention) 6. Human health (transmission/prevention diseases, signs of health/illness, diet, exercise) Physical Science 1. States of matter, differences in their physical properties, including changes in state 2. Classification of objects/materials based on physical properties 3. Forming and separating mixtures 4. Familiar changes in materials (e.g., decaying, burning, rusting, cooking) 5. Common energy sources/forms and their practical uses (Sun, electricity, water, wind) 6. Light (e.g., sources, behavior) 7. Electrical circuits and properties of magnets 8. Forces that cause objects to move (e.g., gravity, push/pull forces) Earth Science 1. Water on Earth (location, types, and movement) and air (composition, existence, uses) 2. Common features of Earth’s landscape and relationship to human use 3. Weather conditions from day to day or over the seasons 4. Fossils of animals and plants (age, location, formation) 5. Earth’s solar system (planets, Sun, moon) 6. Day, night, and shadows due to Earth’s rotation and its relationship to the Sun Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS 27
  • 28.
    Domain Topics Number 1.Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers 3. Concepts of fractions 4. Adding and subtracting with fractions 5. Concepts of decimals, including place value and ordering 6. Adding and subtracting with decimals 7. Number sentences 8. Number patterns Geometry Shapes and Measu- rement 1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines 2. Comparing and drawing angles 3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane 4. Elementary properties of common geometric shapes 5. Reflections and rotations 6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes 7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV 28
  • 29.
    PPKN SD-MI BahasaIndonesia SD-MI Matematika SD-MI IPA SD-MI IPS SD-MI  Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa  Memberikan contoh dan menerapkan hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah  Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah  Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah  Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya  Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah  Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah  Membedakan berbagai bunyi bahasa  Melaksanakan sesuatu sesuai dengan perintah atau petunjuk sederhana  Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita  Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun  Menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun  Mendeskipsikan benda- benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana  Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai  Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat  Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat  Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf  Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf  Membilang dan mengurutkan banyak benda  penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20  Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari, dan jam ( bulat)  Menentukan lama suatu kejadian berlangsung  Mengenal panjang suatu benda melalui kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan membandingkannya  Mengelompokkan berbagai bangun ruang sederhana  Menentukan urutan benda- benda ruang yang sejenis menurut besarnya  Membilang dan mengurutkan banyak benda  Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan  Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka  Menggunakan sifat operasi pertukaran dan pengelompokan  Membandingkan berat benda (ringan, berat)  Mengenal dan mengelompokkan bangun datar  bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya  kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)  Membiasakan hidup sehat  menjaga lingkungan agar tetap sehat  lingkungan sehat dan tidak sehat  merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan sekitar  benda yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan cirinya melalui pengamatan  benda yang dapat diubah bentuknya  kegunaan benda di lingkungan sekitar  Membedakan gerak benda yang mudah dan sulit bergerak melalui percobaan  Mengidentifikasi penyebab benda bergerak (batere, per/pegas, dorongan tangan, dan magnet)  Mengenal berbagai benda langit melalui pengamatan  Mengenal keadaan cuaca di sekitar kita  Membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia (Berapa banyak yang dapat ditampung oleh kemampuan anak normal SD Kelas I?)  identitas diri, keluarga, dan kerabat  pengalaman diri  kasih sayang antar anggota keluarga  hidup rukun dalam kemajemukan keluarga  peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga  letak rumah  lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah Banyak yang mirip antar mapel 29 Tumpang Tindih KD antar Mapel : 9
  • 31.
    Buku IPS KelasI Halaman 1 Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD 31
  • 32.
    Buku IPS KelasI Halaman 3 Masuk SD harus sudah lancar menuli s 32
  • 33.
    Buku IPA KelasI Halaman 1 33
  • 34.
    Buku IPA KelasI Halaman 2 Materi ini juga muncul di Bahasa Indonesia Pada saat masuk SD Kleas I siswa sudah dianggap lancar membaca 34
  • 35.
    Buku IPA KelasI Halaman 3 35
  • 36.
    Sama Dengan IPS BukuBhs Indonesia Kelas I, Halaman 5 36
  • 37.
    Pada saat masukKelas I SD sudah harus Lancar menul 37
  • 38.
    Buku Bhs Indonesia KelasI, Halaman 7 Langsung dapat membaca teks terdiri dari 8 kalimat, puluhan kata
  • 39.
    Buku PPKN KelasI Halaman 1 Buku PPKN Kelas I Halaman 2 Mirip dengan IPS dan Bhs Indonesia 39
  • 40.
    Standar Isi Pendekatan DalamPenyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 40 Mapel 1 SKL Mapel SK-KD Mapel Mapel 1 SKL Mapel SK-KD Mapel Mapel 1 SKL Mapel SK-KD Mapel Mapel 1 SKL Mapel SK-KD Mapel .... .... .... Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar 10
  • 41.
  • 42.
    Penyempurnaan Pola PikirPerumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 42 12
  • 43.
    UU No. 20Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 (KTSP) (1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan Pemerintah. (2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Penjelasan Bagian Umum (KBK) Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang- undang ini meliputi: ....., 2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,.....; Penjelasan Pasal 35 (Lingkup Kompetensi) Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. 43 Ketentuan Tentang Kurikulum 13
  • 44.
    KTSP 2006 Kurikulum2013 Ket Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Semua Jenjang Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Semua Jenjang Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa} SD Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Semua Jenjang Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] SD Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya SD Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 44 14
  • 45.
    KTSP 2006 Kurikulum2013 Ket Tematik untuk kelas I – III [belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain SMP Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge SMP/ SMA/SMK Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA/SMK SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. SMA/SMK Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian] Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman SMA/SMK Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 45 15
  • 46.
    Dilema Kurikulum Kurikulum YangDirumuskan Kurikulum Yang Dituliskan (Global) Kurikulum Yang Dibukukan Kurikulum Yang Diajarkan Kurikulum Yang Diserap Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci) Peran Guru/Satdik Peran Pemerintah KTSP 2006 Peran Guru/ Satdik Peran Pemerintah Kurikulum 2013 Peran Guru/Satdik Peran Pemerintah KBK 2004 Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya 46 16
  • 47.
    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDARISI (SKL MAPEL SK - KD MAPEL) KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN PEDOMAN Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KBK 2004 Oleh Satuan Pendidikan/Guru 47 17
  • 48.
    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDARISI (SKL MAPEL SK MAPEL  KD MAPEL) KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN PEDOMAN Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KTSP 2006 Oleh Satuan Pendidikan/Guru 48 18
  • 49.
    SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN &PENILAIAN Realisasi Penyusunan KTSP 2006 dan Peran Satuan Pendidikan Kurikulum ? Kurikulum 1994 Kurikulum 2004 Kurikulum 2006 Buku Teks ? Buku Teks 1994 Buku Teks 2004 Buku Teks 2006 Pemilihan Buku oleh Satuan Pendidikan/Guru Oleh Satuan Pendidikan/Guru Kurikulum ? : Kurikulum yang dikembangkan sendiri oleh sekolah, termasuk adopsi kurikulum luar negeri 49 19
  • 50.
    Lengan Kiri Muka Kiri Kerah LenganKanan Muka Kanan Saku Belakang 50
  • 51.
    Kemeja Lengan PanjangWarna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 58 cm 38 cm 83 cm 92 cm 86 cm Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kanan Muka Kiri Belakang saku kerah 51
  • 52.
    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDARKOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI) STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN SILABUS Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013 PEMBELAJARAN & PENILAIAN (KTSP) PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN Oleh Satuan Pendidikan /Guru 52 30
  • 53.
    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDARISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) KERANGKA DAS AR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) S TRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN PEDOMAN Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006 Oleh Satuan Pendidikan TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DAS AR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) S TRUKTUR KURIKULUM KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI) STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN SILABUS Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013 PEMBELAJARAN & PENILAIAN (KTSP) PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN Oleh Satuan Pendidikan TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) KERANGKA DAS AR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) S TRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN PEDOMAN Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004 Oleh Satuan Pendidikan 53 20
  • 54.
    Peran Pemerintah Peran Guru/Satdik Efektivitas waktu pembelajaran Kurikulum 2013 KBK 2004 KTSP2006 Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran ... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 54 21
  • 55.
  • 56.
    Jumlah Guru PerJenjang 3.61 92.25 79.78 30.49 75.17 56.86 TK SD SMP SLB SMA SMK Negeri swasta 0% 20% 40% 60% 80% 100% DKI JABAR JATENG YOGYA JATIM N A D SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL LAMPUNG KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA MALUKU BALI N T B N T T PAPUA BENGKULU MALUT BANTEN BABEL GORONTALO KEPRI IRJABAR SULBAR TK SD SMP SLB SMA SMK NEGERI SWASTA TK 9,924 265,175 275,099 SD 1,430,127 120,149 1,550,276 SMP 409,942 103,889 513,831 SLB 3,074 7,009 10,083 SMA 177,330 58,578 235,908 SMK 90,515 68,667 159,182 JUMLAH 2,120,912 623,467 2,744,379 STATUS SEKOLAH JUMLAH JENJANG 1 1 56
  • 57.
    Jumlah Guru PerKualifikasi 31.86 20.63 7.55 13.26 2.80 4.18 TK SD SMP SLB SMA SMK <S1 >=S1 21.15 25.64 26.39 26.92 29.03 31.48 31.63 34.40 36.76 38.95 39.72 39.83 42.59 43.25 43.60 43.73 43.93 44.03 46.41 47.09 47.99 49.89 50.16 50.89 50.89 51.24 51.63 52.51 54.69 54.79 58.46 65.05 68.71 0% 20% 40% 60% 80% 100% DKI BALI JATIM YOGYA JABAR BANTEN SULSEL JATENG BENGKULU N T B SUMBAR KALTIM SUMUT RIAU KEPRI SULBAR KALTENG KALSEL SUMSEL GORONTALO LAMPUNG N A D IRJABAR SULUT SULTRA SULTENG BABEL JAMBI PAPUA KALBAR MALUT MALUKU N T T <S1 ≥ S1 <S1 >=S1 TK 196,112 78,987 275,099 SD 729,281 820,995 1,550,276 SMP 79,434 434,397 513,831 SLB 2,856 7,227 10,083 SMA 13,048 222,860 235,908 SMK 13,349 145,833 159,182 JUMLAH 1,034,080 1,710,299 2,744,379 KUALIFIKASI JUMLAH JENJANG 2 57
  • 58.
    757 1,226 1,267 1,288 1,320 1,454 1,635 1,788 2,325 2,619 2,675 2,832 3,273 3,352 3,522 3,806 4,437 5,198 5,384 6,331 6,918 7,155 7,560 8,009 8,019 8,661 9,728 10,364 10,423 23,802 35,831 40,394 42,459 0 10000 2000030000 40000 50000 PAPUA BARAT SULAWESI BARAT GORONTALO MALUKU UTARA BANGKA BELITUNG MALUKU KEPULAUAN RIAU PAPUA SULAWESI TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH BENGKULU DI YOGYAKARTA KALIMANTAN SELATAN JAMBI KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA BARAT BALI RIAU LAMPUNG SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM DKI JAKARTA BANTEN SULAWESI SELATAN SUMATERA UTARA JAWA TENGAH JAWA BARAT JAWA TIMUR Distribusi Peserta UKA 2012 Jumlah Peserta Peserta Menurut Kualifkasi Pendidikan Peserta Menurut Tempat Bertugas Peserta Menurut Provinsi D1 2.697 1.0% D2 34.614 12.5% D3 3.906 1.4% S1 211.858 76.8% S2 3.453 1.3% S3 9 0.0% SMA 19.039 6.9% SMP 195 0.1% PENGAWAS 606 0.2% SD 164.539 59.7% SLB 2.446 0.9% SMA 18.125 6.6% SMK 15.105 5.5% SMP 51.238 18.6% TK 23.753 8.6% 8 9 22 25 25 37 50 72 163 164 194 KAB. TELUK WONDAMA KAB. TAMBRAUW KAB. MAYBRAT KAB. KAIMANA KAB. TELUK BINTUNI KAB. SORONG SELATAN KAB. RAJA AMPAT KAB. FAK-FAK KOTA SORONG KAB. MANOKWARI KAB. SORONG DISTRIBUSI PESERTA PROVINSI PAPUA BARAT 58 3 58
  • 59.
    34.5 34.8 35.4 35.5 35.7 36.1 36.9 37.2 37.4 37.6 38.2 38.2 38.3 38.5 38.6 38.6 38.8 39.0 39.1 39.2 39.4 39.9 40.5 41.1 41.1 42.7 43.8 44.0 45.2 47.1 48.9 49.2 50.1 0 10 2030 40 50 MALUKU MALUKU UTARA KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH JAMBI ACEH SULAWESI BARAT LAMPUNG SUMATERA UTARA SULAWESI TENGAH BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN SULAWESI UTARA SULAWESI TENGGARA GORONTALO BENGKULU NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA BARAT RIAU KALIMANTAN SELATAN SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN TIMUR BANTEN PAPUA SUMATERA BARAT KEPULAUAN RIAU JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR BALI DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 0 25 50 75 100 59 Hasil Uji Kompetensi Awal 2012 Rata-rata Nasional = 42,25 Nilai Tertinggi 97,0 Nilai Terendah 1,0 Rata-rata 42,25 Standar Deviasi 12,72 Standar Deviasi 11,82 9,27 11,36 12,86 12,07 16,71 8,83 Distribusi Nilai Nasional Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas Distribusi Nilai Per Provinsi 1.0 3.0 1.0 11.0 4.0 13.0 2.0 58.9 36.9 46.1 51.3 50.0 49.1 32.6 90.0 80.0 87.5 90.0 97.0 95.0 72.0 0 20 40 60 80 100 TK SD SMP SMA SMK SLB PENGAWAS Rata-rata Nasional = 42,25 Passing grade = 30,0 Melanjutkan ke Pendidikan dan Latihan ≥ 30,0 < 30,0 Mengikuti pembinaan 248.733 peserta (88,5%) 32.286 peserta (11,5%) 4 59
  • 60.
    20 25 30 35 40 45 50 55 60 0 50 100150 200 250 300 350 400 450 500 Hasil UKA 2012 Berdasarkan Kab/Kota Rerata Nasional 42,25 154 Kab/Kota 337 Kab/Kota Kab. Sukabumi Kota Blitar Kab. Gresik Kab. Dogiyai Kab. Mentawai Kab. Barito Utara Standar Deviasi : 12,72 60 5 60
  • 61.
    81.00 86.25 96.25 93.00 94.00 45.84 42.05 51.23 47.70 49.75 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 TK SDSMP SMA SMK 46.81 47.21 47.89 47.93 48.25 50.41 53.60 38.02 38.88 40.00 41.05 41.14 41.18 41.45 41.53 41.59 41.79 41.86 42.06 42.10 42.27 42.30 42.52 43.28 43.65 43.69 43.72 43.86 44.24 44.37 44.96 45.50 45.68 MALUT ACEH MALUKU NTT KALTENG SULSEL SULTENG SULUT SULBAR GORONTALO SULTRA SUMUT JAMBI LAMPUNG SUMSEL PAPUA BARAT BENGKULU KALTIM NTB KALBAR RIAU PAPUA KALSEL BANTEN BALI KEPRI JABAR SUMBAR JATIM DKI BABEL JATENG YOGYA 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional Rata-rata Nasional : 45.82 Rata-rata = 45.82 Rata-rata Nasional = 45.82 Maks 96.25 Min - Rata 45.82 Stdev 11.67 N 878,525 UKG 61
  • 62.
    Distribusi Nilai UKGper Jenjang dan Kompetensi Hasil UKG per Jenjang Perbandingan Kompetensi Pedagogi & Profesional 44,10 41,43 44,95 45,53 0 10 20 30 40 50 60 TK SD SMP SMA SMK SLB 44.95 42.35 47.05 45.06 48.64 43.31 46.19 41.91 52.93 48.89 50.27 44.14 Pedagogik Profesional Pedagogik Profesional Peda + Prof TK 26,664 44.95 46.19 45.84 SD 436,760 42.35 41.91 42.05 SMP 215,861 47.05 52.93 51.23 SMA 131,118 45.06 48.89 47.70 SMK 62,753 48.64 50.27 49.75 SLB 5,369 43.31 44.14 43.89 NASIONAL 878,525 44.44 46.40 45.82 JENJANG Jml Peserta Rata-rata 62
  • 63.
  • 64.
    47.35 47.80 48.45 48.73 48.83 51.19 54.41 38.29 39.40 40.35 41.46 41.49 41.57 41.76 41.93 41.96 42.02 42.45 42.68 42.79 42.81 42.87 43.35 43.75 44.00 44.24 44.29 44.47 44.76 44.82 45.39 45.98 46.25 MALUT ACEH MALUKU SULSEL NTT KALTENG GORONTALO SULUT SULTENG SULBAR SULTRA JAMBI SUMSEL SUMUT LAMPUNG PAPUA BARAT BENGKULU NTB KALTIM KALBAR RIAU KALSEL PAPUA BANTEN BALI KEPRI JABAR SUMBAR JATIM DKI BABEL JATENG YOGYA Hasil UKG:Kompetensi Profesional Rata-rata Nasional = 46.40 Rata-rata = 46.40 Maks 100.00 Min 0 Rata 46.40 Stdev 12.74 N 878,525 UKG: Profesional 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 0246810 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 64
  • 65.
    Student performance on Standardized Exam 100th percentile 50th percentile 0th percentile Age 8 Age11 90th percentile 37th percentile 53 percentile point difference After 3 years of low quality teachers After 3 years with high quality teachers Source: Tennessee Value-Added Assessment System (TVAAS) Study Results From Barber, M., and M. Mourshed. (2007) based on results from Sanders and Rivers (1999). 65 Why? How? Then what? Fasli Jalal (Senior Policy Advisor, World Bank) 65 7
  • 66.
    66 Guru melibatkan siswaPresentasi siswa Rata-rata kata Guru dan Siswa (selama 50 menit pembelajaran) Rasio Guru pada Kata-kata Siswa 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 Ind OCs Ind OCs Rata-rata jumlah kata guru Rata-rata jumlah Kata siswa 2,633 5,902 5,148 1,018 640 197 Number of words Jumlah kata-kata 8 9 9 10 13 16 25 0 5 10 15 20 25 30 United States Australia Czech Republic Switzerland Netherlands Hong Kong Indonesia Jumlah kata-kata guru pada kata-kata seorang siswa KESEMPATAN UNTUK BICARA 66 66 8
  • 67.
    2005 2006 20072008 2009 2010 2011 2012?? 2004 Pencanangan Guru sebagai Profesi 4 Desember 2004 1.Terbitnya Undang- Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2.Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pelaksanaan Sertifikasi Guru untuk Kuota Tahun 2006 dan 2007 1. Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 2. Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik bagi guru-guru yang sudah disertifikasi. 1. Terbitnya PP no 41 th 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor 2. Terbitnya PerMenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya 1. Terbitnya Permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula 2. Terbitnya Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya Terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas, Men PAN&RB, Mendagri, Menkeu, dan Menag tentang Penataan dan Pemerataan guru PNS 67
  • 68.
    DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKANDAN KEBUDAYAAN DOMAIN PEMKAB/PEMKO (Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku Untuk Semua Kab /Kota) 4 1. KUALIFIKASI 2. KOMPETENSI 3. KINERJA 4. KENAIKAN PANGKAT 5. KARIR 6. PKBG 7. HARLINDUNG 8. TUNJANGAN KINERJA GURU PROFESONAL BELUM OPTIMAL 3 PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN, DISTRIBUSI KUANTITAS DAN KUALITAS GURU KURANG TETAPI LEBIH ?? 2 REKONSTRUKSI PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH TERKENDALA ? 1 KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA REKRUTMEN MAHASISWA CALON GURU (DEMAND DRIVEN) INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK STANDARISASI INPUT DAN KUOTA NASIONAL BELUM ADA ?? 68
  • 69.
    SM : StandarMinimal PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja UJI KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM PKB DIKLAT PENGEMBANGAN N ˂ SM N ≥ SM GURU PROFESIONAL 1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2. PROMOSI 3. TUNJANGAN PROFESI PK INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN DIKLAT DASAR DIKLAT LANJUTAN INDIKATOR UTAMA No. INDIKATOR 1. Disiplin Guru (waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja) 2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa) 3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku) 4. Motivasi Belajar Siswa DAMPAK No INDIKATOR 1. Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya) 2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional 3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni. 4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa  Pembinaan karier dan kepangkatan  Memastikan guru melaksanakan tugas profesional  Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas (KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN) 69
  • 70.
    70 C Penguatan Proses danPenilaian 4 Pergeseran Peran Guru 2 Penguatan Peran Guru dibanding sebelumnya. 3 Penyiapan Guru 1 Pendampingan Saat Implementasi 5
  • 71.
  • 72.
    Ditjen Sekolah+Guru Sekolah Inti PIU Provinsi diLPMP PIU Pusat Pendampingan Memantau Melapor Melapor Guru & Manaj. Kurikulum & Buku BPSDMPK Balitbang Sekolah Pembina Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum Membina Dinas LPTK Melapor Melapor Guru Inti 72 55
  • 73.
    Data base sekolah (termasukrombel) Sasaran Sekolah 1. 30% SD 2. 100% SMP, SMA, SMK Sasaran Guru 1. Kelas I SD 2. Kelas IV SD 3. Kelas VII SMP 4. Kelas X SMA 5. Kelas X SMK 1. Instruktur Nasional 2. Guru Inti 3. Guru Sasaran Kriteria dan Penetapan 1. Asesor PLPG 2. Guru Berprestasi Nasional 3. Guru Bersertifikat 4. Skor UKG 5. Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID 6. National Core team Bermutu Penyiapan Materi Pelatihan PELAKSANAAN pelatihan IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 RENCANA AKSI PERBAIKAN IMPLEMENTASI Pendampingan dan Sistem Pengendalian IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENGADAAN BUKU PENYIAPAN GURU, KS, dan PS Data base PTK 1 5 6 4 2 3 10 9 8 7 73 59
  • 74.
  • 75.
    LPMP Instruktur Nasional SD GuruInti SD Guru Inti SD Guru Inti SD Pelatihan Guru Inti SD Catatan: 1. Guru mata pelajaran di SD bergabung dengan guru kelas, kecuali agama 2. Pola yang sama berlaku untuk guru Pendidikan Agama SD 3. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K 4. Pengelompokkan berdasarkan kesamaan mapel yang diampu SD Inti Guru Inti SD Guru SD Guru SD Guru SD Pelatihan Guru SD Lokasi berdekatan (dalam satu klaster) Jakarta Nara Sumber IN Guru SD IN Guru SD IN Guru SD Pelatihan Instruktur Nasional Guru SD Model Pelatihan Guru 75
  • 76.
    LPMP Instruktur Nasional KS KSInti SD KS Inti SD KS Inti SD Pelatihan KS Inti SD SD Inti KS Inti SD KS SD KS SD KS SD Pelatihan KS SD Catatan: 1. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K 2. Pola yang sama berlaku untuk Pengawas Sekolah (PS) Lokasi berdekatan (dalam satu klaster) Jakarta Nara Sumber IN KS SD IN KS SD IN KS SD Pelatihan Instruktur Nasional (IN) KS SD Model Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas 76
  • 77.
    Instruktur Nasional Instruktur Nasional Pelatihan Kurikulum dan Manajemenuntuk KS/PS Pelatihan Kurikulum dan Manajemen untuk KS/PS Pelatihan Kurikulum untuk Guru Pelatihan Kurikulum untuk Guru Guru, KS, PS Guru, KS, PS Sekolah Inti Sekolah Inti Sekolah Sekolah Guru Inti Guru Inti KS, PS Inti KS, PS Inti Sekolah Guru, KS, PS Sekolah Inti Guru Inti KS, PS Inti Memiliki Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Pelatihan Kurikulum untuk Guru Menyelenggarakan Melatih Pelatihan Kurikulum dan Manajemen untuk KS/PS Sekolah Pembina/Contoh Tempat, Fasilitator LPTK dan Mahasiswa Pascanya Fasilitator Mengikuti Mengikuti Instruktur Nasional Melatih SD SMP SMA/K Keterangan: Operasional Pelatihan 77
  • 78.
    Instruktur Nasional Instruktur Nasional Pelatihan Kurikulum dan Manajemenuntuk KS/PS Pelatihan Kurikulum dan Manajemen untuk KS/PS Pelatihan Kurikulum untuk Guru Pelatihan Kurikulum untuk Guru Guru, KS, PS Guru, KS, PS Sekolah Inti Sekolah Inti Sekolah Sekolah Guru Inti Guru Inti KS, PS Inti KS, PS Inti Sekolah Guru, KS, PS Sekolah Inti Guru Inti KS, PS Inti Memiliki Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Pelatihan Kurikulum untuk Guru Menyelenggarakan Melatih Pelatihan Kurikulum dan Manajemen untuk KS/PS Sekolah Pembina/Contoh Tempat, Fasilitator LPTK dan Mahasiswa Pascanya Fasilitator Mengikuti Mengikuti Instruktur Nasional Melatih SD SMP SMA/K Keterangan: Operasional Pelatihan 78
  • 79.
    PENDEKATAN PELATIHAN : 79 PROCESSOUTCOMES INPUT OUTPUT • Rekruitment (kriteria dan aspek keterwakilan) • Distribusi Peserta (provinsi, kab/kota, kecamatan dan sekolah sasaran) • Kurikulum Berbasis Kompetensi • Pendekatan pembelajaran yang relevan • Sistem Penilaian (authentic assesment) • Monev • Ukuran Keberhasilan • Standar Kelulusan (Rumus ??) • Sistem Penjaminan Mutu : ₋ Monev ₋ Penilaian Peserta oleh fasilitator ₋ Penilaian fasilitator oleh Peserta ₋ Ukuran Keberhasilan • Pendampingan saat Implementasi : Pola dan Mekanisme Pendampingan • Ukuran Keberhasilan Implementasi • Sistem Informasi Manajemen Hasil Implementasi • Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual • Memahami pendekatan scientific • Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi • Membangun kultur pembelajaran yang aktif, menantang, dan menyenangkan • Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab • Pembelajaran yang menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi sesuai tuntutan abad 21 dan kebutuhan masa depan (ASK secara berimbang) • Hasil TIMSS dan PISA meningkat • Lulusan yang memiliki Comparative and competitive advantage atau bahkan dynamic advantage • Lulusan Memiliki kreativitas yang terus berkembang. • Perancangan RPP • Analisis buku guru • Analisis buku siswa • Simulasi discovery learning, project based learning, dll • Efisiensi dan efektifitas paparan, diskusi, peer teaching, tugas mandiri, dan tugas kelompok • Instruktur Nasional • Guru Inti • Guru Kelas • Guru Mapel • Guru BK • Kepala Sekolah • Pengawas 79 62
  • 80.
    SEGMENTASI KEGIATAN PELATIHAN: 80 62 .....menghindari ceramah, tetapi mengandalkan diskusi, bekerja, mengevaluasi dan simulasi ........ MENILAI ATAU MENGEVALUASI HASIL YANG PERNAH DILAKUKAN SEBELUMNYA (termasuk menganalisis tayangan video dan materi ajar) BERDISKUSI ATAU MENGEMUKAKAN HASIL EVALUASI SERTA BEKERJA MENYUSUN YANG TERBAIK SESUAI HASIL DISKUSI SIMULASI ATAU MENYAJIKAN HASIL SESUAI HASIL DISKUSI Pemaparan PP oleh Instruktur diintegrasikan pada saat diksui sesuai konteks dan kebutuhan. Para Instruktur dan peserta secara voluntir dan atas penunjukan selalu berupaya melakukan simulasi (menunjukkan contoh dan bukan contoh) Setiap peserta diklat wajib membawa : • Guru membawa beberapa RPP yang pernah disusun dan digunakan di sekolah • Pengawas dan Kepala sekolah membawa hasil supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan selama ini
  • 81.
    Kriteria Calon Pesertadan Pelatih Pelatihan Guru No Pelatihan Kriteria 1 Instrukutur Nasional • Latar Belakang Pendidikan minimal S1 program studi yang relevan • Untuk Dosen diutamakan memiliki NIA (Nomor Induk Asesor) sertifikasi guru pada bidang studi yang relevan • Untuk Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah memiliki sertifikat pendidik pada bidang studi yang relevan • Untuk Widya Iswara harus memiliki pengalaman pelatihan penyusunan kurikulum 2 Guru Inti • Bersertifikat Pendidik • Guru Berprestasi • Skor UKG tinggi • Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID • National Core team Bermutu 3 Guru Kelas • Guru Kelas I dan IV (sebagian) • Guru Mapel Kelas VII (semua) • Guru Mapel Kelas X (semua) 81 65
  • 82.
    KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN No Materi/SubMateri pelatihan Kompetensi Peserta pelatihan Indikator Kegiatan pelatihan 1 KONSEP KURIKULUM 2013 • Rasional Memahami secara utuh tentang konsep Kurikulum 2013 Kemampuan menjelaskan rasional Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan • Paparan • Diskusi dan tanya jawab • Kerja Kelompok dan individu • Menilai hasil kerja peserta lain • Elemen perubahan Kurikulum 2013 Kemampuan menjelaskan elemen perubahan Kurikulum serta hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan • SKL, KI dan KD Kemampuan menganalisis keterkaitan antara KD, KI, dan SKL serta tahapan dan aktifitas yang harus dilakui untuk memperoleh ketiga kompetensi tersebut • Strategi Implementasi Kurikulum 2013 Kemampuan menjelaskan elemen- elemen penting dari implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari standar nasional pendidikan 82 66
  • 83.
    No Materi/Sub Materi pelatihan Kompetensi Pesertapelatihan Indikator Kegiatan pelatihan 2 ANALISIS MATERI AJAR • Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 1. Memahami strategi menggunakan buku guru untuk kegiatan belajar mengajar. 2. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dengan isi buku guru. 3. Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran. 4. Menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari . 1. Kemampuan membuat rancangan menggunakan buku sebagai sumber belajar 2. Kemampuan menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan kurikulum. 3. Kemampuan menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar (tematik terintegrasi untuk SD) serta strategi evaluasi yang diintegrasikan dalam buku. 4. Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran. 5. Menguasai filosofi materi ajar serta penerapannya dalam ilmu lain dan kehidupan sehari-hari 6. Kemampuan menganalisis kesesuaian tema dengan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa • Diskusi dan tanya jawab • Kerja mandiri dan kelompok • Telaah hasil kerja mandiri dan kelompok • Presentasi kelompok terbaik • Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 1. Menganalisis kesesuaian buku siswa dengan kurikulum 2. Menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran 3. Menguasai filosofi materi ajar serta penerapannya dalam ilmu lain dan kehidupan sehari-hari 4. Menganalisis kesesuaian tema dengan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN 83
  • 84.
    No Materi/Sub Materi pelatihan Kompetensi Peserta pelatihan IndikatorKegiatan pelatihan 3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR • Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific) Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis pendekatan scientific, tematik dan terintegrasi sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual 1. Kesesuaian RPP dengan SKL, KI, dan KD 2. Kesesuaian hasil RPP dengan kriteria RPP yang baik 3. Kesesuaian hasil RPP dengan pendekatan belajar scientific 4. Kesesuaian kompetensi dengan evaluasi yang digunakan 1. Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP mengacu pada pendekatan scientific 2. Identifikasi dan diskusi SKL, KI, dan KD yang dibuat dalam silabus dan RPP 3. Aktifitas menyusun RPP sesuai pendekatan scientific sesuai KD yang dipilih secara berkelompok. 4. Mendiskusikan instrumen penilaian RPP. 5. Menilai RPP buatan guru secara berkelompok. • Perancangan Penilaian (Tes, Non Tes, dan Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) Mengevaluasi dengan pendekatan authentic assessment dalam bentuk tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil 1. Kualitas Tes, non tes, dan Portofolio 2. Kualitas rancangan penerapan Authentic Asessment 1. Diskusi tentang kaidah penyusunan tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil belajar 2. Pengembangan tes, non tes, dan portofolio secara berkelompok 3. Menganalisis hasil penilaian secara berkelompok KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN 84
  • 85.
    No Materi/Sub Materi pelatihan Kompetensi Peserta pelatihan IndikatorKegiatan pelatihan 4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING • Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru) Melaksanakan pembelajaran berbasis pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta), tematik dan terintegrasi dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional, maupun intelektual 1. Kualitas simulasi yang ditunjukkan oleh guru 2. Kualitas pelaksanaan peer teaching oleh guru (menggunakan Alat Penilaian Kegiatan Guru/APKG ) 1. Menganalisis tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific. 2. Membuat perencanaan pembelajaran secara bersama 3. Pelaksanaan simulasi dan peer teaching 4. Observasi menggunakan APKG 5. Melakukan refleksi secara berkelompok • Peer Teaching 5 EVALUASI • Pre-test Kemampuan guru dalam empat bidang Hasil tes tertulis di empat bidang • Post-test Hasil tes tertulis di empat bidang dengan melihat deltanya (kelayakan guru akan ditentukan kemudian) KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN 85
  • 86.
    STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN (GURUKELAS SD, GURU MAPEL TERPILIH SMP/SMA/SMK) No Mata pelatihan Alokasi Waktu Narasumber Pelatih Nasional Master Teacher Guru Instruktur Nasional Guru Inti Guru 1 KONSEP KURIKULUM 2013 • Rasional 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI • Elemen perubahan Kurikulum 2013 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI • SKL, KI dan KD 2 2 2 TPK IN GI • Strategi Implementasi Kurikulum 2013 1 1 1 TPK IN GI 2 ANALISIS MATERI AJAR • Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 4 4 4 Penulis Buku dan Tim Ahli IN GI • Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 8 8 8 Penulis Buku dan Tim Ahli IN GI 3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR • Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran 5 5 5 Penulis Buku dan Tim Ahli IN GI • Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) 3 3 3 Ahli Penilaian IN GI 4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING IN GI • Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru) 8 8 *8 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN GI • Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG) 16 16 *16 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN GI 5 EVALUASI PESERTA • Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI • Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI JUMLAH JAM 52 52 52 Keterangan : TPK = Tim Pengembang Kurikulum IN = Instruktur Nasional GI = Guru Inti *) Sebagian dilakukan secara mandiri oleh guru 86 67
  • 87.
    STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN (GURUAGAMA, PENJAS, SENI BUDAYA/PRAKARYA JENJANG SD/SMP/SMA/SMK) No Mata pelatihan Alokasi Waktu Narasumber Pelatih Nasional Master Teacher Guru Instrutur Nasional Guru Inti Guru 1 KONSEP KURIKULUM 2013 • Rasional 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI • Elemen perubahan Kurikulum 2013 0,5 0,5 0,5 TPK IN GI • SKL, KI dan KD 2 2 2 TPK IN GI • Strategi Implementasi Kurikulum 2013 1 1 1 TPK IN GI 2 ANALISIS MATERI AJAR • Analisis Buku Guru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 3 3 3 Penulis Buku dan Tim Ahli IN GI • Analisis Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 5 5 5 Penulis Buku dan Tim Ahli IN GI 3 PERANCANGAN MODEL BELAJAR • Perancangan RPP (aktivitas belajar dengan pendekatan scientific) 3 3 3 Penulis Buku dan Tim Ahli IN GI • Perancangan Penilaian (Tes, Portofolio serta rancangan penerapan Authentic Asessment) 2 2 2 Ahli Penilaian IN GI 4 PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING IN GI • Simulasi (aktivitas siswa belajar dan guru) 2 2 *2 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN GI • Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG) 8 8 *8 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN GI 5 EVALUASI • Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI • Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN GI JUMLAH JAM 31 31 31 Keterangan : TPK = Tim Pengembang Kurikulum IN = Instruktur Nasional GI = Guru Inti *) Sebagian dilakukan secara mandiri oleh guru 87
  • 88.
    No Mata pelatihan AlokasiWaktu Narasumber Instruktur Nasional Kepsek Inti Kepsek Instruktur Nasional Kepsek Inti Kepsek 1. KONSEP KURIKULUM 2013 (8 JP) • Rasional 1 1 1 TPK IN KSI+Imbas • ElemenperubahanKurikulum 2013 1 1 1 TPK IN KSI+Imbas • SKL, KI dan KD 4 4 4 TPK IN KSI+Imbas • StrategiImplementasiKurikulum 2013 2 2 2 TPK IN KSI+Imbas 2. ANALISIS MATERI AJAR (12 JP) • Analisis BukuGuru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 4 4 4 Penulis Buku dan Tim Ahli IN KSI+Imbas • Analisis BukuSiswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 8 8 8 Penulis Buku dan Tim Ahli IN KSI+Imbas 3. PERANCANGAN MODEL BELAJAR (8 JP) • Perancangan RPP (aktivitasbelajardenganpendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran 5 5 5 Penulis Buku dan Tim Ahli IN KSI+Imbas • Perancangan Penilaian (Tes, Portofolioserta rancangan penerapan Authentic Asessment) 3 3 3 Ahli Penilaian IN KSI+Imbas 4. PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING (12 JP) IN KSI+Imbas • Simulasi (aktivitassiswabelajar dan guru) 4 4 4 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN KSI+Imbas • Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG) 8 8 8 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN KSI+Imbas STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN KEPALA SD, SMP, SMA, SMK 88
  • 89.
    No Mata pelatihan AlokasiWaktu Narasumber Instruktur Nasional Kepsek Inti Kepsek Instruktur Nasional Kepsek Inti Kepsek 5. KEPEMIMPINAN, MANAJEMENPERUBAHAN DAN BUDAYA SEKOLAH (8 JP) 8 8 8 TPM IN KSI+Imbas 6. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (8 JP) 8 8 8 TPM IN KSI+Imbas 7. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 On The Job Learning KSI+Imbas 8. EVALUASI PESERTA (4 JP) • Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN KSI+Imbas • Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN KSI+Imbas JUMLAH JAM 60 60 60 Keterangan : TPK : Tim Pengembang Kurikulum IN : Instruktur Nasional KSI : Kepala Sekolah Inti TPM : Tim PengembangMateri Imbas : Trainer hasil Pengimbasan di PPPPTK Contoh kasus dalam materi disesuaikan dengan jenis dan jenjang satuan tugas *) SD : Tematik Terintegrasi SMP : Kontekstual dan Terpadu SMA : Pembinaan Peminatan STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN KEPALA SD, SMP, SMA, SMK 89 89
  • 90.
    No Mata pelatihan AlokasiWaktu Narasumber Instruktur Nasional Pengawas Inti Pengawas Instruktur Nasional Pengawas Inti Pengawas 1. KONSEP KURIKULUM 2013 (8 JP) • Rasional 1 1 1 TPK IN PI+Imbas • ElemenperubahanKurikulum 2013 1 1 1 TPK IN PI+Imbas • SKL, KI dan KD 4 4 4 TPK IN PI+Imbas • StrategiImplementasiKurikulum 2013 2 2 2 TPK IN PI+Imbas 2. ANALISIS MATERI AJAR (12JP) • Analisis BukuGuru (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 4 4 4 Penulis Buku dan Tim Ahli IN PI+Imbas • Analisis BukuSiswa (Kesesuaian, Kecukupan, dan Kedalaman Materi) 8 8 8 Penulis Buku dan Tim Ahli IN PI+Imbas 3. PERANCANGAN MODEL BELAJAR (8 JP) • Perancangan RPP (aktivitasbelajardenganpendekatan scientific), Analisis dan Pemilihan Model Pembelajaran 5 5 5 Penulis Buku dan Tim Ahli IN PI+Imbas • Perancangan Penilaian (Tes, Portofolioserta rancangan penerapan Authentic Asessment) 3 3 3 Ahli Penilaian IN PI+Imbas 4. PRAKTEK PEMBELAJARAN TERBIMBING (10 JP) IN PI+Imbas • Simulasi (aktivitassiswabelajar dan guru) 4 4 4 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN PI+Imbas • Peer Teaching (Perencanaan Bersama, Observasi, dan Refleksi: Menggunakan APKG) 6 6 6 Penulis Buku/Ahli Pedagogi/Guru IN PI+Imbas STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN BAGI PENGAWAS SD, SMP, SMA, SMK 90
  • 91.
    No Mata pelatihan AlokasiWaktu Narasumber Instruktur Nasional Pengawas Inti Pengawas Instruktur Nasional Pengawas Inti Pengawas 5. SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (10 JP)  Model supervisipembelajaranpadakurikulum 2013 bagi guru dankepalasekolah 4 4 4 TPM IN+TPM PI+Imbas  Simulasi model supervisipembelajarandanpenilaianberbasiskreati vitas 6 6 6 TPM IN+TPM PI+Imbas 6. MODEL PEMBELAJARAN (8 JP) * 8 8 8 TPM IN+TPM PI+Imbas 7. PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 On The Job Learning PI+Imbas 8. EVALUASI PESERTA (4 JP) • Pre-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN PI+Imbas • Post-test 2 2 2 BPSDMPK PMP IN PI+Imbas JUMLAH JAM 60 60 60 Keterangan : TPK : Tim Pengembang Kurikulum IN : Instruktur Nasional KSI : Kepala Sekolah Inti TPM : Tim Pengembang Materi Imbas : Trainer hasil Pengimbasan di PPPPTK Contoh kasus dalam materi disesuaikan dengan jenis dan jenjang satuan tugas *) SD : Tematik Terintegrasi SMP : Kontekstual dan Terpadu SMA : Pembinaan Peminatan STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN BAGI PENGAWAS SD, SMP, SMA, SMK 91
  • 92.
    MATERI DAN BAHANPELATIHAN NO MATA pelatihan BAHAN pelatihan TIM PENYUSUN STATUS 1 Konsep Kurikulum 2013 1. Buku Rasionalisasi Kurikulum 2013 2. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 3. Buku Pedoman KTSP 4. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 5. Buku Pedoman Pengelolaan 6. Buku pedoman Evaluasi Kurikulum Puskurbuk & Tim Inti Siap Siap Siap Siap Siap Siap 2 Analisis Materi Ajar 1. Standar Kompetensi Kelulusan 2. Standar Isi 3. Buku Guru 4. Lembar Penilaian Buku Guru 5. Buku Siswa 6. Lembar Penilaian Buku Siswa Puskurbuk & Tim Inti Siap Siap Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses 3 Perancangan Model Pembelajaran 1. Analisis Model Belajar 2. Dokumen SKL, KI, dan KD 3. Silabus 4. Dokumen Standar Proses 5. Dokumen Standar Penilaian 6. Buku Pedoman Penilaian dan Rapor 7. Bahan Ajar 8. Instrumen penilaian RPP 9. Buku Pedoman Bimbingan dan konseling BPSDMPK-PMP Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti Puskurbuk & Tim Inti BPSDMPK-PMP Tim Ahli Sedang Proses Siap Sedang Proses Siap Siap Siap Sedang Proses Sedang Proses Sedang Proses 4 Praktek Pembelajaran Terbimbing 1. Buku Pedoman Pembelajaran 2. RPP 3. APKG 4. Video Pembelajaran Puskurbuk & Tim Inti Tim Inti BPSDMPK-PMP BPSDMPK-PMP Sedang Proses Sedang Proses Siap Sedang Proses 5 Instrumen Test (Pre dan Post Test) Pedoman Pelaksanan Tes BPSDMPK-PMP Sedang Proses 92 68
  • 93.
    SOP PENGGUNAAN BAHANPELATIHAN No Bahan pelatihan SOP Strategi /Aktifitas Waktu Output 1 Dokumen Konsep Kurikulum • Rasional • Elemen perubahan Kurikulum 2013 • SKL, KI dan KD • Strategi Implementasi Kurikulum 2013 Paparan 15 menit - Diskusi dan tanya jawab 90 menit Notulen hasil diskusi Kerja Kelompok dan individu 90 menit Laporan kelompok Menilai hasil kerja peserta lain 45 menit Laporan hasil penilaian 2 Buku Babon • Buku Guru • Lembar Penilaian Diskusi dan tanya jawab 30 menit Notulen hasil diskusi Kerja mandiri dan kelompok 120 menit Laporan kelompok dan hasil penilaian Telaah hasil kerja mandiri dan kelompok 60 menit Laporan kelompok Presentasi kelompok terbaik 30 menit Bahan presentasi • Buku Siswa • Lembar Penilaian Diskusi dan tanya jawab 60 menit Notulen hasil diskusi Kerja mandiri dan kelompok 240 menit Laporan kelompok dan hasil penilaian Telaah hasil kerja mandiri dan kelompok 120 menit Laporan kelompok Presentasi kelompok terbaik 60 menit Bahan presentasi 93 93 69
  • 94.
    No Bahan pelatihan SOP Strategi/Aktifitas Waktu Output 3 • Dokumen Analisis Model Belajar • Dokumen SKL, KI, dan KD • Silabus • Dokumen Standar Proses • Dokumen Standar Penilaian • Bahan Ajar • Instrumen penilaian RPP Paparan 30 menit - Diskusi dan tanya jawab 60 menit Notulen hasil diskusi Identifikasi dan diskusi SKL, KI, dan KD 60 menit Laporan kerja kelompok Kerja Kelompok menyusun RPP 140 menit RPP dan Laporan Diskusi instrumen penlaian RPP 40 menit Laporan hasil diskusi Menilai RPP kelompok lain 60 menit Laporan hasil penilaian Diskusi tentang kaidah penyusunan tes, non tes, dan portofolio pada domain proses dan hasil belajar 30 menit Laporan hasil diskusi Pengembangan tes, non tes, dan portofolio secara berkelompok 60 menit*) Instrumen penilaian Menganalisis hasil penilaian secara berkelompok 30 menit Laporan hasil diskusi SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN 94
  • 95.
    No Bahan pelatihan SOP Strategi/Aktifitas Waktu Output 4 • RPP • APKG • Video Pembelajaran Tayangan video 15 menit - Menganalisis tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific. 45 menit Laporan hasil analisis Membuat perencanaan pembelajaran secara bersama 90 menit RPP Pelaksanaan simulasi dan peer teaching 30 org x 40 menit = 1.200 menit • Laporan hasil observasi • Laporan APKG • Laporan refleksi Observasi menggunakan APKG Refleksi individu Melakukan refleksi secara berkelompok 90 menit Laporan hasil refleksi SOP PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN 95
  • 96.
    Indikator Keberhasilan Pelatihan No.KOMPONEN INDIKATOR 1. Peserta pelatihan • Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual • Memahami pendekatan scientific • Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi • Membangun kultur pembelajaran yang aktif, menantang, dan menyenangkan • Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab • Nilai yang diberikan oleh instruktur tentang sikap, keterampilan dan pengetahuan. • ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest 2. Instruktur • Integritas, kesiapan dan kesungguhan Instruktur • Nilai atau indeks yang diberikan oleh peserta tentang : (1) kualitas penguasaan konsep, (2) kualitas pemaparan, (3) kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan suasana pelatihan yang kreatif. 3. Proses • Rancangan persiapan instruktur • Kesesuaian pendekatan, metode dan teknik dengan standar kompetensi • Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan 4. Penilaian • Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, azas dan prosedur. • Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian • Kualitas penerapan authentic assesment • Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back) 96 70
  • 97.
  • 98.
    Kurikulum yang dapat menghasilkan insanindonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Tema Kurikulum 2013 Produktif Kreatif Inovatif Afektif 98
  • 99.
    KURIKULUM SARANA PRASARANA KEBERHASILAN PENDIDIKAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN •MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN • IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH 99 • KOMITMEN • SISTEM POLITIK • REGULASI • MINAT • BAKAT • MOTIVASI • KESIAPAN 3
  • 100.
    -Rehab Gedung Sekolah -PenyediaanLab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku Kurikulum 2013 -BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan 10 20
  • 101.
    KOMPETENSI UTUH LULUSAN ISI PROSES PENGELOLAAN PEMBIAYAAN LIFESKILL : (ASK) • SIKAP/PERILAKU • KETERAMPILAN • PENGETAHUAN • STANDAR LOKAL, NASIONAL DAN INTERNASIONAL • SPESIFIKASI DAN KEUNGGULAN SARPRAS EVALUASI 1 2 3 4 GURU 5 6 7 8 10
  • 102.
    Pergeseran Peran Guru Sebagaipenyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, sumber segala jawaban Sebagai Fasilitator Pembelajaran, Pelatih, Kolaborator, Navigator Pengetahuan, Mitra belajar, Pembimbing/Konselor menjadi mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran Memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran “mengajar” (teaching) “membelajarkan” (learning how to learn) Instruktur Fasilitator 10
  • 103.
  • 104.
     TELL MEAND I WILL FORGET.  SHOW ME AND I WILL REMEMBER.  INVOLVE ME AND I WILL UNDERSTAND. Fakta Kualitatif Yang Mendorong Pergeseran Peran Guru:  I HEAR, I FORGET  I SEE, I REMEMBER  I DO, I UNDERSTAND Hasil penelitian*, rata-rata manusia mengingat : *Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl, Accelerated Learning for the 21st Century – 20% dari apa yang kita dengar – 30% dari apa yang kita baca – 40% dari apa yang kita lihat prosesnya – 50% dari apa yang kita katakan – 60% dari apa yang kita kerjakan – 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan kerjakan 10
  • 105.
    Lecture Reading Audio Visual Demonstration Discussion Group Practiceby Doing Teach Others/Immediate Use 5% 10% 20% 30% 50% 75% 80% Adapted from The Learning Triangle: National Training Laboratories, Bethel Maine ©mindServegroup 2005 THE LEARNING PYRAMID: 10
  • 106.
    Teachers Student characteristics Home Schools Peers 49% 7% 7% 7% 30% Based on researchby Professor John Hattie from the University of Auckland who used meta analysis to estimate the overall effect on student achievement to the above factors Why? How? Then what? Fasli Jalal (Senior Policy Advisor, World Bank) 10
  • 107.
    Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati]  Questioning [menanya]  Associating [menalar]  Experimenting [mencoba]  Networking [Membentuk jejaring] Proses yang Mendukung Kreativitas PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KONTEKSTUAL  penilaian berbasis portofolio  pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal,  memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,  menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,  penilaian spontanitas/ekspresif,  dll PENILAIAN AUTENTIK PROSES PEMBELAJARAN PROSES PENILAIAN 10
  • 108.
  • 109.
    Elemen Ukuran Tatakelola KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Buku Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Siswa Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Pemantauan Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 10 37
  • 110.
    Proses Peran KTSP2006 Kurikulum 2013 Penyusunan Silabus Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK- KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penyediaan Buku Penerbit Kuat Lemah Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum ...1 11 38
  • 111.
    Proses Peran KTSP2006 Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Penjaminan Mutu Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum...2 11 38
  • 112.
    Pelaku Beban Penyelesaian Guru MenyusunSilabus Disediakan buku pegangan guru Mencari buku yang sesuai Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Mengajar banyak mata pelajaran Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan Murid Mempelajari banyak mapel Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda Membeli buku Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah Membeli lembar kerja siswa Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD 11
  • 113.
  • 114.
    PROSES PEMBELAJARAN PROSES PENILAIAN Kemampuan kreativitasdiperoleh melalui:  Observing [mengamati]  Questioning [menanya]  Associating [menalar]  Experimenting [mencoba]  Networking [Membentuk jejaring] Proses yang Mendukung Kreativitas Pendekatan saintifik dan kontekstual  penilaian berbasis portofolio  pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal,  memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,  menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,  penilaian spontanitas/ekspresif,  dll Penilaian Otentik
  • 115.
    • Menyiapkan bukupegangan pembelajaran yang terdiri dari: – Buku pegangan siswa – Buku pegangan guru • Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan • Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran Langkah Penguatan Tata Kelola 11 39
  • 116.
    KTSP 2006 Kurikulum2013 Status Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Idealnya Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Baiknya Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Baiknya Tematik untuk kelas I – III [belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI Baiknya Perbedaan Esensial Kurikulum SD...2 11 42
  • 117.
    KTSP 2006 Kurikulum2013 Status Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Benarnya Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Benarnya Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Idealnya Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Idealnya TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain Baiknya Perbedaan Esensial Kurikulum SMP 11 43
  • 118.
    KTSP 2006 Kurikulum2013 Status Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Benarnya Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Benarnya Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Idealnya Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende-katan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Idealnya Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat Idealnya SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Baiknya Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian] Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman Baiknya Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K 11 44
  • 119.
    • Ketersediaan BukuPegangan Pembelajaran: – Siswa – Guru • Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian • Kesiapan Guru – Penyesuaian kompetensi guru (4+1) • Dukungan Manajemen – Kepala Sekolah – Pengawas Sekolah – Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK] • Dukungan Iklim/Budaya Akademik – Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah] Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 11 45
  • 120.
    • Menyiapkan bukupegangan pembelajaran yang terdiri dari: – Buku pegangan siswa – Buku pegangan guru • Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan • Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran Langkah Penguatan Implementasi Kurikulum 12
  • 121.
    • Evaluasi ulangruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan Langkah Penguatan Materi 12
  • 122.
    122 Proses Pembelajaran yangMendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamati] - Questioning [menanya] - Associating [menalar] - Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 12 Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) 14
  • 123.
    123 Proses Penilaian yangMendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll) 12 15
  • 124.
    124 Membentuk Kemampuan PikirOrder Tinggi Sejak Dini Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. • Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan- jaringan neuron yang terkait satu sama lain • Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak • Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] • Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 12 16
  • 125.
    Proses Karakteristik Penguatan Pembelajaran Menggunakanpendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Penilaian Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa Langkah Penguatan Proses 12 17
  • 126.
    Chile Australia Israel Belgium (Fr.)3 Netherlands Italy Spain Mexico France Canada Ireland Luxembourg Portugal England Iceland Belgium (Fl.) Turkey OECD average Austria Denmark Japan Slovak Republic Germany Greece Norway Poland Hungary Indonesia Sweden2 Korea Czech Republic1 Slovenia Russian Federation Finland Estonia 0 1 000 2 000 3000 4 000 5 000 6 000 7 000 8 000 9 000 10 000 Total number of intended instruction hours Ages 12 to 14 Ages 9 to 11 Ages 7 to 8 1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). = 15% 12 Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun 46
  • 127.
    Contoh Jaringan TemaSD Kelas I Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih 12 Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih PPKn: • Menunjukan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila (KI-2) • Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2) • …… Matematika: • Menunjukan perilaku rapi dengan menata benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar dengan rapi (KI-2, KD-1) • ….. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: • Mengetahui dan mampu memilih jajanan sehat (1) • Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi dan rambut dan pakaian (1) • …….. Seni, Budaya dan Desain: • Menunjukan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai ide untuk berkarya (KI-2, KD-2) • Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis (KI-3, KD-2) • ….. Bahasa Indonesia: • Menunjukan perilaku baik dan sopan dalam mendengarkan dan berbicara pada saat memperkenalkan identitas diri, bercakap-cakap dengan keluarga, guru dan teman (KI-2, KD-1) • Menerapkan cara menulis (permulaan) dengan benar (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak mata dan buku, dan memilih tempat dengan cahaya yang terang) (KI-4, KD-9) • ….. 47
  • 128.
    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Ireland Italy1 Denmark Israel Canada Greece Luxembourg2 Spain Belgium (Fr.)1 Poland Hungary Norway France Turkey Argentina3 Slovak Republic OECD average4 Chile Russian Federation Mexico Estonia Iceland Belgium (Fl.) Germany Austria Korea Finland Indonesia England Slovenia Portugal Japan Reading, writing andliterature Mathematics Science Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). Bahasa 13%=4 jam, Matematika 13%=4 jam IPA 12%=4 jam Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika 13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5 jam, IPA 4,6 jam Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 12-14 year-olds (2010) 12 48
  • 129.
    Countries are rankedin descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 7-8 year-olds (2010) 12
  • 130.
    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Netherlands1 Ireland Mexico France Hungary Russian Federation Denmark Canada Luxembourg2 Austria Spain Greece Norway OECD average3 Italy Slovak Republic Belgium (Fl.)3 Israel Estonia Finland Portugal Argentina4 Poland5 Korea Turkey Japan Slovenia Germany Iceland Chile Indonesia5 England1 Reading, writing andliterature Mathematics Science Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam Bahasa. = 15% = 5 jam Matematika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 9-11 year-olds (2010) 13
  • 131.
    Alternatif Positif Negatif I TematikTerpadu Kelas I – VI, Ilmu Pengetahuan diintegrasikan ke mata pelajaran Guru kelas lebih mudah mengajar Penyusunan buku membutuhkan koordinasi yang ketat Bahasa dapat berperan maksimal sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge II Tematik Terpadu Kelas I-VI, Ilmu Pengetahuan muncul di Kelas V-VI Guru kelas lebih mudah mengajar Tidak konsisten dalam perumusan Ilmu pengetahuan memiliki kompetensi dasar sendiri III Tematik Terpadu Kelas I-IV, Mata Pelajaran Terpisah di Kelas V-VI Kelas 5 dan 6 seperti sekarang, sehingga penyiapan buku lebih mudah Beban guru kelas lebih berat Akan terjadi duplikasi karena bahasa Indonesia akan tetap menggunakan materi ilmu pengetahuan dalam pembelajaran Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD 13 49
  • 132.
  • 133.
    Kelas Judul Buku KELASI SISWA TEMATIK 1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam AGAMA 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti GURU Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua BUKU KELAS I 13
  • 134.
    Kelas Judul Buku KELASIV SISWA TEMATIK 1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-Citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi AGAMA 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti GURU Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua BUKU KELAS IV 13
  • 135.
    Kelas Judul Buku KELASVII SISWA MAPEL 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia 3. Matematika 4. IPA 5. IPS 6. Bahasa Inggris 7. Penjasorkes 8. Seni Budaya 9. Prakarya AGAMA 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti GURU Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua BUKU KELAS VII 135
  • 136.
    Kelas Judul Buku KELASX SISWA MAPEL 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia (Prioritas) 3. Matematika (Prioritas) 4. Sejarah Indonesia (Prioritas) 5. Bahasa Inggris 6. Penjasorkes 7. Seni Budaya 8. Prakarya AGAMA 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti GURU Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua BUKU MAPEL WAJIB KELAS X Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia 136
  • 137.
    No Komponen III III IV V VI Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2 PPKN 5 6 6 4 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA 3 3 3 6 IPS 3 3 3 Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*) 4 4 4 5 5 5 8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal). 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36 STRUKTUR KURIKULUM SD Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 13 50
  • 138.
    STRUKTUR KURIKULUM SMP *Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah No Komponen VII VIII IX Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 5 5 5 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3 10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2 Jumlah 38 38 38 13 51
  • 139.
    139 Mata Plajaran Kelas X XIXII Kelompok Wajib Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B 7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2 8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3 Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24 Kelompok Peminatan Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah 13 52
  • 140.
    MATA PELAJARAN Kelas X XIXII Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24 Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 Peminatan Sosial II 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4 Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4 Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72 Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44 Struktur Kurikulum Peminatan SMA 14 53
  • 141.
    MATA PELAJARAN KELAS X XIXII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Buadaya 2 2 2 8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 Jumlah kelompok A dan B 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24 TOTAL 48 48 48
  • 142.
    PENDAMPINGAN No Aktifitas Keterangan 1Tim yang akan melakukan pendampingan Pengawas (Inti) , Kepala Sekolah (Inti) dan Guru inti 2 Penyiapan Tim Pendamping Dilakukan melalui ToT lanjutan selama 1 minggu di provinsi 2 Wilayah Dalam kab/kota dan dalam provinsi 3 Cakupan pendampingan Setiap hari 1 guru pendamping mencakup 2 sekolah (tentatif) 4 Frekuensi Pendampingan Dalam 1 minggu, 3 kali pendampingan (tentatif) 5 Tugas pendamping Melakukan bimbingan langsung kepada guru ketika guru melakukan kegiatan di kelas dan di sekolah (observasi, supervisi, refleksi dan tindak lanjut) 6 Pembiayaan Berasal dari anggaran APBN Kemdikbud 7 Waktu Pelaksanaan Mulai tahun pelajaran 2013. 142 71
  • 143.
    Persiapan Kegiatan Pendampingan 1. PenetapanTim Pendamping • Pengawas • Kepala Sekolah • Guru Inti 2. Penyusunan Instrumen 3. Penyusunan Jadwal 4. Orientasi /Penyegaran Tim Pendamping 5. Pertemuan antara Tim Pendamping dan Guru Observasi/Supervisi 1. Guru Inti dengan menggunakan instrumen PK Guru 2. Kepala Sekolah melakukan supervisi sesuai dengan instrumen supervisi KS 3. Pengawas melakukan supervisi sesuai dengan instrumen PS Refleksi 1. Dilaksanakan di sekolah atau di KKG MGMP. 2. Guru menceritakan kekuatan dan kelemahannya 3. Tim Pendamping memberikan umpan balik dan memberikan gagasan baru Tindak Lanjut Implementasi hasil refleksi: 1. Merencanakan program perbaikan berdasarkan penyebab kekurang- berhasilan 2. Kegiatan perbaikan tindakan dilakukan pada siklus berikutnya Disediakan dukungan layanan on-line untuk belajar mandiri, konsultasi, berbagi pengalaman sesama guru dan narasumber serta pelaporan Minggu ke 2 bulan Juli Agustus s.d Desember SKENARIO PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 143
  • 144.
    PERAN GURU PADAIMPLEMENTASI KURIKLUM 2013 :...1 144 72 PENGAWAS INTI KEPALA SEKOLAH INTI GURU INTI PENGAWAS KEPALA SEKOLAH GURU KELAS/ GURU MAPEL PENGAWAS SENIOR
  • 145.
    PERAN GURU PADAIMPLEMENTASI KURIKLUM 2013 :...2 145 KOMPETENSI MATERI PROSES PENILAIAN • AMANAT UUD, UU SISDIKNAS, PP 19 • DAYA SAING, DAYA SANDING, DAN KAPASITAS ADAPTASI • KOMPETENSI ABAD 21 • BONUS DEMOGRAFI • FILOSOFI PENDIDIKAN • FILOSOFI KURIKULUM • TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM • PSIKOLOGI PERKEMBANGAN • DATA-DATA EMPIRIK KARAKTERISTIK GENERASI EMAS 2045 • SIKAP & PERILAKU • KETERAMPILAN • PENGETAHUAN • NALAR • HIGH ORDER THINKING • CRITICAL THINKING • CREATIVE • MENGAKOMODASI MATERI TIMSS, PISA, PIRLS • MENAMBAH, MEMPERTAHANKAN, ATAU MENGURANGI • SCIENTIFIC APROACH • TEMATIK INETGRATIF • BAHASA SEBAGAI CARRIER OF KNOWLEDGE • DISCOVERY LEARNING • PROJECT BASED LEARNING • Models of teaching • Instructional effect, nurturabt effect • TES  TES DAN NON TES (PORTFOLIO) • OUTPUT  PROSES DAN OUTPUT Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global. 72 Materi dan tes (benchmark dgn soal-soal TIMSS, PISA, PIRLS, EGRA, dsb) • Observing, questioning, associating, experimenting, presenting • Receiving, Responding, Valuing, Organization, & Characterization • Instrumentasi • Analisis dan Penafsiran • Konsistensi penerapanya. MANAGEMEN SEKOLAH : • PEMINATAN • Mekanisme dan Pola Supervisi • Portfolio Guru dan Siswa • Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler • Rapor (transfer kegiatan ekstra dan portfolio ke dalam rapaor) • PK Guru • PKB Guru • Isian monitoring dan keterlibatan orang tua
  • 146.
    Acep Iwan Saidi: (Kompas, Sabtu 2 Maret 2013) • Empat KI sama untuk seluruh kelas, KD dikembangkan secara formalistik (dibutuhkan pemhaman yang memadai tentang teori pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dengan filosofi progresivisme rekonstruksionisme). Banyak pengamat atau bahkan akademisi menempatkan bidang studi menjadi tujuan bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan kompetensi. Dari sinilah bermula kesalahpahaman spt yang ditulis pada Kompas (2/3/2013). Kaum esensialis selalu mengutamakan bidang studi mulai dari SD sampai perguruan tinggi, padahal tidak mungkin rasanya menurunkan kompetensi dari mapel.. Jika aliran esesnialis bersikukuh untuk menempatkan bahasa indonesia sebagai tujuan adalah keliru, dan sudah lama kekeliruan ini kita geluti dan pelihara. Karenanya, barang siapa yang berpikir jernih pasilah dengan mudah memahami perbedaan antara tujuan dengan cara dan alat mencapai tujuan. Kompetensiilah yang menjadi tujuan bukanlah bahasa. Karena itu untuk tingkat pendidikan dasar adalah lenih beralasan menempatkan bahasa indonesia sebagai alat bukanlah sebagai disiplin ilmu. Ada saatnya menempatkan bahasa sebagai dsiplin ilmu bagai mereka yang kulaiah di jurusan bahasa. Seringa sekali kita memakasakan pikiran pendidikan tinggi dari kacamata keilmuan untuk menata pendidikan di SD. Barang siapa yg berpikir jernih pastilah dengan mudah memahami perbedaan paradigma pendidikan dasar dengan pendidikan tinggi. Sekali lagi barang siapa yang berpikiran jernih tentulah tidk akan pernah menolak kurikulum 2013, tetapi memperbaikinya dengan ide-ide yang brilian mungkin menjadi pilihan,apaligi sebagai orang yang tekun di pusat kaijan. • Pola pikir positivistik telah membelanggu kurikulum 2013 ini, soal kemanusiaan (bahasa) direduksi atau disimflikasi dengan penyeragaman di lapis permukaan. • Secara ontologi dan epistimologi kurikulum 2013 tidak berbeda dengan kurikulum sebelumnya, hanya berbeda pada kemasan. • Kontradiktif dengan semangat yg digemborkan menciptakan siswa kreatif dan berkarakter • Bagaimana mungkin sebuah bidang studi yang dinamakan bahasa Indonesia, didalam KInya tdk sedikitpun bicara inti pelajaran bahasa Indonesia. Demikian juga dalam KDnya. • Secara substansial, Bahasa Indonesia tidak pernah diajarkan. Bahasa Indonesia hanya disikapi sebagai alat dalam sebuah bidang studi yang dinamai Pelajaran Bahasa Indonesia. Mengintegrasikan IPA ke dalam bahasa terkesan mengada-ada. • Nama sebuah bidang studi adalah pusat dari berbagai disiplin yang diintegrasikan pada bidang yg bersangkutan. Jadi untuk bahasa Indonesia pokok kalimat KI dan Kdnya harus bahasa Indonesia. Pd kasus tadi, memiliki kepedulian dan tanggung jawab melalui pemanfaatan bahasa jelas berbeda dengan memahami bahasa untuk memiliki keperdulian dan tanggung jawab. Yang terakhir itulah mestinya yang menjadi KD bidang studi bahasa Indonesia. • Tergesa-gesa sering akan mengurangi kecepatan(tergesa-gesa berbuat kebaikan jauh lebih baik , setara dengan menunda segala sesuatu yg mendatangkan kemudaratan)
  • 147.
    • RPP danpanduan buku guru • LKS: apakah masih ada ? • Siswa : kreatif dan berpikir tingkat tinggi ? • Pelatihan hanya 52 jam : mungkinkah guru mampu dengan skor UKG 42,25. Tidak mudah melakukan pembelajaran aktif ? Bagaimana strateginya sehingga mengubah paradigma guru ?
  • 148.
    148 Proses Pembelajaran yangMendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamati] - Questioning [menanya] - Associating [menalar] - Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 14 Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) 14