Proposal ini membahas gagasan pengembangan pedestrian green fencing di Kota Bogor untuk mengurangi kemacetan. Kemacetan merupakan masalah utama di Kota Bogor yang disebabkan oleh tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan umum yang berhenti sembarangan. Pedestrian green fencing adalah pagar hidup sepanjang jalan untuk mencegah berhentinya kendaraan sembarangan dan menumbuhkan kesadaran berlalu lintas masyarakat. Gagasan
1. 0
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Pengembangan Pedestrian Green Fencing di Kota Bogor Sebagai Alternatif
Mengurangi Kemacetan Lalu lintas
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
Eneng Dayu Saidah (0521 13 022/Angkatan 2013)
Dwi Setiowati (0521 13 043/Angkatan 2013)
Aji Suryayuda Abdullah (0521 13 045/Angkatan 2013)
Nurhalim Alrasyid (052113036/ Angkatan 2013)
Gunanda Afdurafiq (0521 14 050/Angkatan 2014)
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
3. 2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal Program Kreativitas Mahasiswa-
Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “Pengembangan Pedestrian Green
Fencing di Kota Bogor Sebagai Alternatif Mengurangi Kemacetan Lalu lintas”
dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan
kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya.
Atas terselesaikannya proposal ini, penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada beberapa pihak, di antaranya adalah:
1. Bapak Ir. Arif Mudianto, MT. Selaku Pembantu Rektor III Universitas Pakuan
2. Ibu Ir. Lilis Sri Mulyawati, M.Si. Selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Pakuan
3. Ibu Dr. Ir. Janthy Trilusianthy Hidayat, M.Si. Selaku Ketua Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota
4. Ibu Dr. Ir. Indarti Komala Dewi, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing
5. Bapak dan Ibu serta keluarga penulis Proposal yang selalu mendukung.
6. Segenap keluarga besar mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota Universitas Pakuan
7. Segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu
Besar harapan kami proposal PKM-GT ini dapat memberikan sumbangan
pikiran yang mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat Kota Bogor
khususnya untuk mengurangi kemacetan. Masukan yang bersifat membangun juga
diharapkan untuk kesempurnaan gagasan yang diajukan. Diharapkan para pihak
terkait dapat mendukung dalam implementasi gagasan. Semoga proposal ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Amin
Bogor, Maret 2015
Penulis
4. 3
DAFTAR ISI
PENGESAHAN USULAN PKM GAGASAN TERTULIS.................. 1
KATA PENGANTAR.............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
DAFTAR GAMBAR................................................................................ 4
RINGKASAN ........................................................................................... 5
I. PENDAHULUAN................................................................................. 6
A. Latar Belakang ................................................................................ 6
B. Tujuan dan Manfaat........................................................................ 6
II. GAGASAN........................................................................................... 7
A. Kondisi Kota Bogor ........................................................................ 7
B. Solusi yang Pernah Diterapkan Serta Hasilnya ........................... 8
D. Pengembangan Pedestrian Green Fencing di Kota Bogor
Sebagai Alternatif Mengurangi Kemacetan Lalu lintas.............. 9
E. Pihak-pihak Terkait......................................................................... 9
F. Langkah-langkah Strategis ............................................................. 9
III KESIMPULAN .................................................................................. 10
A. Pedestrian Green Fencing .............................................................. 10
B. Teknik Implementasi ...................................................................... 10
C. Prediksi Hasil yang Akan Dicapai.................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13
LAMPIRAN - LAMPIRAN ................................................................... 14
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ............................................. 14
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian
Tugas ................................................................................ 19
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim............................................. 21
5. 4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ukuran bagian jalan................................................................ 11
Gambar 2. Tampak atas Pedestrian Green Fencing ................................. 11
Gambar 3. Ilustrasi Pedestrian Green Fencing......................................... 11
6. 5
RINGKASAN
Kota Bogor adalah salah satu kota yang berada di Kawasan Strategis
Nasional. Lokasi yang strategis ini memberikan potensi kota Bogor untuk
meningkatkan perkembangan kota terutama dalam pengembangan pariwisata serta
perdagangan dan jasa.
Namun, potensi ini tentunya memberikan dampak terhadap lalu lintas
transportasi di kota Bogor. Kemacetan adalah salah satu permasalahan yang
dihadapi kota Bogor saat ini. Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya
atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
kendaraan melebihi kapasitas jalan (id.wikipedia.org). Penyebab dari kemacetan ini
adalah tingginya penggunaan kendaraan pribadi, tingginya jumlah angkutan umum
yang beroperasi, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat akan tertibnya
berlalu lintas. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya angkutan umum yang berhenti
di sembarangan jalan untuk mencari, menaikan, atau menurunkan penumpang.
Akibat kemacetan ini yaitu tidak terwujudnya perjalanan yang efektif dan efisien,
kehilangan waktu karena lamanya waktu tempuh, kehilangan konsentrasi saat
bekerja karena lelah di perjalanan, serta tingginya penggunaan bahan bakar minyak.
Dalam penanggulangan kemacetan di kota Bogor sudah dilakukan dengan
cara membangun underpass/penyebrangan di bawah tanah, fly over/penyebrangan
di atas jalan, dan membatasi mobil tua yang beroperasi di jalan tertentu. Namun,
solusi ini masih belum bisa mengatasi permaslahan di kota Bogor. Hal ini karena
masih rendahnya kesadaran masyarakat akan berlalu lintas dengan baik.
Pedestrian Green Fencing adalah sebuah desain pedestrian yang
menggunakan pagar hidup di sepanjang jalan dengan tujuan untuk meminimalisir
kendaraan yang berhenti untuk mencari penumpang ataupun kendaraan yang
menurunkan dan menaikan penumpang di sembarang jalan yang menjadi salah satu
penyebab kemacetan. Dengan adanya pedestrian green fencing ini diharapkan dapat
membudayakan masyarakat agar tertib berlalu lintas sebagai salah satu upaya dalam
mengurangi kemacetan di Kota Bogor. Adapun contoh penerapan pedestrian green
fencing dalam proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa ini yaitu di sepanjang jalan
Pajajaran Kota Bogor.
Kata kunci: Kemacetan, Pedestrian Green Fencing
7. 6
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Bogor adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan jumlah
penduduk 978.046 jiwa (tahun 2013). Kota Bogor juga termasuk ke dalam
Kawasan Strategis Nasional Jabodetabek. Dimana lalu lintas kota Bogor
dilintasi oleh berbagai kota yang akan ke ibukota, Jakarta. Letak yang
strategis ini sangat mendorong perkembangan kota bogor terutama di
bidang properti, pariwisata, perdagangan dan jasa, serta pendidikan dan
penelitian. Saat ini, kota Bogor banyak diminati oleh wisatawan-
wisatawan lokal maupun interlokal untuk menikmati alam di kota Bogor
atau sekedar menikmati malamnya kota Bogor.
Potensi kota Bogor tersebut memberikan dampak terhadap lalu lintas
kota Bogor. Kemacetan adalah salah satu permasalahan yang dihadapi
kota Bogor. Penyebab kemacetan ini yaitu antara lain tingginya
penggunaan kendaran pribadi daripada kendaraan umum, kurangnya
kesadaran masyarakat tentang berlalu lintas sehingga banyak angkutan
umum yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang jalan.
Selain itu, banyak kendaraan dari luar kota Bogor yang berlalu lintas
meramaikan kemacetan di Kota Bogor. Kemacetan ini mengakibatkan
kerugian pada pengguna kendaraan di kota Bogor yaitu perjalanan menjadi
tidak efektif dan efisien, kelelahan pengguna kendaran saat mengendarai
mengakibatkan hilangnya konsentrasi saat bekerja, meningkatkan emosi
masyarakat, tingginya penggunaan bahan bakar minyak, dan lain-lain.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan solusi tepat
untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Kota Bogor. Pedestrian
Green Fencing adalah sebuah desain pedestrian yang menggunakan pagar
hidup di sepanjang jalan sebagai solusi kemacetan yang kami ajukan
dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa ini.
B. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari pengangkatan gagasan ini yaitu untuk
membudayakan masyarakat agar tertib berlalu lintas sebagai salah satu
upaya dalam mengurangi kemacetan di Kota Bogor.
Sedangkan manfaat yang diharapkan yaitu sebagai berikut
1) Menertibkan lalu lintas di Kota Bogor
2) Mengurangi kemacetan yang terjadi di Kota Bogor
3) Mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas
4) Mengurangi polusi dari kendaraan
5) Menciptakan keasrian jalan
8. 7
II. GAGASAN
A. Kondisi Kota Bogor
Salah satu permasalahan yang krusial dan harus segera diatasi di kota
Bogor adalah kemacetan. Dalam upacara HUT ke-69 Kemerdekaan RI
tingkat kota Bogor di Lapangan Sempur, Walikota Bogor mengatakan
pada era proklamasi makna kemerdekaan adalah bebas dari penjajahan,
tetapi di era reformasi saat ini merdeka sekarang banyak arti, merdeka dari
belenggu kemiskinan, merdeka dari terikat kebodohan, dan merdeka dari
segala kemacetan yang menghadang (Republika Online, 17 Agustus 2014).
Menurut Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriatna,
Bogor memiliki “penyakit” yang disebabkan oleh masyarakat Bogor
sendiri yang tidak peduli nasib kotanya. Buang sampah sembarangan,
berperilaku lalu lintas tidak tertib dan tidak punya kehendak untuk maju.
Terlalu nyaman dengan keadaan sekarang. (Kompasiana Regional, 16
Februari 2015). Kepala Polisi Resor Bogor Kota, AKBP Bahctiar Ujang
Purnama mengatakan kemacetan di Kota Bogor sudah tidak terhindarkan
lagi karena tidak seimbangnya penambahan jumlah kendaraan dengan
kapasitas jalan yang tersedia, sehingga perlu penanganan konkret. (Koran
Antara Bogor, 17 juli 2014). Kota Bogor memiliki luas sekitar 11.850
hektar dengan panjang jalan hanya 750 Km. hasil kajian Dinas
Perhubungan tahun 2012, laju kendaraan 20,5 km/jam, tahun 2013
menjadi 15,5 km/jam (Koran TribunJakarta, 23 Oktober 2014).
Penyebab kemacetan di Kota Bogor ini antara lain tidak
seimbangnya penambahan jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan yang
tersedia, tingginya penggunaan kendaraan pribadi, muncul terminal
bayangan yaitu kendaraan umum yang berhenti di sembarangan tempat,
kurangnya lahan untuk parkir sehingga masih banyak ditemukan
kendaraan parkir di badan jalan.
Kemacetan ini mengakibatkan kerugian waktu karena kecepatan
kendaraan yang rendah, pemborosan energi karena pada kecepatan rendah
konsumsi bahan bakar lebih tinggi, meningkatkan polusi udara,
meningkatkan stress pengguna jalan, mengganggu kelancaran kendaraan
darurat seperti ambulan, pemadam kebakaran, dan lain-lain.
Berdasarkan berita-berita, penilaian, serta kajian di atas
membuktikan bahwa kemacetan di Kota Bogor sudah sangat krusial dan
harus segera di atasi agar tidak menimbulkan kerugian-kerugian lebih
besar baik kerugian terhadap masyarakat kota Bogor maupun kerugian
terhadap perkembangan kota Bogor.
B. Solusi yang Sudah Diterapkan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, beberapa solusi
untuk mengurangi kemacetan di Kota Bogor sudah diterapkan. Namun
9. 8
penggunaannya belum maksimal. Berikut ini adalah solusi yang telah
diterapkan di Kota Bogor
1. Pembangunan underpass, saat ini underpass di Kota Bogor dapat
ditemukan di jalan Pajajaran. Kondisi underpass sudah baik dan cukup
banyak peminatnya, namun masih banyak masyarakat yang
menyebrang tidak di underpass karena untuk menggunakan underpass
tersebut harus berjalan kaki cukup jauh terlebih dahulu. Selain itu,
underpass di kota Bogor hanya ada satu yaitu di Jalan Pajajaran.
2. Pembangunan fly over, ada tiga fly over di Kota Bogor yang sudah
dibangun yaitu di jalan Pajajaran, jalan Jembatan merah, dan jalan
Taman Topi. Kondisi fly over ini penggunaannya tidak sesuai dengan
tujuannya. Fly over di kota Bogor justru dipenuhi oleh PKL dan anak
jalan. Sehingga masyarakt enggan menggunakan fly over.
3. Membatasi jumlah kendaraan yang beroprasi di jalan-jalan tertentu
bagi mobil tua. Namun, masyarakat yang menggunakan mobil tua
tersebut mencari celah-celah alternatif sehingga masih tetap beroprasi
dan turut meramaikan kemacetan Kota Bogor.
C. Pengembangan Pedestrian Green Fencing di Kota Bogor Sebagai
Alternatif Mengurangi Kemacetan Lalu lintas
Solusi yang telah diterapkan di Kota Bogor cukup baik apabila dapat
digunakan dengan baik sesuai dengan tujuannya. Namun rupanya
kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas masih rendah. Maka dari
itu, hal yang harus segera dibenahi dalam penanggulangan kemacetan di
Kota Bogor ini yaitu menyadarkan masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
Salah satu tindakan tertib berlalu lintas ini yaitu naik dan turun angkutan
umum di halte sehingga angkutan umum akan berhenti di halte tidak di
sembarangan tempat. “Angkutan umum yaitu moda transportasi yang
diperuntukkan buat bersama (orang banyak), kepentingan bersama,
menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang
sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan
jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib
menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan
ini sudah mereka pilih (Miro, Fidel. 2002)”. Adapun angkutan umum yang
ada di Kota Bogor antara lain angkutan kota (angkot), bus umum, bus
transpakuan, dan kereta api. Angkutan umum tersebut akan berhenti di
halte apabila penumpang berada di halte, tidak di sembarang jalan. Maka
dari itu, dibutuhkan pedestrian sebagai pagar hidup untuk mendorong
masyarakat naik/turun angkutan umum di halte.
Pedestrian adalah salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan.
Kaitan manfaat pedestrianisai dengan fungsi dan peranan jalur pedestrian,
Longo dan Brambilla (1977) dan Suryandari (2003) berpendapat bahwa
10. 9
pedestrianisasi akan memberikan beberapa manfaat yang penting bagi
peningkatan kualitas jalan, seperti timbulnya pengaturan lalu lintas yang
lebih baik antara manusia da kendaraan bermotor (traffic management),
menghidupkan kegiatan perekonomian kawaan setempat (economic
revitalization), peningkata kualitas kondisi ligkungan fisik (environmental
improvement), serta peningkatan kualitas lingungan social (social
benefits).
Pedestrian Green Fencing adalah sebuah desain pedestrian yang
menggunakan tanaman sebagai pagar hidup di sepanjang jalan. Dengan
tidak memberi ruang untuk masyarakat yang ingin menggunakan angkutan
umum, diam di pinggir jalan menunggu kendaraan. Hal ini tujuannya
adalah membiasakan masyarakat untuk berlalu lintas dengan baik yaitu
mengoptimalkan penggunaan halte. Dengan demikian, diharapkan
kemacetan di kota Bogor akibat banyaknya kendaraan yang berhenti
mencari penumpang dan berhenti di semabarangan tempat untuk menaikan
dan menurunkan penumpang dapat diatasi.
D. Pihak-pihak yang Terkait
Pedestrian Green Fencing ini dapat diimplementasikan apabila ada
dukungan dari wali kota Bogor sebagai pemberi kebijakan. DPRD sebagai
pihak yang menampung aspirasi masyarakat untuk menganggarkan
program ini ke APBD. Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai dinas
yang turut merawat pedestrian green fencing. Dinas Pekerjaan Umum
sebagai dinas yang membangun infrastruktur kota Bogor yaitu pedestrian
dan pembangunan/perbaikan halte. DLLAJ sebagai dinas yang dapat
menertibkan berlalu lintas. Polisi sebagai petugas yang turut menertibkan
dan memberi keamanan kepada masyarakat pengguna jalan dan pedestrian
serta masyarakat pengguna jalan agar bisa diarahkan sesuai dengan tujuan
pembangunan pedestrian green fencing.
E. Langkah-langkah Strategis
Pedestrian Green Fencing adalah salah satu solusi alternatif
penanggulangan kemacetan di Kota Bogor yang diakibatkan oleh
kurangnya kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas. Proposal ini
adalah salah satu langkah strategis yang dapat dipertimbangkan untuk
mengimplementasikan pedestrian green fencing tersebut. Apabila
mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait dan bisa diimplementasikan,
hal penting yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
1. Membangun/memperbaiki halte setiap 500 meter sepanjang jalan
2. Penggunaan shift pada angkutan kota diterapkan dan ditertibkan
kembali
11. 10
3. Bus transpakuan sebagai angkutan umum yang didukung oleh
pemerintah dapat beroperasi dengan layak.
4. Adanya pengawasan dari pihak terkait dalam menertibkan dan
memberi keamanan bagi pengguna jalan
5. Memasang rambu lalu lintas dilarang parkir di sepanjang Pedestrian
Green Fencing.
III. KESIMPULAN
A. Pedestrian Green Fencing
Pedestrian Green Fencing adalah sebuah desain pedestrian yang
menggunakan pagar hidup di sepanjang jalan dengan tujuan untuk
meminimalisir kendaraan yang berhenti untuk mencari penumpang
ataupun kendaraan yang menurunkan dan menaikan penumpang di
sembarang jalan yang menjadi salah satu penyebab kemacetan. Dengan
adanya pedestrian green fencing ini diharapkan dapat membudayakan
masyarakat agar tertib berlalu lintas sebagai salah satu upaya dalam
mengurangi kemacetan di Kota Bogor.
B. Teknik Implementasi Gagasan
Dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa ini, jalan yang dijadikan
sebagai contoh adalah jalan Pajajaran. Adapun teknik implementasi
pedestrian green fencing adalah sebagai berikut
Jalan Pajajaran panjangnya 6400 meter terdiri dari 2151 meter
kecamatan Bogor Timur, 2100 meter Bogor Tengah, dan 2149 meter
Bogor Utara. Lebar daerah milik jalan pajajaran yaitu 40 meter, sedangkan
jalur lalu lintasnya yaitu 9 x 2 meter (9 meter jalur kanan dan 9 meter jalur
kiri).
Pedestrian Green Fencing bisa dibangun sesuai lahan yang tersedia.
Dalam proposal ini diberi contoh lebar halte 2 meter, drainase 0,6 meter,
dan pedestrian green fencing 1,8 meter. Jenis tanaman yang bisa ditanam
di pedestrian green fencing yaitu pohon Ketapang, Glodogan, Angsana,
Bogenvil, Tehtehan pangkas, Kiara Payung, dan Kembang Sepatu atau
disesuaikan dengan porsinya. Untuk lebih jelasnya mengenai pedestrian
green fencing dapat dilihat pada gambar 1, 2, dan 3 berikut ini.
12. 11
Gambar 2.
Tampak atas pedestrian green fencing
Gambar 1.
Ukuran bagian jalan
Gambar 3.
Ilustrasi Pedestrian green fencing
13. 12
C. Prediksi Hasil yang Akan Dicapai
Apabila pedestrian green fencing ini diimplementasikan dan
mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait sehingga dapat digunakan
sebagaimana tujuan pembangunan pedestrian green fencing ini, dapat
diprediksikan bahwa kemacetan di Kota Bogor akibat kurangnya
kesadaran masyarakat pengguna jalan bisa dikurangi. Adapun
eksternalitas positif atau manfaat yang akan dihasilkan dari pembangunan
pedestrian green fencing ini yaitu
1. Dapat mengurangi kemacetan akibat angkutan umum yang berhenti di
sembarangan jalan.
2. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang yang akan
menggunakan angkutan umum.
3. Dapat mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan yang
berlalu lintas di jalan.
4. Meningkatkan estetika jalan dan keasrian kota Bogor sehingga
masyarakat Bogor ataupun wisatawan dapat menikmati indahnya kota
Bogor.
Sedangkan eksternalitas negatif atau dampak yang akan dihasilkan
yaitu sebagai berikut
1. Memaksa masyarakat yang akan menggunakan angkutan umum untuk
berjalan kaki terlebih dahulu ke halte.
2. Menambah jam kerja atau alokasi kerja pihak terkait yang bertugas
memberi keamanan dan ketertiban pada masyarakat pengguna jalan.
14. 13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Bogor
http://www.dukcapilkemendagri.go.id Diakses pada tanggal 23 Maret 2015
pukul 3.53 WIB
Anonim.2015.Kemacetan.
id.wikipedia.org/wiki/kemacetan. Diakses pada tanggal 23 Maret 2015 pukul
3.46
Frisaini, Juliana. 2014. Kemacetan Jalan Raya
http://ilmusipil.com/kemacetan-jalan-raya. Diakses pada tanggal 23 Maret
2015 pukul 3.40 WIB
Henaldi, Soewidia. 2014. Pengamat: Tata Ruang Tidak Teratur Penyebab Kota
Bogor Macet
http://tribunnews.com/metropolitan/2014/10/23 Diakses pada tanggal 25
Maret 2015 pukul 9.50 WIB
Jaya, Purnama. 2009. Identifikasi Permasalahan Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki
Di Pusat Kota Depok. Jurnal Teknologi: Edisi 15
Miro, Fidel. 2002. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan
Praktisi. Jakarta: Erlangga
Purnama, Erik.2014.Wali Kota Bogor: Era Reformasi Merdeka dari Kemacetan
http://republika.co.id/berita/gempita-merdeka Diakses pada tanggal 25 Maret
2015 pukul 9.50 WIB
Susantono, Bambang. 2014. Revolusi Transportasi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Zegeer, Charles V. 1998. Design and Safety of Pedestrian Facilities. Institut of
Transportation Engineers
15. 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap ENENG DAYU SAIDAH
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 0521 13 022
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 18 Desember 1994
6 E-mail nengdayu@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085862874297
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN CIMANGGU 1 SMPN 1 CIBEBER SMAN 1 CIBEBER
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara II Artikel Ilmiah MAN Cianjur 2011
2 Juara II Lomba Paper PT. PJB-BPWC 2012
3 Juara III Lomba Karya Ilmiah Universitas Padjadjaran 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Bogor, Maret 2015
Pengusul,
( Eneng Dayu Saidah )
16. 15
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap DWI SETIOWATI
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 0521 13 043
5
Tempat dan Tanggal
Lahir
Waelo, 09 September 1994
6 E-mail Dwi_setiowati73@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 085289014433
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SD Inpres Unit S
SMP Negeri
Waelo
SMA Negeri 2 Namlea
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Bogor, Maret 2015
Pengusul,
( Dwi Setiowati)
17. 16
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aji Suryayuda Abdullah
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM 052113045
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 9 Juli 1995
6 E-mail aqhelonk@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085715553073
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SDN Duren
Seribu 04
SMPN 14 Depok
SMA Taruna Terpadu,
Bogor
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2009 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Lulusan Terbaik
SMA Taruna
Terpadu, Bogor
2013
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Bogor, Maret 2015
Pengusul,
( Aji Suryayuda Abdullah)
18. 17
Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurhalim Alrasyid
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
4 NIM/NIDN 052113036
5
Tempat dan Tanggal
Lahir
Sukabumi, 11 Juli 1995
6 E-mail Halim.alrasyid95@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 085720952159
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Cisolok SMPN 1 Cisolok SMAN 1 Cisolok
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-20013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Bogor, Maret 2015
Pengusul,
( Nurhalim Alrasyid)
19. 18
Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Gunanda Afdurafiq
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi PWK
4 NIM 052114050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 28 September 1996
6 E-mail g.afdurafiq@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 082232280996
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 01 Lembah SMPN 1 Dolopo
SMA
Muhammadyah 1
Ponorogo
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.
Bogor, Maret 2015
Pengusul,
(Gunanda Afdurafiq)
20. 19
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/minggu)
Uraian Tugas
1
Eneng Dayu Saidah/
0521 13 022
PWK
Sosial
Ekonomi
10jam/minggu
Latar belakang
pengangkatan
gagasan dan
Perencanaan
langkah
strategis
2
Dwi Setiowati/
0521 13 043
PWK Sosial
Ekonomi
10jam/minggu Analisa pihak-
pihak terkait
3
Aji Suryayuda
Abdullah/0521 13 045
PWK Sosial
Ekonomi
10jam/minggu Desain dan
teknik
implementasi
4
Nurhalim Alrasyid/
0521 13 036
PWK Sosial
Ekonomi
10jam/minggu Kajian literatur
gagasan
5
Gunanda Afdurafiq/
0521 14 050
PWK Sosial
Ekonomi
10jam/minggu Identifikasi
gagasan