SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Pendidikan Karakter sebagai upaya pengentasan Bullying di Sekolah
Dr.A.Ramli Rasyid, S.OS,M.Pd Nur Fadia Fitri Ramadhani₁, Muhammad Raihan₂, Irfan
Irdiangsah Franata₃
Universitas Negeri Makassar₁₂₃
ramlirasyid@unm.ac.id, fadiaramadhani34@gmail.com, mraihanjijr@gmail.com,
irfanandi027@gmail.com
Abstrak
Pemberitaan sosial media membagikan banyak sekali kasus bullying yang terjadi pada anak
sekolah. Indonesia masuk kedalam posisi 5 dari 78 negara yang memiliki tinggat bullying yang
tinggi pada tahun 2022. Masalah ini haruslah dicegah dengan mempertegas kembali penerapan
pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan berdasarkan
pengamatan peneliti. Pendidikan karakter diyakini akan menjadi solusi terbaik dari pengentasan
bully karena dilakukan berdasarkan empat sumber utama yakni agama, Pancasila, budaya dan
tujuan pendidikan.
Kata kunci: Pendidikan Karatkter, bullying
Pendahuluan
Pendidikan merupakan tonggak perubahan generasi. Menurut Koesoema, (2007)
Pendidikan adalah proses pengahayatan budaya yang dilakukan oleh sekumpulan atau individu
untuk menjadi masyarakat yang lebih beradab. Sedangkan menurut Sinurat (2022) pendidikan
merupakan proses suatu negara dalam mempersiapkan generasinya menuju tujuan hidup yang
lebih efektif dan efisien. Pendidikan acapkali menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Hingga
tak jarang tujuan pendidikan yang berhasil dicerminkan dari perilaku, sikap dan implementasi
norma dimasyarakat yang terlaksana sesuai Pancasila.
Sepanjang sejarah, pendidikan pada dasarnya memiliki dua tujuan yaitu membantu
manusia menjadi cerdas secara intelektual dan membantu manusia untuk cerdas secara emosional
(Sukatin et al., 2022). Namun realitas yang terjadi dalam dunia pendidikan negara saat ini masih
menekankan pada kecerdasan berbasis intelektual, padahal intelektual dan emosional merupakan
satu kesatuan yang harus selalu beriringan. Hancurnya moral generasi menjadi masalah akut yang
kemudian melatarbelakangi diperlukannya pendidikan karakter.
Pendidikan karakter merupakan proses pemahaman dan menanamkan nilai-nilai karakter
yang bertujuan untuk mencetak individu yang memiliki arah tujuan hidup yang lebih baik.
Pendidikan karakter bukanlah proses belajar yang memberikan pemahaman terkait nilai hidup
bermasyarakat. Pendidikan karakter menjadi suatu yang sangat penting dan dinilai efektif untuk
menghadapi krisis moral yang terjadi. Pendidikan karakter menjadi hal mutlak dan harus untuk
mempersiapkan generasi.
Sosial media belakangan ini banyak memberikan pemberitaan mengenai kasus bullying
yang terjadi di Indonesia. Bullying adalah tindakan penyelewengan kekuasaan yang ditujukan
untuk menyakiti fisik dan psikologis sekelompok orang maupun individu (Karliani et al., 2023).
Kasus bullying tidak hanya terjadi disekolah melainkan juga sampai kepada pondok pesantren.
Survei yang dilakukan oleh program For International Student Assesment (PISA) 2022
menyatakan bahwa Indonesia berada pada posisi ke 5 kasus bullying terbanyak diantara 78 negara.
Kasus tersebut didominasi oleh anak sekolah umur 15 dengan persentase 41% dalam satu bulan.
Menurut ketua dewan pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, menemukan
bahwa sejak januari hingga mei setidaknya terjadi 12 kasus bullying yang terjadi disekolah.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuliatatif dengan teknik pengumpulan data
berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti.
Hasil dan Pembahasan
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang wajid untuk diberikan kepada anak-anak.
Pendidikan karakter menggungulkan metode pendidikan berbasis pembiasaan kepada anaka-anak
untuk senantiasa berbuat kebaikan dan memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama
(Sudirman et al., 2023).
Kasus-kasus bullying ini menjadi bukti bahwa Indonesia darurat pendidikan karakter.
Kualitas moral yang kian menurun terutama dikalangan pelajar menjadikan sekolah dituntut untuk
aktif dalam memainkan perannya dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter
untuk membentuk siswa menjadi lebih baik. Menurut Lickona, Thomas (1991) terdapat beberapa
alasan mengapa pendidikan karakter ini harus untuk disampaikan.
1) Pendidikan karakter menjadi salah satu upaya yang memberikan jaminan siswa akan
memiliki kepribadian yang baik
2) Menjadi cara peningkatan mutu prestasi akademik
3) Pembentukan karakter yang kuat dimulai dibangku sekolah
4) Pendidikan karakter memberikan pengajaran nilai-nilai budaya
Pendidikan karakter pada hakikatnya melibatkan 3 unsur moral yakni pengetahuan
(knowing), perasaan (feeling) dan tindakan (action). Moral pengetahuan melibatkan 6 tahapan
yang harus dilalui diantaranya: kesadaran moral, pengetahuan nilai-nilai moral, prespective taking
(kemampuan mengambil pelajaran), pengambilan keputusan, dan self-knowledge. Perasaan moral
melibatkan kesadaran,, penghargaan diri, empati, self control, dan kerendahan hati. Sedangkan
Tindakan moral atau moral action melibatkan kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
Nilai dan deskripsi pendidikan karakter secara khusus di Identifikasi dari empat sumber
yakni, agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan. Secara Ideologi Indonesia merupakan
masyarakat yang beragama sehingga hal utama dan pendidikan karakter haruslah berdasarkan
konsep beragama, selanjutnya di landaskan kepada Pancasila Karena merupakan ideologi negara
yang digunakan sebagai landasan hidup bernegara. Selanjutnya ialah budaya, dilandaskan
berdasarkan budaya atau kebiasaan atau norma yang ada di masyarakat. Sumber yang terakhir
ialah selaras dengan tujuan pendidikan Karena inilah yang menjadi tujuan utama.
Unsur-unsur moral ini hendaknya dijadikan sebagai salah satu kurikulum yang selanjutnya
diimplementasikan pada peserta didik. Peserta didik yang mendapatkan pendidikan karakter
pastilah berbeda dengan peserta didik yang tidak mendapatkan pendidikan karakter. Pendidikan
karakter yang terealisasi dengan baik akan menciptakan sumber daya manusia yang tinggi empati,
saling menghargai, dan berintelektual.
Kesimpulan
Pendidikan karakter adalah proses pengahayatan budaya yang dilakukan oleh sekumpulan
atau individu untuk menjadi masyarakat yang lebih beradab. Pendidikan acapkali menjadi tolak
ukur kemajuan suatu negara. Pendidikan karakter merupakan proses pemahaman dan menanamkan
nilai-nilai karakter untuk mencetak individu yang memiliki arah tujuan hidup yang lebih baik.
Sosial media belakan ini banyak memberikan pemberitaan mengenai kasus bullying yang terjadi
di Indonesia. Bullying adalah tindakan penyelewengan kekuasaan yang ditujukan untuk menyakiti
fisik dan psikologis sekelompok orang maupun individu. Pendidikan karakter menjadi salah satu
upaya yang memberikan jaminan siswa akan memiliki kepribadian yang baik, menjadi cara
peningkatan mutu prestasi akademik, pembentukan karakter yang dimulai dibangku sekolah, dan
memberikan pengajaran nilai-nilai budaya. Nilai dan deskripsi pendidikan karakter secara khusus
di Identifikasi dari empat sumber yakni, agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan.
Pendidikan karakter yang terealisasi dengan baik akan menciptakan sumber daya manusia yang
tinggi.
Daftar Pustaka
A, Doni Koesoema. 2007. Pendidikan Karakter: Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta:
Grasindo.
Karliani, E., Triyani, T., Hapipah, N., & Mustika, M. (2023). Implementasi Pendidikan Karakter
Cinta Damai Berbasis Nilai Sosial Spiritual Dalam Mencegah Bullying Relasional. Abdi:
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 116–122.
https://doi.org/10.24036/abdi.v5i1.414
Sudirman, N., Mukraimin, un, & Maemunah, M. (2023). Pendidikan Karakter Dalam
Pengentasan Aksi Bullying di SMA Negeri 9 Gowa. BERSATU: Jurnal Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika, 1(4), 89–100. https://doi.org/10.51903/bersatu.v1i4.274
Sukatin, Nur’aini, Sari, N., Hamidia, U., & Akhiri, K. (2022). Pendidikan Karakter Anak. Hijaz:
Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(2), 7–13. https://doi.org/10.57251/hij.v2i2.783
Pendidikan karakter untuk pengentasan bullying sekolah.docx

More Related Content

Similar to Pendidikan karakter untuk pengentasan bullying sekolah.docx

Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Fandy Neta
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Fandy Neta
 
Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Artikel Konseptual
Artikel Konseptual
Aziz Zindani
 
Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Artikel Konseptual
Artikel Konseptual
Aziz Zindani
 

Similar to Pendidikan karakter untuk pengentasan bullying sekolah.docx (20)

5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter
 
5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter
 
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdfPELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
 
5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter
 
5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter
 
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdfPELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
 
tik herlinda
 tik herlinda tik herlinda
tik herlinda
 
tik herlinda
 tik herlinda tik herlinda
tik herlinda
 
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.doc
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.docEVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.doc
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.doc
 
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.doc
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.docEVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.doc
EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA.doc
 
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdfJURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
 
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdfJURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
 
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptx
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptxMateri MPLS Pendidikan karakter.pptx
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptx
 
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptx
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptxMateri MPLS Pendidikan karakter.pptx
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptx
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Artikel Konseptual
Artikel Konseptual
 
Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Artikel Konseptual
Artikel Konseptual
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Pendidikan karakter untuk pengentasan bullying sekolah.docx

  • 1. Pendidikan Karakter sebagai upaya pengentasan Bullying di Sekolah Dr.A.Ramli Rasyid, S.OS,M.Pd Nur Fadia Fitri Ramadhani₁, Muhammad Raihan₂, Irfan Irdiangsah Franata₃ Universitas Negeri Makassar₁₂₃ ramlirasyid@unm.ac.id, fadiaramadhani34@gmail.com, mraihanjijr@gmail.com, irfanandi027@gmail.com Abstrak Pemberitaan sosial media membagikan banyak sekali kasus bullying yang terjadi pada anak sekolah. Indonesia masuk kedalam posisi 5 dari 78 negara yang memiliki tinggat bullying yang tinggi pada tahun 2022. Masalah ini haruslah dicegah dengan mempertegas kembali penerapan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan berdasarkan pengamatan peneliti. Pendidikan karakter diyakini akan menjadi solusi terbaik dari pengentasan bully karena dilakukan berdasarkan empat sumber utama yakni agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan. Kata kunci: Pendidikan Karatkter, bullying Pendahuluan Pendidikan merupakan tonggak perubahan generasi. Menurut Koesoema, (2007) Pendidikan adalah proses pengahayatan budaya yang dilakukan oleh sekumpulan atau individu untuk menjadi masyarakat yang lebih beradab. Sedangkan menurut Sinurat (2022) pendidikan merupakan proses suatu negara dalam mempersiapkan generasinya menuju tujuan hidup yang lebih efektif dan efisien. Pendidikan acapkali menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Hingga tak jarang tujuan pendidikan yang berhasil dicerminkan dari perilaku, sikap dan implementasi norma dimasyarakat yang terlaksana sesuai Pancasila. Sepanjang sejarah, pendidikan pada dasarnya memiliki dua tujuan yaitu membantu manusia menjadi cerdas secara intelektual dan membantu manusia untuk cerdas secara emosional
  • 2. (Sukatin et al., 2022). Namun realitas yang terjadi dalam dunia pendidikan negara saat ini masih menekankan pada kecerdasan berbasis intelektual, padahal intelektual dan emosional merupakan satu kesatuan yang harus selalu beriringan. Hancurnya moral generasi menjadi masalah akut yang kemudian melatarbelakangi diperlukannya pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan proses pemahaman dan menanamkan nilai-nilai karakter yang bertujuan untuk mencetak individu yang memiliki arah tujuan hidup yang lebih baik. Pendidikan karakter bukanlah proses belajar yang memberikan pemahaman terkait nilai hidup bermasyarakat. Pendidikan karakter menjadi suatu yang sangat penting dan dinilai efektif untuk menghadapi krisis moral yang terjadi. Pendidikan karakter menjadi hal mutlak dan harus untuk mempersiapkan generasi. Sosial media belakangan ini banyak memberikan pemberitaan mengenai kasus bullying yang terjadi di Indonesia. Bullying adalah tindakan penyelewengan kekuasaan yang ditujukan untuk menyakiti fisik dan psikologis sekelompok orang maupun individu (Karliani et al., 2023). Kasus bullying tidak hanya terjadi disekolah melainkan juga sampai kepada pondok pesantren. Survei yang dilakukan oleh program For International Student Assesment (PISA) 2022 menyatakan bahwa Indonesia berada pada posisi ke 5 kasus bullying terbanyak diantara 78 negara. Kasus tersebut didominasi oleh anak sekolah umur 15 dengan persentase 41% dalam satu bulan. Menurut ketua dewan pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, menemukan bahwa sejak januari hingga mei setidaknya terjadi 12 kasus bullying yang terjadi disekolah. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuliatatif dengan teknik pengumpulan data berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti. Hasil dan Pembahasan Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang wajid untuk diberikan kepada anak-anak. Pendidikan karakter menggungulkan metode pendidikan berbasis pembiasaan kepada anaka-anak untuk senantiasa berbuat kebaikan dan memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama (Sudirman et al., 2023).
  • 3. Kasus-kasus bullying ini menjadi bukti bahwa Indonesia darurat pendidikan karakter. Kualitas moral yang kian menurun terutama dikalangan pelajar menjadikan sekolah dituntut untuk aktif dalam memainkan perannya dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter untuk membentuk siswa menjadi lebih baik. Menurut Lickona, Thomas (1991) terdapat beberapa alasan mengapa pendidikan karakter ini harus untuk disampaikan. 1) Pendidikan karakter menjadi salah satu upaya yang memberikan jaminan siswa akan memiliki kepribadian yang baik 2) Menjadi cara peningkatan mutu prestasi akademik 3) Pembentukan karakter yang kuat dimulai dibangku sekolah 4) Pendidikan karakter memberikan pengajaran nilai-nilai budaya Pendidikan karakter pada hakikatnya melibatkan 3 unsur moral yakni pengetahuan (knowing), perasaan (feeling) dan tindakan (action). Moral pengetahuan melibatkan 6 tahapan yang harus dilalui diantaranya: kesadaran moral, pengetahuan nilai-nilai moral, prespective taking (kemampuan mengambil pelajaran), pengambilan keputusan, dan self-knowledge. Perasaan moral melibatkan kesadaran,, penghargaan diri, empati, self control, dan kerendahan hati. Sedangkan Tindakan moral atau moral action melibatkan kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. Nilai dan deskripsi pendidikan karakter secara khusus di Identifikasi dari empat sumber yakni, agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan. Secara Ideologi Indonesia merupakan masyarakat yang beragama sehingga hal utama dan pendidikan karakter haruslah berdasarkan konsep beragama, selanjutnya di landaskan kepada Pancasila Karena merupakan ideologi negara yang digunakan sebagai landasan hidup bernegara. Selanjutnya ialah budaya, dilandaskan berdasarkan budaya atau kebiasaan atau norma yang ada di masyarakat. Sumber yang terakhir ialah selaras dengan tujuan pendidikan Karena inilah yang menjadi tujuan utama. Unsur-unsur moral ini hendaknya dijadikan sebagai salah satu kurikulum yang selanjutnya diimplementasikan pada peserta didik. Peserta didik yang mendapatkan pendidikan karakter pastilah berbeda dengan peserta didik yang tidak mendapatkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang terealisasi dengan baik akan menciptakan sumber daya manusia yang tinggi empati, saling menghargai, dan berintelektual.
  • 4. Kesimpulan Pendidikan karakter adalah proses pengahayatan budaya yang dilakukan oleh sekumpulan atau individu untuk menjadi masyarakat yang lebih beradab. Pendidikan acapkali menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Pendidikan karakter merupakan proses pemahaman dan menanamkan nilai-nilai karakter untuk mencetak individu yang memiliki arah tujuan hidup yang lebih baik. Sosial media belakan ini banyak memberikan pemberitaan mengenai kasus bullying yang terjadi di Indonesia. Bullying adalah tindakan penyelewengan kekuasaan yang ditujukan untuk menyakiti fisik dan psikologis sekelompok orang maupun individu. Pendidikan karakter menjadi salah satu upaya yang memberikan jaminan siswa akan memiliki kepribadian yang baik, menjadi cara peningkatan mutu prestasi akademik, pembentukan karakter yang dimulai dibangku sekolah, dan memberikan pengajaran nilai-nilai budaya. Nilai dan deskripsi pendidikan karakter secara khusus di Identifikasi dari empat sumber yakni, agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan. Pendidikan karakter yang terealisasi dengan baik akan menciptakan sumber daya manusia yang tinggi. Daftar Pustaka A, Doni Koesoema. 2007. Pendidikan Karakter: Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Karliani, E., Triyani, T., Hapipah, N., & Mustika, M. (2023). Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Damai Berbasis Nilai Sosial Spiritual Dalam Mencegah Bullying Relasional. Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 116–122. https://doi.org/10.24036/abdi.v5i1.414 Sudirman, N., Mukraimin, un, & Maemunah, M. (2023). Pendidikan Karakter Dalam Pengentasan Aksi Bullying di SMA Negeri 9 Gowa. BERSATU: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 1(4), 89–100. https://doi.org/10.51903/bersatu.v1i4.274 Sukatin, Nur’aini, Sari, N., Hamidia, U., & Akhiri, K. (2022). Pendidikan Karakter Anak. Hijaz: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(2), 7–13. https://doi.org/10.57251/hij.v2i2.783