Pembuatan lumpur KCI polimer pada pemboran sumur LBD-02 bertujuan untuk mengurangi masalah seperti caving shale dan swelling clay pada formasi yang didominasi oleh shale. Lumpur KCI polimer merupakan water based mud dengan kemampuan menstabilkan shale. Spesifikasi lumpur KCI Polimer yang digunakan antara lain berat jenis 1,10-1,15; viskositas plastis 14-17 cps; yield point 18-22 lbs/100ft.
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang proses pembuatan lubang resapan biopori (LRB). LRB dapat dibuat di berbagai lokasi tanah, dengan mempertimbangkan keamanan dan fungsi peresapan air. Proses pembuatannya meliputi pengeboran lubang menggunakan bor biopori hingga kedalaman 10-50 cm, membersihkan tanah di dalam bor, dan memperkuat bibir lubang menggunakan campuran semen dan pasir.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran minggu ke-2 yang berkaitan dengan hubungan antara tanah, air dan tanaman. Topik utama yang dibahas meliputi sifat fisik tanah, aliran air di dalam tanah, kondisi air tanah dan hubungannya dengan tanaman beserta faktor lingkungan lainnya.
Teknologi beton membahas bahan-bahan utama pembuatan beton yaitu semen, air, dan agregat. Semen berfungsi sebagai perekat dan pengisi, air memicu proses kimia semen, sedangkan agregat hanya berfungsi sebagai pengisi namun mempengaruhi sifat mortar. Dokumen ini juga membahas syarat mutu dan penyimpanan bahan-bahan tersebut agar memenuhi standar pembuatan beton yang baik.
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang proses pembuatan lubang resapan biopori (LRB). LRB dapat dibuat di berbagai lokasi tanah, dengan mempertimbangkan keamanan dan fungsi peresapan air. Proses pembuatannya meliputi pengeboran lubang menggunakan bor biopori hingga kedalaman 10-50 cm, membersihkan tanah di dalam bor, dan memperkuat bibir lubang menggunakan campuran semen dan pasir.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran minggu ke-2 yang berkaitan dengan hubungan antara tanah, air dan tanaman. Topik utama yang dibahas meliputi sifat fisik tanah, aliran air di dalam tanah, kondisi air tanah dan hubungannya dengan tanaman beserta faktor lingkungan lainnya.
Teknologi beton membahas bahan-bahan utama pembuatan beton yaitu semen, air, dan agregat. Semen berfungsi sebagai perekat dan pengisi, air memicu proses kimia semen, sedangkan agregat hanya berfungsi sebagai pengisi namun mempengaruhi sifat mortar. Dokumen ini juga membahas syarat mutu dan penyimpanan bahan-bahan tersebut agar memenuhi standar pembuatan beton yang baik.
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itbHanifa Indira Ryandhini
1) Stabilisasi tanah dengan kapur digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah lempung dan ekspansif. Kapur bereaksi dengan tanah untuk mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah.
2) Persyaratan kapur dan tanah meliputi ukuran butir, kadar kalsium oksida, dan kadar air. Perencanaan campuran kapur dan tanah didasarkan pada jenis dan sifat tanah serta tujuan stabilisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang agregat yang merupakan campuran dari berbagai bahan mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam beton. Terdapat beberapa jenis agregat berdasarkan asal, ukuran butir, dan sifat fisiknya. Kekerasan dan gradasi agregat mempengaruhi kualitas dan kekuatan beton.
Beton terdiri dari campuran semen, air, dan agregat baik halus maupun kasar serta bahan tambahan. Untuk mendapatkan beton berkualitas, perbandingan campuran harus sesuai standar. Pemeriksaan mutu bahan campuran meliputi semen, air, dan agregat untuk menentukan kelayakannya sebelum digunakan membuat beton.
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itbHanifa Indira Ryandhini
1) Stabilisasi tanah dengan kapur digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah lempung dan ekspansif. Kapur bereaksi dengan tanah untuk mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah.
2) Persyaratan kapur dan tanah meliputi ukuran butir, kadar kalsium oksida, dan kadar air. Perencanaan campuran kapur dan tanah didasarkan pada jenis dan sifat tanah serta tujuan stabilisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang agregat yang merupakan campuran dari berbagai bahan mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam beton. Terdapat beberapa jenis agregat berdasarkan asal, ukuran butir, dan sifat fisiknya. Kekerasan dan gradasi agregat mempengaruhi kualitas dan kekuatan beton.
Beton terdiri dari campuran semen, air, dan agregat baik halus maupun kasar serta bahan tambahan. Untuk mendapatkan beton berkualitas, perbandingan campuran harus sesuai standar. Pemeriksaan mutu bahan campuran meliputi semen, air, dan agregat untuk menentukan kelayakannya sebelum digunakan membuat beton.
Laporan menghitung void ratio dan surface area pada proses pengolahan anaerob...
Pembuatan lumpur kci pol1 pada pemboran sumur
1. PEMBUATAN LUMPUR KCI POL1
PADA PEMBORAN SUMUR
LBD-02 DI TRAYEK LUBANG 17 ½ “
DISUSUN :
MERDI SARIYANSYAH
NPM 1403074
2. ABSTRAK
PEMBUATAN LUMPUR KCI POL1 PADA PEMBORAN SUMUR
LBD-02 DI TRAYEK LUBANG 17 ½
Pemboran sumur LBD-02 merupakan sumur eksplorasi yang bertujuan untuk
membuktikan adanya cadangan hidrokarbon pada Lapangan. Formasi yang ditembus
pada lubang l7- ½ ” didoininasi oleh shale yang sangat reaktif dengan hazard caving
shale, dan swelling clay. Penggunaan lumpur KCI polimer yang merupakan water
based mud dengan kemampuan low solid non-dispersed mud pada lubang 17- ½” dapat
mengurangi masalah yang terjadi selarna operasi pemboran pada formasi tersebut.
Pembuatan lumpur KCI dilokasi berdasarkan pada properties lumpur dari hasil tes
laboratorium dan disesuaikan dengan aktual pemboran.
3. LATAR BELAKANG
Fluida pemboran merupakan suatu cairan campuran dan beberapa
komponen yang terdiri dari air (tawar atau asin), ataupun ininyak, tanah flat,
bahan-bahan kiinia, gas, udara, busa maupun detergen. Di lapangan fluida
pemboran dikenal sebagai “lumpur”. Komposisi lumpur pemboran diténtukan
olehbeberapa faktor diantaranya, kondisi lubang bor dan jenis formasi yang
ditembus bit. Sebelum pembuatan lumpur pemboran dilapangan, terlebih
dahulu dilakukan uji coba di laboratorium untuk melihat komposisi yang akan
digunakan dalam lumpur pemboran maupun untuk melihat konsentrasi dan
setiap cheinical yang akan digunakan dalam lumpur tersebut dengan
menjadikan sumur pemboran sebelumnya sebagai acuan karena terdapat di
suatu daerah yang sama.
4. TUJUAN
• Dapat mengetahui proses pembuatan serta pemeliharaan dan
ikut berperan aktif di dalarn kegiatan pembuatan lumpur KCI
polimer.
• Mengetahui kegunaan mendasar dan lumpu KC1 polimer
• Dapat menambah wawasan di bidang perininyakan secara
implementasi.
5. MANFAAT
• Menambah pengetahuan dalam proses pembuatan lumpur
pemboran.
• Dapat mengetahui bagaimana cara penanganan pada formasi
batuan shale.
• Dapat mengetahui penggunaan lumpur KCI polimer.
6. BATASAN MASALAH
• Pada tugas akhir ini penulis membatasi pada penggunaan
lumpur KCI polimer pada pemboran sumur LBD-02.