1. KREDIT PRODUKSI

2. Kredit produksi kepada petani dapat merupkan
factor pelancar penting bagi pembangunan
pertanian. Untuk memproduksi lebih banyak
petani harus lebih banyak mengeluarkan
uang. Pengeluaran tersebut harus dibiayai dari
tabungan atau meminjam dengan jangka
waktu antara pembelian sarana produksi dan
saat penjualan hasil panen.

3. Namun mereka terlalu waspada dan progresif untuk
menambah input baru, dengan alasan:
• Petani belum yakin bahwa suatu input baru itu
secara teknis akan efektif.
• Petani merasa kenaikan produksi yang diperoleh
dengan input baru, tidak akan sebanding dengan
biaya yang diusahakan untuk memperoleh input
baru tersebut.
• Kenaikan output dengan menggunakan input
tersebut, tidak akan ssebanding dengan resiko
yang akan didapatkan dengan mencoba metode
baru.

4. Banyak petani telah sering meminjam uang
untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang
mendasar, dan banyak diantaranya tidak suka
meminjam jika tidak benar-benar mendesak.

5. Yang belum dimengerti bahwa. Meminjam
untuk konsumsi tidak akan menaikan produksi
dikemudian hari. (Kredit Konsumsi)
Dan pinjaman yang digunakan untuk produksi
akan menaikan pendapatan untuk digunakan
untuk melunasi pinjaman. (Kredit Produksi)

6. Kebiasaan ini dapat menimbulkan
hambatan, yaitu:
• Menjadikan kredit produksi adalah suatu hal yang
harus dihindari.
• Suku bunga akan menjadi tinggi, bagi orang yang
menggunakan pinjaman untuk konsumsi.
Kesanggupan mereka untuk melunasi
pinjamannya, diragukan.
• Tidak mempunyai rencana produksi untuk masa
mendatang sebagai suatu unsur layak atau
tidaknya bagi seorang peminjam.

7. Agar pandangan petani yang meminjam untuk
keperluan konsumsi beralih ke pandangan
peminjaman untuk keperluan produksi yang
jelas menguntungkan.
Maka perlunya bimbingan untuk petani untuk
menggunakan dana tersebut. Dan kemudahan
untuk mendapatkan kredit tersebut.

8. Jenis-Jenis Kredit Produksi
• Penjualan sarana dan peralatan secara kredit
untuk dibayar kembali dengan usaha tani.
• Kredit terpimpin
• Bank pertanian
• Koperasi kredit
• Kredit produksi perorangan

9. Kebaikannya ialah membebaskan petani dari
ketidakpastiaan tentang harga yang ia akan
terima untuk hasil panennya. Hasil panen
itulah yang akan membayar pinjamannya.
Petani membeli bibit atau pupuk dengan harus
mengetahui berapa banyak padi atau hasil lain
yang harus diserahkannya untuk pembayaran
pijaman setelah panen.

10. Petani dibantu oleh penyuluh dalam membuat
prencanaan untuk produksi usaha taninya
untuk tahun mendatang. Dengan melihat
taksiran hasil panen yang meningkat. Maka
bisa ditentukan berapa besar kredit yang bisa
digunakan

11. Cara yang efektif untuk program ini adalah
mengkombinasikannya dengan kredit
terpimpin. Petugas penyuluh dapat
membantu menyiapkan rencana anggaran
belanja dan produksi usaha tani mereka.
Kemudian atas dasar perencanaan ini
penyuluh memberikan rekomendasi kepada
bank untuk mengeluarkan pinjaman.

12. Badan ini dapat berhasil dikalangan petani yang terdidik
yang telah cukup berhasil dalam menggunakan kredit
produksi yang disediakan badan lain.
Pada tahap permulaan, sebelum petani memperoleh
kecakapan dalam menggunakan kredit produksi, perlu
diadakannya system yang memungkinkan petani dapat
belajar menggunakan kredit produksi secara bijaksana
di dalam usaha taninya, yang secara bersamaan harus
mempelajari pengelolaan perkumpulan koperasi.

13. • Kreditor perorangan. Anggota
kerabat, saudagar, pemilik tanah dan pelepas
uang.
• Agar kredit produksi itu dapat digunakan secara
baik, maka penting bagi petani untuk dapat
membedakan secara jelas kredit produksi dengan
kredit konsumsi.
• Suku bunga dan jangka waktu harus ditetapkan
untuk kredit produksi.
• Alasan petani untuk lebih memilih meminjam
kepada kreditor perseorangan. Karena sering dan
lebih mudah.

14. Masalah Petani
• Menaksir besarnya hasil yang akan
diperolehnya.
• Menaksir harga pasar untuk produknya pada
waktu panen.
• Biaya kredit rendah
• Adanya sanksi jika tidak melunasi pinjaman.
• Kemudahan memperoleh kredit.
• Dapat meminjam pada waktunya.

15. Masalah Badan Pemberi Kredit
• Biaya administrasi yang tinggi dalam
memberikan dan menagih pinjaman.
• Jangka waktu peminjaman yang tepat.
• Pelunasan pinjaman pada hari yang
ditetapkan.

16. Jika sarana dan alat produksi uang efektif dan
menguntungkan tersedia di tempat yang tidak
jauh, dan jika petani ada kesempatan untuk
belajar bagaimana cara
menggunakannya, maka kredit produksi dapat
mempercepat diterimanya cara-cara kerja
yang lebih baik.

17. TERIMA KASIH