2. SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
2 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
3Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
Kisah ini terjadi sewaktu Pak Joko Widodo (Jokowi)
menjabat sebagai Walikota Solo. Saat itu hari masuk kantor,
sekitar jam 07:00 pagi Pak Jokowi sudah tiba di kantor,
tetapi kantor tampak kotor belum disapu oleh Pak Slamet,
tukang kebersihan di kantor. Pak Slamet tidak biasanya
datang terlambat.
Karena kantornya belum bersih dan Pak Jokowi tahu itu
belum disapu, tanpa ragu beliau langsung ambil sapu lalu
disapulah sendiri kantornya tanpa menyuruh anak buahnya,
padahal itu bisa ia perintahkan bawahannya yang ada.
Tak lama kemudian datanglah Pak Slamet si tukang sapu.
Dengan wajah pucat dan takut karena diberitahu temannya
bahwa yang menyapu adalah Pak Jokowi sendiri, Pak
Slamet menghadap Walikota Jokowi. "Dari mana, jam
segini baru datang?", tanya Pak Jokowi. Pak Slamet dengan
ketakutan menjawab: "Anak saya sakit pak..." Jokowi pun
hanya menjawab: "Yo wis..." Selanjutnya tanpa banyak
omong beliau mengajak ajudannya keluar kantor, ternyata
diajak ke rumah Pak Slamet bertiga dengan supir. Mungkin
Pak Jokowi ingin membuktikan kebenaran alasan pak
Slamet tadi. Dan ternyata benar, anak Pak Slamet sakit
panas sudah 5 hari. Tanpa banyak bicara, anak Pak Slamet
itu digendong ke mobil oleh Pak Jokowi sendiri, kemudian
dibawanya ke Rumah Sakit sedangkan ajudannya disuruh
pulang ke kantor naik ojek, diminta menyampaikan kabar
ke Pak Slamet kalau anaknya dibawa ke rumah sakit.
Apa yang terjadi selanjutnya? Pak Slamet yang ada di
kantor justru malah pingsan setelah mendengar kabar ini.
Begitu terharunya Pak Slamet sampai ia jatuh pingsan
tidak sadarkan diri.
Kisah nyata ini mungkin membuat merinding bagi siapa
saja, betapa terharu dan bangganya pada sosok Pak Jokowi.
Sehingga tidak heran, para tukang sapu di Jakarta beberapa
hari lalu mendeklarasikan diri mendukung Jokowi-JK karena
kepeduliannya kepada orang-orang kecil seperti mereka.
Alasannya sederhana seperti yang dikatakan Pak Jokowi
berulang-ulang yakni beliau hanya ingin "memanusiakan
manusia".
Medio Maret 2013, ketika sedang melakukan pengumpulan
data skripsi, saya mewawancara seorang buruh perkebunan
yang kebetulan sedang libur kerja Pak Paimo namanya.
Seperti biasa, saya sering menanyakan isu out of topic
yang sekiranya dikuasai responden agar wawancara tidak
berjalan kaku.
Pak Paimo adalah tetangga masa kecil Jokowi. Dia mengenal
Gubernur DKI Jakarta ini adalah sosok yang sangat prihatin
dimasa kecil hingga remaja. Dua kali rumah Jokowi digusur
oleh pemerintahan saat itu. Pak Paimo pernah membantu
keluarga Jokowi untuk mengangkut perkakas rumahtangga
yang tersisa ke mobil bak. Masih lekat pula dalam ingatan
beliau ketika Jokowi kecil mengangkuti perkakas tersebut
sambil tak hentinya menangis.
Menurutnya, Jokowi sudah ditempa dengan kehidupan
yang sulit sedari kecil, sehingga dengan sifat dasarnya yang
prihatin dan sederhana. Pak Paimo yakin Jokowi tidak akan
memiliki niat untuk membuat rakyatnya menderita seperti
yang pernah dialaminya di masa kecil ataupun mengambil
hak-hak yang bukan miliknya. Dalam hati saya mengamini.
Semoga Pak Paimo benar. Semoga seorang Jokowi mampu
menjawab harapan rakyat Indonesia untuk memiliki
seorang pemimpin yang mengayomi, yang hidup untuk
bekerja, dan bukan bekerja untuk hidup. (Muhammad
Abdul Aziz/ mangkatnekat.wordpress.com)
.
Ke mana pun Joko Widodo (Jokowi) pergi, keempat pria
berambut cepak ini selalu setia mengikuti. Mereka selalu
bersiaga dengan headset warna putih di telinga layaknya
agen-agen rahasia di film.
Keempat pria ini tak lain adalah ajudan Jokowi yang selalu
menempel sang calon gubernur DKI Jakarta itu selama
menjalankan aktivitasnya di Ibukota. Beberapa di antara
mereka adalah anggota kepolisian, sisanya adalah ajudan
pribadi Jokowi.
Banyak kenangan yang didapat para ajudan ini selama
mengikuti Jokowi. Salah satunya adalah Kuntoro. Pria asli
Solo, Jawa Tengah, ini mengakui bahwa sosok Jokowi
berbeda dengan pejabat lainnya. Meski sudah menjadi
orang penting dengan posisi Gubernur Jakarta, Jokowi
tidak suka protokoler yang kaku.
“Bapak orangnya biasa-biasa saja. Enggak terlalu suka
diatur-atur,” ujar Kuntoro.
Jika dalam kerumunan, lanjutnya, para ajudan selalu
berusaha memberikan batas kepada warga agar tidak
terlalu dekat dengan Jokowi. Namun, hal ini yang paling
tidak disukai Jokowi.
Dengan nada datar, Jokowi biasanya langsung
menginstruksikan agar ajudannya tidak menghalang-
halangi warga yang ingin bersalaman ataupun berfoto
bersama. Hal lucu pernah terjadi pada Kuntoro saat
menjaga Jokowi di tengah kerumunan.
“Saya pernah disangka copet karena menghalang-halangi
warga dan tangan saya kena badannya. Ha-ha-ha. Jadi,
setelah itu kami pakai seragam batik merah,” kenang
Kuntoro.
Ketidaksukaan Jokowi akan protokoler juga ditunjukkannya
di meja makan. “Pernah kami para ajudan makan di meja
sendiri, bapak di meja satunya lagi makan sendiri. Ternyata
Bapak minta kami makan saja satu meja sama dia. Jadi,
sekarang kalau makan, ya, sama-sama semeja dengan
ajudannya,” kata Kuntoro.
Dalam hal makanan, Jokowi pun tidak memiliki menu
favorit. Di mata Kuntoro, Jokowi sangat sederhana. Dia
melahap semua makanan yang diberikan kepadannya.
“Semua makanan enak kayaknya buat bapak. Ha-ha-ha,”
ujar Kuntoro.
Kendati tidak memiliki menu favorit, Kuntoro menuturkan,
Jokowi sangat senang makan di warung tegal (warteg).
“Suka buanget dia makan di warteg pas putaran pertama.
Sampai kami (ajudan) bercanda ke bapak, ‘Pak, jauh-jauh
ke Jakarta jangan makan warteg terus’,” ujar Kuntoro.
(Kompas.com)
Dulu, tahun 2011, sebelum Jokowi menjadi Gubernur DKI,
dia berkunjung ke kantor teman saya di Fatmawati. Saat
itu kami sudah siap-siap menyambut Walikota yang isu-
nya akan jadi Gubernur DKI, walikota yang prestasinya
mendunia.
Kami pikir Jokowi akan datang dengan mobil mewahnya
dan beberapa ajudan lengkap seperti layaknya pejabat
Indonesia yang lebay. Namun yang bikin saya kaget, saat
saya dan kawan-kawan duduk di depan kantor Fatmawati,
Jokowi turun dari Taksi Ekspress dan menyeberang jalan.
Dia cuma bawa bungkusan kresek hitam dan nyangklong
tas. “Lha, itu walikotanya,” kata teman saya kaget.
Kesederhanaan Jokowi adalah kesederhanaan yang ‘asli
tanpa dibuat-buat’. Kesederhanaan yang otentik dengan
pribadinya.
Waktu sekretaris teman saya nanya ke Pak Jokowi “Pak
mau minum apa dan makan apa” jawab Jokowi santai
sambil menaikkan bahunya. Gerakan yang khas sambil
mengatakan, “saya mau kacang tanah aja, ada?” Kami
semua melongo. Seorang walikota terkenal doyannya
kacang tanah.
Ada hal yang menarik soal Jokowi bila bicara makanan
kesukaannya kacang tanah dan singkong rebus. Dulu waktu
ia masih kecil, sekitar tahun 1967, ia selalu berbuka puasa
dengan kacang tanah, singkong rebus dan segelas air
putih.
Bapaknya masih nyupir truk. Jadi, sebelum jadi tukang
kayu, Ayah Jokowi nyupir truk, sedangkan ibunya berjualan
bambu untuk menambah penghasilan.
Namanya juga anak kecil, Jokowi pernah minta makan
daging ayam. “Bu, mbok sekali-kali kulo buka dengan
makan ayam goreng,” katanya. Tanpa sengaja, bapaknya
mendengar permintaan Jokowi.
Lalu, bapaknya, ngomong ke Jokowi “Le, anakku… singkong
rebus itu bapak dapatkan dari keringat bapak, dari uang
yang jujur. Sekarang kamu prihatin, tapi percaya, le. Uang
yang jujur akan menjadikanmu orang yang besar, orang
yang terhormat. Tapi bila kamu besar nanti tetaplah makan
dari uang yang jujur, yang berasal dari keringat dan doamu.”
Pesan bapaknya itu sampai sekarang masih diingat Jokowi.
Ayah Jokowi secara sederhana menceritakan bahwa
kejujuran adalah berkah terhebat dari sebuah rejeki yang
kita dapatkan.
Kejujuran dalam mencari rejeki membawa ketenangan
hidup. Semoga kita bisa menangkap hikmah dari secuil
kisah hidup Jokowi ini. (Anton DH Nugrahanto/Kompasiana)
Pekerjaan saya fotografer, seringlah bertugas ke luar
Jakarta. Suatu ketika ada pekerjaan di Solo, saya menginap
hampir seminggu di Hotel Novotel Solo. Karena bosan
sarapan di hotel terus, beberapa hari saya mencoba
mencari sarapan di kaki lima. Lalu bertemulah saya di
emperan kaki lima dengan penjual nasi liwet, Ibu Sum
namanya. Tidak jauh dari Hotel Novotel Solo. Beberapa
hari saya sarapan nasi liwet dia. Karena beberapa kali
bertemu terjalinlah pembicaraan saya dengan Ibu Sum.
Lalu jatuhlah ke topik walikota Solo yang lagi happening,
Jokowi. saya bilang, saya dengar walikota ini sangat
merakyat ya buu? … Tahu apa jawab Ibu Sum? “Itu nasi
yang kamu makan berasnya dari Pak Jokowi to mas?”
Dalam hati saya pikir kok bisa?
Kata Ibu Sum lagi, “lihat saja palingan bentar lagi dia
singgahin sini lagi berasnya.” Tidak lama berselang, lewatlah
sedan hitam Toyota, saya lupa plat nomor dan type
sedannya. Turunlah seorang bapak yang kurus, mengangkat
sekarung beras bersama sopirnya memberikan ke Ibu Sum.
Lalu langsung pergi sambil mengangguk lempar senyum
ke saya. Saya tidak mengenal siapa orang ini. Sayapun
senyum saja. Ibu Sum menepuk saya, “itu to mas Pak
Jokowi.” Air mata saya keluar seketika.
Kita Pemilu lagi. Anda tidak peduli. Atau golput. Atau
nyoblos. Presiden anda harus baru. Saya tidak mau
Indonesia gampang di otak-atik orang orang jahat.
Indonesia masih mempunyai harapan. Indonesia masih
mempunyai pemimpin yang pro rakyat. Hari ini dia nyapres,
buat memimpin Indonesia yang pro rakyat: Jokowi.]
Saya tidak mendewa-dewakan dia. Buat saya dia adalah
sosok putra Indonesia yang benar. Dia tidak jago berpidato.
Wajahnya kampungan. Tapi pikiran dan kerjanya Indonesia.
Dan Indonesia. Kalo ada pemimpin tulus, jujur dan baik
yang mau membereskan Indonesia, mengapa tidak
didukung? Sesederhana itu aja. Mari kita anggap, Prabowo
presiden. Anggap saja. 9 Juli coblos Jokowi. Salam Dua
Jari. (Peter Julio Tarigan, Storytelling Photographer, tinggal
di Jakarta. Bisa dihubungi lewat twitter dan instagram
@peter_julio)
Tulisan Adesmurf di Media Sosial
Akhir pekan lalu, saya dan suami bertolak kembali ke
Jakarta dari Solo, melalui Bandara Adi Soemarmo. Saat
tengah menunggu giliran masuk pesawat di tengah antrian
panjang, tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara sedikit gaduh
di belakang. Spontan menoleh, beberapa orang pun
melakukan hal yang sama.
Bahkan tak sedikit yang bergegas menghampiri ke arah
kerumunan. Sesosok pria dengan wajah sangat familiar
berdiri di tengah-tengah orang yang berebut untuk
menyapa dan berfoto bersama. Mengenakan celana jeans,
kemeja putih berlengan panjang yang digulung,
menyandang ransel hitam di pundak, ia terlihat sedikit
lelah, namun secara umum terkesan santai, tenang dan
ramah.
Pria itu menebar senyuman khasnya. Dia orang nomer
satu di DKI, Joko Wiodo yang tenar dengan sapaan akrab
Jokowi. Saya ikut berdegup melihat kehadiran beliau,
terutama melihat antusiasme orang-orang di ruang tunggu
keberangkatan. Seolah semua merasa ingin mendekat dan
menyapa. Sangat tergelitik untuk ikut menghampiri beliau,
namun saya pun separuh mengingatkan diri sendiri
sebenarnya, jangan sampai proses boarding terganggu.
Terlebih, kerumunan berjarak agak jauh dari titik kami
berdiri dan terhalang beberapa penumpang lain. Saya
berusaha fokus pada antrian, meski sesekali masih juga
melihat ke belakang. ‘Dzziig!’ Ada rasa yang sedikit asing,
namun membuat saya tiba-tiba dijalari perasaan haru
mendalam. Semacam cubitan bercampur pelukan hangat.
Belum tuntas keheranan, berikutnya saya kembali
menyaksikan sesuatu yang langka di negeri ini: seorang
pejabat publik terkemuka ikut di dalam antrian masuk ke
pesawat, untuk kemudian duduk di bangku belakang: kelas
ekonomi! Dalam penggambaran bak tokoh kartun, mungkin
rahang saya sudah terlepas jatuh ke lantai.
Baru kali ini saya duduk lebih depan daripada seorang
pejabat. Bukan tanpa alasan. Sudah terlalu sering saya
menyaksikan bagaimana pongahnya perangai para
penguasa ketika menggunakan fasilitas publik. Jangankan
mereka, para asisten dan lingkaran terdekatnya juga kerap
bertingkah berlebihan, selalu minta dilayani, diistimewakan
dan dimaklumi setiap kali mereka hadir. Tidak banyak yang
lebih memuakkan dari hal tersebut.
Tulisan pengalaman Adesmurf dikomentari orang lain yang
ternyata juga punya pengalaman mirip. Begini
pengakuannya: Benar-benar de javu (pengalaman yang
terulang), 28 april lalu saya mempunyai pengalaman yang
sama: flight yg sama, posisi duduk yang sama (kalo tidak
salah waktu itu beliau duduk di no 26/27, saya 1 baris di
depannya), kemeja putih digulung yang sama, riuh rendah
orang-orang yg ingin salaman dan berpoto dengannya.
Bedanya mungkin cuma saat itu dia narik koper kecil
(bukan bawa ransel) dan sampe Jakarta lebih beruntung
dari anda karena tidak perlu naik bus ke gedung terminal.
Sebagai bentuk penghormatan saya kepada beliau, saat
itu saya memilih sikap untuk ‘mengacuhkannya’, karena
saya yakin beliau juga membutuhkan privasi buat dirinya.
Sepertinya dia benar-benar gandrung naik kelas Ekonomi.
Bagaimana dengan anda?(merdeka.com)
Sutarti Wardojo (75), guru SD saat Jokowi bersekolah
bersekolah di SD Negeri 111 Tirtoyoso, Banjarsari Solo
Jawa Tengah. Dia sering mengajar semua kelas jika guru
yang lain berhalangan, sehingga beliau sangat sifat dan
karakter Jokowi.
“Saya hafal betul, Pak Jokowi itu dari SD sudah punya jiwa
kepemimpinan. Kalau istirahat sering memimpin teman-
berpeluh dan berbicara bersama rakyat ibu dan adik-adik tercinta Jokowi JK bersama Sultan HB X
3. Pak Jokowi memiliki keluarga yang
utuh, terbukti jelas saat beliau
menjabat dan turun tangan
kepada rakyat, memiliki visi dan
misi untuk pembangunan mental
yang hebat, bersikap dan
bertindak professional tetapi
merakyat. - Indrac Sutini (Banyumas)
Beliau sederhana, baik, cerdas,
merakyat, nggak ngomong besar
tapi kerja besar sudah terbukti.
Kalau beliau yang jadi presiden
insya Allah beliau bisa memimpin
rakyatnya dengan adil dan bijak,
dan semoga bisa menjadikan
Indonesia negeri hebat, aman, makmur, sejahtera,
bersih dari korupsi. Amin.
Suzi Dollah Mursid (Yogyakarta)
Bagi saya beliau adalah seorang
figur yang bersahaja. Beliau begitu
ramah, sopan, penyabar, mau
mendengar keluhan rakyat kecil.
Kami menginginkn seorang
pemimpin yang bisa mengerti
penderitaan rakyat kecil. Semua
yang diharapkan rakyat ada pada beliau. Walau saya
bukan seorang yang berpendidikan tinggi, namun saya
bisa merasakan serta membedakan mana yang bisa
menjalankan amanah dan mana yang hanya mengejar
kekuasaan. Jujur sudah 4 x pemilu saya golput. Kini
saatnya saya bangkit untuk menyuarakn hak pilih saya.
Pak Jokowi adalah pemimpin yang merakyat. Itulah
alasan saya kenapa saya memilih Jokowi. Salam 2 jari.
Ayang (Yogyakarta)
Pilpres 2014 adalah pilpres yg
pertama kali aku akan
menyalurkan aspirasiku. Kenapa
aku begitu antusias? Karena aku
tersadarkan dari golput selama ini
ternyata salah. Sebagai WNI aku
berhak bersuara.Adalah sosok
seorang Joko Widodo yang membangunkanku dari
rasa ketidak percayaanku akan politik di indonesia.
Aku adalah ibu tunggal dari 3 orang putri dan aku
adalah BMI di negara Singapura. Tiga belas tahun
lamanya aku mengais rezeki di sini karena hanya inilah
kemampuanku yang hanya berbekal pendidikan tak
seberapa. Aku semangat demi ketiga putriku walaupun
pengorbanan yang kurasakan sungguh luar biasa hanya
Tuhan yang tahu. Jauh dari anak dan keluarga apalagi
aku meninggalkan anak ketigaku waktu itu usianya
hanya 6bulan karena keadaan. Betapa sulitnya
kehidupan di desa. Dengan pendapatan yang sangat
tidak memenuhi kebutuhan kami. Pada saat itu tentu
keluarga saya masih utuh.
Desakan ekonomi yang memisahkan kami. Bertahun-
tahun di negeri orang betapa rindu akan damai negri
sendiri. Dan harapanku semoga pak jokowi menjadi
presiden dan bisa mewujudkan harapan kami rakyat
kecil yang hanya inginkan damai di negri sendiri. Kali
ini aku tidak akan golput lagi karena aku merasa visi
misi pak Jokowi itu yang benar-benar dibutuhkan rakyat
sepertiku. Atifa (Cilacap)
Mengapa saya pilih Jokowi?
Karena beliau mampu
membuktikan kerja buat rakyat.
Mampu mengayomi rakyat kecil
yg selama ini kurang perhatian
dari pemerintah. Mampu
mengubah tatanan kota dan
berani mengambil program revolusi mental yang
selama ini pemimpin-pemimpin belum mampu untuk
menerapkannya. Salam 2 jari jangan lupa pilih Jokowi-
JK.Ririn (Semarang)
Saya memilih jokowi Jokowi
karena beliau bertindak dengan
pasti dan dalam bertindak penuh
dengan kesederhanaan.
Kinerjanya mantap, alon-alon asal
kelakon. Salam 2 jari aku pasti
pilih Jokowi JK.
Saritih (Tegal)
Kenapa saya harus memilih Jokowi
sebab saya sangat mendukung
program dia yang sangat
sederhana dan sangat dibutuhkan
masyarakat miskin.
Saya ingat 9 tahun yang lalu ketika
saya harus kehilangan suamiku
yang sakit jantung dan tidak tertolong karena biaya
untuk berobat sama sekali tidak ada dan tidak ada
bantuan. Suamiku meninggalkan saya dan anak-anak
yang masih kecil-kecil dan walaupun anak saya yatim
tidak ada bantuan dari sekolah untuk melanjutkan
studi. Jadi walaupun saya jauh dari mereka saya harus
bertahan disini demi pendidikan mereka. Itu yang
menyebabkan saya konsisten memilih Jokowi.
Mutia (Cilacap)
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
4 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
5Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
Fenomena Jokowi berpeluang menjadi komoditas ekspor
Indonesia terpenting, apabila berhasil menjadi Presiden
RI ke 7. Fenomena Jokowi diperkirakan tidak hanya laku
di Indonesia tetapi akan memiliki pasar di negara-negara
lain di kawasan Asia Tenggara.
Ini dikatakan oleh Mong Palatino, politisi muda Filipina
lewat sebuah tulisannya yang berjudul The Effect in
Southeast Asia, yang dilansir lewat Thediplomat.com, (16/5)
Menurut politisi yang selama dua periode pernah duduk
sebagai anggota DPR Filipina mewakili kalangan pemuda,
pemimpin populis seperti Joko Widodo, memang bukan
hal baru di kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya sudah ada
pemimpin yang berciri seperti mantan walikota Solo itu,
diantaranya Benigno Aquino di Filipina dan Thaksin
Shinawatra di Thailand. Namun, menurutnya Jokowi
berbeda. Jokowi bangkit dari bawah, dari kalangan biasa.
Dia tidak berasal dari keluarga berpengaruh atau dari dunia
militer. Namun, berkat reformasi yang dilakukannya di
sektor pelayanan publik, menurut Mong Palatino, Jokowi
selalu memenangi Pemilu yang diikutinya sejak tahun
2005. Tidak seperti Benigno Aquino yang berasal dari
keluarga terpandang dan Thaksin yang memiliki kekayaan
berlimpah, Jokowi tidak mempunyai beban masa lalu
untuk melakukan perubahan. Kredibilitasnya justru
terbentuk karena sosok dirinya sebagai warga kebanyakan.
Palatino meyakini apabila Jokowi berhasil, fenomena
Jokowi dapat direplikasi untuk diterapkan di negara-negara
lain, dan akan membuat dia menjadi figur ideal untuk
kebangkitan gerakan sipil di Asia Tenggara. ”Jika itu terjadi,
fenomena Jokowi menjadi ekspor terpenting Indonesia
untuk negara-negara tetangganya,”kata dia.
“Kemenangan Jokowi akan menjadi pendorong signifikan
bagi demokrasi di Indonesia, memulihkan kepercayaan
publik pada Pemerintah dan menginspirasi gelombang
reformasi di kalangan elit politik. Namun nilai politiknya
tidak terbatas hanya bagi Indonesia namun Asia. Sebagai
presiden Jokowi dapat mewujudkan kerinduan rakyat jelata
di seluruh Asia Tenggara untuk representasi politik yang
lebih besar.” (Jaringnews)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertemu para Duta
Besar (Dubes) dari negara-negara Eropa Timur dan Tengah.
Dubes India, Gurjit Singh, menilai banyak hal yang bisa
dipetik dari kepemimpinan Jokowi di Jakarta.
“Pertemuan ini sangat penting dan kami belajar banyak
tentang apa yang telah Gubernur Jokowi lakukan untuk
setahun belakangan ini,” ujar Gurjit usai pertemuan di
Restoran Oasis, Jl. Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu
(7/5/2014) malam. Dalam pernyataan kepada media, Gurjit
menggunakan bahasa Inggris.
Dari pertemuan ini, Gurjit mengatakan para Dubes yang
hadir juga belajar mengenai rakyat Jakarta dan kesuksesan
apa saja yang telah didapat dalam kepemimpinan Jokowi.
Diskusi pun terjadi antara Jokowi dan para dubes tentang
bagaimana mereka menata negara yang dipimpinnya.
“Saya perlu mengatakan bahwa kami belajar banyak
tentang itu dan banyak dari kami berbagi mengenai
pengalaman kami, teknologi kami, untuk bekerja sama
dengan Jakarta karena kami semua merasakan hidup di
Jakarta, kami juga bagian dari Jakarta,” tambah pria yang
mengenakan surban ini.
Gurjit juga mendukung semua tentang Indonesia, termasuk
pemilu yang akan berlangsung. Ia menganjurkan rakyat
Indonesia memilih pemimpin yang bersahabat dengan
rakyat.
“Jokowi adalah seorang pemimpin yang bagus, memiliki
dedikasi yang bagus dan Indonesia sebaiknya memilih
pemimpin yang bersahabat dengan rakyat,” ujar
Gurjit.(Detik.com)
Di tengah-tengah cercaan kepada Joko Widodo di
Indonesia, Washington Post malah memuji mantan wali
kota terbaik itu lewat artikel mereka yang ditulis belum
lama ini. Media yang terbit di Amerika Serikat itu menulis
Jokowi Effect dengan analisis Tom Pepinsky, pakar politik
dari Cornell University.
Koran ini memaparkan popularitas Gubernur DKI Jakarta
yang melejit setelah kekecewaan masyarakat kepada
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang pada Pemilu
2004 lalu diharapkan bisa membawa perubahan. Joko
Widodo alias Jokowi dianggap jauh dari korupsi setelah
menunjukkan kepemimpinannya saat menjadi Wali Kota
Solo. “Penduduk Amerika malah mengenal SBY lewat
album musiknya,” demikian media itu menuliskan.
Efek popularitas Jokowi kemudian menjalar ke mana-mana.
Peta politik di Indonesia berubah dan lebih kompetitif.
Tidak seperti SBY pada 2004 lalu yang membuat Partai
Demokrat untuk kendaraannya menuju kursi presiden, kali
ini kerja Jokowi lebih mudah. Figurnya sudah menempel
di PDI Perjuangan. Energi maupun logistik tak perlu
dihabiskan untuk mengurus partai karena mesin politik
PDI Perjuangan sudah berjalan. “Ini membuat partai yang
berkuasa terpaksa bekerja keras.”
Washington Post juga menuliskan popularitas ini akan
dimanfaatkan PDI Perjuangan dengan semaksimal mungkin.
Mereka akan merebut kursi di DPR sebanyak mungkin.
Dengan besarnya suara dan kursi di DPR, PDI Perjuangan
tak perlu repot mencari koalisi. Partai koalisi selama ini
dianggap terlalu banyak menuntut
Media ini juga memberikan catatan akhir terhadap
pertempuran politik di Indonesia nanti. Jokowi dan timnya
diperkirakan tak akan terlalu banyak bekerja keras karena
popularitas. “Kondisi ini menjadi ancaman terbesar bagi
kandidat-kandidat presiden dari partai lain,” media itu
menuliskan. (tempo.co)
Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi
terus melesat. Tak hanya di Indonesia, nama mantan Wali
Kota Solo ini juga kerap muncul di berbagai media
internasional terkemuka di dunia. Karena itu tak
mengherankan seorang sopir taksi di Singapura pun tahu
temannya, bermain dan mengajak kembali ke kelas, jika
sudah habis waktunya. Heran saya teman-teman Jokowi
itu juga nurut semua sama beliau,”ujar Sutarti beberapa
waktu lalu.
Sutarti menuturkan, Jokowi yang hampir setiap hari lewat
di depan rumahnya, tak jarang membunyikan klaksonnya.
Seringkali juga turun dari mobil untuk sekedar menyapanya.
“Beliau itu ramah dan baik sama orangtua, buktinya sama
saya nggak pernah lupa,” tambahnya.
Sutarti mengaku senantiasa memberikan doa. “Saya ingin
menitip pesan buat pak Jokowi, agar selalu taat pada
agama. Jika ingin sukses menjadi pemimpin, kuncinya
hanya itu, taat pada agama,” pungkasnya. (Merdeka.com)
Saya kerap diserang pihak tertentu karena dianggap tidak
netral sebagai PNS, padahal saya bicara Fakta dan
pengalaman pribadi sebagai aktivis guru dan praktisi
Pendidikan atas reformasi pendidikan di DKI Jakarta......
Barusan saya baca mention dari bu Elin terkait isu bahwa
Ahok mengganti para kepsek muslim dengan non muslim
dengan dalih seleksi terbuka lelang jabatan kepsek. Saya
jawab : bahwa isu ahok mengganti kepsek non muslim
adalah TIDAK BENAR. Saya adalah kepala sekolah hasil
seleksi terbuka lelang jabatan kepsek di DKI Jakrta yang
menjadi Kepsek tanpa mengeluarkan biaya serupiahpun,
ini sangat berbeda dengan sistem sebelumnya. Seleksi
lelang sangat fair dan kalau yang lulus kemudian non
muslim maka itu adalah murni hasil lelang. Hasil Lelang
tidak merujuk pada agama peserta tapi PROFESIONALITAS
PESERTAnya. Seleksi lelang terbuka adalah upaya Jokowi-
Ahok membenahi birokrasi di DKI Jakarta. Bagi saya, ini
adalah salah satu contoh Revolusi mental yang dimaksud
Jokowi. Dulu, untuk menjadi kepsek sangat kuat aroma
kedekatan dengan pejabat dan di duga kuat diwarnai
suap/gratifikasi. Terjadi perubahan besar pendidikan di
DKI Jakarta, saat ini, kami para kepsek hasil lelang sama
sekali tidak di recoki oleh pungutan, setoran dan upeti.
BPK dan KPK masuk ke sekolah dan membongkar korupsi
BOP dan BOS 2013 di sekolah-sekolah di DKI Jakarta. Tentu
saja ini semua terjadi karena political will pemimpinnya,
uang rakyat dalam pendidikan saat ini bisa benar-benar
digunakan untuk membiayai pendidikan dan anak didik.
Saya share sebagai saksi hidup perubahan pendidikan di
DKI.....salam perubahan!
https://www.facebook.com/r.listiarti?fref=nf
Ibu Sutarti Wardojo, guru SD Jokowi
4. SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
6 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
7Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
siapa sosok Jokowi, baik fisik maupun karakternya saat
memimpin ibu kota Indonesia.
Salah satunya Nizar Abdullah, pria keturunan India, seorang
sopir taksi yang biasa mangkal di Bandara Internasional
Changi. Obrolan ringan itu berlangsung ketika dia
mengantar wartawanJaringan Informasi Bisnis Indonesia
(JIBI) ke salah satu hotel di kawasan Tanjong Pagar dalam
perjalanan sekitar 25 menit untuk mengikuti acara Citrix
Customer Experience Centre (CEC) Media Launch.
Ketika mendengar nama Jakarta, dia langsung teringat
pada Gubernur Jakarta dan sontak Nizarberkata“Ya Jokowi,
orang yang tidak mau korupsi, dia bersih,”
Pembicaraan melebar ke pesta demokrasi. Yang dia tahu,
sosok yang cocok memimpin Indonesia adalah Jokowi
karena menolak korupsi merajalela. Dengan konsistensi
seperti itu, menurutnya, Jokowi bisa jadi presiden.
Menurut Nizar, Jokowi lebih baik dibandingkan presiden
sebelumnya maupun yang sekarang. Sopir taksi tersebut
mengatakan kalau Jokowi bisa memberantas korupsi, bukan
tidak mungkin Indonesia bisa jadi negara maju. “Kalau ada
yang korupsi, masukin saja ke penjara,”
katanya.(Solopos.com)
Ilmuwan dari Singapore University of Technology and
Design, Profesor Chan Heng Chee, penasaran dengan cara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menata sebuah kota.
Atas dasar itu, ia mengikuti Jokowi blusukan ke Pasar Tanah
Abang dan Waduk Pluit. “Terutama dalam perilaku sehari-
hari warga dan tata organisasi. Padahal, setahu saya, untuk
menata itu sangat sulit,” kata wanita tersebut.
Chan mengatakan, dirinya memilih Jokowi di Solo dan
Jakarta sebagai obyek penelitian karena menganggap
aspek-aspek yang mendukung hasil penelitiannya lengkap.
Ada pemimpin kota yang memiliki banyak rencana soal
menata sebuah kota dan tentunya ada masalah tata kota
yang terjadi.
Menurut Chan, hasil penelitian berupa pola-pola
pendekatan yang dilakukan Jokowi dalam menata kota
akan diujicobakan kepada mahasiswa di tempatnya
mengajar. Bahkan, akan ada rencana kerja sama antara
universitas tersebut dan Jokowi secara langsung.
“Saya akan kembali lagi ke Singapura untuk
mempelajarinya. Saya berharap kami bisa kerja sama,”
ujarnya.
Chan bersama Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil
Kumar Nayar mengikuti Jokowi blusukan ke Pasar Tanah
Abang dan Waduk Pluit. Ada pula jurnalis dari New York
Times yang meliput kegiatan Jokowi di Waduk Pluit. Jokowi
tak keberatan aktivitasnya diikuti oleh tamu-tamu
mancanegara tersebut. (Kompas.com)
Nama Jokowi memang sudah go international. Untuk
kesekian kalinya, kiprahnya dibahas di media luar. Setelah
BBC menyebut ‘Obamanya Jakata’, The Malay Mail‘ Butuh
Jokowinya Malaysia’, The Hindu ‘Mana Jokowinya India?’,
kemudian giliran The Star Malaysia yang mengulasnya
lewat artikel berjudul ‘Lessons from Tanah Abang’ edisi 6
Agustus 2013.
Dalam ulasan tersebut, kolumnis ternama Karim Raslan
menuliskan “Blusukan yang dilakukan Jokowi tanpa
pengawalan ketat membuatnya bisa memecahkan masalah
langsung ke lapangan. Dengan cara ini, seorang pemimpin
bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi,” tulis Karim,
seperti dimuat The Star, Selasa (6/8/2013).
“Sebagai warga negara Malaysia yang baik, saya sarankan
pemimpin kita perlu ke Jakarta dan mencontoh apa yang
Jokowi lakukan di sana. Kita membutuhkan seorang
pemimpin yang melakukan blusukan untuk mendengar
dan belajar,” jelas Karim.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Syed Munshe
Afdzaruddin Syed Hassan juga menyebut Jokowi sebagai
sosok yang penuh dengan gagasan atau ide.
“Pak Jokowi memiliki sejumlah karakter yang menarik,
terutama sosoknya yang penuh dengan ide. Beliau memiliki
banyak ide untuk mengembangkan hubungan antara
masyarakat Jakarta dan Kuala Lumpur,” katanya beberapa
waktu lalu saat berkunjung ke Jakarta.
Selain penuh dengan ide, Afdzaruddin juga menilai Jokowi
sebagai pribadi yang ramah, pandai serta tegas. Dia
mengaku senang dapat bertemu secara langsung. “Beliau
itu orangnya ramah sekali, pandai dan juga tegas. Saya
senang sekali dapat bertemu dan berbincang secara
langsung. Beliau menyambut saya dengan baik,” ujar
Afdzaruddin.
Menteri Industri dan Perdagangan Malaysia Datuk Seri
Mustapa, pun mengaku terang-terangan mengagumi gaya
kerja Jokowi. Dia menulis dalam sebuah artikel yang dimuat
di Straits Times tentang inspirasi seorang Jokowi. Artikelnya
berjudul Jokowi’s work ethic is an inspiration.
Datuk Seri Mustapa mengaku pernah berdiskusi dengan
Jokowi di rumahnya di Kuala Lumpur. Saat itu Jokowi masih
menjabat sebagai wali kota Solo. Diskusi itu ditemani
dengan secangkir teh dan kerupuk.
Datuk Seri Mustapa mengaku banyak bertukar pendapat
tentang pengalaman berpolitik dan birokrasi dengan
Jokowi. Kehebatan Jokowi, menurut dia adalah
mengaplikasikan pengalaman sebagai enterpreneur di
bisnis mebel ke dalam perilaku saat menjabat sebagai wali
kota Solo. “Jokowi menekankan pentingnya masyarakat
merasa diberdayakan, hanya dengan cara itu mereka akan
mendukung inisiatif pemerintah daerah,” tulisnya.
Syed Nadzri Syed Harun, seorang kolumnis Malaysia,
menulis tentang kondisi negeri jiran dikaitkan dengan
sepak terjang Jokowi. Tulisan Syed Nadzri Syed Harun
dilansir koran The Malay Mail beberapa waktu lalu.
Nadzri menegaskan buruknya kondisi Malaysia saat ini
yang banyak dipimpin oleh orang-orang yang lebih
mementingkan urusan politik ketimbang aksi nyata. “Kita
butuh Jokowi di sini. Jokowi bahkan mau masuk ke gorong-
gorong dan mengunjungi daerah kumuh serta berbicara
dengan rakyat miskin tentang akses kesehatan dan
pendidikan,” tulisnya.
Haris Zuan, kolumnis, juga menulis pendapatnya tentang
perlunya memunculkan tokoh seperti Jokowi di Malaysia.
Dalam tulisan berbahasa melayum dia menulis, Malaysia
semestinya memerlukan ruang untuk membolehkan
pemain baru muncul.
“Mengapa politik Malaysia hari ini masih menampilkan
banyak tokoh daripada keturunan keluarga yang sama,
baik kerajaan mahupun pembangkang (oposisi)? Tanpa
ruang dan budaya yang demokratik, kita pasti sukar untuk
menemukan Jokowi Malaysia,” tulis Haris Zuan.
Putri Anwar Ibrahim, politikus muslim terkemuka, Nurul
Izzah, pun pamer foto dirinya dengan Jokowi. Dia berfoto
dengan Jokowi dan adik PM Malaysia Najib Razak saat
konser promosi Jakarta beberapa waktu lalu.Dalam akun
twitter-nya, Nurul Izzah me-retweet postingan kolumnis
Malaysia, Karim Raslan yang memposting foto Jokowi
dengan tiga anggota dinasti politik penting di Malaysia.
Mereka adalah Datuk Seri Nazir Razak, putra mantan
Perdana Menteri Tun Abdul Razak dan adik dari PM
sekarang Najib Razak. Nazir Razak kini adalah bankir
ternama dari CIMB Group. Sosok kedua yaitu Nurul Izzah
Anwar, putri dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang
juga anggota parlemen Malaysia. Tokoh ketiga adalah
Marina Mahathir, putri sulung mantan Perdana Menteri
Mahathir Muhammad. Mereka sangat senang bisa berfoto
dengan Jokowi. (Liputan6/Merdeka)
Debat capres pertama, melambungkan nama Jokowi – JK
di mata para pengamat dan media-media internasional.
Jokowi dinilai lebih kokoh membangun demokrasi dan
sistem hukum pemerintahan.
Hasil Debat Capres - Cawapres bertema “Demokrasi,
Otonomi Daerah dan HAM” di Balai Sarbini, 9 Juni silam,
pasangan capres – cawapres Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf
Kalla (JK), dinilai berhasil mengungguli capres-cawapres
nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tak
hanya penampilannya yang sederhana, namun
kecerdasannya pun tercermin dari program-program yang
dipaparkan pada debat capres-cawapres tersebut.
Sebagai capres yang dikenal dekat dengan rakyat, Jokowi
sangat paham bagaimana seharusnya demokrasi dijalankan
sebagai pondasi bangsa ini. Menurut Jokowi ketika
memaparkan soal demokrasi di debat tersebut, demokrasi
adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya.
Berbagai cara telah ditempuh oleh mereka, seperti dengan
blusukan dan musyawarah bersama masyarakat untuk
mendengarkan aspirasi mereka.
“Mengenai pemerintahan yang bersih, untuk mencapai
hal itu perlu ada dua syarat: Pertama, pembangunan sistem
seperti e-budgeting, e-catalogue, pajak online, dan lainnya.
Kedua, pola rekrutmen yang benar, yaitu promosi yang
terbuka,” ungkapnya.
Sementara mengenai kepastian hukum, JK menyatakan,
bahwa pelaksanaan hukum harus dilakukan dengan benar
sesuai dengan aturan yang ada. Dalam prosesnya, perlu
ada keteladanan dari pemimpin dalam menaati aturan
hukum, terutama mengenai HAM. “Selain itu, institusi
hukum seperti KPK harus diperkuat, baik dari jumlah
maupun anggarannya.Polisi dan jaksa juga harus sejalan
agar tercipta kepatian hukum,” ujarnya.
Bagi Jokowi, siapapun presidennya, yang baik akan
dilanjutkan dan yang kurang baik akan dihentikan. Namun,
menurut Jokowi, hal-hal yang sifatnya prinsip dan ideologis
akan tetap dimasukkan ke pemerintahan selanjutnya.
Untuk evaluasi, JK melihat, bahwa perekonomian Indonesia
mengalami kemerosotan, yang ditandai dengan banyaknya
defisit dan anggaran yang tidak berfungsi. “Maka perlu
adanya reformasi dalam sistem pemerintahan, yang disebut
dengan ‘Revolusi Mental’.” Kata JK.Salah satunya dengan
menciptakan sistem pemerintahan yang transparan. Jokowi
menambahkan, yang terpenting adalah pada saat
pelaksanaaan dan manajemen pengawasannya yang harus
diperkuat.
Tak terkecuali partai politik (Parpol). Menurut Jokowi,
Parpol harus merombak pola rekrutmen anggotanya, yaitu
lebih memilih berdasarkan track record dan prestasi. Terkait
dengan transaksional, Jokowi sudah menegaskan dari awal
bahwa mereka ingin menciptakan koalisi yang ramping
agar ke depannya lebih memprioritaskan kepentingan
rakyat, bukan kepentingan bagi-bagi kursi.
Ketika capres Prabowo menanyakan soal kerangka hukum
untuk menjaga prinsip Bhineka Tunggal Ika di masyarakat,
Jokowi menjawab dengan tegas. Menurut Jokowi, isu
Bhineka Tunggal Ika sudah final, selain itu upaya dalam
menjaga prinsip tersebut sudah ditunjukkan dengan contoh
konkret dalam pengangkatan Lurah Lenteng Agung yang
beragama non-mayoritas.
Begitu pula dengan soal kerangka hukum. Menurut Jokowi,
kerangka hukum sebenarnya sudah ada, tinggal
pelaksanaannya saja. “Semua sudah dibuktikan oleh upaya
yang dilakukan oleh Jokowi maupun Jusuf Kalla pada masa
kepemimpinannya,” katanya.
Sebagai pasangan yang telah berpengalaman di
pemerintahan, Jokowi – JK tampak begitu piawai
memaparkan persoalan-persoalan demokrasi, otonomi
daerah dan HAM,. Karena itu, pasangan capres nomor
urut dua itu sangat paham seperti apa keingainan rakyat
terhadap tema yang dibahas malam itu. Tak heran bila
Jokowi dengan tegas mengatakan, ingin tetap
mempertahankan sistem pemilihan langsung sesuai
keinginan rakyat Indonesia.
Kendati begitu, lanjut Jokowi, penting diefisienkan
pelaksanaan demokrasi dengan cara pemilihan serentak.
“Sehingga pemilu hanya dua kali yaitu pemilu legislatif
dan pemilu eksekutif untuk memilih Presiden/Wakil
Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati
dan Walikota/Wakil Walikota,” tuturnya.
Perdebatan HAM
Capres Prabowo agak kedodoran ketika menjawab
pertanyaan pasangan Jokowi-JK tentang Hak Asasi Manusia
(HAM). Bahkan saking bersemangatnya dalam menjawab
pertanyaan, lupa menjawab yang dipertanyakan. Dalam
menjawab pertanyaan, capres Prabowo dalam
pengamalam HAM selama dia di dinas kemiliteran,
menyerahkan penilaian kepada atasannya. Kalau itu
jawabannya, maka rakyat bisa mempersepsikan negatif
karena capres Prabowo diberhentikan dari dinas kemiliteran
oleh atasannya.
Dalam pelaksanaan HAM, capres Jokowi – JK jawabannya
tercermin sangat membumi. Misalnya, tentang kasus Susan,
lurah yang dipersoalkan warga karena ditempatkan di
kawasan yang mayoritas muslim, dan JK mengemukakan
pengalamannya dalam menyelesaikan konflik di Maluku,
Poso dan Aceh.
Skor 5 – 0 untuk Jokowi - JK
Ketua Institut Hijau Indonesia (IHI) dan Insiator Gerakan
Dekrit Indonesia, Chalid Muhammad mengatakan, Jokowi-
JK menjawab lebih detail pertanyaan moderator ketimbang
pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta. "Kalau di media
sosial, skornya 5-0 untuk jokowi," Kata Chalid dalam diskusi
bertajuk 'Evaluasi Debat Capres Putaran Pertama' di Kedai
Kopi Deli, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Chalid mencontohkan, Jokowi-JK menjawab lebih detail
terkait masalah korupsi diawali dengan pembangunan
sistem pemerintahan yang baik. Sedangkan Prabowo, lanjut
dia, gagal menjawab pertanyaan dan kurang berbagi waktu
dengan wakilnya, Hatta Rajasa.
Hal senada diungkapkan akademisi dari FISIP Universitas
Negeri Lampung (Unila), Arizka Warganegara. Menurutnya,
pasangan Jokowi-JK lebih paham demokrasi. Sedangkan
pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa masih melihat
demokrasi secara prosedural," ujarnya.
Dalam persoalan pelaksanaan demokrasi, lanjut Arizka,
pasangan Jokowi-JK menggambarkan ada kekuatan dialog
di dalamnya, sementra Prabowo-Hatta masih melihat
demoktasi secara prosedural. “Jokowi lebih kokoh
membangun sistem hukum pemerintahan dan lain-lainnya,
sementara Prabowo lebih pada membangun mekanisme
prosedural,” katanya.
Dalam konteks ide, menurut Arizka, Jokowi-JK lebih
operasional ketimbang Prabowo-Hatta. Sedangkan dalam
soal penegakan hukum, menurut Arizka, ide menarik JK
soal kepemimpinan, yaitu perlu kepemimpinan dengan
contoh atau teladan dan kepercayaan. "Memang benar
sistem hukum yang baik dan kuat, bisa terbangun dengan
kedua hal tersebut," ujarnya.
Sementara, pengamat hubungan internasional yang juga
kandidat dari Universitas Nasional Australia (ANU) Yasmi
Adriansyah mengatakan, bahwa dari berbagai tulisan di
media-media internasional, perhatian dunia terhadap
dinamika pemilihan presiden-wakil presiden di Indonesia
sangat tinggi. “Dan umumnya media internasional
berpandangan pasangan Jokowi-JK lebih unggul dalam
debat tersebut,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Yasmi, mayoritas media internasional
menyoroti isu HAM yang menjadi beban pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa. Yasmi mengamati pemberitaan
antara lain Reuters, Voice of America (VOA), ABC (Australia),
Channel News Asia (Singapura), Asian Wall Street Journal,
dan Financial Times. "Jokowi dinilai membuat kejutan
karena membalik ekspektasi sebagian publik yang pesimistis
dengan kemampuan pidatonya. Sebagai misal, Financial
Times dalam salah satu artikelnya menyebutkan 'Jokowi
Bersinar dalam Debat Capres'," tuturnya.
5. SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
8 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
9Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
Hal itu diamini oleh Wakil Ketua Umum Bidang
Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur. Menurutnya,
pemaparan Jokowi-JK lebih unggul dari Prabowo-Hatta.
“Tidak ribet karena langsung ke akar persoalannya.”
Elektabilitas Jokowi-JK Lebih Unggul
Dari hasil debat capres itu, hasil riset Lembaga Survei
Indonesia (LSI) menyatakan, elektabilitas pasangan Jokowi-
JK lebih unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-
Hatta Rajasa. Angka keterpilihan Jokowi tercatat rata-rata
47,5 persen, sedangkan Prabowo hanya 36,9 persen.
“Hasil survei itu berdasarkan debat capres pertama,” kata
Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi.
Dengan melihat debat capres itu, ada perubahan dari yang
tidak memilih menjadi memilih. Tingginya elektabilitas
Jokowi, menurut Dodi, karena dianggap mengungguli
Prabowo saat debat. Survei dilakukan di tujuh provinsi,
yakni Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Juga di tiga
wilayah, yaitu barat, tengah, dan timur. Survei melibatkan
2.400 responden yang dipilih menggunakan exit poll.
Mereka diwawancarai melaui telepon dan harus melihat
debat capres terlebih dahulu. (Tim Salam Dua Jari)
Pembangunan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan,
merupakan visi utama dari pasangan capres dan cawapres
Joko Widodo Jusuf Kalla. Salah satunya menumbuhkan
ekonomi kreatif, yang kini marak digeluti anak bangsa.
Dengan kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam
didukung oleh tingginya populasi orang muda, bangsa
Indonesia seharusnya bisa menjadi salah satu pengekspor
ekonomi kreatif terbesar di dunia. Dalam debat Capres
Cawapres, 15 Juni lalu, Joko Widodo (Jokowi) sebagai
pasangan capres-cawapres nomor urut 2 membeberkan
sejumlah program mengenai industri kreatif. Ia
mencontohkan banyak anak muda terjun di ekonomi kreatif
seperti musik, animasi, seni pertunjukan dan video. "Produk
kreatif, design produk, kita sangat banyak, ruang-ruangnya
belum diberikan dukungan penuh oleh pemerintah, kalau
memiliki dukungan penuh, kita bisa mengembangkan,"
ungkapnya.
Jokowi mengatakan, seni pertunjukkan dengan mengangkat
kebudayaan Indonesia dapat meningkatkan sektor
pariwisata. Bila hal itu didukung dengan manajemen
panggung serta probosi yang baik."Dunia animasi kita
diekspose ke luar, yang menikmati bukan kita,
komandannya dari luar. Anak muda kita umur 25-30 tahun
terjun di bidang ekonomi kreatif," katanya.
Karena
programnya itu pula Prabowo Subianto sebagai capres
dari pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 “tekuk
lutut” sekaligus mempecundangi tim penasehatnya.
"Saudara Joko Widodo tim penasehat saya bilang apapun
nanti jangan pernah setuju apa yang disampaikan Jokowi,
itu nasehat, saya bukan politisi profesional, saya tidak mau
dengar penasehat, saya sejalan dengan Joko Widodo,"
katanya.Terhadap program Jokowi itu, Prabowo mengaku
tidak bisa menolaknya. ide yang dimunculkan Jokowi sangat
baik,” akunya.
Secara definitif, ekonomi kreatif yang dipopulerkan John
Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How
People Make Money From Ideas itu, dapat diartikan sebagai
segala kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas
(kekayaan intelektual), budaya dan warisan budaya maupun
lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Sementara
industri kreatif adalah industri-industri yang berbasis
kreativitas, keterampilan, dan talenta yang memiliki potensi
peningkatan kesejahteraan serta penciptaan lapangan
kerja, dengan cara menciptakan dan mengeksploitasi HaKI
(hak atas kekayaan intelektual). Jika dianalogikan maka
ekonomi kreatif adalah kandangnya, sedangkan industri
kreatif adalah binatangnya.
Ekonomi kreatif yang merupakan gelombang keempat
peradaban manusia, memiliki 14 sub sektor industri, yaitu
periklanan (advertising), arsitektur, pasar seni dan barang
antik, kerajinan, desain, fashion, video/film/animasi/
fotografi, game, musik, seni pertunjukan (showbiz).
Kemudian, penerbitan/percetakan, software, televisi/radio
(broadcasting), dan riset serta pengembangan (R&D).
Saat ini, industri kreatif di dunia tumbuh dengan pesat
seperti tercermin dari nilai ekonomi kreatif global yang
diperkirakan dengan tingkat pertumbuhan 5% per tahun,
yang akan berkembang dari US$ 2,2 triliun pada Januari
2000 menjadi US$ 6,1 triliun tahun 2020. Di Indonesia,
kendati belum diberi ruang yang luas oleh pemerintah,
industri kreatif telah memiliki kontribusi yang sangat besar.
Menurut data Kementerian Perdagangan, pada tahun 2006
industri ini menyumbangkan Rp 104,4 triliun, atau berperan
rata-rata 4,75% di periode 2002-2006 dalam produk
domestik bruto (PDB) nasional. Jumlah ini, melebihi
sumbangan yang diberikan oleh sektor listrik, gas dan air
bersih.
Tiga sub sektor industri kreatif yang memberikan kontribusi
paling besar terhadap PDB nasional, adalah fesyen 30%,
kerajinan 23% dan periklanan 18%. Selain itu, sektor ini
mampu menyerap 4,5 juta tenaga kerja dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 17,6% di tahun 2006. Ini jauh
melebihi tingkat pertumbuhan tenaga kerja nasional yang
hanya sebesar 0,54%.
Namun, industri kreatif ini baru memberikan kontribusi
ekspor sebesar 7%, padahal di negara-negara lain, seperti
Korea Selatan, Inggris dan Singapura, kontribusinya rata-
rata di atas 30%. Nah, bila kini Jokowi mengangkat program
ekonomi kreatif jika terpilih sebagai presiden, bukankah
betapa jelinya Jokowi melihat peluang yang belum diurus
secara benar oleh pemerintahan sekarang ini. "Apabila
terpilih menjadi Presiden dan Wapres, Jokowi-JK akan
menjadikan Ekonomi Kreatif (knowledge economy) sebagai
salah satu tulang punggung ekonomi nasional," terang
Tim Ahli Jokowi-JK, Andreas Pareira.
Untuk itu, Andreas menegaskan, pemerintah Jokowi-JK
kelak akan memberikan perhatian khusus melalui
pendidikan-pendidikan dan ketrampilan yang mendukung
kreasi dan inovasi generasi muda Indonesia. "Jokowi-JK
akan memfasilitasi melalui berbagai program ekonomi
kreatif untuk mendorong generasi muda Indonesia masuk
dalam industri ekonomi kreatif," tandasnya.
Komentar senada diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia (APINDO) Franky Sibarani. Menurutnya, isu
pariwisata dan ekonomi kreatif sangat lekat dengan rekam
jejak Jokowi saat menjabat Walikota Solo dan Gubernur
DKI Jakarta. “Pak Jokowi sepanjang menjabat Walikota
Solo dan Gubernur DKI memang menempatkan sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai prioritas ekonomi
daerah, seperti Solo Batik Carnival dan berbagai festival
seni budaya di Jakarta. Tak mengherankan beliau
mengangkat isu ekonomi kreatif dalam debat bidang
ekonomi. “ jelasnya.
Penguasaan Jokowi terhadap sektor ini, tambah Franky,
ditunjukkan melalui penjelasan yang rinci tentang sinergi
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sebagai dua sektor
yang saling mendukung. “Saat menjelaskan tentang
ekonomi kreatif seni pertunjukan, Pak Jokowi secara
eksplisit menunjukkan potensinya sebagai kekayaan
pariwisata. Hal ini telah ditunjukkan beliau ketika
membangun Solo sebagai kota tujuan wisata MICE. “
katanya.
Alex Komang, Aktor Film:
Aroma Segar bagi Industri Film
Ide Jokowi dalam pemaparan debat capres merupakan
angin segar bagi industri kreatif di Indonesia. "Saya
menyambut baik apa yang disampaikan Jokowi bahwa
ekonomi kreatif perlu dikembangkan. Banyak sekali
industri kreatif yang bisa memajukan negara," katanya.
Ide ekonomi kreatif ini, lanjut Alex, sangat relevan bagi
generasi muda yang kreativitasnya tak terbatas. “ Ide itu
tepat dengan memberi fasilitas lengkap terhadap kami
untuk mengaktualisasikan diri,” jelasnya. Selama ini,
tambah Alex, para seniman dari berbagai bidang kerap
terbentur oleh regulasi. Bahkan untuk beberapa izin
tertentu, mereka susah mendapatkannya.
Rofi, Pegiat Bidang Animasi
Pas dan Tepat untuk Mendukung Ekonomi Kreatif
Negara maju, mempunyai hutang terhadap animasi.
Contohnya Jepang dengan animasi Captain Tsubasa,
sehingga anak-anak Jepang suka untuk bermain bola.
Banyak negara-negara maju yang melakukan promo
sebuah produk atau gagasan lewat animasi. “Statemen
Jokowi tentang ekonomi kreatif adalah pas, dan tepat
untuk mendukung program ekonomi kreatif,” katanya.
Abdee Negara, Gitaris Slank
Ekonomi Kreatif Masih Dipandang Sebelah Mata
Gitaris Slank, Abdee Negara yang juga menjadi salah
satu penggagas Revolusi Harmoni, mengatakan dukungan
terhadap gagasan Jokowi.
"Selama ini posisi ekonomi kreatif masih dipandang
sebelah mata, padahal potensinya cukup bagus. Ke
depan, pemerintah harus menjadikan industri kreatif
lebih baik lagi," katanya.
Karena itu, lanjut Abdee, pemerintahan Jokowi harus
membangun sub sektor bidang musik, animasi, film atau
industry lainnya dengan membangun sebuah kawasan
industri kreatif di berbagai daerah. "Kalau kawasan
industri kreatif ada, itu akan menjadikan masyarakat
lebih kreatif dan produktif lagi," katanya.
Mia Maria, Kurator Seni Independen:
Mengutamakan Karya Seniman Lokal
Kurator seni independen, Mia Maria mengatakan,
perlunya sebuah dukungan pemerintah ke depan dan
swasta untuk memamerkan karya para seniman lokal
yang kesulitan memamerkan karyanya ke luar negeri.
"Saya masih ingat Pak Jokowi mengatakan dalam debat
capres bahwa Duta Besar Indonesia di luar negeri harus
jadi marketing segala macam produk Indonesia,"
paparnya. (Tim Salam Dua Jari)
Tak heran, saat debat yang berlangsung di Hotel Gran
Melia Jakarta, dua Jokowi dengan fasih menjelaskan
tentang pentingnya ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi
Indonesia. Jokowi menyadari dukungan negara terhadap
sektor ini masih kurang, karena belum menjadi prioritas
ekonomi nasional. Padahal, ekonomi kreatif yang banyak
diisi oleh anak muda ini, memiliki potensi penting, bukan
hanya di level lokal tapi juga internasional. Oleh karena
itu, Jokowi menegaskan komitmennya membangun sektor
ekonomi kreatif jika terpilih menjadi Presiden Indonesia
mendatang.(Tim Salam Dua Jari)
Debat capres putaran ketiga antara Joko Widodo (Jokowi)
vs Prabowo Subianto, tak kalah serunya dengan debat-
debat sebelumnya. Para pengamat menilai, Jokowi lebih
unggul.
Debat capres putaran ketiga, 22 Juni lalu, di Hotel Holiday
Inn, berlangsung seru. Mengangkat tema Politik
Internasional dan Ketahanan Nasional, yang dipandu
moderator Hikmahanto Juwana, capres nomor urut 2 Joko
Widodo (Jokowi) tampil memukau, kendati lawannya dari
capres nomor urut 1 Prabowo Subianto mantan
petinggi militer.
Pandangan Jokowi dalam debat capres ketiga itu,
dengan tegas menyatakan akan melakukan
modernisasi alat-alat pertahanan, jika ia terpilih
menjadi presiden. Menurut dia, modernisasi terutama
harus dilakukan pada pertahanan cyber dan hibrid.
Modernisasi industri pertahanan itu, lanjut Jokowi,
juga harus dijadikan peluang Indonesia untuk ambil
bagian dalam pergeseran geopolitik ke Asia. Jokowi
mencontohkan, bahwa modernisasi alat dilakukan
melalui dimilikinya drone atau pesawat tanpa awak.
Menurutnya, drone bisa memberikan manfaat baik
dari sisi ekonomi maupun ketahanan nasional. Drone
ini, tambah Jokowi, akan dipasang, di tiga kawasan
yaitu Timur, Barat, dan Tengah Indonesia, bisa di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, atau Sulawesi.
"Dengan drone, bisa dilihat mana ada kekayaan
ekonomi maritim yang diambil. Drone berguna untuk
pertahanan, bisa mengejar ilegal fishing, ilegal logging.
Artinya selain perbaikan alutsista juga untuk ketahanan
ekonomi kita," katanya. Jokowi menyayangkan kekayaan
laut sebesar Rp 300 triliun yang hilang karena ilegal fishing.
Permasalahan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan
dimulai pada 2015 itu, secara briliant dijawab Jokowi
dengan baik. Ia menawarkan dua solusi untuk menyambut
hal tersebut. "Untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang
penting pertama adalah pembangunan manusia.
Pembangunan technopark yakni tempat-tempat latihan
untuk anak muda perlu segera dilakukan. Tidak ada lagi
ruang mau atau tidak mau, ini harus kita hadapi," tuturnya.
Jokowi menambahkan poin kedua mengenai Masyarakat
Ekonomi ASEAN, yakni diplomasi perdagangan yang harus
diperkuat. "Solusi kedua adalah diplomasi perdagangan
harus diperkuat bagi dubes-dubes di ASEAN. Dubes juga
harus berperan sebagai penjual. Artinya harus mampu
memasarkan produk-produk di daerah," tambahnya.
Bagi Jokowi penting bagi dubes untuk memasarkan produk-
produk dalam negeri ke luar negeri. "Dubes-dubes kita
diplomasinya 80 persen di bidang perdagangan. Mereka
harus bisa mencari pasar. Bisa bernegosiasi dan transaksi.
Saya kira tercepat itulah yang ingin kita kerjakan
menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN," ungkapnya.
Begitu juga soal hubungan Indonesia – Australia, yang
sebelumnya ditanyakan Jokowi kepada Prabowo, sikap
Jokowi sangat jelas dan tegas. Ia menekankan, harus adanya
unsur kepercayaan, yang merupakan elemen penting
membangun hubungan Indonesia – Australia. "Masalahnya
ada di trust, soal kepercayaan. Misalnya dalam kasus
penyadapan yang terjadi baru-baru ini. Itu tanda kurang
adanya trust," jelasnya.
Atas persoalan tersebut, Jokowi juga menawarkan
solusinya. "Yang diperlukan adalah diplomasi pemerintah
dengan pemerintah, pelaku bisnis dengan pelaku bisnis,
dan masyarakat Indonesia dengan Australia. Ini yang akan
mengurangi konflik-konflik yang ada," tambahnya.
Hubungan-hubungan tersebut, lanjut Jokowi, akan
menciptakan trust antar Indonesia dengan Australia.
Terhadap hal tersebut, yang juga penting di mata Jokowi,
adalah meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata asing.
"Kita sering dianggap sebagai negara yang lebih lemah.
Masalah kewibawaan ini harus jadi catatan khusus bagi
presiden. Jangan sampai dilecehkan atau diremehkan gara-
gara dianggap lemah dan berwibawa," katanya. '3f
Jangan Dipikir Saya Tidak Bisa Tegas
Terhadap sikapnya, diawal debat capres putaran ketiga
itu, Jokowi secara serius menegaskan, karena beragam
anggapan bahwa dirinya tidak bisa tegas. "Jangan dipikir
saya tidak bisa tegas. Tegas itu berarti berani mengambil
keputusan dan mengambil resiko," tuturnya.
Terutama mengenai wilayah kedaulatan Indonesia, ia akan
bersikap tegas. "Kalau sudah jelas bahwa pulau itu milik
kita maka sudah menyangkut kedaulatan dan kepentingan
nasional, maka kita harus tegas," ungkap Jokowi yang
mengenakan batik dalam debat ini.
Jokowi menambahkan, bahwa yang paling penting adalah
peran diplomasi. Ketegasan diperlukan ketika sudah jelas
ada pendudukan di kawasan yang jelas ada di teritorial
Indonesia. "Kalau masalah batas yang belum jelas,
pemerintah akan menyelesaikannya secara diplomasi,"
ungkap Jokowi.
Menutup debat capres ketiga, Jokowi menyatakan
gagasannya bahwa Indonesia akan menjadi poros maritim
dunia. Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini sangat yakin,
bahwa Indonesia memiliki peluang untuk melakukan hal
tersebut dengan melihat potensi maritim negeri ini. "Kita
menyadari bahwa geopolitik ekonomi yang ada dari Barat
menuju ke Timur, dari Barat menuju ke Asia. Kita punya
keuntungan berada di tengah-tengahnya," tuturnya.
Bagi Jokowi, pergeseran geopolitik ekonomi itulah yang
menjadi tantangan ke depan yang harus di hadapi bangsa
ini. "Ke depan kita akan menjadi poros maritime dunia. Ini
agar negara kita berwibawa dan dihormati," tambahnya
Dalam sambutan penutupannya, Jokowi juga mengutip
perkataan Jenderal Sudirman. "Saya ingin mengutip
perkataan Jenderal Sudirman. Bahwa satu-satunya hak
milik republik ini yang tidak berubah adalah angkatan
perang Republik Indonesia. Kita harus memastikan apa
yang dikatakan Sudirman tersebut bisa tegak dan kita
dirikan bersama-sama," pungkasnya.
Dalam debat capres kali ini pun, Prabowo kembali bertekuk
lutut atas program Jokowi di bidang Politik Internasional
dan Ketahanan Nasional. Menurut mantan komandan
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini, banyak
pandangan yang baik dari Jokowi mengenai Politik
Internasional dan Ketahanan Nasional. "Saya melihat
banyak yang baik. Kalau yang baik harus kita bilang yang
baik dan kita dukung," akunya.
Gagasan Jokowi Lebih Menggairahkan
Atas pemaparan Jokowi di ajang debat capres ketiga itu,
tak kurang dari peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) bidang kajian politik luar negeri dan
pertahanan, M. Haripin, angkat jempol buat Jokowi.
Menurutnya, gagasan yang disampaikan capres Jokowi
dalam debat capres itu, lebih menggairahkan dibandingkan
dengan gagasan yang disampaikan Prabowo.
Yang dimaksud menggairahkan, adalah Jokowi
menyinggung persoalan yang lebih menarik berkaitan
dengan tema debat. Utamanya, Jokowi bicara soal
dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, memanfaatkan
drone (pesawat tanpa awak), dan poros maritim dunia.
“Saya lihat penampilan Jokowi dari segi artikulasi dan
substansi justru lebih menggairahkan, Jokowi menunjukkan
bahwa dia ingin Indonesia lebih berperan aktif lagi dalam
berpolitik luar negeri ” tuturnya.
Sementara itu, Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar
Madani (Lima) Indonesia menilai, bahwa komitmen capres
Jokowi dalam mendukung kemerdekaan Palestina sebagai
sebuah negara dan diakui secara penuh keanggotaannya
di PBB, justru merupakan sikap tegas dan cerdasnya
pemahaman atas konstitusi.
“Apa yang disampaikan Jokowi adalah gambaran agar
publik melihat, bagaimana mungkin dirinya yang akan
melanjutkan gagasan politik Trisakti Bung Karno,
tetapi melupakan apa yang menjadi esensi dari sebuah
kemerdekaan yang merupakan hak sebuah bangsa,”
kata Ray.
Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar. Bahkan,
Marwan menilai Jokowi unggul 6-0 atas Prabowo
Subianto dalam debat capres ketiga tersebut.
Menurutnya, penjelasan Jokowi tentang pertahanan
nasional dan hubungan luar negeri lebih sistematis,
rinci dan lebih terarah.
Keunggulan Jokowi lainnya, lanjut Marwan, terletak
pada apa yang disampaikan Jokowi dalam debat
capres itu mencerminkan tentang kebutuhan national
bangsa Indonesia. Misalnya, terkait modernisasi alutsita,
peran Dubes yang harus lebih aktif dalam proses
perdagangan antar negara, dan beberapa persiapan
menjelang Asean Economic Community pada akhir 2015.
“Kedepan saya yakin, jika Jokowi menjadi presiden akan
mengimplementasikan apa yang disampaikan tadi,”
katanya.
Kualitas Jokowi, menurut Marwan, terlihat saat
menyampaikan beberapa gagasannya tentang hubungan
internasional dan pertahanan nasional. Jokowi, imbuh
Marwan, tidak mengulang-ulang perkataan, dan apa yang
disampaikan lebih relevan atas beberapa permasalahan
yang terjadi di Indonesia.
Penyampaian Jokowi, sambung Marwan, lebih terarah dan
terprogram dan lebih punya nuansa solutif bagi kebutuhan
nasional bangsa Indonesia, untuk meningkatkan wibawa
nasional kita di mata international. “Salah satunya adalah
dengan memperkuat persenjataan modern, menguatkan
industri peralatan nasional dalam negeri, terutama di
bidang peralatan militer produksi dalam negeri,” tandasnya.
Selain persoalan pertahanan, apa yang disampaikan Jokowi
terkait perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
ada di luar negeri juga sangat bagus. “Sekali lagi, apa yang
disampaikan Jokowi sesuai dengan kondisi saat ini,”
ungkapnya. (Tim Salam Dua Jari)
6. SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
12 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
11Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
ERWIN GUTAWA
Dengan revolusi mental
semua bisa dibenahi,
membuat orang punya
kreativitas lebih baik.
FAISAL BASRI
Jokowi bisa memperbaiki ke
arah yang lebih baik, sikapnya
berani mengambil resiko
dengan melakukan komunikasi
langsung ke masyarakat
BUTET KERTARADJASA
Jokowi itu pekerja, pekerja dan
pekerja, sedangkan yang lain
mengaku bekerja padahal
belum bekerja
KH. SAAFI MAARIF
Dia sosok yang sederhana
dan tidak sombong. Dia
pemimpin yang bicara apa
adanya. Masrakat perlu
pemimpin seperti ini.
DAHLAN ISKAN
Jokowi adalah arus besar
kecintaan rakyat, dia tidak bisa
dibendung. Itu realitas politik
saat ini.
PROF. RHENALD KESALI
Daripada menjegal Jokowi,
mengapa tidak bergabung saja
dan selami dia sebagai role
model.
KHOFIFAH INDAR
PARAWANSA
Jokowi tenang sekali,
penyampaianya tertata dan
mudah dicerna masyarakat
KILL THE DJ
Dulu aku nggak peduli politik.
Tapi kali ini aku peduli sama
orang baik yang memberi
harapan pada bangsa
Indonesia
M. FAJROEL RAHMAN
Jokowi adalah harapan baru
Indonesia
AGUS NOOR
Memilih Jokowi berarti
memilih Indonesia yang
toleran!
YUKIE PAS BAND
Rakyat ingin pemimpin yang
bisa duduk bersama. itu semua
ada di Jokowi.
IAN ANTONO
Selera musiknya agak lain
dari pemimpin lain. Saya
sudah kenal dan perhatikan
Jokowi sejak lama.
KIKAN
Saya lama memperhatikan
Jokowi. Dia Pekerja keras
ELLO
Jokowi nggak gila hormat, dia
bersahaja banget. Gue butuh
pemimpin seperti itu. Tegas
enggak keras, bersahaja dan
merakyat.
GLEN FREDLY
Saya yakin Jokowi kunci
membenahi birokrasi yang
baik, transparan dan dekat
dengan masyarakat
Indonesia.
GADING MARTEN
Dulu LUBER (langsung umum
bebas dan rahasia), sekarang
nggak ada rahasianya. Saya
dukung Jokowi
CAK LONTONG
Dia luar biasa. Bekerja
sederhana, memberi
contoh. Hanya pemimpin
yang memberi contoh yang
bisa memimpin Indonesia.
BIMBIM SLANK
Gua penasaran makanya gua
ikutan. Luar biasa banget, baru
kali ini gua lihat pejabat kayak
gini.
OLGA LYDIA
Dia mau makan dengan siapa
saja bersama-sama, Merakyat!
OTONG KOIL
Saya berkesempatan
bertemu Jokowi di Bandung.
Kesederhanaanya sangat
menyentuh.
GIRING NIDJI
Saya yakin kalau jadi
Presiden, Jokowi akan
membenahi Jakarta dari
Istana
ASIA UZIA
Jokowi tidak sekedar
pemimpin. Dia menjadikan kita
memahamii permasalahan
yang ada dan menemukan
solusi sederhana.
YOHANES AGUNG NUGROHO
Regenerasi pemimpin muda
sudah saatnya terjadi. Sosok
jujur, sederhana dan merakyat
menuju Indonesia Baru.
ITUK ARTHAYANI
Pribadi santun, welas asih
terhadap rakyat kecil.
IAN ARDIAN
Lisan mungkin bohong.
Bahasa tubuh nggak
mungkin bohong. Bahasa
tubuh Jokowi jujur dan
sederhana.
SIGRIT RAHAYU
Sudah saatnya Indonesia
dipimpin oleh TUNAS yang
tumbuh dari rakyat sendiri dan
sudah terbukti
FRANSISKA PUTRI
Angin segar di politik
nusantara, menghadirkan
politik tanpa pencitraan
TISNA SANJAYA
Jokowi kita pilih dari fakta
budaya kerja dan perilaku
menata kota yang ditunjukkan.
ROY JECONIAH
Baru kali ini akan memilih
karena saya melihat Jokowi
bukan produk Orde baru.
Beliau muda, berani, cerdas
dan hormat.
PROF. ALWI SHIHAB
Jokowi dan JK mempunyai
tekad menciptakan Islam yang
rahmatan lil alamin. Artinya,
Islam yang ramah, yang sejuk
yang mempunyai semuanya.
PROF. H.A. MALIK FADJAR
Jokowi sudah menirukan apa
yang dilakukan Nabi
Muhammad, dimana dia
sering berjalan ke sudut-sudut
kota menemui orang lemah.
ACHMAD ROFIQ
Jepang sebelum adanya kartun
Tsubasa, sepak bolanya tidak
ada apa-apa. Jepang bisa
merevolusi mental melalui
animasi
HERU SUNARKO
Jokowi berasal dari rakyat.
Tidak ada kata TIDAK jika untuk
rakyat. Bagi Jokowi baik saja
tidak cukup bila bisa berbuat
lebih baik.
KEVIN DANIEL P
Pemimpin bukan hanya bisa
punya visi besar, tapi juga
bisa merealisasikannya.
PUTRI WIJAYA KUSUMA
Dua itu perdamaian. Simbol
kesempurnaan. yang dua
adalah kita. Simbol
kesempurnaan hamba Allah.
Bismillah, saya pilih dua.
YESS MERISA
Saya menaruh harapan besar
kepada Jokowi/JK agar
Indonesia lebih baik dan bersih
dari KKN. Berani bersih itu
baik!
ARISTYA RINI
Not all attemps ended as
expected, Jokowi given the
best of himself to Jakarta, and
now is the time for Indonesia.
SELAMAT PURBA
Sejak jadi Walikota, saya
berharap apa mungkin
Indonesia dipimpin beliau.
MARCELIA ARI
Pemimpin yang lahir murni
dari rakyat, Jokowi itu kita,
Rakyat. Mampu mengerti
keinginan rakyat ya dari
rakyat asalnya.
YULI W SUMANAGARA
...Kali ini saya sungguh-
sungguh peduli pada siapa
saya menggantungkan
harapan besar itu. He is my
hope.
DARMAWATI EFFENDI
Jokowi itu dekat dengan rakyat
dan dicintai rakyat karena
kesederhanaanya. Memberi
teladan. Merangkul semua
elemen bangsa
AMANI NATHAN
Karena dia menjadi presiden
untuk melayani bukan untuk
dilayani #Jokowi banget ya
ROSALINA SIAGIAN
Bosan dengan pemimpin gaya
bahasa dibuat santun. Cuma
Jokowi yang bisa membuktikan
bahwa pemimpin itu milik
rakyat.
VIRA
Penampilan yang jauh dari
pencitraan, karena ‘soul, mind
and body’ Jokowi adalah
bekerja untuk rakyat. Boneka
rakyat.
HERMAN JOSEPH
Jokoway, berdaulat atau
mati
SYAHRANI RAHIM
Jokowi adalah simbol dan
mimpi. Simbil bahwa pekerja
bisa menjadi politisi bersih dan
melayani. Mimpi bahwa cita2
proklamasi bisa kita raih.
RONIE HARDIOWIGUNO
Jika Sukarno ‘Putra sang fajar’,
Jokowi adalah ‘Api sang
surya’Dialah yang akan
mengembalikan kejayaan
nusantara.
GOENAWAN MOHAMAD
Menjadi Indonesia adalah
menjadi manusia yang
bersiap memperbaiki
keadaan
RIA GROENVELD
Jokowi satu-satunya pemimpin
yang sudah membuat aku
menoleh ke politik, dari apatis
menjadi antusias. Kalau bukan
sekarang kapan lagi?
FRIZA REIHAN
Orang yang mampu berpikir
cepat untuk Indonesia hanya
satu orang, Joko Widodo.
YUNIRA DIPAHESA
Pemipin melayani,
mendengar dan
mensejahterakan rakyatnya.
Semua saya lihat di Jokowi.
JULIOUS DISA
Pemimpin yang menguasai
bahsa yang jarang dikuasai
orang kebanyakan “bahasa
hati”
MARCO KUSUMAWIJAYA
Saya pilih Jokowi. Kalau dia
berbuat salah, saya tidak akan
menyesal, melainkan
bertanggungjawab
mengkritiknya.
SISCA DIAN NOVIANTI
Jokowi “harapan” bagi
Indonesia lepas dari
kepentingan pribadi dan
golongan
ENDARMAN SAPUTRA
Jokowi adalah simbol
kebangkitan rakyat biasa,
pekerja keras, berkarakter,
sederhana, santun dan
merakyat
CITRA FATIHA
Jokowi tidak akan berbohong
kepada saya dan rakyat
ARSWENDO ATMOWILOTO
Orang pintar dan waras pasti
pilih Jokowi/Jusuf Kalla
dalam Pilpres 2014.
GIANT SUGIARTO SG
Jokowi adalah pemimpin
yang menjamah langsung
wajah-wajah rakyatnya.
Mendengar dan berbicara
dengan penuh sungguh.
R. WIWI YUNIARTI
Bapak pemimpin keluarga yang
baik, sederhana, tak memiliki
jarak dengan rakyat. Ide-ide
selalu dibuktikan dengan kerja
nyata.
LILIK SISWANTO
Jokowi pemimpin sejati. Mau
membuka telinga dan hati.
Fokus pada solusi, rendah hati
dan melayani sepenuh hati.
IMAM SHAMSI ALI
Walaupun disampaikan
dengan bahasa yang
sederhana, konsep-konsep
yang ditawarkan Jokowi/JK
lebih jelas, doneable.
JFLOW
Dibanding yang ide keren
bukti kerja belum ada. Jadil
pilihan saya rasional.
Presiden yang berpihak ke
rakyat.
DEBORA DYAH
Maju terus pak Jokowi. Kami
mendukung dan
mendoakanmu.
JOKO ANWAR
Soal Jokowi harus nepati jamji
ngurus Jakarta dulu, c’mon
people, Indonesia sudah
emergency.
SISCA DIAN NOVIANTI
Jokowi “harapan” bagi
Indonesia lepas dari
kepentingan pribadi dan
golongan
ENDARMAN SAPUTRA
Jokowi adalah simbol
kebangkitan rakyat biasa,
pekerja keras, berkarakter,
sederhana, santun dan
merakyat
7. SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
12 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
13Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
JOKO WIDODO
1. Satya Bhakti Kadin Jawa Tengah 2007
2. Solo Pos Award Solo Pos 2007, 2008
3. IKAPI Awards IKAPI 2008
4. Leadership Awards Menteri Aparatur Negara & Leadership Park 2008
5. Perhumas Award Perhimpunan Hubungan Masyarakat 2008
6. Tokoh Pilihan Tempo 2008 Majalah Tempo 2008
7. Kpl Daerah Tingkat II Terbaik Pengembangan MICE Majalah Venue 2009
8. Pelopor Inovasi Pelayanan Prima Presiden RI 2010
9. Kepala Pem Daerah berjiwa Enterpreneur Berhasil Property and Bank 2010
10. Innovative Government Award Kementerian Dalam Negeri 2010
11. Bung Hatta Anti Corruption Award 2010
12. Marketer Award Markplus Inc. 20 1 0
13. Alumnus Berprestasi Kategori Penggerak Sosial UGM 2010
14. Visit Ind mengembangkan destinasi wisata Kementerian Pariwisata 2010
15. IAI Award IAI Jawa Tengah 2011
16. Inovasi Manajemen Perkotaan Awards Kementerian Dalam Negeri 2011
17. UNS Awards — Tanda Jasa Dharma Budaya Bhakti Praja Rektor UNS 2011
18. Realestat Indonesia—Penataan Lingkungan, Relokasi PKL dan Penataan Pasar
Tradisional serta Peremajaan Kawasan Kumuh DPP REI 2011
19. Tokoh Perubahan 2010 Republika 2011
20. MIPI Awards Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia 2011
21. Satya Lancana Pembangunan Bidang Koperasi Presiden RI 2011
22. Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama Presiden RI 2011
23. GATRA Award Walikota Terbaik GATRA 2011
24. Charta Politika Award III TokohKepala Daerah 2012
25. Soegeng Sarjadi Award on Good Governance untuk Kategori Tokoh Inspirasi
Pemberdayaan Masyarakat 2012
26. Pembina Bank Daerah Terbaik 1 2012
27. Anugerah Integritas Nasional 2013
28. Jak Award
29. Tokoh News Maker 2012
30. Best of The Best "The Right Man On The Right Place 2013"
31. Pembina BUMD Terbaik 2013
32. Tokoh Yang Memiliki Sikap dan Kebijakan Politik Yang Berpihak Pada Rakyat
33. Anak Bangsa Yang Layak Memimpin Bangsa
34. RMOL Democracy Award
35. PenghargaanTerbaik II "Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2013 Tingkat Provinsi
Kelompok A (DKI Jakarta) 20 13
36. Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
37. Penghargaan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha Presiden RI
38. Soegeng Sarjadi Award "Award On Good Government" Kategori Kepemerintahan
Terbaik Soegeng Sarjadi 19 September 2013
39. Prominent Figure With Positive Sentiment In Social Media 2013
40. Wreda Nugraha Utama 2013
41. Bung Hatta Anti Corruption Award 2013
42. Akuntanbilitas Kinerja Pemprov DKI
43. Jakarta Tahun 2013 dengan Predikat "CC" Menpan Azwar Abu Bakar 2013
44. Anugerah Parahita Eka Praya 2013 Provinsi DKI Jakarta 2013
45. Mens Obsesion Decade Award 2004-2014, Rising Leades
46. Pemerintah Daerah dengan Laporan Gratifikasi Terbanyak ke KPK
47. Tokoh Masyarakat Peduli Sosial Moestopo
48. Peran dan Dukungan yang Besar dalam Pengendalian Tembakau di Indonesia
49. Tokoh Pluralis Lembaga Pemilih Indonesia
50. Anugerah Tokoh Seputar Indonesia 2013
51. Provinsi Terbaik ke — 2 Pencapaian TujuanPembangunan Milinium Bappenas
52. Tokoh Terinspiratif Was-Was
53. Piagam Penghargaan Anubhawa Sasana Kelurahan Menteri Hukum dan HAM
54. Tokoh Peduli Ekonomi Kerakyatan Universitas Bung Hatta
55. Future Gov Award 2013 DKI Jakarta Winner of the category or E-Government
56. RekorDuniaPemprovDKI Kategori ParadeJenisBusana Tradisional Terbanyak
57. Tokoh Pelestari Kebudayaan Jakarta Penghargaan dari Soekarno Center Bali —
Indonesia sebagai Tokoh Teladan Demokrasi Indonesia
PRABOWO
1. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
2. Bintang Yudha Dharma Nararya (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
3. Satyalancana Seroja Ulangan-III (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
4. Satyalancana Dwija Sistha (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
5. Satyalancana Wira Karya (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
6. Satyalancana Raksaka Dharma (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
7. Satyalancana. Kesetiaan XVI (TNI) Angkatan Darat Republik Indonesia
8. The First Class The Padlin Meda1 Ops Honor Pemerintah Kamboja
DI COPAS DR DATA KPU
Jusuf Kalla Memberi Pengarahan dalam Rapat Pleno PBNU Memberi Pengarahan dalam Mukernas Muslimat NUKH. As’ad Said Ali
Muhammad Jusuf Kalla Kader NU Tulen, memiliki
nama panggilan JK, lahir di Wattampone, Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942. JK
menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi,
Universitas Hasanuddin Makasar tahun 1967 dan
The European Institute of Business Administration
Fountainebleu, Prancis (1977). Sejak muda, JK telah
menempa diri dalam sejumlah organisasi
kepemudaan dan kemahasiswaan, tercatat pernah
menjadi ketua HMI Cabang Makassar 1965-1966,
ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin
(Unhas) 1965-1966, serta ketua Presidium Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) 1967-1969.
Pada bulan Oktober 2004 JK terpilih menjadi Wakil
Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan
Susilo Bambang Yudhoyono. SBY – JK merupakan
pasangan hasil pemilu presiden - wakil presiden
pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat
Indonesia. Jusuf Kalla saat ini menjabat Ketua Umum
PMI, Ketua Dewan Masjid Indonesia dan Mustasyar
PBNU, menikah dengan Hajah Mufidah Miad Saad
pada 1967 dan dikaruniai satu putra, Solichin Kalla
serta empat putri, yakni Muchlisah, Muswirah,
Imelda, dan Chaerani. Pasangan JK-Mufidah dikaruniai
sembilan cucu.
Ibunda JK adalah Hj. Athirah aktivis Aisyiah –
organisasi wanita Muhammadiyah, sedangkan Sang
Ayah adalah Haji Kalla perintis, pendiri dan pengurus
NU di Sulawesi Selatan. Sebelum menjadi mustasyar
PBNU, JK juga menjadi mustasyar PWNU Sulawesi
Selatan untuk beberapa periode. Kiprah JK di NU
melanjutkan kiprah Sang Ayah yang sepanjang
hidupnya menjadi bendahara PWNU Sulawesi
Selatan. Posisi orang tua yang unik ini, menjadikan
JK mampu mempererat hubungan sekaligus
menjembatani perbedaan antar NU dan
Muhammadiyah. Beliau pula yang selalu membela
kepentingan NU dan Muhammdiyah terhadap
berbagai kebijakan pemerintah termasuk berusaha
menempatkan kader-kader terbaik NU dan
Muhammadiyah dalam berbagai posisi strategis di
pemerintahan.
Jusuf Kalla juga dikenal sebagai salah satu pengusaha
nasional yang sukses. Mengawali usaha dari
perusahaan kecil rintisan ayahnya, NV Hadji Kalla.
Perusahaan tersebut diserahkan kepada JK setelah
diwisuda menjadi sarjana ekonomi di Unhas. Kini
perusahaan itu telah berkembang pesat. Di tangan
JK, perusahaan yang awalnya hanya bergerak
dibidang distributor dan eksportir hasil bumi sekarang
telah berkembang menjadi perusahaan besar dengan
berbagai anak perusahaan yang bergerak diberbagai
bidang, antara lain, PT Bumi Karsa (konstruksi), PT
Bukaka Teknik Utama (rekayasa industri), PT Kalla
Inti Karsa, PT Bumi Sarana Utama, dan PT Bukaka
Singtel International.
Allahuyarham H. Abdullah Machrus mantan
Bendahara Umum
PBNU semasa
kepengurusan KH.
Hasyim Muzadi
( 1 9 9 9 - 2 0 1 0 ) ,
m e m b e r i k a n
kesaksian tentang
JK sbb : “saat
menjabat sebagai
Wakil Presiden, Pak
J u s u f K a l l a
menyumbang 125
j u t a r u p i a h
perbulan untuk
mendukung belanja
rutin kebutuhan
operasional kantor
PBNU. Beliau juga
menjadi donatur
tetap acara-acara
insidentil PBNU dan
berbagai kegiatan
y a n g
diselenggarakan
oleh lembaga, lajnah
dan badan2 otonom
NU. Pada saat
Makasar menjadi tuan rumah
Muktamar NU ke 32 tahun 2010, keluarga besarnya
juga membantu konsumsi peserta selama
pelaksanaan muktamar, disamping juga membantu
biaya transportasi pesawat Jakarta-Makassar pp,
untuk seluruh jajaran pengurus PBNU”.
KH. Masyhuri Malik Ketua LAZISNU PBNU,
menyatakan bahwa setiap tahun JK selalu
menyalurkan sebagian zakatnya melalui PBNU yang
ditangani oleh LAZISNU berupa puluhan ribu
bingkisan untuk kaum dhuafa di seluruh Indonesia.
Ditaksir nilai zakat tersebut kurang lebih sekitar 1
milyar rupiah.
Pada Pilpres tahun 2014 kali ini, Muhammad Jusuf
Kalla kembali maju menjadi kandidat wakil presiden
berpasangan dengan Joko Widodo. KH Hasyim
Muzadi - mantan Ketua Umum Tanfidiyah PBNU,
secara pribadi
m e m b e r i k a n
dukungan kepada
pasangan ini. Kyai
H a s y i m
b e r p a n d a n ga n
“kriteria pemimpin
Indonesia masa
depan harus mau
m e m p e r j u a n g ka n
prinsip-prinsip wasathan
(sifat moderat dan
keseimbangan) sebagai inti
a j a r a n a h l u s u n a h
waljamaah. Pemimpin
seperti itu hanya ada dari
kalangan NU maka
harus memilih calon presiden dari NU. Oleh
karena tidak ada capres dari kalangan NU, pilihannya
jatuh pada cawapres yang berasal dari NU yaitu JK.
Kyai Hasyim Muzadi juga menyatakan bahwa “JK
adalah kader NU tulen yang integritasnya tidak
diragukan. Dengan memilih kader NU, Beliau
berharap prinsip ke-NU-an bisa ditanamkan. Jusuf
Kalla ini figur NU tulen. Dari caranya bernegara sangat
NU. JK tukang menghilangkan konflik. Bukan
membuat konflik”
Jika dideretkan masih banyak kesaksian dan
pandangan positip para kyai, ulama maupun warga
NU terhadap JK. Totalitas JK didalam mengabdi pada
NU, tidak lain karena ikhtiar melaksanakan wasiat
ayahndanya. Sebelum meninggal Haji Kalla berwasiat
pada putranya agar selalu ikut menjaga,
mengembangkan dan mengabdi pada NU dengan
beragam cara dan dalam beragam posisi. Wasiat ini
terus Beliau pegang dan laksanakan dengan totalitas
yang tidak bisa diragukan lagi. Itulah Pak JK, kader
NU tulen, pengurai masalah bangsa. (-nis)
8. 1. CAPRES BONEKA
4. INISIAL H DI NAMA JOKOWI ADALAH HERBERTUS,
BERNAMA ASLI CINA, KETURUNAN SINGAPURA DAN
MENIKAH SECARA KRISTEN, DIIKLANKAN MENINGGAL
3. Tersandera Kepentingan Asing
Faktanya lihat halaman 9
Jokowi ingin mewujudkan visi Trisakti dari Sukarno: Berdaulat secara politik,
mandiri secara ekonomi dan berkepribadian dalam berbudaya
2. MENGUTAMAKAN MINORITAS
FAKTANYA:
1. Saat pilkada periode kedua Jokowi dipilih oleh hampir 91 persen pemilih Solo yang
penduduknya 90 persen beragama Islam.
2. Apakah 3 program: Kartu Pintar, Kartu Sehat dan Birokrasi yang melayani lebih diperuntukkan
untuk minoritas? Jawabnya tidak
3. Apakah pedagang Tanah Abang, Pasar Solo, warga bekas waduk pluit dan waduk rio yang
diberi rumah berfasilitas layak adalah minoritas? Jawabnya TIDAK.
4. Apakah penempatan pejabat di Solo dan DKI Jakarta berdasarkan agamanya? Jawabnya
TIDAK, tapi berdasarkan lelang jabatan yang terbuka dan transparan.
Fakta:
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
SaatnyaKebaikanMemimpinIndonesia
14 Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
15Edisi Khusus 2 - Jokowi plus Jusuf Kalla
5. DITUDUH BERBOHONG
Faktanya:
Jokowi menjadi calon Presiden bukan dari ambisi pribadi yang disiapkan bertahun-
tahun, namun karena dorongan-dorongan dari berbagai kelompok masyarakat dan
ditunjuk oleh partainya. Dia didesak karena harapan untuk perubahan Indonesia
yang lebih baik.
Ketakutan atau strategi capres lain untuk mengurangi elektabilitas Jokowi yang
tertinggi berdasarkan berbagai lembaga survei dalam kurun setahun terakhir.
6. AKAN MENGHILANGKAN SISTEM RENUMERASI
TNI/POLRI/PNS
Faktanya:
Diprogram Birokrasi dan Aparat yang melayani rakyat, Jokowi akan meningkatkan
kesejahteraan TNI, Polri dan PNS agar dapat semakin baik dalam melayani rakyat..
lihat visi dan misi Jokowi dan Jusuf Kalla di: http://kpu.go.id
9. TERLIBAT KORUPSI BUS TRANSJAKARTA
Faktanya:
Jaksa Agung Basrief Arief dalam keterangan
persnya tanggal 23 Mei 2014, menegaskan
bahwa Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
tidak terlibat dalam kasus dugaan korupsi
pengadaan bus TransJakarta 2013. Jaksa Agung
juga menjelaskan bahwa tersangka Mantan
Kepala Dishub Udar Pristono berkenalan
dengan Bimo tidak ada sangkut pautnya
dengan kasus bus TransJakarta.
Tuduhan sebagai capres boneka oleh tim sukses capres lain tidaklah mendasar dan terlalu
dibuat-buat dan tidak berdasarkan fakta yang ada selama ini. Tuduhan ini didasari oleh pemberian
mandat oleh Ketua Umum Megawati yang seharusnya menjadi capres PDIP, namun
memberikannya ke Jokowi yang dipandang lebih dicintai oleh rakyat dan dapat membawa
ajaran Trisakti bung Karno sebagai petugas atau kader partai.
BENARKAH BONEKA?
Seperti diuraikan di atas, faktanya tidak satupun dia didikte oleh partainya atau siapapun dalam
menjalankan tugasnya melayani rakyatnya. Oleh karena itu marilah kita menjawab pertanyaan
dibawah untuk melihat dan menyimpulkan bahwa Jokowi bukan capres boneka:
1. Apakah ibu Megawati pernah memerintahkan Jokowi untuk mengutamakan kepentingan
partai PDIP selama jadi Walikota dan Gubernur? FAKTANYA TIDAK PERNAH.
2. Apakah Jokowi lebih mengutamakan simpatisan PDIP dalam memilih pejabat di
pemerintahannya selama menjabat Walikota dan Gubernur? FAKTANYA TIDAK PERNAH. Jokowi
dalam menentukan pejabat dipemerintahannya selalu melalui uji kompetensi, keahlian, prestasi
lewat lelang jabatan yang terbuka dan transparan.
3. Apakah pernah Jokowi memfasilitasi anak-anaknya Megawati selama jadi Walikota dan
Gubernur? JAWABANNYA TIDAK PERNAH.
4. Pernahkah menentang atasannya yang Gubernur karena, Jokowi lebih memilih mengutamakan
kepentingan rakyatnya di Solo? FAKTANYA PERNAH. Jokowi memilih untuk tidak mau
mengeluarkan ijin untuk merubuhkan cagar budaya atau bangunan bersejarah kota Solo yang
akan dibangun menjadi pusat pertokoan besar.
5. Apakah Jokowi lebih tunduk ke Megawati atau Rakyat? JAWABNYA RAKYAT yang sudah
terbukti dan sudah dirasakan dan juga menginspirasi banyak orang. Tugas utama Jokowi adalah
melakukan perubahan-perubahan untuk melayani rakyat, mensejahterakan rakyat dan
mencerdaskan rakyat sesuai dengan cita-cita proklamasi dan pembukaan UUD 45.
Faktanya:
Surat dibuat yang dilaporkan adalah palsu dan dibuat oleh kader Gerindra sendiri.
Tim hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla melaporkan beredarnya surat palsu tentang
permohonan penangguhan pemeriksaan atas kasus dugaan korupsi Transjakarta oleh
Kejaksaan Agung ke Mabes Polri.
Pemalsuan itu dilakukan oleh Edgar Jonathan S. yang mengaku bagian dari Tidar
Jakarta selatan yang diperkirakan underbow atau organisasi sayap partai Gerindra.
Laporan tersebut didaftarkan dengan nomor laporan polisi No:
TBL/293/VI/2014/Bareskrim tanggal 2 Juni 2014 dan segera akan ditindaklanjuti.
10. SURAT PALSU PERMOHONAN PENANGGUHAN
PEMERIKSAAN KE KEJAKSAAN AGUNG
11. TRANSKRIP REKAMAN JAKSA AGUNG DAN MEGAWATI
Faktanya:
Terkait rekaman palsu Jaksa Agung Basrief Arief melaporkan dua pihak yang diduga
terlibat yaitu ketua Progres 98 Faizal Assegaf dan salah satu media online, Inilah.com
ke Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.
"Hari ini saya sampaikan laporan pengaduan saya kepada Kapolri nomor B
108/A/l/062014," kata Basrief di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (19/6).
Dia membantah kebenaran isi transkrip, berupa permintaan Megawati kepada dirinya
untuk mengamankan nama Jokowi dalam kasus korupsi Transjakarta. Apa yang
dituduhkan oleh Faizal dinilai fitnah.
"Inilah.com dan surat Faizal Assegaf, saya tidak menjurus pada itu tapi peristiwanya
saya laporkan Polri. Ini mencakup pidana saya kira," katanya.
Dalam kasus yang mencatut nama Jokowi, Basrief mengaku sudah tiga kali melaporkan
kepada Polri. Pertama kali terkait pemanggilan Jokowi pada 14 Mei 2014.
"Kedua, instruksi Jaksa Agung yang dipalsukan. Ketiga, berita online surat disampaikan
kemarin (18/6)," lanjut Basrief
3. AKAN MENGHAPUS TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU
Faktanya:
Didepan pengurus pusat PGRI, Jokowi membantah isu dan tuduhan ini, bahkan
beliau berkata dia akan menaikkan tunjangan tersebut. Guru menurut Jokowi akan
menjadi kelompok terpenting dalam mewujudkan‘revolusi mental’ yang dimulai
dari dunia pendidikan atau sekolah.
Jokowi saat melakukan ibadah haji tahun 2003 bersama Tantowi Yahya
7. JOKOWI PENGANUT SYIAH DAN AKAN MENGANGKAT
MENTERI AGAMA DARI KALANGAN SYIAH
Faktanya:
Kalau Jokowi dari penganut Syiah TIDAK MUNGKIN didukung oleh: kyai-kyai besar
NU, mantan Ketua Umum NU, Wakil Ketua Umum NU, mantan ketua umum
Muhammadiyah, tokoh-tokoh Muhammadiyah dll.
Kedua, Calon Wakil Presiden H. Jusuf Kalla adalah tokoh NU, bekas ketua KAHMI
(Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa islam), Ketua Umum Dewan Mesjid.
Ketiga, Juru bicaranya Jokowi/Jusuf Kalla adalah Hj. Khofifah Indarparawangsa, Ketua
Umum Muslimat NU
Menteri Agama dari Syiah, adalah mengada-ada dan penyesatan. Sudah menjadi
aturan tidak tertulis bahwa Menteri Agama adalah dari kelompok Islam mayoritas
yaitu dari kalangan NU.
8. DIBEKINGI CUKONG-CUKONG
Faktanya:
1. Selama menjadi Walikota Solo, Jokowi mengeluarkan kebijakan membatasi berdirinya
minimarket untuk melindungi pedagang kecil dan tradisional.
2. Waktu jadi Walikota dia menolak pembangunan pusat perbelanjaan besar yang
menggusur cagar atau tempat bersejarah kota Solo.
3. Sewaktu pencalonan kedua menjadi Walikota dia tidak melakukan kampanye dengan
dukungan hampir 91 persen suara.
4. Program dia di Jakarta yang utama adalah berpihak pada rakyat-rakyat kecil dan
memfasilitasi mereka. (lihat 79 keberhasilan dan kebijakan Jokowi di Jakarta dan
keberhasilan di Solo)
5. Untuk pencalonan menjadi Presiden, Jokowi didukung oleh relawan-relawan di
seluruh indonesia yang bekerja dengan biaya sendiri.
6. Dalam kampanye pemilihan presiden, pasangan Jokowi/JK mendapat sumbangan
dari masyarakat dari seluruh indonesia.
7. Jokowi/JK didukung oleh relawan-relawan dari berbagai alumni perguruan tinggi,
buruh, profesional, komunitas budaya dll, yang mengeluarkan dana sendiri.
12. JOKOWI DITUDUH ANGGOTA PKI
Faktanya:
- Pada saat peristiwa G30S/PKI 1965 umur Jokowi masih 3 tahun.
Sticker fitnah
mengatasnamakan ICW
9. Alamat Redaksi PELAYAN RAKYAT:
Jl. Widya Chandra VIII/17 Jakarta Pusat 12100
Tabloid ini diterbitkan oleh Komunitas
Alumni Perguruan Tinggi Pilih Jokowi :
ITB, UGM, ITS, Undip, Widyatama,
ATPU/Unwim, UNJEM, UKI, Moestopo,
ISTN, IPB, Triskti, Unhas, Unpad, Mercu
Buana, Paramadina, IISIP, IPB, Trisakti, UI,
Untag, Undip, Jayayaba, YAI
PENGARAH
Ammarsjah (ITB - Kordinator Alumni PT Pilih Jokowi)
Gembos (ITS), Hariadi (UGM), Tavip SG (Unwim/ATPU),
Indra S (Trisakti), Chandra (UNJEM), Niko Adrian (UKI),
Bambang Sutrisno (IPB)
REDAKSI
Koster Rinaldi (Kordinator), Wijaya Santosa (ITB), Herry
Sugiharto (ITB), Larasati (ITB), Astar S (ITB), Riza S (UNPAS),
M. Hidayat, Rizal Hatta (Widyatama), Kasino (Moestopo),
Syafrudin (YAI), Niken (UGM), Komeng (Mercubuana), Berry
(Untag), Holis (ISTN), Kodong (UKI), Toto (Undip), Muhaji,
Zainal A Latar (IPB)