SlideShare a Scribd company logo
KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH
DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH
DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR
Oleh:
Andrik F. C. A.
L2D 005 341
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
ABSTRAK
Kota akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan dan
perkembangan ini akan diiringi oleh pertambahan jumlah penduduk yang cepat dan bertambahnya aktivitas
masyarakat. Adanya kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat serta diikuti kegiatan kota
yang makin berkembang maka akan menimbulkan dampak adanya buangan/ limbah yang meningkat dan
bervariasi. Buangan tersebut bisa berupa sampah padat dan limbah cair yang merupakan hasil kegiatan
pemukiman, perindustrian, perkantoran, perdagangan dan pasar, pertokoan serta kawasan umum lainnya.
Hasil buangan limbah tersebut memerlukan pengelolaan yang baik agar tidak mengganggu aktivitas
masyarakat. Dalam pengelolaan sampah terdapat 5 aspek yang berpengaruh yaitu pembiayaan,
kelembagaan, hukum, teknik operasional dan peran serta masyarakat. Dari kelima aspek tersebut, aspek
pembiayaan merupakan aspek yang paling berpengaruh karena sebagian besar kegiatan dalam pengelolaan
sampah memerlukan biaya atau dapat dikatakan aspek pembiayaan merupakan ujung tombak dalam
pengelolaan sampah.
Pasar Johar merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Semarang, merupakan tempat atau
pusat kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan sampah dalam jumlah yang besar. Pengelolaan sampah
di Pasar Johar dilakukan oleh Dinas Kebersihan yang bekerja sama dengan pihak ketiga yakni Koperasi
Karsa Bersama. Kondisi pengelolaan sampah di Pasar Johar dapat dikatakan buruk. Hal ini dapat dilihat
dari masih banyaknya timbulan-timbulan sampah yang tidak terangkut setiap harinya baik yang ada dalam
pasar maupun di TPS pasar. Menurut pihak pengelola, permasalahan dalam mengelola sampah di Pasar
Johar adalah masalah biaya dimana biaya yang dibutuhkan untuk mengelola sampah masih kurang dan
mereka merasa rugi. Sumber dana untuk pembiayaan pengelolaan sampah dapat berasal dari retribusi
masyarakat dan subsidi dari pemerintah. Para pedagang Pasar Johar sendiri beranggapan bahwa mereka
sudah membayar retribusi untuk pelayanan kebersihan sesuai yang telah dibebankan kepada mereka.
Sumber pendapatan yang kedua adalah subsidi dari pemerintah, akan tetapi dalam pengelolaan sampah di
Pasar Johar, pihak pengelola tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah kota. Sehingga muncullah
pertanyaan, bagaimana sistem pembiayaan sampah di Pasar Johar?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pembiayaan dalam pengelolaan sampah di Pasar
Johar yaitu melihat kembali sistem pembiayaan pengelolaan persampahan yang didalamnya mencakup
struktur penerimaan dan pengeluaran serta Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) masyarakat
dalam membayar retribusi sampah. Struktur pengeluaran dalam penelitian ini memiliki cakupan yang sangat
luas, sehingga perlu suatu batasan melalui batasan materi yaitu hanya terbatas pada pengeluaran untuk
biaya operasional pengelolaan sampah. Adapun pembatasan materi ini karena pengeluaran ini rutin
dilakukan setiap tahun dan berkaitan langsung dengan aspek teknis operasional. Pendekatan penelitian yang
akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan campuran. Pendekatan
campuran ini menggunakan 2 metode yaitu metode kualitatif komparatif dan deskriptif serta metode
kuantitatif deskriptif. Teknik memperoleh data yaitu melalui wawancara kepada narasumber yang terdiri
atas instansi pemerintah dan pengelola kebersihan, kuesioner kepada pedagang serta observasi lapangan.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh pihak
pengelola kebersihan jauh dari yang seharusnya. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan antara jumlah
pedagang dikalikan dengan tarif retribusi yang seharusnya dibayar. Jumlah pendapatan saat ini belum bisa
menciptakan pengelolaan sesuai dengan standar minimal pengelolaan sampah. Oleh karena itu diperlukan
upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan guna mencukupi jumlah pengeluaran yang sesuai dengan
standar. Terdapat 7 skenario pembiayaan untuk menciptakan pengelolaan sampah di Pasar Johar yang baik.
Ketujuh skenario ini berdasarkan kondisi eksisting dan kondisi yang akan datang dengan
mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait. Sistem pembiayaan sampah yang sesuai dengan kondisi yang
ada ini bertujuan agar dapat meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah di Pasar Johar. Hasil penelitian
ini akan direkomendasikan kepada dua pihak, yakni Dinas Kebersihan dan Dinas Pasar Kota Semarang
yang memiliki fungsi sebagai regulasi kebijakan pengelolaan sampah serta Koperasi Karsa Bersama
sebagai pihak yang menangani langsung pengelolaan sampah pasar di Pasar Johar agar lebih dapat
meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat di Pasar Johar.
Kata Kunci: Pengelolaan Sampah Pasar, Pembiayaan Sampah, ATP dan WTP
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan menjelaskan mengenai latar belakang studi yang diambil,
perumusan masalah yang didapat dari penjabaran semua permasalahan yang terjadi di wilayah
studi, tujuan dan sasaran dilakukannya studi, ruang lingkup studi, manfaat dan keaslian penelitian,
kerangka pemikiran, metode penelitian yang meliputi pendekatan penelitian, kebutuhan data,
teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel serta teknik analisis dan yang terakhir adalah
sistematika pembahasan.
1.1 Latar Belakang
Kota akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan
dan perkembangan ini akan diiringi oleh pertambahan jumlah penduduk yang cepat. Pertambahan
jumlah penduduk merupakan faktor utama terjadinya permasalahan sampah karena manusia
merupakan penghasil utama sampah. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak imbangi dengan
pengelolan sampah yang baik akan menyebabkan bertambahnya tumpukan sampah di berbagai
tempat. Adanya kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat serta diikuti kegiatan
kota yang makin berkembang akan menimbulkan dampak adanya buangan/ limbah yang meningkat
dan bervariasi. Buangan tersebut bisa berupa sampah padat dan limbah cair yang merupakan hasil
kegiatan pemukiman, perindustrian, perkantoran, perdagangan dan pasar, pertokoan serta kawasan
umum lainnya (Suprihatin, 1996).
Salah satu sumber sampah perkotaan berasal dari kegiatan perdagangan di pasar.
Karakteristik sampah pasar dominan berupa sampah organik, basah dan mudah membusuk, serta
memiliki volume besar karena utamanya merupakan sampah yang berasal dari sayur dan buah.
Untuk itu diperlukan pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik tersebut agar tidak berdampak
negatif terhadap lingkungan pasar maupun sekitarnya. Pasar dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa tipe, berdasarkan komoditas barang yang diperjualbelikan. Jenis barang yang
diperjualbelikan dan jumlah pedagang yang beroperasi dalam suatu pasar merupakan dasar untuk
memperkirakan besarnya timbulan sampah. Banyaknya timbulan sampah menjadi indikator bahwa
sistem pengelolaan sampah di tempat tersebut kurang baik (Admin, 2007).
Komponen pokok sistem pengelolaan persampahan perkotaan terdiri atas 5 (lima)
subsistem pengelolaan yaitu subsistem kelembagaan, subsistem teknis operasional, subsistem
pembiayaan, subsistem legalitas (hukum) dan subsistem peran serta masyarakat. Aspek teknis
1
2
operasional meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pemindahan dan
pembuangan akhir serta pengolahan sampah (SK SNI T- 13-1990-F). Kelima komponen tersebut
harus saling mendukung dan adanya keterhubungan guna terciptanya suatu pengelolaan sampah
yang baik. Di samping itu, diperlukan juga suatu koordinasi antar stakeholder guna mendukung
sistem pengelolaan persampahan.
Aspek pembiayaan merupakan aspek yang sangat penting dalam pengelolaan sampah.
Aspek pembiayaan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam pengelolaan sampah karena akan
sangat mempengaruhi aspek lainnya terutama aspek teknis operasional seperti dalam penyediaan
sarana prasarana pengelolaan sampah seperti wadah sampah, sapu dan truk pengangkut sampah.
Pada umumnya sumber pembiayaan pengelolaan sampah berasal dari retribusi yang dibebankan
kepada masyarakat dan berasal dari pemerintah (melalui subsidi). Dana untuk pengelolaan
persampahan/ kebersihan suatu kota besarnya 5-10% dari APBD. Selain itu, diusahakan agar biaya
pengelolaan sampah dapat diperoleh dari masyarakat (± 80%), dan Pemerintah Daerah menye-
diakan ± 20% untuk pelayanan umum antara lain penyapuan jalan, pembersihan saluran dan
tempat-tempat umum (Dinas Kimpraswil, 2003).
Pengelolaan persampahan di Kota Semarang secara umum di bawah tanggung jawab
Dinas Kebersihan Kota Semarang. Selain Dinas Kebersihan Kota Semarang, dalam pelaksanaan
pengelolaan persampahan kota terdapat juga pelaku lain seperti masyarakat pada tingkat RT/ RW
terutama saat proses pewadahan hingga pengumpulan ke TPS serta pihak swasta yang mendapat
kontrak pelayanan dari pemerintah. Sedangkan pengelolaan sampah pasar di Kota Semarang
diwenangkan kepada Dinas Pasar sebagai pengelola yang sah dari jajaran pemerintah kota.
Biasanya pengelolaan sampah pasar di Kota Semarang dari pasar ke TPS dilakukan oleh Dinas
Pasar dan sampah dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan.
Akan tetapi saat ini, Dinas Pasar mengalami defisit anggaran sehingga mengharuskan
pemerintah kota untuk mengambil suatu langkah yang sesuai dan tepat supaya pengelolaan sampah
pasar tradisional menjadi lebih baik. Langkah yang diambil oleh pemerintah kota antara lain
dengan pelibatan pihak swasta atau yang sering disebut dengan swastanisasi. Public privat
partnership merupakan kerjasama antara pemerintah dan swasta, dimana kedua pihak tersebut
mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing. Pengelolaan sampah di Pasar Johar melalui
public privat partnership, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebersihan dan Dinas Pasar
bekerjasama dengan pihak swasta. Berkaitan dengan pembiayaan dalam pengelolaan sampah yang
dimulai dari proses pewadahan, pengumpulan sampai ke pembuangan akhir, masing-masing
mempunyai bagian sendiri dalam melakukan pengelolaan. Sebagai contoh tanggung jawab dari
pihak swasta dalam hal pembiayaan adalah membayar gaji pegawai yang mengumpulkan atau
3
mengangkut sampah sedangkan dari pihak pemerintah menyediakan sarana angkutan untuk
pembuangan akhir ke TPA.
Pasar Johar merupakan pasar percontohan pertama di Kota Semarang yang pengelolaan
persampahannya diserahkan kepada pihak swasta. Pada awalnya pengelolaan kebersihan di Pasar
Johar dikelola oleh Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) Jawa Tengah melalui Unit Usaha Pengelola
Kebersihan Pasar Johar dengan kontrak selama 6 tahun, terhitung mulai 1 Juni 2001 sampai dengan
31 Juni 2007, dimana terdapat koordinasi dengan Dinas Pasar dan Dinas Kebersihan dalam hal
pengawasan, pembinaan dan penelitian mengenai kinerja pengelolaan sampah yang dikelola oleh
unit tersebut. Setelah masa kontraknya habis, Pemerintah Kota Semarang menyerahkan urusan
pengelolaan sampah di Pasar Johar kepada Koperasi Karsa Bersama melalui sistem lelang.
Pergantian kewenangan pengelolaan sampah di Pasar Johar disebabkan karena ketidakmampuan
pihak Puskoppas untuk memenuhi tuntutan kenaikan gaji dari pegawainya dan adanya desakan dari
pedagang yang mengeluhkan buruknya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pihak Puskoppas.
Selama masa pengelolaan pihak Puskoppas dan Koperasi Karsa Bersama, para pengelola
mengaku masih merugi akibat pendapatan yang lebih kecil daripada pengeluaran sehingga
pengelolaan sampah di Pasar Johar belum optimal. Ketua Koperasi Karsa Bersama, Agus Tiyanto,
mengatakan selama ini pemasukan retribusi sampah tidak maksimal, sehingga langkahnya juga
tidak bisa maksimal. Pihaknya tidak menerima subsidi dari Pemkot, sehingga untuk pengelolaan
sampah pihaknya murni mengandalkan dana dari hasil penarikan retribusi. Untuk gaji karyawan
dan biaya operasional pengelolaan sampah, pihaknya mengaku kekurangan setiap bulannya. Hal ini
yang menyebabkan pihaknya belum dapat meningkatkan pelayanannya menjadi lebih baik. Inilah
indikator bahwa pengelolaan sampah di Pasar Johar kurang baik yang utamanya disebabkan karena
permasalahan pada aspek pembiayaannya.
Menurut The Allen Consulting Group (2003), salah satu sumber pembiayaan dalam
pengelolaan sampah dapat berasal dari retribusi yang biasa disebut dengan user charger (tarif
pelanggan). Besarnya user charger dipengaruhi oleh Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay
(WTP) atau disebut juga dengan kemampuan dan kemauan masyarakat dalam membayar retribusi
sampah. Semakin besar nilai ATP dan WTP maka semakin besar pula tarif pelanggan yang dapat
dibayarkan, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut, akan mempengaruhi peningkatan jumlah
pemasukan pendapatan dalam pengelolaan sampah yang nantinya dapat digunakan untuk menutupi
pengeluaran dan peningkatan pelayanan kebersihan.
Tarif retribusi dibayarkan para pedagang kepada pihak pengelola yang menangani
pengelolaan sampah. Besarnya biaya retribusi ini beragam antara pedagang yang satu dengan yang
lain. Besarnya tarif retribusi kebersihan yang dibayar pedagang per harinya, yaitu sebesar Rp 300 -
Rp 500 per hari. Ketentuan ini berdasarkan volume sampah yang dihasilkan, semakin besar jumlah

More Related Content

Similar to Pasar

Complaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdf
Complaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdfComplaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdf
Complaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdf
Bagus ardian
 
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)
infosanitasi
 
model pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdfmodel pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdf
farrasasmita1
 
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestikKerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
Indriany ,
 
Akuntansi publik3
Akuntansi publik3Akuntansi publik3
Akuntansi publik3
Siti Sahati
 
Pengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptx
Pengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptxPengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptx
Pengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptx
YPramudiya
 
pengelolaan-sampah.pptx
pengelolaan-sampah.pptxpengelolaan-sampah.pptx
pengelolaan-sampah.pptx
amellidia
 
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxAnalisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
ANAS MULDER
 
Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air
Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air
Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air
fitriza SA
 
Sampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisiSampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisilinapermata
 
Sampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisiSampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisilinapermata
 
Akuntansi publik1
Akuntansi publik1Akuntansi publik1
Akuntansi publik1
Siti Sahati
 
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakatIndriati Dewi
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Freddy Sebastian
 
Laporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen StrategiLaporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen Strategi
Athifah Ningtyas
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Fitri Indra Wardhono
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
anggiemagie14
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 

Similar to Pasar (20)

Complaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdf
Complaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdfComplaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdf
Complaint Handling Report - Periode Juni 2023.pdf
 
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)
 
model pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdfmodel pengelolaan di pembhsn.pdf
model pengelolaan di pembhsn.pdf
 
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestikKerangka kerja layanan air limbah domestik
Kerangka kerja layanan air limbah domestik
 
Akuntansi publik3
Akuntansi publik3Akuntansi publik3
Akuntansi publik3
 
Pengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptx
Pengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptxPengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptx
Pengelolaan_sampah TEKNIK LINGKUNGAN.pptx
 
pengelolaan-sampah.pptx
pengelolaan-sampah.pptxpengelolaan-sampah.pptx
pengelolaan-sampah.pptx
 
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxAnalisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
 
Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air
Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air
Proposal penanganan sampah_dan_penyelamatan Air
 
Sampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisiSampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisi
 
Sampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisiSampah kramat jati-revisi
Sampah kramat jati-revisi
 
Akuntansi publik1
Akuntansi publik1Akuntansi publik1
Akuntansi publik1
 
Fath muhammad
Fath muhammadFath muhammad
Fath muhammad
 
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
384155276 pengelolaan sampah_berbasis_masyarakat
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Laporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen StrategiLaporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen Strategi
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
 
Sampah2
Sampah2Sampah2
Sampah2
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 

Pasar

  • 1. KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: Andrik F. C. A. L2D 005 341 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009
  • 2. ABSTRAK Kota akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan dan perkembangan ini akan diiringi oleh pertambahan jumlah penduduk yang cepat dan bertambahnya aktivitas masyarakat. Adanya kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat serta diikuti kegiatan kota yang makin berkembang maka akan menimbulkan dampak adanya buangan/ limbah yang meningkat dan bervariasi. Buangan tersebut bisa berupa sampah padat dan limbah cair yang merupakan hasil kegiatan pemukiman, perindustrian, perkantoran, perdagangan dan pasar, pertokoan serta kawasan umum lainnya. Hasil buangan limbah tersebut memerlukan pengelolaan yang baik agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Dalam pengelolaan sampah terdapat 5 aspek yang berpengaruh yaitu pembiayaan, kelembagaan, hukum, teknik operasional dan peran serta masyarakat. Dari kelima aspek tersebut, aspek pembiayaan merupakan aspek yang paling berpengaruh karena sebagian besar kegiatan dalam pengelolaan sampah memerlukan biaya atau dapat dikatakan aspek pembiayaan merupakan ujung tombak dalam pengelolaan sampah. Pasar Johar merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Semarang, merupakan tempat atau pusat kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan sampah dalam jumlah yang besar. Pengelolaan sampah di Pasar Johar dilakukan oleh Dinas Kebersihan yang bekerja sama dengan pihak ketiga yakni Koperasi Karsa Bersama. Kondisi pengelolaan sampah di Pasar Johar dapat dikatakan buruk. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya timbulan-timbulan sampah yang tidak terangkut setiap harinya baik yang ada dalam pasar maupun di TPS pasar. Menurut pihak pengelola, permasalahan dalam mengelola sampah di Pasar Johar adalah masalah biaya dimana biaya yang dibutuhkan untuk mengelola sampah masih kurang dan mereka merasa rugi. Sumber dana untuk pembiayaan pengelolaan sampah dapat berasal dari retribusi masyarakat dan subsidi dari pemerintah. Para pedagang Pasar Johar sendiri beranggapan bahwa mereka sudah membayar retribusi untuk pelayanan kebersihan sesuai yang telah dibebankan kepada mereka. Sumber pendapatan yang kedua adalah subsidi dari pemerintah, akan tetapi dalam pengelolaan sampah di Pasar Johar, pihak pengelola tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah kota. Sehingga muncullah pertanyaan, bagaimana sistem pembiayaan sampah di Pasar Johar?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pembiayaan dalam pengelolaan sampah di Pasar Johar yaitu melihat kembali sistem pembiayaan pengelolaan persampahan yang didalamnya mencakup struktur penerimaan dan pengeluaran serta Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) masyarakat dalam membayar retribusi sampah. Struktur pengeluaran dalam penelitian ini memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga perlu suatu batasan melalui batasan materi yaitu hanya terbatas pada pengeluaran untuk biaya operasional pengelolaan sampah. Adapun pembatasan materi ini karena pengeluaran ini rutin dilakukan setiap tahun dan berkaitan langsung dengan aspek teknis operasional. Pendekatan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan campuran. Pendekatan campuran ini menggunakan 2 metode yaitu metode kualitatif komparatif dan deskriptif serta metode kuantitatif deskriptif. Teknik memperoleh data yaitu melalui wawancara kepada narasumber yang terdiri atas instansi pemerintah dan pengelola kebersihan, kuesioner kepada pedagang serta observasi lapangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh pihak pengelola kebersihan jauh dari yang seharusnya. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan antara jumlah pedagang dikalikan dengan tarif retribusi yang seharusnya dibayar. Jumlah pendapatan saat ini belum bisa menciptakan pengelolaan sesuai dengan standar minimal pengelolaan sampah. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan guna mencukupi jumlah pengeluaran yang sesuai dengan standar. Terdapat 7 skenario pembiayaan untuk menciptakan pengelolaan sampah di Pasar Johar yang baik. Ketujuh skenario ini berdasarkan kondisi eksisting dan kondisi yang akan datang dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait. Sistem pembiayaan sampah yang sesuai dengan kondisi yang ada ini bertujuan agar dapat meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah di Pasar Johar. Hasil penelitian ini akan direkomendasikan kepada dua pihak, yakni Dinas Kebersihan dan Dinas Pasar Kota Semarang yang memiliki fungsi sebagai regulasi kebijakan pengelolaan sampah serta Koperasi Karsa Bersama sebagai pihak yang menangani langsung pengelolaan sampah pasar di Pasar Johar agar lebih dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat di Pasar Johar. Kata Kunci: Pengelolaan Sampah Pasar, Pembiayaan Sampah, ATP dan WTP
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan menjelaskan mengenai latar belakang studi yang diambil, perumusan masalah yang didapat dari penjabaran semua permasalahan yang terjadi di wilayah studi, tujuan dan sasaran dilakukannya studi, ruang lingkup studi, manfaat dan keaslian penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian yang meliputi pendekatan penelitian, kebutuhan data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel serta teknik analisis dan yang terakhir adalah sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang Kota akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan dan perkembangan ini akan diiringi oleh pertambahan jumlah penduduk yang cepat. Pertambahan jumlah penduduk merupakan faktor utama terjadinya permasalahan sampah karena manusia merupakan penghasil utama sampah. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak imbangi dengan pengelolan sampah yang baik akan menyebabkan bertambahnya tumpukan sampah di berbagai tempat. Adanya kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat serta diikuti kegiatan kota yang makin berkembang akan menimbulkan dampak adanya buangan/ limbah yang meningkat dan bervariasi. Buangan tersebut bisa berupa sampah padat dan limbah cair yang merupakan hasil kegiatan pemukiman, perindustrian, perkantoran, perdagangan dan pasar, pertokoan serta kawasan umum lainnya (Suprihatin, 1996). Salah satu sumber sampah perkotaan berasal dari kegiatan perdagangan di pasar. Karakteristik sampah pasar dominan berupa sampah organik, basah dan mudah membusuk, serta memiliki volume besar karena utamanya merupakan sampah yang berasal dari sayur dan buah. Untuk itu diperlukan pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik tersebut agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan pasar maupun sekitarnya. Pasar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, berdasarkan komoditas barang yang diperjualbelikan. Jenis barang yang diperjualbelikan dan jumlah pedagang yang beroperasi dalam suatu pasar merupakan dasar untuk memperkirakan besarnya timbulan sampah. Banyaknya timbulan sampah menjadi indikator bahwa sistem pengelolaan sampah di tempat tersebut kurang baik (Admin, 2007). Komponen pokok sistem pengelolaan persampahan perkotaan terdiri atas 5 (lima) subsistem pengelolaan yaitu subsistem kelembagaan, subsistem teknis operasional, subsistem pembiayaan, subsistem legalitas (hukum) dan subsistem peran serta masyarakat. Aspek teknis 1
  • 4. 2 operasional meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pemindahan dan pembuangan akhir serta pengolahan sampah (SK SNI T- 13-1990-F). Kelima komponen tersebut harus saling mendukung dan adanya keterhubungan guna terciptanya suatu pengelolaan sampah yang baik. Di samping itu, diperlukan juga suatu koordinasi antar stakeholder guna mendukung sistem pengelolaan persampahan. Aspek pembiayaan merupakan aspek yang sangat penting dalam pengelolaan sampah. Aspek pembiayaan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam pengelolaan sampah karena akan sangat mempengaruhi aspek lainnya terutama aspek teknis operasional seperti dalam penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah seperti wadah sampah, sapu dan truk pengangkut sampah. Pada umumnya sumber pembiayaan pengelolaan sampah berasal dari retribusi yang dibebankan kepada masyarakat dan berasal dari pemerintah (melalui subsidi). Dana untuk pengelolaan persampahan/ kebersihan suatu kota besarnya 5-10% dari APBD. Selain itu, diusahakan agar biaya pengelolaan sampah dapat diperoleh dari masyarakat (± 80%), dan Pemerintah Daerah menye- diakan ± 20% untuk pelayanan umum antara lain penyapuan jalan, pembersihan saluran dan tempat-tempat umum (Dinas Kimpraswil, 2003). Pengelolaan persampahan di Kota Semarang secara umum di bawah tanggung jawab Dinas Kebersihan Kota Semarang. Selain Dinas Kebersihan Kota Semarang, dalam pelaksanaan pengelolaan persampahan kota terdapat juga pelaku lain seperti masyarakat pada tingkat RT/ RW terutama saat proses pewadahan hingga pengumpulan ke TPS serta pihak swasta yang mendapat kontrak pelayanan dari pemerintah. Sedangkan pengelolaan sampah pasar di Kota Semarang diwenangkan kepada Dinas Pasar sebagai pengelola yang sah dari jajaran pemerintah kota. Biasanya pengelolaan sampah pasar di Kota Semarang dari pasar ke TPS dilakukan oleh Dinas Pasar dan sampah dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan. Akan tetapi saat ini, Dinas Pasar mengalami defisit anggaran sehingga mengharuskan pemerintah kota untuk mengambil suatu langkah yang sesuai dan tepat supaya pengelolaan sampah pasar tradisional menjadi lebih baik. Langkah yang diambil oleh pemerintah kota antara lain dengan pelibatan pihak swasta atau yang sering disebut dengan swastanisasi. Public privat partnership merupakan kerjasama antara pemerintah dan swasta, dimana kedua pihak tersebut mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing. Pengelolaan sampah di Pasar Johar melalui public privat partnership, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebersihan dan Dinas Pasar bekerjasama dengan pihak swasta. Berkaitan dengan pembiayaan dalam pengelolaan sampah yang dimulai dari proses pewadahan, pengumpulan sampai ke pembuangan akhir, masing-masing mempunyai bagian sendiri dalam melakukan pengelolaan. Sebagai contoh tanggung jawab dari pihak swasta dalam hal pembiayaan adalah membayar gaji pegawai yang mengumpulkan atau
  • 5. 3 mengangkut sampah sedangkan dari pihak pemerintah menyediakan sarana angkutan untuk pembuangan akhir ke TPA. Pasar Johar merupakan pasar percontohan pertama di Kota Semarang yang pengelolaan persampahannya diserahkan kepada pihak swasta. Pada awalnya pengelolaan kebersihan di Pasar Johar dikelola oleh Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) Jawa Tengah melalui Unit Usaha Pengelola Kebersihan Pasar Johar dengan kontrak selama 6 tahun, terhitung mulai 1 Juni 2001 sampai dengan 31 Juni 2007, dimana terdapat koordinasi dengan Dinas Pasar dan Dinas Kebersihan dalam hal pengawasan, pembinaan dan penelitian mengenai kinerja pengelolaan sampah yang dikelola oleh unit tersebut. Setelah masa kontraknya habis, Pemerintah Kota Semarang menyerahkan urusan pengelolaan sampah di Pasar Johar kepada Koperasi Karsa Bersama melalui sistem lelang. Pergantian kewenangan pengelolaan sampah di Pasar Johar disebabkan karena ketidakmampuan pihak Puskoppas untuk memenuhi tuntutan kenaikan gaji dari pegawainya dan adanya desakan dari pedagang yang mengeluhkan buruknya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pihak Puskoppas. Selama masa pengelolaan pihak Puskoppas dan Koperasi Karsa Bersama, para pengelola mengaku masih merugi akibat pendapatan yang lebih kecil daripada pengeluaran sehingga pengelolaan sampah di Pasar Johar belum optimal. Ketua Koperasi Karsa Bersama, Agus Tiyanto, mengatakan selama ini pemasukan retribusi sampah tidak maksimal, sehingga langkahnya juga tidak bisa maksimal. Pihaknya tidak menerima subsidi dari Pemkot, sehingga untuk pengelolaan sampah pihaknya murni mengandalkan dana dari hasil penarikan retribusi. Untuk gaji karyawan dan biaya operasional pengelolaan sampah, pihaknya mengaku kekurangan setiap bulannya. Hal ini yang menyebabkan pihaknya belum dapat meningkatkan pelayanannya menjadi lebih baik. Inilah indikator bahwa pengelolaan sampah di Pasar Johar kurang baik yang utamanya disebabkan karena permasalahan pada aspek pembiayaannya. Menurut The Allen Consulting Group (2003), salah satu sumber pembiayaan dalam pengelolaan sampah dapat berasal dari retribusi yang biasa disebut dengan user charger (tarif pelanggan). Besarnya user charger dipengaruhi oleh Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) atau disebut juga dengan kemampuan dan kemauan masyarakat dalam membayar retribusi sampah. Semakin besar nilai ATP dan WTP maka semakin besar pula tarif pelanggan yang dapat dibayarkan, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut, akan mempengaruhi peningkatan jumlah pemasukan pendapatan dalam pengelolaan sampah yang nantinya dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran dan peningkatan pelayanan kebersihan. Tarif retribusi dibayarkan para pedagang kepada pihak pengelola yang menangani pengelolaan sampah. Besarnya biaya retribusi ini beragam antara pedagang yang satu dengan yang lain. Besarnya tarif retribusi kebersihan yang dibayar pedagang per harinya, yaitu sebesar Rp 300 - Rp 500 per hari. Ketentuan ini berdasarkan volume sampah yang dihasilkan, semakin besar jumlah