3. Tragedi di Gaza
Sudah 1 bulan lebih Taufan al Aqsha (sejak 7 Oktober 2023 – sekarang)
Per 10 November 2023 :
Korban meninggal 11.078+ 4.506+ anak-anak, 3.027+ Wanita,
3.545+ pria dewasa, 198 tenaga medis, 39 jurnalis
Hilang di bawah reruntuhan 2.700+ (1.500 anak-anak & 1.200 dewasa)
21 dari 35 rumah sakit berhenti beroperasi
(sumber: Kementerian Kesehatan di Gaza)
5. Sikap Dunia
PBB mengecam dan menuntut segera ceasefire ditolak oleh Benjamin Netanyahu (Perdana
Menteri Israel)
AS juga menolak seruan gencatan senjata yang diusulkan negara-negara Arab, ini
disampaikan oleh Menlu AS, Antony Blinken pada 4 November 2023
Pejabat Mesir & Qatar mengusulkan jeda kemanusiaan selama 6-12 jam sehari disetujui
Israel untuk memberi jeda 4 jam/hari mulai 9 November 2023
Benjamin Netanyahu sudah menyuruh pemimpin Arab untuk diam kalau mau aman
OKI (Organisasi Konferensi Islam) telah menggelar KTT Luar Biasa di Riyadh pada 11
November 2023, bergabung dengan KTT Liga Arab. Hasilnya:
Mengecam agresi militer Israel ke Gaza
Mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi
Mendesak Israel agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza
6. A “humanitarian pause” is like asking the criminal who is stabbing me to give
me 5 mins to grab a sip of water, so he can go on stabbing me after I drink. –
Yasmin Mogahed
7. Sikap Pemimpin Negeri Muslim
Erdogan, Presiden Turki, sampai saat ini masih terikat kerja sama ekonomi
dengan Israel dan mensuplai minyak dari Azerbaijan & Kazakhstan melalui pipa
Baku Tbilisi Ceyhan yang melintasi Turki industri dan mesin-mesin di Israel
terus aktif
Yordania terus memasok kebutuhan air bersih bagi Israel
Arab Saudi menggelar konser Shakira pada opening Ceremony Riyadh Season,
28 Oktober 2023
Pangeran Mohammad bin Salman (Arab Saudi) menyatakan membela Palestina
Yaman melalui milisi Houthi membantu Palestina dengan memberikan serangan
militer ke Israel
Mesir, Yordania, Libanon, Iran, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Turki telah
melakukan normalisasi hubungan dengan Israel (kerja sama ekonomi)
9. Sikap Pemimpin Negeri Muslim
Ambigu, tidak konsisten : memberikan kecaman kepada Israel namun di satu sisi
mengakui adanya negeri Israel (menjalin hubungan diplomatic maupun
perdagangan)
Mendukung upaya damai dengan Israel (berpartisipasi dalam perjanjian
perdamaian atau menjadi mediator : Camp David 1 1979, Madrid 1991, Oslo 1
1993, Oslo II 1995, Camp David II 2000, Inisiatif Damai Arab 2002, Peta Jalan
Damai 2003, Annapolis 2007, Abraham Accord 2020)
Tersekat nation-state sehingga belum bisa mengatasi agresi Israel secara tuntas
Tunduk pada negara adidaya (AS & Eropa)
11. Menilik Kembali Akar Masalah
Penjajahan dan pendudukan Zionis Israel di Palestina ambisi Israel
mendirikan negara zionis yang membentang dari Mesir hingga Eufrat
dengan ibu kota di Yerussalem (Al Quds)
Palestina milik umat Islam yang harus KITA BELA
13. Solusi yang tidak syar’i
Solusi 2 negara
Warga Palestina diminta hijrah
Gencatan senjata & jeda kemanusiaan
Resolusi PBB
Kecaman penguasa negeri muslim
Bantuan kemanusiaan
14. Solusi Hakiki untuk Palestina
Kita membutuhkan khilafah yang mampu melindungi seluruh kaum muslimin dari
kejahatan kaum kuffar, sebagaiman dulu Rosulullah SAW mengusir Yahudi di Madinah
yang berbuat onar
Politik luar negeri Daulah Islam : dengan metode/thariqah JIHAD fii sabilillah
Penguasa haruslah Amanah, tidak berkhianat pada kepentingan ummat. Benar-benar bisa
melindungi nyawa kaum muslimin.
kita perlu mengingatkan penguasa Arab dan negeri muslim:
1. Harus melindungi darah dan harta kaum muslimin
2. Bersatu atas dasar akidah Islam, bukan nation state
3. Berjuang menegakkan Kembali khilafah di mana ummat akan berlindung kepada
khalifah
15. Palestina butuh Khilafah
Agama dan kekuasaan itu ibarat dua saudara kembar. Dikatakan pula, agama adalah
fondasi, sementara kekuasaan adalah penjaganya. Apa saja yang tidak berfondasi akan
hancur. Apa saja yang tidak memiliki penjaga akan lenyap. (Abu Abdillah Al-Qali, 1/81)
Katakanlah, “… dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”
(TQS al-Isra’ : 80) kekuasaan yang menolong adalah kekuasaan yang mampu
menegakkan Islam