Muhammad Faiz Fathurrahman
FirmanSulaiman
Ismaya Raswanti
Desi Kurniasih
12523032
12523043
12523028
12523017
ANGGOTA KELOMPOK 2
SEMESTER 5 – PERTEMUAN 13
2025
UNIVERSITAS BINANIAGA
INDONESIA
TEKNIK INFORMATIKA
3.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajarimateri Persamaan Diferensial: Metode Runge-Kutta, mahasiswa
diharapkan:
1. Memahami konsep dasar dan prinsip kerja metode Runge-Kutta sebagai metode
numerik untuk menyelesaikan persamaan diferensial biasa (PDB) yang sulit dipecahkan
secara analitik.
2. Mampu mengaplikasikan metode Runge-Kutta orde 2 (RK2) dan orde 4 (RK4) untuk
memperoleh solusi aproksimasi PDB dengan akurasi tinggi.
3. Menjelaskan kelebihan metode Runge-Kutta dibandingkan metode numerik lain, seperti
metode Euler, khususnya dalam hal keakuratan dan stabilitas.
4. Mengimplementasikan algoritma metode Runge-Kutta dalam perhitungan numerik
menggunakan langkah diskrit dan evaluasi fungsi di titik antara (intermediate points).
5. Menganalisis hasil dan galat (error) solusi numerik yang diperoleh melalui metode
Runge-Kutta dan memahami cara meningkatkan presisi metode tersebut.
4.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Setelah mengikutipembelajaran ini, mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar dan tujuan penggunaan metode Runge-Kutta
dalam penyelesaian persamaan diferensial biasa.
2. Mengidentifikasi dan merinci langkah-langkah algoritma metode Runge-
Kutta orde 2 dan orde 4 secara benar.
3. Menghitung solusi aproksimasi persamaan diferensial menggunakan
metode Runge-Kutta dengan bantuan kalkulator atau perangkat lunak.
4. Membandingkan hasil solusi numerik metode Runge-Kutta dengan metode
numerik lain seperti metode Euler dan menyimpulkan perbedaan akurasi.
5. Mengevaluasi galat atau kesalahan solusi numerik dan menyarankan cara
untuk meminimalkan galat tersebut dalam penerapan metode Runge-Kutta.
5.
KONSEP DASAR METODERUNGE–KUTTA
Metode Runge–Kutta (RK) merupakan metode
numerik eksplisit yang digunakan untuk
menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
tanpa perlu melakukan turunan berulang seperti
pada metode Taylor.
Metode RK2 menggunakan dua evaluasi kemiringan
(dua titik antara), sementara RK4 menggunakan
empat evaluasi kemiringan sehingga memberikan
tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi.
Ide utama RK adalah melakukan estimasi kemiringan
(slope) pada beberapa titik antara 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑖+1,
kemudian menggabungkan slope tersebut untuk
mendapatkan aproksimasi yang lebih akurat.
6.
TEORI DASAR RUNGE–KUTTA
(RK2& RK4)
Metode Runge–Kutta adalah teknik numerik yang digunakan untuk
menyelesaikan persamaan diferensial biasa (ODE):
Metode Runge-kutta memperbaiki metode Euler dengan cara:
• Mengambil beberapa titik uji (slope) di dalam interval [Xn, Xn+1].
• Lalu membuat rata-rata slope supaya perkiraan nilai Y menjadi
lebih akurat.
7.
RUNGE–KUTTA ORDE 2(RK2)
Metode ini memakai 2 slope, yaitu:
• slope awal (sama seperti metode Euler)
• slope prediksi (berdasarkan estimasi titik tengah
atau titik akhir)
Ada beberapa variasi RK2, namun yang paling umum
adalah sebagai berikut.
8.
RK2 – METODEHEUN (IMPROVED
EULER) & METODE MIDPOINT
RK2 – Metode Heun
(Improved Euler)
Menggunakan rata-rata
antara slope awal dan
slope prediksi.
RK2 – Metode Midpoint
Metode ini menekankan
prediksi pada titik
tengah interval.
9.
RUNGE–KUTTA ORDE 4(RK4)
Metode Runge–Kutta (RK) orde 4:
metode yang paling populer karena
memberikan akurasi yang tinggi dalam
menyelesaikan persamaan diferensial
numerik.
Menggunakan 4 kemiringan (slope):
k₁ : kemiringan di awal interval
k₂ : kemiringan di titik tengah pertama
k₃ : kemiringan di titik tengah kedua
k₄ : kemiringan di akhir interval
10.
INTERPRETASI GEOMETRIS
Metode Runge–Kuttapada dasarnya memperkirakan solusi
dengan memperbaiki “lintasan” kemiringan pada interval kecil.
Pada grafik penjelasannya, tampak bahwa:
• kemiringan awal dihitung dari titik (Xi, Yi);
• beberapa titik antara (intermediate points) dipakai untuk
memperkirakan bentuk kurva yang lebih mendekati aslinya;
• hasil akhirnya adalah Yi + 1, yang lebih dekat ke solusi analitik.
APLIKASI METODE RUNGE–KUTTA
DALAMBIDANG TEKNIK INFORMATIKA
1. Pemodelan sistem pada Control Engineering (IoT & Embedded Systems): digunakan
untuk perhitungan prediktif dan analisis respons sistem.
2. Simulasi sistem dinamis (Machine Learning & Optimization): digunakan untuk
menyelesaikan persamaan diferensial biasa (ODE).
3. Grafika dan animasi komputer: digunakan untuk menghitung pergerakan objek
berbasis model fisika.
4. Sistem kendali (Control Systems): digunakan untuk penyelesaian model sistem
dalam bentuk state-space.
5. Simulasi penyebaran virus atau informasi pada graf (graph/network models):
digunakan untuk pemodelan sistem waktu kontinu.
17.
LATIHAN SOAL
1. Gunakanmetode Runge-Kutta orde 2 (RK2) dengan h = 0.1 untuk menghitung y(0.1)
jika: y' = x + y, y(0) = 1
2. Gunakan metode Runge-Kutta orde 2 (RK2) dengan h = 0.2 untuk menghitung y(0.2)
jika: y' = y - x², y(0) = 2
3. Hitung pendekatan y(0.3) menggunakan RK4:
y' = 2x − y, y(0) = 1, h = 0.1
4. Gunakan RK4 untuk satu langkah menghitung y(1.1):
y' = x + y², y(1) = 1, h = 0.1
5. Dengan langkah h=0.2, tentukan y(0.4):
y' = 3y − x, y(0) = 1
18.
KESIMPULAN
Metode Runge–Kutta(RK2 dan RK4) merupakan metode numerik yang penting
dalam komputasi ilmiah.
Digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial secara akurat dan efisien.
Mendukung simulasi dan pemodelan sistem dinamis dalam bidang Teknik
Informatika.
Berperan dalam optimasi dan analisis berbagai sistem komputasi dan rekayasa.
Relevan untuk pengembangan aplikasi yang membutuhkan perhitungan numerik
presisi tinggi.
19.
REFERENSI
[1] J. C.Butcher, Numerical Methods for Ordinary Differential Equations, 2nd ed.,
Chichester, U.K.: John Wiley & Sons, 2008.
[2] E. Hairer, S. P. Nørsett, and G. Wanner, Solving Ordinary Differential Equations I:
Nonstiff Problems, 2nd ed., Berlin, Germany: Springer-Verlag, 1993.
[3] R. L. Burden and J. D. Faires, Numerical Analysis, 9th ed., Boston, MA, USA:
Brooks/Cole–Cengage Learning, 2011.
[4] S. C. Chapra and R. P. Canale, Numerical Methods for Engineers, 7th ed., New
York, NY, USA: McGraw-Hill Education, 2015.
[5] W. H. Press, S. A. Teukolsky, W. T. Vetterling, and B. P. Flannery, Numerical
Recipes: The Art of Scientific Computing, 3rd ed., Cambridge, U.K.: Cambridge
Univ. Press, 2007.
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINANIAGA
INDONESIA