Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas Tegalsari. Program ini bertujuan untuk memastikan pelayanan sesuai standar mutu dan meningkatkan kualitas layanan dengan memantau indikator klinis setiap bulan. Kegiatannya meliputi pencatatan indikator di setiap unit, analisis data, evaluasi, dan pelaporan setiap enam bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Bab V Puskesmas (Tjahyono_LASKESI).pptxrizki176868
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya terkait peningkatan mutu pelayanan puskesmas melalui pengukuran indikator mutu, manajemen risiko, dan peningkatan keselamatan pasien. Dibahas pula tentang program peningkatan mutu, tim mutu, indikator mutu, analisis data indikator, dan validasi data untuk menunjang perbaikan mutu berkelanjutan di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai program peningkatan mutu, indikator mutu, manajemen risiko, sasaran keselamatan pasien, dan pencegahan infeksi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Secara singkat, dibahas mengenai standar-standar mutu pelayanan kesehatan yang meliputi hak pasien, pendidikan pasien, kesinambungan pelayanan, dan penggunaan metode peningkatan kinerja untuk mengevaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas peran kepemimpinan rumah sakit dalam pengelolaan insiden keselamatan pasien, meliputi pengembangan sistem pelaporan insiden, pengukuran kinerja, dan pembentukan budaya keselamatan di rumah sakit."
Dokumen tersebut berisi informasi tentang aplikasi Mutufasyankes yang digunakan untuk melaporkan indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Terdapat empat indikator mutu yang dijelaskan secara rinci meliputi kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi beserta definisi, rumus perhitungan, dan cara pengumpulan datanya
Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang Puskesmas Kecamatan X yang meliputi lokasi, jumlah penduduk yang ditangani, jumlah pegawai, visi, misi, sasaran kinerja, ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, dan persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan sistem manajemen mutu di Puskesmas tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Bab V Puskesmas (Tjahyono_LASKESI).pptxrizki176868
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya terkait peningkatan mutu pelayanan puskesmas melalui pengukuran indikator mutu, manajemen risiko, dan peningkatan keselamatan pasien. Dibahas pula tentang program peningkatan mutu, tim mutu, indikator mutu, analisis data indikator, dan validasi data untuk menunjang perbaikan mutu berkelanjutan di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai program peningkatan mutu, indikator mutu, manajemen risiko, sasaran keselamatan pasien, dan pencegahan infeksi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi puskesmas khususnya bab 3, 6, 9 dan 5 yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Dibahas mengenai standar terkait upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas, peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta program peningkatan mutu puskesmas termasuk pengukuran indikator mutu, manaj
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Secara singkat, dibahas mengenai standar-standar mutu pelayanan kesehatan yang meliputi hak pasien, pendidikan pasien, kesinambungan pelayanan, dan penggunaan metode peningkatan kinerja untuk mengevaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas peran kepemimpinan rumah sakit dalam pengelolaan insiden keselamatan pasien, meliputi pengembangan sistem pelaporan insiden, pengukuran kinerja, dan pembentukan budaya keselamatan di rumah sakit."
Dokumen tersebut berisi informasi tentang aplikasi Mutufasyankes yang digunakan untuk melaporkan indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Terdapat empat indikator mutu yang dijelaskan secara rinci meliputi kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi beserta definisi, rumus perhitungan, dan cara pengumpulan datanya
Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang Puskesmas Kecamatan X yang meliputi lokasi, jumlah penduduk yang ditangani, jumlah pegawai, visi, misi, sasaran kinerja, ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, dan persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan sistem manajemen mutu di Puskesmas tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
2. Ciri ciri Indikator mutu adalah sebagai
berikut :
1. Bisa diukur
2. Bisa dimonitor
3. Bisa dikendalikan
4. Bisa dipelihara
5. Bisa disempurnakan
6. Bisa didokumentasikan
3. Merancang Pelayanan yang Bermutu
Buatlah Tim Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko.
Tim peningkatan Mutu dan Manajemen risiko ini bisa
satu Tim dengan 7 bidang atau 7 tim yang bertanggung
jawab lansung ke Kepala Puskesmas
Keempat bidang atau tim itu adalah
1. Tim Manajemen Mutu
2. Tim Audit Internal
3. Tim Manajemen Risiko
4. Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi
4. 5. Tim INM
6. Tim Keselamatan Pasien
7. Tim Pengaduan
Buat Panduan kerja ketujuh tim tersebut
5. KAPAN PELAYANAN SEBUAH PUSKESMAS
DITAKATAN BERMUTU ?
1. Bila petugasnya bekerja dengan bermutu, sesuai dengan SOP
2. Bila semua peralatan yang diperlukan untuk melayani
tersedia sesuai standar
3. Bila setiap ruangan pelayanan ditata nyaman dan enak bagi
klien dan bagi petugas
4. Bila tingkat kepuasan kliennya tinggi terhadap layanan yang
diberikan
5. Bila keselamatan pasien dan semua orang yang ada di
lingkunga Puskesmas terjamin
6. Bila semua area Puskesmas bebas dari kemungkinan
terjadinya penularan infeksi.
6. Bagaimana cara Meningkatkan Mutu Pelayanan…?
1. Peningkatan mutu pelayanan Puskesmas bisa dilihat
dari dua sisi ; dari sisi institusi pemberi layanan dan
dari sisi penerima layanan
• Dari sisi institusi pemberi layanan, dilakukan ;
a) Audit internal
b) Dan kaji banding
• Dari sisi penerima layanan, dilakukan ;
a) Penanganan keluhan pelanggan
b) Survei kepuasan pelanggan
c) Dan survei Indeks Kepuasan Masyarakat
7. 2. Khusus untuk UKP, dilakukan kajian Keselamatan
pasien dengan dua pendekatan yaitu;
Pendekatan FMEA untuk SOP yang beresiko, agar
kemungkinan risiko bisa diminimalkan,
Dan pendekatan Penanganan insiden melalui
Investigasi Sederhana dan RCA
3. Untuk keseluruhan area pelayanan, dilakukan upaya-
upaya pencehan dan pemberantasan infeksi.
8. Pekerjaan Spesifik Tim Manajemen Mutu adalah :
• Mengidentifikasi semua Indikator Mutu di setiap
ruang pelayanan (admen dan UKP)
• Mengidentifikasi semua indikator mutu dari setiap
kegiatan (admen dan UKM)
• Merancang Sistem Kaji Banding
• Merancang Sistim Survei Kepuasaan Pelanggan
(admen dan UKP)
• Merancang Survei Indeks Kepuasaan Masyarakat
(UKM)
9. Dari mana Dikumpulkan Indikator Mutu
1. Dari semua Panduan yang dibuat oleh Admen dan
UKP
2. Dari semua Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) yang
dibuat oleh admen dan UKM
3. Sekedar pengingat,,,Semua Panduan dan KAK harus
memuat indikator mutu pekerjaan masing-masing
(lihat pedoman Penyusunan Dokumen Kreditasi TH
2017 halaman 20 -24
4. Setelah Indikator Mutu dikumpulkan, serahkan ke
Tim Audit Internal.
10. Rancangan Sistimatika Penanganan Keluhan Pelanggan
• Menentukan penenggungjawab penanganan keluhan
pelanggan
• Membuat sistim pengaduan pelanggan; kotak saran,
SMS, WA, dll
• Identifikasi keluhan pelanggan, kelompokkan keluhan
yang sama atau relatif sama,
• Lakukan analisis keluhan pelanggan untuk
menentukan prioritas penanganan
• Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan)
11. Rancangan Sistimatika Kaji Banding
• Pembentukan tim kaji banding
• Menetukan penanggung jawab
• Membuat instrumen kaji banding
• Menentukan jadwal
• Pelaksanaan kaji banding
• Laporan kaji banding
• Analisis hasil kaji banding
• RTM
12. Rancangan Sistimatika Survei Kepuasan
Pelanggan dan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat
• Penentuan pelaksana survei (mahasiswa, anak SMA,
komponen masyarakat, dll)
• Menentukan penanggung jawab
• Membuat instrumen survei,
• Menentukan jadwal
• Pelaksanaan survei
• Laporan hasil survei
• Analisi hasil survei
• RTM