SlideShare a Scribd company logo
Penelitian Setara Institute
Kata mereka, “Kalau situasi ini tidak
ditangani dengan presisi, akan terjadi
potensi peningkatan ancaman
terhadap negara Pancasila dengan
semakin menguatnya kelompok yang
menginginkan formalisasi nilai-nilai
agama dalam kelembagaan negara
dan positivisasinya dalam kebijakan
negara.”
Berbagai program dan forum terkait isu
radikalisme
Mahalnya biaya pendidikan
Korupsi di Perguruan Tinggi
Realita Masalah Pemuda
Pendidikan yang tidak merata
• Mayoritas pemuda telah menamatkan pendidikan hingga
SM/sederajat (38,77 persen) dan SMP/sederajat (35,41 persen).
Hanya 10,36 persen pemuda yang menyelesaikan pendidikan hingga
PT dan sekitar 11,97 persen pemuda yang hanya tamat SD/sederajat,
serta sisanya tidak tamat SD atau belum pernah sekolah. Kelompok
status ekonomi rumah tangga 20 persen teratas memiliki persentase
pemuda yang menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat ke atas
yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.
Masalah Moralitas
• Menurut siaran pers
Komnas Perempuan
tentang Catatan
Tahunan (CATAHU)
2022, tercatat
sebanyak 338.496
kasus kekerasan
seksual yang telah
diadukan pada tahun
2021.
Narkoba
Seks Bebas
Data tentang bentuk perilaku seksual yang pernah
dilakukan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya. Tabel memperlihatkan bahwa 260
mahasiswa (84%) yang menjadi subjek penelitian
pernah berpegangan tangan, 212 mahasiswa (68%)
pernah berpelukan, 220 mahasiswa (71%) pernah
berciuman, 108 mahasiswa (35%) pernah meraba
bagian tubuh yang sensitif, 84 mahasiswa (27%)
pernah melakukan petting, 91 mahasiswa (29%)
pernah melakukan oral seks, 75 mahasiswa (24%)
pernah melakukan hubungan seksual, dan 64
mahasiswa (21%) pernah melakukan kekerasan
seksual.
Pengangguran
• Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda Indonesia tahun 2020
sebesar 15,23 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa dari
setiap 100 angkatan kerja pemuda, terdapat sekitar 15 pemuda tidak
bekerja dan sedang mempersiapkan usaha atau mencari pekerjaan.
TPT pemuda di perkotaan lebih tinggi dibandingkan pemuda di
perdesaan (17,84 persen berbanding 11,56). Nilai TPT pemuda yang
paling tinggi adalah mereka yang berpendidikan SM/sederajat (18,75
persen), diikuti PT (14,10 persen) dan SMP/sederajat (11,38 persen).
• Radikalisme sendiri merupakan embrio lahirnya terorisme.
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan
secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan
nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang
ekstrim. Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham
radikal, yakni intoleran (tidak mau menghargai pendapat dan
keyakinan orang lain), adanya sifat fanatik (selalu merasa benar
sendiri; menganggap orang lain salah), dan bersifat eksklusif
(membedakan diri dari umat Islam umumnya) serta revolusioner
(cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai
tujuan).
Krisis Pemikiran Pemuda
• Hidup hedonis dan serba bebas
• Kuliah tujuannya hanya untuk kerja
• Berorientasi pada hasil, tidak terlalu peduli prosesnya apakah diridhoi
Allah
• Mengambil pendapat keilmuan Barat tanpa filter, tak bisa
membedakan antara sains dan tsaqafah
• Standar utama perbuatannya manfaat-mudharat, bukan pahala-dosa
• Memandang kemajuan Barat sebagai tujuan perubahan, padahal
Islam punya standar yang berbeda yang mencakup kemajuan dalam
seluruh aspek
What should we do?
• Mengkaji Islam kaffah
• Jangan terbawa arus sekularisasi, kapitalisasi,
serta islamophobia
• Membentuk “circle” pergaulan yang saling
menguatkan dalam proses hijrah
• Membangun jejaring dakwah di media untuk
memenangkan kepentingan Islam dan umat guna
mengadang agenda penjajahan Barat melalui
propaganda media
• Meningkatkan skill agar menguasai medan
pertempuran digital
Strategi Penta Helix Sasar Pemuda
• Pemuda sebagai
generasi yang cerdas
teknologi dan memiliki
kreatifitas serta inovasi
mereka jadikan ujung
tombak dalam upaya
penanggulangan
ekstremisme dan
radikalisme di dunia
maya.
MT KMI Medsos.pptx

More Related Content

Similar to MT KMI Medsos.pptx

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
hastutimarlina1
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
aliyaputri14
 
001
001001
Barat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptx
Barat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptxBarat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptx
Barat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptx
Vania Najah
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
Naveen Segaran
 
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran PemudaPeningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Lestari Moerdijat
 
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
Marulituazalukhu
 
Manifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencanaManifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencanaswirawan
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
MutiaraDevika1
 
Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020
Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020
Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020
960623
 
Draft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaanDraft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaan
Yanos Ta
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
apriyali
 
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptx
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptxPOLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptx
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptx
KMSDNKarangAnyar03
 
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAPERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
zatul ayuni
 
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Yana Suleman
 
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBAREVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
Nurfaizatul Jannah
 
Pendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remajaPendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remaja
Efree R
 
Potensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima Wilayah
Potensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima WilayahPotensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima Wilayah
Potensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima Wilayah
Lestari Moerdijat
 

Similar to MT KMI Medsos.pptx (20)

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
 
001
001001
001
 
Barat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptx
Barat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptxBarat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptx
Barat Membidik Pemuda Muslim Dalam Upaya Mengalahkan Islam.pptx
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran PemudaPeningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
 
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
08410041_Bab_1.pdf latar belakang dan masalh kebakLan rekamja
 
Manifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencanaManifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencana
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
 
Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020
Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020
Peranan remaja dalam mencapai wawasan 2020
 
Draft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaanDraft psikologi perkotaan
Draft psikologi perkotaan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Isu pembuangan bayi
Isu pembuangan bayiIsu pembuangan bayi
Isu pembuangan bayi
 
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptx
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptxPOLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptx
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA.pptx
 
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAPERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
 
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
 
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBAREVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
 
Pendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remajaPendidikan seksualitas remaja
Pendidikan seksualitas remaja
 
Potensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima Wilayah
Potensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima WilayahPotensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima Wilayah
Potensi Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan di Lima Wilayah
 

MT KMI Medsos.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Penelitian Setara Institute Kata mereka, “Kalau situasi ini tidak ditangani dengan presisi, akan terjadi potensi peningkatan ancaman terhadap negara Pancasila dengan semakin menguatnya kelompok yang menginginkan formalisasi nilai-nilai agama dalam kelembagaan negara dan positivisasinya dalam kebijakan negara.”
  • 5. Berbagai program dan forum terkait isu radikalisme
  • 6.
  • 10. Pendidikan yang tidak merata • Mayoritas pemuda telah menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat (38,77 persen) dan SMP/sederajat (35,41 persen). Hanya 10,36 persen pemuda yang menyelesaikan pendidikan hingga PT dan sekitar 11,97 persen pemuda yang hanya tamat SD/sederajat, serta sisanya tidak tamat SD atau belum pernah sekolah. Kelompok status ekonomi rumah tangga 20 persen teratas memiliki persentase pemuda yang menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat ke atas yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.
  • 11. Masalah Moralitas • Menurut siaran pers Komnas Perempuan tentang Catatan Tahunan (CATAHU) 2022, tercatat sebanyak 338.496 kasus kekerasan seksual yang telah diadukan pada tahun 2021.
  • 13.
  • 14. Seks Bebas Data tentang bentuk perilaku seksual yang pernah dilakukan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Tabel memperlihatkan bahwa 260 mahasiswa (84%) yang menjadi subjek penelitian pernah berpegangan tangan, 212 mahasiswa (68%) pernah berpelukan, 220 mahasiswa (71%) pernah berciuman, 108 mahasiswa (35%) pernah meraba bagian tubuh yang sensitif, 84 mahasiswa (27%) pernah melakukan petting, 91 mahasiswa (29%) pernah melakukan oral seks, 75 mahasiswa (24%) pernah melakukan hubungan seksual, dan 64 mahasiswa (21%) pernah melakukan kekerasan seksual.
  • 15. Pengangguran • Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda Indonesia tahun 2020 sebesar 15,23 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa dari setiap 100 angkatan kerja pemuda, terdapat sekitar 15 pemuda tidak bekerja dan sedang mempersiapkan usaha atau mencari pekerjaan. TPT pemuda di perkotaan lebih tinggi dibandingkan pemuda di perdesaan (17,84 persen berbanding 11,56). Nilai TPT pemuda yang paling tinggi adalah mereka yang berpendidikan SM/sederajat (18,75 persen), diikuti PT (14,10 persen) dan SMP/sederajat (11,38 persen).
  • 16. • Radikalisme sendiri merupakan embrio lahirnya terorisme. Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrim. Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal, yakni intoleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain), adanya sifat fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah), dan bersifat eksklusif (membedakan diri dari umat Islam umumnya) serta revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan).
  • 17. Krisis Pemikiran Pemuda • Hidup hedonis dan serba bebas • Kuliah tujuannya hanya untuk kerja • Berorientasi pada hasil, tidak terlalu peduli prosesnya apakah diridhoi Allah • Mengambil pendapat keilmuan Barat tanpa filter, tak bisa membedakan antara sains dan tsaqafah • Standar utama perbuatannya manfaat-mudharat, bukan pahala-dosa • Memandang kemajuan Barat sebagai tujuan perubahan, padahal Islam punya standar yang berbeda yang mencakup kemajuan dalam seluruh aspek
  • 18. What should we do? • Mengkaji Islam kaffah • Jangan terbawa arus sekularisasi, kapitalisasi, serta islamophobia • Membentuk “circle” pergaulan yang saling menguatkan dalam proses hijrah • Membangun jejaring dakwah di media untuk memenangkan kepentingan Islam dan umat guna mengadang agenda penjajahan Barat melalui propaganda media • Meningkatkan skill agar menguasai medan pertempuran digital
  • 19. Strategi Penta Helix Sasar Pemuda • Pemuda sebagai generasi yang cerdas teknologi dan memiliki kreatifitas serta inovasi mereka jadikan ujung tombak dalam upaya penanggulangan ekstremisme dan radikalisme di dunia maya.

Editor's Notes

  1. Statistik Pemuda Indonesia 2020. BPS.
  2. Krisis pemikiran disebabkan akal dipasung oleh kejumudan, pikiran sempit, dan minimnya literasi (kurangnya minat baca).
  3. Krisis pemikiran disebabkan akal dipasung oleh kejumudan, pikiran sempit, dan minimnya literasi (kurangnya minat baca).