Cerita ini menceritakan seorang mantan letnan kolonel bernama Banun yang membeli sebuah jip tua dengan uang pensiunnya meskipun sang istri keberatan. Banun senang memperbaiki jip tua itu bersama anaknya. Cerita ini juga mengisahkan masa lalu Banun sebagai tahanan perang Belanda pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.
Dokumen tersebut menceritakan tentang seorang selir kaisar bernama Yang Kui Hui yang diculik saat berburu di hutan bersama kaisar. Dua anggota organisasi bela diri wanita bernama Bu-tong-pai yaitu The Kwat Lin dan muridnya Bu Liang-cu (yang sebenarnya adalah Swi Liang yang menyamar) berhasil menyelamatkan Yang Kui Hui dan membunuh penculiknya. Akibatnya, Bu Liang-cu diang
Cerita ini menceritakan tentang Kerajaan Khitan yang sedang mengalami kemunduran akibat bencana alam dan perselisihan internal. Kerajaan ini kini diancam oleh bangsa Yucen dan bangsawan Khitan yang memberontak. Raja Khitan berusaha mencegah perang namun gagal, sehingga perlawanan tak terelakkan. Dia menyuruh istrinya dan Putri Maya pergi ke Pegunungan Gobi untuk berlindung.
Sin Liong dan Swat Hong kembali ke Pulau Es untuk mencari ibu Swat Hong, tetapi mereka disambut dengan kemarahan Raja Han Ti Ong yang menuduh mereka berzinah. Raja pun memukuli Sin Liong dan Swat Hong, sementara Permaisuri The Kwat Lin semakin menyulut amarah Raja dengan fitnah dan tuduhan. Sin Liong berusaha membela Swat Hong namun pukulan Raja semakin menjadi.
Cerita ini menceritakan seorang mantan letnan kolonel bernama Banun yang membeli sebuah jip tua dengan uang pensiunnya meskipun sang istri keberatan. Banun senang memperbaiki jip tua itu bersama anaknya. Cerita ini juga mengisahkan masa lalu Banun sebagai tahanan perang Belanda pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.
Dokumen tersebut menceritakan tentang seorang selir kaisar bernama Yang Kui Hui yang diculik saat berburu di hutan bersama kaisar. Dua anggota organisasi bela diri wanita bernama Bu-tong-pai yaitu The Kwat Lin dan muridnya Bu Liang-cu (yang sebenarnya adalah Swi Liang yang menyamar) berhasil menyelamatkan Yang Kui Hui dan membunuh penculiknya. Akibatnya, Bu Liang-cu diang
Cerita ini menceritakan tentang Kerajaan Khitan yang sedang mengalami kemunduran akibat bencana alam dan perselisihan internal. Kerajaan ini kini diancam oleh bangsa Yucen dan bangsawan Khitan yang memberontak. Raja Khitan berusaha mencegah perang namun gagal, sehingga perlawanan tak terelakkan. Dia menyuruh istrinya dan Putri Maya pergi ke Pegunungan Gobi untuk berlindung.
Sin Liong dan Swat Hong kembali ke Pulau Es untuk mencari ibu Swat Hong, tetapi mereka disambut dengan kemarahan Raja Han Ti Ong yang menuduh mereka berzinah. Raja pun memukuli Sin Liong dan Swat Hong, sementara Permaisuri The Kwat Lin semakin menyulut amarah Raja dengan fitnah dan tuduhan. Sin Liong berusaha membela Swat Hong namun pukulan Raja semakin menjadi.
1. Puteri Maya menemukan pasukan ayahnya membawa perbekalan perang saat berburu di hutan, membuatnya heran. 2. Ibunya menangis dan mengungkapkan bahwa kerajaan ditimpa kutukan karena dosa masa lalu dan sekarang ditantang pemberontak dan suku lain. 3. Ayahnya meminta ibunya dan Maya pergi ke Gunung Gobi untuk berlindung karena ancaman besar menghadang kerajaan.
Delapan belas pendekar Bu-tong-pai mendapat bantuan dari dua orang sakti, Liu Bwee dan Ouw Sian Kok, untuk menyelidiki markas rahasia An Lu Shan di Telaga Utara. Kedua belah pihak sepakat bekerja sama, dengan Bu-tong-pai akan membantu Liu Bwee dan Ouw Sian Kok menemukan The Kwat Lin di Rawa Bangkai setelah menyelesaikan misi di Telaga Utara. Mereka pun berangkat
1) Kisah cinta para sahabat menceritakan kisah-kisah romantis antara sahabat Nabi Muhammad SAW seperti Salman Al Farisi dan Abu Darda', Umar bin Abdul Aziz, Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, serta Abu Hurairah dan Asma binti Umamah.
Surat ancaman dari perampok yang dikalahkan lima tahun lalu ditemukan di rumah Sie Kian. Perampok itu mulai membunuh binatang peliharaan dan pelayan Sie Kian. Sie Kian memperingatkan keluarganya akan bahaya ini dan bersiap menghadapi perampok itu sendirian, sementara murid dan puterinya akan melindungi istri dan adiknya.
Novel ini menceritakan tentang keruntuhan sebuah surau di desa. Surau itu telah lama dijaga oleh seorang kakek tua bernama Kakek. Namun setelah Kakek meninggal, surau itu tidak lagi dijaga dan mulai runtuh. Episode pertama menceritakan tentang Kakek yang murung karena dongeng yang diceritakan Ajo Sidi yang menyebut Kakek sebagai manusia terkutuk.
Kisah ini menceritakan tentang dua bersaudara, Suma Kian Lee dan Suma Kian Bu, yang berlayar meninggalkan Pulau Es tanpa ijin untuk mengunjungi kakak perempuan mereka di kota raja. Mereka terjebak badai di laut dan diserang ikan hiu, namun berhasil mengusir ikan hiu tersebut.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut menceritakan pertempuran sengit antara Swat Hong, Soan Cu, dan Ibu Swat Hong melawan Kwat Lin, yang berakhir dengan kematian Kwat Lin dan Soan Cu. Swat Hong kemudian melarikan diri bersama Kwee Lun, sementara Han Bu Ong diangkat menjadi penguasa di Rawa Bangkai.
Novel ini menceritakan tentang Azfa Hanani, seorang gadis yatim piatu yang sanggup menyamar sebagai Tengku Murni untuk menyelamatkan ibu saudaranya, Datin Maziah, dari tekanan jiwa setelah kehilangan anaknya dalam kemalangan. Azfa Hanani menghadapi berbagai cabaran dalam menjalani penyamarannya sambil berusaha menyatukan kembali keluarga Datin Maziah yang terpecah belah.
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab auditor dalam merumuskan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan evaluasi bukti audit yang dikumpulkan. Auditor harus mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan dan merumuskan opini apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar berdasarkan standar tersebut.
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
Dokumen tersebut membahas tentang pendapat auditor atas laporan keuangan dan laporan auditor independen. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang tujuan auditor dalam memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas, proses perumusan opini auditor, bentuk-bentuk opini yang dapat diberikan auditor, dan contoh bentuk laporan auditor dengan opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar dengan pengecualian.
1. Puteri Maya menemukan pasukan ayahnya membawa perbekalan perang saat berburu di hutan, membuatnya heran. 2. Ibunya menangis dan mengungkapkan bahwa kerajaan ditimpa kutukan karena dosa masa lalu dan sekarang ditantang pemberontak dan suku lain. 3. Ayahnya meminta ibunya dan Maya pergi ke Gunung Gobi untuk berlindung karena ancaman besar menghadang kerajaan.
Delapan belas pendekar Bu-tong-pai mendapat bantuan dari dua orang sakti, Liu Bwee dan Ouw Sian Kok, untuk menyelidiki markas rahasia An Lu Shan di Telaga Utara. Kedua belah pihak sepakat bekerja sama, dengan Bu-tong-pai akan membantu Liu Bwee dan Ouw Sian Kok menemukan The Kwat Lin di Rawa Bangkai setelah menyelesaikan misi di Telaga Utara. Mereka pun berangkat
1) Kisah cinta para sahabat menceritakan kisah-kisah romantis antara sahabat Nabi Muhammad SAW seperti Salman Al Farisi dan Abu Darda', Umar bin Abdul Aziz, Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, serta Abu Hurairah dan Asma binti Umamah.
Surat ancaman dari perampok yang dikalahkan lima tahun lalu ditemukan di rumah Sie Kian. Perampok itu mulai membunuh binatang peliharaan dan pelayan Sie Kian. Sie Kian memperingatkan keluarganya akan bahaya ini dan bersiap menghadapi perampok itu sendirian, sementara murid dan puterinya akan melindungi istri dan adiknya.
Novel ini menceritakan tentang keruntuhan sebuah surau di desa. Surau itu telah lama dijaga oleh seorang kakek tua bernama Kakek. Namun setelah Kakek meninggal, surau itu tidak lagi dijaga dan mulai runtuh. Episode pertama menceritakan tentang Kakek yang murung karena dongeng yang diceritakan Ajo Sidi yang menyebut Kakek sebagai manusia terkutuk.
Kisah ini menceritakan tentang dua bersaudara, Suma Kian Lee dan Suma Kian Bu, yang berlayar meninggalkan Pulau Es tanpa ijin untuk mengunjungi kakak perempuan mereka di kota raja. Mereka terjebak badai di laut dan diserang ikan hiu, namun berhasil mengusir ikan hiu tersebut.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut menceritakan pertempuran sengit antara Swat Hong, Soan Cu, dan Ibu Swat Hong melawan Kwat Lin, yang berakhir dengan kematian Kwat Lin dan Soan Cu. Swat Hong kemudian melarikan diri bersama Kwee Lun, sementara Han Bu Ong diangkat menjadi penguasa di Rawa Bangkai.
Novel ini menceritakan tentang Azfa Hanani, seorang gadis yatim piatu yang sanggup menyamar sebagai Tengku Murni untuk menyelamatkan ibu saudaranya, Datin Maziah, dari tekanan jiwa setelah kehilangan anaknya dalam kemalangan. Azfa Hanani menghadapi berbagai cabaran dalam menjalani penyamarannya sambil berusaha menyatukan kembali keluarga Datin Maziah yang terpecah belah.
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab auditor dalam merumuskan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan evaluasi bukti audit yang dikumpulkan. Auditor harus mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan dan merumuskan opini apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar berdasarkan standar tersebut.
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
Dokumen tersebut membahas tentang pendapat auditor atas laporan keuangan dan laporan auditor independen. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang tujuan auditor dalam memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas, proses perumusan opini auditor, bentuk-bentuk opini yang dapat diberikan auditor, dan contoh bentuk laporan auditor dengan opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar dengan pengecualian.
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...Sri Apriyanti Husain
Teks tersebut membahas konsep nilai tambah syariah berdasarkan teori enterprise syariah. Teori ini menempatkan Tuhan sebagai pusat dan memperhatikan keseimbangan antara nilai egoistik dan altruistik. Nilai tambah syariah diusulkan berdasarkan filsafat sufistik Manunggaling Kawulo-Gusti untuk menyatukan manusia dan Tuhan. Konsep ini diambil dari studi kasus tiga pelaku usaha tradisional.
1. Beberapa artikel membahas peran akuntansi forensik dalam mendeteksi dan memberantas korupsi di Indonesia, dengan menggunakan bukti-bukti yang dikumpulkan untuk mendukung proses hukum. 2. Salah satu artikel menyoroti pentingnya kompetensi, independensi, dan profesionalisme auditor dalam mendeteksi kecurangan melalui audit forensik. 3. Sebagian besar artikel sepakat bahwa audit forensik dapat membant
The document discusses the history and development of artificial intelligence over the past 70 years. It outlines some of the key milestones in AI research from the early work in the 1950s to modern advances in deep learning. While progress has been significant, fully general human-level AI remains an ongoing challenge that researchers continue working to achieve.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Studi ini menganalisis laba rugi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bali dengan menggunakan pendekatan Political Economy of Accounting (PEA) untuk memahami makna di balik angka laba rugi dan menilai praktik keadilan. Penelitian kualitatif ini menggunakan data dari wawancara, dokumen, dan statistik untuk memahami hubungan antara kekuasaan dan k
Dokumen tersebut membahas perubahan ketentuan PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan IFRS 10 mengenai definisi pengendalian, persyaratan akuntansi laporan keuangan konsolidasian, penentuan kepentingan nonpengendali, dan pedoman penentuan kehilangan pengendalian atas entitas anak."
PSAK 62 menetapkan pedoman akuntansi untuk kontrak asuransi dan reasuransi. Standar ini mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan untuk kontrak asuransi dan reasuransi. PSAK 62 juga membedakan kontrak asuransi dan investasi, serta menetapkan tes kecukupan liabilitas untuk memastikan kewajiban asuransi dicukupi.
PSAK 58 mengatur kriteria dan pengukuran aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan. PSAK 58 menetapkan syarat yang harus dipenuhi agar suatu aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual serta mengatur pengukuran awal dan selanjutnya atas aset tersebut. PSAK 58 juga mengatur penyajian dan pengungkapan aset tidak lancar yang dimiliki untuk di
1. MEMINANG BIDADARI
"Menikah?"
?Ya??
?Tentu,? jawab Ayesha tanpa ragu.
?Pertimbangkan dulu. Jangan cepat ambil keputusan.?
Bibinya berkata benar. Ayesha sedikit tersipu, tangannya membenahi abaya yang
dipakainya dengan rikuh.
?Dengan siapa, Ammah??
Wajah lembut itu tiba-tiba mengeras. Kedua matanya mendadak menggembung.
Mungkin karena air mata yang siap turun, entah kenapa. Luapan bahagiakah, karena
keponakan yang diurusnya sejak kecil ini, akhirnya ada yang meminang?
Ayesha menunggu jawaban dari ammahnya. Tapi beberapa kejap hanya dilalui gelombang
senyap.
?Ammah?dengan siapa??
Pandangan tajam wanita berumur itu menembus bola mata Ayesha. Seperti menimbang-
nimbang kesiapan keponakan yang dicintainya itu, menikah. Ayesha membalas pandang, lebih
karena ia tak mengerti kenapa pernikahan, kalau itu yang akan terjadi padanya, tak disambut
ammah dengan riang, seperti pernikahan pada umumnya.
?Dengan Ayyash!?
Ayyash?
Ammah mengangguk. Wajahnya pucat, namun terkesan lega. Biarlah?biarlah Ayesha
yang memutuskan?ini hidupnya. Suara hati wanita itu bicara.
Di depannya tubuh Ayesha seperti kaku. Seolah tak percaya. Senang, tapi juga tahu apa
yang akan dihadapinya. Berita itu mungkin benar. Yang jadi pertanyaan, siapakah dia?
?Kau pikirkanlah dulu, ya? Ia memberi waktu sampai tiga hari. Katanya lebih cepat lebih
baik.?
Ayesha masih tak bergerak. Pandangannya menembus jendela, menyisiri rumah-rumah di
lingkungannya dan debu tebal yang terhembus di jalan. Pernikahan?sungguh penantian semua
gadis. Dengan Ayyash pula, siapa yang keberata?
Tapi semua pun tahu, apa arti sebuah pernikahan di Palestina. Tantangan, perjuangan lain
yang membutuhkan kesiapan lebih besar. Terutama bagi setiap gadis yang menikahi pemuda
pejuang macam Ayyash!
***
Dulu sekali, sewaktu kecil, ia tak memungkiri, kerap memperhatikan Ayyash dan teman-
temannya dari balik kerudung yang biasa ditutupkannya ke wajah, jika mereka kebetulan
berpapasan. Mereka bertetangga. Begitulah Ayesha mengenal Ayyash, dan melihat bocah lelaki
yang usianya lebih tua lima tahun darinya, tumbuh dewasa.
Ayah Ayyash salah satu pemegang pimpinan tertinggi di Hamas, sebelum tewas dalam
aksi penyerangan markas tentara Israel. Ibunya, memimpin para wanita Palestina dalam berbagai
kesempatan, mencegat, dan mengacaukan barisan tentara Yahudi, yang sedang melakukan
pengejaran atas pejuang Intifadah.
Mereka biasa muncul tiba-tiba dari balik tikungan yang sepi, atau memadat di pasar-pasar,
2. dan menyulitkan pasukan Israel yang mencari penyusup. Bukan tanpa resiko, karena semua pun
tahu, para tentara itu tidak menaruh kasih pada perempuan atau anak-anak. Para perempuan yang
bergabung, menyadari betul apa yang mereka hadapi. Terkena tamparan atau tendangan, bahkan
popor senapan, hingga tubuh mengucurkan darah, bahkan terlepasnya nyawa, adalah taruhannya.
Ayesha sejak lima tahun lalu, tak pernah meninggalkan satu kali pun aksi yang diadakan.
Ia iri dengan para lelaki yang mendapat kesempatan lebih memegang senjata. Itu sebabnya
kemudian gadis berkulit putih kemerahan itu, tak ingin kehilangan kesempatan jihadnya, sejak
usia belia. Tiga tahun lalu, ketika ibunda Ayyash syahid dalam satu aksinya, setelah sebuah
peluru mendarat di dahinya, mereka semua datang, juga Ayesha, untuk menyalatkan wanita
pejuang itu.
Pedihnya kehilangan ummi, Ayesha dan perasaan berduka yang bagaimanapun memang
manusia. Begitu kagumnya ia melihat ketegaran Ayyash, mengatur semua prosesi hingga tanah
menutup dan memisahkannya dari Bunda tercinta. Tak ada sedu sedan, tak ada air mata. Hanya
doa yang terucap tak putus.
Begitulah Ayyash menghadapi kehilangan Abi, saudara-saudara lelakinya, adik
perempuannya yang paling kecil, lalu terakhir ummi yang dikasihi. Begitu pula yang dipahami
Ayesha cara pejuang menghadapi kematian keluarga yang mereka cintai.
Dan kini, Ayesha dua puluh dua tahun. Masih menyimpan pendar kekaguman dan simpati
yang sama bagi Ayyash. Bocah lelaki bermata besar itu sudah menjelma menjadi lelaki yang
gagah, dengan kulit kecoklatan, hidung bangir, dan mata setajam elang. Semangat perjuangan dan
ketabahan lelaki itu sungguh luar biasa.
Sewaktu dua abangnya melakukan aksi bom syahid, meledakkan gudang logistik Israel, ia
hanya mengucapkan inna lillahi, sebelum bangkit dan menggemakan Allahu Akbar, saat
memasuki rumah, dan mengabarkan berita itu pada umminya. Lalu ketika Fatimah, adiknya yang
berpapasan dengan tentara, diperkosa, dan dibunuh sebelum dilemparkan di jalan dengan tubuh
tercabik-cabik, Ayyash masih setabah sebelumnya. Padahal siapapun tahu, cintanya pada
Fatimah, bungsu di keluarga mereka.
Ayesha tak mengerti, terbuat dari apa hati lelaki itu. Setelah semua kehilangan, tak ada
dendam yang lalu membuatnya menyerang membabi buta, atau meluapkan amarah dengan
makian kotor. Ayyash menerima semua itu dengan keikhlasan luar biasa. Hanya matanya yang
sesekali masih berkilat, saat ada yang menyebut nama adiknya. Di luar itu, hanya kesalihan, dan
ketaatannya pada koordinasi gerakan Hamas yang kian bertambah. Begitu, dari hari ke hari.
****
Mereka berhadapan. Pertama kali dalam hidupnya ia bisa bebas menatap wajah lelaki itu
dari jarak dekat. Ayyash yang tenang. Hanya bibirnya yang menyunggingkan senyum lebih
sering, sejak ijab kabul diucapkan, meresmikan keberadaan keduanya.
Ayyash yang tenang dan hati Ayesha yang bergemuruh. Bukan saja karena kebahagiaan
yang meluap-luap, tapi oleh sesuatu yang lain. Sebetulnya hal itu ingin disampaikannya pada
lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Namun saat terbayang apa yang telah dialami Ayyash,
dan senyum yang pertama kali dilihatnya begitu cerah. Batin Ayesha urung.
Biarlah?nanti-nanti saja, atau tidak sama sekali, pikirnya.
Ia tak mau ada yang merisaukan hati lelaki itu, terlebih karena waktu yang mereka miliki tak
banyak. Bahkan sebentar sekali.
Dua hari lalu, Ayyash sendiri yang menyampaikan kebenaran itu, niatan lelaki berusia dua
puluh tujuh tahun, yang sudah selama dua pekan ini dibicarakan orang dari mulut ke mulut.
3. ?Ayyash mencari istri!?
?Ia akan menikah secepatnya, akhirnya.?
?Tapi siapa yang akan menerima pernikahan berusia sehari semalam? Berita itu mungkin
benar. Meski waktu pastinya tak ada yang tahu.?
Percakapan gadis-gadis di lingkungan mereka. Awalnya Ayesha tak mengerti.
?Kenapa sehari semalam?? tanyanya pada ammah-nya.
?Sebab lelaki itu sudah menyiapkan aksi itu, Ayesha. Kini tinggal sepekan lagi. Waktunya
hampir habis.?
Ayesha ingat ia menggigit bibir menahan sesak yang tiba-tiba melanda. Ayyash pasti
sudah menyanggupi melakukan aksi bom syahid, seperti dua saudaranya dahulu. Cuma itu alasan
yang bisa diterima, kenapa pejuang yang selama ini terkesan tak peduli dan tak pernah
memikirkan untuk menikah, karena mobilitasnya yang tinggi, tiba-tiba seolah tak sabar untuk
segera menikah.
?Saya ingin menghadap Allah, yang telah memberi begitu banyak kemuliaan pada diri dan
keluarga saya, dalam keadaan sudah menyempurnakan separuh agama.? Demikian kalimat
panjang lelaki itu. Wajahnya yang menunduk, dan rahangnya yang terkatup rapat, menunggu
jawaban darinya. Ayesha merekam semua itu dalam ingatannya dua hari yang lalu, saat khitbah
dilangsungkan.
?Ya?,? jawabannya memecah kesucian. Ammah serta merta memeluknya dengan wajah
berurai air mata. Bahagia berbaur kesedihan atas keputusan Ayesha. Membayangkan
keponakannya yang selalu dibanggakan karena semangatnya yang tak pernah turun, akan
menjalani pernikahan. Yang malangnya, bahkan lebih pendek dari umur jagung.
Berganti-ganti Ayesha melihat wajah Ammah yang basah air mata, lalu tersenyum dari
bibir Ayyash yang tak henti melantunkan hamdalah.
Di depan Ayesha, Ayyash tampak begitu bahagia, karena sebelum tugas itu dilaksanakan,
ia berhasil menemukan pengantinnya. Seorang bidadari dalam perjuangan yang ia hormati, dan
kagumi kekuatan mental maupun fisiknya. Ya Ayesha.
Mereka masih bertatapan. Saling menyunggingkan senyum. Ayesha yang wajahnya masih
sering bersemu dadu, tampak sangat cantik di mata Ayyash. Pengantinnya, bidadarinya?kata-kata
itu diulangnya berkali-kali dalam hati. Namun betapapun cantiknya Ayesha, Ayyash tak hendak
melanggar janji yang ditekadkan jauh dalam sanubarinya.
?Ayesha?saya tak menginginkanmu, bukan karena saya tak menghormatimu.?
Senyum Ayesha surut. Matanya yang gemintang menatap Ayyash tak berkedip, menunggu
kelanjutan kalimat lelaki itu. Ini malam pertama mereka, dan setelah ini, tak akan ada malam-
malam lain. Besok selepas waktu dhuha, lelaki itu akan menemukan penggal akhir hidupnya,
menemui kekasih sejati. Allah Rabbul Izzati. Tak layakkah Ayesha memberikan yang terbaik
baginya? Bagi ia yang akan menjelang syahid?
Pendar di mata Ayesha luruh. Ayyash mendongakkan dagunya, tangannya yang lain
menggemgam jari-jari panjang Ayesha, seakan mengerti isi hati istrinya.
?Saya mencintaimu, Ayesha. Dan saya meridhai semua yang telah dan akan Ayesha
lakukan, selama kebersamaan ini dan setelah saya pergi. Saya percaya dan berdoa, Allah akan
memberimu suami yang lebih baik, selepas kepergian saya.?
Ayesha tersenyum. Menyembunyikan hatinya yang masih gemuruh. Seandainya ia bisa
menceritakannya pada Ayyash. Tapi, ia tak sanggup.
?Tak apa. Saya mengerti.? Cuma itu yang bisa dikatakannya pada Ayyash.
Suasana sekitar hening. Langit tanpa bulan tak mempengaruhi kebahagiaan di hati
4. Ayyash. Bulan, baginya, malam ini telah menjelma pada kerelaan dan keikhlasan istrinya.
?Saya ingin, Ayesha bisa mendapatkan yang terbaik.? Lelaki itu melanjutkan kalimatnya.
?Dan karenanya saya merasa wajib menjaga kehormatanmu. Kita bicara saja, ya? Ceritakan
sesuatu yang saya tak tahu, Ayesha.?
Ayesha menatap mata Ayyash, lagi. Di sana ia bisa melihat kegarangan dan keteduhan
melebur satu. Sambil ia berpikir keras, apa yang bisa diceritakannya pada lelaki itu? Tak lama
dari bibir itu meluncur cerita-cerita lucu tentang masa kecil mereka. Canda teman-teman mainnya,
dan kegugupannya saat pertama berhadapan dengan Ayyash.
Juga jari-jari tangannya yang berkeringat saat ia mencium tangan Ayyash pertama kali.
Betapa ia hampir terjatuh karena keram, akibat duduk terlalu lama, ketika mencoba bangun
menyambut orang-orang yang datang menyalami mereka tadi pagi.
Di antara senyum dan derai tawa suaminya, Ayesha masih berpikir tentang lelaki yang
duduk di hadapannya. Sungguh, ia ingin membahagiakan Ayyash, dengan cara apapun. Melihat
kebahagiaan yang terpancar di wajah Ayyash, membuat Ayesah tak habis pikir. Kenapa
kebahagiaan orang lain, bisa begitu membuatnya bahagia?
Namun, inilah kebahagiaan itu, bisiknya sesaat setelah mereka menyelesaikan salat malam
dan tilawah bersama. Kali pertama dan terakhir. Kebahagiaan bukan pada umurya, tapi pada
esensi kata bahagia. Dan Ayesha belum pernah sebahagia itu sebelumnya.
Mereka masih belum bosan menatap satu sama lain, dan berpegangan tangan. Saat ia
merebahkan diri di dada Ayyash setelah salat subuh, lelaki itu tak menolak.
?Biarkan saya berbakti kepadamu Ayyash.?
Ia ingat Ayyash menundukkan wajah dalam, seperti berpikir keras, sebelum kemudia
mengangguk dan menerimanya.
Beberapa jam lagi, Ayesha menghitung dalam hati. Kedua matanya memandangi wajah
Ayyash yang pulas di depannya. Tinggal beberapa jam lagi, dan mereka akan tinggal kenangan.
Dirinya dalam kenangan Ayyash, Ayyash dalam kenangan orang-orang sekitarnya.
Ketika fajar mulai menampakkan diri, Ayesha yang telah rapi, kembali menatap Ayyash
yang tertidur pulas, mencium kening dan tangan lelaki itu, sebelum meninggalkan rumah dengan
langkah pelan.
***
Ia terbangun oleh gedoran pintu. Pukul setengah tujuh pagi. Kerumunan di depan
rumahnya. Pagi pertama pernikahan mereka. Ada apa?
?Ayyash?istrimu. Ayesha.?
Ada titik air meruah di wajah ammah Ayesha. Lalu suara-suara gamang yang berdengung.
Saling meningkahi, semua seperti tak sabar menyampaikan berita itu padanya.
?Setengah jam lalu, Ayyash. Ledakan?Ayesha yang melakukannya!?
?Gudang peluru itu. Bunyi?bagaimana kau bisa tak mendengar??
Ayyash merasa tubuhnya mengejang. Istrinya?Ayesha mendahuluinya? Kepalan
tangannya mengeras. Mengenang semua keceriaan dan kejenakaan, serta upaya Ayesha
membahagiakannya. Jadi?masya Allah! Istrinya kini?benar-benar bidadari.
Pikiran itu menghapuskan rasa pedih yang sesaat tadi coba menguasai hatinya. Meski senyum
kehilangan belum lepas dari wajah lelaki itu, sewaktu ia undur diri, dari kerumunan di depan
rumah.
Keramaian yang sama masih menantinya dengan sabar, ketika tak lama kemudia lelaki itu
berkemas, lalu dengan ketenangan yang tak terusik, melangkahkan kakinya meninggalkan rumah.
5. Waktunya tinggal sebentar. Tentara Israel pasti akan melakukan patroli ke mari, sesegera
mungkin, setelah apa yang dilakukan Ayesha.
Ia harus segera pergi. Ayyash mempercepat langkahnya. Teman-temannya sudah
menunggu dalam jip terbuka yang membawa mereka berempat.
Sepanjang jalan, tak ada kata-kata. Semua melarutkan diri dalam zikir dan memutihkan
niatan. Operasi hari ini rencananya akan menghancurkan salah satu pusat militer Israel di daerah
perbatasan. Memimpin paling depan, langkah Ayyash sedikitpun tak digayuti keraguan, saat
diam-diam menyusup. Allah memberinya bidadari, dan tak lama lagi, ia akan menyusulnya.
Pikiran bahagianya bicara. Ayyash tersenyum, mengaktifkan alat peledak yang melilit badannya.
Ini, untuk perjuangan?
Dan bumi yang terharu atas perjuangan anak-anaknya, pun meneteskan air mata. Hujan
pertama pagi itu, untuk Ayyash dan Ayesha.