SlideShare a Scribd company logo
Pengantar Ilmu Survival
Pendahuluan
Hal yang dihadapi
Modal dasar
Tindakan
Kebutuhan
Pendahuluan
Pengantar Ilmu Survival
Bahaya Objektif
Kondisi Alam
Bahaya Subjektif
Batas Diri
Kondisi Alam bisa direduksi
untuk kepentingan manusia agar
kegiatan alam bebas menjadi
tidak berbahaya
Aman, walaupun ada Bahaya namun
sangat kecil kemungkinannya menjadi
ancaman
Pada
lingkaran
keterbatasan
manusia yang
sama dapat
menghadapi
kondisi alam
yang berbeda
Kondisi Alam kadang kala diatur agar
sebanding dengan keterbatasan manusia
sehingga kegiatan cukup berbahaya, disini
bahaya dapat diperkirakan
Mengandung Bahaya, Bahaya tidak
menjadi ancaman, bila dapat
diperkirakan kapan dan dimana akan
muncul
Kondisi Alam yang ekstrim mempunyai
ruang bahaya yang tak terkirakan oleh
keterbatasan manusia, namun inilah
justru yang dinikmati oleh sang manusia
petualang
Mengundang Bahaya, Bahaya bisa
muncul menjadi ancaman kapan saja
dimana saja. Bahaya bersifat tak-
terkirakan
Aku
Datang!!
Arrange able danger Predictable danger Unpredictable danger
Sifat Kegiatan Di Alam Bebas
ALAM BEBAS
Wisata
Aman =
Bermain
Brid
Wacthing
Mengandung
Bahaya
Wisata
Arung Jeram
Mengundang
Bahaya
Down Hill
Penjelajahan
Aman =
Bermain
Hiking
Mengandu
ng Bahaya
Ekspedisi
Pendataan
Mengunda
ng Bahaya
Ekspedisi
Petualanga
n
Pendidikan
Aman =
Bermain
Persami
Mengandung
Bahaya
SPG, Sekolah
SAR/ORAD
Mengundang
Bahaya
PDW
Kegiatan Alam Bebas
Survival???
Survive Bertahan Hidup
Siap Resiko Kritis Keterbatasan Survival
STOP!!!
S : Stop & Seating / Berhenti dan duduklah
T : Thingking / Berpikirlah
O : Observe / Amati keadaan sekitar
P : Pelanning / Buat rencana mengenai tindakan yang harus di lakukan
Hal yang dihadapi?
Psikologis
Fisiologis
Lingkungan
• Panik
• Takut
• Cemas
• Kesepian
• Bingung
• Tertekan
• Lapar
• Haus
• Luka
• Lelah
• Sakit
• Panas
• Dingin
• Kering
• Hujan
• Angin
• Vegetasi
• Fauna
Modal Dasar
•Seringkali malahan ada orang awam ke alam terbuka menghadapi bahaya
pada kondisinya yang parah, tetapi karena keinginannya yang kuat untuk
tetap hidup, seolah-olah dia mendapatkan kekuatan yang berlebih untuk
mengatasi keadaan tersebut. Jadi, keyakinan yang kuat untuk
mempertahankan hidup ini merupakan modal dasar yang penting dan dapat
mempengaruhi modal dasar yang lain.
Semangat untuk
mempertahankan
hidup
• Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival,
misalnya Navigasi Darat, P3K, Tali-temali, Biologi Praktis, Ilmu Survival,
Ilmu Medan dan Penaksiran, dan lain-lain.
Kesiapan Diri
•Jumlah dan jenis peralatan yang dipunyai juga dapat mempengaruhi keberhasilan
dalam survival. Survival tanpa peralatan apa-apa dengan survival yang memiliki
peralatan tentunya berbeda. Pada kasus survival, maka nilai kegunaan sebuah pisau
atau kapak akan jauh lebih berharga bila dibandingkan dengan kartu kredit atau
emas berlian. Jadi, peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi
keberhasilan dan cara survival.
Alat Pendukung
Tindakan
• Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan
teman-teman maupun diri sendiri.
Size up the situation
• Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan
kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana.
Undue haste make waste
• Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan
rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman.
Remember where you are
• Kuasailah rasa takut dan panik.
Vanquish fear and panic
• Merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan
dasar dengan berimprovisasi.
Improvise
• Hargailah hidup! Bagaimana sikap kita terhadap hidup
akan mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan.
Value living
• Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih
mengetahui dan menguasai medan.
Act like the natives
• Belajar dan latihlah teknik-teknik dasar. Berlatih dan
tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.
Learn basic skills
Pengetahuan
Mental
Survival
Konsep Dasar
Kebutuhan
Perlindungan
Terhadap
Ancaman
Makanan
A p i
A i r
Peralatan Pendukung
dan Usaha untuk
Berkomunikasi dengan
Pihak Luar
1. Perlindungan Terhadap Ancaman
Perlindungan terhadap
cuaca (panas, dingin,
hujan, angin) dan faktor-
faktor medan (gunung,
lembah, rawa, tebing,
sungai
Perlindungan terhadap
gangguan binatang.
Perlindungan terhadap
makanan/minuman
yang membahayakan
atau beracun.
Perlindungan yang
berasal dari dalam tubuh
kita sendiri.
Perlindungan terhadap
penyakit/cedera ataupun
semakin memburuknya
penyakit/cedera tersebut
(jika sudah terkena).
Titik terjadi hipotermia
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan
terhadap cuaca dingin, karena hal ini yang paling sering
mengakibatkan kematian bagi para pendaki. Udara yang
dingin, hujan, angin, dapat mempengaruhi penurunan
suhu tubuh kita. Bila penurunan suhu tubuh sampai
lebih dari 3o C, maka dapat mengakibatkan kematian.
Hal ini dapat terjadi tanpa disadari, disebabkan oleh
proses respirasi, konduksi, konveksi, evaporasi, ataupun
radiasi.
Tujuan membuat bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk
melindungi diri kita dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim, yaitu :
panas, dingin, basah, angin, binatang buas, dan sebagainya.
Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam membuat bivak adalah :
- kondisi medan (punggungan, lembah, basah, kering, terbuka, tertutup).
- fasilitas alam yang menunjang di sekitar kita (pohon, daun-daunan, gua, lubang)
dan bahan yang kita bawa (ponco, jas hujan, plastik, dan sebagainya).
Yang harus diingat dalam membuat bivak adalah :
- bivak jangan sampai bocor.
- pilih lokasi yang baik.
- jangan terlalu merusak alam di sekitarnya.
a. Bivak
a. Bivak (2)
a. Bivak (3)
a. Bivak (4)
Untuk menahan agar panas badan kita jangan terlalu banyak keluar, sebaiknya kita melindungi
tubuh dengan pakaian tahan air dan tahan dingin.
b. Pakaian
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam adalah makanan, yang
dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, dan mengganti sel-sel atau
jaringan-jaringan yang rusak. Sumber makanan dapat kita peroleh dari tumbuhan dan binatang di
daerah sekitar kita.
a. Makanan dari Hewan
Makanan yang bersumber dari sumber hewan terutama yang dibutuhkan adalah kandungan
lemak dan proteinnya. Golongan-golongan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
makanan adalah :
- binatang lunak
- serangga
- reptil
- unggas
- binatang bertulang belakang
Yang menjadi masalah adalah cara menangkapnya. Jangan sampai usaha untuk
mendapatkannya menjadi terlalu melelahkan dan kemungkinan membuat kita putus asa.
2. Makanan
b. Makanan dari Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan juga seratnya memperlancar
pencernaan. Harus diperhatikan, dalam keadaan survival kita harus memakan sedikit demi
sedikit tumbuhan yang tidak umum. Maka sebaiknya tidak memakan hanya satu jenis tumbuhan
saja. Hal-hal yang harus diingat antara lain :
- kita dapat mencontoh binatang untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut dapat dimakan
atau tidak, terutama bila binatang tersebut adalah binatang menyusui.
- bila kita dapatkan jamur/cendawan maka sebaiknya tidak kita makan, karena memilih yang
beracun atau tidak adalah sangat sukar. Jika ingin membuktikan jamur itu beracun
atau tidak bisa dengan cara memasaknya bersamaan dengan nasi putih atau
sendok stainlis jika berubah warna itu tandanya beracun. Ingat harus tetap
berhati hati jika mengkonsumsi jamur.
2. Makanan (2)
3. Api
Selain dapat menghangatkan tubuh, yang lebih penting adalah dapat
meningkatkan semangat psikologis. Seseorang yang dalam kondisi survival
pertama kali akan memilih membuat api sebelum mengerjakan hal-hal yang
lain. Fungsi api lainnya adalah :
- penerangan
- memasak makanan/minuman
- membuat tanda-tanda atau kode
Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah dikontrol.
Tiga elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api dapat
digambarkan sebagai suatu segi tiga yang saling berhubungan.
3. Api (2)
3. Api (3)
Berikut adalah jenis-jenis serta golongan dari material atau
bahan yang bisa dipakai untuk membuat api
TINDER / PENYALA KINDLING / PEMANCING FUEL / BAHAN BAKAR
 Kayu kering yang diserut
 Rumput kering, Pakis mati, Lumut
kering, Jamur kering
 Jerami
 Serbuk gergaji
 Dedaunan kering
 Bagian yang mati atau membusuk
dari batang pohon
 Serabut tumbuhan yang mengering
 Daun palm atau kelapa yang mati
 Mensiu
 Kapas
 Kain kasa
 Bagian luar bambu yang di serut
 Ranting kecil
 Potongan kayu kecil
 Kayu yang dipisah-pisahkan
 Karton tebal
 Potongan kayu yang diambil dari
bagian dalam potongan kayu besar
 Kayu yang tersiram dengan cairan
yang mudah terbakar, seperti
besin, minyak atau lilin
 Kayu kering yang masih berdiri dan
cabang yang sudah mati dan kering
 Bagian dalam yang kering dari
batang pohon tumbang, dahan
atau cabangnya
 Rumput kering yang dibelitkan jadi
satu
 Kotoran hewan yang sudah
mengering
 Gemuk hewan
 Batubara, serpih mengandung
minyak.
3. Api (4)
Letak Pengapian:
TEMPAT PENGAPIAN
Pilihlah tempat yang terlindung. Kecuali untuk
keperluan signal atau tanda, jangan menyalakan
api dibawah pohon. Bersihkan dedaunan,
ranting-ranting, jamur dan rumput kering
dalam radius 2m melingkar sampai
mendapatkan permukaan tanah kosong. Jika
tanah lembab atau basah, buatlah alas dari
batang kayu dan lapisi dengan tanah, atau alasi
dengan batu
PENGAPIAN BERBENTUK PANGGUNG
Buatlah empat tiang dati batang kayu dan letakan alas
pengapian dari batang kayu dan beri lapisan dengan
tanah diatasnya. Buatlah dua dari keempat tiang agak
tinggi dan buatlah sebatang kayu melintang. Kayu yang
melintang ini bisa dijadikan tempat untuk
menggantungkan tempat memasak makan. Pengapian
seperti ini bisa dipakai pada daerah yang berrawa-rawa
atau tanah yang becek berair.
3. Api (5)
BAGAIMANA MEMBUAT API:
TEPEE LEAN-TO CROSS-
DITCH
PYRAMID
3. Api (6)
BAGAIMANA MENYALAKAN API:
METODE MODREN
Pematik moderen menggunakan alat moderen - yaitu item yang biasa kita pakai dalam menyalakan api.
Korek Api: Pastikan korek api ini waterproof. Juga simpan dalam wadah tahan air bersamaan dengan lapisan goresnya.
Convex Lens: Metode ini hanya bisa digunakan saat siang, dan marahari bersinar. Lensanya bisa dipakai dari lensa
teropong, camera, telescope, atau kaca pembesar. Sudut peletakan lensa diatur agar sinar matahari bisa terkumpul diatas
tinder. Peganglah lensa pada sudut tersebut hingga tinder mulai membara. Tiuplah pelan-pelan tinder agar kelihatan
nyala apinya.
Metal Match: Tempatkan daun kering dibawah tinder dengan bagian yang mengarah. Tempatkan metal match diatas daun
kering, dan pegang metal match dengan satu tangan dan pisau ditangan satunya lagi. Goreskan pisau dengan metal match
untuk menghasilkan percikan api. Percikan api akan mengenai tinder dan saat tinder mulai membara lakukan juga cara
diatas yaitu meniupnya pelan-pelan hingga menyala.
3. Api (7)
BAGAIMANA MENYALAKAN API:
METODE PRIMITIF
Flint and Stell: Metode percikan
langsung ini merupakan metode yang
paling mudah dari metode primitif
untuk digunakan. Metode batu api dan
metode steel ini yang paling dapat
dipercaya untuk metode percikan
langsung. Benturkan batu api atau
benda lain yang keras, tajam-batu
karang dengan baja karbon (stainless
stell tidak menghasilakan percikan yang
bagus). Metode ini memerlukan
kelenturan pergelangan tangan dan
latihan. Saat percikan ditangkap oleh
tinder, tiuplah pelan-pelan, percikan
akan menyebar dan terbakar.
Fire-Plow: merupakan
metode friksi pengapian.
Gosokan batang kayu
keras melawan kayu
lembut sebagai alas.
Untuk menggunakan
metode ini, Potong
mendalam (lobangi)
memanjang dasarnyadan
gerakan seperti membajak
naik turun batang kayu
yang keras tersebut.
Gerakan membajak ini
akan mendesak keluar
partikel atau butir serabut
kayu. Gerakan friksi ini
akan lambat laun
menimbulkan bunga api.
3. Api (8)
BAGAIMANA MENYALAKAN API:
METODE PRIMITIF
Busur dan Drill: Tehnik pengapian
dengan memakai busur dan drill in
simple, anda harus terus berusaha
dan gigih untuk menghasilkan suatu
api.
4. Air
Sangat diperlukan untuk setiap aspek kehidupan dan
merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air
dapat mengakibatkan dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).
Dehidrasi ini terjadi karena adanya proses penguapan dari
tubuh. Keadaan dehidrasi yang berlebihan dapat juga
menimbulkan kematian. Dari data statistik diperoleh ; bila
seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3
hari maka dia akan terancam kematian. Cara mengatasinya
ialah kita harus minum cukup (sekitar 2 liter/hari). Bila
kemudian persediaan air habis, maka kita harus mampu
mencarinya.
4. Air (2)
Klasifikasi air dalam survival dapat kita bagi atas :
- Air yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna
dan tidak berbau. Contohnya adalah air dari mata air, sungai,
danau, hujan. Jika tidak diperoleh sumber air, dapat dicari dari
tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun. Jenis
tumbuhan yang mengandung air adalah :
• tumbuhan yang beruas-ruas, misalnya rotan.
• tumbuhan yang merambat, misalnya lumut.
• tumbuhan khusus, misalnya kantung semar.
Jejak binatang menyusui juga menunjukkan lokasi mata air
karena pada pagi dan sore hari binatang-binatang pasti akan
membutuhkan minum.
4. Air (3)
4. Air (4)
- Air yang tercemar dan membutuhkan proses yang rumit
sehingga bisa diminum. Contohnya adalah air belerang, air rawa
dengan tingkat keasaman tinggi, air dari limbah pabrik, dan
sebagainya.
- Air yang tercemar tetapi dengan proses sederhana dapat
diminum, seperti : air yang tergenang, air berlumpur, air sungai
besar, dan lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu
masalah yang kritis, jangan memakan sesuatupun. Sebab air
tidak hanya dipakai untuk melancarkan makanan melalui usus,
tetapi juga melunakkan dan mencairkan makanan. Proses
kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air.
4. Air (5)
4. Air (6)
Teknik-teknik:
4. Air (7)
Teknik-teknik:
CARA MEMPERTAHANKAN CAIRAN TUBUH
•Hindari kesibukan, istirahat saja dan jangan merokok
•Usahakan untuk tetap merasa sejuk. Selalu berlindung
dibawah bayangan, apabila tidak ada bikin perlindungan.
•Jangan berbaring diatas tanah yang panas atau
permukaan yang panas
•Jangan makan atau makanlah sedikit mungkin,
pencernaan meningkatkan penggunaan cairan tubuh dan
akan meningkatkan dehidrasi, terlebih lemak yang sangat
sulit untuk dicerna.
•Jangan minum alkohol ini akan mengurangi cairan di
organ yang penting dan merusaknya.
•Jangan banyak bicara, bernafaslah lewat hidung jangan
mulut.
4. Air (8)
Teknik-teknik:
CARA MENEMUKAN AIR
Cari didasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak
ditemukan sungai atau kolam carilah rumpunan tanaman yang hijau dan
gali disitu. Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau ditepi
pantai galilah di atas garis air yang tinggi, atau carilah vegetasi yang
tumbuh subur direkahan karang-karang, bukan tidak mungkin akan kita
jumpai sumber air.
BAHAYA..!!
Berhati-hatilah dengan kolam/telaga yang tidak ditumbuhi oleh tanaman
hijau disekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya
sudah terpolusi. Cek pinggirannya mungkin ada indikasi mineral yang
menunjukan adanya kondisi Alkaline. Selalu masak air yang berasal dari
kolam. Dipadang pasir, danau yang tidak mempunyai aliran keluar akan
menjadikannya danau bergaram, airnya harus disterilkan dulu sebelum
diminum.
5. Peralatan Pendukung dan Usaha untuk berkomunikasi
dengan pihak luar
Dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
- Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi
survival.
- Yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain.
a. Alat Bantu Kemampuan Survival
Senjata tajam merupakan alat bantu yang utama. Dengan alat
ini kita dapat membuat bivak, mencari kayu, membuat jerat,
mencari air, dan lain-lain. Alat pembuat api juga sangat
membantu kita untuk bertahan.
5. Peralatan Pendukung dan Usaha untuk berkomunikasi
dengan pihak luar (2)
b. Alat Bantu Memberikan Tanda
Dengan adanya tanda-tanda yang kita buat, kemungkinan besar
posisi kita akan dapat diketahui. Dan hal ini juga salah satu
sarana kita untuk terlepas dari kondisi survival, dan kembali ke
rumah. Alat tersebut haruslah mampu menarik perhatian dan
sukar ditiru oleh hewan/alam. Syaratnya adalah kontras. Hal
ini menjadi kunci keberhasilan kita untuk memberikan tanda-
tanda atau kode. Tanda-tanda yang dapat dipakai untuk
keadaan darurat misalnya :
- suara : peluit, teriakan, dan lainnya
- cahaya dan api
- kain atau bendera, asap
GP.056

More Related Content

Similar to MATERI_SURVIVAL_GP.056.pptx

Ikhtiar hidup pengakap
Ikhtiar  hidup pengakapIkhtiar  hidup pengakap
Ikhtiar hidup pengakap
Ceedrah Mohammad
 
Ikhtiar hidup pengakap
Ikhtiar  hidup pengakapIkhtiar  hidup pengakap
Ikhtiar hidup pengakap
Ceedrah Mohammad
 
Mengapa Harus Training Sea survival ?
Mengapa Harus Training Sea survival ?Mengapa Harus Training Sea survival ?
Mengapa Harus Training Sea survival ?
MasDwi3
 
Pengenalan ikhtiar hidup
Pengenalan ikhtiar hidupPengenalan ikhtiar hidup
Pengenalan ikhtiar hidup
lisa206
 
MATERI PRAMUKA survival.pptx
MATERI PRAMUKA survival.pptxMATERI PRAMUKA survival.pptx
MATERI PRAMUKA survival.pptx
DWITOPOPAMUJI1
 
Presentation hidup[1]
Presentation hidup[1]Presentation hidup[1]
Presentation hidup[1]
Uma Mageswari
 
IKHTIAR HIDUP
IKHTIAR HIDUPIKHTIAR HIDUP
IKHTIAR HIDUP
zihanlulu
 
BERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptx
BERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptxBERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptx
BERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptx
sandifirmansyah8
 
Perlengkapan mendaki
Perlengkapan mendakiPerlengkapan mendaki
Perlengkapan mendaki
Pandawa77
 
3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx
3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx
3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx
AndiWahyu24
 
Materi MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam Terbuka
Materi MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam TerbukaMateri MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam Terbuka
Materi MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam Terbuka
VandyJP1
 
Survival
SurvivalSurvival
Survival
Tini Wartini
 
Materi Survival
Materi SurvivalMateri Survival
Materi Survival
KarinaSyafarini
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidupCiri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup
ikhwanbfebrianto1
 
Makhluk hidup
Makhluk hidupMakhluk hidup
Makhluk hidup
pgsd2020
 
Makhluk hidup1
Makhluk hidup1Makhluk hidup1
Makhluk hidup1
setyaji bayu
 
JUNGLE-SURVIVAL.pptx
JUNGLE-SURVIVAL.pptxJUNGLE-SURVIVAL.pptx
JUNGLE-SURVIVAL.pptx
Aditya386105
 
Meteri Survival By Mr. Plencux
Meteri Survival By Mr. PlencuxMeteri Survival By Mr. Plencux
Meteri Survival By Mr. Plencux
Fahmy Metala
 
RINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docx
RINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docxRINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docx
RINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docx
kikyarfeeda
 
Kerajinan bahan alami
Kerajinan bahan alamiKerajinan bahan alami
Kerajinan bahan alami
Aulia Rahma Fadillah
 

Similar to MATERI_SURVIVAL_GP.056.pptx (20)

Ikhtiar hidup pengakap
Ikhtiar  hidup pengakapIkhtiar  hidup pengakap
Ikhtiar hidup pengakap
 
Ikhtiar hidup pengakap
Ikhtiar  hidup pengakapIkhtiar  hidup pengakap
Ikhtiar hidup pengakap
 
Mengapa Harus Training Sea survival ?
Mengapa Harus Training Sea survival ?Mengapa Harus Training Sea survival ?
Mengapa Harus Training Sea survival ?
 
Pengenalan ikhtiar hidup
Pengenalan ikhtiar hidupPengenalan ikhtiar hidup
Pengenalan ikhtiar hidup
 
MATERI PRAMUKA survival.pptx
MATERI PRAMUKA survival.pptxMATERI PRAMUKA survival.pptx
MATERI PRAMUKA survival.pptx
 
Presentation hidup[1]
Presentation hidup[1]Presentation hidup[1]
Presentation hidup[1]
 
IKHTIAR HIDUP
IKHTIAR HIDUPIKHTIAR HIDUP
IKHTIAR HIDUP
 
BERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptx
BERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptxBERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptx
BERKEMAH DALAM PRAMUKA.pptx
 
Perlengkapan mendaki
Perlengkapan mendakiPerlengkapan mendaki
Perlengkapan mendaki
 
3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx
3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx
3. Media Pembelajaran PPT_Andi Wahyu.pptx
 
Materi MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam Terbuka
Materi MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam TerbukaMateri MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam Terbuka
Materi MGR : Survival - Kemampuan Bertahan Hidup Di Alam Terbuka
 
Survival
SurvivalSurvival
Survival
 
Materi Survival
Materi SurvivalMateri Survival
Materi Survival
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidupCiri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup
 
Makhluk hidup
Makhluk hidupMakhluk hidup
Makhluk hidup
 
Makhluk hidup1
Makhluk hidup1Makhluk hidup1
Makhluk hidup1
 
JUNGLE-SURVIVAL.pptx
JUNGLE-SURVIVAL.pptxJUNGLE-SURVIVAL.pptx
JUNGLE-SURVIVAL.pptx
 
Meteri Survival By Mr. Plencux
Meteri Survival By Mr. PlencuxMeteri Survival By Mr. Plencux
Meteri Survival By Mr. Plencux
 
RINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docx
RINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docxRINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docx
RINGKASAN K3 T2 apalah apalah apalah apalah apalah .docx
 
Kerajinan bahan alami
Kerajinan bahan alamiKerajinan bahan alami
Kerajinan bahan alami
 

Recently uploaded

Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

MATERI_SURVIVAL_GP.056.pptx

  • 1. Pengantar Ilmu Survival Pendahuluan Hal yang dihadapi Modal dasar Tindakan Kebutuhan
  • 3. Bahaya Objektif Kondisi Alam Bahaya Subjektif Batas Diri Kondisi Alam bisa direduksi untuk kepentingan manusia agar kegiatan alam bebas menjadi tidak berbahaya Aman, walaupun ada Bahaya namun sangat kecil kemungkinannya menjadi ancaman Pada lingkaran keterbatasan manusia yang sama dapat menghadapi kondisi alam yang berbeda Kondisi Alam kadang kala diatur agar sebanding dengan keterbatasan manusia sehingga kegiatan cukup berbahaya, disini bahaya dapat diperkirakan Mengandung Bahaya, Bahaya tidak menjadi ancaman, bila dapat diperkirakan kapan dan dimana akan muncul Kondisi Alam yang ekstrim mempunyai ruang bahaya yang tak terkirakan oleh keterbatasan manusia, namun inilah justru yang dinikmati oleh sang manusia petualang Mengundang Bahaya, Bahaya bisa muncul menjadi ancaman kapan saja dimana saja. Bahaya bersifat tak- terkirakan Aku Datang!! Arrange able danger Predictable danger Unpredictable danger Sifat Kegiatan Di Alam Bebas
  • 4. ALAM BEBAS Wisata Aman = Bermain Brid Wacthing Mengandung Bahaya Wisata Arung Jeram Mengundang Bahaya Down Hill Penjelajahan Aman = Bermain Hiking Mengandu ng Bahaya Ekspedisi Pendataan Mengunda ng Bahaya Ekspedisi Petualanga n Pendidikan Aman = Bermain Persami Mengandung Bahaya SPG, Sekolah SAR/ORAD Mengundang Bahaya PDW Kegiatan Alam Bebas
  • 5. Survival??? Survive Bertahan Hidup Siap Resiko Kritis Keterbatasan Survival
  • 6. STOP!!! S : Stop & Seating / Berhenti dan duduklah T : Thingking / Berpikirlah O : Observe / Amati keadaan sekitar P : Pelanning / Buat rencana mengenai tindakan yang harus di lakukan
  • 7. Hal yang dihadapi? Psikologis Fisiologis Lingkungan • Panik • Takut • Cemas • Kesepian • Bingung • Tertekan • Lapar • Haus • Luka • Lelah • Sakit • Panas • Dingin • Kering • Hujan • Angin • Vegetasi • Fauna
  • 8. Modal Dasar •Seringkali malahan ada orang awam ke alam terbuka menghadapi bahaya pada kondisinya yang parah, tetapi karena keinginannya yang kuat untuk tetap hidup, seolah-olah dia mendapatkan kekuatan yang berlebih untuk mengatasi keadaan tersebut. Jadi, keyakinan yang kuat untuk mempertahankan hidup ini merupakan modal dasar yang penting dan dapat mempengaruhi modal dasar yang lain. Semangat untuk mempertahankan hidup • Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival, misalnya Navigasi Darat, P3K, Tali-temali, Biologi Praktis, Ilmu Survival, Ilmu Medan dan Penaksiran, dan lain-lain. Kesiapan Diri •Jumlah dan jenis peralatan yang dipunyai juga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam survival. Survival tanpa peralatan apa-apa dengan survival yang memiliki peralatan tentunya berbeda. Pada kasus survival, maka nilai kegunaan sebuah pisau atau kapak akan jauh lebih berharga bila dibandingkan dengan kartu kredit atau emas berlian. Jadi, peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi keberhasilan dan cara survival. Alat Pendukung
  • 9. Tindakan • Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri sendiri. Size up the situation • Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana. Undue haste make waste • Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Remember where you are • Kuasailah rasa takut dan panik. Vanquish fear and panic • Merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Improvise • Hargailah hidup! Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan. Value living • Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengetahui dan menguasai medan. Act like the natives • Belajar dan latihlah teknik-teknik dasar. Berlatih dan tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival. Learn basic skills Pengetahuan Mental
  • 11. Kebutuhan Perlindungan Terhadap Ancaman Makanan A p i A i r Peralatan Pendukung dan Usaha untuk Berkomunikasi dengan Pihak Luar
  • 12. 1. Perlindungan Terhadap Ancaman Perlindungan terhadap cuaca (panas, dingin, hujan, angin) dan faktor- faktor medan (gunung, lembah, rawa, tebing, sungai Perlindungan terhadap gangguan binatang. Perlindungan terhadap makanan/minuman yang membahayakan atau beracun. Perlindungan yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri. Perlindungan terhadap penyakit/cedera ataupun semakin memburuknya penyakit/cedera tersebut (jika sudah terkena).
  • 14. Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin, karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian bagi para pendaki. Udara yang dingin, hujan, angin, dapat mempengaruhi penurunan suhu tubuh kita. Bila penurunan suhu tubuh sampai lebih dari 3o C, maka dapat mengakibatkan kematian. Hal ini dapat terjadi tanpa disadari, disebabkan oleh proses respirasi, konduksi, konveksi, evaporasi, ataupun radiasi.
  • 15. Tujuan membuat bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim, yaitu : panas, dingin, basah, angin, binatang buas, dan sebagainya. Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam membuat bivak adalah : - kondisi medan (punggungan, lembah, basah, kering, terbuka, tertutup). - fasilitas alam yang menunjang di sekitar kita (pohon, daun-daunan, gua, lubang) dan bahan yang kita bawa (ponco, jas hujan, plastik, dan sebagainya). Yang harus diingat dalam membuat bivak adalah : - bivak jangan sampai bocor. - pilih lokasi yang baik. - jangan terlalu merusak alam di sekitarnya. a. Bivak
  • 19. Untuk menahan agar panas badan kita jangan terlalu banyak keluar, sebaiknya kita melindungi tubuh dengan pakaian tahan air dan tahan dingin. b. Pakaian
  • 20. Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam adalah makanan, yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, dan mengganti sel-sel atau jaringan-jaringan yang rusak. Sumber makanan dapat kita peroleh dari tumbuhan dan binatang di daerah sekitar kita. a. Makanan dari Hewan Makanan yang bersumber dari sumber hewan terutama yang dibutuhkan adalah kandungan lemak dan proteinnya. Golongan-golongan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan adalah : - binatang lunak - serangga - reptil - unggas - binatang bertulang belakang Yang menjadi masalah adalah cara menangkapnya. Jangan sampai usaha untuk mendapatkannya menjadi terlalu melelahkan dan kemungkinan membuat kita putus asa. 2. Makanan
  • 21. b. Makanan dari Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan juga seratnya memperlancar pencernaan. Harus diperhatikan, dalam keadaan survival kita harus memakan sedikit demi sedikit tumbuhan yang tidak umum. Maka sebaiknya tidak memakan hanya satu jenis tumbuhan saja. Hal-hal yang harus diingat antara lain : - kita dapat mencontoh binatang untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut dapat dimakan atau tidak, terutama bila binatang tersebut adalah binatang menyusui. - bila kita dapatkan jamur/cendawan maka sebaiknya tidak kita makan, karena memilih yang beracun atau tidak adalah sangat sukar. Jika ingin membuktikan jamur itu beracun atau tidak bisa dengan cara memasaknya bersamaan dengan nasi putih atau sendok stainlis jika berubah warna itu tandanya beracun. Ingat harus tetap berhati hati jika mengkonsumsi jamur. 2. Makanan (2)
  • 22. 3. Api Selain dapat menghangatkan tubuh, yang lebih penting adalah dapat meningkatkan semangat psikologis. Seseorang yang dalam kondisi survival pertama kali akan memilih membuat api sebelum mengerjakan hal-hal yang lain. Fungsi api lainnya adalah : - penerangan - memasak makanan/minuman - membuat tanda-tanda atau kode Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah dikontrol. Tiga elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api dapat digambarkan sebagai suatu segi tiga yang saling berhubungan.
  • 24. 3. Api (3) Berikut adalah jenis-jenis serta golongan dari material atau bahan yang bisa dipakai untuk membuat api TINDER / PENYALA KINDLING / PEMANCING FUEL / BAHAN BAKAR  Kayu kering yang diserut  Rumput kering, Pakis mati, Lumut kering, Jamur kering  Jerami  Serbuk gergaji  Dedaunan kering  Bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon  Serabut tumbuhan yang mengering  Daun palm atau kelapa yang mati  Mensiu  Kapas  Kain kasa  Bagian luar bambu yang di serut  Ranting kecil  Potongan kayu kecil  Kayu yang dipisah-pisahkan  Karton tebal  Potongan kayu yang diambil dari bagian dalam potongan kayu besar  Kayu yang tersiram dengan cairan yang mudah terbakar, seperti besin, minyak atau lilin  Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering  Bagian dalam yang kering dari batang pohon tumbang, dahan atau cabangnya  Rumput kering yang dibelitkan jadi satu  Kotoran hewan yang sudah mengering  Gemuk hewan  Batubara, serpih mengandung minyak.
  • 25. 3. Api (4) Letak Pengapian: TEMPAT PENGAPIAN Pilihlah tempat yang terlindung. Kecuali untuk keperluan signal atau tanda, jangan menyalakan api dibawah pohon. Bersihkan dedaunan, ranting-ranting, jamur dan rumput kering dalam radius 2m melingkar sampai mendapatkan permukaan tanah kosong. Jika tanah lembab atau basah, buatlah alas dari batang kayu dan lapisi dengan tanah, atau alasi dengan batu PENGAPIAN BERBENTUK PANGGUNG Buatlah empat tiang dati batang kayu dan letakan alas pengapian dari batang kayu dan beri lapisan dengan tanah diatasnya. Buatlah dua dari keempat tiang agak tinggi dan buatlah sebatang kayu melintang. Kayu yang melintang ini bisa dijadikan tempat untuk menggantungkan tempat memasak makan. Pengapian seperti ini bisa dipakai pada daerah yang berrawa-rawa atau tanah yang becek berair.
  • 26. 3. Api (5) BAGAIMANA MEMBUAT API: TEPEE LEAN-TO CROSS- DITCH PYRAMID
  • 27. 3. Api (6) BAGAIMANA MENYALAKAN API: METODE MODREN Pematik moderen menggunakan alat moderen - yaitu item yang biasa kita pakai dalam menyalakan api. Korek Api: Pastikan korek api ini waterproof. Juga simpan dalam wadah tahan air bersamaan dengan lapisan goresnya. Convex Lens: Metode ini hanya bisa digunakan saat siang, dan marahari bersinar. Lensanya bisa dipakai dari lensa teropong, camera, telescope, atau kaca pembesar. Sudut peletakan lensa diatur agar sinar matahari bisa terkumpul diatas tinder. Peganglah lensa pada sudut tersebut hingga tinder mulai membara. Tiuplah pelan-pelan tinder agar kelihatan nyala apinya. Metal Match: Tempatkan daun kering dibawah tinder dengan bagian yang mengarah. Tempatkan metal match diatas daun kering, dan pegang metal match dengan satu tangan dan pisau ditangan satunya lagi. Goreskan pisau dengan metal match untuk menghasilkan percikan api. Percikan api akan mengenai tinder dan saat tinder mulai membara lakukan juga cara diatas yaitu meniupnya pelan-pelan hingga menyala.
  • 28. 3. Api (7) BAGAIMANA MENYALAKAN API: METODE PRIMITIF Flint and Stell: Metode percikan langsung ini merupakan metode yang paling mudah dari metode primitif untuk digunakan. Metode batu api dan metode steel ini yang paling dapat dipercaya untuk metode percikan langsung. Benturkan batu api atau benda lain yang keras, tajam-batu karang dengan baja karbon (stainless stell tidak menghasilakan percikan yang bagus). Metode ini memerlukan kelenturan pergelangan tangan dan latihan. Saat percikan ditangkap oleh tinder, tiuplah pelan-pelan, percikan akan menyebar dan terbakar. Fire-Plow: merupakan metode friksi pengapian. Gosokan batang kayu keras melawan kayu lembut sebagai alas. Untuk menggunakan metode ini, Potong mendalam (lobangi) memanjang dasarnyadan gerakan seperti membajak naik turun batang kayu yang keras tersebut. Gerakan membajak ini akan mendesak keluar partikel atau butir serabut kayu. Gerakan friksi ini akan lambat laun menimbulkan bunga api.
  • 29. 3. Api (8) BAGAIMANA MENYALAKAN API: METODE PRIMITIF Busur dan Drill: Tehnik pengapian dengan memakai busur dan drill in simple, anda harus terus berusaha dan gigih untuk menghasilkan suatu api.
  • 30. 4. Air Sangat diperlukan untuk setiap aspek kehidupan dan merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air dapat mengakibatkan dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Dehidrasi ini terjadi karena adanya proses penguapan dari tubuh. Keadaan dehidrasi yang berlebihan dapat juga menimbulkan kematian. Dari data statistik diperoleh ; bila seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari maka dia akan terancam kematian. Cara mengatasinya ialah kita harus minum cukup (sekitar 2 liter/hari). Bila kemudian persediaan air habis, maka kita harus mampu mencarinya.
  • 31. 4. Air (2) Klasifikasi air dalam survival dapat kita bagi atas : - Air yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau. Contohnya adalah air dari mata air, sungai, danau, hujan. Jika tidak diperoleh sumber air, dapat dicari dari tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun. Jenis tumbuhan yang mengandung air adalah : • tumbuhan yang beruas-ruas, misalnya rotan. • tumbuhan yang merambat, misalnya lumut. • tumbuhan khusus, misalnya kantung semar. Jejak binatang menyusui juga menunjukkan lokasi mata air karena pada pagi dan sore hari binatang-binatang pasti akan membutuhkan minum.
  • 33. 4. Air (4) - Air yang tercemar dan membutuhkan proses yang rumit sehingga bisa diminum. Contohnya adalah air belerang, air rawa dengan tingkat keasaman tinggi, air dari limbah pabrik, dan sebagainya. - Air yang tercemar tetapi dengan proses sederhana dapat diminum, seperti : air yang tergenang, air berlumpur, air sungai besar, dan lainnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu masalah yang kritis, jangan memakan sesuatupun. Sebab air tidak hanya dipakai untuk melancarkan makanan melalui usus, tetapi juga melunakkan dan mencairkan makanan. Proses kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air.
  • 36. 4. Air (7) Teknik-teknik: CARA MEMPERTAHANKAN CAIRAN TUBUH •Hindari kesibukan, istirahat saja dan jangan merokok •Usahakan untuk tetap merasa sejuk. Selalu berlindung dibawah bayangan, apabila tidak ada bikin perlindungan. •Jangan berbaring diatas tanah yang panas atau permukaan yang panas •Jangan makan atau makanlah sedikit mungkin, pencernaan meningkatkan penggunaan cairan tubuh dan akan meningkatkan dehidrasi, terlebih lemak yang sangat sulit untuk dicerna. •Jangan minum alkohol ini akan mengurangi cairan di organ yang penting dan merusaknya. •Jangan banyak bicara, bernafaslah lewat hidung jangan mulut.
  • 37. 4. Air (8) Teknik-teknik: CARA MENEMUKAN AIR Cari didasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak ditemukan sungai atau kolam carilah rumpunan tanaman yang hijau dan gali disitu. Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau ditepi pantai galilah di atas garis air yang tinggi, atau carilah vegetasi yang tumbuh subur direkahan karang-karang, bukan tidak mungkin akan kita jumpai sumber air. BAHAYA..!! Berhati-hatilah dengan kolam/telaga yang tidak ditumbuhi oleh tanaman hijau disekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya sudah terpolusi. Cek pinggirannya mungkin ada indikasi mineral yang menunjukan adanya kondisi Alkaline. Selalu masak air yang berasal dari kolam. Dipadang pasir, danau yang tidak mempunyai aliran keluar akan menjadikannya danau bergaram, airnya harus disterilkan dulu sebelum diminum.
  • 38. 5. Peralatan Pendukung dan Usaha untuk berkomunikasi dengan pihak luar Dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : - Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi survival. - Yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain. a. Alat Bantu Kemampuan Survival Senjata tajam merupakan alat bantu yang utama. Dengan alat ini kita dapat membuat bivak, mencari kayu, membuat jerat, mencari air, dan lain-lain. Alat pembuat api juga sangat membantu kita untuk bertahan.
  • 39. 5. Peralatan Pendukung dan Usaha untuk berkomunikasi dengan pihak luar (2) b. Alat Bantu Memberikan Tanda Dengan adanya tanda-tanda yang kita buat, kemungkinan besar posisi kita akan dapat diketahui. Dan hal ini juga salah satu sarana kita untuk terlepas dari kondisi survival, dan kembali ke rumah. Alat tersebut haruslah mampu menarik perhatian dan sukar ditiru oleh hewan/alam. Syaratnya adalah kontras. Hal ini menjadi kunci keberhasilan kita untuk memberikan tanda- tanda atau kode. Tanda-tanda yang dapat dipakai untuk keadaan darurat misalnya : - suara : peluit, teriakan, dan lainnya - cahaya dan api - kain atau bendera, asap
  • 40.

Editor's Notes

  1. Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin, karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian bagi para pendaki. Udara yang dingin, hujan, angin, dapat mempengaruhi penurunan suhu tubuh kita. Bila penurunan suhu tubuh sampai lebih dari 3o C, maka dapat mengakibatkan kematian. Hal ini dapat terjadi tanpa disadari, disebabkan oleh proses respirasi, konduksi, konveksi, evaporasi, ataupun radiasi.