Dokumen tersebut membahas pentingnya peran hutan dalam menyerap karbon dan mitigasi perubahan iklim, ancaman deforestasi besar-besaran di Indonesia, serta upaya konservasi hutan yang dibutuhkan untuk masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
1. Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya alam di wilayah pesisir dan laut Indonesia serta ancaman terhadap keberlangsungan sumber daya tersebut akibat degradasi lingkungan.
2. Sumber daya alam pesisir dan laut Indonesia memiliki beragam manfaat ekonomis dan ekosistem, namun sering terdegradasi akibat polusi, pemanfaatan berlebihan, dan perubahan iklim.
3. Diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan
1. Pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim diperlukan untuk mencapai target SDGs dan Visi Indonesia Emas 2045.
2. Berbagai kebijakan seperti efisiensi energi, energi terbarukan, dan rehabilitasi hutan dapat mendukung pencapaian net zero emissions.
3. Kolaborasi multipemaku kepentingan diperlukan untuk merencanakan pembangunan net zero emission Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan degradasi sumber daya kelautan Indonesia. Potensi sumber daya kelautan meliputi perikanan, pariwisata bahari, dan pertambangan, namun pemanfaatan yang berlebihan dan tidak berkelanjutan telah menyebabkan degradasi ekosistem pesisir dan laut seperti terumbu karang, hutan mangrove, dan padang lamun. Upaya pemantauan dan pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan perlu dilak
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi dan berbagai jenis ekosistem yang ada. Secara singkat, dibahas tentang definisi ekologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, komponen-komponen ekosistem, proses yang terjadi di dalam ekosistem, serta berbagai tipe ekosistem seperti ekosistem air, hutan, padang rumput, gurun dan lainnya.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
1. Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya alam di wilayah pesisir dan laut Indonesia serta ancaman terhadap keberlangsungan sumber daya tersebut akibat degradasi lingkungan.
2. Sumber daya alam pesisir dan laut Indonesia memiliki beragam manfaat ekonomis dan ekosistem, namun sering terdegradasi akibat polusi, pemanfaatan berlebihan, dan perubahan iklim.
3. Diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan
1. Pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim diperlukan untuk mencapai target SDGs dan Visi Indonesia Emas 2045.
2. Berbagai kebijakan seperti efisiensi energi, energi terbarukan, dan rehabilitasi hutan dapat mendukung pencapaian net zero emissions.
3. Kolaborasi multipemaku kepentingan diperlukan untuk merencanakan pembangunan net zero emission Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan degradasi sumber daya kelautan Indonesia. Potensi sumber daya kelautan meliputi perikanan, pariwisata bahari, dan pertambangan, namun pemanfaatan yang berlebihan dan tidak berkelanjutan telah menyebabkan degradasi ekosistem pesisir dan laut seperti terumbu karang, hutan mangrove, dan padang lamun. Upaya pemantauan dan pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan perlu dilak
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi dan berbagai jenis ekosistem yang ada. Secara singkat, dibahas tentang definisi ekologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, komponen-komponen ekosistem, proses yang terjadi di dalam ekosistem, serta berbagai tipe ekosistem seperti ekosistem air, hutan, padang rumput, gurun dan lainnya.
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...CIFOR-ICRAF
Alih guna lahan hutan menjadi perkebunan karet dan kelapa sawit di Sumatra menyebabkan penurunan biodiversitas rayap dan perubahan emisi gas rumah kaca. Penelitian menunjukkan bahwa hutan alam memiliki keanekaragaman jenis dan kelimpahan rayap tertinggi dibandingkan perkebunan. Alih guna lahan juga meningkatkan emisi metana dan mengurangi penyerapan metana tanah. Kontribusi rayap terhadap emisi gas rumah kaca menc
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan di Indonesia, termasuk kerusakan lingkungan seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan yang berkelanjutan seperti reboisasi, tebang pilih, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan lain, penyebabnya, dan peran hutan dalam menjaga lingkungan. Alih fungsi lahan hutan umumnya disebabkan oleh tekanan penduduk dan faktor ekonomi seperti kebutuhan lahan pertanian, kayu, pemukiman, dan tambang. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan melalui fungsi hidrologi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hay
Bab 9 membahas permasalahan lingkungan seperti tipisnya lapisan ozon, pemanasan global, dan kenaikan kadar CO2 yang disebabkan aktivitas manusia. Efek rumah kaca menyebabkan panasnya bumi karena CO2 yang dipantulkan kembali. Penebangan hutan berdampak pada kenaikan suhu, banjir, kekeringan, dan punahnya spesies. Semua ini dapat menyebabkan krisis ekologi. Ekologi mempelajari interaksi makhluk
Bab 9 membahas permasalahan lingkungan akibat aktivitas manusia seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, dan kadar karbon dioksida yang tinggi. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca dan meningkatnya suhu bumi. Penebangan hutan berlebihan dapat menyebabkan banjir, kekeringan, punahnya spesies, dan krisis ekologi. Ekologi mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan melalui komp
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Rimbawan Ank
Pemanasan global menyebabkan peningkatan temperatur global yang berdampak luas bagi lingkungan dan kehidupan. Dokumen ini menjelaskan tentang peningkatan temperatur akibat efek rumah kaca, fenomena yang terjadi seperti pelelehan es kutub dan perubahan iklim, serta dampaknya seperti kenaikan muka air laut dan perubahan musim. Dokumen ini juga membahas tentang penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia.
More Related Content
Similar to Materi diskusi hijau unas sri suci utami - pdf
Biodiversitas dan Emisi CH4 serta N2O Paska Alih Guna Hutan menjadi Perkebuna...CIFOR-ICRAF
Alih guna lahan hutan menjadi perkebunan karet dan kelapa sawit di Sumatra menyebabkan penurunan biodiversitas rayap dan perubahan emisi gas rumah kaca. Penelitian menunjukkan bahwa hutan alam memiliki keanekaragaman jenis dan kelimpahan rayap tertinggi dibandingkan perkebunan. Alih guna lahan juga meningkatkan emisi metana dan mengurangi penyerapan metana tanah. Kontribusi rayap terhadap emisi gas rumah kaca menc
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan di Indonesia, termasuk kerusakan lingkungan seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan yang berkelanjutan seperti reboisasi, tebang pilih, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan lain, penyebabnya, dan peran hutan dalam menjaga lingkungan. Alih fungsi lahan hutan umumnya disebabkan oleh tekanan penduduk dan faktor ekonomi seperti kebutuhan lahan pertanian, kayu, pemukiman, dan tambang. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan melalui fungsi hidrologi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hay
Bab 9 membahas permasalahan lingkungan seperti tipisnya lapisan ozon, pemanasan global, dan kenaikan kadar CO2 yang disebabkan aktivitas manusia. Efek rumah kaca menyebabkan panasnya bumi karena CO2 yang dipantulkan kembali. Penebangan hutan berdampak pada kenaikan suhu, banjir, kekeringan, dan punahnya spesies. Semua ini dapat menyebabkan krisis ekologi. Ekologi mempelajari interaksi makhluk
Bab 9 membahas permasalahan lingkungan akibat aktivitas manusia seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, dan kadar karbon dioksida yang tinggi. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca dan meningkatnya suhu bumi. Penebangan hutan berlebihan dapat menyebabkan banjir, kekeringan, punahnya spesies, dan krisis ekologi. Ekologi mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan melalui komp
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Rimbawan Ank
Pemanasan global menyebabkan peningkatan temperatur global yang berdampak luas bagi lingkungan dan kehidupan. Dokumen ini menjelaskan tentang peningkatan temperatur akibat efek rumah kaca, fenomena yang terjadi seperti pelelehan es kutub dan perubahan iklim, serta dampaknya seperti kenaikan muka air laut dan perubahan musim. Dokumen ini juga membahas tentang penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia.
Similar to Materi diskusi hijau unas sri suci utami - pdf (20)
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Materi diskusi hijau unas sri suci utami - pdf
1. Bahaya Perusakan Hutan &
Peran Hutan dalam Penyimpanan
Cadangan Karbon
Diskusi Hijau: Nasib Hutan Indonesia di
Tangan Generasi Muda
Universitas N i l J k
U i i Nasional, Jakarta 8 J
Januari 2013
i
Sri Suci Utami Atmoko
Fakultas Biologi
Universitas Nasional
Jakarta
2. > 17.000 pulau
193 juta ha daratan, 500 juta ha lautan
j , j
Menguasai 10% tumbuhan, 12% mamalia,
16% reptil&hibi, 17% burung, > 25% ikan Dunia
3. • Fungsi: Ekologis
Fungsi: Ekologis,
Ekonomis, Sosial
Budaya
• Tipe Hutan Indonesia:
p
Hujan Tropis, Gambut,
Musim, Rawa, Payau,
Pantai
• Indonesia memiliki 100
juta ha hutan negara,
no. 3 terluas di d i
3t l dunia
4. • Laju deforestasi Indonesia
(2003 2006) 1,17 juta ha/th
(2003‐2006) 1,17 juta ha/th
64,8% di kawasan hutan
dan 35,2% di luar kawasan
(APL) (DepHut, 2008)
(APL) (DepHut 2008)
• Laju deforestasi KalTeng
Laju deforestasi KalTeng
(2003‐2006) 63,1 ribu ha/th
99,8% di kawasan hutan
dan 0,2% di luar kawasan
d 0 2% di l k
(APL) (DepHut, 2008)
6. Di Sumatera, penebangan liar bertanggung jawab atas hilangnya
380.000 ha / th hutan antara1985 ‐ 2007, atau sebanding dengan nilai
g g
karbon dari pencegahan deforestasi sekitar USD 1 miliar per tahun
Gaveau etal 2010
7. • Tahun 2010
1/5 E listrik Indonesia dari
1/5 E li t ik I d i d i
minyak, 45% dr batubara,
gas, air & panas
gas air & panas bumi
(Kompas 021211)
(Sihite, 2011)
8. • Lahan gambut, salah satu
Lahan gambut, salah satu
penyerap karbon yang paling
penting di planet ini
• Perluasan deforestasi di lahan
gambut peningkatan emisi
CO2 dan CH4 (gas rumah kaca
(g
utama)
• Gambut Indonesia, luas 2,7 juta
ha (ketebalan 2‐15 m) peringkat
h (k t b l 2 15 ) i k t
ke‐4 dunia (setelah Rusia,
Kanada & USA; WEC 2010)
menyimpan 54 Gt karbon (UNEP
2011)
• Nilai karbon di lahan gambut
7,42‐22,09 US$/ha untuk 30 th
9. • Karbon tersimpan dalam
hutan; jika vegetasi hutan
sehat & t b h
h t & tumbuh, maka k
karbon pd kayu akan
terakumulasi (Luyssaerts etal
2008).
• Jumlah penyimpanan karbon
tergantung pada kelimpahan
spesies pohon dan kerapatan
yg tinggi.
• Jumlah karbon yg tersimpan
pada biomasa kayu di atas
tanah hutan tropis 170‐250
ton karbon/ha
ton karbon/ha (Malhi etal
2006, Chave etal 2008, Lewis etal
2009)
• Nilai karbon hutan non‐
non
gambut 3,711‐11,185 US$/ha
untuk 25 tahun
10. Nilai Jasa Ekosistem non‐karbon
non‐
(Beukering etal 2003)
Dihitung dengan tingkat diskon 4% selama periode 30 tahun.
Total nilai 3.735 $US atau Rp. 33.615.000,‐ per ha
$ p , p
NTFP=produk hutan non‐kayu UNEP 2011
12. • Ketika pohon &
vegetasinya ditebang dan
dibersihkan, hutan
kehilangan kemampuannya
untuk menyerap karbon &
karbon yg tersimpan
dilepaskan kembali ke
atmosfer
• Sekitar 17% dari emisi gas
rumah kaca global berasal
g
dari pembukaan &
pembakaran hutan (van der
Werf etal 2009)
)
13. Samudera pasifik
• Kawasan laut Indonesia bagian
barat mengemisikan karbon ke
atmosfer dlm jumlah besar
• Emisi karbon berasal dari
pulau Sumatera, Kalimantan
dan Jawa
• Karbon terlarut tinggi di sungai
Jawa karena kepadatan
penduduknya, Kalimantan dan
penduduknya Kalimantan dan
Sumatera karena eksploitasi
lahan gambut yg membuka
potensi t l
t i terlepasnya k b k
karbon ke
Samudera indonesia/ hindia udara dan laut (Koropitan 2011)
14. • Setiap tahun emisi CO₂
bertambah (di atmosfer sekitar
7ribu juta ton),
• umumnya tetap tinggal di
y p gg
atmosfer ratusan tahun
(Houghton, 2004).
• Suhu meningkat, jumlah uap air
meningkat, jumlah air
Kegiatan di atmosfer juga meningkat,
Manusia: emisi menambah jumlah
& panas ‘penyelimutan’
p y
• Bertambahnya suhu global
perubahan iklim global
• Perubahan Iklim diperkirakan
mengakibatkan peningkatan
curah hujan di Indonesia 2‐3%
Gas Rumah Kaca : /th
Karbon-dioksida,
methan dan lainnya
17. Gambar 1. Hubungan kasus DBD dengan curah hujan di Jakarta Timur pada tahun 1998- 2002
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
500 500
KASUS
HUJAN
400 400
300 300
KASUS
mm
200 200
100 100
0 0
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47 52 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 3 8 13 18 23 28 33 38 43 48
MINGGU/TAHUN
1998 1999 2000 2001 2002
1. Faktor iklim mempengaruhi penyebaran penyakit, seperti demam berdarah
dan malaria
2.
2 Peningkatan curah hujan dan jumlah hari hujan berbanding lurus dengan
hujan,
peningkatan kasus demam berdarah.
Sitorus, 2004
18. ADAPTASI DAN MITIGASI
Perubahan Iklim – suatu hubungan sebab-akibat.
Sumber: Houghton (2004)
19. Dalam merancang pemanfaatan lahan, hutan
yang mengandung nilai konservasi tinggi (HCVF) wajib
y g g g gg ( ) j
dipertahankan
Yuwono etal 2007
20. • UNFCCC Bali 2010 memasukkan hutan dalam
perjanjian Pengurangan Emisi dari Deforestasi
dan
d Degradasi Hutan + konservasi, pengelolaan
d k l l
hutan lestari dan peningkatan stok karbon
• Kearifan lokal mencegah eksploitasi:
1. Ijin dikontrol ketat
1 Iji dik t l k t t
2. Adanya larangan pd daerah tertentu
3. Adanya l
d larangan mengambil b i &
bil betina & anak satwa
k
yg masih kecil
22. “semua spesies memiliki nilai di dalam &
dari dirinya sendiri, dan manusia tidak
berhak untuk mengurangi kekayaan ini”
(Naess 1989; Sessions 1995)
1989; Sessions 1995)