SlideShare a Scribd company logo
Charles Fadel (2009)
menggambarkan, satu-satunya hal yang konsisten
terjadi dari tahun ke tahun adalah perubahan.
Herakleitos (540-480 SM)
menyatakan “Panta rhei ka uden menei”
semua entitas bergerak (mengalir), semuanya berubah,
dan tidak ada sesuatu pun yang abadi.
Patrick Dixon (2019)
manusia terus berpacu dengan kecepatan perubahan.
Siapa yang cepat merespon perubahan serta menepis
ekses disrupsi teknologi, akan berpotensi memenangkan
persaingan.
Kecepatan perubahan meniscayakan kecepatan
adaptasional.
DAMPAK NEGATIF PANDEMI COVID-19
Di era disrupsi
teknologi yang
semakin canggih ini,
maka masyarakat
telah mulai mengerti
pentingnya
penguasaan teknologi
informasi.
Penguasaan media
online semakin
meningkat untuk
menunjang proses
pembelajaran sebagai
pengganti
pembelajaran di kelas
secara langsung,
Pembelajaran yang
dilakukan di rumah,
dapat membuat orang
tua lebih mudah
dalam memonitoring
atau mengawasi
terhadap
perkembangan belajar
anak secara
langsung, komunikasi
yang lebih intensif
antara anak dan
orang tua.
meningkatkan
kesadaran untuk
menguasai kemajuan
teknologi saat ini dan
mengatasi
permasalahan proses
pendidikan di
Indonesia
hikmah PANDEMI
bagi pe ndidikan di Indo ne sia
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
Penguasaan
Iptek
Penguasaan
Media Online
Komunikasi
interaktif
Kemajuan
Teknologi
VISI PENDIDIKAN INDONESIA
“
“
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Bergotong
Royong
Berkebinekaan
Global
5
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
Berfokus pada pemupukan
potensi unggul setiap
peserta didik/mahasiswa.
Keseimbangan beragam
kecerdasan (intelektual,
emosional, sosial, spritual,
kinestetis, dst.)
Mengajarkanlife skills.
Sistem penilaiannyaberbasis
portofolio dari hasil karya
siswa/mahasiswa.
Pembelajaran berbasis
kehidupan nyata dan praktik di
lapangan.
Guru lebih berperansebagai
motivator dan fasilitator agar
peserta didik/mahasiswa
mengembangkan minatnya
masing-masing.
Pembelajaran didasarkan
pada kemampuan,cara/gaya
belajar,dan perkembangan
psikologis peserta
didik/mahasiswa
CIRI
PENDIDIKAN
MASA DEPAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH 2021
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
03
07
- 08
Memerdekakan ekosistempendidikan
yang dikendalikan pemerintah menjadi
ekosistemyang diwarnai oleh otonomi
dan partiosipasi aktif (agency) semua
pemangku kepentingan
- 07
Memerdekakan pendidikan
yang dibebanioleh perangkat
administrasi menjadi bebas
untuk berinovasi.
- 06
Memerdekakan program-
program pendidikan yang
dikendalikanoleh pemerintah
menjadi programyang relevan
bagi industri.
- 05
Memerdekakan pembelajaran
manual/tatap muka menjadi
pembelajaran yang difasilitasi
teknologi.
01 - Memerdekakan pembelajaran sebagai
beban menjadi pembelajaran sebagai
pengalaman menyenangkan.
02 - Memerdekakan sistempendidikan yang
tertutup (pemangku kepentingan
bertindak sendiri-sendiri) menjadi
sistem pendidikan yang terbuka
(pemangku kepentinganbekerjsama)
03 - Memerdekakan guru sebagai
penerus pengetahuan menjadi
guru sebagai fasilitator
pembelajaran.
04 - Memerdekakan pedagogi, kurikulum,
dan asesmen yang dikendalikan oleh
konten menjadi berbasis kompetensi
dan nilai-nilai.
Tantangan Pemajuan Pendidikan
RENSTRA KEMDIKBUD
2020 - 2024
-----
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
EMPAT PILAR
PENDIDIKAN
Belajar untuk
mengetahui
Belajar untuk
menjadi diri
sendiri
Belajar untuk
hidup bersama
Belajar untuk
berbuat
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
TRANSFORMASI
Pembelajaran Abad 21
Belajar Lebih Fleksible Dengan
Memanfaatkan Ragam Sumber
Belajar.
Siswa Lebih Bisa Berinteraksi
Dengan Banyak Nara Sumber
Selain Guru.
Belajar Lebih Individual Atau
Personal Sesuai Dengan Bakat
Minat Anak Tersebut.
Ruang Kelas Dapat Terjadi Di
Mana Saja, Tak Hanya Di Sekolah.
Belajar Dapat Dilakukan Di
Mana Saja.
1
2
3
4
5
KETERAMPILAN
YANG DIBITUHKAN
ABAD 21 (1)
10
Complexproblem solving adalah kemampuan
penyeleasaian masalah kompleks dengan dimulai
dari melakukan identifikasi, menentukan elemen
utama masalah, melihat berbagai kemungkinan
sebagai solusi, melakukan aksi/tindakan untuk
menyelesaikan masalah, serta mencari pelajaran
untuk dipelajari dalam rangka penyelesaian masalah.
.
Critical thinking yaitu kemampuan untuk berpikir
masuk akal, kognitif dan membentuk strategi yang akan
meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan.
Berpikir kritis juga bisa disebut berpikir dengan tujuan
yang jelas, beralasan, dan berorientasi pada sasaran.
Creativity adalah kemampuan dan kemampuan untuk terus
berinovasi, menemukan sesuatu yang unik serta bermanfaat
bagi masyarakat dan lingkungan. Creativity disini dapat juga
diartikan mengembangkan sesuatu hal yang sudah ada
sehingga dapat menjadi lebih baik.
1
2
3
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
Judgmentand decision making yaitu kemampuan
untuk menarik kesimpulan atas situasi yang dihadapi
serta kemampuan untuk mengambil keputusan dalam
kondisi apapun, termasuk saat sedang berada di
bawah tekanan.
People managementyaitu
kemampuan untuk mengatur,
memimpin, dan memanfaatkan
sumber daya manusia secara tepat
sasaran dan efektif.
Coordinating with other yaitu
kemampuan untuk kerjasama tim
ataupun bekerja dengan orang lain
yang berasal dari luar tim.
Emotion intelligenceatau kecerdasan
emosional adalah kemampuan seseorang
untuk mengatur, menilai, menerima, serta
mengontrol emosi dirinya dan orang lain di
sekitarnya
KETERAMPILAN
YANG DIBITUHKAN
ABAD 21 (2)
10 4
5
6
7
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
Service Orientation yaitu keinginan untuk membantu dan melayani
orang lain sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan
memiliki service orientation, kita akan selalu berusaha memberikan yang
terbaik pada pelanggan tanpa mengharapkan penghargaan.
Negotiation yaitu Kemampuan berbicara, bernegosiasi, dan
meyakinkan orang dalam aspek pekerjaan. Tidak semua orang
secara alamiah memiliki kemampuan untuk mengadakan
kesepakatan yang berbuah hasil yang diharapkan, namun hal ini
dapat dikuasai dengan banyak latihan dan pembiasaan diri.
CognitifFlexybility atau Flexibilitas Kognitif kemampuan
untuk menyusun secara spontan suatu pengetahuan,
dalam banyak cara, dalam memberi respon penyesuaikan
diri untuk secara cepat merubah tuntutan situasional..
8
9
6
KETERAMPILAN YANG
DIBITUHKAN ABAD 21 (3)
10
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
Kondisi Tantangan Pendidikan 4.0
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
(McKenzie;2004)
“untuk mendidik dan
menghasilkan orang
dewasa yang tidak
sekedar menjadi
penduduk dunia namun
juga mencoba untuk
menciptakan dunia
masa depan yang cocok
untuk semua
penduduknya”
Bagaimana
Pendidikan
...????
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI JAWA TENGAH
SISTEM
PENGEMBANGAN MUTU
PENDIDIKAN(SIMUDIK)
SISTEMLAYANAN
PENDIDIKAN
(SIYANDIK)
SISTEMINFORMASI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
(SI ADIK)
PENDIDIKANTERINTEGRASI
DALAM JARINGAN
JATENG LABORATORIUM
PENDIDIKANNASIONAL
PENDIDIKANBERKELAS DUNIA
LAYANANDIK BERKELAS DUNIA
2018 - 2019 2020 - 2021 2022 - 2023
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Kelas IPAXII-3
17
Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan
1
Strategi Langkah
Penguatan
Proses
Pemelajaran
• Mendorong guru untuk mengubah strategi pemelajaran yang berlandaskan paradigma
pengajaran (teaching) menjadi strategi pemelajaran kreatif berlandaskan paradigma pemelajaran
(learning), berpusat pada peserta didik dan mendorong peserta didik untuk saling berinteraksi,
berargumen, berdebat, dan berkolaborasi,
• Memastikan guru menyiapkan rencana pemelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan
karakteristik masing-masing peserta didik (normal, remedial, dan pengayaan).
• Mengembangkan kurikulum di semua jenjang dan jalur pendidikan yang dapat didiversifikasi
melalui adopsi, adaptasi atau disesuaikan oleh satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah sesuai
dengan kebutuhan, konteks dan karakteristik daerah.
• Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan penguatan dan pendampingan
pada satuan pendidikan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum di tingkat satuan
pendidikan;
• Pengkajian dan evaluasi dalam rangka pengembangan kurikulum secara berkelanjutan.
Penguatan
instructional
leadership
• Memperkuat peran Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah sebagai pemimpin pedagogi,
pendamping bagi guru, dan mendukung pembentukan komunitas pembelajar sekolah.
• Mengembangkan kompetensi kepala dan pengawas sekolah dalam peran mereka untuk menjaga
kinerja guru secara efektif dan memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap guru.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
18
Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan
2
Strategi Langkah
Pemerataan dan
Peningkatan
Kompetensi Guru
• Mendorong daerah untuk melakukan redistribusi guru secara lebih merata dan memastikan
rekrutmen guru dilakukan secara regular sesuai dengan kebutuhan di tingkat satuan pendidikan.
• Menerapkan multi-subjects dan multi-grades teaching untuk meningkatkan ketersediaan guru
dengan tetap memegang prinsip efisiensi.
• Mengembangkan komunitas pembelajar profesional (Professional Learning Community) untuk
menyediakan proses pengembangan profesi guru yang berkelanjutan dan berbasis antar-rekan-
sejawat (peer-learning) di tingkat zona melalui antara lain Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru
Mata Pelajaran, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, pertukaran guru antar daerah,serta
pengiriman guru untuk mengikukti pelatihan di luar negeri.
• Memastikan akses terhadap pembiayaan di luar APBN seperti: pembiayaan oleh daerah, pihak ke-
3 (seperti: Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi, CSR) ataupun dari dana BOS dan TPG
dapat digunakan.
Penerapan
Sistem Zonasi
Pendidikan
• Memastikan semua zona memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas.
• Memungkinkan pemanfaatan sumberdaya pendidikan secara bersama antar satuan pendidikan
dalam satu zona (termasuk pendidik dan fasilitas lainnya).
• Memastikan intervensi memperhitungkan situasi di setiap zona dan setiap satuan pendidikan.
• Menerapkan mekanisme intervensi dan pembiayaan berbasis kinerja.
• Memastikan seluruh pemangku kepentingan memegang peran sesuai kewenangan.
• Memadukan seluruh sumberdaya dari pusat, daerah, satuan pendidikan dan masyarakat dalam
melakukan intervensi di setiap zona.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
19
Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan
3
Strategi Langkah
Pemanfaatan
Teknologi
Komunikasidan
Informasi
• Mengembangkan mekanisme untuk mendorong penyediaan materi pengembangan kompetensi guru
dan media/alat bantu mengajar yang bermutu dan terstandar.
• Menggunakan media internet untuk membuka akses guru terhadap materi tersebut.
• Menyediakan gawai yang sudah diisi dengan materi yang sama (preloaded) untuk mendukung guru
di daerah dengan keterbatasan jaringan internet.
• Menggunakan gawai untuk merekam praktik mengajar untuk mendorong peer-review praktik guru di
tingkat zona dan juga berbagi praktik yang baik antar guru.
Penguatan
penjaminan mutu
• Menyesuaikan dan merampingkan standar nasional pendidikan untuk lebih berfokus pada
peningkatan proses pembelajaran di ruang kelas serta indikator kinerja dan akuntabilitas guru.
• Mengembangkan kerangka kerja penjaminan mutu pendidikan (internal dan eksternal) yang berpusat
pada keunggulan sekolah (school excellence) dan menggunakan data akreditasi, penjaminan mutu,
evaluasi diri guru/sekolah dan hasil belajar siswa (formative assessment), untuk mengidentifikasi
langkah-langkah peningkatan mutu pembelajaran.
• Memperkuat peran dan pola pikir kelembagaan yang ada (LPMP, Dinas Pendidikan) dalam
peningkatan mutu pendidikan.
• Mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan, seperti AKSI, untuk memonitor hasil
pembelajaran dan menyediakan informasi diagnostik untuk guru.
• Meningkatkan kapasitas tenaga pendidikan di sekolah untuk memperoleh informasi diagnostik guna
meningkatkan pembelajaran dari program-program penilaian pendidikan dan hasil belajar siswa
seperti UN.
• Meningkatkan kapasitas guru dan pendidik untuk menyelenggarakan penilaian formatif dalam kelas
untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
SATUAN
PENDIDIKAN
PEMETAAN
MUTU
Evaluasi Pencapaian Mutu
Penetapan standar Mutu
Pembuatan Strategi
peningkatan Mutu
BADAN/LEMBAGA
STANDARISASI
Audit Mutu Eksternal
Penetapan Akreditasi
BADAN/LEMBAGA
AKREDITASI
Pemetaan Mutu Sekolaj
Perencanaan
Peningkatan Mutu
Fasilitasi/ pemenuhan/
peningkatan mutu
PEMERINTAH/
PEMERINTAH DEARAH
Inspeksi Pelaksanaan
Penjaminan Mutu
SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH
SISTEM PENJAMINAN EKSTERNAL
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
PENILAIAN
KOMPETENSI
LULUSAN
PTK
SARANA
PRASARANA
PEMBIAYAAN
PENGELOLAAN
Kompetensi Lulusan
1. Lulusan memiliki kompetensi pd dimensi sikap
2. Lulusan memiliki kompetensi pd dimensi Pengetahuan
3. Lulusan memiliki kompetensi pd dimensi ketrampilan
Proses Pembelajaran
1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
ketentuan
2. Proses pembelajaran dilaksanakandgn tepat
3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
proses pembelajaran
Sarana Prasarana (sarpras)
1. Kapasitas daya tamping sekolah
memadai
2. Sekolah memiliki sarpras pembelajaran
yg lengkap & layak
3. Sekolah memiliki sarpras pendukung yg
lengkap & layak
Pembiayaan
1. Sekolah memberikan layanan subsidi
silang
2. Beban Operasional sekolah sesuai
ketentuan
3. Sekolah melakukan pengelolaandana
dgn baik
Pengelolaan
1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
2. Program pengelolaandilaksanakan sesuai ketentuan
3. Kepala Sekolah berkinerja baik dlm melaksanakan tugas
kepemimpinan
4. Sekolah mengelola system informasi manajemen
Isi Pendidikan
1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kmpetensi lulusan
2. Akurikulum tingkat satuan Pendidikan dikembangkan sesui
prosedur
3. Sekolah melaksankan kurikulumsesuai kebutuhan
Proses Pembelajaran
1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
2. Teknik penilaian obyektif &akuntabel
3. Penilaian Pendidikan ditindaklanjuti
4. Insrtrumen penilaian menyesuaikan aspek
5. Penilaian dilakukan mengikti prosedur
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
1. Ketersediaan & kompetensi guru
sesuai ketentuan
2. Ketersediaan&kompetensi kepala
sekolah sesuai kebutuhan
3. Ketersediaan & kompetensi tenaga
administrasisesuai ketentuan
4. Ketersediaan & kompetensi laboran
seuai kebutuhan
5. Ketersediaan & kompetensi
pustakawan sesuai kebutuhab
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
Penjaminan Mutu pendidikan
Suatu mekanisme yang
sistematis, terintegrasi dan
berkelanjutan untuk
memastikan bahwa seluruh
proses Pendidikan sesuai
dengan standar mutu
(Permendikbud No. 28/2016)
PENILAIAN
KOMPETENSI
LULUSAN
PTK
SARANA
PRASARANA PEMBIAYAAN
PENGELOLAAN
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas
menyatakan SNP adalah Kriteria
minimal sekolah di indonesia
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
Satuan Pendidikan
Negeri : 637
Swasta : 2.011
Total : 2.648
SMA SMK
SLB
Negeri : 69
Swasta : 151
Total : 190
Negeri : 360
Swasta : 508
Total : 868
Negeri : 238
Swasta : 1.352
Total : 1.590
SMA SMK
Negeri : 303.806
Swasta : 82.720
Total : 386.526
Negeri : 261.165
Swasta : 481.673
Total : 742,838
SLB
Negeri : 8.684
Swasta : 8.621
Total : 17.305
TOTAL SISWA
Negeri : 573.655
Swasta : 573.014
Total : 1.146.559
TENDIK
SERDIK
SMA : 15.815
SMK : 21.392
SLB : 1.296
TOTAL : 38.503
SMA : 8.911
SMK : 13.412
SLB : 590
TOTAL : 22.913
GURU
SMA : 25.140
SMK : 44.978
SLB : 2.817
TOTAL : 72.936
ROMBEL
SLB
ROMBEL
SMK
T10 : 8.829
T11 : 8.975
T12 : 8.808
T13 : 125
TOTAL : 26.738
ROMBEL
SMA
T10 : 4.441
T11 : 4.442
T12 : 4.367
TOTAL : 13.220
T1 : 285
T2 : 328
T3 : 310
T4 : 326
T5 : 306
T6 : 289
T7 : 296
T8 : 266
T9 : 258
T10 : 237
T11 : 217
T12 : 199
TOTAL : 3.317
ROMBEL
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
SMA-SMK-SLB
JAWA TENGAH
MENJADI GURU
PENGGERAK
Siapa Guru?
Tenaga pendidik profesional yang memiliki
tugas utama untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini melalui jalur formal
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Tugas guru
• Mengajar dan Mendidik Peserta
Didik
• Memberikan Bimbingan dan
Pengarahan
• Melatih Pesetrta Didik
• Memberikan Penilaian Evaluasi,
dan Dorongan Moral/Mental
FUNGSI
GURU
Sebagai pengajar, yaitu orang yang
mengajarkan suatu ilmu pengetahuan
kepada para anak didiknya.
Sebagai pendidik, yaitu orang yang
mendidikan muridnya agar memiliki
tingkah laku yang sesuai dengan norma-
norma yang berlaku di masyarakat
sebagaipembimbing, yaitu orang yang
mengarahkan muridnya agar tetap
berada pada jalur yang tepat sesuai
tujuan pendidikan.
Sebagai motivator, yaitu orang yang
memberikan motivasidan semangat
kepada muridnya dalam belajar.
Sebagai teladan, yaitu orang
yang memberikan contoh dan
teladan yang baik kepada murid-
muridnya.
Sebagai administrator, orang
yang mencatat perkembangan
para muridnya.
Sebagai evaluator, orang yang
melakukan evaluasiterhadap
proses belajar anak didiknya.
Sebagai inspirator, orang yang
menginspirasipara muridnya
sehingga memiliki suatu tujuan di
masa depan.
VISIONER, KREATIF, INOVATIF
MOTIVATOR & INSPIRATOR
MAMPU BEKERJASAMA/
BERORGANISASI
INISIATOR PROJECT PEMBELAJARAN
GURU
PENGGERAK
➢ guru yang mengutamakanmurid dan
pembelajaran murid dari hal lain, bahkan dari
karirnyasendiri.
➢mengambil tindakan tindakan tanpa disuruh.
"Tanpa diperintahkanuntuk melakukanyang
terbaik bagi muridnya,
Pendidikan Harus Diubah Untuk
Memenuhi Evercharging Needs
Untuk menjawab Era Disrupsi
Teknologi
KOMPETENSI GURU
MENDUKUNG KBM DARING
DAN TANTANGAN ERA
INDUSTRI
PERAN GURU
DAMPAK
DUNIA
PENDIDIKAN
Pemanfaatan
teknologi
digital
proses
pembelajaran
penyelesaian
berbagai tugas
peningkatan
kompetensi
guru
MEMBENTUK
KARAKTER ANAK
BANGSA
budi pekerti, nilai kebaikan,empati sosial, membangun
imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat
persatuan dan kesatuan bangsa
PENYEBAB
RendahnyaKompetensi
Guru Di Indonesia
kualifikasi guru yang belum setara sarjana
ketidak sesuaian disiplin ilmu dengan bidang
studi yang diampu
Program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB) guru yang masih rendah
rekrutmen guru yang belum efektif
Guru di Era Revolusi Industri 4.0
educational
competence
(KompetensiPendidikan) competence for
technological
commercialization
(kompetensi untuk
komersialisasiteknologi)
competence in
globalization
(Kompetensidalam
globalisasi)
competence in
future strategies
(Kompetensidalam strategi
masa depan)
counselor
competence
(Kompetensikonselor)
5 PERAN GURU DI ERA 4.0
Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk
menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab
tantangan Revolusi Industri 4.0
Ciri-ciri
PENDIDIKAN
Pemanfaatan teknologi
digital & proses
pembelajarannya
→ Cyber System
Pembelajaran tanpa
batas ruang dan waktu
Kemampuan Untuk
Memecahkan
Masalah Yang
Kompleks.
Mampu Melakukan
Koordinasi,
Negosiasi,
Persuasi, Dalam
Memberikan
Bantuan Hingga
Mampu Untuk
Menerima, Menilai
Mengelola Serta
Mengontrol Emosi
Dirinya Dan Orang
Lain Di Sekitarnya.
Mampu Menjadi
Pendengar Yang
Baik Di Mana Harus
Berkonsentrasi
Penuh, Memahami,
Merespon Dan
Kemudian
Mengingat Apa
Yang Akan Di
Katakan Anak
Didiknya Dan
Berpikir Logis.
Kreatif, Membuat
Keputusan, Bisa
Beradaptasi Dan
Sensitif Terhadap
Masalah Anak
Didik.
KOMPETENSI GURU
ABAD 2 1
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
LITERASI
SKILL
LEARNING SKILL
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
CIRI PEMBELAJARAN ABAD 21
Pembelajaran Yang Di Dalamnya
Ditandai Dengan Adanya Kerjasama,
Komunikasi Serta Berpikir Kristis
Dan Kreatif.
Kecerdasan Mengelola Kecerdasan
Maya/Modal Maya
Belajar Tanpa Batas
• Belajar Lebih Fleksible Dengan
Memanfaatkan Ragam Sumber
Belajar.
• Siswa Lebih Bisa Berinteraksi Dengan
Banyak Nara Sumber Selain Guru.
• Belajar Lebih IndividualAtau Personal
Sesuai Dengan Bakat Minat Anak
Tersebut.
• Ruang Kelas Dapat Terjadi Di Mana
Saja, Tak Hanya Di Sekolah.
• Belajar Dapat Dilakukan Di Mana Saja.
Literasi digital adalah
pengetahuan dan kecakapan
untuk menggunakan media digital,
alat-alat komunikasi, atau jaringan
dalam menemukan, mengevaluasi,
menggunakan, membuat
informasi , dan memanfaatkannya
secara sehat, bijak, cerdas,
cermat, tepat, dan patuh
hukum dalam rangka membina
komunikasi dan interaksi dalam
kehidupan sehari-hari.
Literasi digital
juga merupakan
kemampuan
menggunakanTIK
untuk
mengkomunikasik
an
konten/informasi
dengan kecakapan
kognitif
dan teknikal.
Digital literasi lebih
cenderung pada
hal hal yang terkait
dengan
keterampilan
teknis dan
berfokus pada
aspek kognitif dan
sosial emosional
dalam dunia dan
lingkungan digital.
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
TATA KELOLA
SEKOLAH
BERINTEGRITAS
9 Inisiatif antikorupsi
dalam pengelolaan
pendidikan di sekolah
yang sesuai prinsip dan
nilai-nilai antikorupsi
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
Tugas utama seorang guru atau
seorang pendidik,
Guru yang baik itu ibarat
lilin, membakar dirinya
sendiri demi menerangi
orang lain.
adalah memanusiakan manusia.Artinya, guru bukan
hanya sekedar mencerdaskan otaknya manusia,
namun tugas yang paling penting dan sudah mulai
hilang, adalah mencerdaskan akhlak dan emosi dari
manusia yang ia didik.
PESAN
P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
P r o v i n s i J a w a T e n g a h
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N

More Related Content

Similar to MATERI BPSDM.pdf

9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
soparidah
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
ALFIAH14
 
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan
Inovasi dan perubahan dalam pendidikanInovasi dan perubahan dalam pendidikan
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan
Tan Tyng
 
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.pptPresentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
ArkanFadhil4
 
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.pptPresentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
RidhaHasnulUlya
 
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.pptPresentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
LauraMeyer69
 
Perkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah dan
Perkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah danPerkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah dan
Perkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah danPensil Dan Pemadam
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
kurtilas789
 
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja  Profesi Tenaga PendidikPeningkatan Kinerja  Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
sman 2 mataram
 
Tugas m1 2019
Tugas m1 2019Tugas m1 2019
Tugas m1 2019
Deny HY
 
JUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdf
JUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdfJUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdf
JUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdf
izatulsilmi1
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Heru Supanji
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Hariyatunnisa Ahmad
 
Tugasan individu npqel
Tugasan individu npqelTugasan individu npqel
Tugasan individu npqelhallic
 
1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agenda1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agendaAbdullah Lah
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaranpidiani
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaranpidiani
 

Similar to MATERI BPSDM.pdf (20)

9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
 
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan
Inovasi dan perubahan dalam pendidikanInovasi dan perubahan dalam pendidikan
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan
 
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.pptPresentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
 
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.pptPresentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
 
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.pptPresentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
Presentasi-Seminar-LPKKS-1-Juni-2012.ppt
 
Perkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah dan
Perkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah danPerkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah dan
Perkaitan antara kurikulum kemahiran hidup sekolah rendah dan
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
 
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja  Profesi Tenaga PendidikPeningkatan Kinerja  Profesi Tenaga Pendidik
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidik
 
Tugas m1 2019
Tugas m1 2019Tugas m1 2019
Tugas m1 2019
 
JUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdf
JUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdfJUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdf
JUKNIS KOLABORASI GURU PEMIMPIN.pdf
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Tugasan individu npqel
Tugasan individu npqelTugasan individu npqel
Tugasan individu npqel
 
1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agenda1 aspirasi 1 agenda
1 aspirasi 1 agenda
 
pengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikanpengelolaan pendidikan
pengelolaan pendidikan
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
 
Edu sem 7 oll
Edu sem 7 ollEdu sem 7 oll
Edu sem 7 oll
 

MATERI BPSDM.pdf

  • 1.
  • 2. Charles Fadel (2009) menggambarkan, satu-satunya hal yang konsisten terjadi dari tahun ke tahun adalah perubahan. Herakleitos (540-480 SM) menyatakan “Panta rhei ka uden menei” semua entitas bergerak (mengalir), semuanya berubah, dan tidak ada sesuatu pun yang abadi. Patrick Dixon (2019) manusia terus berpacu dengan kecepatan perubahan. Siapa yang cepat merespon perubahan serta menepis ekses disrupsi teknologi, akan berpotensi memenangkan persaingan. Kecepatan perubahan meniscayakan kecepatan adaptasional.
  • 4. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, maka masyarakat telah mulai mengerti pentingnya penguasaan teknologi informasi. Penguasaan media online semakin meningkat untuk menunjang proses pembelajaran sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung, komunikasi yang lebih intensif antara anak dan orang tua. meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia hikmah PANDEMI bagi pe ndidikan di Indo ne sia P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h Penguasaan Iptek Penguasaan Media Online Komunikasi interaktif Kemajuan Teknologi
  • 5. VISI PENDIDIKAN INDONESIA “ “ mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global PELAJAR PANCASILA Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Bergotong Royong Berkebinekaan Global 5 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 6. Berfokus pada pemupukan potensi unggul setiap peserta didik/mahasiswa. Keseimbangan beragam kecerdasan (intelektual, emosional, sosial, spritual, kinestetis, dst.) Mengajarkanlife skills. Sistem penilaiannyaberbasis portofolio dari hasil karya siswa/mahasiswa. Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktik di lapangan. Guru lebih berperansebagai motivator dan fasilitator agar peserta didik/mahasiswa mengembangkan minatnya masing-masing. Pembelajaran didasarkan pada kemampuan,cara/gaya belajar,dan perkembangan psikologis peserta didik/mahasiswa CIRI PENDIDIKAN MASA DEPAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH 2021 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 7. 03 07 - 08 Memerdekakan ekosistempendidikan yang dikendalikan pemerintah menjadi ekosistemyang diwarnai oleh otonomi dan partiosipasi aktif (agency) semua pemangku kepentingan - 07 Memerdekakan pendidikan yang dibebanioleh perangkat administrasi menjadi bebas untuk berinovasi. - 06 Memerdekakan program- program pendidikan yang dikendalikanoleh pemerintah menjadi programyang relevan bagi industri. - 05 Memerdekakan pembelajaran manual/tatap muka menjadi pembelajaran yang difasilitasi teknologi. 01 - Memerdekakan pembelajaran sebagai beban menjadi pembelajaran sebagai pengalaman menyenangkan. 02 - Memerdekakan sistempendidikan yang tertutup (pemangku kepentingan bertindak sendiri-sendiri) menjadi sistem pendidikan yang terbuka (pemangku kepentinganbekerjsama) 03 - Memerdekakan guru sebagai penerus pengetahuan menjadi guru sebagai fasilitator pembelajaran. 04 - Memerdekakan pedagogi, kurikulum, dan asesmen yang dikendalikan oleh konten menjadi berbasis kompetensi dan nilai-nilai. Tantangan Pemajuan Pendidikan RENSTRA KEMDIKBUD 2020 - 2024 ----- P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 8. EMPAT PILAR PENDIDIKAN Belajar untuk mengetahui Belajar untuk menjadi diri sendiri Belajar untuk hidup bersama Belajar untuk berbuat P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 9. TRANSFORMASI Pembelajaran Abad 21 Belajar Lebih Fleksible Dengan Memanfaatkan Ragam Sumber Belajar. Siswa Lebih Bisa Berinteraksi Dengan Banyak Nara Sumber Selain Guru. Belajar Lebih Individual Atau Personal Sesuai Dengan Bakat Minat Anak Tersebut. Ruang Kelas Dapat Terjadi Di Mana Saja, Tak Hanya Di Sekolah. Belajar Dapat Dilakukan Di Mana Saja. 1 2 3 4 5
  • 10. KETERAMPILAN YANG DIBITUHKAN ABAD 21 (1) 10 Complexproblem solving adalah kemampuan penyeleasaian masalah kompleks dengan dimulai dari melakukan identifikasi, menentukan elemen utama masalah, melihat berbagai kemungkinan sebagai solusi, melakukan aksi/tindakan untuk menyelesaikan masalah, serta mencari pelajaran untuk dipelajari dalam rangka penyelesaian masalah. . Critical thinking yaitu kemampuan untuk berpikir masuk akal, kognitif dan membentuk strategi yang akan meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan. Berpikir kritis juga bisa disebut berpikir dengan tujuan yang jelas, beralasan, dan berorientasi pada sasaran. Creativity adalah kemampuan dan kemampuan untuk terus berinovasi, menemukan sesuatu yang unik serta bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Creativity disini dapat juga diartikan mengembangkan sesuatu hal yang sudah ada sehingga dapat menjadi lebih baik. 1 2 3 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 11. Judgmentand decision making yaitu kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang dihadapi serta kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kondisi apapun, termasuk saat sedang berada di bawah tekanan. People managementyaitu kemampuan untuk mengatur, memimpin, dan memanfaatkan sumber daya manusia secara tepat sasaran dan efektif. Coordinating with other yaitu kemampuan untuk kerjasama tim ataupun bekerja dengan orang lain yang berasal dari luar tim. Emotion intelligenceatau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengatur, menilai, menerima, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya KETERAMPILAN YANG DIBITUHKAN ABAD 21 (2) 10 4 5 6 7 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 12. Service Orientation yaitu keinginan untuk membantu dan melayani orang lain sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan memiliki service orientation, kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik pada pelanggan tanpa mengharapkan penghargaan. Negotiation yaitu Kemampuan berbicara, bernegosiasi, dan meyakinkan orang dalam aspek pekerjaan. Tidak semua orang secara alamiah memiliki kemampuan untuk mengadakan kesepakatan yang berbuah hasil yang diharapkan, namun hal ini dapat dikuasai dengan banyak latihan dan pembiasaan diri. CognitifFlexybility atau Flexibilitas Kognitif kemampuan untuk menyusun secara spontan suatu pengetahuan, dalam banyak cara, dalam memberi respon penyesuaikan diri untuk secara cepat merubah tuntutan situasional.. 8 9 6 KETERAMPILAN YANG DIBITUHKAN ABAD 21 (3) 10 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 13. Kondisi Tantangan Pendidikan 4.0 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 14. (McKenzie;2004) “untuk mendidik dan menghasilkan orang dewasa yang tidak sekedar menjadi penduduk dunia namun juga mencoba untuk menciptakan dunia masa depan yang cocok untuk semua penduduknya” Bagaimana Pendidikan ...???? P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 15. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI JAWA TENGAH SISTEM PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN(SIMUDIK) SISTEMLAYANAN PENDIDIKAN (SIYANDIK) SISTEMINFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN (SI ADIK) PENDIDIKANTERINTEGRASI DALAM JARINGAN JATENG LABORATORIUM PENDIDIKANNASIONAL PENDIDIKANBERKELAS DUNIA LAYANANDIK BERKELAS DUNIA 2018 - 2019 2020 - 2021 2022 - 2023
  • 16. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Kelas IPAXII-3
  • 17. 17 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan 1 Strategi Langkah Penguatan Proses Pemelajaran • Mendorong guru untuk mengubah strategi pemelajaran yang berlandaskan paradigma pengajaran (teaching) menjadi strategi pemelajaran kreatif berlandaskan paradigma pemelajaran (learning), berpusat pada peserta didik dan mendorong peserta didik untuk saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi, • Memastikan guru menyiapkan rencana pemelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik (normal, remedial, dan pengayaan). • Mengembangkan kurikulum di semua jenjang dan jalur pendidikan yang dapat didiversifikasi melalui adopsi, adaptasi atau disesuaikan oleh satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kebutuhan, konteks dan karakteristik daerah. • Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan penguatan dan pendampingan pada satuan pendidikan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum di tingkat satuan pendidikan; • Pengkajian dan evaluasi dalam rangka pengembangan kurikulum secara berkelanjutan. Penguatan instructional leadership • Memperkuat peran Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah sebagai pemimpin pedagogi, pendamping bagi guru, dan mendukung pembentukan komunitas pembelajar sekolah. • Mengembangkan kompetensi kepala dan pengawas sekolah dalam peran mereka untuk menjaga kinerja guru secara efektif dan memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap guru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
  • 18. 18 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan 2 Strategi Langkah Pemerataan dan Peningkatan Kompetensi Guru • Mendorong daerah untuk melakukan redistribusi guru secara lebih merata dan memastikan rekrutmen guru dilakukan secara regular sesuai dengan kebutuhan di tingkat satuan pendidikan. • Menerapkan multi-subjects dan multi-grades teaching untuk meningkatkan ketersediaan guru dengan tetap memegang prinsip efisiensi. • Mengembangkan komunitas pembelajar profesional (Professional Learning Community) untuk menyediakan proses pengembangan profesi guru yang berkelanjutan dan berbasis antar-rekan- sejawat (peer-learning) di tingkat zona melalui antara lain Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, pertukaran guru antar daerah,serta pengiriman guru untuk mengikukti pelatihan di luar negeri. • Memastikan akses terhadap pembiayaan di luar APBN seperti: pembiayaan oleh daerah, pihak ke- 3 (seperti: Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi, CSR) ataupun dari dana BOS dan TPG dapat digunakan. Penerapan Sistem Zonasi Pendidikan • Memastikan semua zona memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas. • Memungkinkan pemanfaatan sumberdaya pendidikan secara bersama antar satuan pendidikan dalam satu zona (termasuk pendidik dan fasilitas lainnya). • Memastikan intervensi memperhitungkan situasi di setiap zona dan setiap satuan pendidikan. • Menerapkan mekanisme intervensi dan pembiayaan berbasis kinerja. • Memastikan seluruh pemangku kepentingan memegang peran sesuai kewenangan. • Memadukan seluruh sumberdaya dari pusat, daerah, satuan pendidikan dan masyarakat dalam melakukan intervensi di setiap zona. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
  • 19. 19 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan 3 Strategi Langkah Pemanfaatan Teknologi Komunikasidan Informasi • Mengembangkan mekanisme untuk mendorong penyediaan materi pengembangan kompetensi guru dan media/alat bantu mengajar yang bermutu dan terstandar. • Menggunakan media internet untuk membuka akses guru terhadap materi tersebut. • Menyediakan gawai yang sudah diisi dengan materi yang sama (preloaded) untuk mendukung guru di daerah dengan keterbatasan jaringan internet. • Menggunakan gawai untuk merekam praktik mengajar untuk mendorong peer-review praktik guru di tingkat zona dan juga berbagi praktik yang baik antar guru. Penguatan penjaminan mutu • Menyesuaikan dan merampingkan standar nasional pendidikan untuk lebih berfokus pada peningkatan proses pembelajaran di ruang kelas serta indikator kinerja dan akuntabilitas guru. • Mengembangkan kerangka kerja penjaminan mutu pendidikan (internal dan eksternal) yang berpusat pada keunggulan sekolah (school excellence) dan menggunakan data akreditasi, penjaminan mutu, evaluasi diri guru/sekolah dan hasil belajar siswa (formative assessment), untuk mengidentifikasi langkah-langkah peningkatan mutu pembelajaran. • Memperkuat peran dan pola pikir kelembagaan yang ada (LPMP, Dinas Pendidikan) dalam peningkatan mutu pendidikan. • Mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan, seperti AKSI, untuk memonitor hasil pembelajaran dan menyediakan informasi diagnostik untuk guru. • Meningkatkan kapasitas tenaga pendidikan di sekolah untuk memperoleh informasi diagnostik guna meningkatkan pembelajaran dari program-program penilaian pendidikan dan hasil belajar siswa seperti UN. • Meningkatkan kapasitas guru dan pendidik untuk menyelenggarakan penilaian formatif dalam kelas untuk meningkatkan proses pembelajaran. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
  • 20. SATUAN PENDIDIKAN PEMETAAN MUTU Evaluasi Pencapaian Mutu Penetapan standar Mutu Pembuatan Strategi peningkatan Mutu BADAN/LEMBAGA STANDARISASI Audit Mutu Eksternal Penetapan Akreditasi BADAN/LEMBAGA AKREDITASI Pemetaan Mutu Sekolaj Perencanaan Peningkatan Mutu Fasilitasi/ pemenuhan/ peningkatan mutu PEMERINTAH/ PEMERINTAH DEARAH Inspeksi Pelaksanaan Penjaminan Mutu SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH SISTEM PENJAMINAN EKSTERNAL P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
  • 21. PENILAIAN KOMPETENSI LULUSAN PTK SARANA PRASARANA PEMBIAYAAN PENGELOLAAN Kompetensi Lulusan 1. Lulusan memiliki kompetensi pd dimensi sikap 2. Lulusan memiliki kompetensi pd dimensi Pengetahuan 3. Lulusan memiliki kompetensi pd dimensi ketrampilan Proses Pembelajaran 1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 2. Proses pembelajaran dilaksanakandgn tepat 3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran Sarana Prasarana (sarpras) 1. Kapasitas daya tamping sekolah memadai 2. Sekolah memiliki sarpras pembelajaran yg lengkap & layak 3. Sekolah memiliki sarpras pendukung yg lengkap & layak Pembiayaan 1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2. Beban Operasional sekolah sesuai ketentuan 3. Sekolah melakukan pengelolaandana dgn baik Pengelolaan 1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 2. Program pengelolaandilaksanakan sesuai ketentuan 3. Kepala Sekolah berkinerja baik dlm melaksanakan tugas kepemimpinan 4. Sekolah mengelola system informasi manajemen Isi Pendidikan 1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kmpetensi lulusan 2. Akurikulum tingkat satuan Pendidikan dikembangkan sesui prosedur 3. Sekolah melaksankan kurikulumsesuai kebutuhan Proses Pembelajaran 1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 2. Teknik penilaian obyektif &akuntabel 3. Penilaian Pendidikan ditindaklanjuti 4. Insrtrumen penilaian menyesuaikan aspek 5. Penilaian dilakukan mengikti prosedur Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Ketersediaan & kompetensi guru sesuai ketentuan 2. Ketersediaan&kompetensi kepala sekolah sesuai kebutuhan 3. Ketersediaan & kompetensi tenaga administrasisesuai ketentuan 4. Ketersediaan & kompetensi laboran seuai kebutuhan 5. Ketersediaan & kompetensi pustakawan sesuai kebutuhab P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
  • 22. Penjaminan Mutu pendidikan Suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses Pendidikan sesuai dengan standar mutu (Permendikbud No. 28/2016) PENILAIAN KOMPETENSI LULUSAN PTK SARANA PRASARANA PEMBIAYAAN PENGELOLAAN UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas menyatakan SNP adalah Kriteria minimal sekolah di indonesia P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
  • 23. Satuan Pendidikan Negeri : 637 Swasta : 2.011 Total : 2.648 SMA SMK SLB Negeri : 69 Swasta : 151 Total : 190 Negeri : 360 Swasta : 508 Total : 868 Negeri : 238 Swasta : 1.352 Total : 1.590 SMA SMK Negeri : 303.806 Swasta : 82.720 Total : 386.526 Negeri : 261.165 Swasta : 481.673 Total : 742,838 SLB Negeri : 8.684 Swasta : 8.621 Total : 17.305 TOTAL SISWA Negeri : 573.655 Swasta : 573.014 Total : 1.146.559 TENDIK SERDIK SMA : 15.815 SMK : 21.392 SLB : 1.296 TOTAL : 38.503 SMA : 8.911 SMK : 13.412 SLB : 590 TOTAL : 22.913 GURU SMA : 25.140 SMK : 44.978 SLB : 2.817 TOTAL : 72.936 ROMBEL SLB ROMBEL SMK T10 : 8.829 T11 : 8.975 T12 : 8.808 T13 : 125 TOTAL : 26.738 ROMBEL SMA T10 : 4.441 T11 : 4.442 T12 : 4.367 TOTAL : 13.220 T1 : 285 T2 : 328 T3 : 310 T4 : 326 T5 : 306 T6 : 289 T7 : 296 T8 : 266 T9 : 258 T10 : 237 T11 : 217 T12 : 199 TOTAL : 3.317 ROMBEL Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah SMA-SMK-SLB JAWA TENGAH
  • 25. Siapa Guru? Tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tugas guru • Mengajar dan Mendidik Peserta Didik • Memberikan Bimbingan dan Pengarahan • Melatih Pesetrta Didik • Memberikan Penilaian Evaluasi, dan Dorongan Moral/Mental
  • 26. FUNGSI GURU Sebagai pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para anak didiknya. Sebagai pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma- norma yang berlaku di masyarakat sebagaipembimbing, yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar tetap berada pada jalur yang tepat sesuai tujuan pendidikan. Sebagai motivator, yaitu orang yang memberikan motivasidan semangat kepada muridnya dalam belajar. Sebagai teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang baik kepada murid- muridnya. Sebagai administrator, orang yang mencatat perkembangan para muridnya. Sebagai evaluator, orang yang melakukan evaluasiterhadap proses belajar anak didiknya. Sebagai inspirator, orang yang menginspirasipara muridnya sehingga memiliki suatu tujuan di masa depan.
  • 27. VISIONER, KREATIF, INOVATIF MOTIVATOR & INSPIRATOR MAMPU BEKERJASAMA/ BERORGANISASI INISIATOR PROJECT PEMBELAJARAN GURU PENGGERAK ➢ guru yang mengutamakanmurid dan pembelajaran murid dari hal lain, bahkan dari karirnyasendiri. ➢mengambil tindakan tindakan tanpa disuruh. "Tanpa diperintahkanuntuk melakukanyang terbaik bagi muridnya,
  • 28. Pendidikan Harus Diubah Untuk Memenuhi Evercharging Needs Untuk menjawab Era Disrupsi Teknologi KOMPETENSI GURU MENDUKUNG KBM DARING DAN TANTANGAN ERA INDUSTRI
  • 29. PERAN GURU DAMPAK DUNIA PENDIDIKAN Pemanfaatan teknologi digital proses pembelajaran penyelesaian berbagai tugas peningkatan kompetensi guru MEMBENTUK KARAKTER ANAK BANGSA budi pekerti, nilai kebaikan,empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
  • 30. PENYEBAB RendahnyaKompetensi Guru Di Indonesia kualifikasi guru yang belum setara sarjana ketidak sesuaian disiplin ilmu dengan bidang studi yang diampu Program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru yang masih rendah rekrutmen guru yang belum efektif
  • 31. Guru di Era Revolusi Industri 4.0 educational competence (KompetensiPendidikan) competence for technological commercialization (kompetensi untuk komersialisasiteknologi) competence in globalization (Kompetensidalam globalisasi) competence in future strategies (Kompetensidalam strategi masa depan) counselor competence (Kompetensikonselor) 5 PERAN GURU DI ERA 4.0 Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0
  • 32. Ciri-ciri PENDIDIKAN Pemanfaatan teknologi digital & proses pembelajarannya → Cyber System Pembelajaran tanpa batas ruang dan waktu
  • 33. Kemampuan Untuk Memecahkan Masalah Yang Kompleks. Mampu Melakukan Koordinasi, Negosiasi, Persuasi, Dalam Memberikan Bantuan Hingga Mampu Untuk Menerima, Menilai Mengelola Serta Mengontrol Emosi Dirinya Dan Orang Lain Di Sekitarnya. Mampu Menjadi Pendengar Yang Baik Di Mana Harus Berkonsentrasi Penuh, Memahami, Merespon Dan Kemudian Mengingat Apa Yang Akan Di Katakan Anak Didiknya Dan Berpikir Logis. Kreatif, Membuat Keputusan, Bisa Beradaptasi Dan Sensitif Terhadap Masalah Anak Didik. KOMPETENSI GURU ABAD 2 1 P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 34. LITERASI SKILL LEARNING SKILL P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N CIRI PEMBELAJARAN ABAD 21 Pembelajaran Yang Di Dalamnya Ditandai Dengan Adanya Kerjasama, Komunikasi Serta Berpikir Kristis Dan Kreatif. Kecerdasan Mengelola Kecerdasan Maya/Modal Maya Belajar Tanpa Batas
  • 35. • Belajar Lebih Fleksible Dengan Memanfaatkan Ragam Sumber Belajar. • Siswa Lebih Bisa Berinteraksi Dengan Banyak Nara Sumber Selain Guru. • Belajar Lebih IndividualAtau Personal Sesuai Dengan Bakat Minat Anak Tersebut. • Ruang Kelas Dapat Terjadi Di Mana Saja, Tak Hanya Di Sekolah. • Belajar Dapat Dilakukan Di Mana Saja.
  • 36. Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi , dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakanTIK untuk mengkomunikasik an konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal. Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital. P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
  • 37. TATA KELOLA SEKOLAH BERINTEGRITAS 9 Inisiatif antikorupsi dalam pengelolaan pendidikan di sekolah yang sesuai prinsip dan nilai-nilai antikorupsi P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
  • 38. Tugas utama seorang guru atau seorang pendidik, Guru yang baik itu ibarat lilin, membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain. adalah memanusiakan manusia.Artinya, guru bukan hanya sekedar mencerdaskan otaknya manusia, namun tugas yang paling penting dan sudah mulai hilang, adalah mencerdaskan akhlak dan emosi dari manusia yang ia didik. PESAN P e m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a T e n g a h
  • 39. P r o v i n s i J a w a T e n g a h D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N