SlideShare a Scribd company logo
MariaDWINOVERINE
2109112142
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Here is where your presentation begins
KORUP artinya buruk, suka
menerima uang suap atau sogok,
memakai kekuasaan untuk
kepentingan diri sendiri
Latar belakang
KORUPTOR orang yang
melakukan kegiatan korupsi
KORUPSI adalah kejahatan luar
biasa (extraordinary crime), atau
perbuatan busuk seperti penggelapan
uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya yang merugikan dan
dampaknya sangat luar biasa
Nilai-Nilai danprinsipantikorupsi
(Nilai kejujuran, kepedulian,
keberanian, kedisiplinan,
tanggung jawab, kerja keras,
kesederhanaan, keadilan)
01 NILAIANTIKORUPSI
02 (Akuntabilitas, transparansi,
kebijakan, kontrol kebijakan)
PRINSIP ANTIKORUPSI
03
(Jalur penal dan jalur non penal)
Upayapemberantasan
korupsi 04 (Menjaga diri dan komunitas
dari perilaku koruptif serta
membangun gerakan anti
korupsi)
PERAN MAHASISWA
A.NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
kejujuran kepedulian kemandirian
kedisiplinan
TANGGUNG
JAWAB
KERJA KERAS
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN
1 2 3
6
5
4
9
8
7
Misalnya tidak mencontek,
tidak melakukan plagiarisme,
dan tidak memalsukan nilai.
Nilai kejujuran dapat juga
diwujudkan dalam nilai
kesiswaan.
1.kejujuran 2.KEPEDULIAN
Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam
bentuk berusaha ikut memantau jalannya
proses pembelajaran, memantau sistem
pengelolaan sumberdaya di sekolah,
memantau kondisi lingkungan sekolah.
Nilai kemandirian dapat
diwujudkan antara lain
dalam bentukmengerjakan soal
ujian secara mandiri,
mengerjakan tugas-
tugasakademik secara mandiri.
3.KEMANDIRIAN
Membentuk karakter yang
kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung
terlalu banyak pada orang
lain
4.KEDISIPLINAN
Kunci keberhasilan semua
orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus
mengembangkan potensidiri
membuat seseorang akan selalu
mampumemberdayakan dirinya
dalam menjalanitugasnya
Nilai kedisiplinan dapat
diwujudkan antara lain
dalam bentuk kemampuan
mengatur waktu dengan
baik
Penerapan nilai tanggung jawab
antara laindapat diwujudkan dalam
bentuk belajarsungguh-sungguh,
lulus tepat waktudengan nilai baik,
mengerjakan tugasakademik
dengan baik
5.TanggungJawab
Pribadi yang utuh dan mengenal
diridengan baik akan menyadari
bahwakeberadaan dirinya di
muka bumi untukmelakukan
perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia
6.KERJAKERAS
Perbedaan nyata akan jelas
terlihat antara seseorangyang
mempunyai etos kerja dengan
yang tidakmemilikinya.
Kerja keras dapat diwujudkan oleh
siswa dalamkehidupan sehari-hari.
Misalnya dalam belajardan
mengerjakan tugas-tugas
akademikdengan sungguh-sungguh
Nilai kesederhanaan dapat
diterapkan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
7.KESEDERHANAAN
Pribadi yang berintegritas
tinggi adalah seseorang
yang menyadari
kebutuhannya dan
berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-
lebihan
8.KEBERANIAN
Seseorang yang
memiliki karakterkuat akan
memiliki keberanianuntuk
menyatakan kebenaran
danmenolak kebathilan
Nilai ini dapat diwujudkan
dalambentuk berani
mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggung
jawab.
Nilai keadilan dapat dikembangkan
oleh siswa dalam kehidupan sehari-
hari, antaralain dapat diwujudkan
dalam bentuk selalu memberikan pujian
tulus pada kawan yang berprestasi
9.kEADILAN
Karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih
payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan
B.PRINSIP-PRINSIP ANTIKORUPSI
Akuntabilitas
transparasi
kebijakan
Kontrolkebijakan
● Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian
antara aturan dan pelaksanaan kerja
● Semua lembaga mempertanggungjawabkan
kinerja nya sesuai aturan main baik dalam
bentuk konvensi (de facto) maupun
konstitusi (de jure), baik pada level budaya
(individu dengan individu) maupun pada
level lembaga
1. AKUNTABILITAS
● Akuntabilitas harus dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan melalui
mekanisme pelaporan dan
pertanggungjawaban atas
pelaksanaan semua kegiatan.
● Evaluasi atas kinerja administrasi,
proses pelaksanaan, dampak dan
manfaat yang di peroleh masyarakat
baik secara langsung maupun
manfaat jangka panjang dari sebuah
kegiatan.
AKUNTABILITAS
● Transparansi merupakan prinsip yang
mengharuskan semua proses kebijakan
dilakukan secara terbuka, sehingga
segala bentuk penyimpangan dapat
diketahui oleh publik.
● Transparansi menjadi pintu masuk
sekaligus kontrol bagi seluruh proses
dinamika struktural kelembagaan
● Dalam bentuk yang paling sederhana,
transparansi mengacu pada
keterbukaan dan kejujuran untuk saling
menjunjung tinggi kepercayaan (trust)
2.transparansi
Ada5 prosestransparan:
• Proses pengangguran yang bersifat bottom up, mulai dari perencanaan, implementasi,
laporan pertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi) terhadap kinerja anggaran
• Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. Hal ini terkait pula dengan
proses pembahasan tentang sumber-sumber pendanaan (anggaran pendapatan) dan
alokasi anggaran (anggaran belanja)
• Proses pembahasan tentang pembuatan rencangan peraturan yang berkaitan dengan
strategi penggalangan (pemungutan) dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari
pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan pertanggungjawaban
secara teknis
• Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek pembangunan yang
berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih khusus lagi adalah proyek-proyek
yang diusulkan oleh masyarakat sendiri
• Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang dilakukan secara terbuka dan
bukan hanya pertanggungjawaban secara administratif, tapi juga secara teknis dan fisik
dari setiap output kerja-kerja pembangunan
3.KEBIJAKANANTIKORUPSI
 Kebijakan antikorupsi mengatur tata
interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan
negara dan masyarakat
 Kebijakan anti korupsi tidak selalu
identik dengan undang-undang anti
korupsi, namun bisa berupa undang-
undang kebebasan mengakses
informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti
monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengontrol terhadap kinerja
dan penggunaan anggaran negara oleh
para pejabat negara
4aspek kebijakanantikorupsi
Kebijakan Anti Korupsi
ISI
penegakan
KULTUR
PEMBUAT
 Isi kebijakan
Kebijakan anti korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur yang
terkait dengan persoalan korupsi
 Pembuat kebijakan
Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatannya
 Penegakan kebijakan
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor
penegak kebijakan: yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga
permasyarakatan
 Kultur kebijakan
Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi,
dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang anti korupsi. Lebih
jauh kultur kebijakan ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam
pemberantasan korupsi
ASPEKKEBIJAKAN
Kontrol kebijakan merupakan
upaya agar kebijakan yang
dibuat betul-betul efektif dan
mengeliminasi semua bentuk
korupsi
4.KONTROLKEBIJAKAN
3MODELKONTROLKEBIJAKAN
Kebijakan
Evolusi
Partisipasi Oposisi
3modelkontrolkebijakan
Melakukan kontrol
terhadap kebijakan
dengan ikut serta
dalam penyusunan dan
pelaksanaannya
partisipasi
Mengontrol dengan
mengajukan alternatif
politik baru yang
dianggap lebih layak
evolusi
Mengontrol dengan
mengganti kebijakan
yang dianggap tidak
sesuai
Reformasi
c.Upayapemberantasankorupsi
• Kebijakan penerapan Hukum Pidana
(Criminal Law Application);
• Sifat repressive
(penumpasan/penindasan/pemberantasan)
apabila kejahatan sudah terjadi;
• Perlu dipahami bahwa upaya atau tindakan
represif juga dapat dilihat sebagai upaya
atau tindakan preventif dalam arti luas
• Kebijakan pencegahan tanpa hukum
pidana ( prevention without punishment)
• Kebijakan untuk mempengaruhi
pandangan masyarakat mengenai
kejahatan dan pendanaan lewat mass
media ( influencing views of society on
crime and punishment/mass media atau
media lain seperti penyuluhan, pendidikan
dll)
• Sifat preventive (pencegahan)
JALUR PENAL JALUR NON
PENAL
UPAYAPENALDANNONPENAL
 Sasaran dari upaya non penal adalah mengenai faktor-faktor kondusif penyebab
terjadinya korupsi, yang berpusat pada masalah-masalah atau kondisi kondisi
politik, ekonomi, maupun sosial yang secara langsung atau tidak langsung dapat
menimbulkan atau menumbuhsuburkan kejahatan (korupsi);
 Upaya penal dilakukan dengan memanggil atau menggunakan hukum pidana
yaitu dengan menghukum atau memberi pidana atau penderitaan atau nestapa
bagi pelaku korupsi;
 Upaya non penal seharusnya menjadi kunci atau memiliki posisi penting atau
posisi strategis dari keseluruhan upaya penanggulangan korupsi karena sifatnya
preventif atau mencegah sebelum terjadi
PERANMAHASISWA
DALAMUPAYA
PENCEGAHAN
KORUPSI
Berdasarkan UU No. 30 tahun 2002 menyiratkan bahwa upaya
pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhasil tanpa
melibatkan peran (tiga) unsur utama yaitu :
Pencegahan
Penindakan
Peran Serta
Masyarakat
Berantas
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 4wilayah yaitu :
Mahasiswa
Lingkugan
keluarga
Tingkat lokal /
internasional
Di masyarakat
sekitar
Lingkungan
kampus
Lingkungan Keluarga
Kegiatan tersebut dapat berupa melakukan pengamatan terhadap
perilaku keseharian anggota keluarga, misalnya:
• Apakah penghasilan orang tua tidak berasal dari tindak
korupsi?
• Apakah orang tua tidak menyalahgunakan fasilitas kantor yang
menjadi haknya?
• Apakah ada di antara anggota keluarga yang menggunakan
produk bajakan (lagu, film, software, tas, sepatu, dsb)
Jika ada keluarga kita yang seperti itu hendaknya kita
menasihatinya
Lingkungan Kampus
• Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di
lingkungan kampus dapat dibagi kedalam dua wilayah, yaitu:
untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas
mahasiswa
• Untuk konteks individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat
mencegah agar dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan
tidak korupsi sedangkan
• Untuk konteks komunitas, seorang mahasiswa diharapkan
dapat mencegah agar kan rekannya sesama mahasiswa dan
organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berperilaku koruptif
dan tidak korupsi
Lingkungan Mayarakat
• Hal yang sama dapat dilakukan oleh mahasiswa atau kelompok
mahasiswa untuk mengamati lingkungan di lingkungan
masyarakat sekitar, misalnya:
• Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan
kepada masyarakatnya dengan sewajarnya: pembuatan KTP, SIM,
KK, laporan kehilangan, pelayanan pajak?
• Adakah biaya yang diperlukan untuk pembuatan surat-surat atau
dokumen tersebut?
• Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah biaya tersebut resmi
diumumkan secara transparan sehingga masyarakat umum tahu?
Lingkungan Lokal /
Internasional
• Dalam konteks nasional, keterlibatan seorang mahasiswa dalam
gerakan anti korupsi bertujuan agar dapat mencegah terjadinya
perilaku koruptif dan tindak korupsi yang masif dan sistematis di
masyarakat. Mahasiswa dengan kompetensi yang dimilikinya
dapat menjadi pemimpin (leader) dalam gerakan massa anti
korupsi baik yang bersifat lokal maupun internasional
DAFTARPUSTAKA
 Rofifah, Dianah. 2020. “Pemberantasan Korupsi.” Paper Knowledge . Toward a
Media History of Documents 19 (2): 12–26.
 Suryani, Ita. 2015. “PENANAMAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI DI LEMBAGA
PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENCEGAHAN
KORUPSI Ita.” Jurnal Visi Komunikasi 14 (02): 285–301.
http://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/16/articles/425/submission/copyedi
t/425-1086-1-CE.pdf.
 Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi by Tim Penulis (z-Lib.Org).Pdf.
2011.
 Dwiputri, Nuraini, Rizky Dwi Putri, Sri Umi Mintarti, and Rizza Megasari. 2020.
“Orupsi Pada” 8 (2): 186–90.
 “Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi by Tim Penulis (z-Lib.Org).Pdf.”
2011.
 Mulyadi, Mahmud. 2011. “Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif
Criminal Policy.” Jurnal Legislasi Indonesia 8 (2): 217–38.
DAFTARPUSTAKA
 Faizah, Silviana Nur, and Fuquh Rahmat Shaleh. 2018. “Penanaman Nilai Anti Korupsi
Melalui Sosialisasi.” Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (2): 116–23.
https://pemas.unisla.ac.id/index.php/JAB/article/download/28/25#:~:text=Contoh
perbuatan anti korupsi yang,dan fakta pada suatu pekerjaan.
 Pratama, Mochamad Ramdhan, and Mas Putra Zenno Januarsyah. 2020. “Upaya Non-
Penal Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.” Jurnal Ius Constituendum 5 (2):
235–55.
 Ayu, I gusti agung. 2018. “Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku
Anti Koruptif,” no. 201 8: 17–25.
 Handoyo Eko. 2009. Pendidikan Anti Korupsi. Semarang: Widyakarya Press.
 Erry R. Hardjapamekas. 2008. Melawan Korupsi Tugas Kita Semua
http://www.fokal.info/fokal/arsip/arsi p-hukum/365.html (di akses pada 15 Oktober
2014)
 Rosikah, Chatrina Darul dan Dessy Marliana Listianingsih. 2016. Pendidikan Anti
Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika
Sekiandan
terimakasih

More Related Content

Similar to Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx

Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdf
Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdfUpaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdf
Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdf
surtiningsih3
 
PPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptx
PPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptxPPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptx
PPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptx
riyanadisti
 
Kb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbakKb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbak
Imam Sarwo Edi
 
PKN
PKN PKN
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
Ratih Aini
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
Eddy Siswanto
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
FENY DYAH
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
BryanValentino1
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
riopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
riopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
riopongsarani88
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
rickygunawan84
 
Upaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptx
Upaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptxUpaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptx
Upaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptx
Ade Afrisal
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
SalmaHanifah14
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
MuhdAlghazali1
 
PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010ardinmarL
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
saptofs2
 
Nilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptx
Nilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptxNilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptx
Nilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptx
PUPUTPUJIANTI
 
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiPendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
agidahtiar1
 
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdfSlate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
HuziMahdiAttamimi
 

Similar to Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx (20)

Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdf
Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdfUpaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdf
Upaya Penanganan Korupsi Penal dan Non penal.pdf
 
PPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptx
PPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptxPPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptx
PPT PAK MEGA AULIA ARDHI (221060038).pptx
 
Kb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbakKb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbak
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
Upaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptx
Upaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptxUpaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptx
Upaya Pemberantasan Korupsi_ Strategi dan Tindakan.pptx
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
PAK - pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
 
Nilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptx
Nilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptxNilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptx
Nilai_dan_Prinsip_Anti_Korupsi.pptx
 
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiPendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
 
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdfSlate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
Slate Materi Anti Korupsi Pramuka Sanggau ok.pdf
 

Maria Dwinoverine_2109112142_Pendidikan Kewarganegaraan.pptx

  • 2. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Here is where your presentation begins
  • 3. KORUP artinya buruk, suka menerima uang suap atau sogok, memakai kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri Latar belakang KORUPTOR orang yang melakukan kegiatan korupsi KORUPSI adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime), atau perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya yang merugikan dan dampaknya sangat luar biasa
  • 4. Nilai-Nilai danprinsipantikorupsi (Nilai kejujuran, kepedulian, keberanian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keadilan) 01 NILAIANTIKORUPSI 02 (Akuntabilitas, transparansi, kebijakan, kontrol kebijakan) PRINSIP ANTIKORUPSI 03 (Jalur penal dan jalur non penal) Upayapemberantasan korupsi 04 (Menjaga diri dan komunitas dari perilaku koruptif serta membangun gerakan anti korupsi) PERAN MAHASISWA
  • 5. A.NILAI-NILAI ANTIKORUPSI kejujuran kepedulian kemandirian kedisiplinan TANGGUNG JAWAB KERJA KERAS KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN 1 2 3 6 5 4 9 8 7
  • 6. Misalnya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme, dan tidak memalsukan nilai. Nilai kejujuran dapat juga diwujudkan dalam nilai kesiswaan. 1.kejujuran 2.KEPEDULIAN Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk berusaha ikut memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumberdaya di sekolah, memantau kondisi lingkungan sekolah.
  • 7. Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentukmengerjakan soal ujian secara mandiri, mengerjakan tugas- tugasakademik secara mandiri. 3.KEMANDIRIAN Membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain 4.KEDISIPLINAN Kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensidiri membuat seseorang akan selalu mampumemberdayakan dirinya dalam menjalanitugasnya Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik
  • 8. Penerapan nilai tanggung jawab antara laindapat diwujudkan dalam bentuk belajarsungguh-sungguh, lulus tepat waktudengan nilai baik, mengerjakan tugasakademik dengan baik 5.TanggungJawab Pribadi yang utuh dan mengenal diridengan baik akan menyadari bahwakeberadaan dirinya di muka bumi untukmelakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia 6.KERJAKERAS Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorangyang mempunyai etos kerja dengan yang tidakmemilikinya. Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalamkehidupan sehari-hari. Misalnya dalam belajardan mengerjakan tugas-tugas akademikdengan sungguh-sungguh
  • 9. Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 7.KESEDERHANAAN Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih- lebihan 8.KEBERANIAN Seseorang yang memiliki karakterkuat akan memiliki keberanianuntuk menyatakan kebenaran danmenolak kebathilan Nilai ini dapat diwujudkan dalambentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab.
  • 10. Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh siswa dalam kehidupan sehari- hari, antaralain dapat diwujudkan dalam bentuk selalu memberikan pujian tulus pada kawan yang berprestasi 9.kEADILAN Karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan
  • 12. ● Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja ● Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerja nya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga 1. AKUNTABILITAS
  • 13. ● Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua kegiatan. ● Evaluasi atas kinerja administrasi, proses pelaksanaan, dampak dan manfaat yang di peroleh masyarakat baik secara langsung maupun manfaat jangka panjang dari sebuah kegiatan. AKUNTABILITAS
  • 14. ● Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik. ● Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural kelembagaan ● Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan (trust) 2.transparansi
  • 15. Ada5 prosestransparan: • Proses pengangguran yang bersifat bottom up, mulai dari perencanaan, implementasi, laporan pertanggungjawaban dan penilaian (evaluasi) terhadap kinerja anggaran • Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. Hal ini terkait pula dengan proses pembahasan tentang sumber-sumber pendanaan (anggaran pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran belanja) • Proses pembahasan tentang pembuatan rencangan peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan) dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan pertanggungjawaban secara teknis • Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masyarakat sendiri • Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang dilakukan secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban secara administratif, tapi juga secara teknis dan fisik dari setiap output kerja-kerja pembangunan
  • 16. 3.KEBIJAKANANTIKORUPSI  Kebijakan antikorupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat  Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-undang anti korupsi, namun bisa berupa undang- undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara
  • 17. 4aspek kebijakanantikorupsi Kebijakan Anti Korupsi ISI penegakan KULTUR PEMBUAT
  • 18.  Isi kebijakan Kebijakan anti korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur yang terkait dengan persoalan korupsi  Pembuat kebijakan Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatannya  Penegakan kebijakan Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor penegak kebijakan: yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga permasyarakatan  Kultur kebijakan Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi ASPEKKEBIJAKAN
  • 19. Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi 4.KONTROLKEBIJAKAN
  • 21. 3modelkontrolkebijakan Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya partisipasi Mengontrol dengan mengajukan alternatif politik baru yang dianggap lebih layak evolusi Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak sesuai Reformasi
  • 22. c.Upayapemberantasankorupsi • Kebijakan penerapan Hukum Pidana (Criminal Law Application); • Sifat repressive (penumpasan/penindasan/pemberantasan) apabila kejahatan sudah terjadi; • Perlu dipahami bahwa upaya atau tindakan represif juga dapat dilihat sebagai upaya atau tindakan preventif dalam arti luas • Kebijakan pencegahan tanpa hukum pidana ( prevention without punishment) • Kebijakan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pendanaan lewat mass media ( influencing views of society on crime and punishment/mass media atau media lain seperti penyuluhan, pendidikan dll) • Sifat preventive (pencegahan) JALUR PENAL JALUR NON PENAL
  • 23. UPAYAPENALDANNONPENAL  Sasaran dari upaya non penal adalah mengenai faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya korupsi, yang berpusat pada masalah-masalah atau kondisi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial yang secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan atau menumbuhsuburkan kejahatan (korupsi);  Upaya penal dilakukan dengan memanggil atau menggunakan hukum pidana yaitu dengan menghukum atau memberi pidana atau penderitaan atau nestapa bagi pelaku korupsi;  Upaya non penal seharusnya menjadi kunci atau memiliki posisi penting atau posisi strategis dari keseluruhan upaya penanggulangan korupsi karena sifatnya preventif atau mencegah sebelum terjadi
  • 25. Berdasarkan UU No. 30 tahun 2002 menyiratkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhasil tanpa melibatkan peran (tiga) unsur utama yaitu : Pencegahan Penindakan Peran Serta Masyarakat Berantas
  • 26. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 4wilayah yaitu : Mahasiswa Lingkugan keluarga Tingkat lokal / internasional Di masyarakat sekitar Lingkungan kampus
  • 27. Lingkungan Keluarga Kegiatan tersebut dapat berupa melakukan pengamatan terhadap perilaku keseharian anggota keluarga, misalnya: • Apakah penghasilan orang tua tidak berasal dari tindak korupsi? • Apakah orang tua tidak menyalahgunakan fasilitas kantor yang menjadi haknya? • Apakah ada di antara anggota keluarga yang menggunakan produk bajakan (lagu, film, software, tas, sepatu, dsb) Jika ada keluarga kita yang seperti itu hendaknya kita menasihatinya
  • 28. Lingkungan Kampus • Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus dapat dibagi kedalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa • Untuk konteks individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi sedangkan • Untuk konteks komunitas, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar kan rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi
  • 29. Lingkungan Mayarakat • Hal yang sama dapat dilakukan oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk mengamati lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar, misalnya: • Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakatnya dengan sewajarnya: pembuatan KTP, SIM, KK, laporan kehilangan, pelayanan pajak? • Adakah biaya yang diperlukan untuk pembuatan surat-surat atau dokumen tersebut? • Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah biaya tersebut resmi diumumkan secara transparan sehingga masyarakat umum tahu?
  • 30. Lingkungan Lokal / Internasional • Dalam konteks nasional, keterlibatan seorang mahasiswa dalam gerakan anti korupsi bertujuan agar dapat mencegah terjadinya perilaku koruptif dan tindak korupsi yang masif dan sistematis di masyarakat. Mahasiswa dengan kompetensi yang dimilikinya dapat menjadi pemimpin (leader) dalam gerakan massa anti korupsi baik yang bersifat lokal maupun internasional
  • 31. DAFTARPUSTAKA  Rofifah, Dianah. 2020. “Pemberantasan Korupsi.” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 19 (2): 12–26.  Suryani, Ita. 2015. “PENANAMAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI DI LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENCEGAHAN KORUPSI Ita.” Jurnal Visi Komunikasi 14 (02): 285–301. http://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/16/articles/425/submission/copyedi t/425-1086-1-CE.pdf.  Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi by Tim Penulis (z-Lib.Org).Pdf. 2011.  Dwiputri, Nuraini, Rizky Dwi Putri, Sri Umi Mintarti, and Rizza Megasari. 2020. “Orupsi Pada” 8 (2): 186–90.  “Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi by Tim Penulis (z-Lib.Org).Pdf.” 2011.  Mulyadi, Mahmud. 2011. “Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Criminal Policy.” Jurnal Legislasi Indonesia 8 (2): 217–38.
  • 32. DAFTARPUSTAKA  Faizah, Silviana Nur, and Fuquh Rahmat Shaleh. 2018. “Penanaman Nilai Anti Korupsi Melalui Sosialisasi.” Jurnal Pengabdian Masyarakat 1 (2): 116–23. https://pemas.unisla.ac.id/index.php/JAB/article/download/28/25#:~:text=Contoh perbuatan anti korupsi yang,dan fakta pada suatu pekerjaan.  Pratama, Mochamad Ramdhan, and Mas Putra Zenno Januarsyah. 2020. “Upaya Non- Penal Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.” Jurnal Ius Constituendum 5 (2): 235–55.  Ayu, I gusti agung. 2018. “Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif,” no. 201 8: 17–25.  Handoyo Eko. 2009. Pendidikan Anti Korupsi. Semarang: Widyakarya Press.  Erry R. Hardjapamekas. 2008. Melawan Korupsi Tugas Kita Semua http://www.fokal.info/fokal/arsip/arsi p-hukum/365.html (di akses pada 15 Oktober 2014)  Rosikah, Chatrina Darul dan Dessy Marliana Listianingsih. 2016. Pendidikan Anti Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika