SlideShare a Scribd company logo
MARI BELAJAR GAYA HIDUP BANGSA CHINA

Oleh : KH. A. Hasyim Muzadi

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang

Saya ingin menyampaikan sesuatu yang menarik tentang RRC (Tiongkok) kepada kamu semua.
Dengan perjalanan ini, saya menjadi lebih mengerti kenapa Rasulullah SAW menganjurkan kita
supaya mencari ilmu, sekalipun ke Negeri Cina. Saya perhatikan ada beberapa kekhususan dari
China , yaitu:
1. Segi Historis (Sejarah)
China adalah bangsa yang tua karena beribu-ribu tahun sebelum masehi, China sudah menjadi
bangsa yang besar bersama dengan Romawi, Yunani, Persia ,India, dll. Ini adalah bangsa-bangsa
tua yang ribuan tahun sebelum masehi sudah dikenal dalam sejarah.

2. Segi Geografis
> China persis
> berada pada posisi tengah-tengah dari Benua Asia. Adapun selisih waktu antara
> Beijing dengan Jakarta hanya 1 jam sebagaimana selisih WIB dan WITA.
> Luas
> Negara China ini luar biasa, bahkan melampui luasnya Amerika Serikat dan hampir
> sama dengan luas Uni Sovyet sebelum pecah.
>
> 3. Segi Populasi
> Negara
> China mempunyai jumlah populasi terbesar di dunia, yaitu mencapai 1,3 milyar
> jiwa. Ini jumlah penduduk yang ada di China daratan, belum lagi bangsa China
> berada di luar China (Overseas China). Di Negara mana-mana pasti ada orang China
> , termasuk Kalpataru, Cengger Ayam, bahkan daerah yang nyelempit-nyelempit itu.
> Jadi, tidak ada satu kota pun di dunia ini yang tidak ada orang Chinanya. Jumlah
> populasi orang China yang berada di luar RRC itu kalau ditotal sekitar 600 juta
> jiwa. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan, maka jumlah populasi warga
> China mencapai hampir 2 milyar jiwa.
>
> 4. Segi Ekonomi
> China ini adalah
> bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi dan pekerja keras. Dalam satu hari,
> orang China mampu bekerja selama 11 jam, padahal kita saja yang berkerja 8 jam
> sehari sudah merasa berat. Perhatikan orang China yang buka toko. Pada pukul
> 06.00 dia sudah membuka toko dan tutup menjelang Maghrib, kemudian malam
> harinya, dia totalan. Jadi, waktu yang tersisa itu hanya digunakan untuk tidur
> atau untuk keperluan yang berkaitan dengan usaha dagangnya.
>
> Di samping
> sebagai pekerja keras, orang China adalah pekerja cerdas. Sekarang ini, tidak
> ada satu barang pun di dunia ini yang tidak ditiru oleh Negara China . Suatu
> saat saya pergi ke pasar malem. Di sana saya ditunjukkan jam tangan merk Rolex,
> mulai dari yang asli seharga 70 juta Rupiah, sampai Rolex yang seharga Rp.
> 70.000, dan kita sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang palsu. Oleh
> karena itu, RRC mempunyai potensi luar biasa untuk menghancurkan Barat. Apalagi
> produksi-produksi di sana dibuat secara besar-besaran, yaitu kalau satu orang
> membuat 10 baju, maka dari RRC akan mengekspor sekirat 12-13 milyar
> baju.
>
> 5. Rasa Persaudaraan (Kecinaan)
> Bangsa China mempunyai rasa
> “kecinaan” dunia. Jadi, kalau orang China ketemu sama orang China lainnya,
> perasaannya lain dibandingkan ketemu dengan kita.
>
> 6. Segi
> Politik
> Dahulu Negara China diperintah oleh Kaisar. Tunduk kepada Kaisar
> adalah harga mati, sehingga pada zaman Kekaisaran, Kaisar menyuruh rakyat untuk
> membangon tembok besar China meski harus mengorbankan ratusan ribu jiwa. Tembok
> besar China ini dibangun di puncak-puncak bukit dan panjangnya sekita sepanjang
> 6000 KM. Kalau ada pekerja yang mati, maka langsung dikuburkan di dekat situ.
> Jadi, tembok besar China itu sebenarnya angker karena ada alam
> arwahnya.
>
> Setelah itu Negara China dipimpin oleh Komunis. Pemerintahan
> Komunis ditambah dengan etos kerja bangsa China yang luar biasa, menjadikan
> Negara China memperoleh untung besar. Kenapa?, karena nilai yang dimakan oleh
> masing-masing orang China , lebih sedikit dari pada nilai hasil kerja mereka.
> Ibaratnya: kalau nilai kerjanya Rp. 20.000 perhari, maka dia hanya memakainya
> sebanyak Rp, 10.000 sehari, sedangkan yang Rp. 10.000 lainnya menjadi hak
> Negara, sehingga yang semakin kuat adalah Negaranya. Ini terjadi pada waktu
> pemerintahan Komunis dipimpin oleh tokoh bernama Mao Zedong.
>
> Setelah Mao
> Zedong meninggal dunia, sistem ekonomi China diubah, namun politiknya tetap
> berhaluan Komunis. Artinya: orang China masih diperintahkan untuk kolektivitas,
> tapi ekonomi China mulai dibuka pelan-pelan. Dari situ, mulai ada ekspor dan
> impor, investasi, dsb. Bahkan lebih dari 4 juta anak-anak muda China , dikirim
> ke seluruh dunia untuk belajar membuat barang-barang yang dibuat di
> negara-negara yang mereka tempati. Semua itu dibiayai oleh Negara.
>
> Akhirnya ekonomi China meledak dan berkembang sangat pesat. Kenapa?,
> karena bangsa China itu tidak suka hidup mewah, di samping karena budaya, juga
> karena faktor politik Komunisme yang dianut. Jadi, Negara China itu dari
> Komunis, bergeser ke arah Sosialis yang agak longgar, bahkan sekarang menjadi
> Kapitalis, namun bukan “dikapitalisi” oleh orang lain.
>
> Dalam tempo
> kurang dari 20 tahun, kota-kota besar di China disulap menjadi lebih hebat dari
> Washington dan New York . Jadi, di sana saya seperti memasuki daerah yang aneh,
> karena saya dulu pernah ke China , tapi tidak seperti yang sekarang ini.
> Sekarang ini Negara China luar biasa hebatnya dan mulai menggeser posisi ekonomi
> Barat. Kenapa itu bisa terjadi?, karena RRC tidak mau terikat dengan semua
> ikatan ekonomi internasional, baik itu IMF, ILO, WTO, dsb. Sehingga RRC ini
> berjalan tidak berdasarkan konsensus internasional, melainkan menggelinding
> sendirian dengan kekuatan raksasa yang mereka miliki.
>
> Hidup bangsa China
> tetep sederhana, karena mereka mempunyai budaya yang mengacu kepada filsafat
> Konghucu. Sekalipun bangsa China adalah komunis yang menganut ajaran tidak
> bertuhan (atheisme), tapi sebenarnya mereka masih mendewakan Kongfuche sampai
> hari ini. Orang China yang beragama Kristen menganut Konghuchu, orang China yang
> beragama Islam juga menganut Konghuchu, dsb. Konghuchu sudah menjadi agama
> negara dan agama bangsa.
>
> Umat Islam di China tidak besar, jumlah mereka
> kurang lebih sekitar 50 juta saja. Apa artinya 50 juta muslim di tengah-tengah
> 1.3 milyar penduduk RRC. Orang Islam di sana rata-rata sudah berusia tua yang
> kelasnya “Husnul khatimah”.
>
> Nah, yang menarik bagi saya dan mungkin
> cocok dengan kandungan Hadits di atas adalah bahwa bangsa China itu selalu
> hidup di bawah jumlah penghasilannya. Saya kira, sikap ini perlu kamu tiru.
> Tidak ada orang China yang menghabiskan uang Rp. 10.000 sehari, kalau
> penghasilannya tidak mencapai Rp. 15.000. Ketika orang China masih
> berpenghasilan Rp. 5.000, maka dia hanya makan sebanyak Rp. 4.000 saja. Jadi,
> bangsa China itu pantang memakan habis hasil keringatnya dan harus ada sisa dari
> hasil keringatnya tadi.
>
> Bangsa China sudah terbiasa hidup
> sederhana. Mereka bisa bikin mobil, motor, dsb. Mereka juga bisa meniru sepeda
> motor model Harley Davidson. Meskipun demikian, mereka jarang naik sepeda motor.
> Saya lihat di kota Peking, kalau orang mau bepergian yang jaraknya kurang dari 1
> KM, maka mereka memilih jalan kaki; kalau lebih dari 1 KM, mereka memilih naik
> sepeda; dan kalau lebih dari 5 KM, maka mereka memilih naik bus. Kalau sudah
> kaya betul, baru mereka mempunyai mobil; itupun jarang dipakai, karena mereka
> lebih suka naik bus sekalipun sudah mempunyai mobil sendiri. Alasan mereka
> sederhana dan rasional, yaitu jalan kaki itu lebih hemat, lebih sehat, lebih
> selamat, dan anti-polusi.
>
> Di sana juga banyak sepeda pancal, namun
> sepeda yang dipakai itu jelek-jelek, karena yang baik-baik itu untuk dijual.
> Jadi, bangsa China ini mempunyai sifat-sifat yang agak aneh dibandingkan dengan
> bangsa-bangsa yang lain. Orang China itu kalau yang terbaik untuk dijual,
> sedangkan yang jelek untuk dipakai sendiri.
>
> Di RRC jarang ada rumah
> mewah, yang banyak adalah rumah susun, maklum jumlah penduduknya milyaran orang.
> Sedangan bangunan yang megah-megah adalah semacam universitas, pertokoan, mall,
> kantor, dsb.
>
> Orang-orang China jarang yang gemuk, padahal makannya
> banyak. Mereka bisa langsing karena sering jalan kaki dan berolah raga. Bahkan
> hampir seluruh tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat-obatan, tumbuh subur
> di Negara China . Ibaratnya, Negara China adalah miniatur dari tanaman-tanaman
> yang berkhasiat obat. Lha, ini yang menginspirasi Mr. Li Xiang untuk memproduksi
> obat-obatan, tapi sudah dimodernisir. Pabrik yang dimiliki oleh Mr. Xiang ini
> sekarang sudah menguasai 1/3 pasaran obat di dunia. Dia menggunakan sistem MLM
> (Multi Level Marketing) dan sistem bonus, yaitu setiap orang yang berhasil
> menggaet pelanggan lain, akan diberi bonus. Jadi, kalau saya membuat 100 anak
> Al-Hikam membeli produk obatnya, maka saya akan mendapatkan keuntungan dari 100
> orang tadi. Dengan sistem promosi yang berjenjang seperti ini, maka orang
> berlomba-lomba kaya
> melalui pabrik milik Mr. Xiang ini. Bonusnya juga ndak
> tanggung-tanggung, ada bonus berupa pesawat, kapal pesiar, mobil, sepeda motor,
> dsb.
>
> Saya kan sudah ke Eropa, Amerika, Timur Tengah, Afrika, dsb., saya
> melihat bangsa China ini memang aneh. Mereka lebih mendulukan bekerja dari pada
> makan. Jumlah yang dimakan harus di bawah hasil kerja. Sebenarnya makannya orang
> China itu banyak sama dengan makanya orang Arab; akan tetapi karena mereka
> berolah-raga terus, sehingga jarang yang gemuk. Lain hanya dengan orang Amerika,
> di sana ada wong gowo wetenge tok wis kabotan, mergo kakean badokan (orang
> bawa perutnya sendiri sudah keberatan, sebab kebanyakan makan. red). Lalu saya
> teringat pada Hadits Rasulullah SAW , Hadits itu ditujukan untuk urusan
> kehidupan duniawi.
>
> Bangsa China ini pekerja keras dan pekerja
> cerdas. Kalau orang Bugis, Madura dan Batak adalah pekerja keras, tapi tidak
> cerdas, sehingga kalau ayahnya jualan rokok di rombong, maka anaknya juga
> demikian. Beda dengan orang China ; kalau ayahnya jualan kacang buntelan, maka
> pada saat anaknya nanti, usahanya sudah menjadi pabrik kacang. Jadi, untuk
> faktor enterpreneurship, mungkin China itu nomer satu di dunia.
>
> Orang
> Barat itu hebat dalam hal penelitian dan penemuan. Mereka meneliti sampai bisa
> menemukan listrik, kereta api, silinder, dsb. Adapun masalah berdagang dan
> mencari rezeki, jagonya adalah China . Sedangkan kalau makan tapi tidak
> kerja, jagonya adalah orang Indonesia . Jadi, orang Indonesia itu
> maunya, kalau kerja tidak berkeringat, tapi kalau makan, harus berkeringat.
> Berarti di sini kita mengalami hambatan budaya untuk maju.
>
> Ini semua
> membuat saya mikir-mikir: seandainya ibadah, tauhid, dan akhlaq kita
> digandengkan dengan etos kerjanya orang China, maka saya kira, itulah yang
> dimaksud oleh Hadits Rasulullah SAW:
>
> Bekerjalah untuk duniammu,
> seakan-akan engkau hidup selamanya; dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan
> engkau akan mati esok hari
>
> Kesalahan orang Islam adalah menghindari
> kerja keras, seakan-akan tidak berkerja keras adalah bagian dari tasawuf,
> padahal pandangan seperti itu adalah bagian dari kebodohan. Tasawuf itu ngeresii
> ati, bukan nganggur. Banyak orang Islam yang merasa mulya ketika ngganggur, tapi
> kok urip, padahal orang seperti ini pasti menjadi benalu atau seperti bunga
> teratai yang hidup terombang-ambing di atas air, sekalipun berbunga, ia tidak
> bisa lepas dari air. Oleh karena itu, saya ingin kamu semua mempunyai etos kerja
> dan enterpreneurship.
>
> Saya melihat orang China di sana jarang omong.
> Mereka ngomong seperlunya, karena pekerjaan lebih mereka dahulukan. Sedangkan di
> sini, omong-omongan tok iso sampek 4 jam sambil ngentekno kopi 4 gelas
> (berbincang-bincang saja bisa sampai 4 jam sambil menghabiskan kopi 4 gelas.
> red), serta bercerita yang sama sekali tidak ada gunanya. Ini disebut
> dengan wasting time (menyia-nyiakan waktu), padahal di dalam Hadits
> disebutkan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu atau hidupnya, berarti dia
> sedang disia-siakan oleh Allah SWT.
>
> Sebenarnya Islam mengajarkan etos
> kerja ini ketika Rasulullah SAW ditanya: “Rezeki apa yang paling baik?”, beliau
> menjawab; “Rezeki terbaik adalah rezeki hasil tangannya sendiri”. Kadang-kadang,
> karena orang tua masih cukup, maka seseorang nebeng kepada orang tua, sementara
> dia sendiri tidak ada mempunyai kreativitas; sehingga begitu ditinggal mati oleh
> orang tuanya, dia akan kelabakan.
>
> Saya melihat bahwa
> perusahaan-perusahaan besar milik orang China di Indonesia, rata-rata Grand
> Manager-nya berusia di bawah 40 tahun. Misalnya: Gudang Garam, Djarum, dsb.
> Perusahaan-perusahaan itu sudah tidak dipegang oleh ayahnya, karena ayahnya
> sudah menjadi konsultan, sedangkan yang menjadi eksekutif commite-nya adalah
> anak-anaknya.
>
> Saya sebenarnya ingin kamu berlatih dua hal, yaitu: jangan
> memubadzirkan waktumu, demi menegakkan etos kerja dan berusahalah berprestasi
> lebih tinggi dari pada apa yang kamu butuhkan.
>
> Hal-hal seperti di atas,
> kalau digandengkan dengan akhlak dan tauhid, maka itulah bentuk nyata dari
> fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah.
>
> Negara-negara Islam, mulai
> dari Saudai Arabia sampai Maroko, adalah Negara-negara yang kaya, namun
> bukan Negara yang maju. Negara-negara di Timur Tengah menjadi Negara kaya,
> karena mempunyai minyaknya melimpah. Namun karena yang menyedot minyak adalah
> Amerika, maka Negara-negara Timur Tengah hanya dikasih 15 % dari hasil
> sedotan. Itu sudah membuat mereka menjadi Negara kaya, akan tetapi tidak bisa
> menjadikan mereka sebagai Negara maju, karena nyedot minyak saja tidak
> bisa. Sementara Negara-negara di Timur Tengah yang tidak punya minyak, semuanya
> menjadi Negara miskin, contoh: Mesir , Tunisia , Al-Jazair, Moroko, apalagi
> Sudan . Sudan itu ibukotanya bernama Kartoum, namun bandara Kartoum saja tidak
> ada WC-nya, sehingga kalau mau kencing harus melayu adoh ke tempat sing
> gerumbul-gerumbul (yang rimbun. red),
> sehabis kencing, diobati (maksudnya;
> diobat-abit).
>
> Sebenarnya, perintah melihat bangsa China adalah bagian
> dari Hadits yang menyatakan bahwa hikmah itu adalah milik orang mukmin. Kalau
> hikmah itu kececer pada orang lain, maka hikmah itu adalah milikmu. Jangan
> karena tidak Islam, lalu kamu memusuhi mereka. Karena mutiara itu kececer dan
> dipegang oleh orang lain, maka ambil kembali hikah itu. Contoh: Penelitian itu
> kan perintah Islam, lalu kenapa kita tidak memakai hasil penelitian orang
> Eropa?. Dulu, sebelum orang Eropa maju, yang bisa meneliti dalam bidang
> kedokteran, matematika, gizi, dsb. diteliti oleh ulama’-ulama’ Islam. Oleh
> karena itu, ambillah hikmah dari mana saja, asal hikmah itu benar menurut
> syariat Islam.
>
> Jadi, tidak bagus kalau ada orang yang membeda-bedakan
> antara daerah Islam dengan daerah yang tidak Islam. Karena di daerah Islam itu
> ada tauhid, namun ada kelemahan; sedangkan di daerah yang tidak Islam, ada
> kekufuran, namun ada kelebihannya. Hanya saja, sampai hari ini, orang-orang
> Timur Tengah, masih juga membagi peta antara Negara Islam dengan Negara tidak
> Islam, padahal mutiara-mutiara Islam sebagai agama, telah tercecer di sana-sana,
> karena tidak dipegang oleh orang muslim di negara Islam itu sendiri.
>
> Ketika saya masuk Somalia , penduduknya begitu miskin. Kalau di sana ada
> orang bisa makan cukup setiap hari, itu sudah Alhamdulillah. Padahal Negara ini
> mempunyai tambang-tambang yang banyak. Ini semua mengingatkan kita, kenapa
> Negeri Islam, penduduknya miskin-miskin, sedangkan penduduk di daerah non-muslim
> kok tidak demikian. Ilmu memang ada di sini, namun yang melakukan adalah orang
> di luar Islam. Jadi, ilmu etos kerja, ilmu penelitian dan kerja keras adalah
> Islami. Mereka yang melakukan ilmu itu, meskipun ndak pakai syahadat;
> sedangkan di Negara-negara Islam pakai syahadat, tapi ilmunya tidak
> diamalkan. Jadi, kalau syahadat itu ibarat lokomitif, sedangkan gerbongnya
> adalah ilmu. Baik lokomotif maupun gerbong, itu sama-sama diperlukan. Kalau ada
> lokomotif ndak pakai gerbong, itu kan lucu.
>
> Akhirnya di Negara-negara
> Islam, penduduknya bertentangan karena selisih paham, saling bunuh-membunuh
> karena selisih aliran, dsb. Jadi, Islam yang kaffah itu bukan Negara harus
> distempel Islam, namun unsur-unsur ke-Islam-an yang harus diterapkan di Negara
> itu. Nah, sekarang itu, golongan seperti Hizbut Tahrir, FPI, dsb. mengatakan
> bahwa Islam Kaffah adalah kalau Indonesia yang dihuni oleh banyak orang Islam
> ini, distempel Islam; ndak peduli apakah masyarakat di dalamnya itu menjadi
> maling atau tidak. Padahal yang akan dihisab nanti adalah orang-perorang, bukan
> institusi. Jadi yang harus bertanggung jawab adalah individu, bukan nation
> state-nya. Baru pemahamannya saja, mereka sudah menceng dan tidak
> karu-karuan. Mereka itu sebenarnya tidak kaffah, tapi merasa paling
> kaffah. Kemarin saya didatangi oleh Redaktur Majalah Sabili;
> saya
> dikritik karena saya kok masih mempertahankan Pancasila, kenapa kok tidak setuju
> dengan Khilafah, berarti tidak kaffah. Lalu saya jawab: Lho, yang dimaksud
> kaffah bukan simbolistik-simbolistik, melainkan hikmah-hikmah Islam yang
> berserakan, kemudian dijadikan satu, itulah Islam kaffah.
>
> Untuk mengerti
> bahwa shadaqah itu penting, kita cukup membaca Hadits. Akan tetapi untuk
> menciptaan masyarakat yang mampu bersedekah, maka tidak cukup hanya dengan
> menghafalkan Hadits-hadits, karena itu adalah proses perjuangan ekonomi
> kerakyatan. Sementara sekolah-sekolah Islam yang di Timur Tengah, isinya
> menghafal saja, sehingga berhenti sampai hafalan, tidak pada
> aktualisasinya. Dino-dino omongane dalil (sehari-hari bicara dalil. red),
> tapi dalil iku gak tahu dilakoni (tidak pernah dilakukan. red).
>
> Semua
> ini menjadikan saya termenung. Sudah berapa Negara yang saya kelilingi, saya
> kira sudah lebih dari 40 Negara. Namun, untuk kunjungan ke China , rasanya lain
> bagi saya. Bagaimana tidak?, mereka punya sesuatu, tapi tidak mau pakai;
> mempunyai etos kerja tinggi, tetapi hidup sederhana; barang yang terbaik untuk
> dijual, sedangkan yang asal jadi, dipakai sendiri. Mereka juga jarang yang mau
> pakai sepeda motor, karena mengakibatkan polusi dan tidak sehat. Maka dari itu,
> umure wong Chino iku dowo-dowo, gak mati-mati sampek tuek tuyuk-tuyuk (umur
> orang china itu panjang-panjang, tidak mati-mati sampai tua. red) , bahkan
> mencapai usia lebih dari 100 tahun.
>
> Jadi, budaya kita ternyata tidak
> produktif. Bagaimana kita bisa mempunyai budaya yang produktif, tapi etis dan
> tauhidi dan Islami, ini baru menjadi bangunan dari fiddunya hasanah wa fil
> akhriati hasanah.
>
> Saya masih akan ke Moskow. Rusia itu dedengkot komunis
> dunia. Mereka telah mendirikan komunisme yang bertahan selama 70 tahun, lalu
> ambruk. Kenapa Rusia setelah direformasi, kok ambruk, sedangkan China setelah
> reformasi kok malah melejit, padahal keduanya sama-sama komunis?. Itu karena
> komunis di China menggunakan budaya China , yaitu makan kurang dari penghasilan;
> sementara orang Rusia, biaya makan melebihi kapasitas hasil kerjanya. Sekarang
> ini orang China pergi ke Moskow secara besar-besaran untuk menggarap
> pertanian-pertanian. Sehingga sekarang ini Rusia tampaknya berada di bawah
> kendali RRC.
>
> Ketika saya di China , saya bertemu dengan pedagang Amerika
> yang berasal dari Wall Street di New york . Dia minta dengan hormat, supaya
> China itu tidak mengekspor barang-barang seperti sekarang ini, karena kalau ini
> diteruskan, maka perekonomian akan ambruk dalam 5 tahun. Jawabnya orang China :
> “Saya tidak ingin mengekspor barang saya, kalau rakyat Anda tidak ingin membeli
> barang saya”. Itungan China kan begini: Penduduk China itu berjumlah 1.3 Milyar
> jiwa, kalau setiap orang memperoleh bati 1$ saja, berarti untunganya sudah
> mencapai 1.3 Milyar dollar. Jadi, gimana mereka mau disaingi, itu kan ndak
> mungkin.
>
>

More Related Content

Featured

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
 

Featured (20)

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 

Mari belajar gaya hidup bangsa china

  • 1. MARI BELAJAR GAYA HIDUP BANGSA CHINA Oleh : KH. A. Hasyim Muzadi Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang Saya ingin menyampaikan sesuatu yang menarik tentang RRC (Tiongkok) kepada kamu semua. Dengan perjalanan ini, saya menjadi lebih mengerti kenapa Rasulullah SAW menganjurkan kita supaya mencari ilmu, sekalipun ke Negeri Cina. Saya perhatikan ada beberapa kekhususan dari China , yaitu: 1. Segi Historis (Sejarah) China adalah bangsa yang tua karena beribu-ribu tahun sebelum masehi, China sudah menjadi bangsa yang besar bersama dengan Romawi, Yunani, Persia ,India, dll. Ini adalah bangsa-bangsa tua yang ribuan tahun sebelum masehi sudah dikenal dalam sejarah. 2. Segi Geografis > China persis > berada pada posisi tengah-tengah dari Benua Asia. Adapun selisih waktu antara > Beijing dengan Jakarta hanya 1 jam sebagaimana selisih WIB dan WITA. > Luas > Negara China ini luar biasa, bahkan melampui luasnya Amerika Serikat dan hampir > sama dengan luas Uni Sovyet sebelum pecah. > > 3. Segi Populasi > Negara > China mempunyai jumlah populasi terbesar di dunia, yaitu mencapai 1,3 milyar > jiwa. Ini jumlah penduduk yang ada di China daratan, belum lagi bangsa China > berada di luar China (Overseas China). Di Negara mana-mana pasti ada orang China > , termasuk Kalpataru, Cengger Ayam, bahkan daerah yang nyelempit-nyelempit itu. > Jadi, tidak ada satu kota pun di dunia ini yang tidak ada orang Chinanya. Jumlah > populasi orang China yang berada di luar RRC itu kalau ditotal sekitar 600 juta > jiwa. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan, maka jumlah populasi warga > China mencapai hampir 2 milyar jiwa. > > 4. Segi Ekonomi > China ini adalah > bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi dan pekerja keras. Dalam satu hari, > orang China mampu bekerja selama 11 jam, padahal kita saja yang berkerja 8 jam > sehari sudah merasa berat. Perhatikan orang China yang buka toko. Pada pukul > 06.00 dia sudah membuka toko dan tutup menjelang Maghrib, kemudian malam > harinya, dia totalan. Jadi, waktu yang tersisa itu hanya digunakan untuk tidur > atau untuk keperluan yang berkaitan dengan usaha dagangnya. > > Di samping > sebagai pekerja keras, orang China adalah pekerja cerdas. Sekarang ini, tidak > ada satu barang pun di dunia ini yang tidak ditiru oleh Negara China . Suatu > saat saya pergi ke pasar malem. Di sana saya ditunjukkan jam tangan merk Rolex,
  • 2. > mulai dari yang asli seharga 70 juta Rupiah, sampai Rolex yang seharga Rp. > 70.000, dan kita sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang palsu. Oleh > karena itu, RRC mempunyai potensi luar biasa untuk menghancurkan Barat. Apalagi > produksi-produksi di sana dibuat secara besar-besaran, yaitu kalau satu orang > membuat 10 baju, maka dari RRC akan mengekspor sekirat 12-13 milyar > baju. > > 5. Rasa Persaudaraan (Kecinaan) > Bangsa China mempunyai rasa > “kecinaan” dunia. Jadi, kalau orang China ketemu sama orang China lainnya, > perasaannya lain dibandingkan ketemu dengan kita. > > 6. Segi > Politik > Dahulu Negara China diperintah oleh Kaisar. Tunduk kepada Kaisar > adalah harga mati, sehingga pada zaman Kekaisaran, Kaisar menyuruh rakyat untuk > membangon tembok besar China meski harus mengorbankan ratusan ribu jiwa. Tembok > besar China ini dibangun di puncak-puncak bukit dan panjangnya sekita sepanjang > 6000 KM. Kalau ada pekerja yang mati, maka langsung dikuburkan di dekat situ. > Jadi, tembok besar China itu sebenarnya angker karena ada alam > arwahnya. > > Setelah itu Negara China dipimpin oleh Komunis. Pemerintahan > Komunis ditambah dengan etos kerja bangsa China yang luar biasa, menjadikan > Negara China memperoleh untung besar. Kenapa?, karena nilai yang dimakan oleh > masing-masing orang China , lebih sedikit dari pada nilai hasil kerja mereka. > Ibaratnya: kalau nilai kerjanya Rp. 20.000 perhari, maka dia hanya memakainya > sebanyak Rp, 10.000 sehari, sedangkan yang Rp. 10.000 lainnya menjadi hak > Negara, sehingga yang semakin kuat adalah Negaranya. Ini terjadi pada waktu > pemerintahan Komunis dipimpin oleh tokoh bernama Mao Zedong. > > Setelah Mao > Zedong meninggal dunia, sistem ekonomi China diubah, namun politiknya tetap > berhaluan Komunis. Artinya: orang China masih diperintahkan untuk kolektivitas, > tapi ekonomi China mulai dibuka pelan-pelan. Dari situ, mulai ada ekspor dan > impor, investasi, dsb. Bahkan lebih dari 4 juta anak-anak muda China , dikirim > ke seluruh dunia untuk belajar membuat barang-barang yang dibuat di > negara-negara yang mereka tempati. Semua itu dibiayai oleh Negara. > > Akhirnya ekonomi China meledak dan berkembang sangat pesat. Kenapa?, > karena bangsa China itu tidak suka hidup mewah, di samping karena budaya, juga > karena faktor politik Komunisme yang dianut. Jadi, Negara China itu dari > Komunis, bergeser ke arah Sosialis yang agak longgar, bahkan sekarang menjadi > Kapitalis, namun bukan “dikapitalisi” oleh orang lain. > > Dalam tempo
  • 3. > kurang dari 20 tahun, kota-kota besar di China disulap menjadi lebih hebat dari > Washington dan New York . Jadi, di sana saya seperti memasuki daerah yang aneh, > karena saya dulu pernah ke China , tapi tidak seperti yang sekarang ini. > Sekarang ini Negara China luar biasa hebatnya dan mulai menggeser posisi ekonomi > Barat. Kenapa itu bisa terjadi?, karena RRC tidak mau terikat dengan semua > ikatan ekonomi internasional, baik itu IMF, ILO, WTO, dsb. Sehingga RRC ini > berjalan tidak berdasarkan konsensus internasional, melainkan menggelinding > sendirian dengan kekuatan raksasa yang mereka miliki. > > Hidup bangsa China > tetep sederhana, karena mereka mempunyai budaya yang mengacu kepada filsafat > Konghucu. Sekalipun bangsa China adalah komunis yang menganut ajaran tidak > bertuhan (atheisme), tapi sebenarnya mereka masih mendewakan Kongfuche sampai > hari ini. Orang China yang beragama Kristen menganut Konghuchu, orang China yang > beragama Islam juga menganut Konghuchu, dsb. Konghuchu sudah menjadi agama > negara dan agama bangsa. > > Umat Islam di China tidak besar, jumlah mereka > kurang lebih sekitar 50 juta saja. Apa artinya 50 juta muslim di tengah-tengah > 1.3 milyar penduduk RRC. Orang Islam di sana rata-rata sudah berusia tua yang > kelasnya “Husnul khatimah”. > > Nah, yang menarik bagi saya dan mungkin > cocok dengan kandungan Hadits di atas adalah bahwa bangsa China itu selalu > hidup di bawah jumlah penghasilannya. Saya kira, sikap ini perlu kamu tiru. > Tidak ada orang China yang menghabiskan uang Rp. 10.000 sehari, kalau > penghasilannya tidak mencapai Rp. 15.000. Ketika orang China masih > berpenghasilan Rp. 5.000, maka dia hanya makan sebanyak Rp. 4.000 saja. Jadi, > bangsa China itu pantang memakan habis hasil keringatnya dan harus ada sisa dari > hasil keringatnya tadi. > > Bangsa China sudah terbiasa hidup > sederhana. Mereka bisa bikin mobil, motor, dsb. Mereka juga bisa meniru sepeda > motor model Harley Davidson. Meskipun demikian, mereka jarang naik sepeda motor. > Saya lihat di kota Peking, kalau orang mau bepergian yang jaraknya kurang dari 1 > KM, maka mereka memilih jalan kaki; kalau lebih dari 1 KM, mereka memilih naik > sepeda; dan kalau lebih dari 5 KM, maka mereka memilih naik bus. Kalau sudah > kaya betul, baru mereka mempunyai mobil; itupun jarang dipakai, karena mereka > lebih suka naik bus sekalipun sudah mempunyai mobil sendiri. Alasan mereka > sederhana dan rasional, yaitu jalan kaki itu lebih hemat, lebih sehat, lebih > selamat, dan anti-polusi. > > Di sana juga banyak sepeda pancal, namun > sepeda yang dipakai itu jelek-jelek, karena yang baik-baik itu untuk dijual. > Jadi, bangsa China ini mempunyai sifat-sifat yang agak aneh dibandingkan dengan > bangsa-bangsa yang lain. Orang China itu kalau yang terbaik untuk dijual,
  • 4. > sedangkan yang jelek untuk dipakai sendiri. > > Di RRC jarang ada rumah > mewah, yang banyak adalah rumah susun, maklum jumlah penduduknya milyaran orang. > Sedangan bangunan yang megah-megah adalah semacam universitas, pertokoan, mall, > kantor, dsb. > > Orang-orang China jarang yang gemuk, padahal makannya > banyak. Mereka bisa langsing karena sering jalan kaki dan berolah raga. Bahkan > hampir seluruh tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat-obatan, tumbuh subur > di Negara China . Ibaratnya, Negara China adalah miniatur dari tanaman-tanaman > yang berkhasiat obat. Lha, ini yang menginspirasi Mr. Li Xiang untuk memproduksi > obat-obatan, tapi sudah dimodernisir. Pabrik yang dimiliki oleh Mr. Xiang ini > sekarang sudah menguasai 1/3 pasaran obat di dunia. Dia menggunakan sistem MLM > (Multi Level Marketing) dan sistem bonus, yaitu setiap orang yang berhasil > menggaet pelanggan lain, akan diberi bonus. Jadi, kalau saya membuat 100 anak > Al-Hikam membeli produk obatnya, maka saya akan mendapatkan keuntungan dari 100 > orang tadi. Dengan sistem promosi yang berjenjang seperti ini, maka orang > berlomba-lomba kaya > melalui pabrik milik Mr. Xiang ini. Bonusnya juga ndak > tanggung-tanggung, ada bonus berupa pesawat, kapal pesiar, mobil, sepeda motor, > dsb. > > Saya kan sudah ke Eropa, Amerika, Timur Tengah, Afrika, dsb., saya > melihat bangsa China ini memang aneh. Mereka lebih mendulukan bekerja dari pada > makan. Jumlah yang dimakan harus di bawah hasil kerja. Sebenarnya makannya orang > China itu banyak sama dengan makanya orang Arab; akan tetapi karena mereka > berolah-raga terus, sehingga jarang yang gemuk. Lain hanya dengan orang Amerika, > di sana ada wong gowo wetenge tok wis kabotan, mergo kakean badokan (orang > bawa perutnya sendiri sudah keberatan, sebab kebanyakan makan. red). Lalu saya > teringat pada Hadits Rasulullah SAW , Hadits itu ditujukan untuk urusan > kehidupan duniawi. > > Bangsa China ini pekerja keras dan pekerja > cerdas. Kalau orang Bugis, Madura dan Batak adalah pekerja keras, tapi tidak > cerdas, sehingga kalau ayahnya jualan rokok di rombong, maka anaknya juga > demikian. Beda dengan orang China ; kalau ayahnya jualan kacang buntelan, maka > pada saat anaknya nanti, usahanya sudah menjadi pabrik kacang. Jadi, untuk > faktor enterpreneurship, mungkin China itu nomer satu di dunia. > > Orang > Barat itu hebat dalam hal penelitian dan penemuan. Mereka meneliti sampai bisa > menemukan listrik, kereta api, silinder, dsb. Adapun masalah berdagang dan > mencari rezeki, jagonya adalah China . Sedangkan kalau makan tapi tidak > kerja, jagonya adalah orang Indonesia . Jadi, orang Indonesia itu > maunya, kalau kerja tidak berkeringat, tapi kalau makan, harus berkeringat.
  • 5. > Berarti di sini kita mengalami hambatan budaya untuk maju. > > Ini semua > membuat saya mikir-mikir: seandainya ibadah, tauhid, dan akhlaq kita > digandengkan dengan etos kerjanya orang China, maka saya kira, itulah yang > dimaksud oleh Hadits Rasulullah SAW: > > Bekerjalah untuk duniammu, > seakan-akan engkau hidup selamanya; dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan > engkau akan mati esok hari > > Kesalahan orang Islam adalah menghindari > kerja keras, seakan-akan tidak berkerja keras adalah bagian dari tasawuf, > padahal pandangan seperti itu adalah bagian dari kebodohan. Tasawuf itu ngeresii > ati, bukan nganggur. Banyak orang Islam yang merasa mulya ketika ngganggur, tapi > kok urip, padahal orang seperti ini pasti menjadi benalu atau seperti bunga > teratai yang hidup terombang-ambing di atas air, sekalipun berbunga, ia tidak > bisa lepas dari air. Oleh karena itu, saya ingin kamu semua mempunyai etos kerja > dan enterpreneurship. > > Saya melihat orang China di sana jarang omong. > Mereka ngomong seperlunya, karena pekerjaan lebih mereka dahulukan. Sedangkan di > sini, omong-omongan tok iso sampek 4 jam sambil ngentekno kopi 4 gelas > (berbincang-bincang saja bisa sampai 4 jam sambil menghabiskan kopi 4 gelas. > red), serta bercerita yang sama sekali tidak ada gunanya. Ini disebut > dengan wasting time (menyia-nyiakan waktu), padahal di dalam Hadits > disebutkan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu atau hidupnya, berarti dia > sedang disia-siakan oleh Allah SWT. > > Sebenarnya Islam mengajarkan etos > kerja ini ketika Rasulullah SAW ditanya: “Rezeki apa yang paling baik?”, beliau > menjawab; “Rezeki terbaik adalah rezeki hasil tangannya sendiri”. Kadang-kadang, > karena orang tua masih cukup, maka seseorang nebeng kepada orang tua, sementara > dia sendiri tidak ada mempunyai kreativitas; sehingga begitu ditinggal mati oleh > orang tuanya, dia akan kelabakan. > > Saya melihat bahwa > perusahaan-perusahaan besar milik orang China di Indonesia, rata-rata Grand > Manager-nya berusia di bawah 40 tahun. Misalnya: Gudang Garam, Djarum, dsb. > Perusahaan-perusahaan itu sudah tidak dipegang oleh ayahnya, karena ayahnya > sudah menjadi konsultan, sedangkan yang menjadi eksekutif commite-nya adalah > anak-anaknya. > > Saya sebenarnya ingin kamu berlatih dua hal, yaitu: jangan > memubadzirkan waktumu, demi menegakkan etos kerja dan berusahalah berprestasi > lebih tinggi dari pada apa yang kamu butuhkan.
  • 6. > > Hal-hal seperti di atas, > kalau digandengkan dengan akhlak dan tauhid, maka itulah bentuk nyata dari > fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah. > > Negara-negara Islam, mulai > dari Saudai Arabia sampai Maroko, adalah Negara-negara yang kaya, namun > bukan Negara yang maju. Negara-negara di Timur Tengah menjadi Negara kaya, > karena mempunyai minyaknya melimpah. Namun karena yang menyedot minyak adalah > Amerika, maka Negara-negara Timur Tengah hanya dikasih 15 % dari hasil > sedotan. Itu sudah membuat mereka menjadi Negara kaya, akan tetapi tidak bisa > menjadikan mereka sebagai Negara maju, karena nyedot minyak saja tidak > bisa. Sementara Negara-negara di Timur Tengah yang tidak punya minyak, semuanya > menjadi Negara miskin, contoh: Mesir , Tunisia , Al-Jazair, Moroko, apalagi > Sudan . Sudan itu ibukotanya bernama Kartoum, namun bandara Kartoum saja tidak > ada WC-nya, sehingga kalau mau kencing harus melayu adoh ke tempat sing > gerumbul-gerumbul (yang rimbun. red), > sehabis kencing, diobati (maksudnya; > diobat-abit). > > Sebenarnya, perintah melihat bangsa China adalah bagian > dari Hadits yang menyatakan bahwa hikmah itu adalah milik orang mukmin. Kalau > hikmah itu kececer pada orang lain, maka hikmah itu adalah milikmu. Jangan > karena tidak Islam, lalu kamu memusuhi mereka. Karena mutiara itu kececer dan > dipegang oleh orang lain, maka ambil kembali hikah itu. Contoh: Penelitian itu > kan perintah Islam, lalu kenapa kita tidak memakai hasil penelitian orang > Eropa?. Dulu, sebelum orang Eropa maju, yang bisa meneliti dalam bidang > kedokteran, matematika, gizi, dsb. diteliti oleh ulama’-ulama’ Islam. Oleh > karena itu, ambillah hikmah dari mana saja, asal hikmah itu benar menurut > syariat Islam. > > Jadi, tidak bagus kalau ada orang yang membeda-bedakan > antara daerah Islam dengan daerah yang tidak Islam. Karena di daerah Islam itu > ada tauhid, namun ada kelemahan; sedangkan di daerah yang tidak Islam, ada > kekufuran, namun ada kelebihannya. Hanya saja, sampai hari ini, orang-orang > Timur Tengah, masih juga membagi peta antara Negara Islam dengan Negara tidak > Islam, padahal mutiara-mutiara Islam sebagai agama, telah tercecer di sana-sana, > karena tidak dipegang oleh orang muslim di negara Islam itu sendiri. > > Ketika saya masuk Somalia , penduduknya begitu miskin. Kalau di sana ada > orang bisa makan cukup setiap hari, itu sudah Alhamdulillah. Padahal Negara ini > mempunyai tambang-tambang yang banyak. Ini semua mengingatkan kita, kenapa > Negeri Islam, penduduknya miskin-miskin, sedangkan penduduk di daerah non-muslim > kok tidak demikian. Ilmu memang ada di sini, namun yang melakukan adalah orang > di luar Islam. Jadi, ilmu etos kerja, ilmu penelitian dan kerja keras adalah > Islami. Mereka yang melakukan ilmu itu, meskipun ndak pakai syahadat;
  • 7. > sedangkan di Negara-negara Islam pakai syahadat, tapi ilmunya tidak > diamalkan. Jadi, kalau syahadat itu ibarat lokomitif, sedangkan gerbongnya > adalah ilmu. Baik lokomotif maupun gerbong, itu sama-sama diperlukan. Kalau ada > lokomotif ndak pakai gerbong, itu kan lucu. > > Akhirnya di Negara-negara > Islam, penduduknya bertentangan karena selisih paham, saling bunuh-membunuh > karena selisih aliran, dsb. Jadi, Islam yang kaffah itu bukan Negara harus > distempel Islam, namun unsur-unsur ke-Islam-an yang harus diterapkan di Negara > itu. Nah, sekarang itu, golongan seperti Hizbut Tahrir, FPI, dsb. mengatakan > bahwa Islam Kaffah adalah kalau Indonesia yang dihuni oleh banyak orang Islam > ini, distempel Islam; ndak peduli apakah masyarakat di dalamnya itu menjadi > maling atau tidak. Padahal yang akan dihisab nanti adalah orang-perorang, bukan > institusi. Jadi yang harus bertanggung jawab adalah individu, bukan nation > state-nya. Baru pemahamannya saja, mereka sudah menceng dan tidak > karu-karuan. Mereka itu sebenarnya tidak kaffah, tapi merasa paling > kaffah. Kemarin saya didatangi oleh Redaktur Majalah Sabili; > saya > dikritik karena saya kok masih mempertahankan Pancasila, kenapa kok tidak setuju > dengan Khilafah, berarti tidak kaffah. Lalu saya jawab: Lho, yang dimaksud > kaffah bukan simbolistik-simbolistik, melainkan hikmah-hikmah Islam yang > berserakan, kemudian dijadikan satu, itulah Islam kaffah. > > Untuk mengerti > bahwa shadaqah itu penting, kita cukup membaca Hadits. Akan tetapi untuk > menciptaan masyarakat yang mampu bersedekah, maka tidak cukup hanya dengan > menghafalkan Hadits-hadits, karena itu adalah proses perjuangan ekonomi > kerakyatan. Sementara sekolah-sekolah Islam yang di Timur Tengah, isinya > menghafal saja, sehingga berhenti sampai hafalan, tidak pada > aktualisasinya. Dino-dino omongane dalil (sehari-hari bicara dalil. red), > tapi dalil iku gak tahu dilakoni (tidak pernah dilakukan. red). > > Semua > ini menjadikan saya termenung. Sudah berapa Negara yang saya kelilingi, saya > kira sudah lebih dari 40 Negara. Namun, untuk kunjungan ke China , rasanya lain > bagi saya. Bagaimana tidak?, mereka punya sesuatu, tapi tidak mau pakai; > mempunyai etos kerja tinggi, tetapi hidup sederhana; barang yang terbaik untuk > dijual, sedangkan yang asal jadi, dipakai sendiri. Mereka juga jarang yang mau > pakai sepeda motor, karena mengakibatkan polusi dan tidak sehat. Maka dari itu, > umure wong Chino iku dowo-dowo, gak mati-mati sampek tuek tuyuk-tuyuk (umur > orang china itu panjang-panjang, tidak mati-mati sampai tua. red) , bahkan > mencapai usia lebih dari 100 tahun. > > Jadi, budaya kita ternyata tidak > produktif. Bagaimana kita bisa mempunyai budaya yang produktif, tapi etis dan > tauhidi dan Islami, ini baru menjadi bangunan dari fiddunya hasanah wa fil
  • 8. > akhriati hasanah. > > Saya masih akan ke Moskow. Rusia itu dedengkot komunis > dunia. Mereka telah mendirikan komunisme yang bertahan selama 70 tahun, lalu > ambruk. Kenapa Rusia setelah direformasi, kok ambruk, sedangkan China setelah > reformasi kok malah melejit, padahal keduanya sama-sama komunis?. Itu karena > komunis di China menggunakan budaya China , yaitu makan kurang dari penghasilan; > sementara orang Rusia, biaya makan melebihi kapasitas hasil kerjanya. Sekarang > ini orang China pergi ke Moskow secara besar-besaran untuk menggarap > pertanian-pertanian. Sehingga sekarang ini Rusia tampaknya berada di bawah > kendali RRC. > > Ketika saya di China , saya bertemu dengan pedagang Amerika > yang berasal dari Wall Street di New york . Dia minta dengan hormat, supaya > China itu tidak mengekspor barang-barang seperti sekarang ini, karena kalau ini > diteruskan, maka perekonomian akan ambruk dalam 5 tahun. Jawabnya orang China : > “Saya tidak ingin mengekspor barang saya, kalau rakyat Anda tidak ingin membeli > barang saya”. Itungan China kan begini: Penduduk China itu berjumlah 1.3 Milyar > jiwa, kalau setiap orang memperoleh bati 1$ saja, berarti untunganya sudah > mencapai 1.3 Milyar dollar. Jadi, gimana mereka mau disaingi, itu kan ndak > mungkin. > >