Kelompok Studi Linux Universitas Negeri Gorontalo (KSL UNG) adalah komunitas mahasiswa yang didirikan pada 2010 untuk memperkenalkan open source dan Linux di pendidikan serta mendukung program pemerintah seperti IGOS, UNGOS, dan G-GOS. KSL UNG mengadakan berbagai kegiatan seperti instalasi Linux massal, penyusunan buku dan majalah, serta pembelajaran tentang informatika untuk mewujudkan Indonesia bebas piranti lunak ilegal.
Dokumen tersebut merangkum tentang BlankOn, sistem operasi komputer berbasis Linux yang dikembangkan secara terbuka oleh komunitas di Indonesia. BlankOn memiliki berbagai proyek seperti pengembangan distribusi, aplikasi geospasial, dan manajemen aplikasi untuk memudahkan penggunaan BlankOn. Dokumen juga menjelaskan dukungan yang diberikan kepada pengguna dan pengembang BlankOn di seluruh Indonesia.
BlankOn adalah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh komunitas Indonesia untuk menerapkan konsep Indonesia seperti bahasa, budaya, dan aplikasi khas. Proyek BlankOn bertujuan untuk membangun ekosistem perangkat lunak bebas di Indonesia dengan melatih pengembang melalui distribusi Linux BlankOn.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Proyek BlankOn, yaitu proyek pengembangan sistem operasi berbasis Linux yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan pengembangan perangkat lunak lokal di Indonesia. Proyek ini tidak hanya mengembangkan distribusi Linux saja, tetapi juga melibatkan pengembangan komunitas pengguna dan pengembang serta konten lokal.
Linux BlankOn adalah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh komunitas pengembang Linux BlankOn untuk digunakan pada desktop, laptop, dan notebook. Linux BlankOn didasarkan pada distribusi Linux Ubuntu dan mengimplementasikan bahasa Indonesia serta budaya dan seni Indonesia. Linux BlankOn dirilis secara gratis untuk membantu masyarakat Indonesia menggunakan teknologi secara bebas.
Kelompok Studi Linux Universitas Negeri Gorontalo (KSL UNG) adalah komunitas mahasiswa yang didirikan pada 2010 untuk memperkenalkan open source dan Linux di pendidikan serta mendukung program pemerintah seperti IGOS, UNGOS, dan G-GOS. KSL UNG mengadakan berbagai kegiatan seperti instalasi Linux massal, penyusunan buku dan majalah, serta pembelajaran tentang informatika untuk mewujudkan Indonesia bebas piranti lunak ilegal.
Dokumen tersebut merangkum tentang BlankOn, sistem operasi komputer berbasis Linux yang dikembangkan secara terbuka oleh komunitas di Indonesia. BlankOn memiliki berbagai proyek seperti pengembangan distribusi, aplikasi geospasial, dan manajemen aplikasi untuk memudahkan penggunaan BlankOn. Dokumen juga menjelaskan dukungan yang diberikan kepada pengguna dan pengembang BlankOn di seluruh Indonesia.
BlankOn adalah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh komunitas Indonesia untuk menerapkan konsep Indonesia seperti bahasa, budaya, dan aplikasi khas. Proyek BlankOn bertujuan untuk membangun ekosistem perangkat lunak bebas di Indonesia dengan melatih pengembang melalui distribusi Linux BlankOn.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Proyek BlankOn, yaitu proyek pengembangan sistem operasi berbasis Linux yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan pengembangan perangkat lunak lokal di Indonesia. Proyek ini tidak hanya mengembangkan distribusi Linux saja, tetapi juga melibatkan pengembangan komunitas pengguna dan pengembang serta konten lokal.
Linux BlankOn adalah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh komunitas pengembang Linux BlankOn untuk digunakan pada desktop, laptop, dan notebook. Linux BlankOn didasarkan pada distribusi Linux Ubuntu dan mengimplementasikan bahasa Indonesia serta budaya dan seni Indonesia. Linux BlankOn dirilis secara gratis untuk membantu masyarakat Indonesia menggunakan teknologi secara bebas.
Pengenalan HTML5, Mobile Application, dan Intel XDKMuhammad Yusuf
Intel XDK adalah perangkat bagi para pengembang untuk mengembangkan aplikasi HTML5 hybrid untuk berbagai perangkat mobile dan aplikasi HTML5 lainnya seperti ekstensi Google Chrome, aplikasi Facebook, atau sebuah website mobile. Pada Intel XDK terdapat perangkat untuk melakukan coding, debugging, testing, dan build aplikasi yang telah kita kembangkan menjadi aplikasi web dan aplikasi HTML5 hybrid untuk berbagai platform mobile diantaranya iOS, Android, Windows 8 Store, Windows 8 Phone, dan lain-lain. Pada presentasi ini saya memperkenalkan ketiga elemen penting dalam pengembangan aplikasi HTML5 hybrid untuk mobile menggunakan Intel XDK yaitu HTML5, Mobile Application, dan Intel XDK itu sendiri.
Aplikasi ini merupakan aplikasi gallery pengetahuan untuk anak-anak yang berisi gambar-gambar tentang pengenalan benda, buah, bunga, hewan, sayur, dan warna beserta penjelasan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Aplikasi ini memiliki tujuan untuk mengenalkan lingkungan sekitar dan membantu anak-anak belajar membaca.
Bab ini memperkenalkan App Inventor sebagai platform pengembangan aplikasi perangkat bergerak yang memungkinkan pengembang baru membuat aplikasi untuk Android dan iOS dengan menarik dan melepas blok visual tanpa perlu mengetahui bahasa pemrograman. App Inventor dikembangkan oleh MIT untuk membantu proses pembelajaran pemrograman perangkat bergerak.
Dokumen tersebut membahas mengenai kerjasama bisnis antara Yayasan Penggerak Linux Indonesia dengan Tim Pengembang BlankOn. Kerjasama ini meliputi berbagai tim seperti tim riset, humas, infrastruktur, bisnis, dan mitra kerjasama seperti pelatihan, dukungan teknis, pengembang sistem dan aplikasi khusus, serta penjual perangkat keras. Jenis kerjasama yang ditawarkan antara lain pelatihan, dukungan teknis, pengembangan sistem ber
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bagaimana menjadi developer Android. Presentasi tersebut menjelaskan pengalaman kerja pembicara, pendidikan, portofolio, materi pelatihan seperti pengenalan Android, Java Technology, proses pengembangan aplikasi Android menggunakan Android Studio, hingga cara mempublikasikan aplikasi ke Google Play Store.
How to be an Android Developer by Deni RohimatDeni Rohimat
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bagaimana menjadi developer Android. Presentasi tersebut menjelaskan pengalaman kerja pembicara, pendidikan, portofolio, materi pelatihan seperti pengenalan Android, Java Technology, proses pengembangan aplikasi Android menggunakan Android Studio, serta cara mempublikasikan aplikasi ke Google Play Store.
WarSi (Warung Aplikasi) untuk BlankOn LinuxEstu Fardani
Implementasi Software Center Menggunakan Metode Pengembangan SDLC Berbasis HTML5 oleh Estu Fardani mendeskripsikan pengembangan prototype Software Center untuk Linux BlankOn menggunakan bahasa HTML5 berdasarkan metode Evolutionary Prototyping. Prototype yang dibuat dapat berjalan di Linux BlankOn dan mampu membantu pengguna dalam mengelola perangkat lunak yang terpasang. Namun, masih perlu perbaikan antarmuka pengguna dan otomatisasi pembaruan informasi aplikasi.
Arsitektur sistem operasi BlankOn terdiri dari empat gugus utama yaitu arsitektur dasar, destop, racikan, dan Srimubil untuk perangkat berskala kecil. Arsitektur ini dirancang untuk mudah dipelihara dan menjadi sarana belajar tentang teknologi terkini dengan menggunakan komponen perangkat lunak terbuka yang sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam software penunjang pembelajaran seperti Microsoft Excel, Microsoft PowerPoint, Microsoft Office 2010, Adobe Photoshop, CorelDraw, dan Adobe Flash Player. Dokumen tersebut juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing software tersebut dalam mendukung proses pembelajaran.
Kelompok Studi Linux Universitas Negeri Gorontalo (KSL.UNG) adalah komunitas Linux yang berdiri sejak 2009 di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo yang melakukan sosialisasi dan pengembangan open source di Gorontalo, meliputi pelatihan Linux kepada masyarakat, pengembangan distro Linux khas Gorontalo, dan proyek-proyek berbasis open source lainnya.
Kelompok Studi Linux Universitas Negeri Gorontalo (KSL.UNG) adalah komunitas Linux yang berdiri sejak 2009 di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo untuk mendiskusikan OpenSource dan Linux. KSL.UNG telah melakukan sosialisasi dan pengembangan OpenSource di Gorontalo, termasuk pelatihan dan migrasi masyarakat ke OpenSource. Mereka juga mengembangkan proyek seperti distribusi Linux khas Gorontalo dan kamus digital Bahasa Gorontalo.
This document discusses translation of open source apps. It covers the differences between localization (l10n) and internationalization (i18n), online vs offline translation methods using tools like Weblate and Transifex, and common problems in translation like handling shortcut keys, variable placeholders, date/time formats, and context. It concludes with a tip to use translation memory to initialize translations while being aware of licensing.
Pengenalan HTML5, Mobile Application, dan Intel XDKMuhammad Yusuf
Intel XDK adalah perangkat bagi para pengembang untuk mengembangkan aplikasi HTML5 hybrid untuk berbagai perangkat mobile dan aplikasi HTML5 lainnya seperti ekstensi Google Chrome, aplikasi Facebook, atau sebuah website mobile. Pada Intel XDK terdapat perangkat untuk melakukan coding, debugging, testing, dan build aplikasi yang telah kita kembangkan menjadi aplikasi web dan aplikasi HTML5 hybrid untuk berbagai platform mobile diantaranya iOS, Android, Windows 8 Store, Windows 8 Phone, dan lain-lain. Pada presentasi ini saya memperkenalkan ketiga elemen penting dalam pengembangan aplikasi HTML5 hybrid untuk mobile menggunakan Intel XDK yaitu HTML5, Mobile Application, dan Intel XDK itu sendiri.
Aplikasi ini merupakan aplikasi gallery pengetahuan untuk anak-anak yang berisi gambar-gambar tentang pengenalan benda, buah, bunga, hewan, sayur, dan warna beserta penjelasan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Aplikasi ini memiliki tujuan untuk mengenalkan lingkungan sekitar dan membantu anak-anak belajar membaca.
Bab ini memperkenalkan App Inventor sebagai platform pengembangan aplikasi perangkat bergerak yang memungkinkan pengembang baru membuat aplikasi untuk Android dan iOS dengan menarik dan melepas blok visual tanpa perlu mengetahui bahasa pemrograman. App Inventor dikembangkan oleh MIT untuk membantu proses pembelajaran pemrograman perangkat bergerak.
Dokumen tersebut membahas mengenai kerjasama bisnis antara Yayasan Penggerak Linux Indonesia dengan Tim Pengembang BlankOn. Kerjasama ini meliputi berbagai tim seperti tim riset, humas, infrastruktur, bisnis, dan mitra kerjasama seperti pelatihan, dukungan teknis, pengembang sistem dan aplikasi khusus, serta penjual perangkat keras. Jenis kerjasama yang ditawarkan antara lain pelatihan, dukungan teknis, pengembangan sistem ber
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bagaimana menjadi developer Android. Presentasi tersebut menjelaskan pengalaman kerja pembicara, pendidikan, portofolio, materi pelatihan seperti pengenalan Android, Java Technology, proses pengembangan aplikasi Android menggunakan Android Studio, hingga cara mempublikasikan aplikasi ke Google Play Store.
How to be an Android Developer by Deni RohimatDeni Rohimat
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bagaimana menjadi developer Android. Presentasi tersebut menjelaskan pengalaman kerja pembicara, pendidikan, portofolio, materi pelatihan seperti pengenalan Android, Java Technology, proses pengembangan aplikasi Android menggunakan Android Studio, serta cara mempublikasikan aplikasi ke Google Play Store.
WarSi (Warung Aplikasi) untuk BlankOn LinuxEstu Fardani
Implementasi Software Center Menggunakan Metode Pengembangan SDLC Berbasis HTML5 oleh Estu Fardani mendeskripsikan pengembangan prototype Software Center untuk Linux BlankOn menggunakan bahasa HTML5 berdasarkan metode Evolutionary Prototyping. Prototype yang dibuat dapat berjalan di Linux BlankOn dan mampu membantu pengguna dalam mengelola perangkat lunak yang terpasang. Namun, masih perlu perbaikan antarmuka pengguna dan otomatisasi pembaruan informasi aplikasi.
Arsitektur sistem operasi BlankOn terdiri dari empat gugus utama yaitu arsitektur dasar, destop, racikan, dan Srimubil untuk perangkat berskala kecil. Arsitektur ini dirancang untuk mudah dipelihara dan menjadi sarana belajar tentang teknologi terkini dengan menggunakan komponen perangkat lunak terbuka yang sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam software penunjang pembelajaran seperti Microsoft Excel, Microsoft PowerPoint, Microsoft Office 2010, Adobe Photoshop, CorelDraw, dan Adobe Flash Player. Dokumen tersebut juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing software tersebut dalam mendukung proses pembelajaran.
Kelompok Studi Linux Universitas Negeri Gorontalo (KSL.UNG) adalah komunitas Linux yang berdiri sejak 2009 di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo yang melakukan sosialisasi dan pengembangan open source di Gorontalo, meliputi pelatihan Linux kepada masyarakat, pengembangan distro Linux khas Gorontalo, dan proyek-proyek berbasis open source lainnya.
Kelompok Studi Linux Universitas Negeri Gorontalo (KSL.UNG) adalah komunitas Linux yang berdiri sejak 2009 di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo untuk mendiskusikan OpenSource dan Linux. KSL.UNG telah melakukan sosialisasi dan pengembangan OpenSource di Gorontalo, termasuk pelatihan dan migrasi masyarakat ke OpenSource. Mereka juga mengembangkan proyek seperti distribusi Linux khas Gorontalo dan kamus digital Bahasa Gorontalo.
This document discusses translation of open source apps. It covers the differences between localization (l10n) and internationalization (i18n), online vs offline translation methods using tools like Weblate and Transifex, and common problems in translation like handling shortcut keys, variable placeholders, date/time formats, and context. It concludes with a tip to use translation memory to initialize translations while being aware of licensing.
This document summarizes GNOME 3.36, the latest version of the GNOME desktop environment. Some key points:
- GNOME 3.36 was released on March 11, 2020, with over 24,000 changes and contributions from 780 developers. It is available in distributions like openSUSE Tumbleweed, Arch Linux, Fedora 32, and Ubuntu 20.04.
- New features in GNOME 3.36 include improvements to the Shell, Lock Screen, Settings, and various extensions. It focuses on usability, accessibility, and performance.
- Developers are encouraged to contribute code, documentation, translations, design work, testing, and other tasks. The development process utilizes Gitlab and continuous integration/deployment
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
openSUSE adalah proyek komunitas sumber terbuka yang menghasilkan distribusi Linux openSUSE. Dokumen ini memperkenalkan teknologi openSUSE seperti Kubic, MicroOS, YaST, openQA, dan Open Build Service, serta cara-cara berkontribusi seperti penerjemahan, pengujian, dan mengorganisir acara. Dokumen ini juga memperkenalkan komunitas openSUSE Indonesia dan agenda kerja mereka untuk tahun 2020.
This document summarizes the progress of localizing GNOME to Indonesian. It introduces Kukuh Syafaat as a FOSS enthusiast and contributor to GNOME, FlatpakApps, and openSUSE. It then discusses the history of GNOME localization to Indonesian from versions 2.30 to 3.34 by various contributors. Finally, it encourages participation in GNOME localization to Indonesian and preserving of both Indonesian and regional languages.
This document discusses and compares different packaging formats for the LibreOffice productivity suite on Linux - Flatpak, Snap, and AppImage. It provides an introduction to each format and their advantages. It also shares the results of a survey on their usage in Indonesia. The document tests the installation size, memory usage, extension support, and font support of LibreOffice packaged with each format on openSUSE Tumbleweed. It finds that all three packaging formats provide full support for extensions and installed fonts, but that Flatpak and Snap have larger installation sizes than AppImage.
This document discusses GNOME Recipes, an app for collecting and sharing recipes from around the world. It provides information on installing GNOME Recipes, contributing recipes and code to the project, the different cuisines already included, and ongoing efforts to improve recipe collection and translation. Key goals mentioned are improving strategies for offline content distribution, expanding recipe collections from various Asian cuisines and adding local Indonesian recipes, and addressing legal and localization challenges in recipe sharing.
This document summarizes Kukuh Syafaat's experiences with openSUSE Leap and Flatpak. It provides an overview of Flatpak, its goals of distributing applications across distributions, and Flathub for distributing apps. It also discusses how Flatpak is integrated with openSUSE Leap and GNOME Software, and Kukuh's use of Flatpak to install multiple versions of the GNOME Builder application. Finally, it briefly mentions the Kubic Desktop and Kukuh's vision for the future of openSUSE and Flatpak.
This document summarizes an event announcing the release of openSUSE Leap 15.0. It provides details about the speaker, Kukuh Syafaat, and their involvement in various open source communities. It describes the development process of Leap 15.0 including its rebase on Tumbleweed and common development with SLE 15. It highlights new features in Leap 15.0 such as its live images, partitioning changes, and default use of Wayland. It also discusses transactional server mode which provides atomic, rollback-able system updates on a read-only filesystem.
This document summarizes a presentation given at the openSUSE Asia Summit 2017 comparing the Flatpak and AppImage application container formats. It discusses the key features of each including runtime support, sandboxing, repositories, and updates. Examples of using Flatpak and AppImage for applications like LibreOffice, Kdenlive and Spotify are provided. In conclusion, Flatpak provides more robust runtime and repository support while AppImage is simpler to use but lacks centralized updates.
GUI Prototyping / Wireframing with PencilKukuh Syafaat
This document discusses Pencil, an open-source GUI prototyping and wireframing tool. It provides information on setting up Pencil using Node.js, links to Pencil's GitHub page and releases. The presentation encourages joining the openSUSE community at opensuse.org and includes licensing and credit details.
This document discusses customizing the GNOME desktop environment in Ubuntu 16.04. It provides instructions on installing the latest GNOME 3.20 release using PPAs. It also recommends several popular themes like Numix and Arc that can be used to customize the look and feel of GNOME.
Kukuh Syafaat discusses different ways they have contributed to open source projects including GNU/Linux distributions, communities, contests, and events. They have contributed artwork like icons and wallpapers to the BlankOn Linux distribution for over a decade. They have also forked and expanded icon themes for BlankOn. Additionally, they write documentation and participate in Facebook groups to support the Inkscape community.
This document introduces Kukuh Syafaat and discusses openSUSE Leap and the openSUSE.Asia Summit 2015. It profiles several individuals like Estu Fardani who use openSUSE and are involved in open source. Kukuh expresses wanting to also be cool through using openSUSE. The document ends by encouraging participation in the openSUSE community and providing licensing information.
This document announces an openSUSE Leap Release Party event in Depok, Indonesia on November 14, 2015. It introduces the organizer, Kukuh Syafaat, and mentions some other openSUSE community members like Estu Fardani and Utian Ayuba who will be present. It encourages attendees to get involved with openSUSE and have fun at their events and online at opensuse.org.
GNOME is a desktop environment for Linux distributions that is developed by the GNOME Project. It is written in programming languages like C, C++, Vala, Python and JavaScript. GNOME is used by popular Linux distributions and has over 40 language translations available. It has an active community developing applications and projects under the GNOME organization. An annual conference called GNOME.Asia Summit is held in different Asian countries each year to bring together the GNOME community. The 2015 summit was hosted in Depok, Indonesia with over 300 attendees.
This document introduces making music with open source software on GNU/Linux. It discusses the necessary hardware, including a computer, USB soundcard, speakers/headphones, keyboard controller, music instruments, and microphone. The key software recommended includes Ardour for digital audio workstation, JACK for audio connections, LMMS for music production, and Guitarix for amp simulation. Basic recording involves tracking individual instruments, mixing multiple sounds, and mastering the final output. A demonstration and Q&A session are also mentioned.
Dokumen ini memberikan pengenalan singkat tentang BlankOn, sebuah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan di Indonesia. Dijelaskan bahwa BlankOn memiliki lebih dari sembilan rilis mulai tahun 2005, filosofi namanya, tim pengembang, serta prestasinya yang meliputi kasus studi dengan lembaga-lembaga internasional.
2. Kenalan dulu
●
Kukuh Syafaat
●
GNU/Linux Enthusiast
●
Pengguna BlankOn sejak 1.0
●
Pengembang BlankOn mulai 7.0 (2011) s.d. sekarang
(2015, BlankOn X, dalam pengembangan)
●
UI/UX Designer @ KodeKreatif
3. Apa itu BlankOn?
●
Distribusi Linux yang dikembangkan oleh Tim Pengembang
BlankOn
●
BlankOn dikembangkan secara terbuka dan bersama-sama untuk
menghasilkan distro Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia
pendidikan, perkantoran dan pemerintahan.
●
BlankOn merupakan bagian dari gerakan Proyek BlankOn yang
memiliki cakupan yang lebih luas lagi. Gerakan ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
Indonesia dalam konteks perangkat lunak bebas dan terbuka.
●
Lebih lanjut blankon.id
5. Maleo
●
Aplikasi untuk menjalankan HTML5 (HTML5 application
runner)
●
Maleo dapat menjalankan sebuah berkas HTML5 secara
native tanpa melalui peramban (browser)
●
Maleo ditulis menggunakan bahasa Vala dan dibangun
menggunakan Gtk+ webkit
6. Vala
●
Bahasa pemrograman OOP
●
Bahasa pemrograman modern untuk pengembang GNOME
●
Lebih lanjut
●
http://en.wikipedia.org/wiki/Vala_(programming_language)
●
https://wiki.gnome.org/Projects/Vala
7. WebKitGTK+
●
Portable web rendering engine WebKit to the GTK+ 3
●
Cocok untuk proyek-proyek yang membutuhkan segala jenis
integrasi web, misal aplikasi HTML / CSS , peramban
(browser) web.
●
Lebih lanjut http://webkitgtk.org/
17. Mainan Maleo
●
BlankOn
Sudah terpasang secara default
●
Debian/Ubuntu
Unduh paket .deb di
http://arsip.blankonlinux.or.id/blankon/pool/main/m/maleo/
kemudian pasang paketnya
18. Maleo Hello World – config.xml
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<widget id="id.blankon.helloworld"
version="0.0.1"
xmlns="http://www.w3.org/ns/widgets"
width="400"
height="200">
<name>Hello World</name>
<description>
Hello World sample application
</description>
<author href="http://blankon.id">
BlankOn Development Team
</author>
<content src="index.html"/>
</widget>