SlideShare a Scribd company logo
Desember
                                     Editorial - 1
                                Event Astronomi - 2
                                  Liputan Utama
              Kiamat 2012 dan Kabar Bohong yang Terus Bermutasi - 3
                 Nibiru, Bintang yang Dipaksakan Menjadi Planet - 6
                             Berburu “Hantu”Nibiru - 9
                                  Liputan Khusus
                       Gerhana, Transit dan Bumi Gelap - 12
                    Bumi Tak bakal Gelap Selama Tiga Hari - 14
                                      Ragam
                      Bila Komet Menjadi Kambing Hitam - 16
                      Toutatis yang (Nyaris) Bikin Mringis - 19
                                     Spektrum
                  Ketika Mentari Menghembuskan Badainya - 21
                      Ketika Bumi Tersapu Badai Matahari - 23
                     Badai Matahari Tidak Membalik Bumi - 26
                                 Astrofotografi - 29


Redaksi majalah Bima Sakti mengajak para pembaca untuk dapat ikut serta berpartisipasi menyumbangkan
artikel, karya astrofotografi maupun ide-ide yang dapat mendukung pengembangan majalah Bima Sakti.
Partisipasi dapat anda layangkan pada email redaksi kami redaksibimasakti@gmail.com

   Redaksi Bima Sakti
   Pimpinan Redaksi Eko Hadi Gunawan. Editor Muh. Ma’rufin Sudibyo. Editor Pelaksana Erni Latifah W
   Info Bimasakti dan Kontribusi www.kafeastronomi.com, www.facebook.com/kafeastronomi, redaksibimasakti@gmail.com
   Gambar sampul : komet Ikeya-Seki oleh Roger Lynds, 1966
   Diterbitkan Oleh Kafe Astronomi Publisher. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Editorial
            Bima Sakti sebagai majalah elektronik yang menyuguhkan artikel-artikel bernas terkait astronomi populer,
    keantariksaan, tips dan trik serta hal-hal terkait lainnya telah hadir di antara kita dalam kurun waktu 4 bulan tepatnya
    semenjak bulan juli 2012. Dalam perjalanan nya selama empat bulan, Bima Sakti banyak sekali menemui kendala hingga
    pada bulan kelima tepat nya bulan november Bima Sakti tidak dapat diterbitkan. Keputusan tersebut terpaksa diambil
    dengan berat hati mengingat keterbatasan kapasitas dan sumberdaya redaksi "Bima Sakti" saat ini dalam menangani
    majalah elektronik reguler yang terbit teratur setiap bulan sekali. Atas hal tersebut dan dengan sejumlah pertimbangan
    lainnya, maka majalah elektronik "Bima Sakti" berubah menjadi majalah reguler dwi-bulanan yang dimulai sejak bulan
    November-Desember 2012 ini. Namun demikian perubahan tersebut tidak dimaksud sebagai upaya pengurangan
    bobot kuantitas dan kualitas tulisan yang disajikannya kepada pembaca. Atas perubahan tersebut, atas nama redaksi
    kami mohon maaf sekaligus memohon permakluman kepada segenap pembaca, rekanan dan pihak terkait lainnya


            Di bulan desember ini, redaksi majalah Bima Sakti mengusung tema kiamat 2012. Tema kiamat 2012 diusung
    bukan untuk menakut-nakuti melainkan sebaliknya, yaitu untuk menjelaskan secara logis kepada publik tentang semua
    kebenaran dari benar tidak nya berita yang sudah beredar tentang kiamat 2012 seperti bumi yang akan gelap dalam tiga
    hari, tabrakan bumi oleh planet nibiru dan terbaliknya kutub bumi oleh badai matahari. Jika kita amati semua berita yang
    dipaparkan oleh kiamat 2012 adalah berita yang membahas tentang bumi, tatasurya dan luar angkasa dengan kata lain
    melalui perspektif ilmu astronomi kita dapat menguak kebenaran dari setiap berita yang dipaparkan oleh kiamat 2012.
    Dalam majalah ini redaksi akan membahas nya secara gamblang tanpa menutup-nutupi kebenaran dengan
    menyuguhkan bukti-bukti dari kenaifan berita-berita kiamat 2012.


            Sebagai insan yang menyembah Tuhan dan beragama, kita semua tetap meyakini akan adanya akhir dunia
    namun mengingat kiamat 2012 hanyalah kabar bohong belaka maka kejelian dan kecerdasan kita sekali lagi digunakan
    untuk memilah-milah dan menyaring kebenaran dari berita sebelum meyakini hingga kemudian menyebarkannya. Akhir
    dunia pasti akan terjadi namun kita semua tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya dan bagaimana semua itu akan
    terjadi sepenuh nya masih menjadi rahasia Illahi.


            Pada akhirnya, kami ucapkan selamat menikmati majalah elektronik "Bima Sakti" edisi penutup tahun 2012 ini.
    Sampai jumpa kembali di tahun 2013 yang akan datang. Salam Bima Sakti..




            Eko Hadi Gunawan
            Pimpinan Redaksi




1   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Event Astronomi

                                                                                           14
    Hujan Meteor Sebagian
    Gerhana BulanGeminids



                                                                                           Desember
    Gerhana bulan geminidsakan terjadi di seluruh kepulauan indonesia denganintensitas
    Hujan meteor sebagian merupakan hujan meteor mayor yang memiliki kawasan
    parsial GBS dan Full GBS. Kawasan Parsial GBS merupakan kawasan indonesia




                        21
    meteor hanya dapat menyaksikan gerhana bulanper jam. Radiant Hujan meteor
    dimana dalam perjam nya sekitar 120 meteor pada saat puncak sedang kawasan
    berasal dari rasi gemini dimana Gerhana Bulan dapat disaksikan mulai dari penumbra,
    full GBS adalah kawasan yang terbit pada pukul 21.00WIB. Aktifitas hujan meteor
    umbra, puncak hingga selesai. Gerhana bulan akan mulai memasuki penumbra pukul
    dimulai tanggal 7 Desember hingga 17 dan penumbra terakhir pukul 20:18 WIB.
    15:48 WIB, puncak pada pukul 18:03 WIB desember 2012.




                                   Winter Solstice



       Desember
                                   Dihari jumat 21 Desember 2012 Matahari akan menempati titik paling selatan yang




                                                                                           2
                                   sanggup dijangkaunya dalam gerak semu tahunannya sebagai akibat dari
                                   peredaran Bumi mengelilingi Matahari dengan kemiringan sumbu rotasi Bumi
                                   terhadap bidang tegak lurus orbitnya yaitu sekitar 23,5º. Sebagai akibat dari winter
                                   solstice, waktu siang hari lebih lama dari pada malam hari yaitu sekitar 12 jam 35
                                   menit


    Bumi Mencapai Perihelion



                                                                                           Januari
    Selama 12 bulan mengelilingi matahari akhirnya bumi mencapai jarak




                            3
    terdekatnya dengan matahari pada 2 januari 2013 dengan jarak 147.098.291 km
    pukul 11:38 WIB. Peristiwa ini disebut sebagai Perihelion.




                                   Hujan Meteor Quadrantids



              Januari
                                   Diawal tahun baru, hujan meteor quadrantids akan mewarnai langit indonesia.
                                   Quadrantids merupakan hujan meteor yang masuk dalam kategori hujan meteor
                                   mayor. Intensitas nya mencapai 120 meteor per jam. Radiant Hujan meteor berasal
                                   dari area dalam rasi Boötes yang terbit pada pukul 03.00 WIB Aktifitas hujan meteor
                                   dimulai tanggal 28 Desember 2012 hingga 4 Januari 2013.



Sumber : Kalender Kafe Astronomi 2013


2        | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Liputan Utama



      Kiamat 2012 dan
      Kabar Bohong yang
      Terus Bermutasi                                                                                 Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo

      Kiamat 2012 ternyata tak lebih dari kabar-bohong yang              berhentinya rotasi Bumi dan terbaliknya posisi kutub-
      merupakan mutasi dari kabar sejenis di era sebelumnya.             kutub Bumi. Tumbukan dengan planet raksasa bernama
      Analisis astronomi memperlihatkan tak satupun dari klaim           Nibiru atau asteroid/komet raksasa, hantaman badai
      Kiamat 2012 yang memiliki dasar ilmiah nan kuat. Kelak setelah     Matahari dan terputusnya aliran energi saat Bumi
      tahun 2012 berakhir, isu ini pun bakal bermutasi ke dalam          mengalami kegelapan total selama 2 hari berturut-turut
      kabar-bohong (waktu) kiamat jenis baru yang perlu diwaspadai       akibat terhalanginya sinar Matahari hanyalah sebagian
      dan tetap dicermati. Sebagai insan beragama kita tetap             dari daftar panjang penyebab yang bakal menghabisi
      meyakini adanya akhir dunia, namun kapan dan bagaimana hal         Bumi dalam detik-detik di akhir 2012. Bencana alam
      itu terjadi adalah rahasia Illahi sepenuhnya, bukan hasil tebak-   megakolossal itu diklaim bakal memusnahkan populasi
      tebakan manusia.                                                   manusia dan makhluk hidup lainnya dalam jumlah tak
                                                                         terperi sehingga benar-benar menjadi akhir dunia yang
               Perjalanan waktu tanpa terasa membawa tahun               memusnahkan kehidupan.
      2012 ini menapaki hari-hari pamungkasnya. Namun                            Benarkah demikian?
      berbeda dengan tahun-tahun yang telah berlalu, bulan
      Desember 2012 bakal berbeda. Inilah waktu dimana                   Mutasi
      desas-desus Kiamat 2012 menanti ajang pembuktiannya                        Kiamat atau akhir dunia adalah keyakinan
      setelah menjadi isu terpanas khususnya dalam sekian                diajarkan agama samawi, sebagai pamungkas dari semua
      tahun terakhir. Inilah saatnya untuk menyaksikan apakah            kehidupan di fase dunia, tatkala semua makhluk
      Bumi benar-benar bakal diguncang bencana alam                      bernyawa dan tak bernyawa bakal menemui ajalnya untuk
      megakolosal yang bakal menumpas habis segenap                      kemudian kelak (di)-hidup-(kan) lagi dengan satu tujuan:
      penghuninya, ataukah hari demi hari bakal berlalu biasa            mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya ketika
      saja dengan berbagai keriuhan yang menjadi ciri khas               masih menjalani kehidupan di dunia.
      kompleksitas kehidupan modern.                                             Meski beberapa bagian peristiwanya
               Kiamat 2012 merupakan serangkaian isu yang                dideskripsikan cukup detail dalam kitab suci berbagai
      secara terpisah maupun bersama-sama menyebutkan                    agama samawi, namun tak satu insanpun yang tahu
      Bumi akan mengalami akhir dunia pada Jumat 21                      dengan pasti kapan peristiwa mahadahsyat itu terjadi.
      Desember 2012 sebagai akibat letusan gunung berapi                 Semuanya adalah dari rahasia Tuhan Yang Maha Esa.
      berskala sangat besar, terjangan tsunami raksasa dan               Hanya tanda-tanda khusus menjelang kehadirannya saja
      melelehnya segenap es kutub sebagai akibat dari                    yang diinformasikan pada kita. Namun kapan waktu


  3    | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
bermutasi melahirkan ekstrimitas sendiri bagi segelintir
                                                                 manusia. Bagi mereka, bila kiamat (yang telah diramalkan
                                                                 waktunya) tak jadi datang sesuai perhitungan, kenapa
                                                                 tidak menciptakannya sendiri?


                                                                 Sekte
                                                                           Abad ke-20 menyaksikan munculnya sekte-sekte
                                                                 ekstrim sebagai bagian gejala posmodernisme, termasuk
                                                                 sekte hari kiamat. Selain mengaitkan dirinya dengan
                                                                 kepercayaan hari kiamat pada tanggal tertentu, beberapa
                                                                 sekte hari kiamat juga bertindak aktif 'menyongsong'
                                                                 kedatangan kiamat dengan caranya masing-masing.
    Bumi terbelah seiring Kiamat 2012 dalam adegan film
                                                                 Meski tergolong tak populer dalam kultur modern, namun
    2012. Sumber : Columbia Pictures, 2009
                                                                 sekte-sekte ini ternyata bisa juga meraup pengikutnya dan
    kedatangan hari akhir inilah yang justru menggamit minat     menggiringnya untuk bertindak ekstrim, mulai dari
    (sebagian) manusia, sehingga tebak-tebakan kapan             menghimpun dana besar-besaran, melakukan riset
    kiamat terjadi telah menjadi fenomena yang menyejarah        bertujuan tertentu hingga puncaknya berkorban dengan
    sepanjang era peradaban umat manusia.                        menghilangkan nyawanya sendiri.
            Seperti diduga, tebak-tebakan itu selalu meleset.              Di antara sekte hari kiamat, yang terpopuler
    Setiap tebakan hanya berujung pada kenyataan bahwa           adalah sekte Heaven's Gate pimpinan Marshall
    dunia ini tetap berjalan biasa saja seperti sebelumnya       Applewhite yang meroket namanya seiring kasus bunuh
    tanpa suatu peristiwa dramatis global. Namun para            diri massal pada 24-26 Maret 1997 hingga menewaskan
    penebak, yang selalu mengandalkan dasar metafisis dan        39 orang. Bunuh diri ini terjadi bersamaan dengan
    astrologi nan bombastis (bukan astronomi), tak pernah        munculnya komet Hale-Bopp, namun ditujukan pula
    kehilangan akal dan selalu berkelit bahwa kiamat hanya       untuk menyambut kiamat pada 9 September 1999.
    'ditunda'. Tebak-tebakan serupa lantas muncul lagi di lain   Pengikut Heaven's Gate tergolong mampu secara ekonomi
    hari, baik dalam bentuk serupa maupun bermutasi              sehingga mampu menyewa mansion mewah di San
    menjadi (nampak) baru. Situasi yang terus berulang-ulang     Diego, California (AS) untuk aktivitasnya. Jauh hari
    itu menumbuhkan terminologi tentang kabar bohong             sebelumnya terdapat sekte People Temple yang dipimpin
    (hoax) akan (waktu) kiamat.                                  James Jones. Sempat mendaki popularitasnya dengan
            Pada satu sisi, kabar-bohong menciptakan             menarik anggota hampir 1.000 orang, People Temple
    skeptisme publik sekaligus membajak pesan-pesan luhur        menggegerkan jagat pada 18 November 1978 seiring
    yang disampaikan agama samawi tentang akhir dunia,           ternjadinya bunuh diri massal yang merenggut 920
    sehingga sebagian kita terdorong menempatkan diri pada       nyawa. Sekte kiamat tak hanya melulu di Amerika saja. Di
    posisi untuk meragukan kiamat itu sendiri (bukan sekedar     Afrika pun ada, misalnya dengan munculnya sekte
    meragukan tebakan waktu kedatangannya). Sementara di         Movement for the Restoration of the Ten Commandments
    sisi lain kabar-bohong (waktu) kiamat yang terus             of God.



4   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Mutasi                                                     tetap ditunggangi beberapa sekte hari kiamat dengan
          Bagaimana dengan Kiamat 2012?                        para pengikut setianya. Mengonsumsi narkotika,
            Mengingat isu ini mengklaim bahwa akhir dunia      melampiaskan nafsu, pergi berjudi dan tuntaskan semua
    bakal dipicu oleh peristiwa-peristiwa astronomi dalam      dendam kesumat sebelum 21 Desember 2012 datang
    bentuk tumbukan planet/komet/asteroid dan badai            menjadi agenda ekstrim yang telah dirancang seperti
    Matahari, maka aspek-aspeknya pun harus ditinjau lebih     dinyatakan Lawrence Jones (2008) dalam Doomsday
    lanjut sesuai pengetahuan astronomi terkini. Dan seperti   2012, meskipun hal itu diakui melanggar batas norma,
    terlihat dalam artikel-artikel berikutnya (lihat liputan   hukum dan agama. Beberapa aksinya kadang menggelitik
    khusus, spektrum dan ragam), ternyata tidak ada planet     rasa geli, seperti misalnya berlatih menembak,
    yang bernama Nibiru maupun benda langit seukuran           mempersiapkan senjata api berat, membeli mobil tertentu
    planet yang sedang melaju ke tata surya bagian dalam       hingga membeli sepetak lahan yang dianggap aman
    menuju Bumi.     Demikian halnya tak ada komet yang        sebagaimana yang kerap ditayangkan jaringan televisi
    lintasannya tepat mengarah ke Bumi. Dalam hal asteroid,    berbayar National Geographic dalam Doomsday Preppers.
    memang ada asteroid raksasa yang berkeliaran di            Di sisi lain aksi-aksi ini membuat kita bertanya-tanya apa
    lingkungan Bumi, namun demikian asteroid tersebut tidak    sebenarnya korelasinya dengan Kiamat 2012?
    tepat mengarah ke Bumi. Dan bagaimana kegelapan total
    pada 23-25 Desember 2012 bakal terjadi jika benda langit   Epilog
    asing yang proporsional yang bakal menempatkan diri di               Kiamat 2012 hanyalah kabar-bohong (waktu)
    antara Bumi dan Matahari saja tidak ada?                   kiamat yang analog dengan isu-isu serupa di masa silam.
            Seperti halnya isu kiamat sebelumnya, Kiamat       Dan yakinlah, meski tahun 2012 kelak bakal usai dan
    2012 pun tergolong kabar-bohong (waktu) kiamat seiring     berganti menjadi tahun-tahun berikutnya, kabar-bohong
    tiadanya bukti yang mendasarinya. Klaim-klaimnya           sejenis Kiamat 2012 tetap akan tumbuh dan berkembang.
    tergolong bombastis, tak berdasar ilmu pengetahuan         Tentu saja setelah melewati mutasi berikutnya. Di sinilah
    terkini dan cenderung membodohi manusia. Apalagi ciri-     tetap dibutuhkan kejelian dan kecerdasan kita untuk
    ciri kabar kabar-bohong lainnya pun banyak tersemat.       memilah-milahnya sebelum meyakini, apalagi
    Misalnya klaim bahwa sejumlah aspek dalam Kiamat 2012      menyebarkannya. Mengingat kabar-bohong hanyalah
    merupakan pernyataan yang dilansir lembaga-lembaga         informasi tiada guna yang menyesaki beranda
    ilmiah terkemuka (misalnya NASA), yang kemudian            pengetahuan kita. Disini harus digarisbawahi, bahwa
    diketahui tidak mengandung kebenaran karena lembaga-       sebagai insan beragama, kita tetap meyakini adanya akhir
    lembaga yang bersangkutan tak pernah melansir              dunia. Namun sebagai insan beragama pula, kita
    pernyataan demikian. Pun juga klaim bahwa obyek seperti    menekankan bahwa Kiamat 2012 hanyalah kabar-
    benda langit mirip planet/asteroid tertentu telah          bohong, mengingat kapan hari akhir itu terjadi dan
    ditemukan dan bisa dilihat, namun informasinya             bagaimana mekanismenya sepenuhnya menjadi rahasia
    dirahasiakan dan disembunyikan dari hadapan publik.        Illahi.
    Demikian pula ajakan untuk menyebarluaskannya, baik
                                                               Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi
    secara sadar maupun tidak.
                                                               Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :
            Seperti halnya isu kiamat lainnya, Kiamat 2012
                                                               Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.



5   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Liputan Utama




      Nibiru, Bintang yang
      Dipaksakan Menjadi Planet
                                                                                                Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo




      N
                    ibiru. Inilah salah satu episentrum Kiamat   planet, nama Nibiru pernah disematkan pada Merkurius
                    2012. Sudah sejak enam tahun silam           dan di lain waktu pada Jupiter. Sementara sebagai
                    pemberitaan tentang Nibiru dan atau          bintang, Nibiru merupakan bintang tetap yang beringsut
                    Planet X beserta kemungkinannya untuk        menyeberangi langit setiap malamnya tanpa pernah
      berbenturan dengan Bumi di akhir 2012 menyeruak di         terlihat menghilang (terbit/terbenam).
      jagat maya. Kiamat 2012 membuat Nibiru kian menjadi-               Bangsa Babilonia sebenarnya memiliki nama
      jadi. Kiamat 2012 menyatakan Nibiru (planet X) adalah      sendiri bagi Merkurius dan Jupiter, masing-masing adalah
      planet sangat redup yang hanya bisa dilihat setiap 3.600   Nabu dan Marduk. Dengan demikian mengartikan Nibiru
      tahun. Pada akhir 2012, planet Nibiru ini diklaim bakal    sebagai salah satu dari kedua planet itu adalah
      bertubrukan dengan Bumi dalam tabrakan antar planet        meragukan. Sehingga kemungkinan terbesarnya, nama
      dengan dampak sangat mengerikan. Tubrukan diklaim          Nibiru terkait dengan bintang yang selalu nampak di
      bakal membuat Bumi terpental dan bergerak meliar dalam     langit malam sepanjang waktu. Dengan
      tata surya. Selanjutnya tubrukan diklaim menciptakan       mempertimbangkan posisi Babilonia di lembah
      gempa bumi terdahsyat yang membentuk tsunami               Mesopotamia yang menjadi bagian dari belahan Bumi
      setinggi Pegunungan Himalaya sekaligus memaksa             utara, maka bintang yang selalu nampak hanyalah
      magma dalam perut Bumi membanjir keluar sebagai            bintang yang berada di sekitar kutub utara langit.
      letusan yang sangat dahsyat. Semuanya bakal menggiring             Simulasi Starry Night di kawasan Mesopotamia
      paksa kehidupan di muka Bumi menuju gerbang akhir          untuk 26 abad silam memperlihatkan ada lima bintang di
      dunia.                                                     langit utara yang selalu nampak setiap malam mengingat
               Namun, benarkah demikian?                         posisinya tak jauh dari kutub utara langit saat itu.
                                                                 Kelimanya mudah terlihat karena magnitudo semunya
      Nibiru yang Sesungguhnya                                   sama besar (yakni +2) sehingga masih cukup terang
               Kosakata Nibiru sesungguhnya memang ada           dilihat mata. Bintang-bintang tersebut adalah Polaris,
      dalam teks-teks peninggalan bangsa Babilonia               Kochab, Dubhe, Alioth dan Mizar. Polaris dan Kochab
      sebagaimana terekam dalam sejumlah prasasti tanah liat     merupakan bagian dari rasi Ursa Minor sementara sisanya
      (cuneiform). Pembacaan prasasti menunjukkan ada            adalah anggota rasi Ursa Mayor.
      banyak kemungkinan arti Nibiru, namun secara umum
      mengelompok menjadi dua yakni sebagai bintang
      pengembara (planet) atau sebagai bintang biasa. Sebagai



  6    | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
3000. Hebatnya lagi, Stichtin bahkan menyimpulkan
                                                                 Nibiru merupakan akar mitologi Babilonia, sehingga
                                                                 menara tinggi Ziggurat yang banyak dibangun bangsa ini
                                                                 merupakan bagian dari pemujaan Nibiru.
                                                                         Gagasan Stichtin segera mendapat kritikan hebat
                                                                 dari para arkeolog seiring penafsirannya yang
                                                                 serampangan. Misalnya, relief yang diacunya ternyata
                                                                 lebih konsisten dengan pola teko teh dalam rasi
                                                                 Sagittarius, yang penting peranannya dalam mitologi
                                                                 Babilonia karena menyimbolkan Nerigal/Nergal. Di sisi
                                                                 lain, pada era Babilonia belum dikenal adanya planet
                                                                 Uranus, Neptunus dan Pluto karena ketiganya baru
                                                                 diketemukan berabad-abad kemudian. Sementara
                                                                 Ziggurat adalah bangunan yang dipersembahkan bagi
                                                                 Marduk. Namun Stichtin terus maju hingga akhirnya
                                                                 disambut Nancy Lieder, sesama astrolog. Lieder lalu
                                                                 mengawinkan Nibiru dengan konsep Planet X, sehingga
                                                                 melahirkan terminologi Nibiru (Planet X).

    Lima bintang yang sama terangnya di langit utara
    dimana salah satunya adalah kandidat Nibiru menurut
    tafsiran mayoritas arkeolog dan astronom. Tanda (+)
    merupakan posisi kutub utara langit di masa Babilonia
    26 abad silam. Pada saat ini kutub utara langit
    berimpit dengan bintang Polaris. Sumber : Akira Fuji,
    2004 dalam spacetelescope.org, 2012.



    Astrolog
            Jika mayoritas arkeolog dan astronom lebih
    condong menafsirkan Nibiru sebagai salah satu dari lima
    bintang bermagnitudo semu +2 yang berada di sekitar
    kutub utara langit, lain halnya dengan astrolog. Zecharia
    Stichtin mengawalinya pada 1978. Dengan berdasar
                                                                  Atas: relief Babilonia yang diklaim Stichtin sebagai
    sebuah relief yang diklaim sebagai gambaran sistem
                                                                  gambaran konsep keplanetan era Babilonia seperti
    keplanetan era Babilonia, ia menganggap Nibiru adalah         dinyatakan pada gambar sebelahnya. Panah
                                                                  menunjukkan Nibiru, yang tak ada pada gambar
    planet raksasa yang hanya bisa dilihat manusia setiap
                                                                  pembanding. Bawah: asterisme teko teh pada rasi
    3.600 tahun sekali. Dan karena terakhir kali (diklaim)        Sagittarius, yang lebih banyak memiliki faktor
                                                                  kemiripan dengan relief Babilonia. Sumber : Sudibyo,
    terlihat 26 abad silam, maka Nibiru baru akan dilihat lagi    2012, Wikipedia, 2012
    dalam 10 abad mendatang atau di sekitar tahun 2900-



7   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Lieder seakan menemukan justifikasi konsepnya          asing seukuran Nibiru seharusnya juga juga memiliki
    saat NASA disibukkan insiden IRAS (1983). Kala teleskop        gravitasi cukup besar sehingga mengganggu stabilitas
    antariksa itu menemukan 10 sumber inframerah misterius,        orbit planet Jupiter hingga Neptunus dalam bentuk
    analisis pendahuluan menunjukkan mereka itu “dekat”            perubahan posisi yang kasat mata di langit. Faktanya,
    dan mungkin menjadi bagian dari tata surya kita. Meski         planet-planet itu ternyata tetap berada pada posisi semula
    riset lanjutan mementahkannya dan dengan gamblang              sesuai perhitungan.
    menyimpulkan 10 sumber inframerah itu adalah 10                         Sehingga bagaimana Nibiru bisa menubruk Bumi
    galaksi berbeda yang sangat jauh (masing-masing                pada 21 Desember 2012 jika hasil-hasil pengamatan
    berjarak 2 milyar tahun cahaya dari Bumi), Lieder maju         secara konsisten menyatakan Nibiru tidak pernah ada di
    terus dengan konsepnya. Bahkan ia menganggap insiden           langit kita?
    IRAS merupakan contoh betapa informasi “sensitif” telah
    disembunyikan otoritas tertentu dari hadapan publik.           Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi

            Dan isu Nibiru pun terus bermutasi hingga pada         Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

    akhirnya bertransformasi ke dalam Kiamat 2012. Kiamat          Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.

    2012 menempatkan Nibiru sebagai planet besar sangat
    gelap (segelap aspal) sehingga takkan terlihat kecuali telah
    sangat dekat. Ukuran Nibiru cukup besar, yakni menyamai
    planet Saturnus. Nibiru diklaim bakal membentur Bumi
    dengan titik tumbuk di Antartika pada 21 Desember 2012
    pukul 11:11 UTC (18:11 WIB).


    Gravitasi
            Sayangnya, klaim Kiamat 2012 tentang Nibiru
    ternyata hanyalah hebat di atas kertas mereka. Fakta di
    lapangan, di langit yang sesungguhnya, Nibiru ternyata
    tidak ada. Betapa tidak, jaringan teleskop semi-otomatik
    yang berspesialisasi melacak benda-benda langit
    berpotensi bahaya bagi Bumi secara menerus seperti
    LINEAR, NEAT, LONEOS, Catalina Sky Survey dan Pan-
    STARRS tidak pernah mengidentifikasi benda langit asing
    seukuran Saturnus dalam tata surya kita hingga kini,
    tatkala di atas kertas seharusnya Nibiru sudah sangat
    mudah dilihat (lihat artikel “Berburu Hantu Nibiru”).
    Padahal teleskop-teleskop itu memiliki kemampuan
    mengagumkan sehingga bisa mengidentifikasi benda
    langit asing seukuran hanya 10 km yang melayang pada
    titik yang lebih jauh dibanding orbit Jupiter. Benda langit



8   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Liputan Utama


      Berburu “Hantu”                                                 kertas di atas menganggap Nibiru hanya memantulkan 4
                                                                      % cahaya Matahari yang diterimanya, yang
                                                                      menjadikannya sebagai benda langit tergelap dalam tata




      Nibiru                         Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo
                                                                      surya.




      A
                     stronomi merupakan cabang ilmu
                    pengetahuan yang bekerja mengamati
                    antariksa beserta benda-benda langit
                    didalamnya untuk kemudian menyusun
      hasil-hasil pengamatan sebagai model matematis
      komprehensif yang menggambarkan langit beserta aspek-
      aspek tertentu didalamnya. Maka jika sebagian kita di atas
      kertas menganggap Nibiru memang ada sebagai benda
      langit asing, anggapan harus dibuktikan lewat
      pengamatan langit yang sebenarnya. Jika pengamatan
      langit benar-benar mendukung adanya Nibiru seperti
      yang diasumsikan, maka barulah astronomi bisa bicara
      bagaimana peranan Nibiru dalam Kiamat 2012.
               Kiamat 2012 mengklaim Nibiru bakal menubruk
      Bumi pada 21 Desember 2012 pukul 11:11 UTC.
      Berdasarkan model standar tumbukan benda langit, maka
      sebelum tanggal itu Nibiru seharusnya adalah benda
      langit yang mengorbit Matahari dengan perihelion 134
      juta km, aphelion 70,36 milyar km (12 kali lebih jauh
      dibanding Pluto), inklinasi orbit 66,5 derajat, eksentrisitas
      orbit 0,99 dan periode orbit 3600 tahun. Dengan profil
      orbit demikian maka benda langit ini seharusnya
      menempati langit bagian selatan selama satu dekade
      terakhir. Sehingga seharusnya bisa diamati dari Indonesia
      maupun titik-titik pengamatan lainnya yang sama-sama            Orbit Nibiru (Nb) berbanding dengan orbit Merkurius
                                                                      (Me), Venus (V), Bumi (B), Mars (M), Jupiter (J),
      berada di belahan Bumi selatan. Perlu digarisbawahi             Saturnus (S), Uranus (U), Neptunus (N) dan Pluto (P).
                                                                      Sumber : Sudibyo, 2012.
      bahwa permukaan Nibiru diklaim demikian hitam segelap
      batubara. Jika batubara masih memantulkan 7 % cahaya
      Matahari yang menimpanya, maka perhitungan di atas



  9    | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Faktanya ternyata tidak demikian. Pengamatan
     sudut pandang lebar dari observatorium Paranal (Chile)
     pada 23 Desember 2012 ternyata tidak mengidentifikasi
     Nibiru, padahal ia seharusnya berdampingan dengan
     galaksi Awan Magellan Kecil. Dan meskipun lebih gelap
     dibanding batubara, dengan ukuran menyamai Saturnus
     maka saat itu Nibiru seharusnya sudah seterang galaksi
     Awan Magellan Kecil (magnitudo semu +2,7). Delapan
     bulan kemudian, pengamatan sejenis dari Indonesia
     tepatnya pada 15 Agustus 2012 pun gagal menjumpai
     Nibiru padahal seharusnya ia berada di rasi Columba dan
     sama terangnya dengan Sirius (magnitudo semu -1,4),
     bintang terterang di langit malam. Dengan dua
     pengamatan dilaksanakan terpisah (dalam tempat dan
     waktu) dan oleh pengamat berbeda namun sama-sama
     tidak menjumpai hasil positif, maka dapat disimpulkan
     bahwa planet Nibiru itu tidak ada.

                                                               Atas: simulasi posisi Nibiru (lingkaran putus-putus)
                                                               pada 23 Desember 2011 di samping galaksi Awan
                                                               Magellan Kecil (3). Bawah : hasil pengamatan di
                                                               observatorium Paranal (Chile) pada saat yang sama,
                                                               Awan Magellan Kecil teridentifikasi namun Nibiru
                                                               tidak, padahal seharusnya ada dalam lingkaran putus-
                                                               putus. Sumber : Sudibyo, 2012.

                                                                       Faktor lain yang memperkuat kesimpulan di atas
                                                               adalah gravitasi. Dengan ukuran menyamai Saturnus,
                                                               maka apabila Nibiru tersusun oleh materi-materi ringan
                                                               dengan kerapatan (massa jenis) menyamai air, ia akan
     Hasil pengamatan rasi Columba dari Kebumen
     (Indonesia) pada 15 Agustus 2012 (kiri) dengan            memiliki massa setara 133 Bumi kita. Dengan demikian
     simulasi rasi Columba pada saat sama berdasarkan
                                                               massa Nibiru bahkan melebihi massa Saturnus, sehingga
     Starry Night (kanan). Bintang Canopus dinyatakan
     dalam inset. Rasi Columba memiliki bintang-bintang        gravitasinya pun bakal lebih besar. Dan bila Nibiru beredar
     yang serupa antara pengamatan dan simulasi,
     terkecuali eksistensi Nibiru. Simulasi menyarankan        mengelilingi Matahari dengan mengikuti profil orbitnya,
     adanya Nibiru, yang lebih terang dari Canopus.            maka tatkala memasuki kawasan planet-planet dalam
     Namun pengamatan tidak menunjukkan
     keberadaannya dimana seharusnya ada di dalam              tata surya, gravitasinya akan mendestabilisasi posisi
     area lingkaran kuning. Sumber : Sudibyo, 2012             planet-planet sehingga memunculkan anomali. Salah
                                                               satu anomalinya adalah berbedanya posisi planet hasil
                                                               pengamatan dengan hasil perhitungan.




10   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
pengamatan dengan hasil perhitungan.
              Faktanya ternyata tidak dijumpai anomali demikian. Pengamatan Jupiter pada 15 Agustus 2012 misalnya,
     menunjukkan bahwa planet Jupiter ternyata tepat berada pada posisi sesuai dengan yang diperhitungkan model
     matematis tata surya, yakni di dalam rasi Taurus berdekatan dengan gugus bintang Pleiades. Padahal jika Nibiru memang
     ada, saat itu ia berjarak 2,5 SA dari Matahari sehingga seharusnya sudah menyebabkan pergeseran posisi Jupiter.
              Mengingat keterbatasan tempat, hanya dua pengamatan di atas saja yang bisa dicantumkan dalam tulisan ini di
     antara sekian banyak pengamatan terhadap Nibiru lainnya. Namun semuanya memiliki satu kesimpulan yang sama,
     bahwa planet Nibiru itu tak ada di langit. Planet Nibiru hanyalah hantu yang mengembara dalam angan-angan
     (sebagian) manusia khususnya pengusung Kiamat 2012, namun tak ada dalam kenyataan.


     Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :

     Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik


                                                                                                       Hasil pengamatan
                                                                                                       Kebumen (Indonesia)
                                                                                                       pada 15 Agustus 2012
                                                                                                       (atas) dengan simulasi
                                                                                                       posisi Jupiter pada saat
                                                                                                       sama berdasarkan Starry
                                                                                                       Night (bawah). Hasil
                                                                                                       simulasi ternyata
                                                                                                       bersesuaian dengan hasil
                                                                                                       pengamatan dimana
                                                                                                       Jupiter terletak di dekat
                                                                                                       gugus bintang Pleiades
                                                                                                       dan bintang Aldebaran.
                                                                                                       Kesesuaian ini
                                                                                                       menunjukkan tidak ada
                                                                                                       anomali dalam pergerakan
                                                                                                       Jupiter.

                                                                                                       Sumber : Sudibyo, 2012.




11   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Liputan Khusus



       Gerhana, Transit dan
       Bumi Gelap
                                                                                                 Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo




       I
            su Kiamat 2012 juga mengklaim bahwa Bumi bakal         Matahari bila dilihat dari Bumi, maka terjadilah fenomena
            tidak menerima sinar Matahari selama tiga hari         konjungsi. Dalam peristiwa konjungsi kita akan
            berturut-turut sejak 23 hingga 25 Desember 2012        menyaksikan benda langit tersebut segaris lurus dengan
            mendatang. Ini disebabkan oleh adanya benda            Matahari di langit dalam jarak pisah (elongasi) paling
       langit asing yang menempati posisi di antara Bumi dan       kecil.
       Matahari. Selain itu pada saat yang sama juga terjadi                Jika konjungsi terjadi tatkala benda langit
       kesejajaran seluruh planet dalam tata surya kita.           tersebut tepat berada di titik nodal orbitnya sehingga
       Semuanya berkontribusi pada tertahannya sinar Matahari      tepat berada di ekliptika, maka terjadilah kesejajaran
       sehingga Bumi bakal gelap gulita tanpa mendapatkan          penuh (syzygy). Pada kesejajaran penuh ini Matahari,
       cahaya baik di kala siang maupun malam. Seperti biasa,      Bumi dan benda langit asing tepat berada dalam satu
       peristiwa ini juga disebut-sebut bakal diikuti rangkaian    garis lurus ditinjau dari semua dimensi. Kita di Bumi
       bencana alam dalam skala kolossal.                          menyaksikannya sebagai fenomena berimpitnya Matahari
                Isu Bumi bakal gelap selama tiga hari penuh        dan benda langit tersebut dalam satu titik yang sama.
       sekilas menemukan pembenarannya dengan kesejajaran          Karena Matahari bukanlah obyek berbentuk titik
       penuh (syzygy) antara Merkurius dan Venus yang              melainkan sebagai cakram bercahaya yang berdiameter
       menciptakan transit Merkurius. Namun jika pengertian        sudut (apparent) tertentu, maka bergantung kepada
       kesejajaran beserta implikasinya sebagai gerhana dan        diameter sudut benda langit tersebut akan terjadi
       transit dieksplorasi lebih lanjut dalam perspektif          fenomena gerhana atau transit.
       astronomi, nyatalah bahwa klaim Bumi gelap selama tiga               Kesejajaran penuh menjadi gerhana jika diameter
       hari itu tak memiliki dasar ilmiah.                         sudut benda langit tersebut menyamai atau bahkan lebih
                                                                   besar dibanding diameter sudut Matahari sehingga
       Gerhana dan Transit                                         mampu membentuk kerucut bayangan inti (umbra) dan
                Sebagai benda langit yang berjarak terhadap        tambahan (penumbra). Jika kita berada dalam kawasan
       Matahari, ruang di antara Bumi dan Matahari berpotensi      umbra, maka kita akan mengalami kegelapan karena
       ditempati benda langit lain dalam beragam ukuran yang       terhalanginya cahaya Matahari. Meski dimensi benda
       kebetulan melintas dalam menyusuri orbitnya. Benda          langit lebih kecil dari Matahari bahkan lebih dari Bumi,
       langit itu bisa berupa Bulan, planet (yaitu Merkurius dan   situasi gerhana dapat terjadi bilamana benda langit
       Venus), asteroid dan komet. Jika benda langit tersebut      tersebut berjarak demikian rupa sehingga suatu titik di
       menempati garis bujur ekliptika yang sama dengan            Bumi akan melihatkan memiliki diameter sudut yang


  12   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
sama atau lebih besar dari Matahari. Inilah mengapa         Kesejajaran
     Bulan mampu menimbulkan Gerhana Matahari.                            Bila fenomena gerhana dan transit itu
                                                                 diimplementasikan terhadap isu Bumi bakal gelap selama
                                                                 tiga hari berturut-turut, maka satu-satunya konfigurasi
                                                                 yang memungkinkan hanyalah gerhana yang analog
                                                                 Gerhana Bulan. Secara sederhana, agar Bumi gelap
                                                                 sepenuhnya maka harus ada benda langit lain yang lebih
                                                                 besar dibanding Bumi dan menempatkan diri di antara
                                                                 Bumi dan Matahari. Namun faktanya ternyata tak ada
                                                                 benda langit yang seperti itu (lihat artikel “Bumi Tak Bakal
     Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari (tak            Gelap Selama Tiga Hari”).
     tergambar di sini) dalam kesejajaran penuh sebagai
     Gerhana Matahari. Sumber : Sudibyo, 2012.                            Bagaimana dengan transit? Peristiwa transit
                                                                 signifikan yang terakhir dialami Bumi adalah Transit Venus
             Dimensi Bulan yang lebih kecil dibanding Bumi       6 Juni 2012 lalu. Sementara peristiwa transit signifikan
     membuat hanya sedikit permukaan Bumi yang                   berikutnya adalah Transit Merkurius 9 Mei 2016
     tergelapkan kala terjadi Gerhana Matahari. Berbeda          mendatang. Transit disebut signifikan jika melibatkan
     halnya bila posisinya dibalik seperti dalam peristiwa       planet, dalam hal ini Merkurius dan Venus, karena mereka
     Gerhana Bulan. Dengan dimensi Bumi yang lebih besar,        memiliki diameter sudut signifikan bila dibandingkan
     maka seluruh bagian permukaan Bulan dapat memasuki          asteroid/komet. Dan di antara Juni 2012 hingga Mei 2016
     kerucut umbra sehingga seluruh bagian Bulan bakal           Bumi tidak mengalami transit signifikan apapun. Jika
     tergelapkan.                                                beralih ke Venus, pada 18 Desember 2012 mendatang
             Jika diameter sudut benda langit itu jauh lebih     memang bakal terjadi transit Merkurius, tepatnya pada
     kecil dibanding Matahari maka terjadilah transit. Dalam     pukul 04:44-10:32 UT. Namun transit Merkurius itu hanya
     peristiwa ini kita di Bumi hanya akan menyaksikan bintik    terjadi di antara Venus saja, tidak melibatkan Bumi kita.
     hitam kecil beringsut 'menyeberangi' cakram Matahari.
     Inilah yang terjadi dalam transit Venus 2012 lalu. Meski
     dimensi Venus hampir menyamai Bumi, namun besarnya
     jarak Bumi-Venus menyebabkan diameter sudut Venus
     hanya 1/30 Matahari sehingga hanya 0,01 % cakram
     Matahari yang tertutupi oleh bundaran Venus. Jika Venus
     digantikan oleh Merkurius ataupun asteroid/komet
     tertentu, maka transit serupa pun bakal terjadi. Meski
     konfigurasinya hampir serupa, namun kerucut umbra
                                                                 Perbandingan kenampakan Matahari dalam Transit
     transit amat jauh dari Bumi sehingga tak terjadi fenomena
                                                                 Venus (kiri) dan Gerhana Matahari (kanan).
     kegelapan mirip gerhana, apalagi melebihinya.               Tergelapkannya Bumi hanya terjadi dalam gerhana.
                                                                 Sumber : Gunawan dkk, 2012




13   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Liputan Khusus


       Bumi Tak Bakal                                                      Kecuali Matahari, benda langit terbesar dalam
                                                                  tata surya kita adalah planet Jupiter yang memiliki dimensi
                                                                  143.000 km. Jika benda langit asing dalam konfigurasi


       Gelap Selama                                               kesejajaran tersebut memiliki dimensi setara Jupiter, maka
                                                                  ia harus terletak pada jarak maksimal 14,08 juta km dari
                                                                  Bumi atau sepertiga jarak Bumi-Venus. Dengan
       Tiga Hari                   Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo
                                                                  mengabaikan nilai iklinasi orbitnya dan menganggap
                                                                  benda langit asing itu sedang menempati perihelionnya
                                                                  serta mempertimbangkan nilai eksentrisitas orbit planet
                                                                  tata surya kita yang bernilai antara 0,1 hingga 0,3 maka




       U
                    ntuk membuktikan apakah benar Bumi            benda langit asing seukuran Jupiter itu secara kasar
                    bakal mengalami kegelapan total selama        haruslah mengedari Matahari dalam orbit lonjongnya
                    tiga hari berturut-turut, maka satu-satunya   yang melampar di antara orbit Bumi dan Mars.
                    konfigurasi yang memungkinkan adalah                   Profil orbit sedemikian rupa akan menimbulkan
       gerhana. Mari modifikasi sedikit konfigurasi Gerhana       dua masalah serius. Pertama, jika permukaan benda langit
       Matahari dengan menambahkan persyaratan, bahwa             asing itu memiliki albedo 4 % atau lebih gelap dibanding
       agar segenap Bumi tergelapkan selama waktu tertentu,       batubara/aspal, maka pada bulan Desember 2012 ini
       maka Bulan harus digantikan benda langit lain yang         seharusnya ia sudah memiliki jarak sudut 50-60 terhadap
       mutlak harus berdimensi lebih besar dibanding Bumi.        Matahari dengan kecemerlangan menyamai Bulan
       Dengan demikian terbentuk konfigurasi kesejajaran          separuh (magnitudo semu -9). Dalam astronomi, benda
       penuh Matahari-benda langit asing-Bumi.                    langit dengan kecemerlangan seperti itu seharusnya
                                                                  sangat mudah dilihat bahkan di siang hari sekalipun. Dan
                                                                  pada jarak sudut tersebut, seharusnya benda langit asing
                                                                  seukuran Jupiter itu baru akan terbenam di kaki langit
                                                                  barat dalam 3-4 jam setelah terbenamnya Matahari, atau
                                                                  pada pukul 21:00-22:00 WIB. Sehingga seharusnya setiap
                                                                  malam setelah terbenamnya Matahari kita akan
                                                                  menyaksikan benda langit seterang Bulan separuh di
                                                                  langit barat. Kenyataannya, hal ini ternyata tak pernah
                                                                  teramati di langit.
                                                                           Sementara masalah serius kedua mirip dengan
                                                                  kasus Nibiru (lihat liputan khusus pada artikel “Berburu
       Gambaran konfigurasi posisi Bumi, benda langit asing       Hantu Nibiru”). Dengan menganggap benda langit asing
       dan Matahari (tak tergambar di sini) dalam
                                                                  seukuran Jupiter itu tersusun oleh materi sangat ringan
       kesejajaran penuh agar bisa terjadi situasi Bulan
       gelap selama rentang waktu tertentu. Agar hal itu bisa     dengan massa jenis menyamai air (1 g/cc), maka ia bakal
       terjadi, maka benda langit asing harus jauh lebih
       besar dibanding Bumi. Sumber : Sudibyo, 2012.              memiliki massa sebesar 256 kali Bumi kita. Dengan massa
                                                                  sedemikian massif, gravitasinya jelas bakal cukup massif



  14   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
pula sehingga bakal mendestabilisasi keseimbangan gravitasi di tata surya khususnya di bagian dalam tempat Bumi dan
     planet-planet tetangga dekatnya (Merkurius, Venus dan Mars) berada. Imbasnya yang paling sederhana adalah bakal
     terjadinya ketidakteraturan gerak Bumi, sehingga setahun di Bumi tak lagi berusia 365,25 hari namun dapat lebih besar
     maupun lebih kecil secara dinamik dari waktu ke waktu. Sehingga panjang tahun 2009 bakal berbeda dengan 2010 dan
     demikian pula dengan 2011. Faktanya, hal tersebut ternyata juga tidak terjadi.
             Sehingga kisah bakal gelapnya Bumi selama tiga hari berturut-turut hanyalah kabar-bohong yang tak memiliki
     landasan ilmiah terpercaya dari perspektif astronomi.




     Jika memang pada 23-25 Desember 2012 kelak Bumi bakal gelap selama tiga hari penuh, maka pada Minggu
     18 November 2012 pukul 21:00 WIB lalu seharusnya langit barat dihiasi Bulan dan benda langit asing seukuran
     Jupiter yang dikodekan dengan Jup01 hingga Jup03 (masing-masing untuk estimasi orbit dengan eksentrisitas
     0,1 hingga 0,3). Benda langit asing itu harus lebih terang ketimbang Bulan sabit saat itu. Nyatanya observasi
     tidak menunjukkan eksistensi benda langit asing tersebut. Sumber : Sudibyo, 2012



15   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Ragam




        Bila Komet Menjadi
        Kambing Hitam
                                                                                                  Oleh : Eko Hadi Gunawan

                Selain Nibiru, komet juga menjadi salah satu      beberapa hari kemudian terjadilah gempa besar Achaea
        obyek yang diklaim bakal berperan besar dalam Kiamat      yang menghancurkan kota Helice dan Buris dengan
        2012, dimana Bumi bakal ditumbuk oleh sebuah komet.       menelan banyak korban. Oleh Aristoteles, peristiwa ini
        Karena melejit dengan kecepatan luar biasa tinggi,        dinyatakan sebagai hubungan kausal antara komet dan
        tumbukan tersebut bakal melepaskan energi sangat besar    petaka pada manusia. Di seberang Samudera Atlantik
        hingga memicu petaka global di sekujur penjuru            persepsi yang sama pun tumbuh, misalnya pada
        permukaan Bumi. Peristiwa tersebut mengulangi saat-saat   peradaban Aztec. Saat raja Montezuma menyaksikan
        musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun silam. Korban     sebuah komet terang di langit (1571), ia dan
        jiwa manusia dan makhluk hidup lainnya bakal berjatuhan   penasehatnya gelisah bukan kepalang. Kegelisahan itu
        dalam jumlah tak terperi.                                 seakan menemukan justifikasinya tatkala hanya dalam
                Namun, benarkan demikian?                         dua tahun berselang hampir seluruh sendi peradaban
                                                                  Aztec hancur lebur seiring penaklukan kejam oleh para
        Beban Sejarah                                             pejelajah Eropa.
                Dibandingkan planet-planet, Bulan dan bintang-            Pun demikian halnya di Indonesia. Kemunculan
        gemintang gemerlapan di langit malam yang senantiasa      komet Ikeya-Seki (1965-1966) yang sangat terang di
        memukau       manusia,      komet      atau   bintang     langit kerap dikait-kaitkan dengan peristiwa G 30 S dan
        berekor/berambut menjadi satu-satunya benda langit        tragedi berdarah yang menyertainya. Juga dengan
        yang dilihat dengan pandangan mata penuh ketakutan.       kemunculan komet Hale-Bopp (1997), yang dihubung-
        Aneka ragam peradaban manusia menganggap komet            hubungkan dengan krisis multidimensi yang berujung
        sebagai benda langit yang menjadi pertanda bakal          pada tumbangnya Orde Baru. Hanya sedikit peradaban
        datangnya suatu petaka bagi manusia.                      yang berpendapat berbeda, salah satunya adalah
                Beban sejarah yang disandang benda langit nan     peradaban Islam yang mengaitkan kenampakan sebuah
        eksotik ini nampaknya berakar dari masa 2.300 tahun       komet (yakni komet Halley di langit Makkah pada awal
        silam kala sebuah komet sangat terang dengan perkiraan    masa kenabian Rasulullah SAW) dengan perenungan asal
        diameter inti kometnya sebesar 100 km (bandingkan         muasal manusia, sia-sianya sikap takabur dan besarnya
        dengan inti komet Halley yang 'hanya' 18 km) muncul       kekuasaan Allah SWT. Pengetahuan mendalam manusia
        menerangi langit malam. Ephorus dari Cymea dan            akan komet baru saja diperoleh akhir-akhir ini terutama
        Callisthenes dari Olynthus, keduanya dari Yunani,         tatkala wahana antariksa Giotto (1986) berhasil terbang
        mencatat kemunculannya yang memukau. Berselang            melintas inti komet Halley dalam jarak hanya 500 km. Ia


  16    | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
menyajikan data dan fakta akan komet yang tak pernah    yang cukup rapuh. Demikian rapuhnya sehingga tekanan
     dibayangkan manusia sebelumnya.                         angin Matahari sanggup menyebabkan inti komet
                                                             terpecah-belah.
                                                                     Tatkala mendekati Matahari dalam perjalanannya
                                                             menyusuri orbitnya untuk mencapai perihelion,
                                                             kombinasi panas dan hembusan angin Matahari
                                                             menyebabkan sebagian permukaan komet menyublim
                                                             dan melepaskan materi-materi ringan dalam wujud uap
                                                             air, karbon dioksida, karbon monoksida, sianida, amonia,
                                                             metana, metanol, formalin, etanol dan etana bercampur
                                                             dengan butir-butir pasir dan lempung yang sehalus
                                                             bedak. Hembusan angin Matahari menyebabkan partikel-
                                                             partikel materi tersebut terlontar ke angkasa menjauhi inti
                                                             komet dan menampakkan bentukan ekor, satu-satunya
                                                             benda langit yang memperlihatkan karakteristik
                                                             demikian. Hembusan angin Matahari pula yang
                                                             menyebabkan komet memiliki medan magnet meski
                                                             sangat lemah dan bersifat eksternal. Kecilnya ukuran inti
                                                             komet menyebabkan tidak terjadinya mekanisme
                                                             magnetohidrodinamik yang membuat komet tidak
                                                             memiliki medan magnet internal.


                                                             Remuk
                                                                     Dengan demikian, berlawanan dengan persepsi
                                                             umum, (inti) komet sejatinya berukuran kecil, rapuh,
     Kemunculan komet Hale-Bopp (1997), yang
     dihubung-hubungkan dengan krisis multidimensi yang      berkerapatan rendah (sehingga gravitasinya pun sangat
     berujung pada tumbangnya Orde Baru.
                                                             rendah) dan tidak memiliki medan magnet sendiri kecuali
     Sumber : Philipp Salzgeber, 1997
                                                             dirangsang angin Matahari. Sifat-sifat demikian
     Rapuh                                                   membuat melintasnya sebuah komet di dekat Bumi tidak
             Meski dimensinya hampir serupa dengan           lantas diikuti dengan munculnya bencana di Bumi.
     asteroid, namun sifat fisis komet sungguh bertolak-     Apalagi jarak perlintasan terdekat sebuah komet
     belakang. Komet, khususnya inti komet, tersusun oleh    umumnya cukup besar (pada orde ratusan ribu hingga
     materi sangat ringan berselubung es sehingga memiliki   jutaan kilometer) sehingga tak ada mekanisme fisis yang
     kepadatan rendah, bahkan lebih rendah daripada air.     bisa mengaitkan perlintasan komet dengan bencana di
     Konsekuensinya gaya ikat antar butir-butir materi       Bumi.
     penyusun komet jauh lebih lemah dibanding asteroid              Satu-satunya cara agar komet dapat
     ataupun planet, sehingga komet merupakan benda langit   mendatangkan bencana di Bumi adalah lewat peristiwa



17   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
tumbukan benda langit, dimana orbit komet tersebut           sulit diamati dengan teleskop. Fenomena pecah dan
     berpotongan dengan orbit Bumi sehingga komet                 hancurnya komet akibat tekanan badai Matahari kerap
     langsung mengarah ke Bumi. Karena kecepatan relatifnya       dijumpai. Peristiwa terkini adalah terpecah-belahnya
     cukup besar, dimana sebuah komet yang sangat lambat          komet Hergenrother menjadi sedikitnya 4 kepingan besar
     pun bakal melaju secepat 40.000 km/jam saat menumbuk         pada September-Oktober 2012 lalu.
     Bumi, maka energi tumbukannya pun bakal sangat besar.
     Besarnya energi tumbukan membuat titik target
     tumbukannya tergerus menjadi kawah sembari
     menyemburkan debu produk tumbukan ke atmosfer.
     Sebaran debu inilah yang lantas meredam sinar Matahari
     ke permukaan Bumi hingga tumbuh-tumbuhan pun mati
     karena tak sanggup berfotosintesis yang berujung pada
                                                                  "Cerutu” debu sisa komet Elenin yang habis diterpa
     kematian massal para konsumennya.                            badai matahari dalam cahaya visual (kiri) dan
             Maka sebuah komet yang sedang melaju tenang          pewarnaan kontras oleh komputer (kanan) guna
                                                                  memperlihatkan detailnya.
     di orbitnya takkan berefek apapun bagi Bumi. Sebaliknya      Sumber : Remanzacco Observatory, 2011.
     justru komet tersebut dapat mendadak remuk dan
     menghilang dari peredaran meski sedang melaju dalam
     orbitnya. Bukan karena Bumi atau planet-planet lainnya       Komet Saat Ini
     mengenakan gravitasinya pada sang komet, namun akibat                  Kiamat 2012 mengklaim komet Elenin bakal
     tingginya tekanan dari Matahari khususnya dalam              menubruk Bumi pada Desember 2012 ini. Namun komet
     peristiwa badai Matahari.                                    tersebut justru sudah hancur lebur di langit. Dan kini sisa-
             Inilah yang dialami komet Elenin. Kiamat 2012        sisa komet Elenin secara teoritis telah berada sejauh 770
     mengklaim komet yang ditemukan oleh Leonid Elenin            juta km dari Bumi atau lebih jauh ketimbang jarak Bumi ke
     (Rusia) pada 10 Desember 2010 itu bakal menumbuk             orbit Jupiter.
     Bumi pada bulan Desember 2012 dan mendatangkan                         Dengan telah hancurnya dan demikian jauhnya
     bencana tak terperi. Faktanya komet ini ternyata mencapai    komet Elenin dari Bumi, adakah komet lain yang bisa
     titik perihelionnya setahun lebih dulu dibanding klaim       menggantikannya guna menubruk Bumi pada Desember
     Kiamat 2012, yakni pada 10 September 2011 dan                2012 ini?
     selanjutnya menempati jarak terpendek ke Bumi pada 16                  Sayangnya, tidak ada. Secara statistik rata-rata
     Oktober 2011. Jarak terpendeknya pun tergolong jauh          hampir setiap tiga hari sekali kita menjumpai satu komet
     yakni 35 juta km (91 kali lipat jarak Bumi-Bulan). Awalnya   baru yang tak pernah dikenal sebelumnya. Namun tak
     kalangan astronom memprediksi komet ini bakal cukup          satupun yang memiliki orbit berpotongan dengan orbit
     terang untuk disaksikan di langit malam. Namun partikel-     Bumi. Sehingga ketika komet yang berpotensi menubruk
     partikel badai Matahari 20 Agustus 2011 menghantam           saja tidak ada, bagaimana bisa tubrukan itu akan terjadi?
     komet Elenin dengan telak hingga komet pun remuk             Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi
     seremuk-remuknya menjadi batu dan debu beragam               Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta :
     ukuran yang menyebar di langit, menjadikannya sangat         Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik.




18   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Ragam



        Toutatis yang (Nyaris)
        Bikin Mringis                                                                                 Oleh : Muh. Ma’rufin Sudibyo




        C
                     . Pollas sedang tenggelam dalam rutinitas         Jupiter (1 : 3) dan dengan Bumi (4:1). Sehingga setiap kali
                     menganalisa hasil observasi teleskop Schmidt      Jupiter mengelilingi Matahari tepat 1 kali, Toutatis sudah
                     0,9 m di Observatorium de la Cote d'Azur          mengelilingi Matahari tepat 3 kali. Karena berulang-ulang
                     (Perancis) pada 4 Januari 1989 kala matanya       beredar di dekat Venus, Bumi dan Jupiter maka orbit
        menemukan hal tak biasa. Di antara timbunan foto yang          Toutatis cukup terganggu sehingga bersifat dinamis.
        diambil Alain Maury dan Derral Mulholland saat observasi               Sebagai asteroid kelompok Apollo yang
        astrometrik satelit-satelit redup Jupiter, terdapat sejumlah   beresonansi orbital dengan Bumi, maka Toutatis berulang
        lempengan foto yang menampilkan garis putih                    kali melintas-dekat planet ini. Perlintasan terdekat terjadi
        memanjang. Karena tiap foto diproduksi lewat bukaan            pada 29 September 2004 silam, saat asteroid melejit
        rana yang lama, maka garis memanjang menunjukkan               hanya sejauh 1,6 juta km dari Bumi (4 kali jarak Bumi-
        adanya benda langit yang bergerak relatif cukup cepat          Bulan), terdekat sejak 1353. Observasi berbasis teleskop
        sehingga kemungkinan besar dekat dengan Bumi.                  radio saat perlintasan-dekat 1992 dan 1996 memastikan
                Analisis menyimpulkan benda tersebut adalah            hingga 500 tahun mendatang asteroid ini tidak memiliki
        asteroid dan kemudian dikodekan sebagai 1989 AC.               peluang bersinggungan dengan Bumi. Observasi teleskop
        Tatkala dibandingkan dengan basis data asteroid, segera        radio Goldstone (AS) saat perlintasan-dekat 1992 dan
        diketahui orbit asteroid 1989 AC ternyata identik dengan       1996 dengan gelombang radar menyajikan hasil
        asteroid 1934 CT yang pertama kali teramati pada 10            mencengangkan. Berlawanan dengan anggapan semula,
        Februari 1934 namun kemudian menghilang. Asteroid              ternyata Toutatis memiliki bentuk sangat ganjil. Dengan
        1989 AC/1934 CT ini selanjutnya diberi nama Toutatis,          dimensi ellipsoid 4,3 x 2,6 x 1,7 km asteroid ini berbentuk
        merujuk tokoh mitologi bangsa Kelt (Eropa utara) dan           mirip kentang. Lebih tepatnya mirip dua gumpalan batu
        diberi nomor urut 4179.                                        yang dilekatkan menjdi satu di titik tertentu. Dengan
                                                                       densitas 2,1 g/cc, Toutatis diperkirakan memiliki massa 50
        Pelintas-dekat                                                 milyar ton.
                Toutatis mengedari Matahari dalam orbit lonjong                Pada tahun ini perlintasan-dekat Toutatis akan
        dengan perihelion 140,2 juta km, aphelion 616,5 juta km,       terjadi pada Rabu 12 Desember 2012 pukul 13:40 WIB
        inklinasi orbit 0,5 derajat dan periode orbital 4,02 tahun.    dengan jarak perlintasan sejauh 6,95 juta km (18 kali lipat
        Ia beredar di antara orbit Venus dan Jupiter sehingga          jarak Bumi-Bulan). Saat itu titik terdekat Toutatis ke Bumi
        tergolong ke dalam kelompok Apollo atau Alinda.                adalah Samudera Pasifik bagian tengah. Pada saat itu
        Uniknya, Toutatis mengalami resonansi orbital dengan           Toutatis diperkirakan hanya nampak sebagai bintik cahaya


  19    | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
dengan magnitudo semu maksimum +8, sehingga tetap              dari titik tumbuknya saja gelombangnya masih setinggi
     sulit diamati mata tanpa menggunakan alat bantu                36 meter dengan kelajuan 200 km/jam.
     apapun. Dengan jarak lintas demikian maka potensi                        Masalah paling serius yang dihadapi Bumi jika
     tumbukannya dengan Bumi adalah nol. Sehingga tak ada           Toutatis menumbuk adalah gangguan lingkungan.
     potensi bahaya bagi Bumi pada saat ini, apalagi dikait-        Dengan asumsi 6,25 % massa asteroid adalah Belerang,
     kaitkan dengan isu Kiamat 2012.                                maka tumbukan Toutatis bakal menyemburkan 576 juta
                                                                    ton aerosol asam sulfat ke atmosfer yang bakal
                                                                    membumbung tinggi hingga lapisan stratosfer. Di
                                                                    stratosfer mereka terdistribusi homogen ke segenap
                                                                    penjuru membentuk selapis tabir surya yang bakal
                                                                    menghalangi sinar Matahari ke Bumi. Jika ukuran rata-
                                                                    rata aerosol 0,1 mm, maka tabir surya itu akan
                                                                    menyebabkan penurunan suhu permukaan Bumi sebesar
                                                                    7 derajat Celcius dari semula. Akibatnya penguapan dan
                                                                    hujan pun bakal berkurang sehingga mengacaukan iklim.
                                                                              Kekacauan ini bakal menyebabkan tumbuhan
                                                                    dan hewan yang tak resisten bertumbangan, memicu
                                                                    kematian massal dalam skala global. Sebagai
                                                                    pembanding, tatkala terjadi Letusan Tambora 1815

     Model bentuk asteroid Toutatis berdasarkan data-data           (energinya 61 kali lebih rendah dibanding tumbukan
     observasi teleskop radio pada 1996. Sumber : NASA,             Toutatis), terjadi penurunan suhu sebesar 1 derajat Celcius
     1996.
                                                                    yang berimbas pada jatuhnya korban jiwa sebanyak
     Dampak                                                         100.000 orang. Inilah yang menjadikan Toutatis tetap
             Andaikata Toutatis tak hanya melintas-dekat            diklasifikasikan sebagai asteroid berpotensi bahaya
     namun menubruk Bumi, dampaknya luar biasa. Jika jatuh          sehingga selalu dimonitor. Pada perlintasan-dekat 2012
     di daratan sedimen (batuan yang mewarnai 75 %                  ini, Toutatis tak hanya diamati sejumlah telesko dan
     permukaan Bumi kita), bakal terjadi pelepasan sedahsyat        teleskop radio saja, melainkan juga oleh wahana antariksa
     1,68 juta megaton TNT (setara 84 juta butir bom nuklir         tak berawak Chang'e 2 (Cina) yang baru saja usai
     Hiroshima). Energi sedemikian besar bakal mengoyak titik       menjalankan tugasnya di orbit Bulan.
     targetnya sehingga terbentuk kawah tumbukan kompleks           Referensi :

     berdiameter 39 km diiringi pelepasan panas sanggup             1.Collins dkk. 2005. Earth Impact Effects Program : A Web–based

     membakar obyek dan menimbulkan luka bakar hingga               Computer Program for Calculating the Regional Environmental

     sejauh 700 km dari titik targetnya. Di saat yang sama          Consequences of a Meteoroid Impact on Earth. Meteoritics &

     gelombang kejutnya bakal melanda hingga sejauh 1.300           Planetary Science 40, no. 6 (2005), 817–840.

     km dari titik targetnya. Jika titik targetnya berupa lautan,   2. Rampino. 2002. Supereruptions as a Threat to Civilizations on

     kolom air samudera akan bereaksi membentuk                     Earth-like Planets. Icarus no 156 (2002), 562–569..

     megatsunami dahsyat sehingga pada jarak 10.000 km



20    | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Spektrum




       Ketika Mentari
       Menghembuskan
       Badainya                                                                                       Oleh : Erni Latifah Wulandari




       S
                   iapa yang tak mengenal Matahari? Inilah satu-      luar biasa. Setiap detiknya Matahari mengonversi
                   satunya bintang di dalam sistem tata surya kita.   Hidrogen menjadi Helium dalam reaksi fusi termonuklir
                   Keberadaan Matahari menjadi sangat penting         berantai yang diimbangi kehilangan massa sebesar 4,28
                   karena peranannya sebagai pusat orbit planet-      juta ton. Sesuai dengan kesetaraan massa dan energi
       planet beserta segenap anggota tata surya kita lainnya.        dalam bentuk: E = mc2, maka kehilangan energi tersebut
       Meski jika dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya         berubah menjadi energi yang besarnya setara dengan
       yang berserakan di seantero penjuru jagat raya ini,            ledakan 4,6 trilyun butir bom nuklir Hiroshima secara
       Matahari sebenarnya bukanlah bintang istimewa. Sang            serempak.
       Mentari itu lebih merupakan bintang biasa yang tergolong
       berusia paruhbaya. Ia menjadi bagian dari keluarga             Bintik Matahari
       bintang G yang mencakup 8 % dari total pupolasi bintang-                 Seluruh massa Matahari merupakan gas
       bintang dalam jagat raya. Di lua Matahari masih banyak         dengan kepadatan yang berbeda-beda di antara lapisa-
       terdapat bintang tetangga yang jauh lebih besar baik           lapisannya, meski tekanan ekstrim di inti Matahari
       dalam dimensi (ukuran) maupun pancaran energinya,              menyebabkan gas-gas terkompresi demikian hebat
       misalnya Antares, Betelgeuse, Canopus, Rigel dan               sehingga membentuk cairan superpanas dengan suhu 14
       Aldebaran                                                      juta Kelvin. Segenap massa Matahari dapat bertahan dan
                 Meski demikian bagi tata surya kita Matahari         berkumpul di satu titik sebagai hasil tarikan gravitasi yang
       adalah bintang yang tak biasa. Inilah obyek terbesar dan       ditunjang kungkungan medan magnetik Matahari yang
       termassif dalam tata surya kita. Dibandingkan dengan           sangat kuat.
       dimensi Bumi, Matahari adalah 109 kali lebih besar dan                   Energi Matahari yang diproduksi di dalam inti
       1,295 juta kali lipat lebih bervolume. Massa Matahari          dihantarkan keluar melalui lapisan radiatif menuju lapisan
       adalah luar biasa besarnya hingga mencapai 333.000 kali        konvektif hingga akhirnya mencapai permukaan
       lipat massa Bumi kita. Demikian besar massanya sehingga        (fotosfer). Aliran konvektif ini mirip aliran air yang sedang
       tekanan yang diderita inti Matahari sangat besar sehingga      dididihkan dalam panci, sehingga di permukaannya
       memiliki suhu sangat tinggi. Suhu sangat tinggi inilah         terbentuk gelembung-gelembung gas (granulae).
       yang menggerakkan reaksi fusi termonuklir secara               Sepanjang terjadinya aliran konvektif juga terjadi
       berkesinambungan dengan produksi energi dalam skala            mekanisme magnetohidrodinamik yang produk akhirnya




  21   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
adalah terbentuknya garis-garis gaya magnetik Matahari       menyebabkan terjadi akumulasi energi setempat. Dan
     dengan kuat medan magnet sangat besar.                       tatkala sudah mencapai klimaksnya dimana bintik
               Sebagai gas, Matahari memiliki pola rotasi yang    Matahari tak lagi mampu menampung energi yang
     berbeda antara bagian khatulistiwa dengan bagian             terbendung itu, maka lepaslah ia sebagai muntahan
     kutubnya. Kawasan khatulistiwa Matahari beredar              proton dan elektron. 'Muntahan' ini disebut angin
     mengelilingi sumbu rotasi Matahari dengan periode 25,4       Matahari jika dalam jumlah normal (yakni rata-rata 1,6
     hari. Sedangkan kawasan kutubnya membutuhkan waktu           juta ton/detik). Sebaliknya jika sangat besar disebut
     lebih lama, yakni 36 hari. Beda rotasi dan sifat gas ini     sebagai badai Matahari, khususnya jika didului peristiwa
     menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari turut         ledakan magnetik (flare) yang dilanjutkan dengan
     terseret dalam pola rotasi yang berbeda antara               terlucutinya sejumlah massa atmosfer teratas Matahari
     khatulistiwa dan kutub. Sehingga implikasinya garis-garis    (korona) yang dikenal sebagai CME (coronal mass
     gaya magnetik Matahari itu sering terpuntir seperti          ejection) untuk kemudian menghempas menuju tepian
     benang ruwet sehingga terpaksa menonjol keluar dari          tata surya.
     fotosfer memasuki atmosfer bawah (kromosfer) dalam
     bentuk juntaian (loop). Observasi teleskopik akan            Badai Matahari
     menyaksika juntaian ini sebagai area yang lebih gelap                  Badai Matahari merupakan lontaran massa
     dibanding sekitarnya. Area inilah yang disebut sunspot       Matahari dalam wujud proton dan elktron yang melejit
     atau bintik Matahari. Warna hitam merupakan hasil            pada kecepatan 0,72-3,24 juta km/detik dengan massa
     terhambatnya aliran energi Matahari keluar sehingga          akumulatif sebesar 10-100 juta ton. Aliran massa yang
     suhu di lokasi bintik Matahari lebih dingin (lebih rendah)   sangat besar ini mengandung energi yang setara dengan
     dibanding lingkungan sekelilingnya. Perbedaan suhu itu       15-150 juta butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan
     bisa mencapai 1.800 Kelvin.                                  secara serempak.
                                                                            Besarnya massa materi Matahari yang
                                                                  dilontarkan dalam peristiwa badai Matahari amat
                                                                  dipengaruhi oleh kuantitas badainya. Sementara
                                                                  kuantitas badai Matahari sangat dipengaruhi oleh
                                                                  aktivitas Matahari. Sehingga tidak setiap saat terjadi badai
                                                                  Matahari, sebab dengan aktivitas Matahari berumur rata-
                                                                  rata 11 tahun, maka secara rata-rata setiap 11 tahun
                                                                  itulah Matahari mencapai puncak aktivitasnya. Sehingga
                                                                  setiap 11 tahun itu pula jumlah kejadian badai Matahari
     Foto matahari yang diambil menggunakan Teleskop
     Luar Angkasa SDO dengan panjang gelombang 1700               mencapai puncaknya, yang berimplikasi pada jumlah
     Angstroms. Kiri : Bintik matahari ditunjukkan oleh
                                                                  maksimum massa Matahari yang terlontar. Dinamika
     anak panah. Kanan : Garis-garis medan magnet
     matahari. Sumber : SDO NASA, 2012                            aktivitas Matahari dapat dideteksi dari dinamika jumlah
                                                                  bintik Matahari. Semakin banyak jumlahnya maka
               Seperti aliran air yang mendadak terbendung,       semakin tinggi aktivitas Matahari.
     gangguan pengaliran energi pada area bintik Matahari



22   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Spektrum

                                                                     Kiamat 2012 bahwa berhembusnya badai Matahari di

       Ketika Bumi                                                   Bumi bakal menyebabkan krisis air? Ataukah benar-benar
                                                                     terjadi kematian makhluk hidup (termasuk manusia)
                                                                     secara besar-besaran hingga menyusutkan penghuni

       Tersapu Badai                                                 Bumi sampai 50%? Ternyata tidak. Sungguh Maha Besar
                                                                     Sang Pencipta Semesta yang melindungi bumi sedemikian
                                                                     rupa sehingga nyaman sebagai tempat hidup manusia

       Matahari                                                      dan makhluk hidup lainnya. Perlindungan ini mewujud
                                                                     dalam bentuk atmosfer dan magnetosfer.
                                     Oleh : Erni Latifah Wulandari



       Bagaimana sebenarnya dampak badai
       Matahari terhadap Bumi?
                 Respons Bumi dalam menghadapi badai
       Matahari yang langsung mengarah padanya berbeda
       dengan planet dalam seperti Venus dan Merkurius. Pada
       Merkurius, kombinasi dekatnya planet ke Matahari
       dengan lemahnya medan magnetik dan sangat tipisnya
       atmosfer menyebabkan terpaan badai Matahari langsung
       mengenai permukaan Merkurius hingga menimbulkan
                                                                     Jika dilihat dari luar angkasa lapisan atmosfer akan
       pemadatan dan penggelapan. Sementara pada Venus,              tampak biru berlatar belakangkan warna hitam gelap.
       meski memiliki lapisan atmosfer sangat tebal namun            Sumber : Ubuntu, 2010.

       dengan tiadanya medan magnetik membuat terpaan
       badai Matahari langsung menembus atmosfer hingga              Magnetosfer
       menyebabkan kenaikan suhu luar biasa, yaknin sebesar                    Selain atmosfer, Bumi masih diselubungi oleh
       35% dari suhu rata-ratanya yang 430 derajat Celcius.          lapisan tak kasat mata namun berperan penting dalam
                 Perubahan suhu mendadak ini amat dramatis           perlindungan terhadap hembusan badai Matahari.
       jika misalnya terjadi pada Bumi. Sebab jika persentase        Lapisan tak kasat mata itu adalah garis-garis gaya
       kenaikan suhu yang sama diterapkan di Bumi, maka akan         magnetik Bumi, yang interaksinya dengan angin Matahari
       terjadi peningkatan suhu mendadak sebesar 8 derajat           menghasilkan magnetosfer. Bentuknya cukup ganjil
       Celcius di atas normal. Dampaknya tentu dramatis dalam        karena mirip tetesan air dengan ujung tumpul
       pemanasan global saat ini saja yang diproyeksikan bakal       menghadap Matahari sementara ujung lancip
       menyebabkan peningkatan suhu 4 derajat Celcius di atas        membelakanginya. Seperti halnya atmosfer, magnetosfer
       normal dalam seabad mendatang, diperkirakan 30 %              pun berlapis-lapis. Lapisan terdalam adalah sabuk radiasi
       spesies makhluk hidup bakal musnah khususnya yang tak         van-Allen yang berbentuk toroidal (menyerupai donat).
       resisten terhadap perubahan suhu dan iklim.                   Magnetosfer berfungsi sebagai perisai magnetik yang
                 Dengan demikian apakah benar yang diklaim           dengan cara membelokkan segala serangan partikel



  23   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
bermuatan listrik di angkasa.                        sinar-X tak bisa ditanggulangi magnetosfer. Namun masih
                                                                    ada lapisan atmosfer yang sanggup mengabsorpsi sinar-X
                                                                    ke dalam atom-atom Oksigen dan Nitrogen. dalam
                                                                    menghadapi radiasi tak bermuatan seperti sinar-X dan
                                                                    sinar gamma, atmosfer Bumi memiliki kemampuan
                                                                    atenuasi yang setara dengan lempengan Aluminium
                                                                    setebal 3,3 meter sehingga sangat efektif dalam meredam
                                                                    dan menahan semua jenis radiasi itu meskipun misalnya
                                                                    memiliki intensitas cukup tinggi.


                                                                    Dampak
                                                                                Dilihat dari proses netralisasi proton dan
                                                                    elektron Matahari yang menuju ke Bumi, tampak bahwa
                                                                    badai Matahari tidak membawa ancaman bencana yang
                                                                    ekstrim. Netralisasi partikel-partikel bermuatan listrik
                                                                    merupakan proses yang tidak diikuti transfer energi dan
     Lapisan Magnetosfer (1), Lapisan Sabuk Van Allen
     luar (2) dan Lapisan Sabuk Van Allen dalam (3).                momentum yang mencukupi guna memodifikasi
     Sumber : Nature.com
                                                                    momentum sudut Bumi. Sehingga badai matahari tidak
               Sebelum mencapai atmosfer bumi, hembusan             menyebabkan perubahan fisik Bumi, apalagi perubahan
     badai Matahari akan berhadapan dengan magnetosfer              dramatis.
     terlebih dahulu. Ketika itu sebagian partikel proton dan                   Tatkala aliran proton dan elektron menuju
     elektron dari Matahari akan dibelokkan demikian rupa           kutub-kutub magnetik Bumi menyentuhb atmosfer, selain
     sehingga menyusuri lapisan terluar magnetosfer mulai           terbentuk aurora juga terbentuk medan magnetik
     dari ujung tumpulnya hingga mencapai ujung lancipnya           penganggu. Sebab aliran partikel-partikel tersebut pada
     untuk kemudian terlepas kembali ke angkasa. Sebagian           hakikatnya adalah aliran listrik dan setiap aliran listrik
     lainnya menyusuri lapisan magnetosfer yang lebih dalam         senantiasa diikuti pembentukan medan magnet
     sehingga akan berpilin-pilin menuju kutub-kutub                mengikuti hukum sirkuit Ampere. Medan magnet ini
     magnetik Bumi untuk dinetralisasi. Tatkala partikel-partikel   adalah medan magnet induksi yang dapat menganggu
     yang diarahkan ke kutub-kutub magnetik Bumi ini tiba           medan magnet Bumi. Interaksi medan magnet induksi ini
     atmosfer, maka terjadilah interaksi dengan atom-atom           dengan daratan dan lautan akan menghasilkan medan
     Oksigen dan Nitrogen. Hasil dari interaksi adalah proses       listrik.
     promosi-eksitasi yang menghasilkan pancaran cahaya                         Jika terdapat penghantar yang panjang
     warna-warni di daerah lingkar kutub yang dikenal sebagai       didalamnya seperti jaringan kabel listrik, telepon dan
     aurora.                                                        sistem perpipaan logam, maka arus listrik induksi itu pun
               Magnetosfer hanya berperan efektif dalam             bakal mengalir dan menyebabkan sejumlah masalah.
     menghadapi aliran partikel-partikel bermuatan listrik.         Arus induksi dalam jaringan listrik dan telepon dapat
     Sementara sinar radiasi tak bermuatan seperti halnya           menyebabkan hubungan pendek (korsleting) yang



24   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Cahaya Aurora merupakan salah satu dampak dari badai matahari yang terjadi di kutub selatan maupun kutub
     utara. Cahaya Aurora tidaklah berbahaya karena cahaya aurora merupakan cahaya yang muncul akibat tabrakan
     antara partikel badai matahari dengan atom hidrogen dan oksigen. Sumber :lundeimages.com

     merusak dan membakar trafo/sirkuit. Sementara arus induksi pada jaringan pipa mampu memicu korosi yang
     melemahkan struktur. Di angkasa, bombardemen partikel-partikel proton dan elektron pada satelit komunikasi juga
     dapat melumpuhkan fungsi satelit tersebut seiring potensi kerusakan (permanen/temporer) pada sirkuit elektroniknya.
               Dengan potensi tersebut, badai Matahari mampu berdampak pada kehidupan manusia modern khususnya
     yang tinggal di kawasan subtropis dekat lingkar kutub seperti di Eropa dan Amerika bagian utara akibat potensi
     lumpuhnya jaringan komunikasi dan listrik. Catatan sejarah memperlihatkan masalah gangguan komunikasi telah
     dirasakan sejak era telegraf yang bersamaan dengan terjadinya kasus badai Matahari 1859 yang demikian luar biasa,
     sehingga memercikkan bunga api listrik pada setiap telegraf yang mampu membakar gulungan kertas telegraf yang
     terbakar. Kejadian tersebut terjadi pada 1 September 1859, ketika badai Matahari berlangsung yang melepaskan proton
     dan elektron dengan massa 3,8 milyar ton dan energinya setara 120 milyar bom nuklir Hiroshima. Demikian juga pada
     1972 tatkala jaringan telepon AT & T sempat terganggu akibat dampak badai Matahari. Sementara gangguan listrik dan
     komunikasi (satelit) terjadi pada 13 Maret 1989 saat badai Matahari besar terjadi, membuat salah satu jaringan
     interkoneksi listrik Canada lumpuh selama berjam-jam.
              Namun harus digarisbawahi bahwa badai Matahari hanya berdampak kepada perangkat-perangkat
     peradaban modern manusia, tidak berdampak langsung kepada manusia itu sendiri apalagi bagi Bumi.



25   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Spektrum



       Badai Matahari Tidak
       Membalik Bumi
                                                                                                    Oleh : Eko Hadi Gunawan




       I
            su Kiamat 2012 mengklaim bahwa kejadian badai          Sehingga Mars pun tak mampu mendukung kehidupan.
            Matahari akan berdampak demikian dahsyat bagi                  Bagaimana respon planet dan anggota tata surya
            Bumi sehingga membalikkan kutub-kutub planet ini.      lainnya terhadap badai Matahari cukup berbeda
            Akibatnya yang semula kutub utara bakal berubah        mengingat sifat-sifat planet dan anggota tata surya
       menjadi kutub selatan dan demikian pula sebaliknya.         lainnya juga berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
       Sebagai konsekuensinya maka Matahari diklaim bakal          Pada Bumi, badai Matahari mampu diredam oleh
       terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur,   magnetosfernya sehingga berdampak minimal (lihat
       mirip dengan tanda-tanda awal datangnya hari akhir.         artikel “Ketika Bumi Tersapu Badai Matahari”). Sementara
       Peristiwa ini konon sudah terjadi di Mars dan Venus.        planet-planet terestrial lainnya berbeda. Pada Merkurius
               Namun benarkah demikian? Benarkah badai             misalnya, kombinasi posisinya sebagai planet terdekat
       Matahari akan membalikkan Bumi demikian rupa                dengan Matahari, lemahnya medan magnetik Merkurius
       sehingga rotasi Bumi akan seperti Venus dan Bumi juga       (kuat medannya hanya 1 % Bumi) dan sangat tipisnya
       akan bergerak mundur sebagaimana halnya Mars?               atmosfer Merkurius membuat badai Matahari dapat
                                                                   menerpa hingga permukaan. Konsekuensinya permukaan
       Interaksi                                                   Merkurius yang didominasi silika mengalami pemadatan
               Telah diketahui bahwa Bumi adalah satu-satunya      dan penggelapan. Sementara Venus memiliki atmosfer
       planet dalam tata surya kita yang hingga saat ini           tebal namun tanpa medan magnetik, sehingga partikel-
       menyokong kehidupan. Situasi yang snagat berbeda            partikel badai Matahari mampu menggerus massa lapisan
       dijumpai pada dua planet tetangga terdekat Bumi, yakni      atmosfer bagian atas dalam jumlah substansial disertai
       Venus dan Mars. Meski memiliki dimensi serupa, namun        lonjakan suhu secara dramatis. Namun demikian interaksi
       atmosfer Venus jauh lebih tebal dan lebih berat dengan      badai Matahari dengan planet-planet tersebut tak pernah
       dominasi gas karbondioksida didalamnya yang disertai        membuat karakter rotasinya berubah.
       efek rumah kaca massif sehingga memiliki suhu                       Venus dikenal sebagai planet yang mengalami
       permukaan sangat tinggi, bahkan merupakan yang              rotasi mundur (retrograde rotation), sehingga jika kita
       tertinggi di lingkungan tata surya kita. Sementara Mars,    terbang tinggi di atas kutub utara Matahari dan menatap
       meski lebih 'ramah' dibandingkan Venus namun planet         ke Venus, Venus akan terlihat berputar searah jarum jam.
       yang di Indonesia dikenal juga sebagai lintang joko belek   Sementara planet-planet lain berputar berlawanan arah
       (bintang senja kemerahan) ini tidak mengandung air          terhadap jarum jam. Ganjilnya rotasi Venus disebabkan
       dalam fasa cair dan juga tidak mengandung gas oksigen.      oleh dinamikanya yang dramatis di masa awal tata surya.


  26   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Saat protoplanet-protoplanet mulai menggumpal                  cukup besar. Di masa awal tata surya, tersedia cukup
     membentuk planet-planet purba, secara mengejutkan di           banyak planetisimal dalam beragam ukuran yang siap
     dalam orbit Venus berjejer sedikitnya 3 planet purba           menubruk planet purba, khususnya seiring rekonfigurasi
     dengan venus purba sebagai salah satu diantaranya.             posisi planet tata surya kita akibat ulah Jupiter purba dan
     Meski secara teori 3 benda langit berbeda bisa menempati       Saturnus purba. Kedua planet raksasa itu mengalami
     satu orbit yang sama dalam mengelilingi Matahari, yang         resonansi orbital 2:1 sehingga Jupiter purba terdorong
     dinamakan stabilitas Lagrangian, namun hal itu hanya           lebih mendekat ke Matahari sebaliknya Saturnus purba
     bisa terjadi jika dimensi salah satu benda langitnya cukup     terdorong menjauh.
     besar (sebagai planet) sementara dimensi kedua benda                   Gerak menjauh Saturnus purba diikuti pula oleh
     langit sisanya cukup kecil (sebagai asteroid atau satelit).    Uranus purba dan Neptunus purba sehingga membuat
     Jika ketiga-tiganya memiliki memiliki dimensi serupa,          trilyunan planetisimal yang terserak di antara planet-
     maka terjadi destabilisasi Lagrangian sehingga lambat          planet itu turut dipaksa bergeser menjauhi atau
     laun ketiganya akan saling bertubrukan.                        mendekati Matahari. Mereka yang mendekati Matahari
                                                                    dipaksa membentuk kawasan Sabuk Asteroid. Sebaliknya
     Rotasi Mundur                                                  yang mereka yang menjauhi Matahari didorong untuk
             Itulah yang terjadi dalam beratur juta tahun           emmbentuk kawasan Sabuk Kuiper-Edgeworth dan Awan
     kemudian di Venus, saat salah satu planet purba itu            Komet Opik-Oort. Dalam proses rekonfigurasi dan
     membentur Venus purba hingga membuat sumbu                     pembentukan kawasan-kawasan baru inilah sangat
     rotasinya miring sekaligus membentuk satelit alami             banyak planetisimal yang berbenturan dengan planet-
     seukuran Bulan. Berjuta tahun kemudian satu planet             planet purba sehingga mentransfer energi dan
     purba yang masih tersisa pun membentur Venus purba             momentumnya ke momentum sudut planet yang
     hingga sumbu rotasinya kian termiringkan. Tumbukan             ditubruknya. Bumi misalnya, mengalami kemiringan
     terakhir menyebabkan Bulan Venus berubah karakter              sumbu rotasi sebesar 23,5º sementara Mars miring 24º.
     orbitnya menjadi mendekati planet induknya hingga              Saturnus juga mengalami nasib serupa dengan
     akhirnya bertubrukan kembali, yang membuat sumbu               kemiringan lebih besar, yakni 27º. Pun demikian
     rotasi Venus kian termiringkan hingga seperti terbalik. Kini   Neptunus yang memiliki kemiringan sumbu rotasi 28º.
     Venus memiliki kemiringan sumbu rotasi sebesar 177º.           Uranus bahkan lebih dramatis karena sumbu rotasinya
             Seluruh planet sebenarnya mengalami nasib              miring ekstrim hingga sebesar 97º. Dan Venus memang
     serupa hanya kadarnya yang berbeda-beda antara satu            mengalami transfer energi dan momentum terbesar
     dengan yang lainnya, sehingga besarnya kemiringan              karena tak hanya sekali bertumbukan dengan benda
     sumbu rotasinya pun berbeda-beda. Mekanisme yang               langit massif, melainkan hingga tiga kali, sehingga
     menyebabkan terjadinya kemiringan/pembalikan sumbu             memiliki kemiringan sumbu rotasi terbesar.
     rotasi sebuah planet adalah transfer energi dan
     momentum benda langit penabrak terhadap momentum               Mundur Semu
     sudut planet tersebut. Transfer energi dan momentum ini                Kasus yang dialami planet Mars berbeda dengan
     hanya bisa disebabkan oleh kontak fisik dalam rupa             planet Venus, karena planet Mars dan juga planet-planet
     tumbukan dengan benda langit asing yang dimensinya             luar lainnya (yakni planet-planet yang berjarak lebih jauh



27   | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
Majalah bimasakti desember 2012
Majalah bimasakti desember 2012

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
Marius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Majalah bimasakti desember 2012

  • 1.
  • 2. Desember Editorial - 1 Event Astronomi - 2 Liputan Utama Kiamat 2012 dan Kabar Bohong yang Terus Bermutasi - 3 Nibiru, Bintang yang Dipaksakan Menjadi Planet - 6 Berburu “Hantu”Nibiru - 9 Liputan Khusus Gerhana, Transit dan Bumi Gelap - 12 Bumi Tak bakal Gelap Selama Tiga Hari - 14 Ragam Bila Komet Menjadi Kambing Hitam - 16 Toutatis yang (Nyaris) Bikin Mringis - 19 Spektrum Ketika Mentari Menghembuskan Badainya - 21 Ketika Bumi Tersapu Badai Matahari - 23 Badai Matahari Tidak Membalik Bumi - 26 Astrofotografi - 29 Redaksi majalah Bima Sakti mengajak para pembaca untuk dapat ikut serta berpartisipasi menyumbangkan artikel, karya astrofotografi maupun ide-ide yang dapat mendukung pengembangan majalah Bima Sakti. Partisipasi dapat anda layangkan pada email redaksi kami redaksibimasakti@gmail.com Redaksi Bima Sakti Pimpinan Redaksi Eko Hadi Gunawan. Editor Muh. Ma’rufin Sudibyo. Editor Pelaksana Erni Latifah W Info Bimasakti dan Kontribusi www.kafeastronomi.com, www.facebook.com/kafeastronomi, redaksibimasakti@gmail.com Gambar sampul : komet Ikeya-Seki oleh Roger Lynds, 1966 Diterbitkan Oleh Kafe Astronomi Publisher. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
  • 3. Editorial Bima Sakti sebagai majalah elektronik yang menyuguhkan artikel-artikel bernas terkait astronomi populer, keantariksaan, tips dan trik serta hal-hal terkait lainnya telah hadir di antara kita dalam kurun waktu 4 bulan tepatnya semenjak bulan juli 2012. Dalam perjalanan nya selama empat bulan, Bima Sakti banyak sekali menemui kendala hingga pada bulan kelima tepat nya bulan november Bima Sakti tidak dapat diterbitkan. Keputusan tersebut terpaksa diambil dengan berat hati mengingat keterbatasan kapasitas dan sumberdaya redaksi "Bima Sakti" saat ini dalam menangani majalah elektronik reguler yang terbit teratur setiap bulan sekali. Atas hal tersebut dan dengan sejumlah pertimbangan lainnya, maka majalah elektronik "Bima Sakti" berubah menjadi majalah reguler dwi-bulanan yang dimulai sejak bulan November-Desember 2012 ini. Namun demikian perubahan tersebut tidak dimaksud sebagai upaya pengurangan bobot kuantitas dan kualitas tulisan yang disajikannya kepada pembaca. Atas perubahan tersebut, atas nama redaksi kami mohon maaf sekaligus memohon permakluman kepada segenap pembaca, rekanan dan pihak terkait lainnya Di bulan desember ini, redaksi majalah Bima Sakti mengusung tema kiamat 2012. Tema kiamat 2012 diusung bukan untuk menakut-nakuti melainkan sebaliknya, yaitu untuk menjelaskan secara logis kepada publik tentang semua kebenaran dari benar tidak nya berita yang sudah beredar tentang kiamat 2012 seperti bumi yang akan gelap dalam tiga hari, tabrakan bumi oleh planet nibiru dan terbaliknya kutub bumi oleh badai matahari. Jika kita amati semua berita yang dipaparkan oleh kiamat 2012 adalah berita yang membahas tentang bumi, tatasurya dan luar angkasa dengan kata lain melalui perspektif ilmu astronomi kita dapat menguak kebenaran dari setiap berita yang dipaparkan oleh kiamat 2012. Dalam majalah ini redaksi akan membahas nya secara gamblang tanpa menutup-nutupi kebenaran dengan menyuguhkan bukti-bukti dari kenaifan berita-berita kiamat 2012. Sebagai insan yang menyembah Tuhan dan beragama, kita semua tetap meyakini akan adanya akhir dunia namun mengingat kiamat 2012 hanyalah kabar bohong belaka maka kejelian dan kecerdasan kita sekali lagi digunakan untuk memilah-milah dan menyaring kebenaran dari berita sebelum meyakini hingga kemudian menyebarkannya. Akhir dunia pasti akan terjadi namun kita semua tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya dan bagaimana semua itu akan terjadi sepenuh nya masih menjadi rahasia Illahi. Pada akhirnya, kami ucapkan selamat menikmati majalah elektronik "Bima Sakti" edisi penutup tahun 2012 ini. Sampai jumpa kembali di tahun 2013 yang akan datang. Salam Bima Sakti.. Eko Hadi Gunawan Pimpinan Redaksi 1 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 4. Event Astronomi 14 Hujan Meteor Sebagian Gerhana BulanGeminids Desember Gerhana bulan geminidsakan terjadi di seluruh kepulauan indonesia denganintensitas Hujan meteor sebagian merupakan hujan meteor mayor yang memiliki kawasan parsial GBS dan Full GBS. Kawasan Parsial GBS merupakan kawasan indonesia 21 meteor hanya dapat menyaksikan gerhana bulanper jam. Radiant Hujan meteor dimana dalam perjam nya sekitar 120 meteor pada saat puncak sedang kawasan berasal dari rasi gemini dimana Gerhana Bulan dapat disaksikan mulai dari penumbra, full GBS adalah kawasan yang terbit pada pukul 21.00WIB. Aktifitas hujan meteor umbra, puncak hingga selesai. Gerhana bulan akan mulai memasuki penumbra pukul dimulai tanggal 7 Desember hingga 17 dan penumbra terakhir pukul 20:18 WIB. 15:48 WIB, puncak pada pukul 18:03 WIB desember 2012. Winter Solstice Desember Dihari jumat 21 Desember 2012 Matahari akan menempati titik paling selatan yang 2 sanggup dijangkaunya dalam gerak semu tahunannya sebagai akibat dari peredaran Bumi mengelilingi Matahari dengan kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang tegak lurus orbitnya yaitu sekitar 23,5º. Sebagai akibat dari winter solstice, waktu siang hari lebih lama dari pada malam hari yaitu sekitar 12 jam 35 menit Bumi Mencapai Perihelion Januari Selama 12 bulan mengelilingi matahari akhirnya bumi mencapai jarak 3 terdekatnya dengan matahari pada 2 januari 2013 dengan jarak 147.098.291 km pukul 11:38 WIB. Peristiwa ini disebut sebagai Perihelion. Hujan Meteor Quadrantids Januari Diawal tahun baru, hujan meteor quadrantids akan mewarnai langit indonesia. Quadrantids merupakan hujan meteor yang masuk dalam kategori hujan meteor mayor. Intensitas nya mencapai 120 meteor per jam. Radiant Hujan meteor berasal dari area dalam rasi Boötes yang terbit pada pukul 03.00 WIB Aktifitas hujan meteor dimulai tanggal 28 Desember 2012 hingga 4 Januari 2013. Sumber : Kalender Kafe Astronomi 2013 2 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 5. Liputan Utama Kiamat 2012 dan Kabar Bohong yang Terus Bermutasi Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo Kiamat 2012 ternyata tak lebih dari kabar-bohong yang berhentinya rotasi Bumi dan terbaliknya posisi kutub- merupakan mutasi dari kabar sejenis di era sebelumnya. kutub Bumi. Tumbukan dengan planet raksasa bernama Analisis astronomi memperlihatkan tak satupun dari klaim Nibiru atau asteroid/komet raksasa, hantaman badai Kiamat 2012 yang memiliki dasar ilmiah nan kuat. Kelak setelah Matahari dan terputusnya aliran energi saat Bumi tahun 2012 berakhir, isu ini pun bakal bermutasi ke dalam mengalami kegelapan total selama 2 hari berturut-turut kabar-bohong (waktu) kiamat jenis baru yang perlu diwaspadai akibat terhalanginya sinar Matahari hanyalah sebagian dan tetap dicermati. Sebagai insan beragama kita tetap dari daftar panjang penyebab yang bakal menghabisi meyakini adanya akhir dunia, namun kapan dan bagaimana hal Bumi dalam detik-detik di akhir 2012. Bencana alam itu terjadi adalah rahasia Illahi sepenuhnya, bukan hasil tebak- megakolossal itu diklaim bakal memusnahkan populasi tebakan manusia. manusia dan makhluk hidup lainnya dalam jumlah tak terperi sehingga benar-benar menjadi akhir dunia yang Perjalanan waktu tanpa terasa membawa tahun memusnahkan kehidupan. 2012 ini menapaki hari-hari pamungkasnya. Namun Benarkah demikian? berbeda dengan tahun-tahun yang telah berlalu, bulan Desember 2012 bakal berbeda. Inilah waktu dimana Mutasi desas-desus Kiamat 2012 menanti ajang pembuktiannya Kiamat atau akhir dunia adalah keyakinan setelah menjadi isu terpanas khususnya dalam sekian diajarkan agama samawi, sebagai pamungkas dari semua tahun terakhir. Inilah saatnya untuk menyaksikan apakah kehidupan di fase dunia, tatkala semua makhluk Bumi benar-benar bakal diguncang bencana alam bernyawa dan tak bernyawa bakal menemui ajalnya untuk megakolosal yang bakal menumpas habis segenap kemudian kelak (di)-hidup-(kan) lagi dengan satu tujuan: penghuninya, ataukah hari demi hari bakal berlalu biasa mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya ketika saja dengan berbagai keriuhan yang menjadi ciri khas masih menjalani kehidupan di dunia. kompleksitas kehidupan modern. Meski beberapa bagian peristiwanya Kiamat 2012 merupakan serangkaian isu yang dideskripsikan cukup detail dalam kitab suci berbagai secara terpisah maupun bersama-sama menyebutkan agama samawi, namun tak satu insanpun yang tahu Bumi akan mengalami akhir dunia pada Jumat 21 dengan pasti kapan peristiwa mahadahsyat itu terjadi. Desember 2012 sebagai akibat letusan gunung berapi Semuanya adalah dari rahasia Tuhan Yang Maha Esa. berskala sangat besar, terjangan tsunami raksasa dan Hanya tanda-tanda khusus menjelang kehadirannya saja melelehnya segenap es kutub sebagai akibat dari yang diinformasikan pada kita. Namun kapan waktu 3 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 6. bermutasi melahirkan ekstrimitas sendiri bagi segelintir manusia. Bagi mereka, bila kiamat (yang telah diramalkan waktunya) tak jadi datang sesuai perhitungan, kenapa tidak menciptakannya sendiri? Sekte Abad ke-20 menyaksikan munculnya sekte-sekte ekstrim sebagai bagian gejala posmodernisme, termasuk sekte hari kiamat. Selain mengaitkan dirinya dengan kepercayaan hari kiamat pada tanggal tertentu, beberapa sekte hari kiamat juga bertindak aktif 'menyongsong' kedatangan kiamat dengan caranya masing-masing. Bumi terbelah seiring Kiamat 2012 dalam adegan film Meski tergolong tak populer dalam kultur modern, namun 2012. Sumber : Columbia Pictures, 2009 sekte-sekte ini ternyata bisa juga meraup pengikutnya dan kedatangan hari akhir inilah yang justru menggamit minat menggiringnya untuk bertindak ekstrim, mulai dari (sebagian) manusia, sehingga tebak-tebakan kapan menghimpun dana besar-besaran, melakukan riset kiamat terjadi telah menjadi fenomena yang menyejarah bertujuan tertentu hingga puncaknya berkorban dengan sepanjang era peradaban umat manusia. menghilangkan nyawanya sendiri. Seperti diduga, tebak-tebakan itu selalu meleset. Di antara sekte hari kiamat, yang terpopuler Setiap tebakan hanya berujung pada kenyataan bahwa adalah sekte Heaven's Gate pimpinan Marshall dunia ini tetap berjalan biasa saja seperti sebelumnya Applewhite yang meroket namanya seiring kasus bunuh tanpa suatu peristiwa dramatis global. Namun para diri massal pada 24-26 Maret 1997 hingga menewaskan penebak, yang selalu mengandalkan dasar metafisis dan 39 orang. Bunuh diri ini terjadi bersamaan dengan astrologi nan bombastis (bukan astronomi), tak pernah munculnya komet Hale-Bopp, namun ditujukan pula kehilangan akal dan selalu berkelit bahwa kiamat hanya untuk menyambut kiamat pada 9 September 1999. 'ditunda'. Tebak-tebakan serupa lantas muncul lagi di lain Pengikut Heaven's Gate tergolong mampu secara ekonomi hari, baik dalam bentuk serupa maupun bermutasi sehingga mampu menyewa mansion mewah di San menjadi (nampak) baru. Situasi yang terus berulang-ulang Diego, California (AS) untuk aktivitasnya. Jauh hari itu menumbuhkan terminologi tentang kabar bohong sebelumnya terdapat sekte People Temple yang dipimpin (hoax) akan (waktu) kiamat. James Jones. Sempat mendaki popularitasnya dengan Pada satu sisi, kabar-bohong menciptakan menarik anggota hampir 1.000 orang, People Temple skeptisme publik sekaligus membajak pesan-pesan luhur menggegerkan jagat pada 18 November 1978 seiring yang disampaikan agama samawi tentang akhir dunia, ternjadinya bunuh diri massal yang merenggut 920 sehingga sebagian kita terdorong menempatkan diri pada nyawa. Sekte kiamat tak hanya melulu di Amerika saja. Di posisi untuk meragukan kiamat itu sendiri (bukan sekedar Afrika pun ada, misalnya dengan munculnya sekte meragukan tebakan waktu kedatangannya). Sementara di Movement for the Restoration of the Ten Commandments sisi lain kabar-bohong (waktu) kiamat yang terus of God. 4 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 7. Mutasi tetap ditunggangi beberapa sekte hari kiamat dengan Bagaimana dengan Kiamat 2012? para pengikut setianya. Mengonsumsi narkotika, Mengingat isu ini mengklaim bahwa akhir dunia melampiaskan nafsu, pergi berjudi dan tuntaskan semua bakal dipicu oleh peristiwa-peristiwa astronomi dalam dendam kesumat sebelum 21 Desember 2012 datang bentuk tumbukan planet/komet/asteroid dan badai menjadi agenda ekstrim yang telah dirancang seperti Matahari, maka aspek-aspeknya pun harus ditinjau lebih dinyatakan Lawrence Jones (2008) dalam Doomsday lanjut sesuai pengetahuan astronomi terkini. Dan seperti 2012, meskipun hal itu diakui melanggar batas norma, terlihat dalam artikel-artikel berikutnya (lihat liputan hukum dan agama. Beberapa aksinya kadang menggelitik khusus, spektrum dan ragam), ternyata tidak ada planet rasa geli, seperti misalnya berlatih menembak, yang bernama Nibiru maupun benda langit seukuran mempersiapkan senjata api berat, membeli mobil tertentu planet yang sedang melaju ke tata surya bagian dalam hingga membeli sepetak lahan yang dianggap aman menuju Bumi. Demikian halnya tak ada komet yang sebagaimana yang kerap ditayangkan jaringan televisi lintasannya tepat mengarah ke Bumi. Dalam hal asteroid, berbayar National Geographic dalam Doomsday Preppers. memang ada asteroid raksasa yang berkeliaran di Di sisi lain aksi-aksi ini membuat kita bertanya-tanya apa lingkungan Bumi, namun demikian asteroid tersebut tidak sebenarnya korelasinya dengan Kiamat 2012? tepat mengarah ke Bumi. Dan bagaimana kegelapan total pada 23-25 Desember 2012 bakal terjadi jika benda langit Epilog asing yang proporsional yang bakal menempatkan diri di Kiamat 2012 hanyalah kabar-bohong (waktu) antara Bumi dan Matahari saja tidak ada? kiamat yang analog dengan isu-isu serupa di masa silam. Seperti halnya isu kiamat sebelumnya, Kiamat Dan yakinlah, meski tahun 2012 kelak bakal usai dan 2012 pun tergolong kabar-bohong (waktu) kiamat seiring berganti menjadi tahun-tahun berikutnya, kabar-bohong tiadanya bukti yang mendasarinya. Klaim-klaimnya sejenis Kiamat 2012 tetap akan tumbuh dan berkembang. tergolong bombastis, tak berdasar ilmu pengetahuan Tentu saja setelah melewati mutasi berikutnya. Di sinilah terkini dan cenderung membodohi manusia. Apalagi ciri- tetap dibutuhkan kejelian dan kecerdasan kita untuk ciri kabar kabar-bohong lainnya pun banyak tersemat. memilah-milahnya sebelum meyakini, apalagi Misalnya klaim bahwa sejumlah aspek dalam Kiamat 2012 menyebarkannya. Mengingat kabar-bohong hanyalah merupakan pernyataan yang dilansir lembaga-lembaga informasi tiada guna yang menyesaki beranda ilmiah terkemuka (misalnya NASA), yang kemudian pengetahuan kita. Disini harus digarisbawahi, bahwa diketahui tidak mengandung kebenaran karena lembaga- sebagai insan beragama, kita tetap meyakini adanya akhir lembaga yang bersangkutan tak pernah melansir dunia. Namun sebagai insan beragama pula, kita pernyataan demikian. Pun juga klaim bahwa obyek seperti menekankan bahwa Kiamat 2012 hanyalah kabar- benda langit mirip planet/asteroid tertentu telah bohong, mengingat kapan hari akhir itu terjadi dan ditemukan dan bisa dilihat, namun informasinya bagaimana mekanismenya sepenuhnya menjadi rahasia dirahasiakan dan disembunyikan dari hadapan publik. Illahi. Demikian pula ajakan untuk menyebarluaskannya, baik Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi secara sadar maupun tidak. Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta : Seperti halnya isu kiamat lainnya, Kiamat 2012 Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik. 5 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 8. Liputan Utama Nibiru, Bintang yang Dipaksakan Menjadi Planet Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo N ibiru. Inilah salah satu episentrum Kiamat planet, nama Nibiru pernah disematkan pada Merkurius 2012. Sudah sejak enam tahun silam dan di lain waktu pada Jupiter. Sementara sebagai pemberitaan tentang Nibiru dan atau bintang, Nibiru merupakan bintang tetap yang beringsut Planet X beserta kemungkinannya untuk menyeberangi langit setiap malamnya tanpa pernah berbenturan dengan Bumi di akhir 2012 menyeruak di terlihat menghilang (terbit/terbenam). jagat maya. Kiamat 2012 membuat Nibiru kian menjadi- Bangsa Babilonia sebenarnya memiliki nama jadi. Kiamat 2012 menyatakan Nibiru (planet X) adalah sendiri bagi Merkurius dan Jupiter, masing-masing adalah planet sangat redup yang hanya bisa dilihat setiap 3.600 Nabu dan Marduk. Dengan demikian mengartikan Nibiru tahun. Pada akhir 2012, planet Nibiru ini diklaim bakal sebagai salah satu dari kedua planet itu adalah bertubrukan dengan Bumi dalam tabrakan antar planet meragukan. Sehingga kemungkinan terbesarnya, nama dengan dampak sangat mengerikan. Tubrukan diklaim Nibiru terkait dengan bintang yang selalu nampak di bakal membuat Bumi terpental dan bergerak meliar dalam langit malam sepanjang waktu. Dengan tata surya. Selanjutnya tubrukan diklaim menciptakan mempertimbangkan posisi Babilonia di lembah gempa bumi terdahsyat yang membentuk tsunami Mesopotamia yang menjadi bagian dari belahan Bumi setinggi Pegunungan Himalaya sekaligus memaksa utara, maka bintang yang selalu nampak hanyalah magma dalam perut Bumi membanjir keluar sebagai bintang yang berada di sekitar kutub utara langit. letusan yang sangat dahsyat. Semuanya bakal menggiring Simulasi Starry Night di kawasan Mesopotamia paksa kehidupan di muka Bumi menuju gerbang akhir untuk 26 abad silam memperlihatkan ada lima bintang di dunia. langit utara yang selalu nampak setiap malam mengingat Namun, benarkah demikian? posisinya tak jauh dari kutub utara langit saat itu. Kelimanya mudah terlihat karena magnitudo semunya Nibiru yang Sesungguhnya sama besar (yakni +2) sehingga masih cukup terang Kosakata Nibiru sesungguhnya memang ada dilihat mata. Bintang-bintang tersebut adalah Polaris, dalam teks-teks peninggalan bangsa Babilonia Kochab, Dubhe, Alioth dan Mizar. Polaris dan Kochab sebagaimana terekam dalam sejumlah prasasti tanah liat merupakan bagian dari rasi Ursa Minor sementara sisanya (cuneiform). Pembacaan prasasti menunjukkan ada adalah anggota rasi Ursa Mayor. banyak kemungkinan arti Nibiru, namun secara umum mengelompok menjadi dua yakni sebagai bintang pengembara (planet) atau sebagai bintang biasa. Sebagai 6 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 9. 3000. Hebatnya lagi, Stichtin bahkan menyimpulkan Nibiru merupakan akar mitologi Babilonia, sehingga menara tinggi Ziggurat yang banyak dibangun bangsa ini merupakan bagian dari pemujaan Nibiru. Gagasan Stichtin segera mendapat kritikan hebat dari para arkeolog seiring penafsirannya yang serampangan. Misalnya, relief yang diacunya ternyata lebih konsisten dengan pola teko teh dalam rasi Sagittarius, yang penting peranannya dalam mitologi Babilonia karena menyimbolkan Nerigal/Nergal. Di sisi lain, pada era Babilonia belum dikenal adanya planet Uranus, Neptunus dan Pluto karena ketiganya baru diketemukan berabad-abad kemudian. Sementara Ziggurat adalah bangunan yang dipersembahkan bagi Marduk. Namun Stichtin terus maju hingga akhirnya disambut Nancy Lieder, sesama astrolog. Lieder lalu mengawinkan Nibiru dengan konsep Planet X, sehingga melahirkan terminologi Nibiru (Planet X). Lima bintang yang sama terangnya di langit utara dimana salah satunya adalah kandidat Nibiru menurut tafsiran mayoritas arkeolog dan astronom. Tanda (+) merupakan posisi kutub utara langit di masa Babilonia 26 abad silam. Pada saat ini kutub utara langit berimpit dengan bintang Polaris. Sumber : Akira Fuji, 2004 dalam spacetelescope.org, 2012. Astrolog Jika mayoritas arkeolog dan astronom lebih condong menafsirkan Nibiru sebagai salah satu dari lima bintang bermagnitudo semu +2 yang berada di sekitar kutub utara langit, lain halnya dengan astrolog. Zecharia Stichtin mengawalinya pada 1978. Dengan berdasar Atas: relief Babilonia yang diklaim Stichtin sebagai sebuah relief yang diklaim sebagai gambaran sistem gambaran konsep keplanetan era Babilonia seperti keplanetan era Babilonia, ia menganggap Nibiru adalah dinyatakan pada gambar sebelahnya. Panah menunjukkan Nibiru, yang tak ada pada gambar planet raksasa yang hanya bisa dilihat manusia setiap pembanding. Bawah: asterisme teko teh pada rasi 3.600 tahun sekali. Dan karena terakhir kali (diklaim) Sagittarius, yang lebih banyak memiliki faktor kemiripan dengan relief Babilonia. Sumber : Sudibyo, terlihat 26 abad silam, maka Nibiru baru akan dilihat lagi 2012, Wikipedia, 2012 dalam 10 abad mendatang atau di sekitar tahun 2900- 7 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 10. Lieder seakan menemukan justifikasi konsepnya asing seukuran Nibiru seharusnya juga juga memiliki saat NASA disibukkan insiden IRAS (1983). Kala teleskop gravitasi cukup besar sehingga mengganggu stabilitas antariksa itu menemukan 10 sumber inframerah misterius, orbit planet Jupiter hingga Neptunus dalam bentuk analisis pendahuluan menunjukkan mereka itu “dekat” perubahan posisi yang kasat mata di langit. Faktanya, dan mungkin menjadi bagian dari tata surya kita. Meski planet-planet itu ternyata tetap berada pada posisi semula riset lanjutan mementahkannya dan dengan gamblang sesuai perhitungan. menyimpulkan 10 sumber inframerah itu adalah 10 Sehingga bagaimana Nibiru bisa menubruk Bumi galaksi berbeda yang sangat jauh (masing-masing pada 21 Desember 2012 jika hasil-hasil pengamatan berjarak 2 milyar tahun cahaya dari Bumi), Lieder maju secara konsisten menyatakan Nibiru tidak pernah ada di terus dengan konsepnya. Bahkan ia menganggap insiden langit kita? IRAS merupakan contoh betapa informasi “sensitif” telah disembunyikan otoritas tertentu dari hadapan publik. Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi Dan isu Nibiru pun terus bermutasi hingga pada Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta : akhirnya bertransformasi ke dalam Kiamat 2012. Kiamat Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik. 2012 menempatkan Nibiru sebagai planet besar sangat gelap (segelap aspal) sehingga takkan terlihat kecuali telah sangat dekat. Ukuran Nibiru cukup besar, yakni menyamai planet Saturnus. Nibiru diklaim bakal membentur Bumi dengan titik tumbuk di Antartika pada 21 Desember 2012 pukul 11:11 UTC (18:11 WIB). Gravitasi Sayangnya, klaim Kiamat 2012 tentang Nibiru ternyata hanyalah hebat di atas kertas mereka. Fakta di lapangan, di langit yang sesungguhnya, Nibiru ternyata tidak ada. Betapa tidak, jaringan teleskop semi-otomatik yang berspesialisasi melacak benda-benda langit berpotensi bahaya bagi Bumi secara menerus seperti LINEAR, NEAT, LONEOS, Catalina Sky Survey dan Pan- STARRS tidak pernah mengidentifikasi benda langit asing seukuran Saturnus dalam tata surya kita hingga kini, tatkala di atas kertas seharusnya Nibiru sudah sangat mudah dilihat (lihat artikel “Berburu Hantu Nibiru”). Padahal teleskop-teleskop itu memiliki kemampuan mengagumkan sehingga bisa mengidentifikasi benda langit asing seukuran hanya 10 km yang melayang pada titik yang lebih jauh dibanding orbit Jupiter. Benda langit 8 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 11. Liputan Utama Berburu “Hantu” kertas di atas menganggap Nibiru hanya memantulkan 4 % cahaya Matahari yang diterimanya, yang menjadikannya sebagai benda langit tergelap dalam tata Nibiru Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo surya. A stronomi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang bekerja mengamati antariksa beserta benda-benda langit didalamnya untuk kemudian menyusun hasil-hasil pengamatan sebagai model matematis komprehensif yang menggambarkan langit beserta aspek- aspek tertentu didalamnya. Maka jika sebagian kita di atas kertas menganggap Nibiru memang ada sebagai benda langit asing, anggapan harus dibuktikan lewat pengamatan langit yang sebenarnya. Jika pengamatan langit benar-benar mendukung adanya Nibiru seperti yang diasumsikan, maka barulah astronomi bisa bicara bagaimana peranan Nibiru dalam Kiamat 2012. Kiamat 2012 mengklaim Nibiru bakal menubruk Bumi pada 21 Desember 2012 pukul 11:11 UTC. Berdasarkan model standar tumbukan benda langit, maka sebelum tanggal itu Nibiru seharusnya adalah benda langit yang mengorbit Matahari dengan perihelion 134 juta km, aphelion 70,36 milyar km (12 kali lebih jauh dibanding Pluto), inklinasi orbit 66,5 derajat, eksentrisitas orbit 0,99 dan periode orbit 3600 tahun. Dengan profil orbit demikian maka benda langit ini seharusnya menempati langit bagian selatan selama satu dekade terakhir. Sehingga seharusnya bisa diamati dari Indonesia maupun titik-titik pengamatan lainnya yang sama-sama Orbit Nibiru (Nb) berbanding dengan orbit Merkurius (Me), Venus (V), Bumi (B), Mars (M), Jupiter (J), berada di belahan Bumi selatan. Perlu digarisbawahi Saturnus (S), Uranus (U), Neptunus (N) dan Pluto (P). Sumber : Sudibyo, 2012. bahwa permukaan Nibiru diklaim demikian hitam segelap batubara. Jika batubara masih memantulkan 7 % cahaya Matahari yang menimpanya, maka perhitungan di atas 9 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 12. Faktanya ternyata tidak demikian. Pengamatan sudut pandang lebar dari observatorium Paranal (Chile) pada 23 Desember 2012 ternyata tidak mengidentifikasi Nibiru, padahal ia seharusnya berdampingan dengan galaksi Awan Magellan Kecil. Dan meskipun lebih gelap dibanding batubara, dengan ukuran menyamai Saturnus maka saat itu Nibiru seharusnya sudah seterang galaksi Awan Magellan Kecil (magnitudo semu +2,7). Delapan bulan kemudian, pengamatan sejenis dari Indonesia tepatnya pada 15 Agustus 2012 pun gagal menjumpai Nibiru padahal seharusnya ia berada di rasi Columba dan sama terangnya dengan Sirius (magnitudo semu -1,4), bintang terterang di langit malam. Dengan dua pengamatan dilaksanakan terpisah (dalam tempat dan waktu) dan oleh pengamat berbeda namun sama-sama tidak menjumpai hasil positif, maka dapat disimpulkan bahwa planet Nibiru itu tidak ada. Atas: simulasi posisi Nibiru (lingkaran putus-putus) pada 23 Desember 2011 di samping galaksi Awan Magellan Kecil (3). Bawah : hasil pengamatan di observatorium Paranal (Chile) pada saat yang sama, Awan Magellan Kecil teridentifikasi namun Nibiru tidak, padahal seharusnya ada dalam lingkaran putus- putus. Sumber : Sudibyo, 2012. Faktor lain yang memperkuat kesimpulan di atas adalah gravitasi. Dengan ukuran menyamai Saturnus, maka apabila Nibiru tersusun oleh materi-materi ringan dengan kerapatan (massa jenis) menyamai air, ia akan Hasil pengamatan rasi Columba dari Kebumen (Indonesia) pada 15 Agustus 2012 (kiri) dengan memiliki massa setara 133 Bumi kita. Dengan demikian simulasi rasi Columba pada saat sama berdasarkan massa Nibiru bahkan melebihi massa Saturnus, sehingga Starry Night (kanan). Bintang Canopus dinyatakan dalam inset. Rasi Columba memiliki bintang-bintang gravitasinya pun bakal lebih besar. Dan bila Nibiru beredar yang serupa antara pengamatan dan simulasi, terkecuali eksistensi Nibiru. Simulasi menyarankan mengelilingi Matahari dengan mengikuti profil orbitnya, adanya Nibiru, yang lebih terang dari Canopus. maka tatkala memasuki kawasan planet-planet dalam Namun pengamatan tidak menunjukkan keberadaannya dimana seharusnya ada di dalam tata surya, gravitasinya akan mendestabilisasi posisi area lingkaran kuning. Sumber : Sudibyo, 2012 planet-planet sehingga memunculkan anomali. Salah satu anomalinya adalah berbedanya posisi planet hasil pengamatan dengan hasil perhitungan. 10 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 13. pengamatan dengan hasil perhitungan. Faktanya ternyata tidak dijumpai anomali demikian. Pengamatan Jupiter pada 15 Agustus 2012 misalnya, menunjukkan bahwa planet Jupiter ternyata tepat berada pada posisi sesuai dengan yang diperhitungkan model matematis tata surya, yakni di dalam rasi Taurus berdekatan dengan gugus bintang Pleiades. Padahal jika Nibiru memang ada, saat itu ia berjarak 2,5 SA dari Matahari sehingga seharusnya sudah menyebabkan pergeseran posisi Jupiter. Mengingat keterbatasan tempat, hanya dua pengamatan di atas saja yang bisa dicantumkan dalam tulisan ini di antara sekian banyak pengamatan terhadap Nibiru lainnya. Namun semuanya memiliki satu kesimpulan yang sama, bahwa planet Nibiru itu tak ada di langit. Planet Nibiru hanyalah hantu yang mengembara dalam angan-angan (sebagian) manusia khususnya pengusung Kiamat 2012, namun tak ada dalam kenyataan. Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta : Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik Hasil pengamatan Kebumen (Indonesia) pada 15 Agustus 2012 (atas) dengan simulasi posisi Jupiter pada saat sama berdasarkan Starry Night (bawah). Hasil simulasi ternyata bersesuaian dengan hasil pengamatan dimana Jupiter terletak di dekat gugus bintang Pleiades dan bintang Aldebaran. Kesesuaian ini menunjukkan tidak ada anomali dalam pergerakan Jupiter. Sumber : Sudibyo, 2012. 11 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 14. Liputan Khusus Gerhana, Transit dan Bumi Gelap Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo I su Kiamat 2012 juga mengklaim bahwa Bumi bakal Matahari bila dilihat dari Bumi, maka terjadilah fenomena tidak menerima sinar Matahari selama tiga hari konjungsi. Dalam peristiwa konjungsi kita akan berturut-turut sejak 23 hingga 25 Desember 2012 menyaksikan benda langit tersebut segaris lurus dengan mendatang. Ini disebabkan oleh adanya benda Matahari di langit dalam jarak pisah (elongasi) paling langit asing yang menempati posisi di antara Bumi dan kecil. Matahari. Selain itu pada saat yang sama juga terjadi Jika konjungsi terjadi tatkala benda langit kesejajaran seluruh planet dalam tata surya kita. tersebut tepat berada di titik nodal orbitnya sehingga Semuanya berkontribusi pada tertahannya sinar Matahari tepat berada di ekliptika, maka terjadilah kesejajaran sehingga Bumi bakal gelap gulita tanpa mendapatkan penuh (syzygy). Pada kesejajaran penuh ini Matahari, cahaya baik di kala siang maupun malam. Seperti biasa, Bumi dan benda langit asing tepat berada dalam satu peristiwa ini juga disebut-sebut bakal diikuti rangkaian garis lurus ditinjau dari semua dimensi. Kita di Bumi bencana alam dalam skala kolossal. menyaksikannya sebagai fenomena berimpitnya Matahari Isu Bumi bakal gelap selama tiga hari penuh dan benda langit tersebut dalam satu titik yang sama. sekilas menemukan pembenarannya dengan kesejajaran Karena Matahari bukanlah obyek berbentuk titik penuh (syzygy) antara Merkurius dan Venus yang melainkan sebagai cakram bercahaya yang berdiameter menciptakan transit Merkurius. Namun jika pengertian sudut (apparent) tertentu, maka bergantung kepada kesejajaran beserta implikasinya sebagai gerhana dan diameter sudut benda langit tersebut akan terjadi transit dieksplorasi lebih lanjut dalam perspektif fenomena gerhana atau transit. astronomi, nyatalah bahwa klaim Bumi gelap selama tiga Kesejajaran penuh menjadi gerhana jika diameter hari itu tak memiliki dasar ilmiah. sudut benda langit tersebut menyamai atau bahkan lebih besar dibanding diameter sudut Matahari sehingga Gerhana dan Transit mampu membentuk kerucut bayangan inti (umbra) dan Sebagai benda langit yang berjarak terhadap tambahan (penumbra). Jika kita berada dalam kawasan Matahari, ruang di antara Bumi dan Matahari berpotensi umbra, maka kita akan mengalami kegelapan karena ditempati benda langit lain dalam beragam ukuran yang terhalanginya cahaya Matahari. Meski dimensi benda kebetulan melintas dalam menyusuri orbitnya. Benda langit lebih kecil dari Matahari bahkan lebih dari Bumi, langit itu bisa berupa Bulan, planet (yaitu Merkurius dan situasi gerhana dapat terjadi bilamana benda langit Venus), asteroid dan komet. Jika benda langit tersebut tersebut berjarak demikian rupa sehingga suatu titik di menempati garis bujur ekliptika yang sama dengan Bumi akan melihatkan memiliki diameter sudut yang 12 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 15. sama atau lebih besar dari Matahari. Inilah mengapa Kesejajaran Bulan mampu menimbulkan Gerhana Matahari. Bila fenomena gerhana dan transit itu diimplementasikan terhadap isu Bumi bakal gelap selama tiga hari berturut-turut, maka satu-satunya konfigurasi yang memungkinkan hanyalah gerhana yang analog Gerhana Bulan. Secara sederhana, agar Bumi gelap sepenuhnya maka harus ada benda langit lain yang lebih besar dibanding Bumi dan menempatkan diri di antara Bumi dan Matahari. Namun faktanya ternyata tak ada benda langit yang seperti itu (lihat artikel “Bumi Tak Bakal Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari (tak Gelap Selama Tiga Hari”). tergambar di sini) dalam kesejajaran penuh sebagai Gerhana Matahari. Sumber : Sudibyo, 2012. Bagaimana dengan transit? Peristiwa transit signifikan yang terakhir dialami Bumi adalah Transit Venus Dimensi Bulan yang lebih kecil dibanding Bumi 6 Juni 2012 lalu. Sementara peristiwa transit signifikan membuat hanya sedikit permukaan Bumi yang berikutnya adalah Transit Merkurius 9 Mei 2016 tergelapkan kala terjadi Gerhana Matahari. Berbeda mendatang. Transit disebut signifikan jika melibatkan halnya bila posisinya dibalik seperti dalam peristiwa planet, dalam hal ini Merkurius dan Venus, karena mereka Gerhana Bulan. Dengan dimensi Bumi yang lebih besar, memiliki diameter sudut signifikan bila dibandingkan maka seluruh bagian permukaan Bulan dapat memasuki asteroid/komet. Dan di antara Juni 2012 hingga Mei 2016 kerucut umbra sehingga seluruh bagian Bulan bakal Bumi tidak mengalami transit signifikan apapun. Jika tergelapkan. beralih ke Venus, pada 18 Desember 2012 mendatang Jika diameter sudut benda langit itu jauh lebih memang bakal terjadi transit Merkurius, tepatnya pada kecil dibanding Matahari maka terjadilah transit. Dalam pukul 04:44-10:32 UT. Namun transit Merkurius itu hanya peristiwa ini kita di Bumi hanya akan menyaksikan bintik terjadi di antara Venus saja, tidak melibatkan Bumi kita. hitam kecil beringsut 'menyeberangi' cakram Matahari. Inilah yang terjadi dalam transit Venus 2012 lalu. Meski dimensi Venus hampir menyamai Bumi, namun besarnya jarak Bumi-Venus menyebabkan diameter sudut Venus hanya 1/30 Matahari sehingga hanya 0,01 % cakram Matahari yang tertutupi oleh bundaran Venus. Jika Venus digantikan oleh Merkurius ataupun asteroid/komet tertentu, maka transit serupa pun bakal terjadi. Meski konfigurasinya hampir serupa, namun kerucut umbra Perbandingan kenampakan Matahari dalam Transit transit amat jauh dari Bumi sehingga tak terjadi fenomena Venus (kiri) dan Gerhana Matahari (kanan). kegelapan mirip gerhana, apalagi melebihinya. Tergelapkannya Bumi hanya terjadi dalam gerhana. Sumber : Gunawan dkk, 2012 13 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 16. Liputan Khusus Bumi Tak Bakal Kecuali Matahari, benda langit terbesar dalam tata surya kita adalah planet Jupiter yang memiliki dimensi 143.000 km. Jika benda langit asing dalam konfigurasi Gelap Selama kesejajaran tersebut memiliki dimensi setara Jupiter, maka ia harus terletak pada jarak maksimal 14,08 juta km dari Bumi atau sepertiga jarak Bumi-Venus. Dengan Tiga Hari Oleh : Muh Ma’rufin Sudibyo mengabaikan nilai iklinasi orbitnya dan menganggap benda langit asing itu sedang menempati perihelionnya serta mempertimbangkan nilai eksentrisitas orbit planet tata surya kita yang bernilai antara 0,1 hingga 0,3 maka U ntuk membuktikan apakah benar Bumi benda langit asing seukuran Jupiter itu secara kasar bakal mengalami kegelapan total selama haruslah mengedari Matahari dalam orbit lonjongnya tiga hari berturut-turut, maka satu-satunya yang melampar di antara orbit Bumi dan Mars. konfigurasi yang memungkinkan adalah Profil orbit sedemikian rupa akan menimbulkan gerhana. Mari modifikasi sedikit konfigurasi Gerhana dua masalah serius. Pertama, jika permukaan benda langit Matahari dengan menambahkan persyaratan, bahwa asing itu memiliki albedo 4 % atau lebih gelap dibanding agar segenap Bumi tergelapkan selama waktu tertentu, batubara/aspal, maka pada bulan Desember 2012 ini maka Bulan harus digantikan benda langit lain yang seharusnya ia sudah memiliki jarak sudut 50-60 terhadap mutlak harus berdimensi lebih besar dibanding Bumi. Matahari dengan kecemerlangan menyamai Bulan Dengan demikian terbentuk konfigurasi kesejajaran separuh (magnitudo semu -9). Dalam astronomi, benda penuh Matahari-benda langit asing-Bumi. langit dengan kecemerlangan seperti itu seharusnya sangat mudah dilihat bahkan di siang hari sekalipun. Dan pada jarak sudut tersebut, seharusnya benda langit asing seukuran Jupiter itu baru akan terbenam di kaki langit barat dalam 3-4 jam setelah terbenamnya Matahari, atau pada pukul 21:00-22:00 WIB. Sehingga seharusnya setiap malam setelah terbenamnya Matahari kita akan menyaksikan benda langit seterang Bulan separuh di langit barat. Kenyataannya, hal ini ternyata tak pernah teramati di langit. Sementara masalah serius kedua mirip dengan kasus Nibiru (lihat liputan khusus pada artikel “Berburu Gambaran konfigurasi posisi Bumi, benda langit asing Hantu Nibiru”). Dengan menganggap benda langit asing dan Matahari (tak tergambar di sini) dalam seukuran Jupiter itu tersusun oleh materi sangat ringan kesejajaran penuh agar bisa terjadi situasi Bulan gelap selama rentang waktu tertentu. Agar hal itu bisa dengan massa jenis menyamai air (1 g/cc), maka ia bakal terjadi, maka benda langit asing harus jauh lebih besar dibanding Bumi. Sumber : Sudibyo, 2012. memiliki massa sebesar 256 kali Bumi kita. Dengan massa sedemikian massif, gravitasinya jelas bakal cukup massif 14 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 17. pula sehingga bakal mendestabilisasi keseimbangan gravitasi di tata surya khususnya di bagian dalam tempat Bumi dan planet-planet tetangga dekatnya (Merkurius, Venus dan Mars) berada. Imbasnya yang paling sederhana adalah bakal terjadinya ketidakteraturan gerak Bumi, sehingga setahun di Bumi tak lagi berusia 365,25 hari namun dapat lebih besar maupun lebih kecil secara dinamik dari waktu ke waktu. Sehingga panjang tahun 2009 bakal berbeda dengan 2010 dan demikian pula dengan 2011. Faktanya, hal tersebut ternyata juga tidak terjadi. Sehingga kisah bakal gelapnya Bumi selama tiga hari berturut-turut hanyalah kabar-bohong yang tak memiliki landasan ilmiah terpercaya dari perspektif astronomi. Jika memang pada 23-25 Desember 2012 kelak Bumi bakal gelap selama tiga hari penuh, maka pada Minggu 18 November 2012 pukul 21:00 WIB lalu seharusnya langit barat dihiasi Bulan dan benda langit asing seukuran Jupiter yang dikodekan dengan Jup01 hingga Jup03 (masing-masing untuk estimasi orbit dengan eksentrisitas 0,1 hingga 0,3). Benda langit asing itu harus lebih terang ketimbang Bulan sabit saat itu. Nyatanya observasi tidak menunjukkan eksistensi benda langit asing tersebut. Sumber : Sudibyo, 2012 15 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 18. Ragam Bila Komet Menjadi Kambing Hitam Oleh : Eko Hadi Gunawan Selain Nibiru, komet juga menjadi salah satu beberapa hari kemudian terjadilah gempa besar Achaea obyek yang diklaim bakal berperan besar dalam Kiamat yang menghancurkan kota Helice dan Buris dengan 2012, dimana Bumi bakal ditumbuk oleh sebuah komet. menelan banyak korban. Oleh Aristoteles, peristiwa ini Karena melejit dengan kecepatan luar biasa tinggi, dinyatakan sebagai hubungan kausal antara komet dan tumbukan tersebut bakal melepaskan energi sangat besar petaka pada manusia. Di seberang Samudera Atlantik hingga memicu petaka global di sekujur penjuru persepsi yang sama pun tumbuh, misalnya pada permukaan Bumi. Peristiwa tersebut mengulangi saat-saat peradaban Aztec. Saat raja Montezuma menyaksikan musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun silam. Korban sebuah komet terang di langit (1571), ia dan jiwa manusia dan makhluk hidup lainnya bakal berjatuhan penasehatnya gelisah bukan kepalang. Kegelisahan itu dalam jumlah tak terperi. seakan menemukan justifikasinya tatkala hanya dalam Namun, benarkan demikian? dua tahun berselang hampir seluruh sendi peradaban Aztec hancur lebur seiring penaklukan kejam oleh para Beban Sejarah pejelajah Eropa. Dibandingkan planet-planet, Bulan dan bintang- Pun demikian halnya di Indonesia. Kemunculan gemintang gemerlapan di langit malam yang senantiasa komet Ikeya-Seki (1965-1966) yang sangat terang di memukau manusia, komet atau bintang langit kerap dikait-kaitkan dengan peristiwa G 30 S dan berekor/berambut menjadi satu-satunya benda langit tragedi berdarah yang menyertainya. Juga dengan yang dilihat dengan pandangan mata penuh ketakutan. kemunculan komet Hale-Bopp (1997), yang dihubung- Aneka ragam peradaban manusia menganggap komet hubungkan dengan krisis multidimensi yang berujung sebagai benda langit yang menjadi pertanda bakal pada tumbangnya Orde Baru. Hanya sedikit peradaban datangnya suatu petaka bagi manusia. yang berpendapat berbeda, salah satunya adalah Beban sejarah yang disandang benda langit nan peradaban Islam yang mengaitkan kenampakan sebuah eksotik ini nampaknya berakar dari masa 2.300 tahun komet (yakni komet Halley di langit Makkah pada awal silam kala sebuah komet sangat terang dengan perkiraan masa kenabian Rasulullah SAW) dengan perenungan asal diameter inti kometnya sebesar 100 km (bandingkan muasal manusia, sia-sianya sikap takabur dan besarnya dengan inti komet Halley yang 'hanya' 18 km) muncul kekuasaan Allah SWT. Pengetahuan mendalam manusia menerangi langit malam. Ephorus dari Cymea dan akan komet baru saja diperoleh akhir-akhir ini terutama Callisthenes dari Olynthus, keduanya dari Yunani, tatkala wahana antariksa Giotto (1986) berhasil terbang mencatat kemunculannya yang memukau. Berselang melintas inti komet Halley dalam jarak hanya 500 km. Ia 16 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 19. menyajikan data dan fakta akan komet yang tak pernah yang cukup rapuh. Demikian rapuhnya sehingga tekanan dibayangkan manusia sebelumnya. angin Matahari sanggup menyebabkan inti komet terpecah-belah. Tatkala mendekati Matahari dalam perjalanannya menyusuri orbitnya untuk mencapai perihelion, kombinasi panas dan hembusan angin Matahari menyebabkan sebagian permukaan komet menyublim dan melepaskan materi-materi ringan dalam wujud uap air, karbon dioksida, karbon monoksida, sianida, amonia, metana, metanol, formalin, etanol dan etana bercampur dengan butir-butir pasir dan lempung yang sehalus bedak. Hembusan angin Matahari menyebabkan partikel- partikel materi tersebut terlontar ke angkasa menjauhi inti komet dan menampakkan bentukan ekor, satu-satunya benda langit yang memperlihatkan karakteristik demikian. Hembusan angin Matahari pula yang menyebabkan komet memiliki medan magnet meski sangat lemah dan bersifat eksternal. Kecilnya ukuran inti komet menyebabkan tidak terjadinya mekanisme magnetohidrodinamik yang membuat komet tidak memiliki medan magnet internal. Remuk Dengan demikian, berlawanan dengan persepsi umum, (inti) komet sejatinya berukuran kecil, rapuh, Kemunculan komet Hale-Bopp (1997), yang dihubung-hubungkan dengan krisis multidimensi yang berkerapatan rendah (sehingga gravitasinya pun sangat berujung pada tumbangnya Orde Baru. rendah) dan tidak memiliki medan magnet sendiri kecuali Sumber : Philipp Salzgeber, 1997 dirangsang angin Matahari. Sifat-sifat demikian Rapuh membuat melintasnya sebuah komet di dekat Bumi tidak Meski dimensinya hampir serupa dengan lantas diikuti dengan munculnya bencana di Bumi. asteroid, namun sifat fisis komet sungguh bertolak- Apalagi jarak perlintasan terdekat sebuah komet belakang. Komet, khususnya inti komet, tersusun oleh umumnya cukup besar (pada orde ratusan ribu hingga materi sangat ringan berselubung es sehingga memiliki jutaan kilometer) sehingga tak ada mekanisme fisis yang kepadatan rendah, bahkan lebih rendah daripada air. bisa mengaitkan perlintasan komet dengan bencana di Konsekuensinya gaya ikat antar butir-butir materi Bumi. penyusun komet jauh lebih lemah dibanding asteroid Satu-satunya cara agar komet dapat ataupun planet, sehingga komet merupakan benda langit mendatangkan bencana di Bumi adalah lewat peristiwa 17 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 20. tumbukan benda langit, dimana orbit komet tersebut sulit diamati dengan teleskop. Fenomena pecah dan berpotongan dengan orbit Bumi sehingga komet hancurnya komet akibat tekanan badai Matahari kerap langsung mengarah ke Bumi. Karena kecepatan relatifnya dijumpai. Peristiwa terkini adalah terpecah-belahnya cukup besar, dimana sebuah komet yang sangat lambat komet Hergenrother menjadi sedikitnya 4 kepingan besar pun bakal melaju secepat 40.000 km/jam saat menumbuk pada September-Oktober 2012 lalu. Bumi, maka energi tumbukannya pun bakal sangat besar. Besarnya energi tumbukan membuat titik target tumbukannya tergerus menjadi kawah sembari menyemburkan debu produk tumbukan ke atmosfer. Sebaran debu inilah yang lantas meredam sinar Matahari ke permukaan Bumi hingga tumbuh-tumbuhan pun mati karena tak sanggup berfotosintesis yang berujung pada "Cerutu” debu sisa komet Elenin yang habis diterpa kematian massal para konsumennya. badai matahari dalam cahaya visual (kiri) dan Maka sebuah komet yang sedang melaju tenang pewarnaan kontras oleh komputer (kanan) guna memperlihatkan detailnya. di orbitnya takkan berefek apapun bagi Bumi. Sebaliknya Sumber : Remanzacco Observatory, 2011. justru komet tersebut dapat mendadak remuk dan menghilang dari peredaran meski sedang melaju dalam orbitnya. Bukan karena Bumi atau planet-planet lainnya Komet Saat Ini mengenakan gravitasinya pada sang komet, namun akibat Kiamat 2012 mengklaim komet Elenin bakal tingginya tekanan dari Matahari khususnya dalam menubruk Bumi pada Desember 2012 ini. Namun komet peristiwa badai Matahari. tersebut justru sudah hancur lebur di langit. Dan kini sisa- Inilah yang dialami komet Elenin. Kiamat 2012 sisa komet Elenin secara teoritis telah berada sejauh 770 mengklaim komet yang ditemukan oleh Leonid Elenin juta km dari Bumi atau lebih jauh ketimbang jarak Bumi ke (Rusia) pada 10 Desember 2010 itu bakal menumbuk orbit Jupiter. Bumi pada bulan Desember 2012 dan mendatangkan Dengan telah hancurnya dan demikian jauhnya bencana tak terperi. Faktanya komet ini ternyata mencapai komet Elenin dari Bumi, adakah komet lain yang bisa titik perihelionnya setahun lebih dulu dibanding klaim menggantikannya guna menubruk Bumi pada Desember Kiamat 2012, yakni pada 10 September 2011 dan 2012 ini? selanjutnya menempati jarak terpendek ke Bumi pada 16 Sayangnya, tidak ada. Secara statistik rata-rata Oktober 2011. Jarak terpendeknya pun tergolong jauh hampir setiap tiga hari sekali kita menjumpai satu komet yakni 35 juta km (91 kali lipat jarak Bumi-Bulan). Awalnya baru yang tak pernah dikenal sebelumnya. Namun tak kalangan astronom memprediksi komet ini bakal cukup satupun yang memiliki orbit berpotongan dengan orbit terang untuk disaksikan di langit malam. Namun partikel- Bumi. Sehingga ketika komet yang berpotensi menubruk partikel badai Matahari 20 Agustus 2011 menghantam saja tidak ada, bagaimana bisa tubrukan itu akan terjadi? komet Elenin dengan telak hingga komet pun remuk Referensi : Sudibyo. 2012. Membatalkan Kiamat 2012, Investigasi seremuk-remuknya menjadi batu dan debu beragam Planet Nibiru, Komet Elenin dan Badai Matahari. Yogyakarta : ukuran yang menyebar di langit, menjadikannya sangat Kafeastronomi.com Publisher, buku elektronik. 18 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 21. Ragam Toutatis yang (Nyaris) Bikin Mringis Oleh : Muh. Ma’rufin Sudibyo C . Pollas sedang tenggelam dalam rutinitas Jupiter (1 : 3) dan dengan Bumi (4:1). Sehingga setiap kali menganalisa hasil observasi teleskop Schmidt Jupiter mengelilingi Matahari tepat 1 kali, Toutatis sudah 0,9 m di Observatorium de la Cote d'Azur mengelilingi Matahari tepat 3 kali. Karena berulang-ulang (Perancis) pada 4 Januari 1989 kala matanya beredar di dekat Venus, Bumi dan Jupiter maka orbit menemukan hal tak biasa. Di antara timbunan foto yang Toutatis cukup terganggu sehingga bersifat dinamis. diambil Alain Maury dan Derral Mulholland saat observasi Sebagai asteroid kelompok Apollo yang astrometrik satelit-satelit redup Jupiter, terdapat sejumlah beresonansi orbital dengan Bumi, maka Toutatis berulang lempengan foto yang menampilkan garis putih kali melintas-dekat planet ini. Perlintasan terdekat terjadi memanjang. Karena tiap foto diproduksi lewat bukaan pada 29 September 2004 silam, saat asteroid melejit rana yang lama, maka garis memanjang menunjukkan hanya sejauh 1,6 juta km dari Bumi (4 kali jarak Bumi- adanya benda langit yang bergerak relatif cukup cepat Bulan), terdekat sejak 1353. Observasi berbasis teleskop sehingga kemungkinan besar dekat dengan Bumi. radio saat perlintasan-dekat 1992 dan 1996 memastikan Analisis menyimpulkan benda tersebut adalah hingga 500 tahun mendatang asteroid ini tidak memiliki asteroid dan kemudian dikodekan sebagai 1989 AC. peluang bersinggungan dengan Bumi. Observasi teleskop Tatkala dibandingkan dengan basis data asteroid, segera radio Goldstone (AS) saat perlintasan-dekat 1992 dan diketahui orbit asteroid 1989 AC ternyata identik dengan 1996 dengan gelombang radar menyajikan hasil asteroid 1934 CT yang pertama kali teramati pada 10 mencengangkan. Berlawanan dengan anggapan semula, Februari 1934 namun kemudian menghilang. Asteroid ternyata Toutatis memiliki bentuk sangat ganjil. Dengan 1989 AC/1934 CT ini selanjutnya diberi nama Toutatis, dimensi ellipsoid 4,3 x 2,6 x 1,7 km asteroid ini berbentuk merujuk tokoh mitologi bangsa Kelt (Eropa utara) dan mirip kentang. Lebih tepatnya mirip dua gumpalan batu diberi nomor urut 4179. yang dilekatkan menjdi satu di titik tertentu. Dengan densitas 2,1 g/cc, Toutatis diperkirakan memiliki massa 50 Pelintas-dekat milyar ton. Toutatis mengedari Matahari dalam orbit lonjong Pada tahun ini perlintasan-dekat Toutatis akan dengan perihelion 140,2 juta km, aphelion 616,5 juta km, terjadi pada Rabu 12 Desember 2012 pukul 13:40 WIB inklinasi orbit 0,5 derajat dan periode orbital 4,02 tahun. dengan jarak perlintasan sejauh 6,95 juta km (18 kali lipat Ia beredar di antara orbit Venus dan Jupiter sehingga jarak Bumi-Bulan). Saat itu titik terdekat Toutatis ke Bumi tergolong ke dalam kelompok Apollo atau Alinda. adalah Samudera Pasifik bagian tengah. Pada saat itu Uniknya, Toutatis mengalami resonansi orbital dengan Toutatis diperkirakan hanya nampak sebagai bintik cahaya 19 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 22. dengan magnitudo semu maksimum +8, sehingga tetap dari titik tumbuknya saja gelombangnya masih setinggi sulit diamati mata tanpa menggunakan alat bantu 36 meter dengan kelajuan 200 km/jam. apapun. Dengan jarak lintas demikian maka potensi Masalah paling serius yang dihadapi Bumi jika tumbukannya dengan Bumi adalah nol. Sehingga tak ada Toutatis menumbuk adalah gangguan lingkungan. potensi bahaya bagi Bumi pada saat ini, apalagi dikait- Dengan asumsi 6,25 % massa asteroid adalah Belerang, kaitkan dengan isu Kiamat 2012. maka tumbukan Toutatis bakal menyemburkan 576 juta ton aerosol asam sulfat ke atmosfer yang bakal membumbung tinggi hingga lapisan stratosfer. Di stratosfer mereka terdistribusi homogen ke segenap penjuru membentuk selapis tabir surya yang bakal menghalangi sinar Matahari ke Bumi. Jika ukuran rata- rata aerosol 0,1 mm, maka tabir surya itu akan menyebabkan penurunan suhu permukaan Bumi sebesar 7 derajat Celcius dari semula. Akibatnya penguapan dan hujan pun bakal berkurang sehingga mengacaukan iklim. Kekacauan ini bakal menyebabkan tumbuhan dan hewan yang tak resisten bertumbangan, memicu kematian massal dalam skala global. Sebagai pembanding, tatkala terjadi Letusan Tambora 1815 Model bentuk asteroid Toutatis berdasarkan data-data (energinya 61 kali lebih rendah dibanding tumbukan observasi teleskop radio pada 1996. Sumber : NASA, Toutatis), terjadi penurunan suhu sebesar 1 derajat Celcius 1996. yang berimbas pada jatuhnya korban jiwa sebanyak Dampak 100.000 orang. Inilah yang menjadikan Toutatis tetap Andaikata Toutatis tak hanya melintas-dekat diklasifikasikan sebagai asteroid berpotensi bahaya namun menubruk Bumi, dampaknya luar biasa. Jika jatuh sehingga selalu dimonitor. Pada perlintasan-dekat 2012 di daratan sedimen (batuan yang mewarnai 75 % ini, Toutatis tak hanya diamati sejumlah telesko dan permukaan Bumi kita), bakal terjadi pelepasan sedahsyat teleskop radio saja, melainkan juga oleh wahana antariksa 1,68 juta megaton TNT (setara 84 juta butir bom nuklir tak berawak Chang'e 2 (Cina) yang baru saja usai Hiroshima). Energi sedemikian besar bakal mengoyak titik menjalankan tugasnya di orbit Bulan. targetnya sehingga terbentuk kawah tumbukan kompleks Referensi : berdiameter 39 km diiringi pelepasan panas sanggup 1.Collins dkk. 2005. Earth Impact Effects Program : A Web–based membakar obyek dan menimbulkan luka bakar hingga Computer Program for Calculating the Regional Environmental sejauh 700 km dari titik targetnya. Di saat yang sama Consequences of a Meteoroid Impact on Earth. Meteoritics & gelombang kejutnya bakal melanda hingga sejauh 1.300 Planetary Science 40, no. 6 (2005), 817–840. km dari titik targetnya. Jika titik targetnya berupa lautan, 2. Rampino. 2002. Supereruptions as a Threat to Civilizations on kolom air samudera akan bereaksi membentuk Earth-like Planets. Icarus no 156 (2002), 562–569.. megatsunami dahsyat sehingga pada jarak 10.000 km 20 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 23. Spektrum Ketika Mentari Menghembuskan Badainya Oleh : Erni Latifah Wulandari S iapa yang tak mengenal Matahari? Inilah satu- luar biasa. Setiap detiknya Matahari mengonversi satunya bintang di dalam sistem tata surya kita. Hidrogen menjadi Helium dalam reaksi fusi termonuklir Keberadaan Matahari menjadi sangat penting berantai yang diimbangi kehilangan massa sebesar 4,28 karena peranannya sebagai pusat orbit planet- juta ton. Sesuai dengan kesetaraan massa dan energi planet beserta segenap anggota tata surya kita lainnya. dalam bentuk: E = mc2, maka kehilangan energi tersebut Meski jika dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya berubah menjadi energi yang besarnya setara dengan yang berserakan di seantero penjuru jagat raya ini, ledakan 4,6 trilyun butir bom nuklir Hiroshima secara Matahari sebenarnya bukanlah bintang istimewa. Sang serempak. Mentari itu lebih merupakan bintang biasa yang tergolong berusia paruhbaya. Ia menjadi bagian dari keluarga Bintik Matahari bintang G yang mencakup 8 % dari total pupolasi bintang- Seluruh massa Matahari merupakan gas bintang dalam jagat raya. Di lua Matahari masih banyak dengan kepadatan yang berbeda-beda di antara lapisa- terdapat bintang tetangga yang jauh lebih besar baik lapisannya, meski tekanan ekstrim di inti Matahari dalam dimensi (ukuran) maupun pancaran energinya, menyebabkan gas-gas terkompresi demikian hebat misalnya Antares, Betelgeuse, Canopus, Rigel dan sehingga membentuk cairan superpanas dengan suhu 14 Aldebaran juta Kelvin. Segenap massa Matahari dapat bertahan dan Meski demikian bagi tata surya kita Matahari berkumpul di satu titik sebagai hasil tarikan gravitasi yang adalah bintang yang tak biasa. Inilah obyek terbesar dan ditunjang kungkungan medan magnetik Matahari yang termassif dalam tata surya kita. Dibandingkan dengan sangat kuat. dimensi Bumi, Matahari adalah 109 kali lebih besar dan Energi Matahari yang diproduksi di dalam inti 1,295 juta kali lipat lebih bervolume. Massa Matahari dihantarkan keluar melalui lapisan radiatif menuju lapisan adalah luar biasa besarnya hingga mencapai 333.000 kali konvektif hingga akhirnya mencapai permukaan lipat massa Bumi kita. Demikian besar massanya sehingga (fotosfer). Aliran konvektif ini mirip aliran air yang sedang tekanan yang diderita inti Matahari sangat besar sehingga dididihkan dalam panci, sehingga di permukaannya memiliki suhu sangat tinggi. Suhu sangat tinggi inilah terbentuk gelembung-gelembung gas (granulae). yang menggerakkan reaksi fusi termonuklir secara Sepanjang terjadinya aliran konvektif juga terjadi berkesinambungan dengan produksi energi dalam skala mekanisme magnetohidrodinamik yang produk akhirnya 21 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 24. adalah terbentuknya garis-garis gaya magnetik Matahari menyebabkan terjadi akumulasi energi setempat. Dan dengan kuat medan magnet sangat besar. tatkala sudah mencapai klimaksnya dimana bintik Sebagai gas, Matahari memiliki pola rotasi yang Matahari tak lagi mampu menampung energi yang berbeda antara bagian khatulistiwa dengan bagian terbendung itu, maka lepaslah ia sebagai muntahan kutubnya. Kawasan khatulistiwa Matahari beredar proton dan elektron. 'Muntahan' ini disebut angin mengelilingi sumbu rotasi Matahari dengan periode 25,4 Matahari jika dalam jumlah normal (yakni rata-rata 1,6 hari. Sedangkan kawasan kutubnya membutuhkan waktu juta ton/detik). Sebaliknya jika sangat besar disebut lebih lama, yakni 36 hari. Beda rotasi dan sifat gas ini sebagai badai Matahari, khususnya jika didului peristiwa menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari turut ledakan magnetik (flare) yang dilanjutkan dengan terseret dalam pola rotasi yang berbeda antara terlucutinya sejumlah massa atmosfer teratas Matahari khatulistiwa dan kutub. Sehingga implikasinya garis-garis (korona) yang dikenal sebagai CME (coronal mass gaya magnetik Matahari itu sering terpuntir seperti ejection) untuk kemudian menghempas menuju tepian benang ruwet sehingga terpaksa menonjol keluar dari tata surya. fotosfer memasuki atmosfer bawah (kromosfer) dalam bentuk juntaian (loop). Observasi teleskopik akan Badai Matahari menyaksika juntaian ini sebagai area yang lebih gelap Badai Matahari merupakan lontaran massa dibanding sekitarnya. Area inilah yang disebut sunspot Matahari dalam wujud proton dan elktron yang melejit atau bintik Matahari. Warna hitam merupakan hasil pada kecepatan 0,72-3,24 juta km/detik dengan massa terhambatnya aliran energi Matahari keluar sehingga akumulatif sebesar 10-100 juta ton. Aliran massa yang suhu di lokasi bintik Matahari lebih dingin (lebih rendah) sangat besar ini mengandung energi yang setara dengan dibanding lingkungan sekelilingnya. Perbedaan suhu itu 15-150 juta butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan bisa mencapai 1.800 Kelvin. secara serempak. Besarnya massa materi Matahari yang dilontarkan dalam peristiwa badai Matahari amat dipengaruhi oleh kuantitas badainya. Sementara kuantitas badai Matahari sangat dipengaruhi oleh aktivitas Matahari. Sehingga tidak setiap saat terjadi badai Matahari, sebab dengan aktivitas Matahari berumur rata- rata 11 tahun, maka secara rata-rata setiap 11 tahun itulah Matahari mencapai puncak aktivitasnya. Sehingga setiap 11 tahun itu pula jumlah kejadian badai Matahari Foto matahari yang diambil menggunakan Teleskop Luar Angkasa SDO dengan panjang gelombang 1700 mencapai puncaknya, yang berimplikasi pada jumlah Angstroms. Kiri : Bintik matahari ditunjukkan oleh maksimum massa Matahari yang terlontar. Dinamika anak panah. Kanan : Garis-garis medan magnet matahari. Sumber : SDO NASA, 2012 aktivitas Matahari dapat dideteksi dari dinamika jumlah bintik Matahari. Semakin banyak jumlahnya maka Seperti aliran air yang mendadak terbendung, semakin tinggi aktivitas Matahari. gangguan pengaliran energi pada area bintik Matahari 22 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 25. Spektrum Kiamat 2012 bahwa berhembusnya badai Matahari di Ketika Bumi Bumi bakal menyebabkan krisis air? Ataukah benar-benar terjadi kematian makhluk hidup (termasuk manusia) secara besar-besaran hingga menyusutkan penghuni Tersapu Badai Bumi sampai 50%? Ternyata tidak. Sungguh Maha Besar Sang Pencipta Semesta yang melindungi bumi sedemikian rupa sehingga nyaman sebagai tempat hidup manusia Matahari dan makhluk hidup lainnya. Perlindungan ini mewujud dalam bentuk atmosfer dan magnetosfer. Oleh : Erni Latifah Wulandari Bagaimana sebenarnya dampak badai Matahari terhadap Bumi? Respons Bumi dalam menghadapi badai Matahari yang langsung mengarah padanya berbeda dengan planet dalam seperti Venus dan Merkurius. Pada Merkurius, kombinasi dekatnya planet ke Matahari dengan lemahnya medan magnetik dan sangat tipisnya atmosfer menyebabkan terpaan badai Matahari langsung mengenai permukaan Merkurius hingga menimbulkan Jika dilihat dari luar angkasa lapisan atmosfer akan pemadatan dan penggelapan. Sementara pada Venus, tampak biru berlatar belakangkan warna hitam gelap. meski memiliki lapisan atmosfer sangat tebal namun Sumber : Ubuntu, 2010. dengan tiadanya medan magnetik membuat terpaan badai Matahari langsung menembus atmosfer hingga Magnetosfer menyebabkan kenaikan suhu luar biasa, yaknin sebesar Selain atmosfer, Bumi masih diselubungi oleh 35% dari suhu rata-ratanya yang 430 derajat Celcius. lapisan tak kasat mata namun berperan penting dalam Perubahan suhu mendadak ini amat dramatis perlindungan terhadap hembusan badai Matahari. jika misalnya terjadi pada Bumi. Sebab jika persentase Lapisan tak kasat mata itu adalah garis-garis gaya kenaikan suhu yang sama diterapkan di Bumi, maka akan magnetik Bumi, yang interaksinya dengan angin Matahari terjadi peningkatan suhu mendadak sebesar 8 derajat menghasilkan magnetosfer. Bentuknya cukup ganjil Celcius di atas normal. Dampaknya tentu dramatis dalam karena mirip tetesan air dengan ujung tumpul pemanasan global saat ini saja yang diproyeksikan bakal menghadap Matahari sementara ujung lancip menyebabkan peningkatan suhu 4 derajat Celcius di atas membelakanginya. Seperti halnya atmosfer, magnetosfer normal dalam seabad mendatang, diperkirakan 30 % pun berlapis-lapis. Lapisan terdalam adalah sabuk radiasi spesies makhluk hidup bakal musnah khususnya yang tak van-Allen yang berbentuk toroidal (menyerupai donat). resisten terhadap perubahan suhu dan iklim. Magnetosfer berfungsi sebagai perisai magnetik yang Dengan demikian apakah benar yang diklaim dengan cara membelokkan segala serangan partikel 23 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 26. bermuatan listrik di angkasa. sinar-X tak bisa ditanggulangi magnetosfer. Namun masih ada lapisan atmosfer yang sanggup mengabsorpsi sinar-X ke dalam atom-atom Oksigen dan Nitrogen. dalam menghadapi radiasi tak bermuatan seperti sinar-X dan sinar gamma, atmosfer Bumi memiliki kemampuan atenuasi yang setara dengan lempengan Aluminium setebal 3,3 meter sehingga sangat efektif dalam meredam dan menahan semua jenis radiasi itu meskipun misalnya memiliki intensitas cukup tinggi. Dampak Dilihat dari proses netralisasi proton dan elektron Matahari yang menuju ke Bumi, tampak bahwa badai Matahari tidak membawa ancaman bencana yang ekstrim. Netralisasi partikel-partikel bermuatan listrik merupakan proses yang tidak diikuti transfer energi dan Lapisan Magnetosfer (1), Lapisan Sabuk Van Allen luar (2) dan Lapisan Sabuk Van Allen dalam (3). momentum yang mencukupi guna memodifikasi Sumber : Nature.com momentum sudut Bumi. Sehingga badai matahari tidak Sebelum mencapai atmosfer bumi, hembusan menyebabkan perubahan fisik Bumi, apalagi perubahan badai Matahari akan berhadapan dengan magnetosfer dramatis. terlebih dahulu. Ketika itu sebagian partikel proton dan Tatkala aliran proton dan elektron menuju elektron dari Matahari akan dibelokkan demikian rupa kutub-kutub magnetik Bumi menyentuhb atmosfer, selain sehingga menyusuri lapisan terluar magnetosfer mulai terbentuk aurora juga terbentuk medan magnetik dari ujung tumpulnya hingga mencapai ujung lancipnya penganggu. Sebab aliran partikel-partikel tersebut pada untuk kemudian terlepas kembali ke angkasa. Sebagian hakikatnya adalah aliran listrik dan setiap aliran listrik lainnya menyusuri lapisan magnetosfer yang lebih dalam senantiasa diikuti pembentukan medan magnet sehingga akan berpilin-pilin menuju kutub-kutub mengikuti hukum sirkuit Ampere. Medan magnet ini magnetik Bumi untuk dinetralisasi. Tatkala partikel-partikel adalah medan magnet induksi yang dapat menganggu yang diarahkan ke kutub-kutub magnetik Bumi ini tiba medan magnet Bumi. Interaksi medan magnet induksi ini atmosfer, maka terjadilah interaksi dengan atom-atom dengan daratan dan lautan akan menghasilkan medan Oksigen dan Nitrogen. Hasil dari interaksi adalah proses listrik. promosi-eksitasi yang menghasilkan pancaran cahaya Jika terdapat penghantar yang panjang warna-warni di daerah lingkar kutub yang dikenal sebagai didalamnya seperti jaringan kabel listrik, telepon dan aurora. sistem perpipaan logam, maka arus listrik induksi itu pun Magnetosfer hanya berperan efektif dalam bakal mengalir dan menyebabkan sejumlah masalah. menghadapi aliran partikel-partikel bermuatan listrik. Arus induksi dalam jaringan listrik dan telepon dapat Sementara sinar radiasi tak bermuatan seperti halnya menyebabkan hubungan pendek (korsleting) yang 24 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 27. Cahaya Aurora merupakan salah satu dampak dari badai matahari yang terjadi di kutub selatan maupun kutub utara. Cahaya Aurora tidaklah berbahaya karena cahaya aurora merupakan cahaya yang muncul akibat tabrakan antara partikel badai matahari dengan atom hidrogen dan oksigen. Sumber :lundeimages.com merusak dan membakar trafo/sirkuit. Sementara arus induksi pada jaringan pipa mampu memicu korosi yang melemahkan struktur. Di angkasa, bombardemen partikel-partikel proton dan elektron pada satelit komunikasi juga dapat melumpuhkan fungsi satelit tersebut seiring potensi kerusakan (permanen/temporer) pada sirkuit elektroniknya. Dengan potensi tersebut, badai Matahari mampu berdampak pada kehidupan manusia modern khususnya yang tinggal di kawasan subtropis dekat lingkar kutub seperti di Eropa dan Amerika bagian utara akibat potensi lumpuhnya jaringan komunikasi dan listrik. Catatan sejarah memperlihatkan masalah gangguan komunikasi telah dirasakan sejak era telegraf yang bersamaan dengan terjadinya kasus badai Matahari 1859 yang demikian luar biasa, sehingga memercikkan bunga api listrik pada setiap telegraf yang mampu membakar gulungan kertas telegraf yang terbakar. Kejadian tersebut terjadi pada 1 September 1859, ketika badai Matahari berlangsung yang melepaskan proton dan elektron dengan massa 3,8 milyar ton dan energinya setara 120 milyar bom nuklir Hiroshima. Demikian juga pada 1972 tatkala jaringan telepon AT & T sempat terganggu akibat dampak badai Matahari. Sementara gangguan listrik dan komunikasi (satelit) terjadi pada 13 Maret 1989 saat badai Matahari besar terjadi, membuat salah satu jaringan interkoneksi listrik Canada lumpuh selama berjam-jam. Namun harus digarisbawahi bahwa badai Matahari hanya berdampak kepada perangkat-perangkat peradaban modern manusia, tidak berdampak langsung kepada manusia itu sendiri apalagi bagi Bumi. 25 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 28. Spektrum Badai Matahari Tidak Membalik Bumi Oleh : Eko Hadi Gunawan I su Kiamat 2012 mengklaim bahwa kejadian badai Sehingga Mars pun tak mampu mendukung kehidupan. Matahari akan berdampak demikian dahsyat bagi Bagaimana respon planet dan anggota tata surya Bumi sehingga membalikkan kutub-kutub planet ini. lainnya terhadap badai Matahari cukup berbeda Akibatnya yang semula kutub utara bakal berubah mengingat sifat-sifat planet dan anggota tata surya menjadi kutub selatan dan demikian pula sebaliknya. lainnya juga berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Sebagai konsekuensinya maka Matahari diklaim bakal Pada Bumi, badai Matahari mampu diredam oleh terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur, magnetosfernya sehingga berdampak minimal (lihat mirip dengan tanda-tanda awal datangnya hari akhir. artikel “Ketika Bumi Tersapu Badai Matahari”). Sementara Peristiwa ini konon sudah terjadi di Mars dan Venus. planet-planet terestrial lainnya berbeda. Pada Merkurius Namun benarkah demikian? Benarkah badai misalnya, kombinasi posisinya sebagai planet terdekat Matahari akan membalikkan Bumi demikian rupa dengan Matahari, lemahnya medan magnetik Merkurius sehingga rotasi Bumi akan seperti Venus dan Bumi juga (kuat medannya hanya 1 % Bumi) dan sangat tipisnya akan bergerak mundur sebagaimana halnya Mars? atmosfer Merkurius membuat badai Matahari dapat menerpa hingga permukaan. Konsekuensinya permukaan Interaksi Merkurius yang didominasi silika mengalami pemadatan Telah diketahui bahwa Bumi adalah satu-satunya dan penggelapan. Sementara Venus memiliki atmosfer planet dalam tata surya kita yang hingga saat ini tebal namun tanpa medan magnetik, sehingga partikel- menyokong kehidupan. Situasi yang snagat berbeda partikel badai Matahari mampu menggerus massa lapisan dijumpai pada dua planet tetangga terdekat Bumi, yakni atmosfer bagian atas dalam jumlah substansial disertai Venus dan Mars. Meski memiliki dimensi serupa, namun lonjakan suhu secara dramatis. Namun demikian interaksi atmosfer Venus jauh lebih tebal dan lebih berat dengan badai Matahari dengan planet-planet tersebut tak pernah dominasi gas karbondioksida didalamnya yang disertai membuat karakter rotasinya berubah. efek rumah kaca massif sehingga memiliki suhu Venus dikenal sebagai planet yang mengalami permukaan sangat tinggi, bahkan merupakan yang rotasi mundur (retrograde rotation), sehingga jika kita tertinggi di lingkungan tata surya kita. Sementara Mars, terbang tinggi di atas kutub utara Matahari dan menatap meski lebih 'ramah' dibandingkan Venus namun planet ke Venus, Venus akan terlihat berputar searah jarum jam. yang di Indonesia dikenal juga sebagai lintang joko belek Sementara planet-planet lain berputar berlawanan arah (bintang senja kemerahan) ini tidak mengandung air terhadap jarum jam. Ganjilnya rotasi Venus disebabkan dalam fasa cair dan juga tidak mengandung gas oksigen. oleh dinamikanya yang dramatis di masa awal tata surya. 26 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012
  • 29. Saat protoplanet-protoplanet mulai menggumpal cukup besar. Di masa awal tata surya, tersedia cukup membentuk planet-planet purba, secara mengejutkan di banyak planetisimal dalam beragam ukuran yang siap dalam orbit Venus berjejer sedikitnya 3 planet purba menubruk planet purba, khususnya seiring rekonfigurasi dengan venus purba sebagai salah satu diantaranya. posisi planet tata surya kita akibat ulah Jupiter purba dan Meski secara teori 3 benda langit berbeda bisa menempati Saturnus purba. Kedua planet raksasa itu mengalami satu orbit yang sama dalam mengelilingi Matahari, yang resonansi orbital 2:1 sehingga Jupiter purba terdorong dinamakan stabilitas Lagrangian, namun hal itu hanya lebih mendekat ke Matahari sebaliknya Saturnus purba bisa terjadi jika dimensi salah satu benda langitnya cukup terdorong menjauh. besar (sebagai planet) sementara dimensi kedua benda Gerak menjauh Saturnus purba diikuti pula oleh langit sisanya cukup kecil (sebagai asteroid atau satelit). Uranus purba dan Neptunus purba sehingga membuat Jika ketiga-tiganya memiliki memiliki dimensi serupa, trilyunan planetisimal yang terserak di antara planet- maka terjadi destabilisasi Lagrangian sehingga lambat planet itu turut dipaksa bergeser menjauhi atau laun ketiganya akan saling bertubrukan. mendekati Matahari. Mereka yang mendekati Matahari dipaksa membentuk kawasan Sabuk Asteroid. Sebaliknya Rotasi Mundur yang mereka yang menjauhi Matahari didorong untuk Itulah yang terjadi dalam beratur juta tahun emmbentuk kawasan Sabuk Kuiper-Edgeworth dan Awan kemudian di Venus, saat salah satu planet purba itu Komet Opik-Oort. Dalam proses rekonfigurasi dan membentur Venus purba hingga membuat sumbu pembentukan kawasan-kawasan baru inilah sangat rotasinya miring sekaligus membentuk satelit alami banyak planetisimal yang berbenturan dengan planet- seukuran Bulan. Berjuta tahun kemudian satu planet planet purba sehingga mentransfer energi dan purba yang masih tersisa pun membentur Venus purba momentumnya ke momentum sudut planet yang hingga sumbu rotasinya kian termiringkan. Tumbukan ditubruknya. Bumi misalnya, mengalami kemiringan terakhir menyebabkan Bulan Venus berubah karakter sumbu rotasi sebesar 23,5º sementara Mars miring 24º. orbitnya menjadi mendekati planet induknya hingga Saturnus juga mengalami nasib serupa dengan akhirnya bertubrukan kembali, yang membuat sumbu kemiringan lebih besar, yakni 27º. Pun demikian rotasi Venus kian termiringkan hingga seperti terbalik. Kini Neptunus yang memiliki kemiringan sumbu rotasi 28º. Venus memiliki kemiringan sumbu rotasi sebesar 177º. Uranus bahkan lebih dramatis karena sumbu rotasinya Seluruh planet sebenarnya mengalami nasib miring ekstrim hingga sebesar 97º. Dan Venus memang serupa hanya kadarnya yang berbeda-beda antara satu mengalami transfer energi dan momentum terbesar dengan yang lainnya, sehingga besarnya kemiringan karena tak hanya sekali bertumbukan dengan benda sumbu rotasinya pun berbeda-beda. Mekanisme yang langit massif, melainkan hingga tiga kali, sehingga menyebabkan terjadinya kemiringan/pembalikan sumbu memiliki kemiringan sumbu rotasi terbesar. rotasi sebuah planet adalah transfer energi dan momentum benda langit penabrak terhadap momentum Mundur Semu sudut planet tersebut. Transfer energi dan momentum ini Kasus yang dialami planet Mars berbeda dengan hanya bisa disebabkan oleh kontak fisik dalam rupa planet Venus, karena planet Mars dan juga planet-planet tumbukan dengan benda langit asing yang dimensinya luar lainnya (yakni planet-planet yang berjarak lebih jauh 27 | Bima Sakti - Edisi Desember 2012