2. Topik
Latar Belakang Teori Modernisasi:
• Teori Pembagian Kerja secara Internasional
• Teori Keunggulan Komparatif
Teori Modernisasi
• Teori Harrod-Domar: Tabungan & Investasi
• Max Weber: Etika Protestan
• David McClelland: Dorongan Berprestasi atau n-Ach
• W.W Rostow: Lima Tahap Pembangunan
• Bert F. Hoseliz: Faktor-faktor non-ekonomi
• Alex Inkeles & David H Smith: Manusia Modern
3. Teori Pembagian Kerja secara Internasional
Teori Pembagian Kerja secara Int’l , yang didasarkan pada
Teori Keunggulan Komparatif yang dimiliki oleh setiap
negara, mengakibatkan terjadinya spesialisasi produksi
pada tiap2 negara sesuai dengan keuntungan komparatif
yang mereka miliki.
Olehnya, secara umum di dunia terdapat dua kelompok
negara: (1) negara yang memproduksi hasil pertanian,
dan (2) negara yang memproduksi barang industri.
4. Teori Modernisasi
Teori ini didasarkan pada
dikotomi modern dan
tradisional. Modern berarti
kemajuan, pemikiran
rasional, cara kerja efisien,
urban, industrial dan
menjunjung tinggi nilai-
nilai dan kebebasan
invidual. Masy. modern
dianggap ciri dari masy.
industri maju. Sedangkan
masy. tradisional
sebaliknya, irrasional,
iniefisien, rural, agraris
dan communal.
5. Teori Modernisasi
Teori modernisasi juga didasarkan pada
faktor-faktor non-material sebagai
penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide
atau alam pikiran, di mana pendidikan
berperan penting untuk mengubahnya.
Teori Modernisasi bersifat a-historis,
universal, dan unilinear.
Faktor-faktor yang menghambat
pembangunan berasal dari dalam
(internal).
6. 1. Teori Harrod-Domar: Tabungan dan Investasi
Teori yang menekankan bahwa
pembangunan hanya merupakan
masalah penyediaan modal
untuk investasi. Teori ini
dikembangkan oleh para
ekonom dan dipakai untuk
menjelaskan perlunya bantuan
luar negeri.
7. 2. Max Weber: Etika Protestan
Teori yang menekankan nilai-nilai budaya.
Teori Weber membahas peran agama dalam pembentukan kapitalisme.
Menurutnya nilai masy. antara lain dari agama mempunyai peran
penting dalam mempengaruhi tingkah laku individu.
Apabila nilai-nilai tersebut diarahkan kepada sikap positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, proses pembangunan akan terlaksana.
8. 3. David McClelland: Dorongan Berprestasi atau n-Ach
Teori yang menekankan aspek-aspek psikologi individu.
Menurut McClelland mendorong proses pembangunan berarti
membentuk manusia wiraswasta dengan n-Ach yang tinggi.
Cara pembentukannya adalah melalui pendidikan individual,
ketika mereka ini masih anak-anak di lingk. keluarga mereka.
Semakin banyak wiraswasta proses pembangunan dalam
masyarakat tersebut akan semakin nyata.
10. 4. W.W. Rostow: Lima Tahap Pembangunan
Masyarakat
Tradisional
Prakondisi
untuk Lepas
Landas
Lepas
Landas
Bergerak ke
Kedewasaan
Jaman
Komsumsi
Masal yang
tinggi
Rostow membagi proses pembangunan Menjadi 5 tahap
yaitu:
11. 5. Bert F. Hoselitz: Faktor-Faktor Non-ekonomi
Hozelitz membahas faktor-faktor non-
ekonomi yang ditinggalkan oleh Rostow, yang
disebutnya faktor kondisi lingkungan yaitu:
• Pemasokan Modal Besar dan Perbankan
• Pemasokan Tenaga Ahli dan terampil
12. 6. Alex Inkeles & David H. Smith: Manusia Modern
Teori yang
menekankan
lingkungan material,
terutama link.
pekerjaan, untuk
membentuk manusia
modern yang bisa
membangun dengan
secara langsung
memberikan
pengalaman kerja.
Berbeda dengan
McClelland bukan
dengan “manipulasi
mental” sebagai
instrumen pengubah
tapi pengalaman
kerja yang dialami
secara nyata.
13. Kesimpulan
Pada dasarnya teori modernisasi beranggapan bahwa
negara-negara miskin belum maju karena mereka masih
tradisional, belum berhasil lepas landas dikarenakan baik
SDM, nilai, serta institusi politik dan sosialnya belum
modern.
Faktor-faktor internal ini dapat diubah dengan mengikuti
pola pembangunan Barat ataupun dengan pertolongan
Barat.