Pasar Properti Masih Butuh Edukasi
Jakarta - Harapan membaiknya pasar properti Indonesia pada 2017 ini masih belum padam. Masuk sebagai salah satu kebutuhan utama, hunian memang menjadi mimpi banyak orang. Sayangnya, tak banyak yang mengetahui dengan jelas kapan dan bagaimana mimpi itu bisa diwujudkan.
Sebagai Situs Properti no. 1 di Indonesia, Rumah123 kembali menggelar Sentiment Survey terkait tren perilaku pasar properti di Indonesia. Dari data yang berhasil diolah tim Business Intelligence Rumah123, pasar properti di Indonesia masih sangat menjanjikan dari sisi jumlah konsumennya.
Survei menunjukkan konsumen properti Indonesia masih tumbuh. Sesuai isu bonus demografi saat ini, konsumen properti juga didominasi kalangan usia produktif.
"Konsumen first time home buyer masih menjadi pasar paling besar," ujar Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung dalam acara Paparan Hasil Sentimen Survey di Jakarta, Rabu (3/5). "Dari data profilnya, 60 persen responden survei ini belum memiliki huniannya sendiri."
Survei menunjukkan 46 persen responden masih tinggal bersama orangtua, atau di rumah warisan, dan sekitar 26 persen menyewa atau mengontrak. Sisanya adalah mereka yang sudah memiliki hunian sendiri.
Meski paling besar dari sisi jumlah, lanjut Untung, para first time home buyers ini masih membutuhkan edukasi dan arahan tentang bagaimana mewujudkan mimpi mereka dengan lebih cepat. Sebut saja kesesuaian spesifikasi hunian yang sejalan dengan penghasilan.
Selain itu, besaran down payment masih menjadi faktor pertimbangan utama bagi konsumen dalam menentukan huniannya. Menurut Untung, masyarakat juga masih perlu mendapat edukasi tentang pola pembayaran, baik itu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), juga sistem cicilan langsung ke developer.
"Setidaknya, 52 persen konsumen mengaku belum memiliki uang yang cukup sebagai DP hingga tidak juga mengajukan KPR."
Tren yang belum mengalami pergeseran di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) adalah daerah incaran sebagai tempat tinggal. Jakarta masih menempati urutan pertama.
Seperti diketahui, jumlah golongan milenial yang notebene masuk di kelompok usia produktif di Jakarta mencapai 58 persen. Angka ini tentu sangat signifikan sebagai pasar properti, dan cenderung enggan meninggalkan Jakarta untuk tinggal di kota penyangga.
Hasil survei ini memperlihatkan 60 persen responden yang tinggal di Jakarta memilih tetap menempati hunian di ibukota ini. Bagaimana dengan daerah lainnya? Penyebarannya masih cukup merata dengan Tangerang menempati urutan favorit kedua. Apa kabar daerah penyangga lainnya?
Report dari rumah123 mengenai 'Asia Property Sentiment Survey' untuk mengetahui sentimen terbaru masyarakat Asia, khususnya Indonesia, mengenai properti.
Rumah123.com: Laporan Sentimen Pasar Properti 2013Jobplanet 잡플래닛
Apakah Pasar Properti Indonesia akan tumbuh pesat di 2013? Booming atau menurun?
- Apa saja faktor yang paling mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam membeli properti?
- Apa saja yang mempengaruhi para pembeli/investor properti?
- Berapa besar alokasi anggaran mereka?
- Apa perhatian utama orang Indonesia pada pasar properti saat ini?
iProperty Group, jaringan portal properti no.1 di Asia, telah melaksanakan iProperty Asia Consumer Sentiment Survey yang dilakukan di 4 negara pada Desember 2012 hingga Januari 2013. Survey ini menghasilkan 17,303 responden, dan 6117 diantaranya berasal dari Indonesia.
General Manager Rumah123.com, Andy Roberts, mempresentasikan temuan-temuan survei ini di Jakarta 12/02/13.
Laporan Industri Properti Komersial di IndonesiaPT Indo Analisis
Laporan Industri Properti yang memaparkan Data dan Analisis pertumbuhan Apartemen, Hotel, Ruang Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, dan Lahan Industri. Laporan ini bermanfaat untuk melihat perkembangan industri properti, investasi properti, dan analisis pemasaran maupun risiko di dunia properti.
Pasar Properti Masih Butuh Edukasi
Jakarta - Harapan membaiknya pasar properti Indonesia pada 2017 ini masih belum padam. Masuk sebagai salah satu kebutuhan utama, hunian memang menjadi mimpi banyak orang. Sayangnya, tak banyak yang mengetahui dengan jelas kapan dan bagaimana mimpi itu bisa diwujudkan.
Sebagai Situs Properti no. 1 di Indonesia, Rumah123 kembali menggelar Sentiment Survey terkait tren perilaku pasar properti di Indonesia. Dari data yang berhasil diolah tim Business Intelligence Rumah123, pasar properti di Indonesia masih sangat menjanjikan dari sisi jumlah konsumennya.
Survei menunjukkan konsumen properti Indonesia masih tumbuh. Sesuai isu bonus demografi saat ini, konsumen properti juga didominasi kalangan usia produktif.
"Konsumen first time home buyer masih menjadi pasar paling besar," ujar Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung dalam acara Paparan Hasil Sentimen Survey di Jakarta, Rabu (3/5). "Dari data profilnya, 60 persen responden survei ini belum memiliki huniannya sendiri."
Survei menunjukkan 46 persen responden masih tinggal bersama orangtua, atau di rumah warisan, dan sekitar 26 persen menyewa atau mengontrak. Sisanya adalah mereka yang sudah memiliki hunian sendiri.
Meski paling besar dari sisi jumlah, lanjut Untung, para first time home buyers ini masih membutuhkan edukasi dan arahan tentang bagaimana mewujudkan mimpi mereka dengan lebih cepat. Sebut saja kesesuaian spesifikasi hunian yang sejalan dengan penghasilan.
Selain itu, besaran down payment masih menjadi faktor pertimbangan utama bagi konsumen dalam menentukan huniannya. Menurut Untung, masyarakat juga masih perlu mendapat edukasi tentang pola pembayaran, baik itu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), juga sistem cicilan langsung ke developer.
"Setidaknya, 52 persen konsumen mengaku belum memiliki uang yang cukup sebagai DP hingga tidak juga mengajukan KPR."
Tren yang belum mengalami pergeseran di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) adalah daerah incaran sebagai tempat tinggal. Jakarta masih menempati urutan pertama.
Seperti diketahui, jumlah golongan milenial yang notebene masuk di kelompok usia produktif di Jakarta mencapai 58 persen. Angka ini tentu sangat signifikan sebagai pasar properti, dan cenderung enggan meninggalkan Jakarta untuk tinggal di kota penyangga.
Hasil survei ini memperlihatkan 60 persen responden yang tinggal di Jakarta memilih tetap menempati hunian di ibukota ini. Bagaimana dengan daerah lainnya? Penyebarannya masih cukup merata dengan Tangerang menempati urutan favorit kedua. Apa kabar daerah penyangga lainnya?
Report dari rumah123 mengenai 'Asia Property Sentiment Survey' untuk mengetahui sentimen terbaru masyarakat Asia, khususnya Indonesia, mengenai properti.
Rumah123.com: Laporan Sentimen Pasar Properti 2013Jobplanet 잡플래닛
Apakah Pasar Properti Indonesia akan tumbuh pesat di 2013? Booming atau menurun?
- Apa saja faktor yang paling mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam membeli properti?
- Apa saja yang mempengaruhi para pembeli/investor properti?
- Berapa besar alokasi anggaran mereka?
- Apa perhatian utama orang Indonesia pada pasar properti saat ini?
iProperty Group, jaringan portal properti no.1 di Asia, telah melaksanakan iProperty Asia Consumer Sentiment Survey yang dilakukan di 4 negara pada Desember 2012 hingga Januari 2013. Survey ini menghasilkan 17,303 responden, dan 6117 diantaranya berasal dari Indonesia.
General Manager Rumah123.com, Andy Roberts, mempresentasikan temuan-temuan survei ini di Jakarta 12/02/13.
Laporan Industri Properti Komersial di IndonesiaPT Indo Analisis
Laporan Industri Properti yang memaparkan Data dan Analisis pertumbuhan Apartemen, Hotel, Ruang Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, dan Lahan Industri. Laporan ini bermanfaat untuk melihat perkembangan industri properti, investasi properti, dan analisis pemasaran maupun risiko di dunia properti.
Siapa yang disarankan mengikuti workshop ini :
1 - Pemilik lahan yang bingung lahannya akan diapakan.
2 - Pemilik modal yang ingin menjalankan bisnis developer property.
3 - Broker Properti yang ingin meningkatkan sales dan mengetahui cara kerja developer.
4 - Kontraktor property yang ingin upgrade menjadi developer developer.
5 - Developer Otodidak’ yang ingin upgrade skill dan pengetahuan lebih komprehensif untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.
6 - Karyawan yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) maupun Pensiunan yang ingin tetap produktif.
7 - Ibu rumah tangga yang ingin mempunyai side job.
8 - Mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur
9 - Karyawan yang ingin mempunyai side- job.
informasi jadwal pelaksanaan tiap tahun bisa hubungi kami :
telp 0838 9392 2473
pin BB 29178059
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...Siti Saharudin
Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengenal pasti kesalahan dalam kalangan pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik di salah sebuah Politeknik Kementerian Pendidikan Malaysia dalam tajuk Ungkapan Algebra Yang Melibatkan Satu dan Dua Anu. Kajian ini adalah sebuah kajian kes. Seramai 67 orang pelajar telah dipilih untuk menjawab soalan ujian bertulis diagnostik. Daripada 67 orang itu, 13 orang pelajar diambil untuk tujuan temubual. Data kajian dikutip secara kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik dan kualitatif melalui sesi temubual berstruktur yang melibatkan 13 orang responden yang terdiri daripada pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik Semester 1 dan juga kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik. Secara keseluruhannya, pelajar peringkat Institut Pengajian Tinggi (IPT) mengetahui secara jelas apa itu ungkapan algebra satu anu dan ungkapan algebra dua anu. Pelajar juga dapat melakukan penyelesaian soalan algebra satu anu dan algebra dua anu yang mudah. Hasil keputusan daripada soalan ujian diagnostik, didapati bahawa pada soalan 3 dan soalan 12 adalah soalan yang paling banyak kesalahan bertulis yang dibuat oleh responden. Pada soalan 3 sebanyak 68.33% responden menjawab soalan salah dan sebanyak 31.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Pada soalan 12 pula, sebanyak 78.33% responden telah salah menjawab secara bertulis dan hanya 21.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Dapatan kajian juga mendapati pelajar cenderung melakukan kesalahan menggunakan teknik penghapusan yang tidak betul bagi mempermudahkan Ungkapan Algebra. Pelajar juga cenderung melakukan kesilapan tanda anu semasa menyelesaikan masalah Ungkapan Algebra dan kurangnya kemahiran dalam pemfaktoran Ungkapan Algebra. Dapatan Kajian juga mendapati bahawa responden telah membina kefahaman sendiri dan juga menjawab soalan tanpa mengetahui kerelevenan ia berbuat demikian.
Laporan Industri yang berisi pertumbuhan dan penjualan properti apartemen, properti hotel, properti pusat perbelanjaan, properti ruang perkantoran, properti lahan industri. Meliputi harga, stok, tingkat penjualan.
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...Siti Saharudin
Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengenal pasti kesalahan dalam kalangan pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik di salah sebuah Politeknik Kementerian Pendidikan Malaysia dalam tajuk Ungkapan Algebra Yang Melibatkan Satu dan Dua Anu. Kajian ini adalah sebuah kajian kes. Seramai 67 orang pelajar telah dipilih untuk menjawab soalan ujian bertulis diagnostik. Daripada 67 orang itu, 13 orang pelajar diambil untuk tujuan temubual. Data kajian dikutip secara kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik dan kualitatif melalui sesi temubual berstruktur yang melibatkan 13 orang responden yang terdiri daripada pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik Semester 1 dan juga kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik. Secara keseluruhannya, pelajar peringkat Institut Pengajian Tinggi (IPT) mengetahui secara jelas apa itu ungkapan algebra satu anu dan ungkapan algebra dua anu. Pelajar juga dapat melakukan penyelesaian soalan algebra satu anu dan algebra dua anu yang mudah. Hasil keputusan daripada soalan ujian diagnostik, didapati bahawa pada soalan 3 dan soalan 12 adalah soalan yang paling banyak kesalahan bertulis yang dibuat oleh responden. Pada soalan 3 sebanyak 68.33% responden menjawab soalan salah dan sebanyak 31.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Pada soalan 12 pula, sebanyak 78.33% responden telah salah menjawab secara bertulis dan hanya 21.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Dapatan kajian juga mendapati pelajar cenderung melakukan kesalahan menggunakan teknik penghapusan yang tidak betul bagi mempermudahkan Ungkapan Algebra. Pelajar juga cenderung melakukan kesilapan tanda anu semasa menyelesaikan masalah Ungkapan Algebra dan kurangnya kemahiran dalam pemfaktoran Ungkapan Algebra. Dapatan Kajian juga mendapati bahawa responden telah membina kefahaman sendiri dan juga menjawab soalan tanpa mengetahui kerelevenan ia berbuat demikian.
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
Thinking about your sales team's goals for 2017? Drift's VP of Sales shares 3 things you can do to improve conversion rates and drive more revenue.
Read the full story on the Drift blog here: http://blog.drift.com/sales-team-tips
Siapa yang disarankan mengikuti workshop ini :
1 - Pemilik lahan yang bingung lahannya akan diapakan.
2 - Pemilik modal yang ingin menjalankan bisnis developer property.
3 - Broker Properti yang ingin meningkatkan sales dan mengetahui cara kerja developer.
4 - Kontraktor property yang ingin upgrade menjadi developer developer.
5 - Developer Otodidak’ yang ingin upgrade skill dan pengetahuan lebih komprehensif untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.
6 - Karyawan yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) maupun Pensiunan yang ingin tetap produktif.
7 - Ibu rumah tangga yang ingin mempunyai side job.
8 - Mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur
9 - Karyawan yang ingin mempunyai side- job.
informasi jadwal pelaksanaan tiap tahun bisa hubungi kami :
telp 0838 9392 2473
pin BB 29178059
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...Siti Saharudin
Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengenal pasti kesalahan dalam kalangan pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik di salah sebuah Politeknik Kementerian Pendidikan Malaysia dalam tajuk Ungkapan Algebra Yang Melibatkan Satu dan Dua Anu. Kajian ini adalah sebuah kajian kes. Seramai 67 orang pelajar telah dipilih untuk menjawab soalan ujian bertulis diagnostik. Daripada 67 orang itu, 13 orang pelajar diambil untuk tujuan temubual. Data kajian dikutip secara kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik dan kualitatif melalui sesi temubual berstruktur yang melibatkan 13 orang responden yang terdiri daripada pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik Semester 1 dan juga kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik. Secara keseluruhannya, pelajar peringkat Institut Pengajian Tinggi (IPT) mengetahui secara jelas apa itu ungkapan algebra satu anu dan ungkapan algebra dua anu. Pelajar juga dapat melakukan penyelesaian soalan algebra satu anu dan algebra dua anu yang mudah. Hasil keputusan daripada soalan ujian diagnostik, didapati bahawa pada soalan 3 dan soalan 12 adalah soalan yang paling banyak kesalahan bertulis yang dibuat oleh responden. Pada soalan 3 sebanyak 68.33% responden menjawab soalan salah dan sebanyak 31.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Pada soalan 12 pula, sebanyak 78.33% responden telah salah menjawab secara bertulis dan hanya 21.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Dapatan kajian juga mendapati pelajar cenderung melakukan kesalahan menggunakan teknik penghapusan yang tidak betul bagi mempermudahkan Ungkapan Algebra. Pelajar juga cenderung melakukan kesilapan tanda anu semasa menyelesaikan masalah Ungkapan Algebra dan kurangnya kemahiran dalam pemfaktoran Ungkapan Algebra. Dapatan Kajian juga mendapati bahawa responden telah membina kefahaman sendiri dan juga menjawab soalan tanpa mengetahui kerelevenan ia berbuat demikian.
Laporan Industri yang berisi pertumbuhan dan penjualan properti apartemen, properti hotel, properti pusat perbelanjaan, properti ruang perkantoran, properti lahan industri. Meliputi harga, stok, tingkat penjualan.
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...Siti Saharudin
Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengenal pasti kesalahan dalam kalangan pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik di salah sebuah Politeknik Kementerian Pendidikan Malaysia dalam tajuk Ungkapan Algebra Yang Melibatkan Satu dan Dua Anu. Kajian ini adalah sebuah kajian kes. Seramai 67 orang pelajar telah dipilih untuk menjawab soalan ujian bertulis diagnostik. Daripada 67 orang itu, 13 orang pelajar diambil untuk tujuan temubual. Data kajian dikutip secara kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik dan kualitatif melalui sesi temubual berstruktur yang melibatkan 13 orang responden yang terdiri daripada pelajar Diploma Kejuruteraan Politeknik Semester 1 dan juga kuantitatif melalui soalan ujian diagnostik. Secara keseluruhannya, pelajar peringkat Institut Pengajian Tinggi (IPT) mengetahui secara jelas apa itu ungkapan algebra satu anu dan ungkapan algebra dua anu. Pelajar juga dapat melakukan penyelesaian soalan algebra satu anu dan algebra dua anu yang mudah. Hasil keputusan daripada soalan ujian diagnostik, didapati bahawa pada soalan 3 dan soalan 12 adalah soalan yang paling banyak kesalahan bertulis yang dibuat oleh responden. Pada soalan 3 sebanyak 68.33% responden menjawab soalan salah dan sebanyak 31.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Pada soalan 12 pula, sebanyak 78.33% responden telah salah menjawab secara bertulis dan hanya 21.77% sahaja responden menjawab dengan betul. Dapatan kajian juga mendapati pelajar cenderung melakukan kesalahan menggunakan teknik penghapusan yang tidak betul bagi mempermudahkan Ungkapan Algebra. Pelajar juga cenderung melakukan kesilapan tanda anu semasa menyelesaikan masalah Ungkapan Algebra dan kurangnya kemahiran dalam pemfaktoran Ungkapan Algebra. Dapatan Kajian juga mendapati bahawa responden telah membina kefahaman sendiri dan juga menjawab soalan tanpa mengetahui kerelevenan ia berbuat demikian.
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
Thinking about your sales team's goals for 2017? Drift's VP of Sales shares 3 things you can do to improve conversion rates and drive more revenue.
Read the full story on the Drift blog here: http://blog.drift.com/sales-team-tips
2. Metodologi
Survei Online
15 Juli 2015 s/d
15 Agustus 2015
2,530 responden di Indonesia
6,500 responden di Malaysia
2,957 responden di Hong Kong
2,808 responden di Singapura
Total 14.795 responden
8. Pencarian Properti Melalui Online Unggul
Mutlak di semua age group
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
21-30
31-40
41-50
9. Online Menjadi Preferensi Utama Pria
maupun wanita
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00% 70.97%
74.79%
Male
Female
Male : Online, Koran/Majalah, Referensi Keluarga
10. Keinginan memiliki rumah sendiri menjadi
alasan utama masyarakat usia muda
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
21-30 31-40 41-50
Investasi
First Time Home Buyer
Upgrade
11. Waktu Pembelian Lebih Cepat Dibanding
H1 2015
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
<6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun >2 tahun Tidak
Tertarik
H1 2015
H2 2015
13. Memiliki Rumah Pertama Kali Menjadi Tujuan
Masyarakat Berpenghasilan < 100 Juta
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
< 100 jt 100jt -
250 jt
250 jt -
500 jt
500 jt -
1M
>1M
Investasi
First Time Home Buyer
Upgrade
14. Barat dan Selatan menjadi favorit area
22.7%
9.1%
36.4%
24.2%
7.6%
Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Utara
14.9%
22.4%
25.0%
37.7%
Bekasi
Bogor
Depok
Tangerang
15. Bandung menjadi area favorit di luar Jabodetabek
36% dari responden
luar Bandung memilih
Bandung sebagai tujuan
utama pembelian di
Pulau Jawa
22% lainnya memilih Yogyakarta diikuti oleh Surabaya, Denpasar & Semarang
Sedangkan Responden asal Bandung memilih 62% Bandung, 18% Yogyakarta, 10% Denpasar
16. Medan menjadi favorit di Sumatra
34% dari responden
dari luar Medan memilih
Medan sebagai tujuan
utama pembelian di
Sumatra
24% lainnya memilih Palembang diikuti oleh Lampung, Pekanbaru & PadangSedangkan
Sedangkan Responden asal Medan memilih 92% Medan, 6% Pekanbaru, 2% Lampung
19. 43% dari
responden memilih
investasi dalam
bentuk apartemen,
20% lainnya dalam
bentuk rumah dan
17% ruang usaha
Jenis Investasi Properti luar negeri
20. Singapura Australia Malaysia
40% 17% 15%
Pilihan masyarakat Jakarta dan Bandung mirip,
sementara Surabaya berbeda
Jakarta : 41.5% Singapura, 22.3% Australia, 11.4% Malaysia
Bandung : 41.6% Singapura, 13 % Australia, 13% Malaysia
Surabaya : 24.7% Malaysia, 24.7% Singapura, 16.9% USA
22. KPR masih menjadi pilihan utama
70% dari
responden akan
mengambil KPR dari
bank saat membeli
properti
22% lainnya
menggunakan opsi
pembayaran lain
23. Suku Bunga masih menjadi daya tarik
utama KPR
66% dari
responden
beranggapan Suku
Bunga KPR merupakan
faktor terpenting
Diikuti 27% kemudahan
aplikasi pinjaman dan 4%
Bonus Subsidi
24. Fasilitas cicilan langsung dari
Developer tidak serta merta menarik
50% dari responden
tidak setuju Developer
memberikan pinjaman
langsung sebagai
alternatif KPR
42% lainnya setuju
25. Suku Bunga bank menjadi hal yang paling
dikhawatirkan
35% Suku bunga bank
32% Kenaikan harga BBM dan
29% Gejolak politik