Sistem informasi akademik berbasis web dirancang untuk memudahkan pengolahan data siswa seperti nilai dan absensi di SMK Informatika Bina Generasi. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa PHP dan database MySQL untuk menyimpan data secara online agar proses pelaporan menjadi lebih cepat dan efisien.
Teks tersebut membahas pengaruh gaya belajar siswa tipe visual, auditorial, dan kinestetik terhadap hasil belajar mata pelajaran mengelola peralatan kantor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa mengelola peralatan kantor.
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Ntan Hitori De
Skripsi ini membahas pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV Robi Motor di Kalimantan Selatan. Pelatihan karyawan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel pelatihan seperti materi, pelatih, dan metode pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016Yuswohady
Dokumen tersebut merangkum 13 tren perilaku dan gaya hidup generasi milenial Indonesia kelas menengah, termasuk tren berbagi ekonomi, kecenderungan menjadi wirausaha daring, ketergantungan pada alat digital, dan kebutuhan akan perhatian sosial media.
Biodata Anisa Keyla Putri yang meliputi identitas pribadi, pendidikan formal dan non-formal, pengalaman organisasi dan kejuaraan, serta keterampilan dan pengalaman kerja.
Sistem informasi akademik berbasis web dirancang untuk memudahkan pengolahan data siswa seperti nilai dan absensi di SMK Informatika Bina Generasi. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa PHP dan database MySQL untuk menyimpan data secara online agar proses pelaporan menjadi lebih cepat dan efisien.
Teks tersebut membahas pengaruh gaya belajar siswa tipe visual, auditorial, dan kinestetik terhadap hasil belajar mata pelajaran mengelola peralatan kantor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa mengelola peralatan kantor.
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Ntan Hitori De
Skripsi ini membahas pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV Robi Motor di Kalimantan Selatan. Pelatihan karyawan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel pelatihan seperti materi, pelatih, dan metode pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016Yuswohady
Dokumen tersebut merangkum 13 tren perilaku dan gaya hidup generasi milenial Indonesia kelas menengah, termasuk tren berbagi ekonomi, kecenderungan menjadi wirausaha daring, ketergantungan pada alat digital, dan kebutuhan akan perhatian sosial media.
Biodata Anisa Keyla Putri yang meliputi identitas pribadi, pendidikan formal dan non-formal, pengalaman organisasi dan kejuaraan, serta keterampilan dan pengalaman kerja.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
The realm of product design is a constantly changing environment where technology and style intersect. Every year introduces fresh challenges and exciting trends that mold the future of this captivating art form. In this piece, we delve into the significant trends set to influence the look and functionality of product design in the year 2024.
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
Mental health has been in the news quite a bit lately. Dozens of U.S. states are currently suing Meta for contributing to the youth mental health crisis by inserting addictive features into their products, while the U.S. Surgeon General is touring the nation to bring awareness to the growing epidemic of loneliness and isolation. The country has endured periods of low national morale, such as in the 1970s when high inflation and the energy crisis worsened public sentiment following the Vietnam War. The current mood, however, feels different. Gallup recently reported that national mental health is at an all-time low, with few bright spots to lift spirits.
To better understand how Americans are feeling and their attitudes towards mental health in general, ThinkNow conducted a nationally representative quantitative survey of 1,500 respondents and found some interesting differences among ethnic, age and gender groups.
Technology
For example, 52% agree that technology and social media have a negative impact on mental health, but when broken out by race, 61% of Whites felt technology had a negative effect, and only 48% of Hispanics thought it did.
While technology has helped us keep in touch with friends and family in faraway places, it appears to have degraded our ability to connect in person. Staying connected online is a double-edged sword since the same news feed that brings us pictures of the grandkids and fluffy kittens also feeds us news about the wars in Israel and Ukraine, the dysfunction in Washington, the latest mass shooting and the climate crisis.
Hispanics may have a built-in defense against the isolation technology breeds, owing to their large, multigenerational households, strong social support systems, and tendency to use social media to stay connected with relatives abroad.
Age and Gender
When asked how individuals rate their mental health, men rate it higher than women by 11 percentage points, and Baby Boomers rank it highest at 83%, saying it’s good or excellent vs. 57% of Gen Z saying the same.
Gen Z spends the most amount of time on social media, so the notion that social media negatively affects mental health appears to be correlated. Unfortunately, Gen Z is also the generation that’s least comfortable discussing mental health concerns with healthcare professionals. Only 40% of them state they’re comfortable discussing their issues with a professional compared to 60% of Millennials and 65% of Boomers.
Race Affects Attitudes
As seen in previous research conducted by ThinkNow, Asian Americans lag other groups when it comes to awareness of mental health issues. Twenty-four percent of Asian Americans believe that having a mental health issue is a sign of weakness compared to the 16% average for all groups. Asians are also considerably less likely to be aware of mental health services in their communities (42% vs. 55%) and most likely to seek out information on social media (51% vs. 35%).
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
Creative operations teams expect increased AI use in 2024. Currently, over half of tasks are not AI-enabled, but this is expected to decrease in the coming year. ChatGPT is the most popular AI tool currently. Business leaders are more actively exploring AI benefits than individual contributors. Most respondents do not believe AI will impact workforce size in 2024. However, some inhibitions still exist around AI accuracy and lack of understanding. Creatives primarily want to use AI to save time on mundane tasks and boost productivity.
Organizational culture includes values, norms, systems, symbols, language, assumptions, beliefs, and habits that influence employee behaviors and how people interpret those behaviors. It is important because culture can help or hinder a company's success. Some key aspects of Netflix's culture that help it achieve results include hiring smartly so every position has stars, focusing on attitude over just aptitude, and having a strict policy against peacocks, whiners, and jerks.
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
PepsiCo provided a safe harbor statement noting that any forward-looking statements are based on currently available information and are subject to risks and uncertainties. It also provided information on non-GAAP measures and directing readers to its website for disclosure and reconciliation. The document then discussed PepsiCo's business overview, including that it is a global beverage and convenient food company with iconic brands, $91 billion in net revenue in 2023, and nearly $14 billion in core operating profit. It operates through a divisional structure with a focus on local consumers.
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
This document provides an overview of content methodology best practices. It defines content methodology as establishing objectives, KPIs, and a culture of continuous learning and iteration. An effective methodology focuses on connecting with audiences, creating optimal content, and optimizing processes. It also discusses why a methodology is needed due to the competitive landscape, proliferation of channels, and opportunities for improvement. Components of an effective methodology include defining objectives and KPIs, audience analysis, identifying opportunities, and evaluating resources. The document concludes with recommendations around creating a content plan, testing and optimizing content over 90 days.
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
The document provides guidance on preparing a job search for 2024. It discusses the state of the job market, focusing on growth in AI and healthcare but also continued layoffs. It recommends figuring out what you want to do by researching interests and skills, then conducting informational interviews. The job search should involve building a personal brand on LinkedIn, actively applying to jobs, tailoring resumes and interviews, maintaining job hunting as a habit, and continuing self-improvement. Once hired, the document advises setting new goals and keeping skills and networking active in case of future opportunities.
A report by thenetworkone and Kurio.
The contributing experts and agencies are (in an alphabetical order): Sylwia Rytel, Social Media Supervisor, 180heartbeats + JUNG v MATT (PL), Sharlene Jenner, Vice President - Director of Engagement Strategy, Abelson Taylor (USA), Alex Casanovas, Digital Director, Atrevia (ES), Dora Beilin, Senior Social Strategist, Barrett Hoffher (USA), Min Seo, Campaign Director, Brand New Agency (KR), Deshé M. Gully, Associate Strategist, Day One Agency (USA), Francesca Trevisan, Strategist, Different (IT), Trevor Crossman, CX and Digital Transformation Director; Olivia Hussey, Strategic Planner; Simi Srinarula, Social Media Manager, The Hallway (AUS), James Hebbert, Managing Director, Hylink (CN / UK), Mundy Álvarez, Planning Director; Pedro Rojas, Social Media Manager; Pancho González, CCO, Inbrax (CH), Oana Oprea, Head of Digital Planning, Jam Session Agency (RO), Amy Bottrill, Social Account Director, Launch (UK), Gaby Arriaga, Founder, Leonardo1452 (MX), Shantesh S Row, Creative Director, Liwa (UAE), Rajesh Mehta, Chief Strategy Officer; Dhruv Gaur, Digital Planning Lead; Leonie Mergulhao, Account Supervisor - Social Media & PR, Medulla (IN), Aurelija Plioplytė, Head of Digital & Social, Not Perfect (LI), Daiana Khaidargaliyeva, Account Manager, Osaka Labs (UK / USA), Stefanie Söhnchen, Vice President Digital, PIABO Communications (DE), Elisabeth Winiartati, Managing Consultant, Head of Global Integrated Communications; Lydia Aprina, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Nita Prabowo, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Okhi, Web Developer, PNTR Group (ID), Kei Obusan, Insights Director; Daffi Ranandi, Insights Manager, Radarr (SG), Gautam Reghunath, Co-founder & CEO, Talented (IN), Donagh Humphreys, Head of Social and Digital Innovation, THINKHOUSE (IRE), Sarah Yim, Strategy Director, Zulu Alpha Kilo (CA).
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
The search marketing landscape is evolving rapidly with new technologies, and professionals, like you, rely on innovative paid search strategies to meet changing demands.
It’s important that you’re ready to implement new strategies in 2024.
Check this out and learn the top trends in paid search advertising that are expected to gain traction, so you can drive higher ROI more efficiently in 2024.
You’ll learn:
- The latest trends in AI and automation, and what this means for an evolving paid search ecosystem.
- New developments in privacy and data regulation.
- Emerging ad formats that are expected to make an impact next year.
Watch Sreekant Lanka from iQuanti and Irina Klein from OneMain Financial as they dive into the future of paid search and explore the trends, strategies, and technologies that will shape the search marketing landscape.
If you’re looking to assess your paid search strategy and design an industry-aligned plan for 2024, then this webinar is for you.
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
From their humble beginnings in 1984, TED has grown into the world’s most powerful amplifier for speakers and thought-leaders to share their ideas. They have over 2,400 filmed talks (not including the 30,000+ TEDx videos) freely available online, and have hosted over 17,500 events around the world.
With over one billion views in a year, it’s no wonder that so many speakers are looking to TED for ideas on how to share their message more effectively.
The article “5 Public-Speaking Tips TED Gives Its Speakers”, by Carmine Gallo for Forbes, gives speakers five practical ways to connect with their audience, and effectively share their ideas on stage.
Whether you are gearing up to get on a TED stage yourself, or just want to master the skills that so many of their speakers possess, these tips and quotes from Chris Anderson, the TED Talks Curator, will encourage you to make the most impactful impression on your audience.
See the full article and more summaries like this on SpeakerHub here: https://speakerhub.com/blog/5-presentation-tips-ted-gives-its-speakers
See the original article on Forbes here:
http://www.forbes.com/forbes/welcome/?toURL=http://www.forbes.com/sites/carminegallo/2016/05/06/5-public-speaking-tips-ted-gives-its-speakers/&refURL=&referrer=#5c07a8221d9b
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
Everyone is in agreement that ChatGPT (and other generative AI tools) will shape the future of work. Yet there is little consensus on exactly how, when, and to what extent this technology will change our world.
Businesses that extract maximum value from ChatGPT will use it as a collaborative tool for everything from brainstorming to technical maintenance.
For individuals, now is the time to pinpoint the skills the future professional will need to thrive in the AI age.
Check out this presentation to understand what ChatGPT is, how it will shape the future of work, and how you can prepare to take advantage.
The document provides career advice for getting into the tech field, including:
- Doing projects and internships in college to build a portfolio.
- Learning about different roles and technologies through industry research.
- Contributing to open source projects to build experience and network.
- Developing a personal brand through a website and social media presence.
- Networking through events, communities, and finding a mentor.
- Practicing interviews through mock interviews and whiteboarding coding questions.
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
1. Core updates from Google periodically change how its algorithms assess and rank websites and pages. This can impact rankings through shifts in user intent, site quality issues being caught up to, world events influencing queries, and overhauls to search like the E-A-T framework.
2. There are many possible user intents beyond just transactional, navigational and informational. Identifying intent shifts is important during core updates. Sites may need to optimize for new intents through different content types and sections.
3. Responding effectively to core updates requires analyzing "before and after" data to understand changes, identifying new intents or page types, and ensuring content matches appropriate intents across video, images, knowledge graphs and more.
A brief introduction to DataScience with explaining of the concepts, algorithms, machine learning, supervised and unsupervised learning, clustering, statistics, data preprocessing, real-world applications etc.
It's part of a Data Science Corner Campaign where I will be discussing the fundamentals of DataScience, AIML, Statistics etc.
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
Here's my presentation on by proven best practices how to manage your work time effectively and how to improve your productivity. It includes practical tips and how to use tools such as Slack, Google Apps, Hubspot, Google Calendar, Gmail and others.
The six step guide to practical project managementMindGenius
The six step guide to practical project management
If you think managing projects is too difficult, think again.
We’ve stripped back project management processes to the
basics – to make it quicker and easier, without sacrificing
the vital ingredients for success.
“If you’re looking for some real-world guidance, then The Six Step Guide to Practical Project Management will help.”
Dr Andrew Makar, Tactical Project Management
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Laporan Akhir Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
1. Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat
Indah Ayu Septriyaningrum/J1F111024
#
Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 3,8 , Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
1
indah.septriya@gmail.com
Abstrak— Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan
mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan
menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara
yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam
menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan
memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang
sama. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan
seseorang dalam belajar dan berpengaruh terhadap prestasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut
mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam
menelaah suatu informasi yang diberikan dosen serta
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang dirasakan mahasiswa
tersebut jika gaya belajar mereka diubah. Jenis penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa/i
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program Studi yang
berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode
sampel
probabilitas cluster
sampling.
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
melalui
kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk
mendukung hasil penelitian..
Kata Kunci— Gaya Belajar, Efektif, Efisien, Dampak, Prestasi,
Mahasiswa.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu mempunyai gaya belajar yang alami dan
nyaman, ketika dipaksa untuk belajar dengan cara yang lain
kemungkinan akan timbul rasa frustasi. Pembelajaran akan
menjadi sulit, terutama jika disebabkan oleh gaya atau cara
belajar yang tidak sesuai. Setiap individu tidak hanya belajar
dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses
informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses
informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan
konsentrasi, dimana kondisi dan situasi untuk berkonsesntrasi
sangat berhubungan dengan gaya belajar, jika setiap individu
mampu mengelola kondisi dan situasi bagaimana gaya
belajarnya maka proses belajar tersebut akan efektif dan akan
mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Setiap individu
memiliki cara yang berbeda dalam pendekatan terhadap situasi
belajar, menerima, mengorganisasikan dan menghubungkan
pengalaman-pengalaman mereka, serta dalam cara merespon
metode pengajaran tertentu.
Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan
mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan
menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar
adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang
mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara
mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang
mengikuti cara yang sama.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh
mahasiswa dalam mempelajari ilmu atau pengetahuan serta
interaksi terhadap lingkungannya sehingga memperoleh nilai
yang berupa angka dari tes belajar serta tingkah laku yang
relative permanen. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat
penting dalam proses belajar, karena dengan prestasi belajar
dapat diketahui berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan
dan sejauh mana keberhasilan mahasiswa dalam belajar.
Tak jarang kita temui beberapa kasus banyaknya
mahasiswa yang belum menemukan gaya belajar yang tepat
atau cocok untuk dirinya. Sehingga berpengaruh terhadap
keinginan belajar dan juga prestasinya. Padahal gaya
belajar Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan
seseorang dalam belajar. Sehubungan dengan pemaparan
tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih
lanjut gaya belajar yang paling banyak digunakan oleh
mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam
menelaah suatu informasi atau materi yang diberikan dosen..
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien
menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung
Mangkurat ?
2. Bagaimana dampak yang dirasakan mahasiswa yang
bersangkutan jika gaya belajar mereka diubah dari gaya
belajar biasanya?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Manfaat dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gaya belajar yang paling efektik dan efisien
menurut sebagian besar mahasiswa FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat sekaligus mengetahui dampak yang
ditimbulkan terhadap mahasiswa yang menjadi objek penelitian
jika gaya belajar mereka dirubah dari gaya belajar yang biasa
mereka lakukan. Sehingga dari hasil penelitian ini pada
akhirnya diharapkan dapat menjadi suatu acuan atau referensi
2. gaya belajar yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa pada
umumnya, selain itu dapat memberikan gambaran sekaligus
menjadi bahan pertimbangan jika kita ingin merubah gaya
belajar yang sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari.
D. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya mengacu kepada gaya belajar yang
menjadi kebiasaan mahasiswa FMIPA Universitas Lambung
Mangkurat, dengan ampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7
Program Studi yang berbeda
II. TINJAUAN PUSTAKA
Belajar merupakan proses kegiatan yang dapat membawa
perubahan individu. Dalam kenyataan belajar adalah
perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.
Hamalik (1983 : 28) mengatakan bahwa: ―Belajar adalah suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang
yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru berkat
pengalaman dan latihan‖ (Gerung, 2012).
Muhammad (1999 : 37) mengatakan bahwa belajar adalah
pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri, diusahakan sendiri
dan tidak dapat menugaskan orang lain untuk
mengerjakannya. Belajar merupakan jenis pekerjaan yang
harus melibatkan diri secara langsung kedalam pekerjaan itu.
Hal ini berarti bahwa apabila seseorang mau belajar atau ingin
mempelajari sesuatu, maka dia sendirilah yang harus
mempelajarinya. Dia tidak dapat memerintah atau menyewa
orang lain untuk kepentingannya, melainkan harus terlibat
langsung dalam proses belajar ini (Gerung, 2012).
Menurut arti secara psikologis, belajar sebagai suatu proses
perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku seseorang
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut dapat
diwujudkan dalam seluruh aspek tingkah laku. Sehubungan
dengan hal tersebut, Soeyanto (1981 : 12) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus
pada diri manusia karena usaha untuk mencapai kehidupan
atas bimbingan dan sesuai dengan cita-cita dan falsafah
hidupnya (Gerung, 2012).
Pada uraian terdahulu telah diketahui pengertian dan
definisi belajar yang diberikan oleh para ahli. Kegiatan
tersebut dilakukan dengan bantuan berbagai fasilitas dan
sarana pendukung. Agar kegiatan belajar mengajar
berlangsung dengan baik, maka harus dilaksanakan secara
efisien. Menurut Hamalik (1983 : 23) mengatakan bahwa
efisiensi kegiatan belajar terlihat pada waktu penggunaan
waktu belajar dengan baik oleh peserta didik dalam pengajar
juga memaksimalkan pemakaian berbagai sarana pendukung
belajar yang tersedia (Gerung, 2012).
Terdapat beberapa teori dan model tentang gaya
pembelajaran atau learning style dan faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya belajar seseorang. Secara umum model
gaya pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam tiga ruang
lingkup,
yaitu information
processing,
environment,
dan personality(Hickocx, 1995).
Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empat jenis gaya
belajar,
yakni accomodator,
diverger,
assimilator dan converger :
Gaya belajar accomodator/activist.
Gaya belajar accomodator adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai pengalaman
(concentrate experience) dan aktif bereksperimen
(active experimentation). Seseorang lebih menyukai
mendapatkan
informasi
dari
feeling dan
memrosesnya dengan cara mempraktikkan atau
melakukannya.
Gaya belajar diverger/refflector.
Gaya belajar diverger adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai pengalaman
(concentrate
experiencing)
dan
mengamati
(reflectiveobservation). Peserta didik divergerlebih
menyukai memperoleh informasi dengan feeling dan
memrosesnya dengan cara melihat dan mendengar.
Gaya belajar converger/pragmatis.
Gaya belajar converger adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai sesuatu yang abstrak
(abstract conceptualization) dan aktif bereksperimen
(active experimentation). Peserta didik memperoleh
informasi dengan cara memikirkan (thinking) dan
kemudian melakukannya (doing)
Gaya belajar Assimilator/Theorist
Gaya belajar assimilator adalah gaya belajar
seseorang yang lebih menyukai pada sesuatu yang
abstrak (abstract conceptualization) dan mengamati
(reflective observation), yaitu gaya belajar seseorang
yang menyukai belajar dengan berfikir, melihat atau
mendengar (Prastiti, 2009).
Pada MBTI, preferensi gaya belajar seseorang dibedakan
menjadi lima dimensi, yaitu:
Introvert menemukan
kekuatan
dalam inner
world dari ide konsep dan abstraksi., peserta didik ini
cenderung lebih banyak berfikir dibandingkan
berbicara. Introvert leaner dalam mengembangkan
kerangka kerja dengan cara menyatukan dan
menghubungkan informasi yang mereka pelajari.
Pengetahuan yang diperolehnya kemudian saling
dihubungkan untuk melihat sesuatu tersebut secara
menyeluruh.
Extrovert learner menemukan kekuatan pada benda
dan orang. Mereka lebih suka berinteraksi dengan
orang lain. Mereka lebih suka berbicara dibandingkan
mendengarkan. Secara umum mereka tidak dapat
memahami pelajaran sampai mereka dapat
menjelaskan pada diri mereka sendiri atau pada orang
lain
(bekerja
kelompok). Problem
based
learningdan collaborative learning cocok untuk
model pembelajaran dengan karakteristik gaya
belajar ini.
Sensing learner adalah peserta didik yang lebih
menyukai belajar dengan menggunakan kelima
3. pancaindra mereka. Mereka menyukai sesuatu
dengan rinci dan menginginkan fakta. Mereka lebih
menyukai segala sesuatu ditata dengan teratur,
pengajaran dilakukan secara terstruktur setahap demi
setahap. Berbeda dengan intuitive learner, mereka
adalah peserta didik yang lebih suka berimajinasi dan
berinovasi.
Thinking learner adalah peserta didik yang dalam
memutuskan sesuatu berdasarkan pada analisis,
logika dan prinsip. Dengan kata lain mereka dalam
melihat sesautu lebih kritis dan objektif. Berbeda
dengan feeling learner mereka lebih menggunakan
pertimbangan nilai-lilai kemanusiaan (human values)
dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung
menjaga keharmonisan hubungan sosial dalam suatu
kelompok. Mereka lebih menyukai bekerja dalam
kelompok kecil
Judging learner adalah peserta didik yang cenderung
melakukan semua tugas lebih cepat dari batas waktu
yang ditentukan. Mereka menyukai tips atau panduan
bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan cepat.
Berbeda
dengan perceptive
learner,
mereka
cenderung menunda tugas sampai menjelang batas
akhir waktu yang ditentukan.
Adapun hasil dalam kegiatan belajar diartikan sebagai
kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasil belajar berfungsi
untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang
telah dicapai siswa dalam segala aspek meliputi ranah cipta
(prestasi kognitif), ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah
karsa (prestasi psikomotorik) (Prastiti, 2009).
De Porte dkk menyebutkan bahwa macam-macam gaya
belajar dibagi ke dalam tiga tipe gaya belajar, diantaranya :
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan
ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret
harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mahasiswa
paham. Ciri-ciri mahasiswa yang memiliki gaya
belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk
melihat dan menangkap informasi secara visual
sebelum ia memahaminya.
2. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk
bisa
memahami
sekaligus
mengingatnya.
Karakteristik model belajar ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk
menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk
bisa mengingat dan memahami informasi tertentu,
yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih
dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini
umumnya susah menyerap secara langsung informasi
dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan
menulis ataupun membaca
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan
informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu
saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti
ini yang tak semua orang bisa melakukannya.
Karakter pertama adalah menempatkan tangan
sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja,
seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa
menyerap informasi tanpa harus membaca
penjelasannya (Mulyono, 2007).
III. METODE PENELITIAN
Desain penelitian menggunakan metode pendekatan
kualitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu
menggunakan metode probabilitas cluster sampling. Metode
cluster sampling ini melakukan pengambilan sampel dengan
memilih kelompok tertentu secara acak.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
melalui kuesioner yang akan dibagikan kepada responden
untuk mendukung hasil penelitian. Dalam hal ini yang menjadi
responden sekaligus sampel dari penelitian ini melibatkan
mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program
Studi yang berbeda yaitu Program Studi Matematika, Kimia,
Biologi, Fisika, Farmasi, Ilmu Komputer dan D3 Analis
Farmasi dan Makanan.
Kuesioner yang akan dibagikan itu sendiri berisikan
beberapa bagian pertanyaan yang mengacu kepada tujuan
dilakukannya penelitian ini dan sekaligus dirancang agar dapat
memenuhi jawaban dari rumusan masalah yang mendasari
penelitian ini. Identifikasi dan pengenalan gaya belajar masingmasing responden dengan menggunakan instrument modalitas
De Porte dkk yang akan mendapatkan tipe modalitas Visual,
Auditorial dan Kinestetik.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah hasil dan pembahasan yang didapatkan
dari penelitian ―Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat‖
A. Hasil
Jumlah responden yang bersedia berpartisipasi sejumlah
49 orang. Responden tersebut seluruhnya berasal dari 7
Program Studi yang ada di Fakultas MIPA Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru yaitu dari Program Studi
Matematika, Kimia, Biologi, Fisika, Farmasi, Ilmu Komputer
dan D3 Analis Farmasi dan Makanan. Setiap Program Studi
memiliki 7 responden. Jenis kelamin perempuan mendominasi
sejumlah 77,55 % (38 orang) sedangkan laki-laki 22,45% (11
orang)
TABLE I. HASILPENELITIAN GAYA BELAJAR MENURUT DE PORTE DKK
TERHADAP MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gaya Belajar Menurut De Porte dkk
Program
Studi
Jumlah
Responden
Matematika
7
85,71
%
14,29
%
Kimia
7
42,86
%
28,57
% 28,57
%
Biologi
7
71,43
%
14,29
% 14,29
%
Fisika
7
42,86
%
28,57
% 28,57
%
Farmasi
Ilmu
Komputer
D3 Analis
Farmasi dan
Makanan
7
85,71
%
14,29
%
%
7
85,71
%
0,00
% 14,29
7
71,43
%
14,29
% 14,29
Tipe
Auditori
Tipe
Visual
Tipe
Kinestetik
0,00
%
0,00
%
%
4. Total Responden
Rata-rata Tipe Auditori
Rata-rata Tipe Visual
Rata-rata Tipe Kinestetik
: 49 Orang
: 69,39 %
: 16,33 %
: 14,29 %
TABLE II. HASIL PENELITIAN GAYA BELAJAR MENURUT KOLB
TERHADAP MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Program
Studi
Jumlah
Responden
Matematika
Gaya Belajar Menurut Kolb
Accomoda
-tor/
Activist
Diverger/
Refflector
Converg
er/Prag
matis
Assimila
tor/Theo
rist
7
71,43
%
14,29
%
14,29
%
0,00
%
Kimia
7
42,86
%
28,57
%
14,29
%
14,29
%
Biologi
7
42,86
%
57,14
%
0,00
%
0,00
%
Fisika
7
85,71
%
14,29
%
0,00
%
0,00
%
Farmasi
7
71,43
%
14,29
%
14,29
%
0,00
%
7
71,43
%
14,29
%
0,00
%
14,29
%
7
28,57
%
57,14
%
14,29
%
0,00
%
Ilmu
Komputer
D3 Analis
Farmasi dan
Makanan
Total Responden
Rata-rata Tipe Accomodator/Activist
Rata-rata Tipe Diverger/Refflector
Rata-rata Tipe Converger/Pragmatis
Rata-rata Tipe Assimilator/Theorist
: 49 Orang
: 59,18 %
: 28,57 %
: 8,16 %
: 4,08 %
TABLE III. HASIL PENELITIAN DAMPAK YANG DIRASAKAN JIKA GAYA
BELAJAR DIUBAH
Program
Studi
Matematika
Kimia
Biologi
Fisika
Farmasi
Ilmu
Komputer
D3 Analis
Farmasi dan
Makanan
Jumlah
Responden
7
7
7
7
7
Dampak Yang Dirasakan Jika
Gaya Belajar Diubah
Dampak
Dampak
Positif
Negatif
14,29 %
85,71%
28,57 %
71,43 %
42,86 %
57,14 %
28,57 %
71,43 %
14,29 %
85,71 %
7
14,29 %
85,71 %
7
28,57 %
71,43 %
Total Responden
Rata-rata Dampak Positif
Rata-rata Dampak Negatif
: 49 Orang
: 24,49 %
: 75,51 %
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, kita dapat
melihat ada dua tabel hasil yang didapatkan dari penelitian ini.
Pada table pertama didapatkan data hasil penelitian gaya
belajar berdasarkan teori dari De Porte dkk yang membagi
jenis gaya belajar ke dalam tiga tipe gaya belajar, yaitu tipe
auditori, visual dan kinestetik.
Berdasarkan tabel hasil
penelitian tersebut, mayoritas responden memiliki karakteristik
gaya belajar cenderung bertipe Auditori yaitu sebesar 69,39 %
dari keseluruhan responden yang mengisi kuesioner gaya
belajar mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru. Karakteristik gaya belajar ini menjelaskan bahwa
pada umumnya responden memiliki kesulitan menyerap secara
langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki
kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri – ciri gaya belajar auditori adalah :
1. Mampu mengingat dengan baik materi yang
didiskusikan dalam kelompok atau kelas.
2. Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV, bahkan
dapat menirukannya secara tepat dan komplit.
3. Cenderung banyak omong.
4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan
pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat
dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
5. Kurang
cakap
dalam
mengerjakan
tugas
mengarang/menulis.
6. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di
lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya siswa baru,
adanya papan pengumuman di pojok kelas dan
sebagainya.
Sementara itu dengan menggunakan teori dari Kolb dapat
diketahui bahwa mayoritas responden memiliki gaya belajar
Accomodator/Activist sebagaimana yang dapat dilihat pada
Table II dengan persentase sebesar 59,18% dari total
keseluruhan responden yang mengisi kuesioner. Dimana
seseorang
lebih menyukai pengalaman (concentrate
experience) dan aktif bereksperimen (active experimentation).
Lebih menyukai mendapatkan informasi dari feeling dan
memrosesnya dengan cara mempraktikkan atau melakukannya.
Hasil penelitian juga mendapatkan data sebesar 75,51 %
responden yang sepakat bahwa dampak negatif akan terjadi
jika gaya belajar seseorang diubah dari gaya belajar yang biasa
ia lakukan. Mayoritas responden menerangkan bahwa
perubahan gaya belajar yang dilakukan akan mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan. Faktor
kenyamanan dalam gaya belajar juga menjadi point penting
sebagai penunjang semangat belajar mahasiswa. Gaya belajar
yang nyaman bagi setiap individu merupakan kunci sukses
dalam belajar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini merupakan kesimpulan dan saran yang dapat
diambil dari penelitian ini.
A. Kesimpulan
Mayoritas mahasiswa FMIPA Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru memilih gaya belajar bertipe Auditori
dan Accomodator sebagai gaya belajar yang paling efektif dan
efisien, yaitu gaya belajar yang cenderung mengandalkan
pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya
serta lebih menyukai pengalaman, bereksperimen dan lebih
menyukai mendapatkan informasi dari feeling kemudian
memroses dengan cara mempraktikkannya.
Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa
mayoritas mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru sepakat bahwa dengan mengubah gaya belajar yang
biasa dilakukan dengan gaya belajar baru dapat memberikan
dampak negatif. Hal ini menyangkut kenyamanan dalam
belajar. Mereka sepakat bahwa jika mengubah gaya belajar
yang sudah menjadi kebiasaan dengan gaya belajar yang baru
akan mempengaruhi proses belajar dan berkurangnya semangat
serta yang paling utama adalah kenyamanan dalam belajar
yang pada akhirnya akan menimbulkan dampak negatif bagi
prestasi mahasiswa yang bersangkutan, misalnya terjadinya
5. penurunan indeks prestasi mahasiswa yang bersangkutan
tersebut.
B. Saran
Pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat lebih jeli
terhadap pemilihan gaya belajar yang diterapkan sehari-hari.
Kepekaan dalam mengidentifikasi diri sendiri juga dibutuhkan
untuk menemukan gaya belajar yang dirasa paling nyaman dan
mendukung dalam proses mencapai tujuan dalam belajar yaitu
prestasi. Karena pada dasarnya setiap individu memiliki selera,
kecermatan dan tingkat kenyamanan yang berbeda-beda, baik
dari segi gaya belajar maupun dalam menyerap informasi yang
diberikan. Yang bisa mengetahui gaya belajar yang paling
efektif dan efisien adalah diri kita sendiri. Hal ini harus
diperhatikan, karena sesungguhnya gaya belajar adalah salah
satu faktor utama dalam kesuksesan belajar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gerung, Nixon J.2012. ―CONCEPTUAL LEARNING AND
LEARNING STYLE (Kajian Konseptual tentang Belajar dan
Gaya Belajar).‖ Jurnal UNIERA. Vol. 1 No. 1 Februari 2012
[2] Hamalik. 1983, Strategi Belajar dan Pembelajaran, Jakarta ;
Sinar Utama
[3] Hickocx, L.K. 1995. Learning styles: A survey of adult learning
style inventory models. In R. R. Sims & S. J. Sims (Eds). The
importance of learning styles: Understanding the implications
for learning, course design, and education. Wesport, CT:
Grenworod Press.
[4] Muhamad. 1999, Bimbingan Belajar di Perguruan Tinggi,
Jakarta; Depdikbud.
[5] Mulyono, Wastu Adi. 2007. ―PENGARUH PELATIHAN
GAYA BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN INDEKS
PRESTASI MAHASISWA.‖ Jurnal Keperawatan Soedirman
(The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.3,
November 2007
[6] Prastiti, Sawitri Dwi. Pujiningsih, Sri. 2009. ―Pengaruh Faktor
Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Akuntansi.‖ Jurnal Ekonomi Bisnis ISSN: 0853-7283. No.
3:224-226
[7] Soeyanto. 1981. Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta :s Tera Indonesia