Dokumen tersebut membahas paradigma baru dalam penyuluhan pertanian yaitu pergeseran dari pendekatan difusi inovasi ke arah sistem komunikasi untuk inovasi yang lebih partisipatif. Paradigma baru ini menekankan pada proses kolaboratif antar berbagai pemangku kepentingan dalam mendesain dan mengadaptasi inovasi serta melihat penyuluhan sebagai sistem pembelajaran bersama dibanding transfer teknologi secara sepihak."
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianJoel mabes
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam mengadopsi inovasi, termasuk luas usaha, tingkat pendapatan, keberanian mengambil risiko, umur, tingkat keterlibatan sosial, aktivitas mencari informasi, dan sumber informasi. Proses adopsi dapat dipercepat dengan diagnosa masalah, membangkitkan ketidakpuasan, membina hubungan, memberi dukungan, dan memperkuat keterlibatan masyarakat.
Mengelola, menjalankan, dan me menej penyuluhan di BPP dengan pendekatan CBE (community-based extension). Masyarakat dan petani sebagai leading nya, menyesuakan dengan kondisi dan kemampuan LOKAL.
Agroekologi: materi penyuluhan harus mampu merespon kebutuhan teknologi yang sangat bergantung pada zona agroekologi yang berbeda (agroecological zones), tidak lagi seragam sebagaimana revolusi hijau.
Political-economic: pengaruh dari tahap perkembangan negara (stage of economic development), berapa besar investasi pemerintah dalam kegiatan penyuluhan pertanian: seberapa besar ketergantungan ekonomi nasional kepada sektor pertanian? Berapa warga negara yang masih bergantung pada pertanian?
Sociocultural: perbedaaan kultural antar petani, language differences and illiteracy, proporsi keterlibatan perempuan dan laki-laki, pola agraria, struktur penguasaan lahan.
Kebijakan nasional: berkenaan dengan ketahanan pangan, berapa surplus pangan mau diproduksi, market Intervention, infrastructure, institutional factors, Research, Education and Training, Input Supply, Credit, Farmer Organizations and NGO
“To make the national extension system demand-driven, gender sensitive, participatory, bottom-up, and a relatively lean organization, which could efficiently respond to farmers’ extension and training needs emerging as a result of globalization, market liberalization, decentralization, and democratization, making use of information technology tools as far as possible”.
Dokumen tersebut membahas paradigma baru dalam penyuluhan pertanian yaitu pergeseran dari pendekatan difusi inovasi ke arah sistem komunikasi untuk inovasi yang lebih partisipatif. Paradigma baru ini menekankan pada proses kolaboratif antar berbagai pemangku kepentingan dalam mendesain dan mengadaptasi inovasi serta melihat penyuluhan sebagai sistem pembelajaran bersama dibanding transfer teknologi secara sepihak."
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianJoel mabes
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam mengadopsi inovasi, termasuk luas usaha, tingkat pendapatan, keberanian mengambil risiko, umur, tingkat keterlibatan sosial, aktivitas mencari informasi, dan sumber informasi. Proses adopsi dapat dipercepat dengan diagnosa masalah, membangkitkan ketidakpuasan, membina hubungan, memberi dukungan, dan memperkuat keterlibatan masyarakat.
Mengelola, menjalankan, dan me menej penyuluhan di BPP dengan pendekatan CBE (community-based extension). Masyarakat dan petani sebagai leading nya, menyesuakan dengan kondisi dan kemampuan LOKAL.
Agroekologi: materi penyuluhan harus mampu merespon kebutuhan teknologi yang sangat bergantung pada zona agroekologi yang berbeda (agroecological zones), tidak lagi seragam sebagaimana revolusi hijau.
Political-economic: pengaruh dari tahap perkembangan negara (stage of economic development), berapa besar investasi pemerintah dalam kegiatan penyuluhan pertanian: seberapa besar ketergantungan ekonomi nasional kepada sektor pertanian? Berapa warga negara yang masih bergantung pada pertanian?
Sociocultural: perbedaaan kultural antar petani, language differences and illiteracy, proporsi keterlibatan perempuan dan laki-laki, pola agraria, struktur penguasaan lahan.
Kebijakan nasional: berkenaan dengan ketahanan pangan, berapa surplus pangan mau diproduksi, market Intervention, infrastructure, institutional factors, Research, Education and Training, Input Supply, Credit, Farmer Organizations and NGO
“To make the national extension system demand-driven, gender sensitive, participatory, bottom-up, and a relatively lean organization, which could efficiently respond to farmers’ extension and training needs emerging as a result of globalization, market liberalization, decentralization, and democratization, making use of information technology tools as far as possible”.
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi antara pelaku pendidikan, sedangkan inovasi dijelaskan sebagai ide, praktik, atau objek baru yang diterima untuk meningkatkan pendidikan. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan dalam perspektif
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi antara pelaku pendidikan, sedangkan inovasi adalah ide, praktik, atau objek baru yang diterima untuk diadopsi. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan dalam perspektif global.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi dalam dunia pendidikan. Secara singkat, difusi adalah proses komunikasi tentang inovasi antara penerima dan pemberi inovasi melalui saluran tertentu. Inovasi pendidikan adalah ide, praktik, atau produk baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan. Ada berbagai jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi pemahaman global yang bermanfaat untuk pendidikan
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi yang terjadi di dunia pendidikan. Secara singkat, difusi adalah proses komunikasi tentang inovasi antara penerima dan pemberi inovasi melalui saluran tertentu. Inovasi pendidikan adalah ide, produk, atau praktik baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan empat dimensi penggunaan pengetahuan, termasuk perspe
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi dalam dunia pendidikan. Secara singkat, difusi adalah proses komunikasi tentang inovasi antara penerima dan pemberi inovasi melalui saluran tertentu. Inovasi pendidikan adalah ide, praktik, atau produk baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan. Ada berbagai jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi pemahaman global yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi melalui saluran tertentu, sedangkan inovasi pendidikan adalah ide, gagasan, atau produk baru untuk memperbaiki pendidikan. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan yang meliputi perspektif global, man
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi, sedangkan inovasi dijelaskan sebagai ide, praktik, atau objek baru. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan yang meliputi perspektif global, manfaat, tujuan, dan masalahnya.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembangunan masyarakat menurut Ife (1995), yang meliputi 22 prinsip seperti pengembangan terpadu, melawan kerugian struktural, hak asasi manusia, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut bertujuan agar pembangunan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi yang terjadi di dunia pendidikan. Secara singkat, difusi dijelaskan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi antara penerima dan sumber inovasi menggunakan saluran tertentu dalam waktu tertentu, sedangkan inovasi dijelaskan sebagai ide, gagasan, praktik atau objek baru yang diterima untuk diadopsi. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi
Model pengembangan rantai pasok buah lokal yang berkeadilan bagi petani melalui pendekatan struktur-perilaku-kinerja dan faktor risiko. Studi ini bertujuan menganalisis sistem rantai pasok dan merancang model yang memberikan keuntungan yang adil kepada petani. Rekomendasi kebijakannya adalah meningkatkan jumlah pedagang pengumpul, memberikan akses terbuka bagi petani, mempersingkat rantai pasok, dan melibatkan
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan dan penguatan korporasi petani hortikultura. Secara singkat, dibahas tentang definisi korporasi petani, contoh rancangan korporasi petani dan master plan korporasi petani yang mencakup perencanaan teknologi, bisnis, kelembagaan, tata letak kawasan dan rencana kerja. Juga diberikan contoh-contoh korporasi petani di beberapa daerah.
More Related Content
Similar to Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptx
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi antara pelaku pendidikan, sedangkan inovasi dijelaskan sebagai ide, praktik, atau objek baru yang diterima untuk meningkatkan pendidikan. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan dalam perspektif
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi antara pelaku pendidikan, sedangkan inovasi adalah ide, praktik, atau objek baru yang diterima untuk diadopsi. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan dalam perspektif global.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi dalam dunia pendidikan. Secara singkat, difusi adalah proses komunikasi tentang inovasi antara penerima dan pemberi inovasi melalui saluran tertentu. Inovasi pendidikan adalah ide, praktik, atau produk baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan. Ada berbagai jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi pemahaman global yang bermanfaat untuk pendidikan
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi yang terjadi di dunia pendidikan. Secara singkat, difusi adalah proses komunikasi tentang inovasi antara penerima dan pemberi inovasi melalui saluran tertentu. Inovasi pendidikan adalah ide, produk, atau praktik baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan empat dimensi penggunaan pengetahuan, termasuk perspe
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi dalam dunia pendidikan. Secara singkat, difusi adalah proses komunikasi tentang inovasi antara penerima dan pemberi inovasi melalui saluran tertentu. Inovasi pendidikan adalah ide, praktik, atau produk baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan. Ada berbagai jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi pemahaman global yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi melalui saluran tertentu, sedangkan inovasi pendidikan adalah ide, gagasan, atau produk baru untuk memperbaiki pendidikan. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan yang meliputi perspektif global, man
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi pendidikan. Secara ringkas, difusi didefinisikan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi, sedangkan inovasi dijelaskan sebagai ide, praktik, atau objek baru. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi dan akibatnya, serta empat dimensi penggunaan pengetahuan yang meliputi perspektif global, manfaat, tujuan, dan masalahnya.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembangunan masyarakat menurut Ife (1995), yang meliputi 22 prinsip seperti pengembangan terpadu, melawan kerugian struktural, hak asasi manusia, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut bertujuan agar pembangunan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi dan inovasi yang terjadi di dunia pendidikan. Secara singkat, difusi dijelaskan sebagai proses komunikasi penyebaran inovasi antara penerima dan sumber inovasi menggunakan saluran tertentu dalam waktu tertentu, sedangkan inovasi dijelaskan sebagai ide, gagasan, praktik atau objek baru yang diterima untuk diadopsi. Dokumen ini juga membahas jenis keputusan inovasi
Model pengembangan rantai pasok buah lokal yang berkeadilan bagi petani melalui pendekatan struktur-perilaku-kinerja dan faktor risiko. Studi ini bertujuan menganalisis sistem rantai pasok dan merancang model yang memberikan keuntungan yang adil kepada petani. Rekomendasi kebijakannya adalah meningkatkan jumlah pedagang pengumpul, memberikan akses terbuka bagi petani, mempersingkat rantai pasok, dan melibatkan
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan dan penguatan korporasi petani hortikultura. Secara singkat, dibahas tentang definisi korporasi petani, contoh rancangan korporasi petani dan master plan korporasi petani yang mencakup perencanaan teknologi, bisnis, kelembagaan, tata letak kawasan dan rencana kerja. Juga diberikan contoh-contoh korporasi petani di beberapa daerah.
Dokumen tersebut membahas konsep dan pendekatan korporasi petani serta langkah-langkah penyusunan master plan korporasi petani. Dibahas pula definisi organisasi, lembaga, dan kelembagaan ekonomi petani menurut regulasi yang ada beserta usulan batasan baru untuk masing-masing konsep tersebut agar lebih jelas dan terstruktur.
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas peranan penyuluhan pertanian dalam pembangunan pertanian dan regulasi di Indonesia.
2. Penyuluhan pertanian berperan penting dalam meningkatkan produktivitas petani, peningkatan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
3. Undang-undang dan peraturan pemerintah di Indonesia menegaskan penguatan penyuluhan pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
2. Teori Difusi Inovasi:
• Teori ini berupaya mempelajari
bagaimana, mengapa dan apa yang
menyebabkan kecepatan ide dan
teknologi menyebar di masyarakat.
• Asalnya adalah Buku Everett M. Rogers
“Diffusion of Innovations “ tahun 1962
• Buku disusun dari studi lebih
dari 508 kasus.
• Konsep difusi dipelajari awalnya oleh
sosiologi Perancis Gabriel Tarde (1890),
serta antropolog Jerman dan Austria
Friedrich Ratzel dan Leo Frobenius.
• Tahun 1971, EM Rogers mempublikasikan
“Communication of Innovations; A Cross-
Cultural Approach”: teori proses difusi dan
evaluasi sistem sosial
• Teori Adopsi Inovasi mendapatkan kritik
karena;
• faktanya sumber teori berasal dari riset
kegiatan pertanian dan praktek medis,
• teknologi bukan lah sesuatu yang statis,
• adanya pro-innovation bias, individual-blame
bias, recall problem, dan lain-lain.
3. A critique in adoption and diffusion of innovations processes:
• Dalam buku
“Technologies Delivered
to Smallholder Farmers:
The Case Study in
Chencha District in Gamo
Gofa Zone, Ethiopia The
District Stakeholders’
Perception towards
Improved Wheat”
1. Pro-innovation bias = semua inovasi hanya dari penelitian ke
petani, padahal ga juga. Ada change agent lain.
2. A linear and top-down model of innovation = dari peneliti, ke
penyuluh, ke petani
3. A uni-linear model of farm development = pertanian tidak
sejenis
4. Blindness, biased perception of innovativeness and
stigmatization = sumber inovasi tidak terlihat dan
tersembunyi
5. Progressive farmer bias = bias pada petani kuat
6. The selectiveness and non-neutrality of technology =
teknologi tidak memberi dampak yang sama pada semua
orang
7. Innovation as a collective rather than an individual
phenomenon
7. Intermediari inovasi:
• Innovation Intermediaries is a concept
in innovation studies to help understand the role of
firms, agencies and individuals that facilitate
innovation by providing the bridging, brokering,
knowledge transfer necessary to bring together the
range of different organisations and knowledge
needed to create successful innovation.
• The term open innovation intermediaries was used
for this concept by Henry Chesbrough in his 2006
• Pergeseran perspektif kerja penyuluh ke sistem
inovasi menuntut penyuluh untuk bertransformasi
kerja berdasarkan pendekatan intermediari inovasi.
• Penyuluh pertanian tidak hanya sebagai penyampai
sumber informasi inovasi teknologi semata, namun
juga harus berperan untuk menggali kebutuhan
pengguna atau petani dan mengkoneksikan petani
dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan
pengguna
• Inovasi di level petani atau secara
umum inovasi pertanian
seharusnya menyesuaikan dengan
perubahan lingkungan
• Dilatarbelakangi tahun 1990 =
pendekatan research push ngan
yang ada sekarang ini
• Tahun 2000 = pendekatan research-
pull dan collaborative research.
• Dilatarbelakangi oleh konsep
Agricultural Innovation System
(Sistem Inovasi Pertanian)
• Bahwa inovasi dipengaruhi juga
oleh aspek teknis, sosial, dan
institusional (Leeuwis 2004).
8. • Dalam upaya mengadaptasikan peran
penyuluh pertanian terhadap konsep
AIS tersebut, maka aktivitas
penyuluhan diharapkan mengambil
peran tidak hanya sebagai knowledge
brokering, namun juga sebagai system
facilitation, yaitu fasilitator yang
mengkoneksikan system yang
mendukung bekerjanya suatu inovasi
• Disebut dengan innovation brokering
(Klerkx and Gildemacher 2012).
• Aktivitas penyuluhan =
bergeser dari hanya sekedar
sebagai penjembatan transfer
teknologi menjadi sebagai
fasilitator perubahan
• Fungsipenyuluh sebagai
penyampai teknologi dalam
paradigma linear problem
solver ingin membawa fungsi
penyuluh kedalam tuntutan
yang lebih kompleks.
• Sesuai konsep sistem inovasi =
penyuluh harus mampu
memfasilitasi kebutuhan
pengguna melalui interaksi dan
proses belajar (learning process)
dengan berbagai pihak
9. Konsep dan pendekatan
“Komunikasi untuk inovasi”:
• Cees Leeuwis = buku “Communication for Rural
Innovation: Rethinking Agricultural Extension”.
Blackwell Publishing (2006)
• “From diffusion to systems of agricultural
innovation”.
• Menghindari istilah “penyuluhan”,
menggunakan istilah baru “komunikasi untuk
inovasi”
Alasannya:
• karena inovasi teknologi bisa datang dari
banyak sumber
• adanya perubahan paradigma
dari sustainable agriculture and
progress menuju ecological knowledge system
• berkembangnya interdependence
model dan innovation system framework,
dimana yang terlibat tak hanya peneliti
dan penyuluh tetapi juga pengguna
teknologinya, perusahaan swasta, NGO,
dan juga supportive structures (pasar dan
kredit)
• pentingnya proses belajar (learning
processes)
10. Penyuluhan vs “komunikasi untuk inovasi”:
Penyuluhan Komunikasi untuk inovasi
Inovasi adalah proses keputusan individual Inovasi memiliki dimensi kolektif yang terpengaruh oleh resolusi konflik,
pembangunan organisasi, pembelajaran, dan juga negosiasi sosial
Peran penyuluh adalah menyebarkan inovasi (cetak
biru), sehingga bisa tidak konstektual dengan kondisi dan
permasalahan lokal.
Penyuluh mendesain bersama petani. Berlangsung proses desain dan adaptasi
inovasi dan inovasi-inovasi kolektif yang bersifat kontekstual.
Inovasi diciptakan dari kegiatan penelitian Inovasi lebih pragmatis, ada sisi teknis dan sosial, perlu menciptakan jaringan
pendukung. Petani dan penyuluh bisa juga menciptakan inovasi.
Sesuai teori Everett M. Rogers, semua petani bergerak ke
arah yang sama
Strategi dan aspirasi petani menyangkut lingkungan sosial dan alam mereka. Petani
kecil berbeda kebutuhan dan cara berfikir dengan petani besar.
Ada petani yang lamban, mundur, dan stagnan (mono
perspektif)
Penelitian di Irlandia (Leeuwis, 1989) mendapatkan bahwa petani lamban
sesungguhnya juga mengadopsi sejumlah inovasi yg sama banyaknya. Mereka
hanya memiliki “dinamisme yg berbeda” (multi perspektif).
Perubahan dan inovasi dapat dan harus direncanakan Mengelola kekomplekan, konflik, dan hal-hal yg tak terduga (misal penemuan tak
sengaja, pengaruh jaringan informal, kreatifitas, antusiasme, dan hubungan
personal)
Organisasi penyuluhan sesuatu yang stabil. Pelaksana
penyuluhan terstruktur secara ketat dari pusat sampai ke
daerah.
Organisasi penyuluhan berbentuk “learning organization”. Anggota saling berbagi
pengalaman positif dan negatif. Ada penyesuaian misi, pelayanan, produk, kultur,
dan prosedur organisasi.
11. Agricultural Knowledge and Information Systems (AKIS) :
• Diawali oleh kegiatan penelitian
partisipatif.
• Pendekatan ini didasarkan atas
perspektif demand pull dan kolaborasi
penelitian.
• Bentuk aktivitas dari perspektif ini
adalah farmer first (Scoones dan
Thompson 2009) dan participatory
technology development (Neef dan
Neubert 2011).
• Pendekatan ini mengedepankan
penelitian berbasis dampak (research
uptake), yang dilakukan berbasis
spesifik lokasi serta partisipasi dari
para pihak yang terlibat dalam
aktivitas penelitian.
• Perspektif AKIS = kolaborasi
penelitian antara petani, peneliti, dan
penyuluh.
• Dalam perspektif AKIS = peran
penyuluh sebagai bridging yang
membawa berbagai sumber informasi
dan pemanfaatannya untuk petani
(Roling 1994).
• AKIS focus pada peningkatan
kapasitas interaksi antara peneliti,
penyuluh, dan petani.
• Konsep AKIS mucul berdasarkan
kepada pemikiran bahwa untuk
mempercepat modernisasi pertanian,
inovasi transfer seharusnya
dikordinasikan secara terorganisir.
12. Tugas kelas:
1. Apa objek inovasi (teknologi) dalam kasus di paper tsb? Apakah berupa ide
(pengetahuan) atau material?
2. Dari 5 tahap proses adopsi inovasi, sudah sampai dimanakah perkembangan
yang ditemukan di lapangan? Apa indikatornya, dan kenapa demikian?
3. Termasuk tipe keputusan inovasi mana dari 4 tipe (opsional, kolektif, otoritas,
kontingensi) ?
4. Siapa sumber inovasi dan bagaimana peran petani?
5. Bagaimana peluang pengembangan dan keberlanjutan adopsi inovasi pada
masing-masing kasus? Jelaskan.
12
13. 13
Blog: “Data dan Fakta PENYULUHAN PERTANIAN”
http://syahyutipenyuluhan.blogspot.com/