SlideShare a Scribd company logo
Krisis Crimea, Sebuah Analisis
Ditulis oleh: Kresno Aji (kresno.aji@gmail.com) – Selasa Paing, 4 November 2014
Reunifikasi Crimea dengan Rusia terjadi pada 17 Maret silam, menyusul adanya referendum
dimana 96,8 persen rakyat Crimea mendukung penggabungan kembali wilayah tersebut dengan
Rusia. Pada 21 Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen resmi
menjadi sebuah undang-undang, sehingga sejak saat itu Crimea resmi menjadi bagian dari
wilayah kedaulatan Rusia.
Krisis Crimea ini diawali dengan terjadinya Revolusi Ukraina pada awal tahun 2014
yang berpusat di semenanjung Krimea - Ukraina, dimana lebih dari setengah
penduduknya adalah etnis Rusia. Pada bulan Februari 2014, pemerintah nasional pro-
Rusia di Ukraina digulingkan dan diganti dengan pemerintahan yang menginginkan
hubungan lebih dekat dengan Uni Eropa. Ketegangan meningkat antara yang pro-
Eropa dan gerakan rakyat anti-maidan pro-Rusia. Media Rusia saat itu memberitakan
bahwa pemerintah Ukraina baru sebagai "fasis" dan "anti-Rusia".
Semenanjung Crimea sendiri merupakan wilayah Rusia yang menjadi pangkalan
armada Laut Hitam sejak abad ke-18. Pada tahun 1954 Crimea "dihadiahkan" kepada
Ukraina oleh pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev. Walaupun bagian dari
wilayah Ukraina, Crimea merupakan daerah dengan penduduk mayoritas etnis Russia,
yang juga menggunakan bahasa Russia sebagai bahasa keseharian. Semenjak
kejatuhan Uni Sovyet, daerah ini menjadi sebuah republik otonomi di bawah wilayah
Ukraina. Sejak bergulirnya referendum 17 Maret 2014 Crimea berada di bawah kendali
Rusia, walaupun hal ini tidak diakui oleh Amerika dan sekutunya.
Proses bergabungnya Crimea kedalam wilayah Russia ini sendiiri merupakan proses
yang menarik untuk dicermati secara politik, ekonomi dan militer. Bagaimana bekas
sebuah negara besar yang pernah terpuruk namun bangkit kembali, untuk selanjutnya
berhasil melepaskan diri dari hegemoni Amerika dan sekutunya yang bisa dikatakan
hampir tidak bisa dikalahkan.
Halaman 1
Semenjak naiknya Geroge Bush Junior memegang tampuk pemerintahan, pada saat
itulah diunia dijejali oleh sepak terjang negara yang menganggap dirinya “polisi dunia”
dalam memerangi negara-negara yang diproklamirkan sebagai poros setan (the axis of
evil), Berbagai kehancuran melanda negara-negara di berbagai belahan dunia yang
dituduh memiiliki senjata pemusnah massal, pelanggaran demokrasi sampai pada
pelanggaran hak azasi manusia,.Banyak penguasa di berbagai negara yang mengalami
nasib tragis dan negaranya hancur luluh lantak.
Semenjak kejatuhan Uni Sovyet pada pasca perang dingin, pihak Barat berhasrat untuk
mengajak negara-negara bekas Uni Sovyet dan bekas anggota Pakta Warsawa untuk
bergabung dengan NATO, minimal mereka berpihak kepada barat dan menafikan serta
menjauhkan diri dari Russia. Salah satunya adalah Ukraina, yang merupakan halaman
belakang masuk ke wilayah Russia.
Pengunduran diri “secara paksa” mantan Presiden Victor Yanukovych dari tampuk
pemerintahan, akibat dipecat oleh parlemen Ukraina. Hal ini terjadi berkaitan dengan
keputusan Yanukovych menolak perjanjian dagang dengan Uni Eropa dan memilih
hubungan yang lebih erat dengan pemerintah di Moskow. Krisis di Ukraina ini dikenal
dengan nama “Operasi Oranye”.
Hal ini merupakan skenario politik yang sudah dirancang secara matang oleh pihak
Barat, dengan cara pengerahan massa terutama mahasiswa yang selama ini “lazim”
digunakan dalam operasi “Arab Spring” dan juga digunakan dalam menjatuhkan
mantan Presiden Suharto dalam krisis '98. Dalam hal kejatuhan Suharto tampak bahwa
sejarah berulang dalam bentuk yang berbeda, dimana dulu Suharto menjatuhkan
Sukarno dengan demo mahasiswa juga yang tentunya dibackup Amerika dan Inggris,
namun pada tahun 1998 juga dijatuhkan dengan cara yang sama..
Namun ada beberapa hal yang luput dari perhatian pihak Barat, dimana secara diam-
Halaman 2
Illustration 1: Kedatangan pasukan tanpa atribut ke Crimea
diam pemerintah Russia mengerahkan pasukan elit (ditengarai dari unit Spetsnaz).
Mereka masuk secara diam-diam ke wilayah Ukraina melalui Crimea. Pasukan khusus
ini kemudian membaur dengan para pembangkang Crimea, yang kemudian
mengobarkan pemisahan diri dari Ukraina.
Kedatangan pasukan elite Russia ini mendapatkan sambutan secara hangat dari
penduduk Crimea, karena selain mereka datang dengan diam-diam mereka juga
membaur dengan penduduk setempat dan ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
Sehingga oleh beberapa media, mereka dijuluki tentara Russia yang simpatik.
Bisa ditebak dalam kejadian selanjutnya dimana terjadi peperangan secara sporadis,
antara pihak pembangkang Crimea yang dibantu secara langsung oleh Russia
melawan tentara Ukraina yang dibantu oleh Barat. Bantuan dari Barat pun tidak darang
serta-merta namun mereka datang belakangan. Dari sini terlihat bahwa pihak Barat
tidak memperhitungkan eskalasi konflik Ukraina, yang berubah secara drastis menjadi
konflik senjata.
Pihak Ukraina yang dibantu Barat yang datang dengan terlambat tidak bisa berbuat
banyak, karena skenario peperangan sudah dipersiapkan secara matang oleh pihak
Russia. Bahkan kapal-kapal perang Ukrainan pun tidak bisa memberikan dukungan
karena pihak Russia sudah bertindak terlebih dahulu. Armada Laut Hitam Rusia saat itu
sudah memblokade kapal-kapal perang Ukraina dengan cara menenggelamkan sebuah
kapal anti-kapal selam di pintu masuk ke pelabuhan kapal-kapal Ukraina itu di Crimea.
Dengan demikian, secara otomatis armada kapal perang Ukraina secara teknis sudah
dilumpuhkan terlebih dahulu, bahkan tanpa merusak kapal-kapal tersebut sedikitpun.
Sebuah strategi yang sangat matang dan jenius.
Hingga saat ini pertempuran masih berlangsung dengan sengit, dengan menelan
Halaman 3
Illustration 2: Pasukan tidak beratribut yang ditengarai merupakan unit Special Forces
Russia tampak sedang membaur dengan penduduk Crimea.
korban lebih dari tiga ribu orang dari kedua belah pihak. Walaupun peperangan ini
masih berlangsung, namun yang aneh adalah media tidak memberitakan dengan
gencar seperti halnya virus ebola atau pun kegiatan ISIL yang berlangsung di Arab. Ini
juga merupakan bentuk perang media gaya baru yang berlangsung sampai saat ini.
Illustration 3: Kapal perang Russia yang sengaja ditenggelamkan di Laut Hitam
untuk membendung gerak laju kapal perang Ukraina
Beberapa Alasan Russia Mempertahankan Crimea
Crimea merupakan semenanjung yang sangat penting bagi Russia. Basis utama
armada Laut Hitam di Sevastopol terlalu penting dan sangat strategis bagi Rusia.
Apalagi 60 persen penduduk Crimea merupakan etnis Rusia, sehingga masuk akal jika
sebagian besar penduduknya bersikap pro Rusia.
Menurut analisis militer Michael Snyder: “Sebenarnya Rusia sangat siap berperang
demi Crimea mengingat fakta bahwa jalur pipa yang berada di wilayah ini amat penting
bagi Rusia untuk menyalurkan gas alam Rusia ke seluruh eropa melewati Ukraina.
Karena itu tak mungkin Rusia akan menyerahkan begitu saja lingkup pengaruhnya di
Ukraina kepada Amerika Serikat dan Uni Eropa,” begitu tutur Snyder”.
Menurut prediksi Snyder, jika Amerika dan Uni Eropa terlalu masuk ke wilayah Ukraina,
maka perang regional berskala besar besar kemungkinan akan meletus. Harus disadari
bahwa Rusia dan Ukraina memiliki ikatan sejarah yang sangat mendalam. Sehingga
Ukraina di mata Rusia punya nilai yang cukup strategis.
Adanya perintah untuk menggerakkan Kapal Selam Dolgoruki dan Rudal Nuklir Bulava
nampaknya harus dibaca sebagai bentuk kesiapan perlawanan Rusia terhadap
manuver militer AS dan NATO, menyusul sikap permusuhan terang-terangan Amerika
dan Uni Eropa menyusul perkembangan yang cukup menguntungkan Rusia di Crimea.
Ketika 98,6 persen rakyat Crimea menyatakan setuju penggabungan kembali wilayah
tersebut dengan Rusia.
Betapa tidak. Kapal Selam Dolgoruki, selain membawa Rudal Bulava yang merupakan
Halaman 4
jenis senjata nuklir terkuat di dunia yang dimiliki Rusia saat ini, kapal selam Yuri
Dolgoruki ini merupakan kapal selam yang paling ditakuti Amerika dan NATO karena
pergerakannya yang sulit dideteksi radar.
Bahkan NATO menjuluki kapal selam Yuri Dolgoruki sebagai “The Silent Killer” karena
kecanggihannya untuk menghilang dari pantauan radar militer pihak musuh. Dan
mampu meluncurkan Rudal Bulava berdaya jangkau 10 ribu kilometer dari perairan
manapun di dunia. Bulava mampu membawa 6 hingga 10 hulu ledak nuklir masing-
masing berkekuatan 100 hingga 150 kiloton.
Russia mendapat sanksi-sanksi dari Barat
Akibat dari rangkaian kejadian ini, akhirnya pihak Barat memberikan sanksi-sanksi
ekonomi “secara hati-hati” dan terbatas kepada Russia. Hal ini dimaksudkan agar
Russia bisa terpukul secara telak namun “dengan santun”. Sanksi-sanksi pertama
diberikan kepada Putin dan orang-orang terdekat dan perusahaan-perusahaan yang
notabene merupakan perusahaan besar, perusahaan negara dan perusahaan-
perusahaan milik kroni-kroni Putin. Pemberian sanksi-sanksi ini meliputi:
• larangan bepergian kepada orang-orang terdekat Vladimir Putin (visa / travel
ban),
• pemblokiran kartu kredit (Visa / Master Card) terhadap Putin dan orang-orang
terdekatnya,
• penolakan pemberian kredit luar negeri bagi perusahaan besar seperti Gazprom
dan perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di bidang keuangan.
• larangan export teknologi tinggi dan militer dari Barat ke Russia sampai dengan,,
• pembekuan aset-aset orang-rang terdekat dan perusahaan-perusahaan Russia
di wilayah Eropa dan Amerika.
• Mengeluarkan Russia dari kelompok negara-negara industri G-8.
Halaman 5
Secara ekonomi dan teknologi, hal ini bisa berarti “kiamat ekonomi” bagi Russia,
dimana sanksi-sanski ekonomi bisa melumpuhkan kegiatan perekonomian Russia serta
menghentikan secara sepihak pasokan mesin-mesin berteknologi tinggi ke Russia.
Tanggapan Russia atas sanksi-sanksi dari Barat
Menghadapi sanksi-sanksi dari Barat ini Putin pun tidak tinggal diam, ada beberapa
solusi dalam berkelit dari Barat, bahkan juga bisa melakukan tindakan balasan secara
siknifikan. Beberapa tindakan tersebut antara lain sebagai berikut:
• Merangkul China dalam hal penjualan gas dan teknologi militer
Halaman 6
• Mengenakan denda / tarif operasional perusahaan yang sangat tinggi kepada
Master Card / Visa di Russia.
• Memberlakukan Union Pay sebagai kartu kredit pelengkap Master Card / Visa
• Memberlakukan penggunaan Rubel dan Yuan daam perdagangan internasional
Russia.
• Pelarangan import bahan makanan dari Uni Eropa dan Amerika, termasuk
penutupan operasional makanan cepat saji Amerika di Russia.
• Pelarangan eksport teknologi tinggi dan militer ke Amerika dan Eropa, termasuk
di antaranya pengiriman mesin-mesin roket yang selama ini digunakan oleh
Amerika merupakan buatan Russia.
• Menaikkan harga gas bumi dari Russia ke negara-negara Eropa, bilamana tidak
Russia mengancam akan memutuskan pasokan gas ke negara-negara Eropa.
• Memblokir pasokan gas ke Ukraina selama belum dibayar, selama ini Ukraina
menikmati fasilitas subsidi gas dari Russia.
• Mengalihkan perdagangan ke Asia yang dinilai lebih menarik dan tidak terkait
dengan kebijakan embargo dari Amerika dan sekutunya.
Halaman 7
• Menuntut Perancis untuk menyerahkan kapal Mistral dengan tepat waktu,
bilamana Perancis ingkar janji akan dituntut untuk membayar denda yang tidak
mungkin untuk ditanggung oleh Perancis sendirian. Selain itu Russia juga hanya
akan melakukan pelunasan setelah kedua kapal tersebut sampai di Russia.
Sebagaimana diketahui Russia telah memesan kapal Mistral senilai USD 1, 53
milyard dari Perancis. Proyek ini memungkinkan Perancis untuk bisa menghidupi
sekitar seribu tenaga kerja dan menghindarkan perusahaan terkait dari
kebangkrutan akibat resesi yang melanda Eropa.
Akibat tindakan balasan dari Russia ini, kedua belah pihak mengalami kerugian yang
sama-sama berat untuk ditanggung. Di pihak russia terjadi kenaikan laju inflasi sampai
dengan 1,5%. Selain itu juga penurunan laju ekonomi akibat embargo ekonomi yang
diterapkan negara-negara Barat. Selain itu, pasokan komponen-komponen teknologi
tinggi dari Eropa untuk pengembangan infrastruktur gas Russia juga mengalami jalan
buntu.
Di lain pihak, negara-negara Barat pun menderita kerugian ekonomi yang cukup
menonjol. Diperkirakan sekitar 25 ribu orang menganggur akibat larangan eksport
bahan makanan ke Russia. Perancis sendiri terancam secara ekonomi akibat denda
yang harus dibayarkan kepada Russia, jika melakukan wan prestasi atas penyerahan
kapal Mistral kepada Russia. Selain itu program angkasa luar Amerika diperkirakan
akan segera terhenti bilamana Russia menghentikan pasokan mesin-mesin roket
kepada Amerika.
Mengapa Rusia tak lagi takut pada Barat
Rusia kini tak lagi menghormati Eropa seperti mereka perlihatkan usai Perang Dingin,
karena para pejabat Russia menganggap semua yang ada di benak Barat hanya melulu
uang.Para tangan kanan Putin tahu sekali soal ini. Selama bertahun-tahun para
penguasa Rusia telah membeli Eropa. Orang-orang Rusia mempunyai mansion dan flat
mewah dari West End di London sampai Cote d’Azure di Prancis.
Halaman 8
Anak-anak Rusia belajar di sekolah-sekolah khusus nan elite di Inggris dan Swiss,
sedangkan uang mereka diparkir di bank-bank Austria dan ditampung sistem pajak
rendah Inggris.
Lingkaran terdalam kekuasan Putin tak lagi takut terhadap sikap Eropa. Mereka kini
tahu betul siapa Eropa. Mereka bisa langsung melihat betapa penjilatnya para aristokrat
dan konglomerat Barat itu yang matanya berubah berbinar setiap kali miliaran dolar
uang Rusia dimainkan. Rusia sekarang menganggap Barat munafik karena elite-elite
Eropalah yang justru membantu orang-orang Rusia menyembunyikan kekayaannya.
Sekali waktu Rusia menyimak saat kedubes-kedubes Eropa mengutuk korupsi di
BUMN-BUMN Rusia. Tapi sekarang tidak lagi. Karena Rusia tahu sekali bahwa para
bankir, pengusaha dan pengacara Eropa justru melakukan kerja kotor bagi orang-orang
Rusia untuk menyembunyikan uang hasil korupsi mereka di Antila Belanda dan
Kepulauan Virgin, Inggris.
Bank sentral Rusia memperkirakan dua pertiga dari 56 miliar dolar AS uang yang ada di
Rusia pada 2012 ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatan ilegal, hasil berbagai
kejahatan seperti pungli, uang narkotika atau penggelapan pajak. Ini adalah uang yang
digulungkan para bankir kaya raya Inggris sebagai karpet merah demi masuknya orang
Rusia ke London.
Di balik korupsi Eropa, Rusia melihat kelemahan Amerika. Kremlin tak yakin negara-
negara Eropa, kecuali Jerman, benar-benar independen dari Amerika Serikat. Rusia kini
melihat Eropa tak lebih dari negara-negara klien yang bisa dipaksa Washington, untuk
tidak berbisnis dengan Kremlin.
Namun ketika Rusia menyaksikan Spanyol, Italia, Yunani dan Portugal saling
menyisihkan dalam tender menjadi mitra bisnis terbaik Rusia dalam Uni Eropa, mereka
melihat kontrol Amerika atas Eropa perlahan memudar.
Dilihat dari sisi ekonomi, posisi antara Russia dan Barat bisa dikatakan berimbang,
dalam arti sama-sama rugi, namun Russia lebih cerdik dengan menggandeng China
dan membentuk kelompok ekonomi yang tergabung dalam BRIC. Selain itu, Russia
juga berhasil menyerang Amerika secara telak dengan memberlakukan rubel dan Yuan
sebagai mata uang resmi dalam perdagangan internasional.
Bila dilihat secara militer dan politk, Russia selalu berada selangkah di depan negara-
negara Barat dengan beberapa poin kemenangan yang diraih. Seperti tidak adanya
dukungan militer yang memadai bagi Ukraina dalam menghadapi pemberontak Crimea,
apa lagi jalur kapal perang di laut Baltik berhasil dipotong oleh Russia. Barat terkesima,
tak percaya Vladimir Putin menginvasi Ukraina. Semua diplomat Jerman, birokrat euro
Prancis dan intelektual Amerika tertegun bertanya-tanya, mengapa Rusia memilih
mempertaruhkan hubungan bernilai triliunan dolarnya dengan Barat? Para pemimpin
Barat terpaku tak mengira para penguasa Rusia tak lagi menghormati Eropa seperti
mereka perlihatkan usai Perang Dingin. Rusia tidak lagi menganggap Barat aliansi
pembebas.
Namun keberhasilan ini sempat “ternoda” dengan kejatuhan pesawat Malaysia MH 17
di perbatasan antara Crimea dan Ukraina. Ini merupakan berkah yang tidak disangka-
Halaman 9
sangka oleh negara Barat. Bisa dikatakan “blessing in disguise” bagi pihak Barat dalam
melakukan perlawanan terhadap Russia secara politik. Entah dengan cara bagaimana,
namun Russia bisa berkilah dari tuduhan menembak pesawat Malaysia tersebut baik
secara langsung maupun tidak. Bahkan Russia menuduh Ukraina bertanggung jawab
atas jatuhnya pesawat MH 17.
Selain merangkul China dan berpaling ke Asia, Russia sekarang menyadari pentingnya
pencitraan melalui media massa. Untuk itulah, Russia modern sekarang banyak
menggunakan media massa lokal dan media asing yang bersimpati dengan Russia
untuk memberitakan citra Russia di internasional. Sebut saja, Pravda edisi Inggris,
RBTH indonesia, TASS edisi Inggris yang aktif dalam mencitrakan Russia di luar negeri,
mulai dari pandangan Russia terhadap “ketidak adilan” yang dilakukan oleh pihak Barat,
solusi dan ajakan Russia dalam menghadapi hegemoni pihak Barat, bahkan sampai
pada fashion dan resep masakan dapur Russia pun disodorkan dalam pemberitaan
sehari-hari. Hal ini untuk mengubah pencitraan Russia, yang dulu di masa Uni Sovyet
dikenal sebagai negara yang menakutkan, dingin, tanpa senyum sama sekali menjadi
negara yang masyarakatnya terbuka dan ramah terhadap pendatang.
Terlepas dari permasalahan siapa yang benar atau pun yang lebih berhak, kasus
Crimea sebenarnya merupakan sebuah kesalahan perhitungan intelejen pihak Barat
(Amerika dan sekutunya), yang dari awal berusaha menekan dan mengisolasi Russia
dari bekas sekutu Uni Sovyet. Alih-alih mengeliminasi bangkitnya Uni Sovyet dan
mengisolasi Russia dari pergaulan dunia internasional, justru membuat si beruang
merah bangun dari tidurnya yang panjang dan tumbuh menjadi negara besar yang bisa
mengimbangi pengaruh Amerika dan sekutunya.
Keinginan Amerika untuk membentuk dunia unipolar tanpa syarat apa pun dan tanpa
pengimbang telah gagal total dengan semakin kuatnya pengaruh Russia dalam
pergaulan internasional. Operasi intelejen yang digelar Amerika di Arab, (Arab Spring)
Eropa Timur (Oranye), Amerika latin dan sebentar lagi di Asia Tenggara tersandung
dengan langkah-langkah catur yang diambil oleh Russia, dengan dukungan dari China
dan negara-negara yang sudah jenuh dengan sepak terjang Amerika dan negara-
negara Barat dalam melakukan “penjajahan terselubung” terhadap negara-negara
dunia ketiga. Konsep The New World Order mengalami penyesuaian baru dengan
adanya variabel X yang tidak diperhitungkan sebelumnya.
Halaman 10
Bagi Indonesia sendiri hal ini merupakan suatu moment baru untuk bisa meraih
kejayaan seperti pada jaman Majapahit. Kita ingat dahulu Presiden Suharto naik tahta
dengan memanfaatkan kondisi perang dingin antara Barat dengan Timur. Sekarang
merupakan suatu kesempatan untuk menjalankan langkah baru dalam menyikapi
perang dingin versi baru. Bisakah kita memanfaatkan momen ini ataukah kita yang
akan menjadi korban baru, hanya waktu yang bisa menjawab.
Diambil dari berbagai sumber, termasuk:
• Pravda.ru,
• RBTH,
• Hendrajit, “Krisis Politik di Ukraina” , Global Future Institute ,
• Wikipedia,
• Kompas Online,
• BBC Indonesia,
• Okezone.com,
• Deutsce Welle Indonesia.
• Antara
Tidak mewakili kepentingan Russia, hanya memberikan sebuah analisa semata
Halaman 11

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
Marius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
Expeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Pixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Krisis crimea-sebuah-analisis

  • 1. Krisis Crimea, Sebuah Analisis Ditulis oleh: Kresno Aji (kresno.aji@gmail.com) – Selasa Paing, 4 November 2014 Reunifikasi Crimea dengan Rusia terjadi pada 17 Maret silam, menyusul adanya referendum dimana 96,8 persen rakyat Crimea mendukung penggabungan kembali wilayah tersebut dengan Rusia. Pada 21 Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen resmi menjadi sebuah undang-undang, sehingga sejak saat itu Crimea resmi menjadi bagian dari wilayah kedaulatan Rusia. Krisis Crimea ini diawali dengan terjadinya Revolusi Ukraina pada awal tahun 2014 yang berpusat di semenanjung Krimea - Ukraina, dimana lebih dari setengah penduduknya adalah etnis Rusia. Pada bulan Februari 2014, pemerintah nasional pro- Rusia di Ukraina digulingkan dan diganti dengan pemerintahan yang menginginkan hubungan lebih dekat dengan Uni Eropa. Ketegangan meningkat antara yang pro- Eropa dan gerakan rakyat anti-maidan pro-Rusia. Media Rusia saat itu memberitakan bahwa pemerintah Ukraina baru sebagai "fasis" dan "anti-Rusia". Semenanjung Crimea sendiri merupakan wilayah Rusia yang menjadi pangkalan armada Laut Hitam sejak abad ke-18. Pada tahun 1954 Crimea "dihadiahkan" kepada Ukraina oleh pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev. Walaupun bagian dari wilayah Ukraina, Crimea merupakan daerah dengan penduduk mayoritas etnis Russia, yang juga menggunakan bahasa Russia sebagai bahasa keseharian. Semenjak kejatuhan Uni Sovyet, daerah ini menjadi sebuah republik otonomi di bawah wilayah Ukraina. Sejak bergulirnya referendum 17 Maret 2014 Crimea berada di bawah kendali Rusia, walaupun hal ini tidak diakui oleh Amerika dan sekutunya. Proses bergabungnya Crimea kedalam wilayah Russia ini sendiiri merupakan proses yang menarik untuk dicermati secara politik, ekonomi dan militer. Bagaimana bekas sebuah negara besar yang pernah terpuruk namun bangkit kembali, untuk selanjutnya berhasil melepaskan diri dari hegemoni Amerika dan sekutunya yang bisa dikatakan hampir tidak bisa dikalahkan. Halaman 1
  • 2. Semenjak naiknya Geroge Bush Junior memegang tampuk pemerintahan, pada saat itulah diunia dijejali oleh sepak terjang negara yang menganggap dirinya “polisi dunia” dalam memerangi negara-negara yang diproklamirkan sebagai poros setan (the axis of evil), Berbagai kehancuran melanda negara-negara di berbagai belahan dunia yang dituduh memiiliki senjata pemusnah massal, pelanggaran demokrasi sampai pada pelanggaran hak azasi manusia,.Banyak penguasa di berbagai negara yang mengalami nasib tragis dan negaranya hancur luluh lantak. Semenjak kejatuhan Uni Sovyet pada pasca perang dingin, pihak Barat berhasrat untuk mengajak negara-negara bekas Uni Sovyet dan bekas anggota Pakta Warsawa untuk bergabung dengan NATO, minimal mereka berpihak kepada barat dan menafikan serta menjauhkan diri dari Russia. Salah satunya adalah Ukraina, yang merupakan halaman belakang masuk ke wilayah Russia. Pengunduran diri “secara paksa” mantan Presiden Victor Yanukovych dari tampuk pemerintahan, akibat dipecat oleh parlemen Ukraina. Hal ini terjadi berkaitan dengan keputusan Yanukovych menolak perjanjian dagang dengan Uni Eropa dan memilih hubungan yang lebih erat dengan pemerintah di Moskow. Krisis di Ukraina ini dikenal dengan nama “Operasi Oranye”. Hal ini merupakan skenario politik yang sudah dirancang secara matang oleh pihak Barat, dengan cara pengerahan massa terutama mahasiswa yang selama ini “lazim” digunakan dalam operasi “Arab Spring” dan juga digunakan dalam menjatuhkan mantan Presiden Suharto dalam krisis '98. Dalam hal kejatuhan Suharto tampak bahwa sejarah berulang dalam bentuk yang berbeda, dimana dulu Suharto menjatuhkan Sukarno dengan demo mahasiswa juga yang tentunya dibackup Amerika dan Inggris, namun pada tahun 1998 juga dijatuhkan dengan cara yang sama.. Namun ada beberapa hal yang luput dari perhatian pihak Barat, dimana secara diam- Halaman 2 Illustration 1: Kedatangan pasukan tanpa atribut ke Crimea
  • 3. diam pemerintah Russia mengerahkan pasukan elit (ditengarai dari unit Spetsnaz). Mereka masuk secara diam-diam ke wilayah Ukraina melalui Crimea. Pasukan khusus ini kemudian membaur dengan para pembangkang Crimea, yang kemudian mengobarkan pemisahan diri dari Ukraina. Kedatangan pasukan elite Russia ini mendapatkan sambutan secara hangat dari penduduk Crimea, karena selain mereka datang dengan diam-diam mereka juga membaur dengan penduduk setempat dan ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan. Sehingga oleh beberapa media, mereka dijuluki tentara Russia yang simpatik. Bisa ditebak dalam kejadian selanjutnya dimana terjadi peperangan secara sporadis, antara pihak pembangkang Crimea yang dibantu secara langsung oleh Russia melawan tentara Ukraina yang dibantu oleh Barat. Bantuan dari Barat pun tidak darang serta-merta namun mereka datang belakangan. Dari sini terlihat bahwa pihak Barat tidak memperhitungkan eskalasi konflik Ukraina, yang berubah secara drastis menjadi konflik senjata. Pihak Ukraina yang dibantu Barat yang datang dengan terlambat tidak bisa berbuat banyak, karena skenario peperangan sudah dipersiapkan secara matang oleh pihak Russia. Bahkan kapal-kapal perang Ukrainan pun tidak bisa memberikan dukungan karena pihak Russia sudah bertindak terlebih dahulu. Armada Laut Hitam Rusia saat itu sudah memblokade kapal-kapal perang Ukraina dengan cara menenggelamkan sebuah kapal anti-kapal selam di pintu masuk ke pelabuhan kapal-kapal Ukraina itu di Crimea. Dengan demikian, secara otomatis armada kapal perang Ukraina secara teknis sudah dilumpuhkan terlebih dahulu, bahkan tanpa merusak kapal-kapal tersebut sedikitpun. Sebuah strategi yang sangat matang dan jenius. Hingga saat ini pertempuran masih berlangsung dengan sengit, dengan menelan Halaman 3 Illustration 2: Pasukan tidak beratribut yang ditengarai merupakan unit Special Forces Russia tampak sedang membaur dengan penduduk Crimea.
  • 4. korban lebih dari tiga ribu orang dari kedua belah pihak. Walaupun peperangan ini masih berlangsung, namun yang aneh adalah media tidak memberitakan dengan gencar seperti halnya virus ebola atau pun kegiatan ISIL yang berlangsung di Arab. Ini juga merupakan bentuk perang media gaya baru yang berlangsung sampai saat ini. Illustration 3: Kapal perang Russia yang sengaja ditenggelamkan di Laut Hitam untuk membendung gerak laju kapal perang Ukraina Beberapa Alasan Russia Mempertahankan Crimea Crimea merupakan semenanjung yang sangat penting bagi Russia. Basis utama armada Laut Hitam di Sevastopol terlalu penting dan sangat strategis bagi Rusia. Apalagi 60 persen penduduk Crimea merupakan etnis Rusia, sehingga masuk akal jika sebagian besar penduduknya bersikap pro Rusia. Menurut analisis militer Michael Snyder: “Sebenarnya Rusia sangat siap berperang demi Crimea mengingat fakta bahwa jalur pipa yang berada di wilayah ini amat penting bagi Rusia untuk menyalurkan gas alam Rusia ke seluruh eropa melewati Ukraina. Karena itu tak mungkin Rusia akan menyerahkan begitu saja lingkup pengaruhnya di Ukraina kepada Amerika Serikat dan Uni Eropa,” begitu tutur Snyder”. Menurut prediksi Snyder, jika Amerika dan Uni Eropa terlalu masuk ke wilayah Ukraina, maka perang regional berskala besar besar kemungkinan akan meletus. Harus disadari bahwa Rusia dan Ukraina memiliki ikatan sejarah yang sangat mendalam. Sehingga Ukraina di mata Rusia punya nilai yang cukup strategis. Adanya perintah untuk menggerakkan Kapal Selam Dolgoruki dan Rudal Nuklir Bulava nampaknya harus dibaca sebagai bentuk kesiapan perlawanan Rusia terhadap manuver militer AS dan NATO, menyusul sikap permusuhan terang-terangan Amerika dan Uni Eropa menyusul perkembangan yang cukup menguntungkan Rusia di Crimea. Ketika 98,6 persen rakyat Crimea menyatakan setuju penggabungan kembali wilayah tersebut dengan Rusia. Betapa tidak. Kapal Selam Dolgoruki, selain membawa Rudal Bulava yang merupakan Halaman 4
  • 5. jenis senjata nuklir terkuat di dunia yang dimiliki Rusia saat ini, kapal selam Yuri Dolgoruki ini merupakan kapal selam yang paling ditakuti Amerika dan NATO karena pergerakannya yang sulit dideteksi radar. Bahkan NATO menjuluki kapal selam Yuri Dolgoruki sebagai “The Silent Killer” karena kecanggihannya untuk menghilang dari pantauan radar militer pihak musuh. Dan mampu meluncurkan Rudal Bulava berdaya jangkau 10 ribu kilometer dari perairan manapun di dunia. Bulava mampu membawa 6 hingga 10 hulu ledak nuklir masing- masing berkekuatan 100 hingga 150 kiloton. Russia mendapat sanksi-sanksi dari Barat Akibat dari rangkaian kejadian ini, akhirnya pihak Barat memberikan sanksi-sanksi ekonomi “secara hati-hati” dan terbatas kepada Russia. Hal ini dimaksudkan agar Russia bisa terpukul secara telak namun “dengan santun”. Sanksi-sanksi pertama diberikan kepada Putin dan orang-orang terdekat dan perusahaan-perusahaan yang notabene merupakan perusahaan besar, perusahaan negara dan perusahaan- perusahaan milik kroni-kroni Putin. Pemberian sanksi-sanksi ini meliputi: • larangan bepergian kepada orang-orang terdekat Vladimir Putin (visa / travel ban), • pemblokiran kartu kredit (Visa / Master Card) terhadap Putin dan orang-orang terdekatnya, • penolakan pemberian kredit luar negeri bagi perusahaan besar seperti Gazprom dan perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di bidang keuangan. • larangan export teknologi tinggi dan militer dari Barat ke Russia sampai dengan,, • pembekuan aset-aset orang-rang terdekat dan perusahaan-perusahaan Russia di wilayah Eropa dan Amerika. • Mengeluarkan Russia dari kelompok negara-negara industri G-8. Halaman 5
  • 6. Secara ekonomi dan teknologi, hal ini bisa berarti “kiamat ekonomi” bagi Russia, dimana sanksi-sanski ekonomi bisa melumpuhkan kegiatan perekonomian Russia serta menghentikan secara sepihak pasokan mesin-mesin berteknologi tinggi ke Russia. Tanggapan Russia atas sanksi-sanksi dari Barat Menghadapi sanksi-sanksi dari Barat ini Putin pun tidak tinggal diam, ada beberapa solusi dalam berkelit dari Barat, bahkan juga bisa melakukan tindakan balasan secara siknifikan. Beberapa tindakan tersebut antara lain sebagai berikut: • Merangkul China dalam hal penjualan gas dan teknologi militer Halaman 6
  • 7. • Mengenakan denda / tarif operasional perusahaan yang sangat tinggi kepada Master Card / Visa di Russia. • Memberlakukan Union Pay sebagai kartu kredit pelengkap Master Card / Visa • Memberlakukan penggunaan Rubel dan Yuan daam perdagangan internasional Russia. • Pelarangan import bahan makanan dari Uni Eropa dan Amerika, termasuk penutupan operasional makanan cepat saji Amerika di Russia. • Pelarangan eksport teknologi tinggi dan militer ke Amerika dan Eropa, termasuk di antaranya pengiriman mesin-mesin roket yang selama ini digunakan oleh Amerika merupakan buatan Russia. • Menaikkan harga gas bumi dari Russia ke negara-negara Eropa, bilamana tidak Russia mengancam akan memutuskan pasokan gas ke negara-negara Eropa. • Memblokir pasokan gas ke Ukraina selama belum dibayar, selama ini Ukraina menikmati fasilitas subsidi gas dari Russia. • Mengalihkan perdagangan ke Asia yang dinilai lebih menarik dan tidak terkait dengan kebijakan embargo dari Amerika dan sekutunya. Halaman 7
  • 8. • Menuntut Perancis untuk menyerahkan kapal Mistral dengan tepat waktu, bilamana Perancis ingkar janji akan dituntut untuk membayar denda yang tidak mungkin untuk ditanggung oleh Perancis sendirian. Selain itu Russia juga hanya akan melakukan pelunasan setelah kedua kapal tersebut sampai di Russia. Sebagaimana diketahui Russia telah memesan kapal Mistral senilai USD 1, 53 milyard dari Perancis. Proyek ini memungkinkan Perancis untuk bisa menghidupi sekitar seribu tenaga kerja dan menghindarkan perusahaan terkait dari kebangkrutan akibat resesi yang melanda Eropa. Akibat tindakan balasan dari Russia ini, kedua belah pihak mengalami kerugian yang sama-sama berat untuk ditanggung. Di pihak russia terjadi kenaikan laju inflasi sampai dengan 1,5%. Selain itu juga penurunan laju ekonomi akibat embargo ekonomi yang diterapkan negara-negara Barat. Selain itu, pasokan komponen-komponen teknologi tinggi dari Eropa untuk pengembangan infrastruktur gas Russia juga mengalami jalan buntu. Di lain pihak, negara-negara Barat pun menderita kerugian ekonomi yang cukup menonjol. Diperkirakan sekitar 25 ribu orang menganggur akibat larangan eksport bahan makanan ke Russia. Perancis sendiri terancam secara ekonomi akibat denda yang harus dibayarkan kepada Russia, jika melakukan wan prestasi atas penyerahan kapal Mistral kepada Russia. Selain itu program angkasa luar Amerika diperkirakan akan segera terhenti bilamana Russia menghentikan pasokan mesin-mesin roket kepada Amerika. Mengapa Rusia tak lagi takut pada Barat Rusia kini tak lagi menghormati Eropa seperti mereka perlihatkan usai Perang Dingin, karena para pejabat Russia menganggap semua yang ada di benak Barat hanya melulu uang.Para tangan kanan Putin tahu sekali soal ini. Selama bertahun-tahun para penguasa Rusia telah membeli Eropa. Orang-orang Rusia mempunyai mansion dan flat mewah dari West End di London sampai Cote d’Azure di Prancis. Halaman 8
  • 9. Anak-anak Rusia belajar di sekolah-sekolah khusus nan elite di Inggris dan Swiss, sedangkan uang mereka diparkir di bank-bank Austria dan ditampung sistem pajak rendah Inggris. Lingkaran terdalam kekuasan Putin tak lagi takut terhadap sikap Eropa. Mereka kini tahu betul siapa Eropa. Mereka bisa langsung melihat betapa penjilatnya para aristokrat dan konglomerat Barat itu yang matanya berubah berbinar setiap kali miliaran dolar uang Rusia dimainkan. Rusia sekarang menganggap Barat munafik karena elite-elite Eropalah yang justru membantu orang-orang Rusia menyembunyikan kekayaannya. Sekali waktu Rusia menyimak saat kedubes-kedubes Eropa mengutuk korupsi di BUMN-BUMN Rusia. Tapi sekarang tidak lagi. Karena Rusia tahu sekali bahwa para bankir, pengusaha dan pengacara Eropa justru melakukan kerja kotor bagi orang-orang Rusia untuk menyembunyikan uang hasil korupsi mereka di Antila Belanda dan Kepulauan Virgin, Inggris. Bank sentral Rusia memperkirakan dua pertiga dari 56 miliar dolar AS uang yang ada di Rusia pada 2012 ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatan ilegal, hasil berbagai kejahatan seperti pungli, uang narkotika atau penggelapan pajak. Ini adalah uang yang digulungkan para bankir kaya raya Inggris sebagai karpet merah demi masuknya orang Rusia ke London. Di balik korupsi Eropa, Rusia melihat kelemahan Amerika. Kremlin tak yakin negara- negara Eropa, kecuali Jerman, benar-benar independen dari Amerika Serikat. Rusia kini melihat Eropa tak lebih dari negara-negara klien yang bisa dipaksa Washington, untuk tidak berbisnis dengan Kremlin. Namun ketika Rusia menyaksikan Spanyol, Italia, Yunani dan Portugal saling menyisihkan dalam tender menjadi mitra bisnis terbaik Rusia dalam Uni Eropa, mereka melihat kontrol Amerika atas Eropa perlahan memudar. Dilihat dari sisi ekonomi, posisi antara Russia dan Barat bisa dikatakan berimbang, dalam arti sama-sama rugi, namun Russia lebih cerdik dengan menggandeng China dan membentuk kelompok ekonomi yang tergabung dalam BRIC. Selain itu, Russia juga berhasil menyerang Amerika secara telak dengan memberlakukan rubel dan Yuan sebagai mata uang resmi dalam perdagangan internasional. Bila dilihat secara militer dan politk, Russia selalu berada selangkah di depan negara- negara Barat dengan beberapa poin kemenangan yang diraih. Seperti tidak adanya dukungan militer yang memadai bagi Ukraina dalam menghadapi pemberontak Crimea, apa lagi jalur kapal perang di laut Baltik berhasil dipotong oleh Russia. Barat terkesima, tak percaya Vladimir Putin menginvasi Ukraina. Semua diplomat Jerman, birokrat euro Prancis dan intelektual Amerika tertegun bertanya-tanya, mengapa Rusia memilih mempertaruhkan hubungan bernilai triliunan dolarnya dengan Barat? Para pemimpin Barat terpaku tak mengira para penguasa Rusia tak lagi menghormati Eropa seperti mereka perlihatkan usai Perang Dingin. Rusia tidak lagi menganggap Barat aliansi pembebas. Namun keberhasilan ini sempat “ternoda” dengan kejatuhan pesawat Malaysia MH 17 di perbatasan antara Crimea dan Ukraina. Ini merupakan berkah yang tidak disangka- Halaman 9
  • 10. sangka oleh negara Barat. Bisa dikatakan “blessing in disguise” bagi pihak Barat dalam melakukan perlawanan terhadap Russia secara politik. Entah dengan cara bagaimana, namun Russia bisa berkilah dari tuduhan menembak pesawat Malaysia tersebut baik secara langsung maupun tidak. Bahkan Russia menuduh Ukraina bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH 17. Selain merangkul China dan berpaling ke Asia, Russia sekarang menyadari pentingnya pencitraan melalui media massa. Untuk itulah, Russia modern sekarang banyak menggunakan media massa lokal dan media asing yang bersimpati dengan Russia untuk memberitakan citra Russia di internasional. Sebut saja, Pravda edisi Inggris, RBTH indonesia, TASS edisi Inggris yang aktif dalam mencitrakan Russia di luar negeri, mulai dari pandangan Russia terhadap “ketidak adilan” yang dilakukan oleh pihak Barat, solusi dan ajakan Russia dalam menghadapi hegemoni pihak Barat, bahkan sampai pada fashion dan resep masakan dapur Russia pun disodorkan dalam pemberitaan sehari-hari. Hal ini untuk mengubah pencitraan Russia, yang dulu di masa Uni Sovyet dikenal sebagai negara yang menakutkan, dingin, tanpa senyum sama sekali menjadi negara yang masyarakatnya terbuka dan ramah terhadap pendatang. Terlepas dari permasalahan siapa yang benar atau pun yang lebih berhak, kasus Crimea sebenarnya merupakan sebuah kesalahan perhitungan intelejen pihak Barat (Amerika dan sekutunya), yang dari awal berusaha menekan dan mengisolasi Russia dari bekas sekutu Uni Sovyet. Alih-alih mengeliminasi bangkitnya Uni Sovyet dan mengisolasi Russia dari pergaulan dunia internasional, justru membuat si beruang merah bangun dari tidurnya yang panjang dan tumbuh menjadi negara besar yang bisa mengimbangi pengaruh Amerika dan sekutunya. Keinginan Amerika untuk membentuk dunia unipolar tanpa syarat apa pun dan tanpa pengimbang telah gagal total dengan semakin kuatnya pengaruh Russia dalam pergaulan internasional. Operasi intelejen yang digelar Amerika di Arab, (Arab Spring) Eropa Timur (Oranye), Amerika latin dan sebentar lagi di Asia Tenggara tersandung dengan langkah-langkah catur yang diambil oleh Russia, dengan dukungan dari China dan negara-negara yang sudah jenuh dengan sepak terjang Amerika dan negara- negara Barat dalam melakukan “penjajahan terselubung” terhadap negara-negara dunia ketiga. Konsep The New World Order mengalami penyesuaian baru dengan adanya variabel X yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Halaman 10
  • 11. Bagi Indonesia sendiri hal ini merupakan suatu moment baru untuk bisa meraih kejayaan seperti pada jaman Majapahit. Kita ingat dahulu Presiden Suharto naik tahta dengan memanfaatkan kondisi perang dingin antara Barat dengan Timur. Sekarang merupakan suatu kesempatan untuk menjalankan langkah baru dalam menyikapi perang dingin versi baru. Bisakah kita memanfaatkan momen ini ataukah kita yang akan menjadi korban baru, hanya waktu yang bisa menjawab. Diambil dari berbagai sumber, termasuk: • Pravda.ru, • RBTH, • Hendrajit, “Krisis Politik di Ukraina” , Global Future Institute , • Wikipedia, • Kompas Online, • BBC Indonesia, • Okezone.com, • Deutsce Welle Indonesia. • Antara Tidak mewakili kepentingan Russia, hanya memberikan sebuah analisa semata Halaman 11