Dokumen tersebut membahas sejarah, fungsi, dan kedudukan Bahasa Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan karakteristik Bahasa Jawa dan Melayu, lalu memilih Bahasa Melayu sebagai dasar Bahasa Indonesia karena lebih mudah dipelajari dan merupakan lingua franca di Indonesia. Dokumen tersebut juga membahas fungsi Bahasa Indonesia secara umum dan khusus, serta fungsi berdasarkan tujuan penggunaan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
KONSEP SEJARAH, FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA KELOMPOK 1.pptx
1. KONSEP SEJARAH, FUNGSI
DAN KEDUDUKAN BAHASA
INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES
PONTIANAK
1. Agnes Erpianti NIM. 231122002
2. Apolonia Asendrika NIM. 231122010
3. Dayang Darmiani NIM. 231122017
4. Faisal NIM. 231122024
5. Yohana M. Hubertina NIM. 231122074
6. Mila Eka Widyawati NIM. 231122040
Oleh Kelompok 1
7. Roy Martadi N. NIM. 231122048
8. Sri Suprahaten NIM. 231122057
9. Tanti Yosepa NIM. 231122066
10. Vivin Rita Karolina NIM. 231122072
11. Zulkaini NIM. 231122078
2. TUGAS 5.1
BAHASA INDONESIA
SEJARAH BAHASA
INDONESIA
KEDUDUKAN
BAHASA INDONESIA
FUNGSI BAHASA
INDONESIA
SEBELUM KEMERDEKAAN
SESUDAH KEMERDEKAAN
BAHASA NASIONAL
BAHASA NEGARA
FUNGSI BAHASA
DIPANDANG DARI
PENGGUNAAN
EJAAN VAN OPHUIJSEN
EJAAN SOEWANDI
EYD
FUNGSI BAHASA SECARA UMUM
1. Alat untuk mengungkapkan
perasaan atau mengekspresikan diri
2. Alat komunikasi
3. Alat berintegrasi dan beradaptasi
sosial
4. Alat kontrol sosial
FUNGSI BAHASA SECARA KHUSUS
1. Mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari
2. Mewujudkan Seni (Sastra)
3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno
4. Mengeksploitasi ilmu pengetahuan
dan teknologi
FUNGSI BAHASA
BERDASARKAN TUJUAN
PENGGUNAAN
1. Fungsi praktis
2. Fungsi kultural
3. Fungsi artistik
4. Fungsi edukatif
5. Fungsi politis
KONSEP SEJARAH, FUNGSI DAN
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
3. Dipandang dari jumlah penuturnya,
bahasa Jawa jauh lebih besar karena
menjadi bahasa ibu bagi sekitar
setengah penduduk Indonesia;
sedangkan bahasa Melayu dipakai
tidak lebih dari sepersepuluh jumlah
penduduk Indonesia. Kedua bahasa ini
mempunyai perkembangan yang
sangat pesat, namun bahasa Melayu
memiliki perkembangan yang sangat
luas, mulai dari pulau Kalimantan,
Sumatra, hingga ke ujung timur
Indonesia.
TUGAS 5.2
5.2.1 Karakteristik Bahasa jawa dan melayu.
Bahasa Jawa lebih sulit dipelajari dan
dikuasai karena kerumitan strukturnya,
tidak hanya secara fonetis dan
morfologis tetapi juga secara leksikal.
Seperti diketahui, bahasa Jawa
memiliki ribuan morfem leksikal dan
stuktur gramatikal yang banyak dan
rumit. Penggunaan bahasa Jawa juga
dipengaruhi oleh struktur budaya
masyarakat Jawa yang cukup rumit.
Sedangkan dalam bahasa melayu
tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa
kasar dan bahasa halus).
4. Lanjut
Berdasarkan hasil analisis terhadap 2 bahasa daerah,yaitu
Bahasa Jawa dan Melayu, maka saya memilih bahasa Melayu
sebagai dasar bagi bahasa Indonesia, karena bahasa itu
sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dikuasai, dan
juga Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di
Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
Dimana karakteristik bahasa daerah yang bisa menjadi bahasa
indonesia sebagai berikut : cendekia, lugas, jelas, formal,
objektif, konsisten, bertolak dari gagasan, serta ringkas, dan
padat
5. 5.2.2 Rumusan jawaban yang bisa meredam kemarahan peserta
kongres tersebut yang sekaligus mencerminkan kepribadian
Anda sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana
Pertama- tama saya akan
menjelaskan dengan kepala
dingin dan saya akan
mendengarkan setiap pendapat
peserta kongres serta
memberikan kebebasan
berpendapat , kemudian saya
juga menerapkan sistem
musyawarah dalam melakukan
pemilihan bahasa pemersatu
dan kesatuan
Kita sebagai bangsa yang besar yang memiliki
banyak keberagaman harus memiliki bahasa
persatuan yang akan menyatukan
keberagaman tersebut yaitu Bahasa Indonesia.
Kita sebagai rakyat yang bijak dan baik harus
menerima dan menghargai bahasa kesatuan
kita sekalipun bahasa tersebut bukan berasal
dari daerah kita sendiri. Karena dalam
penetapan bahasa tersebut telah melalui
pertimbangan dan proses yang sangat panjang
sehingga menjadi bahasa Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam perbedaan itu kita dijadikan
menjadi satu yaitu Indonesia.