Cerita ini membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lembek, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah tetapi mengubah warna dan aroma air menjadi harum. Cerita ini menggunakan perumpamaan ini untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan pekerjaan, sebaiknya tidak menyerah seperti wortel atau menj
Cerita ini membandingkan tiga bahan yang dimasak dalam air mendidih untuk memberikan pesan bahwa dalam menghadapi kesulitan di pekerjaan, seseorang dapat menjadi lemah seperti wortel atau egois seperti telur, atau dapat memanfaatkan tantangan untuk tumbuh dan membuat perubahan positif seperti biji kopi yang mengubah air menjadi aroma kopi yang nikmat.
Cerita ini membandingkan tiga bahan yang dimasak dalam air mendidih untuk memberikan pesan bahwa dalam menghadapi kesulitan di pekerjaan, seseorang dapat menjadi lemah seperti wortel atau egois seperti telur, atau dapat memanfaatkan tantangan untuk tumbuh dan membuat perubahan positif seperti biji kopi yang mengubah air menjadi rasa kopi yang nikmat.
Teks menceritakan tentang proses memasak wortel, telur, dan biji kopi di tiga panci berbeda. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan air berubah aroma menjadi harum karena bubuk kopi tetap utuh. Teks ini menggunakan analogi ketiga bahan makanan untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan, seseorang dapat menyerah atau tetap tegar seperti biji kopi.
Teks ini membandingkan tiga bahan yang dimasak dalam air mendidih untuk memberikan pesan tentang bagaimana menghadapi kesulitan di pekerjaan. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sementara biji kopi tetap utuh dan malah mengubah air menjadi beraroma. Pesan moralnya adalah agar tidak mudah menyerah dihadapkan kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari tantangan seperti biji kopi yang mampu mengubah situasi me
Cerita ini membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lembek, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah tetapi mengubah warna dan aroma air menjadi harum. Cerita ini menggunakan perumpamaan ini untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan pekerjaan, sebaiknya tidak menyerah seperti wortel atau menj
Cerita ini membandingkan tiga bahan yang dimasak dalam air mendidih untuk memberikan pesan bahwa dalam menghadapi kesulitan di pekerjaan, seseorang dapat menjadi lemah seperti wortel atau egois seperti telur, atau dapat memanfaatkan tantangan untuk tumbuh dan membuat perubahan positif seperti biji kopi yang mengubah air menjadi aroma kopi yang nikmat.
Cerita ini membandingkan tiga bahan yang dimasak dalam air mendidih untuk memberikan pesan bahwa dalam menghadapi kesulitan di pekerjaan, seseorang dapat menjadi lemah seperti wortel atau egois seperti telur, atau dapat memanfaatkan tantangan untuk tumbuh dan membuat perubahan positif seperti biji kopi yang mengubah air menjadi rasa kopi yang nikmat.
Teks menceritakan tentang proses memasak wortel, telur, dan biji kopi di tiga panci berbeda. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan air berubah aroma menjadi harum karena bubuk kopi tetap utuh. Teks ini menggunakan analogi ketiga bahan makanan untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan, seseorang dapat menyerah atau tetap tegar seperti biji kopi.
Teks ini membandingkan tiga bahan yang dimasak dalam air mendidih untuk memberikan pesan tentang bagaimana menghadapi kesulitan di pekerjaan. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sementara biji kopi tetap utuh dan malah mengubah air menjadi beraroma. Pesan moralnya adalah agar tidak mudah menyerah dihadapkan kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari tantangan seperti biji kopi yang mampu mengubah situasi me
Cerita ini membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih dan bagaimana mereka berubah. Wortel menjadi lembut, telur menjadi keras, sedangkan air berubah rasa menjadi harum karena bubuk kopi tetapi bubuk kopinya tidak berubah. Cerita ini menggunakan analogi ini untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan pekerjaan, seseorang dapat menyerah sepert
Cerita ini membandingkan tiga benda yang dimasak dalam air mendidih, yaitu wortel, telur, dan biji kopi. Wortel menjadi lembek, telur menjadi keras, sementara biji kopi berubah menjadi bubuk kopi yang memberi aroma harum pada air. Cerita ini menggunakan perumpamaan itu untuk mendorong pembaca agar tetap semangat menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, belajar dari pengalaman, serta berusaha membuat
Cerita ini membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih dan perubahan yang terjadi. Wortel menjadi lemah, telur menjadi keras di luar dan lunak di dalam, sementara biji kopi tetap utuh namun mengubah warna dan aroma air. Cerita ini menganalogikan hal tersebut dengan menghadapi kesulitan pekerjaan, di mana seseorang dapat menjadi lemah, egois, atau tetap tegar s
Dokumen tersebut membandingkan proses perebusan wortel, telur, dan biji kopi dalam air mendidih dengan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sementara biji kopi tetap utuh namun mengubah air menjadi beraroma. Hal ini digunakan sebagai analogi bahwa orang harus tetap teguh menghadapi tantangan seperti biji kopi, bukan menyerah seperti wortel atau kehilangan
Cerita ini membandingkan tiga benda (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih dan bagaimana mereka berubah. Wortel menjadi lemah, telur menjadi keras di luar dan lunak di dalam, sementara biji kopi tidak berubah melainkan mengubah air menjadi beraroma kopi. Cerita ini menggunakan perumpamaan ini untuk mendorong pembaca agar tidak menyerah dihadapkan kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh
Dokumen tersebut membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah melainkan mengubah warna air menjadi beraroma kopi. Perbandingan ini digunakan untuk mengajak pembaca agar tidak mudah menyerah di tengah kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari pengalaman seperti biji k
Dokumen membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan air menjadi berwarna dan beraroma kopi akibat larutnya bubuk kopi. Perbandingan ini digunakan untuk mengajarkan bahwa masalah kehidupan dapat membuat seseorang menjadi lemah atau keras hati, atau dapat membuat seseorang
Dokumen tersebut membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah namun mengubah warna air menjadi coklat dan memberikan aroma kopi. Perbandingan ini digunakan untuk mengajak pembaca agar tidak mudah menyerah di tengah kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari pengalaman seperti
Dokumen menggunakan metafora tiga mangkok yang berisi wortel, telur, dan biji kopi yang direbus untuk menggambarkan tiga cara berhadapan dengan kesulitan hidup. Wortel mewakili menyerah, telur mewakili menjadi keras hati, sementara biji kopi mewakili tumbuh dan berkembang dari kesulitan. Dokumen menganjurkan agar kita belajar dari pengalaman dan menjadi lebih baik seperti biji kopi.
Dokumen menggunakan metafora tiga mangkok yang dimasak air mendidih (persoalan kehidupan) untuk mengilustrasikan tiga sikap yang berbeda ketika menghadapi kesulitan: menjadi lemah seperti wortel, menjadi keras hati seperti telur, atau tumbuh dan berkembang seperti biji kopi yang dapat mengubah air menjadi rasa yang lebih nikmat. Dianjurkan untuk bersikap seperti biji kopi.
Dokumen tersebut membandingkan proses memasak tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang direbus dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah melainkan mengubah warna dan aroma air. Perbandingan ini digunakan untuk mengajak pembaca agar tidak mudah menyerah di tengah kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari pengalaman.
Dokumen tersebut membandingkan proses memasak tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang direbus dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah melainkan mengubah warna dan aroma air. Perbandingan ini digunakan untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan, seseorang dapat menjadi lemah (seperti wortel), kehilangan perasaan
Cerita ini membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih dan bagaimana mereka berubah. Wortel menjadi lembut, telur menjadi keras, sedangkan air berubah rasa menjadi harum karena bubuk kopi tetapi bubuk kopinya tidak berubah. Cerita ini menggunakan analogi ini untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan pekerjaan, seseorang dapat menyerah sepert
Cerita ini membandingkan tiga benda yang dimasak dalam air mendidih, yaitu wortel, telur, dan biji kopi. Wortel menjadi lembek, telur menjadi keras, sementara biji kopi berubah menjadi bubuk kopi yang memberi aroma harum pada air. Cerita ini menggunakan perumpamaan itu untuk mendorong pembaca agar tetap semangat menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, belajar dari pengalaman, serta berusaha membuat
Cerita ini membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih dan perubahan yang terjadi. Wortel menjadi lemah, telur menjadi keras di luar dan lunak di dalam, sementara biji kopi tetap utuh namun mengubah warna dan aroma air. Cerita ini menganalogikan hal tersebut dengan menghadapi kesulitan pekerjaan, di mana seseorang dapat menjadi lemah, egois, atau tetap tegar s
Dokumen tersebut membandingkan proses perebusan wortel, telur, dan biji kopi dalam air mendidih dengan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sementara biji kopi tetap utuh namun mengubah air menjadi beraroma. Hal ini digunakan sebagai analogi bahwa orang harus tetap teguh menghadapi tantangan seperti biji kopi, bukan menyerah seperti wortel atau kehilangan
Cerita ini membandingkan tiga benda (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih dan bagaimana mereka berubah. Wortel menjadi lemah, telur menjadi keras di luar dan lunak di dalam, sementara biji kopi tidak berubah melainkan mengubah air menjadi beraroma kopi. Cerita ini menggunakan perumpamaan ini untuk mendorong pembaca agar tidak menyerah dihadapkan kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh
Dokumen tersebut membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah melainkan mengubah warna air menjadi beraroma kopi. Perbandingan ini digunakan untuk mengajak pembaca agar tidak mudah menyerah di tengah kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari pengalaman seperti biji k
Dokumen membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan air menjadi berwarna dan beraroma kopi akibat larutnya bubuk kopi. Perbandingan ini digunakan untuk mengajarkan bahwa masalah kehidupan dapat membuat seseorang menjadi lemah atau keras hati, atau dapat membuat seseorang
Dokumen tersebut membandingkan tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang dimasak dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah namun mengubah warna air menjadi coklat dan memberikan aroma kopi. Perbandingan ini digunakan untuk mengajak pembaca agar tidak mudah menyerah di tengah kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari pengalaman seperti
Dokumen menggunakan metafora tiga mangkok yang berisi wortel, telur, dan biji kopi yang direbus untuk menggambarkan tiga cara berhadapan dengan kesulitan hidup. Wortel mewakili menyerah, telur mewakili menjadi keras hati, sementara biji kopi mewakili tumbuh dan berkembang dari kesulitan. Dokumen menganjurkan agar kita belajar dari pengalaman dan menjadi lebih baik seperti biji kopi.
Dokumen menggunakan metafora tiga mangkok yang dimasak air mendidih (persoalan kehidupan) untuk mengilustrasikan tiga sikap yang berbeda ketika menghadapi kesulitan: menjadi lemah seperti wortel, menjadi keras hati seperti telur, atau tumbuh dan berkembang seperti biji kopi yang dapat mengubah air menjadi rasa yang lebih nikmat. Dianjurkan untuk bersikap seperti biji kopi.
Dokumen tersebut membandingkan proses memasak tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang direbus dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah melainkan mengubah warna dan aroma air. Perbandingan ini digunakan untuk mengajak pembaca agar tidak mudah menyerah di tengah kesulitan, tetapi belajar dan tumbuh dari pengalaman.
Dokumen tersebut membandingkan proses memasak tiga bahan (wortel, telur, biji kopi) yang direbus dalam air mendidih selama 15 menit. Wortel menjadi lunak, telur menjadi keras, sedangkan biji kopi tidak berubah melainkan mengubah warna dan aroma air. Perbandingan ini digunakan untuk mengajarkan bahwa dalam menghadapi kesulitan, seseorang dapat menjadi lemah (seperti wortel), kehilangan perasaan
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
9. SEKARANG pikirkan tentang Pekerjaan
Pekerjaan itu
tidak selamanya mudah
Pekerjaan itu
tidak selamanya nyaman
Bahkan kadang-kadang
pekerjaan menjadi sangat
susah
10. Kita bekerja sangat keras,
tapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan
Apa yang terjadi pada saat kita menghadapi
kesulitan?
Keadaan tidak berubah
seperti yang kita
inginkan
Orang-orang tidak
memperlakukan kita
seperti yang kita
harapkan
21. handle with care
Untuk berhasil kita harus coba …. dan coba lagi…
Kita harus percaya pada apa yang kita kerjakan.
Kita tidak boleh menyerah.
Kita harus sabar.
Kita harus tetap bersemangat.
22. Masalah dan kesulitan memberi
kesempatan kepada kita untuk
menjadi lebih kuat… dan lebih
baik… dan lebih mampu.
23. Jadi, kita akan menjadi apa setelah ini ?
Menjadi seperti wortel…
atau telur…
atau biji kopi?
26. SPRITUAL COMMITMENT
AKU
AMAN BAGI MU
AKU
MENYENANGKAN BAGI MU
AKU
BERMANFAAT BAGI MU
5 J
STANDARD PERILAKU
1. JANGAN MENGGANGGU
2. JANGAN MERENDAHKAN
5. JANGAN MENAKUTI
4. JANGAN MENGANCAM
3. JANGAN MEMPERMALUKAN
STANDARD PERILAKU
1. PERHATIAN
2. PENGHARGAAN
5. PENSUKSESAN
4. PEMBERDAYAAN
3. PEMBERIAN
STANDARD PERILAKU
1. SENYUM
2. SALAM
5. SANTUN
4. SOPAN
3. SAPA
PROSES TRANFORMASI PRILAKU
5 P
5 S
3 M
MULAILAH DARI YANG KECIL-KECIL
MULAILAH DARI DIRI SENDIRI
MULAILAH SAAT INI
IKHLAS
MEMBANGUN
BUDAYA KERJA
DGN CINTA
PROGAM 3A