Laporan ini menganalisis subsektor ekonomi kreatif yang potensial di Kota Tanjungpinang melalui jumlah perusahaan, tenaga kerja, dan produk yang dipasarkan. Hasilnya menunjukkan bahwa subsektor fashion memiliki perusahaan terbanyak, diikuti arsitektur dan seni pertunjukan, serta kerajinan dan kuliner yang berpotensi menjadi calon unggulan.
1. DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA TANJUNGPINANG
DATABASE EKONOMI KREATIF 95
DATABASEEKONOMIKREATIF
KESIMPULAN
Cukup banyak pelaku dan usaha 15 sub sektor industri kreatif tersebar di 4 Kecamatan se-Kota Tanjungpinang, terutama produksi
bersifat non massal yang memanjakan selera konsumen lebih secara personal. Kajian ini sekaligus menganalisa sub sektor
unggulan ekonomi kreatif di Kota Tanjungpinang melalui tiga pendekatan, yaitu berdasarkan jumlah perusahaan, berdasarkan
jumlah tenaga kerja yang terlibat dan berdasarkan jumlah produk yang dipasarkan.
Melalui data survei diketahui 5 subsektoral ekonomi kreatif yang memiliki potensi untuk berkembang yaitu fesyen, arsitektural
dan seni pertunjukan, periklanan, disusul kuliner. Berdasarkan jumlah perusahaan, data hasil survei sub sektoral fesyen
merupakan yang terbanyak, yakni 160 perusahaan, disusul subsektor arsitektural dan subsektor seni pertunjukan masing 64
lembaga perusahaan. Lantas, subsektor periklanan dan subsektor kerajinan masing-masing 53 perusahaan dan 43 perusahaan.
Selanjutnya, subsektor kuliner 44 perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ekonomi kreatif yang ada di Kota Tanjungpinang yang paling
unggul adalah ekonomi kreatif subsektor fesyen. Kemudian yang masuk kedalam subsektoral calon unggulan adalah kerajinan
dan kuliner.
Berdasarkan hasil analisis di atas maka diperoleh urutan prioritas strategi sebagai berikut:
2. DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA TANJUNGPINANG
DATABASE EKONOMI KREATIF 95
1. Pemko Tanjungpinang harus menyediakan sarana dan prasarana pendidikan non formal berbasis industri kreatif.
2. Penguatan kapasitas penguasaan teknologi dan kemampuan pemanfaatan komputer di bidang industri kreatif.
3. Revitalisasi pasar tradisional sebagai pasar khusus wisata belanja dan kuliner.
4. Mendorong wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian kepada masyarakat untuk menciptakan wirausahawan
kreatif baru.
5. Peningkatan reward penghargaan kepada insan kreatif di Kota Tanjungpinang
6. Mendorong penciptaan produk kreatif yang mengintegrasikan budaya lokal dan kecenderungan yang diminati oleh pasar di dalam
daerah dan luar daerah.
7. Memperluas jangkauan distribusi pemasaran produk kreatif Kota Tanjungpinang di luar daerah.
Demikian beberapa garis besar Database Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang yang disusun Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Tanjungpinang bekerja sama dengan konsultan.