SlideShare a Scribd company logo
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 TAHUN 1993
TENTANG
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
a. bahwa sesungguhnya manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dianugerahi hak-
hak asasi untuk dapat mengembangkan diri pribadi, peranan, maupun
sumbangannya kepada masyarakat;
b. bahwa bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat antar-bangsa,
menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa;
c. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut dalam butir a, b, dan c,
dipandang perlu untuk membentuk suatu komisi nasional Hak Asasi
Manusia.
Mengingat: 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KOMISI
NASIONAL HAK ASASI MANUSIA.
BAB I
NAMA, ASAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 1
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia,
dibentuk suatu komisi yang bersifat nasional dan diberi nama Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut
Komisi Nasional.
Pasal 2
Komisi Nasional berasas Pancasila.
Pasal 3
Komisi Nasional bersifat mandiri.
Pasal 4
Komisi Nasional bertujuan :
a. membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak
asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia;
b. meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung
terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu pembangunan Manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya.
BAB II
KEGIATAN
Pasal 5
Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Komisi
Nasional melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai asasi
manusia baik kepada masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat
Internasional;
b. mengkaji berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hak
asasi manusia dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai
kemungkinan aksesi dan/atau ratifikasinya;
c. memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta
memberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada badan
pemerintahan Negara mengenai pelaksanaan hak asasi manusia;
d. mengadakan kerjasama regional dan internasional dalam rangka
mengajukan dan melindungi asasi manusia.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI DAN
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Susunan organisasi Komisi Nasional terdiri dari :
a. Komisi Paripurna;
b. Sub Komisi; dan
c. Sekretariat Jenderal.
Pasal 7
Keanggotaan Komisi Paripurna terdiri dari tokoh-tokoh nasional terkemuka.
Pasal 8
(1) Komisi Paripurna terdiri dari dua puluh lima orang Anggota dengan
seorang Ketua dan dua orang Wakil Ketua.
(2) Ketua dan Wakil Ketua Komisi Paripurna dipilih oleh Anggota dan
dikukuhkan oleh Presiden;
(3) Untuk pertama kalinya Anggota Komisi Paripurna diangkat oleh Presiden;
(4) Tata cara pengangkatan keanggotaan Komisi Paripurna berikutnya diatur
dalam Anggaran Dasar.
(5) Masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua serta Anggota Komisi Paripurna
ialah lima tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu masa
jabatan.
Pasal 9
Komisi Paripurna menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Program Kerja Komisi Nasional.
Pasal 10
(1) Komisi Nasional terdiri dari :
a. Sub Komisi Pendidikan dan Penyuluhan Masyarakat;
b. Sub Komisi Pengkajian Instrumen Hak Asasi Manusia;
c. Sub Komisi Pemantauan Pelaksanaan Hak Asasi Manusia.
(2) Setiap Sub Komisi dipimpin oleh Ketua dengan dibantu oleh Wakil Ketua dan
staf sesuai dengan kebutuhan.
(3) Ketua, Wakil Ketua dan para Staf Sub Komisi bekerja secara purna waktu.
Pasal 11
Pelayanan kesekretariatan Komisi Nasional diselenggarakan oleh Sekretariat
Jenderal.
Pasal 12
(1) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang dipilih oleh
Anggota Komisi Paripurna serta diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
Komisi Nasional.
(2) Sekretaris Jenderal bekerja secara purna waktu.
Pasal 13
Segala pembinaan untuk pelaksanaan kegiatan Komisi Nasional dibebankan
pada Anggaran Sekretariat Negara.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 14
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Juli 1993
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd.
SOEHARTO

More Related Content

Similar to Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0

Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014
ary-red78
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14
purdiyanto -
 
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
Suprijanto Rijadi
 
Uu no 22 th 2004
Uu no 22 th 2004Uu no 22 th 2004
Uu no 22 th 2004
Nasria Ika
 
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3  paripurna 11 juli 2014)netRUU MD3  paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)netTata Taqiya
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
Warnet Raha
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
Usman Yasin
 
Uud & karakter copy
Uud & karakter    copyUud & karakter    copy
Uud & karakter copy
Dedi Koswara
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
Septian Muna Barakati
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
guest150909
 
Uu 02 1986
Uu 02 1986Uu 02 1986
Uu 02 1986
People Power
 
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Pipit Apriani
 
Amandemen IV UUD 1945
Amandemen IV UUD 1945Amandemen IV UUD 1945
Amandemen IV UUD 1945
Norsel Maranden
 
Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)
Nanda Ayu Sabrina
 
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
KNPI_bekasi
 

Similar to Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0 (20)

Uu 22 2004
Uu 22 2004Uu 22 2004
Uu 22 2004
 
Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14
 
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
 
Uu no 22 th 2004
Uu no 22 th 2004Uu no 22 th 2004
Uu no 22 th 2004
 
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3  paripurna 11 juli 2014)netRUU MD3  paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
 
Uu 27 2004
Uu 27 2004Uu 27 2004
Uu 27 2004
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Uud & karakter copy
Uud & karakter    copyUud & karakter    copy
Uud & karakter copy
 
Makalah komnasham
Makalah komnashamMakalah komnasham
Makalah komnasham
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Uu 02 1986
Uu 02 1986Uu 02 1986
Uu 02 1986
 
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
Draft ruu pergantian_uu_no_22_tahun_2007_(8_september_2011)[1]
 
Amandemen IV UUD 1945
Amandemen IV UUD 1945Amandemen IV UUD 1945
Amandemen IV UUD 1945
 
Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)Tugas PKN (Komnas HAM)
Tugas PKN (Komnas HAM)
 
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 tahun 2011  tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 

More from Aldi Aldinar

Makalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesiaMakalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesia
Aldi Aldinar
 
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesiastandarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
Aldi Aldinar
 
Profile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars NasionalProfile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars Nasional
Aldi Aldinar
 
The Legend Of Edelweiss
The Legend Of EdelweissThe Legend Of Edelweiss
The Legend Of Edelweiss
Aldi Aldinar
 
Kampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuninganKampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuningan
Aldi Aldinar
 
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel IndonesiaMakalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Aldi Aldinar
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Aldi Aldinar
 
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Aldi Aldinar
 
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kuburMenguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Aldi Aldinar
 
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraDinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Aldi Aldinar
 
Faktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflikFaktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflik
Aldi Aldinar
 
Maroon 5
Maroon 5Maroon 5
Maroon 5
Aldi Aldinar
 
tata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinastata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinas
Aldi Aldinar
 
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opnibahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
Aldi Aldinar
 
sejarah pramuka
sejarah pramuka sejarah pramuka
sejarah pramuka
Aldi Aldinar
 
jamban sehat sebuah pengantar
jamban sehat  sebuah pengantarjamban sehat  sebuah pengantar
jamban sehat sebuah pengantar
Aldi Aldinar
 
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMAAGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
Aldi Aldinar
 
macam macam jenis surat
macam macam jenis suratmacam macam jenis surat
macam macam jenis surat
Aldi Aldinar
 
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Aldi Aldinar
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
Aldi Aldinar
 

More from Aldi Aldinar (20)

Makalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesiaMakalah mengenai ekolabel di indonesia
Makalah mengenai ekolabel di indonesia
 
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesiastandarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
standarisasi produk dan mekanisme produksi ramah lingkungan ekolebel indonesia
 
Profile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars NasionalProfile Badan Sars Nasional
Profile Badan Sars Nasional
 
The Legend Of Edelweiss
The Legend Of EdelweissThe Legend Of Edelweiss
The Legend Of Edelweiss
 
Kampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuninganKampung adat cigugur kuningan
Kampung adat cigugur kuningan
 
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel IndonesiaMakalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
Makalah Tentang Selayang Pandang Lembaga Ekolabel Indonesia
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
Tata cara penulisan_makalah_lki_2016
 
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kuburMenguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
Menguburkan jenazah,ta’ziyah,ziarah kubur
 
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan BernegaraDinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
 
Faktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflikFaktor penyebab konflik
Faktor penyebab konflik
 
Maroon 5
Maroon 5Maroon 5
Maroon 5
 
tata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinastata cara pembuatan surat dinas
tata cara pembuatan surat dinas
 
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opnibahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
bahasa indoinesia perihal menentukan fakta dan opni
 
sejarah pramuka
sejarah pramuka sejarah pramuka
sejarah pramuka
 
jamban sehat sebuah pengantar
jamban sehat  sebuah pengantarjamban sehat  sebuah pengantar
jamban sehat sebuah pengantar
 
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMAAGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
AGAMA BAB 3 ASMAUL HUSNA SMA
 
macam macam jenis surat
macam macam jenis suratmacam macam jenis surat
macam macam jenis surat
 
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
Metode ex post facto.ppt aldi aldinar- x iis 4
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 

Recently uploaded

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 

Recently uploaded (9)

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 

Keputusan presiden republik indonesia nomor 50 tahun 1993 0

  • 1. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1993 TENTANG KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sesungguhnya manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dianugerahi hak- hak asasi untuk dapat mengembangkan diri pribadi, peranan, maupun sumbangannya kepada masyarakat; b. bahwa bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat antar-bangsa, menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa; c. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut dalam butir a, b, dan c, dipandang perlu untuk membentuk suatu komisi nasional Hak Asasi Manusia. Mengingat: 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA. BAB I NAMA, ASAS, SIFAT DAN TUJUAN Pasal 1 Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia, dibentuk suatu komisi yang bersifat nasional dan diberi nama Komisi Nasional
  • 2. Hak Asasi Manusia, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Komisi Nasional. Pasal 2 Komisi Nasional berasas Pancasila. Pasal 3 Komisi Nasional bersifat mandiri. Pasal 4 Komisi Nasional bertujuan : a. membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; b. meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. BAB II KEGIATAN Pasal 5 Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Komisi Nasional melakukan kegiatan sebagai berikut : a. menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai asasi manusia baik kepada masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat Internasional; b. mengkaji berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hak asasi manusia dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan aksesi dan/atau ratifikasinya;
  • 3. c. memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta memberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada badan pemerintahan Negara mengenai pelaksanaan hak asasi manusia; d. mengadakan kerjasama regional dan internasional dalam rangka mengajukan dan melindungi asasi manusia. BAB II SUSUNAN ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN Pasal 6 Susunan organisasi Komisi Nasional terdiri dari : a. Komisi Paripurna; b. Sub Komisi; dan c. Sekretariat Jenderal. Pasal 7 Keanggotaan Komisi Paripurna terdiri dari tokoh-tokoh nasional terkemuka. Pasal 8 (1) Komisi Paripurna terdiri dari dua puluh lima orang Anggota dengan seorang Ketua dan dua orang Wakil Ketua. (2) Ketua dan Wakil Ketua Komisi Paripurna dipilih oleh Anggota dan dikukuhkan oleh Presiden; (3) Untuk pertama kalinya Anggota Komisi Paripurna diangkat oleh Presiden; (4) Tata cara pengangkatan keanggotaan Komisi Paripurna berikutnya diatur dalam Anggaran Dasar. (5) Masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua serta Anggota Komisi Paripurna ialah lima tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu masa jabatan.
  • 4. Pasal 9 Komisi Paripurna menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Program Kerja Komisi Nasional. Pasal 10 (1) Komisi Nasional terdiri dari : a. Sub Komisi Pendidikan dan Penyuluhan Masyarakat; b. Sub Komisi Pengkajian Instrumen Hak Asasi Manusia; c. Sub Komisi Pemantauan Pelaksanaan Hak Asasi Manusia. (2) Setiap Sub Komisi dipimpin oleh Ketua dengan dibantu oleh Wakil Ketua dan staf sesuai dengan kebutuhan. (3) Ketua, Wakil Ketua dan para Staf Sub Komisi bekerja secara purna waktu. Pasal 11 Pelayanan kesekretariatan Komisi Nasional diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal. Pasal 12 (1) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang dipilih oleh Anggota Komisi Paripurna serta diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Komisi Nasional. (2) Sekretaris Jenderal bekerja secara purna waktu. Pasal 13 Segala pembinaan untuk pelaksanaan kegiatan Komisi Nasional dibebankan pada Anggaran Sekretariat Negara. BAB IV PENUTUP Pasal 14 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
  • 5. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juli 1993 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd. SOEHARTO