Membentuk Kepribadian Pembicara

Oleh: Syauqi jazuli. (Hp:0896-2000-6979. FB. Syauqi jazuli syaugi. Twitter. @syauqi_san)
mahasiswa Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Jakarta
PEMBICARA

Pembicara
di Depan Publik
Menjadi
Pusat Perhatian

(2) Perhatian yang bersifat negatif
akan lenyap apabila ia menawan hati
pendengar karena memancarkan
kekuatan,kejelasan, kehalusan,
sikap yang penuh pertimbangan
dan manusiawi.

(3)
Perhatian pendengar terhadap
pembicara tergantung pada
keterampilan berbicara,
ketepatan argumentasi dan
pada daya meyakinkan yang
dipancarkannya.

Faktor-Faktor
yang Turut Membentuk
Kepribadian
Seorang Pembicara

(3)
Cara dan bentuk
pergaulannya sesuai dengan
tingkat orang-orang yang
dihadapinya.

(4)
Menyesuaikan
cara berpakaian dengan tempat
serta karakter pertemuan

1. Seorang pembicara hendaknya
memiliki dasar pendidikan yang cukup
dan pengetahun yang luas.
2. Memiliki rasa percaya diri dan kepastian.
3. Cara dan bentuk pergaulannya sesuai dengan
tingkat orang-orang yang dihadapinya.
4. Menyesuaikan cara berpakaian dengan tempat
serta karakter pertemuan.
5. Memperhatikan keapikan dan kebersihan.

(9)
Seharusnya
memiliki kreativitas

(10)
Memperhatikan
tata
sopan
santun

6. Jujur dan ikhlas dalam tutur kata
dan tingkah laku
7. Bersemangat dan mampu
memberi semangat
8. Memiliki artikulasi yang jelas
9. Seharusnya memiliki kreativitas
10. Memperhatikan tata sopan santun

(13)
Disiplin
dan sabar
tetapi penuh pertimbangan dan
rasional dalam
berbicara
dan bertindak

(14)
Mempertimbangkan
penampilan
lahiriahnya

11. Bersikap sederhana
tetapi menarik dan asli
12. Berusaha mengenal situasi
para pendengarnya
13. Disiplin dan sabar
tetapi penuh pertimbangan dan rasional
dalam berbicara dan bertindak
14. Mempertimbangkan
penampilan lahiriahnya

PENAMPILAN
PEMBICARA

Kepribadian adalah pola
menyeluruh semua kemampuan,
perbuatan serta kebiasaan
seseorang, yang ditata dan
dipengaruhi dari pengaruh luar
& dalam, terwujud dalam tingkah
laku dan menjadi identitas
seseorang

• Untuk mencapai sukses yang besar
memang sukar, tetapi mencapai kepribadian
adalah jauh lebih sukar
• Kepribadian adalah pola menyeluruh semua
kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, yg ditata & dipengaruhi dari pengaruh
luar & dalam, terwujud dlm tingkah laku & menjadi
identitas seseorang.

MEMPERTINGGI
PENAMPILAN

MEMPERTINGGI
PENAMPILAN
YANG MENARIk

(4)
Melatih
pikiran
dan
kesanggupan berkonsen-trasi

(9)
Mempelajari bahasa
asing

1. Mencari orang besar yang dapat
dijadikan contoh atau model.
2. Membuat daftar kelemahan pribadi
(agar dapat mengurangi dan menghilangkannya)
3. Mencari dan mengambil
pengetahuan baru
Utari Riambarwati, SPt.,MSM.

4. Melatih pikiran dan kesanggupan
berkonsentrasi
5. Memperluas perbendaharaan
kata
6. Membaca buku-buku yang baik
dan bermanfaat

7.Lebih baik belajar mendengar.
8.Memperhatikan manusia/
halayak secara teliti.
9.Mempelajari bahasa asing.

KIAT
UNTUKMEMBINA
KEPRIBADIAN

(3)
Orang tidak dapat
menghilangkan kelemahan-
kelemahan manusiawinya,
kalau orang itu tdk mengenal
kelemahan itu atau kalau org
lain tdk memberitahukannya.

• Publik tdk akan memberikan kepercayaan kpd seorang
pembicara secara cuma-cuma. Dia sendiri harus
memperolehnya lewat usaha yg keras.
• Rasa pasti seorang pembicara menentukan juga rasa pasti
waktu penampilannya.
• Orang tdk dpt menghilangkan kelemahan-kelemahan
manusiawinya, kalau org itu tdk mengenal kelemahan itu
atau kalau org lain tdk memberitahukannya.
• Tampillah secara meyakinkan, bukalah mulut Anda,
bicaralah dan berhentilah dengan segera.

HAL-HAL
YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PRIBADI
PEMBICARA

(6)
Berjalanlah dengan langkah
yg pelan tp pasti, sambil
menunjukkan senyum kpd
hadirin sekitarnya, jauhkan
kesan tergesa-gesa.

• Perhatikan penampilan dan penampilan lahiriah Anda
• Berkonsentrasilah sebelum berpidato
• Anda harus memancarkan ketenangan dan kepastian
pada awal pembicaraan
• Anda harus mengontrol keadaan lahiriah sebelum
memasuki ruang pidato, bukan hanya perjalanan
dari tempat duduk ke mimbar (dasi, tali sepatu,
resluiting, kancing baju)

• Berjalanlah dengan langkah yg pelan tp pasti, sambil
menunjukkan senyum kpd hadirin sekitarnya,
jauhkan kesan tergesa-gesa.
• Motivasi diri yg kuat utk bisa
• Salamilah pendengar yg lebih dahulu datang dgn
menjabat tangan mereka
• Perhatikan hubungan perkenalan antara para
pendengar yg satu dgn yg lainnya

Oleh: M. Musyfiq Hidayat. (Hp: 085721300020. TWITTER: @Musyfiq_Hidayat)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta,

• Meningkatkan kualitas/kemampuan diri melalui proses
mendidik diri sendiri yg disebut pengembangan diri (self
development) atau peningkatan diri (self-improvement)
• Pengembangan diri yg penuh meliputi segenap sumber
daya pribadi (personal resources) dalam diri setiap
orang.

• Membutuhkan waktu, usaha, kerja keras
dan pengorbanan. Tdk ada orang lain yg
dpt melakukannya kecuali Anda sendiri (La
Rose)
• Utk meraih masa depan yg lebih baik
diperlukan : ilmu & kepandaian, watak &
kepribadian yg kuat, serta cara
membawakan diri yg baik.

• Menyadari peran diri.
• Tugas apa yg perlu dari peran tersebut.
• Meningkatkan potensi diri (kemampuan dasar, sikap
kerja & kepribadian) dgn belajar, berlatih, bergaul.
• Siap menerima kritik.
• Menjadikan diri sebermanfaat mungkin bagi lingkungan.

• Memperhatikan gerakan tubuh (ekspresi wajah yg
mengesankan profesional, menarik & menyenangkan;
tatapan mata yg sungguh-sungguh, penuh perhatian &
dapat dipercaya; senyum yg ramah & tulus,
mengesankan PD).
• Penampilan Fisik (rapi & bersih; profesional)

• Suara (cara menyapa, cara berbicara mengesankan
orang yg menarik, profesional, hangat, ramah, mandiri,
hubungan baik, PD, siap membantu, dll)
• Wewangian (perhatikan kesehatan fisik, mandi secara
teratur, jaga agar tdk ada “BB” krn secara etika &
hubungan profesional, dpt dipersepsi tdk positif)

• Kita bisa memilih utk sukses atau tidak.
• Nasib membawa Anda sejauh ini,
selanjutnya terserah Anda.
• Tetapkan pilihan Anda, targetkan
tujuan Anda, atau orang lain akan
menetapkan pilihan buat Anda!

• La Rose. Pribadi Mempesona. 1991. Jakarta.
• Retorika. Dori Wuwur Hendrikus. Penerbit Kanisius.
Cetakan Kedua. 1993. Yogyakarta.
• Short Course Kit Humas, Protokol dan MC Profesional
Angkatan XIII 2002. Jakarta Public Relations, Jakarta

Membentuk Kepribadian Pembicara

Recommended

Recommended

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Membentuk Kepribadian Pembicara

Editor's Notes