Slide Materi Konferensi Tokoh Umat 1433 H Jakarta |
Dengan melihat pos penerimaan bila dikelola dengan cara Islam dibandingkan dengan penerimaan dan belanja dalam APBN saat ini, tampak nyata adanya surplus penerimaan. Surplus ini dapat digunakan untuk melesatkan ekonomi menuju kesejahteraan dengan Islam. Ini bukan mimpi, tapi sebuah kenyataan yang akan terbuktikan jika sistem Islam diterapkan.
2. Indonesia Butuh Perubahaan
“Sesungguh Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,
sampai mereka merubah apa yang dalam diri mereka sendiri
terlebih dahulu” (TQS Ar Rad : 11)
Sistem Ekonomi Kapitalis Sistem Ekonomi Islam
Sistem Pemerintahan Demokrasi
Sistem Pemerintahan Khilafah
4. Dengan politik ekonomi Islam, kekayaan
alam Indonesia akan menjadi pos
penerimaan negara yang sangat besar.
Ini sangat berbeda dengan kondisi
sekarang di mana pos penerimaan
negara dalam APBN justru didominasi
oleh pajak.
Hasil kekayaan alam justru dinikmati
oleh swasta, baik lokal maupun asing,
sedangkan rakyatnya tetap menderita.
Kondisi ini tidak akan terjadi jika sistem Sumber Pemasukan
ekonomi Islam mengaturnya. Negara Terbesar
5. SEKTOR ENERGI
Minyak Bumi dikurangi
900.000 barel per hari Biaya Lifting, Refining dan
Transportasi (RLT) Minyak Dalam
Kebutuhan Negeri $13.500.000
1.300.000 barel per hari dikurangi
Impor Biaya Impor, Lifting dan
400.000 barel per hari Transportasi (LT) Minyak Luar
Asumsi harga $ 100 /barel Negeri $ 41.020.000
Dijual dengan harga Rp. 4.500,- Penerimaan Bersih
Penerimaan Kotor
Rp. 439.700.000.000,- per hari
per liter
Rp. 930.150.000.000,- per hari
Rp. 160,4 triliun per thn
6. SEKTOR ENERGI
Minyak Bumi
Rp. 160,4 triliun
Gas (LNG)
Rp. 268 triliun
Batu Bara
Rp. 191 triliun
Akumulasi Penerimaan dari
sektor energi
Rp. 619.4 triliun,-
7. SEKTOR PERTAMBANGAN
Emas, Tembaga dll
Rp. 50 triliun per thn
HASIL LAUT
Rp. 73 triliun per thn
HASIL HUTAN
Rp. 900 triliun per thn
8. Akumulasi Penerimaan Negara
dari Kekayaan Alam
Rp. 1.642 triliun
APBN-P 2012
Belanja Negara Rp. 1.548,3 triliun
SURPLUS