SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Hukum Puasa
Kerangka Materi
• Definisi
• Sejarah diwajibkannya Puasa
• Landasan Syar’i
• Hikmah Puasa
• Keutamaan Puasa
• Macam-macam Puasa
• Syarat-syarat Puasa
• Sunnah-sunnah Puasa
• Yang Dimakruhkan dalam Puasa
• Yang Membatalkan Puasa
• Yang Diperbolehkan dalam Puasa
Definisi
• Puasa atau yang disebut “shiyaam dan shaum” dalam bahasa
Arab, secara etimologi berarti al-imsak (menahan diri) dari
sesuatu baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan.
• Pengertian ini bisa kita lihat dalam ayat Allah sebagi berikut;
“maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu
melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku
telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka
aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari
ini".(QS 19:26)
• Dan secar terminology Ulama fikih sepakat mendefinisikan puasa
dengan “menahan diri dengan niat ta’abbud dari makan,
minum, hubungan biologis dan segala perbuatan yang
membatalkan sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya
matahari”.
Sejarah diwajibkannya Puasa
3PeriodisasiPuasa
• Periode1(2:183-184)
– Ketika diMadinah Rasulullah SAW berpuasa 3hari setiap bulan (begitulah umatterdahulu) dan hari Asyura sampai diwajibkan puasa
Ramadhan
– Ada dua pilihan:boleh berpuasa dan boleh memberi makan orang miskin
• Periode2(2:185)
– Allah menetapkan puasa kepada pendudukyang muqim,dan memberi rukhshah kepada yang sakit dan musafir
– Menetapkan cukupmemberi makan orang miskin bagi yang lanjut usiayang tidakkuasa puasa
– Bolehmakan, minum dan bergaul dengan istri sampai tidur
– Jikasudah tidur,maka semua itutidakboleh lagi
• Periode3(2:187)
– Seorang anshar puasa sampai malam, sampai Isyabelum buka,terus tertidur, ketika pagi bangun langsung puasa lagi hingga kepayahan
– Umarra mendatangi istrinya setelah tidur
– Akhirnya dihalalkan semua itusampai waktu fajar (shubuh)
Landasan Syar’i
• Hukum wajib berpuasa pada bulan Ramadlan didasarkan kepada
beberapa sumber hokum Islam, yaitu Al-Quran, As-Sunnah dan Al-Ijma’
• Al-Quran
– “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS 2:183)
• As-Sunnah
– Hadits Jibril yang bertanya kepada Rasulullah tentang “al-Islam” (HR Al-Bukhari
Muslim)
– “Islam dibangun di atas lima dasar; bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah
dan sesungguhnya Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menjalankan ibadah haji dan puasa Ramadlan.” (Muttafaqun Alaih)
• Al-Ijma’
– Semua Ulama sepakat bahwa berpuasa pada bulan Ramadlan hukumnya fardlu Ain
yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang telah memenuhi sarat wajib dan
sahnya berpuasa.
Hikmah Puasa: RUHIYAH
1. Penguatan iman dan ketakwaan
2. Melahirkan bentuk ketundukan secara
totalitas
3. Menahan diri dari mengikuti hawa nafsu
4. Medan pelatihan kesabaran, kejujuran dan
kedisiplinan
Hikmah Puasa: IJTIMA’IYAH
1. Melahirkan rasa solidaritas yang tinggi sesama
muslim
2. Sebagai media pemersatu ummat, karena semua
muslim melakukan ibadah ini secara bersamaan
dan serentak
3. Mempererat tali ukhuwah islamiah
4. Membiasakan menjalankan aturan-aturan ilahiah
atau menumbuhkan kedisiplinan dalam merspon
hokum-hukum Islam
5. Mengeleminir tinadakan kriminal dan bentuk-
bentuk kemaksiatan
Hikmah Puasa: SHIHIYYAH
1. Membersihkan kembali usus-usus
2. Memperbaiki alat pencernaan
3. Mengurangi berat badan
4. Menjaga hukum keseimbangan badan
“Berpuasalah kamu, niscaya kamu kan sehat”
(HR Abu Dawud, Abu Nu’aim dan dihasankan
As-Suyuthi)
Keutamaan Puasa
1. Media peleburan dosa-dosa kecil
– “Shalat lima waktu, sahlat Jum’at ke Jum’at yang lain, Ramadlan ke Ramadlan yang
lain mampu melebur dosa-dosa yang ada diantaranya selama dijauhi dosa-dosa
besar.” (HR Muslim)
– “Barang siapa yang berpuasa Ramadlan karen iman dan hanya mencari ridlo Allah
semata, maka dosa-dosanya yang berlalu akan diampuni.” (Muttafaqun alaih)
2. Benteng api neraka
– “Barang siapa yang berpuasa sehara karena Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan
menjauhkan wajahnya dengan puasa tersebut dari api neraka selam tujuh puluh
atahun.” (Muttafaqun alaih)
– “Puasa adalah benteng dari api neraka bagaikan benteng kamu di dalam peperangan.”
(HR Ahmad dan yang lain)
3. Sarana dikabulkan do’a
– “Sesungguhnya do’a menjelang berbuka bagi orang yang sedang berpuasa tidak
pernah ditolak.” (HR Ibnu Majah dan al-Hakim)
4. Sarana mendapatkan pintu “Ar-Rayyan”
– “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut “Ar-Rayyan”, yang
mana semua orang yang berpuasa masuk dari pintu tersebut pada hari kiamat. Dan
selain mereka tidak diperbolehkan masuk dari pintu tersebut…” (HR Muttafaqun alaih)
Macam-macam Puasa
• Ditinjau dari segi taklifi:
1. Puasa wajib
2. Puasa sunnah
3. Puasa makruh
4. Puasa haram
Puasa Wajib
• Puasa Ramadlan (QS 2;!83)
• Puasa Qodla Ramadlan (QS 2;!84)
• Puasa Nadzar
• Puasa Kafarat (QS 58:4)
Ancaman Bagi yang Sengaja Tidak
Puasa Ramadlan
1. “Ikatan Islam dan dasar-dasar agama ada tiga, di atasnya ditegakkan
Islam, maka barang siapa yang meninggalkan satu dari tiga tersebut
niscaya ia kafir dan halal darahnya; bersaksi bahwasanya tiada tuhan
selain Allah, shalat lima waktu dan puasa Ramadlan.” (HR Abu Ya’laa,
Ad-Dailamy dan disahihkan Ad-Dzahaby)
2. “Barang siapa yang tidak puasa satu hari dari Ramadlan dengan tanpa
rukhshah yang telah diberikan Allah, maka seandainya ia puasa satu
tahun penuh niscaya tidak akan bisa menggantikannya.” (HR Abu
Dawud, Ibnu Majah dan At-tirmidzy)
3. Imam Ad-Dzahaby berkata: “Suatu ketetapan yang berlaku bagi orang-
orang beriman (Ulama Islam) adalah “Barang siapa yang meninggalkan
puasa Ramadlan tanpa sakit maka lebih buruk dari pada zina dan
mabuk-mabukan. Bahkan orang ini diragukan keimanannya dan diduga
ateis (zindik) dan telah terurai ikatan Islam.”
Puasa Sunnah
1. Hari Arafah (tanggal 9 Dzul Hijjah bagi muslim yang tidak menunaikan
ibadah haji): “Berpuasa pada hari Arafah mampu melebur dosa-dosa
selama dua tahun, setahun yang berlalu dan setahun yang akan
datang dan berpuasa pada tanggal sepuluh Muharram mampu melebur
dosa setahun yang telah berlalu.” (HR Muslim)
2. Hari Asyura (tanggal 10 Muharram) dan Tasu’a (tanggal 9 Muharram):
“…apabila (bertemu) dengan tahun yang akan datang –Insya Allah-
kami berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” (HR Muslim)
3. Enam Hari dari Bulan Syawwal
4. Bulan Sya’ban
5. Sepuluh Pertama dari Bulan Dzul Hijjah (kecuali Hari Raya Idul Adlha)
6. Bulan Muharram
7. Hari-hari Putih (tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan qomariah)
8. Senin Kamis
9. Puasa Dawud (sehari puasa sehari buka)
10. Puasa untuk menahan nafsu bagi membujang
Puasa Makruh
1. Puasa Arafah bagi yang wuquf di Arafah
2. Mengkhususkan puasa hari Jum’at
3. Mengkhususkan puasa hari Sabtu
4. Puasa pada pertengahan Sya’ban
5. Puasa Wishal (menggabungkan dua hari tanpa
berbuka)
6. Puasa hari Syak (tanggal 30 Sya’ban)
7. Puasa Dahr (Menahun)
8. Puasanya wanita yang tidak izin kepada suaminya
Puasa Haram
1. Puasa pada dua hari Raya (Idul Fitri dan
Idul Adlha)
2. Puasa hari-hari Tasyriq
3. Puasanya Oarang yang haidl dan sedang
nifas
Syarat-syarat Puasa
Tidak semua orang harus melakukan ibadah puasa, kecuali telah
memenuhi sarat-sarat berikut ini;
1. Islam, puasa tidak sah dilakukan oleh orang-orang kafir
2. Baligh, anak-anak yang belum mencapai usia baligh tidak wajib
melakukan ibadah puasa, akan tetapi apabila ia berpuasa maka
hukumnya sah
3. Berakal, orang-orang yang tidak berakal seperti orang gila, sakit ayan
dan yang hilang akalnya tidak diwajibkan melakukan ibadah puasa.
Rasulullah Saw bersabda: “Qolam (beban hokum itu) dihilangkan dari
tiga golongan; orang yang gila sampai ia sembuh, orang yang tidur
sampai ia bangun dan anak kecil sampai ia baligh.” (HR Ahmad adan
Abu Dawud)
4. Sehat dan mukim (tidak wajib bagi yang sakit dan musafir) (QS 2:184)
Sunnah-sunnah Puasa
1. Menyegerakan berbuka
– “Manusia (yang berpuasa) senantiasa dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka.” (HR Muttafaqun Alaih)
– “Sesungguhnya Rasulullah tidak melakukan shalat maghrib dulu sehingga ia
berbuka, meskipun dengan setegukan air.” (HR At-Tirmidzi)
2. Berbuka dengan ruthab (kurma tangkai yang masih muda),
kurma dan atau air
3. Berdo’a menjelang berbuka: ‫اللهم‬
‫فتقبل‬ ‫أفطرنا‬ ‫رزقك‬ ‫على‬ ‫و‬ ‫صمنا‬ ‫لك‬
‫العليم‬ ‫السميع‬ ‫أنت‬ ‫إنك‬ ‫منا‬
4. Sahur dan mengakhirkan sahur
– “Bersahurlah kamu, karena sesungguhnya sahur itu mengandung
keberkahan.” (HR Muttafaqun Alaih)
– “Ummatku senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan buka dan
mengakhirkan sahur.” (HR Ahmad)
Yang Dimakruhkan dalam Puasa
1. Berlebihan dalam berkumur dan menyedot air
dengan hidung
2. Mencium istri disertai dengan syahwat
3. Memperhatikan istri dengan pandangan syahwat
4. Menghayal hubungan suami istri
5. Menyentuh wanita dengan tangan dan jasad
6. Menggigit-gigit sesuatu yang dikuwatirkan masuk
ke tenggorakan
7. Mencicipi masakan
8. Berbekam
Yang Membatalkan Puasa
1. Masuknya sesuatu ke dalam lambung melalui
lubang-lubang yang memeiliki saluran khusus
dengannya seperti anus, vagina, hidung, telinga
dan lain-lain
2. Keluarnya mani (seperma) akibat pandangan,
khayalan, ciuman dan sentuhan
3. Sengaja muntah
4. Makan minum (dipaksa maupun tidak, menduga
masih malam dan atau masuk maghrib)
5. Berhubungan suami istri di siang hari
Yang Diperbolehkan dalam Puasa
1. Siwak atau menggosok gigi
2. Berendam di dalam air
3. Jima’ (berhubungan suami istri) sepanjang malam
sampai munculnya fajar
4. Berobat denagn cara disuntik pada tempat yang
tidak ada hubungan secara langsung dengan
lambung
5. Semalaman dalam keadaan junub
6. Menggunakan parfum
7. Makan minum dalam keadaan lupa

More Related Content

Similar to Hukum Puasa dalam islam adalah wajib bagi yang mampuampugb

Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbookmir_din
 
Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbookAzizi Ahmad
 
E-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdf
E-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdfE-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdf
E-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdfZakyZxc1
 
7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunahadifalsafi
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Audra
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsSeptian Muna Barakati
 
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptxRadenSalsaFaizFakhri
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfjarottrihatmoko1
 
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaRPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaAmalia Sofitri
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2NavenAbsurd
 
Amal ibadah pada bulan puasa
Amal ibadah pada bulan puasaAmal ibadah pada bulan puasa
Amal ibadah pada bulan puasahezqi07
 

Similar to Hukum Puasa dalam islam adalah wajib bagi yang mampuampugb (20)

Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbook
 
Ramadhan handbook
Ramadhan handbookRamadhan handbook
Ramadhan handbook
 
Fiqih ramadhan
Fiqih ramadhanFiqih ramadhan
Fiqih ramadhan
 
E-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdf
E-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdfE-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdf
E-Book Ramadhan Telekung Rawdah.pdf
 
Puasa
Puasa Puasa
Puasa
 
Kitab puasa
Kitab puasaKitab puasa
Kitab puasa
 
Ppt bab 4 puasa
Ppt bab 4  puasaPpt bab 4  puasa
Ppt bab 4 puasa
 
7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa"
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan hadits
 
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
367316040-Fiks-Ibadah-Puasa-Membentuk-Pribadi-Yang-Bertakwa.pptx
 
Puasa Ramadhan
Puasa RamadhanPuasa Ramadhan
Puasa Ramadhan
 
Fiqih puasa
Fiqih puasaFiqih puasa
Fiqih puasa
 
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdfE-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
E-Book [Bekal Puasa] - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
Puasa.ppt
Puasa.pptPuasa.ppt
Puasa.ppt
 
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaRPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
 
Rpp materi puasa
Rpp materi puasaRpp materi puasa
Rpp materi puasa
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2
 
Amal ibadah pada bulan puasa
Amal ibadah pada bulan puasaAmal ibadah pada bulan puasa
Amal ibadah pada bulan puasa
 
Puasa
Puasa Puasa
Puasa
 

Hukum Puasa dalam islam adalah wajib bagi yang mampuampugb

  • 2. Kerangka Materi • Definisi • Sejarah diwajibkannya Puasa • Landasan Syar’i • Hikmah Puasa • Keutamaan Puasa • Macam-macam Puasa • Syarat-syarat Puasa • Sunnah-sunnah Puasa • Yang Dimakruhkan dalam Puasa • Yang Membatalkan Puasa • Yang Diperbolehkan dalam Puasa
  • 3. Definisi • Puasa atau yang disebut “shiyaam dan shaum” dalam bahasa Arab, secara etimologi berarti al-imsak (menahan diri) dari sesuatu baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan. • Pengertian ini bisa kita lihat dalam ayat Allah sebagi berikut; “maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".(QS 19:26) • Dan secar terminology Ulama fikih sepakat mendefinisikan puasa dengan “menahan diri dengan niat ta’abbud dari makan, minum, hubungan biologis dan segala perbuatan yang membatalkan sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari”.
  • 4. Sejarah diwajibkannya Puasa 3PeriodisasiPuasa • Periode1(2:183-184) – Ketika diMadinah Rasulullah SAW berpuasa 3hari setiap bulan (begitulah umatterdahulu) dan hari Asyura sampai diwajibkan puasa Ramadhan – Ada dua pilihan:boleh berpuasa dan boleh memberi makan orang miskin • Periode2(2:185) – Allah menetapkan puasa kepada pendudukyang muqim,dan memberi rukhshah kepada yang sakit dan musafir – Menetapkan cukupmemberi makan orang miskin bagi yang lanjut usiayang tidakkuasa puasa – Bolehmakan, minum dan bergaul dengan istri sampai tidur – Jikasudah tidur,maka semua itutidakboleh lagi • Periode3(2:187) – Seorang anshar puasa sampai malam, sampai Isyabelum buka,terus tertidur, ketika pagi bangun langsung puasa lagi hingga kepayahan – Umarra mendatangi istrinya setelah tidur – Akhirnya dihalalkan semua itusampai waktu fajar (shubuh)
  • 5. Landasan Syar’i • Hukum wajib berpuasa pada bulan Ramadlan didasarkan kepada beberapa sumber hokum Islam, yaitu Al-Quran, As-Sunnah dan Al-Ijma’ • Al-Quran – “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS 2:183) • As-Sunnah – Hadits Jibril yang bertanya kepada Rasulullah tentang “al-Islam” (HR Al-Bukhari Muslim) – “Islam dibangun di atas lima dasar; bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menjalankan ibadah haji dan puasa Ramadlan.” (Muttafaqun Alaih) • Al-Ijma’ – Semua Ulama sepakat bahwa berpuasa pada bulan Ramadlan hukumnya fardlu Ain yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang telah memenuhi sarat wajib dan sahnya berpuasa.
  • 6. Hikmah Puasa: RUHIYAH 1. Penguatan iman dan ketakwaan 2. Melahirkan bentuk ketundukan secara totalitas 3. Menahan diri dari mengikuti hawa nafsu 4. Medan pelatihan kesabaran, kejujuran dan kedisiplinan
  • 7. Hikmah Puasa: IJTIMA’IYAH 1. Melahirkan rasa solidaritas yang tinggi sesama muslim 2. Sebagai media pemersatu ummat, karena semua muslim melakukan ibadah ini secara bersamaan dan serentak 3. Mempererat tali ukhuwah islamiah 4. Membiasakan menjalankan aturan-aturan ilahiah atau menumbuhkan kedisiplinan dalam merspon hokum-hukum Islam 5. Mengeleminir tinadakan kriminal dan bentuk- bentuk kemaksiatan
  • 8. Hikmah Puasa: SHIHIYYAH 1. Membersihkan kembali usus-usus 2. Memperbaiki alat pencernaan 3. Mengurangi berat badan 4. Menjaga hukum keseimbangan badan “Berpuasalah kamu, niscaya kamu kan sehat” (HR Abu Dawud, Abu Nu’aim dan dihasankan As-Suyuthi)
  • 9. Keutamaan Puasa 1. Media peleburan dosa-dosa kecil – “Shalat lima waktu, sahlat Jum’at ke Jum’at yang lain, Ramadlan ke Ramadlan yang lain mampu melebur dosa-dosa yang ada diantaranya selama dijauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim) – “Barang siapa yang berpuasa Ramadlan karen iman dan hanya mencari ridlo Allah semata, maka dosa-dosanya yang berlalu akan diampuni.” (Muttafaqun alaih) 2. Benteng api neraka – “Barang siapa yang berpuasa sehara karena Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dengan puasa tersebut dari api neraka selam tujuh puluh atahun.” (Muttafaqun alaih) – “Puasa adalah benteng dari api neraka bagaikan benteng kamu di dalam peperangan.” (HR Ahmad dan yang lain) 3. Sarana dikabulkan do’a – “Sesungguhnya do’a menjelang berbuka bagi orang yang sedang berpuasa tidak pernah ditolak.” (HR Ibnu Majah dan al-Hakim) 4. Sarana mendapatkan pintu “Ar-Rayyan” – “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut “Ar-Rayyan”, yang mana semua orang yang berpuasa masuk dari pintu tersebut pada hari kiamat. Dan selain mereka tidak diperbolehkan masuk dari pintu tersebut…” (HR Muttafaqun alaih)
  • 10. Macam-macam Puasa • Ditinjau dari segi taklifi: 1. Puasa wajib 2. Puasa sunnah 3. Puasa makruh 4. Puasa haram
  • 11. Puasa Wajib • Puasa Ramadlan (QS 2;!83) • Puasa Qodla Ramadlan (QS 2;!84) • Puasa Nadzar • Puasa Kafarat (QS 58:4)
  • 12. Ancaman Bagi yang Sengaja Tidak Puasa Ramadlan 1. “Ikatan Islam dan dasar-dasar agama ada tiga, di atasnya ditegakkan Islam, maka barang siapa yang meninggalkan satu dari tiga tersebut niscaya ia kafir dan halal darahnya; bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah, shalat lima waktu dan puasa Ramadlan.” (HR Abu Ya’laa, Ad-Dailamy dan disahihkan Ad-Dzahaby) 2. “Barang siapa yang tidak puasa satu hari dari Ramadlan dengan tanpa rukhshah yang telah diberikan Allah, maka seandainya ia puasa satu tahun penuh niscaya tidak akan bisa menggantikannya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-tirmidzy) 3. Imam Ad-Dzahaby berkata: “Suatu ketetapan yang berlaku bagi orang- orang beriman (Ulama Islam) adalah “Barang siapa yang meninggalkan puasa Ramadlan tanpa sakit maka lebih buruk dari pada zina dan mabuk-mabukan. Bahkan orang ini diragukan keimanannya dan diduga ateis (zindik) dan telah terurai ikatan Islam.”
  • 13. Puasa Sunnah 1. Hari Arafah (tanggal 9 Dzul Hijjah bagi muslim yang tidak menunaikan ibadah haji): “Berpuasa pada hari Arafah mampu melebur dosa-dosa selama dua tahun, setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang dan berpuasa pada tanggal sepuluh Muharram mampu melebur dosa setahun yang telah berlalu.” (HR Muslim) 2. Hari Asyura (tanggal 10 Muharram) dan Tasu’a (tanggal 9 Muharram): “…apabila (bertemu) dengan tahun yang akan datang –Insya Allah- kami berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” (HR Muslim) 3. Enam Hari dari Bulan Syawwal 4. Bulan Sya’ban 5. Sepuluh Pertama dari Bulan Dzul Hijjah (kecuali Hari Raya Idul Adlha) 6. Bulan Muharram 7. Hari-hari Putih (tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan qomariah) 8. Senin Kamis 9. Puasa Dawud (sehari puasa sehari buka) 10. Puasa untuk menahan nafsu bagi membujang
  • 14. Puasa Makruh 1. Puasa Arafah bagi yang wuquf di Arafah 2. Mengkhususkan puasa hari Jum’at 3. Mengkhususkan puasa hari Sabtu 4. Puasa pada pertengahan Sya’ban 5. Puasa Wishal (menggabungkan dua hari tanpa berbuka) 6. Puasa hari Syak (tanggal 30 Sya’ban) 7. Puasa Dahr (Menahun) 8. Puasanya wanita yang tidak izin kepada suaminya
  • 15. Puasa Haram 1. Puasa pada dua hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adlha) 2. Puasa hari-hari Tasyriq 3. Puasanya Oarang yang haidl dan sedang nifas
  • 16. Syarat-syarat Puasa Tidak semua orang harus melakukan ibadah puasa, kecuali telah memenuhi sarat-sarat berikut ini; 1. Islam, puasa tidak sah dilakukan oleh orang-orang kafir 2. Baligh, anak-anak yang belum mencapai usia baligh tidak wajib melakukan ibadah puasa, akan tetapi apabila ia berpuasa maka hukumnya sah 3. Berakal, orang-orang yang tidak berakal seperti orang gila, sakit ayan dan yang hilang akalnya tidak diwajibkan melakukan ibadah puasa. Rasulullah Saw bersabda: “Qolam (beban hokum itu) dihilangkan dari tiga golongan; orang yang gila sampai ia sembuh, orang yang tidur sampai ia bangun dan anak kecil sampai ia baligh.” (HR Ahmad adan Abu Dawud) 4. Sehat dan mukim (tidak wajib bagi yang sakit dan musafir) (QS 2:184)
  • 17. Sunnah-sunnah Puasa 1. Menyegerakan berbuka – “Manusia (yang berpuasa) senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Muttafaqun Alaih) – “Sesungguhnya Rasulullah tidak melakukan shalat maghrib dulu sehingga ia berbuka, meskipun dengan setegukan air.” (HR At-Tirmidzi) 2. Berbuka dengan ruthab (kurma tangkai yang masih muda), kurma dan atau air 3. Berdo’a menjelang berbuka: ‫اللهم‬ ‫فتقبل‬ ‫أفطرنا‬ ‫رزقك‬ ‫على‬ ‫و‬ ‫صمنا‬ ‫لك‬ ‫العليم‬ ‫السميع‬ ‫أنت‬ ‫إنك‬ ‫منا‬ 4. Sahur dan mengakhirkan sahur – “Bersahurlah kamu, karena sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan.” (HR Muttafaqun Alaih) – “Ummatku senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan buka dan mengakhirkan sahur.” (HR Ahmad)
  • 18. Yang Dimakruhkan dalam Puasa 1. Berlebihan dalam berkumur dan menyedot air dengan hidung 2. Mencium istri disertai dengan syahwat 3. Memperhatikan istri dengan pandangan syahwat 4. Menghayal hubungan suami istri 5. Menyentuh wanita dengan tangan dan jasad 6. Menggigit-gigit sesuatu yang dikuwatirkan masuk ke tenggorakan 7. Mencicipi masakan 8. Berbekam
  • 19. Yang Membatalkan Puasa 1. Masuknya sesuatu ke dalam lambung melalui lubang-lubang yang memeiliki saluran khusus dengannya seperti anus, vagina, hidung, telinga dan lain-lain 2. Keluarnya mani (seperma) akibat pandangan, khayalan, ciuman dan sentuhan 3. Sengaja muntah 4. Makan minum (dipaksa maupun tidak, menduga masih malam dan atau masuk maghrib) 5. Berhubungan suami istri di siang hari
  • 20. Yang Diperbolehkan dalam Puasa 1. Siwak atau menggosok gigi 2. Berendam di dalam air 3. Jima’ (berhubungan suami istri) sepanjang malam sampai munculnya fajar 4. Berobat denagn cara disuntik pada tempat yang tidak ada hubungan secara langsung dengan lambung 5. Semalaman dalam keadaan junub 6. Menggunakan parfum 7. Makan minum dalam keadaan lupa