Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Homili Baca oktober.pptx
1. Sahabat mitra Yesus terkasih, kita bersyukur bertemu
kembali dalam ruang Inspirasi Keluarga pada Minggu
Ke ... Marilah kita dengarkan Sabda Yesus dari Injil
Lukas Bab 11: 37-41
37 Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi
mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia
ke rumah itu, lalu duduk makan.
38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus
tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan.
39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: “Kamu orang-orang
Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan
pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan
kejahatan.
40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan
bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?
41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan
sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
2. Homilili singkat
(sudut pandang Kebaikan dan Kebenaran)
Sahabat mitra Yesus terkasih, kita bersyukur Sabda
Yesus dari Injil Lukas tadi dapat kita pandang dari sisi
Kebaikan dan Kebenaran.
Dari dialog bacaan injil, Yesus menggambarkan
makna “Kebaikan dan Kebenaran”.
“Seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan di
rumahnya”.
dari sudut pandang kebaikan seseorang yang
mengundang makan berniat baik. Seperti Keluarga
dilingkungan Doa , Pernah Mengundang teman satu
lingkungan makan bersama di rumahnya. Terasa bagi
kita, Kebaikan Hati yang mengundang makan
menambah semangat dan keceriaan untuk datang ke
kumpulan.
3. Pada saat berbuat dan berpikir baik seperti itu, Keluarga
tersebut dapat menemukan makna kebenaran yaitu ucapan
syukur atas Anugrah Tuhan, dengan cara memberi makan
sesama. Gambaran tersebut Sama seperti orang Farisi, dimana
saat ada niat baik, pandangannya diluruskan Yesus dengan
berkata: “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian
luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh
rampasan dan kejahatan.”
Saudara/i terkasih: kita juga menyadari Orang yang berhati
baik belum tentu memahami kebenaran. Mari Kita pandang
kehidupan keluarga , semua anggota keluarga menghendaki
agar keluarga berprilaku baik, karena ada Harapan kalau
keluarga berprilaku baik, maka akan mendapatkan Relasi
tetangga yang baik pula. Kala belum juga menemukan relasi
tetangga yang baik, masih tetap ada keyakinan, kelak yang
bertingkah laku baik pasti dicari dan dibutuhkan Orang baik.
4. Hari ini Harapan tersebut ditambahi oleh Cinta Yesus,
Keluarga yang berhati baik, akan diberikan Tuhan
pengajaran mengenal Kebenaran. Seperti Orang
Farisi yang dicerahkan oleh Yesus tentang Kebenaran
dengan Berkata:
“Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang
menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan
bagian dalam?”
Yesus memasuki wawasan ruang keluarga, melihat
hati pasangan tidak cukup dari kelakuan atau
Ucapan saja, tapi harus mampu memahami sisi
hati atau jiwa pasangan dari dalam. Dengan sudut
pandang seperti ini, kita belajar dicerahkan arti CINTA
keluarga. Ternyata kata-kata Marah, cerewet, rasa
khawatir, atau Kritikan pasangan hanya luapan Cinta
karena takut kehilangan diri kita.
5. Sebutan “Hai Orang Bodoh” yang disampaikan oleh
Yesus menyentakkan jiwa, dan membuka ruang sadar,
betapa sering terjadi miskomunikasi relasi keluarga
karena “kebodohan”. Kebodohan tersebut terulang
karena belum terbiasa dilatih melihat dari arah bagian
Dalam hati pasangan, walaupun hati kita dengan hati
pasangan sudah dipersatukan saat menerima sakramen
Perkawinan dahulu.
Sahabat Yesus yang terkasih: mari kita renungkan
Sapaan Sri Paus buat keluarga:
“keluarga harus menjadi tempat kehidupan &bukan
tempat kematian; sebuah tempat penyembuhan,bukan
tempat penuh dengan penyakit; sebuah panggung
pengampunan bukan panggung rasa bersalah.” Mampu
melihat Kebaikan hati dari dalam membawa kita
6. Marilah kita belajar mengikuti Sabda Yesus yang
penuh cinta “berikanlah isinya sebagai sedekah
dan sesungguhnya semuanya akan menjadi
bersih bagimu”.
Bagi saya sabda Yesus ini berupa Ketulusan hati
yang bermanfaat bagi keluarga, sebuah Kewajiban
tanpa batas sampai 70 x 7 kali, Kebaikan menuju
Kebenaran.
Semoga kita tak pernah lalai lagi melakukan
kebaikan agar Tuhan kita Yesus Kristus mengutus
Roh Kudus menerangi dan membuka hati untuk
memahami Kebenaran yang berasal dari Tuhan.
amin