Dokumen tersebut menyajikan data jumlah kasus AIDS yang dilaporkan di Indonesia berdasarkan pekerjaan dan status dari tahun 1987 hingga 2014. Ibu rumah tangga menduduki peringkat pertama dengan 6515 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan pekerja seks komersial dengan 2048 kasus. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga, minimnya perlindungan bagi ibu rumah tangga, serta
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang jumlah kasus HIV positif di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018. Terdapat tabel yang menunjukkan angka kasus HIV positif setiap tahunnya, dimulai dari 29.037 kasus pada 2013 hingga puncaknya pada 2018 dengan 46.569 kasus. Dokumen ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jumlah kasus HIV di Indonesia selama 6 tahun tersebut.
Dokumen ini membahas tentang jumlah fasilitas kesehatan (faskes) rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dari tahun 2014 hingga 2018. Data menunjukkan bahwa jumlah faskes terus meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 1681 faskes pada 2014 hingga 2455 faskes pada 2018.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018. Terdapat tabel yang menunjukkan angka kasus HIV meningkat dari 29.037 kasus pada 2013 menjadi 46.569 kasus pada 2018.
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhiIdham Jalil
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi, dengan mengetahui informasi yang benar tentang HIV-AIDS mudah-mudahan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA dan kita bisa terhindar dari Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini
Dokumen tersebut membahas tentang istirahat dan tidur, termasuk definisi, fisiologi, fungsi, gangguan, pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan yang terkait dengan memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
HIV adalah virus yang menginfeksi sel darah putih dan menurunkan kekebalan tubuh. AIDS adalah gejala akibat infeksi HIV yang menurunkan kekebalan. HIV dapat menular melalui darah, cairan tubuh, dan dari ibu ke anak. Pencegahannya meliputi abstinensi, kesetiaan pasangan, penggunaan kondom, hindari narkoba, dan edukasi. Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia terus meningkat dengan proporsi tertinggi di Jawa
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang jumlah kasus HIV positif di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018. Terdapat tabel yang menunjukkan angka kasus HIV positif setiap tahunnya, dimulai dari 29.037 kasus pada 2013 hingga puncaknya pada 2018 dengan 46.569 kasus. Dokumen ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jumlah kasus HIV di Indonesia selama 6 tahun tersebut.
Dokumen ini membahas tentang jumlah fasilitas kesehatan (faskes) rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dari tahun 2014 hingga 2018. Data menunjukkan bahwa jumlah faskes terus meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 1681 faskes pada 2014 hingga 2455 faskes pada 2018.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018. Terdapat tabel yang menunjukkan angka kasus HIV meningkat dari 29.037 kasus pada 2013 menjadi 46.569 kasus pada 2018.
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhiIdham Jalil
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi, dengan mengetahui informasi yang benar tentang HIV-AIDS mudah-mudahan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA dan kita bisa terhindar dari Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini
Dokumen tersebut membahas tentang istirahat dan tidur, termasuk definisi, fisiologi, fungsi, gangguan, pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan yang terkait dengan memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
HIV adalah virus yang menginfeksi sel darah putih dan menurunkan kekebalan tubuh. AIDS adalah gejala akibat infeksi HIV yang menurunkan kekebalan. HIV dapat menular melalui darah, cairan tubuh, dan dari ibu ke anak. Pencegahannya meliputi abstinensi, kesetiaan pasangan, penggunaan kondom, hindari narkoba, dan edukasi. Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia terus meningkat dengan proporsi tertinggi di Jawa
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan masalah kesehatan remaja khususnya di Indonesia, mencakup:
1. Definisi remaja dan kelompok usia remaja
2. Masalah kesehatan umum dan reproduksi yang dihadapi remaja
3. Perilaku berisiko remaja seperti hubungan seks, merokok, dan konsumsi napza
4. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS pada remaja
Dokumen tersebut berisi ringkasan masalah kesehatan masyarakat di beberapa RW (Rukun Warga) yang menjadi prioritas, antara lain ketersediaan sarana sanitasi, jaminan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit HIV/AIDS di Kota Balikpapan pada tahun 2013-2014. Tercatat 140 kasus baru HIV dan 154 kematian akibat AIDS. Sebagian besar kasus baru ditemukan pada laki-laki berusia 15-49 tahun. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penularan, pencegahan, dan penanganan HIV/AIDS.
Dokumen ini menampilkan data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2000-2014. Data menunjukkan rata-rata kematian tertinggi pada laki-laki, dengan median 578,5, dibanding perempuan dengan median 233,5. Hal ini diduga karena laki-laki lebih mudah terpapar seks bebas dan penyalahgunaan narkoba.
Dokumen ini menampilkan data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2000-2014. Data menunjukkan rata-rata kematian tertinggi pada laki-laki yaitu 5.483 orang, diikuti perempuan sebanyak 250 orang. Hal ini diduga karena laki-laki lebih mudah terpapar melalui seks bebas dan penggunaan narkoba suntik.
Dokumen ini membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, diabetes dan hipertensi. Dokumen ini juga menyinggung peningkatan faktor risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, merokok, dan aktivitas fisik kurang dari tahun 2013 hingga 2018. Dokumen ini memberikan saran untuk deteksi dini, pola hidup sehat, dan pengobatan yang
Laporan ini menyajikan statistik terbaru kasus HIV dan AIDS di Indonesia hingga Juni 2014. Jumlah kumulatif kasus HIV mencapai 142.950 dan AIDS mencapai 55.623. Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi adalah Papua, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Sebagian besar kasus disebabkan oleh hubungan seks berisiko dan penggunaan jarum suntik tidak steril. Jumlah layanan pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS terus meningkat.
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Survei Dampak Sosial Ekonomi Pada Individu dan Rumah Tangga Dengan HIV di Tu...Komunitas AIDS Indonesia
Latar Belakang
Situasi Epidemi, (1) Epidemi beragam antar wilayah, dari prevalensi rendah hingga terkonsentrasi pada sub-populasi tertentu. (2) Kurang lebih 314,500 ODHA (0.22%); diproyeksikan meningkat hingga 0.37% pada 2014. (3) 2010-2014: Diperkirakan ada 23,000 kematian ODHA per tahun
Tujuan Survei, (1) Mengukur dampak sosial ekonomi secara luas (Pendapatan dan Pekerjaan; Konsumsi, aset dan tabungan; cara menghadapi masalah; stigma; kesehatan; pendidikan; gender dll). (2) Memberikan informasi dasar untuk pengembangan kebijakan mitigasi dan program
Kerjasama, KPAN, BPS , JOTHI, UNDP, ILO, UNV, UNAIDS
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan capaian program yang baik untuk beberapa penyakit seperti filaria, kecacingan, dan malaria meskipun masih terdapat kasus. Untuk penyakit lain seperti DBD dan rabies terdapat peningkatan kasus namun upaya penanganannya terus dilakukan. Secara keseluruhan capaian program P2P di Sulawesi Barat telah mencapai target yang ditetapkan meskipun mas
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014aris munandar
Laporan perkembangan HIV/AIDS berdasarkan umur di Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa:
Jumlah kasus AIDS tertinggi terjadi pada kelompok umur 30-39 tahun dengan total 9.197 kasus dari tahun 2010-2014. Kelompok umur 20-29 tahun menempati urutan kedua dengan total 8.479 kasus. Kelompok umur 40-49 tahun menempati urutan ketiga dengan total 3.968 kasus. Dengan kata lain, jumlah kasus
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan masalah kesehatan remaja khususnya di Indonesia, mencakup:
1. Definisi remaja dan kelompok usia remaja
2. Masalah kesehatan umum dan reproduksi yang dihadapi remaja
3. Perilaku berisiko remaja seperti hubungan seks, merokok, dan konsumsi napza
4. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS pada remaja
Dokumen tersebut berisi ringkasan masalah kesehatan masyarakat di beberapa RW (Rukun Warga) yang menjadi prioritas, antara lain ketersediaan sarana sanitasi, jaminan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit HIV/AIDS di Kota Balikpapan pada tahun 2013-2014. Tercatat 140 kasus baru HIV dan 154 kematian akibat AIDS. Sebagian besar kasus baru ditemukan pada laki-laki berusia 15-49 tahun. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penularan, pencegahan, dan penanganan HIV/AIDS.
Dokumen ini menampilkan data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2000-2014. Data menunjukkan rata-rata kematian tertinggi pada laki-laki, dengan median 578,5, dibanding perempuan dengan median 233,5. Hal ini diduga karena laki-laki lebih mudah terpapar seks bebas dan penyalahgunaan narkoba.
Dokumen ini menampilkan data jumlah kematian akibat HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan jenis kelamin dari tahun 2000-2014. Data menunjukkan rata-rata kematian tertinggi pada laki-laki yaitu 5.483 orang, diikuti perempuan sebanyak 250 orang. Hal ini diduga karena laki-laki lebih mudah terpapar melalui seks bebas dan penggunaan narkoba suntik.
Dokumen ini membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, diabetes dan hipertensi. Dokumen ini juga menyinggung peningkatan faktor risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, merokok, dan aktivitas fisik kurang dari tahun 2013 hingga 2018. Dokumen ini memberikan saran untuk deteksi dini, pola hidup sehat, dan pengobatan yang
Laporan ini menyajikan statistik terbaru kasus HIV dan AIDS di Indonesia hingga Juni 2014. Jumlah kumulatif kasus HIV mencapai 142.950 dan AIDS mencapai 55.623. Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi adalah Papua, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Sebagian besar kasus disebabkan oleh hubungan seks berisiko dan penggunaan jarum suntik tidak steril. Jumlah layanan pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS terus meningkat.
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Survei Dampak Sosial Ekonomi Pada Individu dan Rumah Tangga Dengan HIV di Tu...Komunitas AIDS Indonesia
Latar Belakang
Situasi Epidemi, (1) Epidemi beragam antar wilayah, dari prevalensi rendah hingga terkonsentrasi pada sub-populasi tertentu. (2) Kurang lebih 314,500 ODHA (0.22%); diproyeksikan meningkat hingga 0.37% pada 2014. (3) 2010-2014: Diperkirakan ada 23,000 kematian ODHA per tahun
Tujuan Survei, (1) Mengukur dampak sosial ekonomi secara luas (Pendapatan dan Pekerjaan; Konsumsi, aset dan tabungan; cara menghadapi masalah; stigma; kesehatan; pendidikan; gender dll). (2) Memberikan informasi dasar untuk pengembangan kebijakan mitigasi dan program
Kerjasama, KPAN, BPS , JOTHI, UNDP, ILO, UNV, UNAIDS
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan capaian program yang baik untuk beberapa penyakit seperti filaria, kecacingan, dan malaria meskipun masih terdapat kasus. Untuk penyakit lain seperti DBD dan rabies terdapat peningkatan kasus namun upaya penanganannya terus dilakukan. Secara keseluruhan capaian program P2P di Sulawesi Barat telah mencapai target yang ditetapkan meskipun mas
Data Perkembangan hiv aids di indonesia tahun 2014aris munandar
Laporan perkembangan HIV/AIDS berdasarkan umur di Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa:
Jumlah kasus AIDS tertinggi terjadi pada kelompok umur 30-39 tahun dengan total 9.197 kasus dari tahun 2010-2014. Kelompok umur 20-29 tahun menempati urutan kedua dengan total 8.479 kasus. Kelompok umur 40-49 tahun menempati urutan ketiga dengan total 3.968 kasus. Dengan kata lain, jumlah kasus
Similar to HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tangga (19)
4. 6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
7000
Grafik Perbandingan Jumlah IRT dengan PSK yang Terkena
sd
2005
HIV/AIDS
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 *2014 total
ibu rumah tangga
penjaja sex
5. 1. Kurangnya keterbukaan di
antara pasangan suami istri
2. Banyak suami yang tidak
menyadari perilakunya berisiko
tertular HIV
3. Keyakinan di masyarakat yang
menempatkan istri sebagai sub-ordinat
dari suami
dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH
6. 1. Tertular dari suami yang
positif AIDS, tanpa
mengetahuinya kemudian
menikah dan
menularkannya secara
tidak sengaja.
2. Perilaku IRT yang memang
berisiko terjangkit AIDS
Profesor Samsuridjal Djauzi
7. • Ketimpangan gender yang
membuat perempuan sulit
mengontrol perilaku
pasangannya.
• Dibanding pekerja seks, IRT juga
dianggap lebih rentan terhadap
penularan HIV karena minim
perlindungan
8. • Setia kepada pasangan
• Melakukan hubungan seks yang
aman dengan memakai kondom
• Tidak melakukan hubungan seks
berisiko serta menjuhi narkoba
yang menggunakan jarum suntik
bersama.
• Menawarkan tes IMS dan HIV
kepada ibu hamil serta
pemberian ARV melalui program
pencegahan dari ibu ke anak.
9. Tidak salah memang jika ibu rumah tangga
menduduki peringkat pertama dalam penderita AIDS
dengan kasus 6515, jauh lebih tinggi jika dibandingkan PSK
yang berjumlah 2048 kasus terhitung dari tahun 1987 hingga
Juni 2014
Hal ini disebabkan banyak factor, yaitu pengetahuan
yang rendah tentang penularan HIV/AIDS pada ibu rumah
tangga, minimnya perlindungan bagi ibu rumah tangga yang
tidak bisa memaksa suaminya untuk menggunakan kondom,
dan yang menjadi factor utama adalah perilaku suami yang
“sering jajan” dan menularkan pada istrinya.
Sebenarnya hal ini bisa di cegah dengan setia pada
pasangan dan melakukan hubungan seks yang aman dengan
memakai kondom