Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
HAND OUT REDOKS kelas xi semester 2.docx
1. Hand Out Redoks 1
Cara menentukan Bilangan Oksidasi,
Oksidator, dan Reduktor dalam
Reaksi Reduksi Oksidasi
KIMIA SMA KELAS X
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2023
2. Hand Out Redoks 2
3.9.1 Menentukan bilangan oksidasi dari Suatu unsur
3.9.2 Menentukan reduktor dari suatu reaks kimia berdasarkan
analisis perubahan bilangan oksidasi Unsur
3.9.3 Menentukan oksidator dari suatu reaksi kimia berdasarkan
analisis perubahanbilangan oksidasi unsur
Indikator
Pencapaian
kompetensi
3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi
menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur
Kompetensi
Dasar
Petunjuk Penggunaan
1. Peserta didik harus membaca Hand Out ini dengan seksama
2. Gunakan Hand Out ini saat diskusi kelompok
3. Jika ada pertanyaan atau hal yang tidak dimengerti mintalah bantuan guru
Untuk menjelaskannya
3. Hand Out Redoks 3
A. Aturan Penentuan Biloks
Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron
suatu atom yang dilepaskan atau diterima atom dalam senyawa, dimana
senyawa tersebut terbentuk melalui ikatan ionik. Tanda (+) dan (-) pada
biloks ditulis sebelum angkanya misalnya +2, sedangkan pada muatan ditulis
sesudah angkanya, misalnya 2+. Untuk menentukan bilangan oksidasi suatu
atom, anda harus memahami ketentuan dasar bilangan oksidasi (biloks).
Berikut ini ketetntuan dasar bilangan oksidasi.
Tabel aturan Bilangan Oksidasi
No Bilangan Oksidasi Contoh
1. unsur bebas ( atom atau molekul unsur) = 0 H2 , N2 , O2 , P4 , S8 , Na,
Mg, Fe, Al.
2. Atom hidrogen dalam senyawa = +1 HCl, NH3 , H2 SO4
Atom hidrogen dalam hidrida logam = -1 NaH dan CaH2
3. Atom oksigen dalam senyawanya = –2 CO2, MgO2, K2CrO4
Atom oksigen dalam peroksida = -1 H2 O2 , Na2 O2 , BaO2
Atom oksigen = +2 F2O
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
● Oksidasi adalah peristiwa pengikatan
oksigen.
● Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen.
● Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi
atau zat yang mengoksidasi zat lain.
● Reduktor adalah zat yang mengalami
oksidasi atau zat yang mereduksi zat lain.
Bilangan oksidasi
4. Hand Out Redoks 4
Atom oksigen dalam superoksida = -
1
2
KO2
4. ion monoatomik sama dengan muatannya Na+ = +1, Mg2+ = +2,
Al3+ = +3, Cl– = –1,
S2– = –2.
5. Atom logam dalam senyawa biloks = positif
(+)
● golongan IA = +1
● golongan II A = +2
KCl, KMnO4 , KHSO4 ,
KClO4
CaSO4 , CaHCO3 , CaCl2
6. Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa
netral = 0
Bilangan oksidasi SO2
Jumlah bilangan
2O = 2 x (–2) = –4
Bilangan oksidasi
S = +4
Jumlah bilangan
oksidasi SO2 = (+4) + (–
4) = 0
7. Jumlah total biloks atom-atom dalam ion
poliatom sama dengan muatannya
Cr2O72-= -2
8. Fluorin dalam semua senyawa = -1
(unsur yang sangan elektronegatif
F2O, Na3AlF6, BrF6
9. Klor, brom, dan iod = -1 kecuali bergabung
dengan unsur yang lebih elektronegatif
KlO3, KI, HClO, Cl2O
Beberapa unsur logam dalam senyawa yang mempunyai beberapa
bilangan oksidasi.
Contoh : Mn dalam berbagai senyawanya
Senyawa MnSO2 MnO2 KMnO4 K2MnO4
Bilangan oksidasi +2 +4 +6 +7
Bilangan oksidasi unsur nonlogam seperti klor dan nitrogen dapat
berharga negative atau positif tergantung unsur-unsur yang terikat dalam
senyawannya.
Senyawa klorin HCl HClO HClO2 ClO2 HClO3 HClO4
Bilangan oksidasi klor -1 +1 +3 +4 +5 +7
Senyawa nitrogen NH3 N2O NO NO2- NO2 NO3-
Bilangan oksidasi
nitrogen
-3 +1 +2 +3 +4 +5
5. Hand Out Redoks 5
Beberapa unsur transisi dalam senyawanya dengan variasi bilangan oksidasi
Unsur Bilangan Oksidasi
Cr +2 dan +3
Fe +2 dan +3
Co +2 dan +3
Pt +2 dan +4
Pb +2 dan +4
Sn +2 dan +4
Hg +1 dan +2
Cu +1 dan +2
Au +1 dan +3
Berdasarkan aturan tersebut di atas, bilangan oksidasi setiap atom
dalam senyawanya dapat dihitung. Selanjutnya, terjadi perubahan bilangan
oksidasi dalam suatu reaksi juga dapat ditentukan. Perubahan bilangan
oksidasi dapat digunakan untuk menentukan reaksi reduksi oksidasi
meskipun dalam zat yang kompleks. Apabila dalam suatu reaksi tidak terjadi
perubahan bilangan oksidasi, berarti bukan reaksi reduksi oksidasi.
Perubahan bilangan oksidasi suatu zat dapat diketahui apabila bilangan
oksidasi setiap zat pada reaktan dan produk telah ditentukan. Jika bilangan
oksidasi pada reaktan dan produk berbeda, berarti terjadi perubahan
bilangan oksidasi.
Contoh soal : Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam NaClO3
a. Bilangan oksidasi Cl dalam BaCl2
Bilangan oksidasi BaCl2 = 0
(1 x BO Ba) + (2 x BO Cl) = 0
(1 x 2) + (2 x BO Cl) = 0
2 + 2 BO Cl = 0
2BO Cl = -2
BO Cl = -1
b. Bilangan oksidasi Cl dalam NaClO3
Bilangan oksidasi NaClO3 = 0
(1 x BO Na) + (1 x BO Cl) + (3 x BO O) = 0
(1 x 1) + BO Cl + (3 x (-2) = 0
1+ BO Cl – 6 = 0
BO Cl = +5
6. Hand Out Redoks 6
B. Penggunaan Bilangan Oksidasi Pada Reaksi Redoks
Seperti yang telah dijelaskan diawal bahwa reaksi reduksi
terjadi pada atom yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan
disebut oksidator. Sebaliknya, reaksi oksidasi terjadi pada atom yang
mengalami kenaikan bilangan oksidasi dan disebut reduktor. Dalam
suatu reaksi reduksi oksidasi, reduktor dan oksidator selalu berada di
sebelah kiri (reaktan) tanda panah. Senyawa atau unsur yang berada
di sebelah kanan (produk) merupakan hasil oksidasi dan hasil
reduksi.
Contoh :
NaI + 3HOCl NaIO3 + 3HCl
-1 +1 +5 -1
Oksidasi
Reduksi
Reduktor : NaI Hasil Oksidasi = NaIO3
Oksidator : HOCl Hasil Reduksi = HCl
Apabila reduktor dan oksidator dalam suatu reaksi reduksi
oksidasi merupakan unsur yang sama, disebut reaksi autoredoks
(reaksi disproporsionasi)
Contoh :
Cl2 (g) + 2NaOH (aq) NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O
(l)
0 -1 +1
Oksidasi
Reduksi
Oksidator = reduktor = Cl2
Namun jika hasil reduksi dan hasil oksidasinya sama, disebut
reaksi koproporsionasi. Reaksi ini merupakan kebalikan reaksi
autoredoks.
2H2S + SO2 3S (aq) + 2H2O
-2 +4 0
Reduksi
7. Hand Out Redoks 7
oksidasi Hasil oksidasi = hasil reduksi
= S
Petunjuk khusus : untuk soal nomor 1 sampai 5, berilah tanda silang (X) pada
abjad jawaban yang paling benar pada soal
1. Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada
ion….
A. CrO4- D. Cr2O72-
B. Fe(CN)63- E. SbO4
C. MnO4-
2. Dalam senyawa manakah mangan memiliki bilangan oksidasi
tertinggi?
A. MnO2 D. K2MnO4
B. MnO E. KMnO4
C. Mn2O3
3. Bilangan oksidasi nitrogen dalam HNO3 adalah . . . .
A. –5 D. +3
B. –3 E. +5
C. 0
4. Dalam persamaan reaksi: Zn (s) + NiCl2 (aq) ZnCl2 (aq) + Ni
(s) , bilangan
oksidasi Zn berubah dari . . . .
A. 0 menjadi –2 D. +2 menjadi 0
B. 0 menjadi +2 E. –2 menjadi +2
C. –2 menjadi 0
5. Pada reaksi: 3 Cu + 8 HNO3 3 Cu(NO3)2 + 4 H2O + 2 NO,
yang bertindak sebagai pereduksi adalah . . . .
A. Cu D. H2O
B. HNO3 E. NO
Latihan Soal
8. Hand Out Redoks 8
C. Cu(NO3)2
Daftar Pustaka
Harnanto, A., Ruminten. 2009. Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta
:
Pusat Perbukuan.
Poppy K. Devi Hasmiati Syahrul Siti Kalsum Masmiani. 2009. Kimia 1:
Kelas X SMA dan MA. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Purba, Michael., 2004. Kimia SMA 2000 A1-3B. Jakarta: Erlangga.
Tim penyusun Kimia. 1992. Redoks dan Elektrokimia. Bandung: Pakar
Raya.