Cerita ini menceritakan tentang perjalanan hidup Karyn yang semula pendiam dan kehilangan semangat hidup akibat penyakitnya, hingga bertemu dengan Juno yang memberinya inspirasi untuk melihat masa depan dengan lebih positif. Sayangnya, Juno meninggal dalam kecelakaan saat menyelamatkan temannya, membuat Karyn kembali kehilangan semangat. Namun surat terakhir dari Juno membangkitkan semangat Karyn untuk ter

1. Future is Ours
“Masa depan”, adalah sebuah kata yang terlalu menyilaukan bagi
Karyn, siswi SMU yang pendiam dan senang menyendiri. Penyakit yang
dideritanya membuatnya menjadi kehilangan semangat hidup dan mimpi
tentang “masa depan”.
Kpd. Karyn
Aku terus-menerus memandangi dirimu
Sebisa mungkin aku ingin memandang dirimu dalam masa
depanku...
Kutunggu kau di pinggir pantai sepulang sekolah hari ini.
Sepucuk surat yang diterima Karyn saat membuka tas sekolahnya
untuk mengambil buku pelajarannya. Surat tersebut membuatnya kaget
dan sangat penasaran dengan pengirimnya.
Sepulang sekolah, Karyn segera pergi ke pinggir pantai, seperti
yang dikatakan surat tersebut. Sesampainya di pantai, ia merenung
sejenak melihat keindahan pantai yang ada di depan matanya.
Gara-gara sakit, aku jadi tinggal kelas..
Sekarang malah dapat panggilan “kakak” dari teman
kelas sendiri.. bahkan, aku pun jadi tidak bisa bermain
basket yang sangat kusukai..bagi aku yang tidak punya
impian apapun ini.. “masa depan” itu..
hanyalah....

2. Belum sempat menyelesaikan lamunannya, seseorang telah datang
menghampirinya.
“ Karyn ?” sahut cowok yang menghampirinya.
“ Wah, aku tidak percaya ! ternyata kamu benar-benar datang !”
sambungnya lagi.
“ Kamu siapa ?” jawab Karyn.
“ Ah ! maaf, maaf ! harusnya aku memperkenalkan diri dulu !
Aku Juno Matsuyama, murid baru di kelas X2 disekolah yang
sama
denganmu, cita-citaku menjadi peselancar nasional !” sahut
cowok yang kerap dipanggil Juno itu memperkenalkan dirinya.
“hihi..” tawa Karyn melihat tingkah lucu cowok yang baru diajak
kenalan itu.
Setelah cukup lama berbincang-bincang mengenai diri masing-
masing, Juno akhirnya menyampaikan maksud utamanya menyuruh
Karyn ke tempat itu.
“ Ryn, kamu mau tidak jadi pacar aku ? sebenarnya dari awal
kumelihatmu, aku sudah tertarik denganmu. Apalagi setelah aku
mendapatkan informasi bahwa kamu sebenarnya mempunyai
penyakit parah, aku semakin ingin dekat denganmu. Aku ingin
menjadi orang yang bisa merawat dan menjagamu selalu. Dan
menjadi orang yang dapat memberikanmu inspirasi untuk
hidupmu. Meski baru kenal sebentar, aku semakin ingin akrab
denganmu.” Ungkap Juno kepada Karyn, cewek yang selama ini
menjadi idaman hatinya.

3. Karyn terpengangah mendengar ungkapan Juno kepada dirinya.
Namun sayangnya..
“ Juno, aku tahu kamu cowok yang baik, lucu, dan juga hebat, tapi
maaf, aku tidak bisa berpacaran ! baik itu denganmu maupun
dengan cowok lainnya. Aku tidak ingin berpacaran dulu. Belum
saatnya bagiku untuk pacaran. Sekali lagi, maaf, Juno !” balas
Karyn dengan nada suara yang lembut dan bisa diterima oleh Juno.
“ hmm.. baiklah ! kalau begitu, kita berteman akrab saja, yah ?
hmm.. aku akan menunggu hingga suatu saat nanti, aku bisa
mendapatkanmu !” kata Juno meyakinkan Karyn.
“ baiklah.. ! kita berteman sekarang !” karyn.
Seiring waktu berlalu, mereka semakin akrab. Sekarang, Karyn
lebih sering mengunjungi Juno saat berada dipantai untuk latihan
berselancar. Bahkan, Karyn sudah mulai mulai merasa berdebar-debar
saat berada disamping Juno.” Apakah ini cinta ??” sahut Karyn dalam
hatinya. “aaah.. bukan ! pasti hanya ilusiku !” bentaknya pada
perasaannya sendiri.
Suatu hari, saat Karyn mengunjungi Juno di tempat latihan
biasanya, ia melihat Juno sedang asyik bicara dengan cewek lain.
Bahkan, melebihi keakraban Karyn dengan Juno. Padahal, saat itu untuk
pertama kalinya Karyn membawakan Juno bekal makan siang. Entah
kenapa, hati Karyn seperti sedang dilanda cemburu. Ia bingung,
sekaligus kesal sendiri dengan dirinya.
Tak lama kemudian, Juno menyadari akan kehadiran Karyn, ia pun
segera menghampiri Karyn. Namun, cewek yang bersama Juno itu juga
ikut. Cewek tadi melihat bekal yang dibawa Karyn untuk Juno. Juno pun

4. pamit sebentar pada Karyn setelah berbicara sebentar karena dipanggil
oleh Pembina selancarnya.
“ hmm.. itu pasti untuk Juno ! iya kan ?? dia memang baik pada
semua orang. Pantas saja banyak cewek yang mendekatinya !”
sahut cewek tadi dengan maksud menyindir.
“siapa bilang ? ini untukku sendiri, kok !” jawab Karyn kesal.
Karyn pulang kerumah dengan hati kesal dan sempat marah pada
Juno untuk waktu sehari. Namun, dengan kesungguhan hati Juno dan
kepandaiannya menenangkan hati Karyn, akhirnya ia dimaafkan oleh
Karyn.
Hari-hari demi hari berlalu, keakraban mereka pun sudah menjadi
hal yang tak lazim lagi bagi seluruh siswa di sekolahnya. Bahkan, orang
tua mereka pun sudah saling kenal. Karyn, yang dulunya adalah orang
yang pendiam dan tidak punya semangat hidup, kini akhrinya ia sudah
berubah, berkat kehadiran Juno didalam hidupnya, yang menjadi
inspirasi untuk “masa depan” nya.
“ Karyn, kamu tahu tidak, apa yang menjadi keinginan terbesarku
selama ini ?” Tanya Juno saat mereka sedang bersantai menikmati
angin sejuk di pinggir pantai.
“ Tentu aku tahu, kamu ingin menjadi peselancar nasional yang
paling terkenal diseluruh dunia ! iya, kan?” jawab Karyn sambil
duduk menemani Juno yang sedang istirahat dari latihan
selancarnya.
“ hmm.. memang benar. Tapi, aku masih punya keinginan terbesar
lagi daripada itu. Kamu mau tahu ?” Tanya Juno lagi.
“ mmm...” sahut Karyn sambil menganggukkan kepala.

5. “aku... beberapa bulan lagi, akan menaklukkan seluruh
pertandingan dalam negeri ini, kemudian tinggal di Amerika. Yah..
tentunya nanti istriku adalah Karyn. Tinggal disana dengan
bahagia ! itulah keinginanku selama ini !” ungkap Juno, membuat
Karyn kaget seketika.
“ hmm.. kuharap kamu dapat mencapainya !” jawab Karyn,
membuat Juno semakin bersemangat untuk mengejar Karyn.
Telah lama, Juno memendam perasaannya itu kepada Karyn.
Namun, ia tetap bersabar menunggu Karyn. Ia yakin, suatu saat nanti,
Karyn akan membalas perasaannya itu dengan rasa yang sama
sepertinya.
Sepulang dari pantai, penyakit Karyn kambuh lagi. Hal itu
membuat hati Juno menjadi tidak tenang. Setiap hari, Juno mengirimkan
SMS kepada Karyn untuk mengingatkannya minum obat.
Pesan : Karyn, jangan lupa minum obat, yah ! biar cepat
sembuh.. dan Juno bisa melihat senyum Karyn lagi. 
salam rindu, Juno 
pengirim : Juno*
Pesan : Ingat yah, Karyn ! Setiap kapsul obatmu, berisikan
masa depan Karyn, kan? Jadi, jangan disia-siakan setiap
kapsul “masa depan” Karyn, yah !! 
pengirim : Juno*
Dengan adanya SMS tersebut, Karyn semakin tegar dan semangat
dalam menghadapi hidupnya. Ia tidak lagi takut dengan penyakit yang
diidapnya selama ini.

6. Akhirnya, untuk sesaat, penyakit Karyn tidak kambuh lagi.
Ia sangat senang dan langsung saja pergi mengunjungi Juno ditempat
latihannya. Akhirnya, mereka berdua bertemu kembali. Sangking
senangnya, Juno berjanji akan membawa Karyn ketempat pertandingan
nya minggu depan, agar Karyn dapat melihat kemenangan yang diraih
Juno dalam pertandingan tersebut dan membuatnya bangga.
Namun.. keesokan harinya..
“triring.. triring.. triring..” handhphone Karyn berdering.
“maaf, aku Kevin, teman Juno. Karyn.. cepat datang kesini !!
Juno... dia..” seru seseorang dibalik telepon tersebut.
Seketika itu juga Karyn beranjak dari tempat tidurnya. Tanpa
memperhatikan apapun, tanpa menghiraukan teguran ibunya, ia
langsung berlari kencang menuju ke pantai..
Hey, Juno... di dalam mimpiku hari ini.. lagi-lagi kamu
mengatakan hal yang bodoh itu.. “tinggal di Amerika bersama
istri tercinta, Karyn. Dan hidup bahagia disana.. aku fikir..
mimpi yang seperti itu pun, bagus juga.. rasanya aku akan
menerimamu dalam kehidupanku..
Tapi, Juno.. kalau kamu tidak ada, mimpi itu tidak akan
terlihat, bukan? masa depan seperti itu.. tidak akan pernah
kelihatan olehku lagi...

7. “Juno...... !!!!!!!!!! Juno...!!!!!!!!!!!!” teriak Karyn sambil
menangis kencang.
Dirinya tak terkendali lagi setelah melihat sang sahabat sekaligus
pujaan hatinya tercinta didepan mata tergeletak tak bernyawa. Sungguh
sangat sedih hati Karyn tak dapat diukirkan oleh kata-kata. Siapa
sangka.. pertemuannya kemarin dengan Juno adalah pertemuan terakhir
bagi mereka. Belum sempat ia mengatakan bahwa ia juga merasakan hal
yang sama dengan Juno, Juno sudah terlanjur pergi untuk selama-
lamanya.
Juno meninggal dunia saat sedang menyelamatkan seorang
temannya yang tenggelam dipantai saat sedang latihan berselancar.
Kejadian itu merupakan kejadian yang diluar dugaan, sebab, tidak
disangka seorang temannya itu terjatuh dari papan selancarnya dan ikat
kakinya terlepas, sehingga ia dapat mudah tenggelam, ditambah lagi
ombak pantai yang sangat besar. Tak seorangpun yang berani menembus
ombak tersebut.
Namun, Juno memberanikan dirinya untuk menyelamatkan
temannya itu. Hingga pada akhirnya, malah dia yang tak dapat menahan
ombak lagi setelah menyelamatkan temannya tersebut. Akhirnya, ia
meninggal pada kejadian na’as tersebut.
Kejadian ini, akan diingat untuk selama-lamanya oleh rekan-rekan
Juno, dan orang-orang disekitar Juno sebagai suatu jasa yang sangat
berharga. Terlebih lagi oleh Karyn, yang akan terus mengingat
pengorbanan itu, meski ia harus kehilangan orang yang sangat berharga
dihidupnya. Bahkan, sangat,sangat,sangat berharga.
Sebulan telah berlalu, kondisi Karyn makin hari makin memburuk.
Ia tidak pernah lagi memperdulikan dirinya. Ia tidak lagi meminum
obatnya, seperti saat Juno masih hidup. Sekarang, ia benar-benar tidak
punya semangat hidup lagi.

8. Hingga pada suatu hari..
“Karyn.. !” panggil seseorang diluar jendelanya.
“Juno..??” angan Karyn.
“ Karyn.. ini aku, Yuki. Ada titipan nih, dari ayahnya Juno.
Katanya surat “masa depan” buat kamu dari Juno !”
Ternyata.. surat itu adalah .. tiket menuju Tokyo. Tempat dimana
seminggu yang akan datang pertandingan Juno akan dilaksanakan. Dan
tiket itu adalah khusus diberikan untuk Karyn, orang yang sangat Juno
harapkan kedatangannya. Juga selembar kertas lucu yang bertuliskan
“You Can If You Think You Can, Karyn” 
Sungguh, hal itu membuat Karyn sadar, akan kasih sayang tulus
dari Juno. Dan itu membuktikan, bahwa Juno benar-benar ingin
membuat Karyn lebih bersemangat menghadapi hidupnya. Maka dari
itu, Karyn tidak ingin mengecewakan Juno. Ia berjanji akan semangat
dalam menghadapi hidupnya.
Kamu membawa kembali “masa depan”ku yang telah hilang,
Juno..
Mengenai basket, Karyn akhirnya memutuskan untuk tidak
menyerah. Walaupun hanya sekedar menjadi seorang manajer.
Walaupun tubuhnya masih belum memungkinkan, tapi.. keinginannya
untuk mencapai mimpi di “masa depan” itu, takkan kalah oleh siapa pun
juga.
Hei, Juno.. aku yang sekarang ini, apa sudah seperti
dirimu yang waktu itu ?.. terlihat berkilau bersama
..“masa depan”..
***Selesai***