SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
filsafat pancasila

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan



                                Dosen Pengampu
                          Drs. Noor Chozin Agham, M.A.




                                         Oleh
Eko Galih Apriyanto
                                 NIM : 1255201289



                    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
                            FAKULTAS TEKNIK
                  UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2012
KATA PENGANTAR




Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limphan
karunia dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
shalawat serta salam semoga tercurah pada nabi Muhammad SAW, kepada
para Sahabatnya, keluarga, serta kepada kita selaku umatnya.Amin



Makalahberjudul’’Filsafat Pancasila” ini saya buat untuk memenuhi tugas
yang diberikan dan semoga selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini
dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan saya
khususnya.



Kritik dan saran saya harapkan dalam upaya perbaikan saya dalam
membuat makalah. Karena saya sadari pembuatan makalah ini sarat akan
kekurangan.




                                             Tangerang 30 Desember 2012
DAFTAR ISI


        Kata Pengantar .1.
        Daftar Isi.2.


        BAB 1 PENDAHULUAN.3.
  1.1 latar belakang.3.
  1.2 tujuan.3.

  BAB 2 PEMBAHASAN.4.
1.1.1     konsep filsafat.4.
   A.    pengertian.4.
   B.    fungsi filsafat.5.
   C.    guna filsafat.5.
1.1.2    pancasila sebagai system filsafat.7.
1.1.3    pancasila sebagai ideology dan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.8.
   A.    defenisi ideology.8.
   B.    fungsi dan peranan pancasila.9.
1.1.4     makna nilai-nilai pancasila.10.
        BAB 3 PENUTUP.12.
  A. kesimpulan.12.
  B. saran.12.
    DAFTAR PUSTAKA.13.
BAB 1

                                               PENDAHULUAN



      1.1 Latar balakang

              Dalam mempelajari filsafat Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu kita pelajari yaitu
         Pancasila dan Filsafat memplajari Pancasila melalui pendekatan sejarah supaya akan dapat
         mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu di tanah air kita Indonesia
         peristiwa – peristiwa yang kami maksudkan adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila.

             Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri karena
         itu dalam tulisan ini kami mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia merdeka yang
         kemidian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa
         Indonesia melawan kolonialisme tersebut kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan
         kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tanatangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu
         dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai peranan penting.

      1.2 Tujuan
             Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
      1.    Mahasiswa memahami konsep filsafat
      2.    Mahasiswa memahami pancasila sebagai sistem filsafat
      3.    Mahasiswa memahami pancasila sebagai ideologi dan dasar kehidupan berbangsa dan
          bernegara
      4.    Mahasiswa memahami makna nilai-nilai pancasila

         BAB ll

                                                PEMBAHASAN

1.1.1 Konsep filsafat
    A. Pengertian

                 Beberapa pengertian filsafat dapat dilihat di bawah ini :
 1.      Secara etimologis, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri
         dari kata Philein artinya cinta dan Sophia artinya kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta
         kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-
         sungguh.Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat
         berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
2.      Secara terminologis, pengertian filsafat telah dikemukakan oleh para ahli sebagai:
         a.     Pengetahuan segala yang ada (Plato);
b.       Penjelasan rasional dari segala yang ada; penjaga terhadap realitas yang terakhir (James K.
         Feibleman);
c.       Usaha untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan (Harold H. Titus);
         d.     Teori tentang perbincangan kritis (John Passmore);
e.       Sistem kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipersoalkan secara radikal, sistematik dan
         universal (Sidi Gazalba);
f.       Refleksi menyeluruh tentang segala sesuatu yang disusun secara sistematis, diuji secara kritis
         demi hakikat kebenarannya yang terdalam serta demi makna kehidupan manusia di tengah-
         tengah alam semesta (Damardjati Supadjar).
             Berdasarkan uraian mengenai pengertian filsafat di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa
         filsafat adalah alat untuk mencapai atau mencari kebenaran sejati.Namun perlu diingat bahwa
         tidak selamanya filsafat digunakan untuk mencapai kebenaran.




      B. Fungsi filsafat

                  Pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan menyebabkan munculnya disiplin ilmu yang
         semakin spesifik (lebih khusus).Berbagai ilmu spesifik tersebut bermunculan di muka bumi yang
         perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.Spesialisasi yang terjadi sedemikian rupa
         sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan semakin kompleks.Hubungan-
         hubungan tersebut ada yang masih dekat, tetapi ada pula yang telah jauh.Bahkan ada yang
         seolah-olah tidak mempunyai hubungan.Ketika ilmu-ilmu pengetahuan tersebut terus berusaha
         memperdalam dirinya, maka pada kedalaman tertentu akhirnya sampai juga pada
         filsafat.Sehubungan dengan keadaan tersebut di atas, filsafat dapat berfungsi sebagai sistem
         interdisipliner.Filsafat dapat berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah
         kompleks tersebut.Filsafat dapat berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai disiplin ilmu
         pengetahuan.
C. Guna filsafat

               Dengan memperhatikan uraian penjelasan dari fungsi filsafat di atas, filsafat mempunyai
        kegunaan sebagai berikut:
     1. Melatih diri untuk berfikir kritis dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut secara
        sistematik.
     2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir dan bersifat sempit dan
        tertutup.
     3. Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian dan memutuskan atau mengambil kesimpulan
        mengenai suatu hal secara mendalam dan komprehensif.
     4. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.
        5. Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleran dan tenggang rasa.
     6. Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan pribadinya maupun dalam
        hubungan dengan orang lain.
     7. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun hubungan dengan orang lain
        alam sekitar dan Tuhan Yang Maha Esa


                  Filsafat juga memiliki beberapa sifat dasar, yaitu mempunyai tingkat keumuman yang
        tinggi, tidak faktawi (mendasarkan pada fakta-fakta yang ada), berkaitan dengan makna,
        berkaitan dengan nilai, dan implikatif (memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru, jawaban yang
        diperoleh tidak pernah memuaskan sehingga muncullah pertanyaan baru). Metode dalam filsafat
        ada empat macam, yaitu:
1.      Metode Analisis, yaitu melakukan perincian terhadap istilah-istilah atau pertanyaan-pertanyaan
        ke dalam bagian-bagiannya, agar dapat menangkap makna yang dikandungnya.
2.      Metode Sintesis, yaitu melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk
        menyusun suatu pandangan dunia.
3.      Metode Analitiko Sintesis, yaitu penggabungan antara metode sintesis dan analisis dengan
        melakukan perincian terhadap istilah atau pernyataan, kemudian mengumpulkan kembali suatu
        istilah atau pengetahuan itu untuk menyusun suatu rumusan umum.
4.      Metode Dialog Sokrates, yang merupakan dialog antara dua pendirian yang berbeda.
1.1.2  Pancasila sebagai sistem filsafat
               Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara
      deduktif dan induktif.
    Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya
      secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
    Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya,
      dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
             Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang
      dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
      bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
             Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
      kesatuan organis.Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan
      bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu
      pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan
      sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki
             Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang berbeda dengan
      sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme,
      komunisme dan sebagainya.
        Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
   1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain,
      apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan
      Pancasila.
   2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai
      berikut:
       Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
       Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5;
       Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5;
       Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5;
       Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
             Inti sila-sila Pancasila meliputi:
    Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
    Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
    Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
    Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
    Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
           Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran
      Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada
      umumnya.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan
aksiologi.Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
    Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas landasan Ontologis Pancasila, Epistemologis
Pancasila dan Aksiologis Pancasila.



1.1.3   Pancasila sebagai ideologi dan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara

A.Defenisi ideology

        Definisi ideologi dapat dilakukan melalui pendekatan bahasa (etimologis) dan
istilah.Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu eidos dan logos. Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu).Maka secara
etimologis ideologi adalah berbicara tentang gagasan, atau ilmu yang mempelajari tentang
gagasan.Gagasan yang dimaksud di sini adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan
atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara di
mana mereka berada.
Secara istilah, ideologi memiliki beragam makna.Dalam beberapa kamus atau referensi, dapat
terlihat bahwa definisi ideologi ada beberapa macam.Keanekaragaman definisi ini sangat
dipengaruhi oleh latar belakang keahlian dan fungsi lembaga yang memberi definisi tersebut.


Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara
1.Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar.
2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan manusia.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan
bertindak.
4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan yang mampu
menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta memolakan
tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

Secara singkat dapat disimpuklan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Nasional berfungsi sebagai
tujuan atau cita-cita dari bangsa Indonesia serta sebagai sarana pemersatu bangsa.Makna
Ideologi Pancasila yaitu sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa
Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
B. Fungsi dan peranan pancasila

         Keberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dari perpecahan.Dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila menjadi
nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya dan etnis dari Sabang sampai Merauke. Dari
kenyataan inilah maka fungsi dan peranan Pancasila meliputi:
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
c. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia
f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia
g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
h. Pancasila sebagai moral pembangunan
i. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
1.1.4 Makna nilai-nilai pancasila
a. Nilai Ketuhanan
        Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antarumat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
        Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
        Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..
d. Nilai Kerakyatan
        Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan.
e. Nilai Keadilan
        Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan
Makmur secara lahiriah atauun batiniah.
        Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif.Karena sifatnya abstrak dan
normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan.Agar dapat bersifat operasional
dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental.Contoh nilai
instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai.Artinya, dengan
bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai
instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.



                                            BAB lll

                                          PENUTUP
A.       Kesimpulan
        Setelah kami berusaha untuk menguraikan pembahasan mengenai filsafat pancasila, kami
dapat menyimpulkan bahwa nsur – unsur Pancasila memang telah di miliki dan di jalankan oleh
bangsa Indonesia sejak dahulu.Oleh karena bukti – bukti sejarah sangat beraneka ragam
wujudnya maka perlu diadakan analisa yang seksama.Karena bukti – bukti sejarah sebagian ada
yang berupa symbol maka diperlukan analisa yang teliti dan tekun berbagai bahan – bahan bukti
itu dapat diabstaksikan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil – hasil yang memadai. Melalui
cara – cara tersebut hasilnya dapat bersifat kritik dan tentu saja ada kemungkinan yang bersifat
spekulatif. Demikian pula adaunsur – unsur yang di suatu daerah lebih menonjol dari daerah lain
misalnya tampak pada perjuangan bangsa Indonesia dengan peralatan yang sederhana serta
tampak pada bangunan dan tulisan dan perbuatan yang ada
Contoh – contoh yang saya tulis diatas, merupakan sebagian bukti atas perjuangan bangsa
Indonesia sebagai sejarah bukti – bukti atas peninggalan zaman dahulu misalnya arti dari tiap –
tiap bangunan isi dan dan setiap buku tulisan serta lukisan makna dari pembuatan yang ada
dengan mengemukakan contoh – contoh ini saya mengharapkan dapat menimbulkan rangsangan
untuk elakukan penelitian yang seksama terutama dalam rangka mempelajari filsafat Pancasila
dalam tulisan ini setidak – tidaknya saya dapat menyatakan bahwa unsur – unsur Pancasila
berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan bukan jiplakan dari luar. Unsur – unsur itu telah ada
sebelum tanggal 17 Agustus 1945, bahkan sebelum datangnya kaum penjajah dan pernah
   berfungsi secara sempurna.

   B.      Saran
          Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam
   pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan –
   kekurangan baik dari bentuk maupun isinya
   - kami menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca
   mempelajari tentang filsafat Pancasila
   - Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan




                                      DAFTAR PUSTAKA


1. Achmad Notosoetarjo 1962, Kepribadian Revolusi Bangsa Indonesia
2. Notonagoro, Pnacasila Dasar Filsafat Negara RI I.II.III
3. K.Wantjik Saleh 1978, Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta PT. Gramedia
4. Soediman Kartohadiprojo 1970, Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, Bandung Alumni
5. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2105602-makna-pancasila-sebagai-dasar-
   negara/

More Related Content

What's hot

Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikandonawidiya
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifR. Herawati Suryanegara
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Slide seminar proposal skripsi
Slide seminar proposal skripsiSlide seminar proposal skripsi
Slide seminar proposal skripsiSari Azhariyah
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitianPerbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitianWarman Tateuteu
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuAdy Setiawan
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Metode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatifMetode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatifsiti nursaripah
 
Tugas pkn bab 7 Penegakan Hukum Berkeadilan
Tugas pkn bab 7 Penegakan Hukum BerkeadilanTugas pkn bab 7 Penegakan Hukum Berkeadilan
Tugas pkn bab 7 Penegakan Hukum Berkeadilandiarwildan96
 
Pemrosesan Informasi dalam Belajar
Pemrosesan Informasi dalam BelajarPemrosesan Informasi dalam Belajar
Pemrosesan Informasi dalam BelajarLutfi Koto
 

What's hot (20)

Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikan
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Slide seminar proposal skripsi
Slide seminar proposal skripsiSlide seminar proposal skripsi
Slide seminar proposal skripsi
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitianPerbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Metode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatifMetode kualitatif dan kuantitatif
Metode kualitatif dan kuantitatif
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
Tugas pkn bab 7 Penegakan Hukum Berkeadilan
Tugas pkn bab 7 Penegakan Hukum BerkeadilanTugas pkn bab 7 Penegakan Hukum Berkeadilan
Tugas pkn bab 7 Penegakan Hukum Berkeadilan
 
Pemrosesan Informasi dalam Belajar
Pemrosesan Informasi dalam BelajarPemrosesan Informasi dalam Belajar
Pemrosesan Informasi dalam Belajar
 
Sidang skripsi ppt asli
Sidang skripsi ppt asliSidang skripsi ppt asli
Sidang skripsi ppt asli
 

Similar to Filsafat pancasila

kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tikkelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik02_WandaOcta
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMuhammadIlhamCahyadi
 
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.pptMateri 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.pptRasyAlam
 
Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaAdrian Ekstrada
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatDea_tita
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatpancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatuin suska riau
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxLisdaPuspaawaliaj1
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Msdinyrusdiananda
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 

Similar to Filsafat pancasila (20)

Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tikkelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
 
Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.pptMateri 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
 
Filsafat Pancasila.pdf
Filsafat Pancasila.pdfFilsafat Pancasila.pdf
Filsafat Pancasila.pdf
 
Filsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docxFilsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docx
 
Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasila
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatpancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Filsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docxFilsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docx
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 

Filsafat pancasila

  • 1. filsafat pancasila MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengampu Drs. Noor Chozin Agham, M.A. Oleh Eko Galih Apriyanto NIM : 1255201289 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limphan karunia dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurah pada nabi Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta kepada kita selaku umatnya.Amin Makalahberjudul’’Filsafat Pancasila” ini saya buat untuk memenuhi tugas yang diberikan dan semoga selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan saya khususnya. Kritik dan saran saya harapkan dalam upaya perbaikan saya dalam membuat makalah. Karena saya sadari pembuatan makalah ini sarat akan kekurangan. Tangerang 30 Desember 2012
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar .1. Daftar Isi.2. BAB 1 PENDAHULUAN.3. 1.1 latar belakang.3. 1.2 tujuan.3. BAB 2 PEMBAHASAN.4. 1.1.1 konsep filsafat.4. A. pengertian.4. B. fungsi filsafat.5. C. guna filsafat.5. 1.1.2 pancasila sebagai system filsafat.7. 1.1.3 pancasila sebagai ideology dan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.8. A. defenisi ideology.8. B. fungsi dan peranan pancasila.9. 1.1.4 makna nilai-nilai pancasila.10. BAB 3 PENUTUP.12. A. kesimpulan.12. B. saran.12. DAFTAR PUSTAKA.13.
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar balakang Dalam mempelajari filsafat Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu kita pelajari yaitu Pancasila dan Filsafat memplajari Pancasila melalui pendekatan sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu di tanah air kita Indonesia peristiwa – peristiwa yang kami maksudkan adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila. Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri karena itu dalam tulisan ini kami mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia merdeka yang kemidian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tersebut kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tanatangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai peranan penting. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Mahasiswa memahami konsep filsafat 2. Mahasiswa memahami pancasila sebagai sistem filsafat 3. Mahasiswa memahami pancasila sebagai ideologi dan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara 4. Mahasiswa memahami makna nilai-nilai pancasila BAB ll PEMBAHASAN 1.1.1 Konsep filsafat A. Pengertian Beberapa pengertian filsafat dapat dilihat di bawah ini : 1. Secara etimologis, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata Philein artinya cinta dan Sophia artinya kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh- sungguh.Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
  • 5. 2. Secara terminologis, pengertian filsafat telah dikemukakan oleh para ahli sebagai: a. Pengetahuan segala yang ada (Plato); b. Penjelasan rasional dari segala yang ada; penjaga terhadap realitas yang terakhir (James K. Feibleman); c. Usaha untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan (Harold H. Titus); d. Teori tentang perbincangan kritis (John Passmore); e. Sistem kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipersoalkan secara radikal, sistematik dan universal (Sidi Gazalba); f. Refleksi menyeluruh tentang segala sesuatu yang disusun secara sistematis, diuji secara kritis demi hakikat kebenarannya yang terdalam serta demi makna kehidupan manusia di tengah- tengah alam semesta (Damardjati Supadjar). Berdasarkan uraian mengenai pengertian filsafat di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa filsafat adalah alat untuk mencapai atau mencari kebenaran sejati.Namun perlu diingat bahwa tidak selamanya filsafat digunakan untuk mencapai kebenaran. B. Fungsi filsafat Pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan menyebabkan munculnya disiplin ilmu yang semakin spesifik (lebih khusus).Berbagai ilmu spesifik tersebut bermunculan di muka bumi yang perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.Spesialisasi yang terjadi sedemikian rupa sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan semakin kompleks.Hubungan- hubungan tersebut ada yang masih dekat, tetapi ada pula yang telah jauh.Bahkan ada yang seolah-olah tidak mempunyai hubungan.Ketika ilmu-ilmu pengetahuan tersebut terus berusaha memperdalam dirinya, maka pada kedalaman tertentu akhirnya sampai juga pada filsafat.Sehubungan dengan keadaan tersebut di atas, filsafat dapat berfungsi sebagai sistem interdisipliner.Filsafat dapat berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah kompleks tersebut.Filsafat dapat berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
  • 6. C. Guna filsafat Dengan memperhatikan uraian penjelasan dari fungsi filsafat di atas, filsafat mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1. Melatih diri untuk berfikir kritis dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut secara sistematik. 2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir dan bersifat sempit dan tertutup. 3. Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian dan memutuskan atau mengambil kesimpulan mengenai suatu hal secara mendalam dan komprehensif. 4. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem. 5. Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleran dan tenggang rasa. 6. Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan pribadinya maupun dalam hubungan dengan orang lain. 7. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun hubungan dengan orang lain alam sekitar dan Tuhan Yang Maha Esa Filsafat juga memiliki beberapa sifat dasar, yaitu mempunyai tingkat keumuman yang tinggi, tidak faktawi (mendasarkan pada fakta-fakta yang ada), berkaitan dengan makna, berkaitan dengan nilai, dan implikatif (memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru, jawaban yang diperoleh tidak pernah memuaskan sehingga muncullah pertanyaan baru). Metode dalam filsafat ada empat macam, yaitu: 1. Metode Analisis, yaitu melakukan perincian terhadap istilah-istilah atau pertanyaan-pertanyaan ke dalam bagian-bagiannya, agar dapat menangkap makna yang dikandungnya. 2. Metode Sintesis, yaitu melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. 3. Metode Analitiko Sintesis, yaitu penggabungan antara metode sintesis dan analisis dengan melakukan perincian terhadap istilah atau pernyataan, kemudian mengumpulkan kembali suatu istilah atau pengetahuan itu untuk menyusun suatu rumusan umum. 4. Metode Dialog Sokrates, yang merupakan dialog antara dua pendirian yang berbeda.
  • 7. 1.1.2 Pancasila sebagai sistem filsafat Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.  Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.  Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis.Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya. Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain: 1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila. 2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut: Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5; Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5; Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5; Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5; Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4. Inti sila-sila Pancasila meliputi:  Tuhan, yaitu sebagai kausa prima  Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial  Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri  Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong  Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya. Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya.
  • 8. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan aksiologi.Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan. Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas landasan Ontologis Pancasila, Epistemologis Pancasila dan Aksiologis Pancasila. 1.1.3 Pancasila sebagai ideologi dan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara A.Defenisi ideology Definisi ideologi dapat dilakukan melalui pendekatan bahasa (etimologis) dan istilah.Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos. Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu).Maka secara etimologis ideologi adalah berbicara tentang gagasan, atau ilmu yang mempelajari tentang gagasan.Gagasan yang dimaksud di sini adalah gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah negara di mana mereka berada. Secara istilah, ideologi memiliki beragam makna.Dalam beberapa kamus atau referensi, dapat terlihat bahwa definisi ideologi ada beberapa macam.Keanekaragaman definisi ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang keahlian dan fungsi lembaga yang memberi definisi tersebut. Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara 1.Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar. 2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. 3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. 4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. 5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya. Secara singkat dapat disimpuklan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Nasional berfungsi sebagai tujuan atau cita-cita dari bangsa Indonesia serta sebagai sarana pemersatu bangsa.Makna Ideologi Pancasila yaitu sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • 9. B. Fungsi dan peranan pancasila Keberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan.Dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya dan etnis dari Sabang sampai Merauke. Dari kenyataan inilah maka fungsi dan peranan Pancasila meliputi: a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia c. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia h. Pancasila sebagai moral pembangunan i. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila 1.1.4 Makna nilai-nilai pancasila a. Nilai Ketuhanan Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama. b. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. c. Nilai Persatuan Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..
  • 10. d. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. e. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif.Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan.Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental.Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai.Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia. BAB lll PENUTUP A. Kesimpulan Setelah kami berusaha untuk menguraikan pembahasan mengenai filsafat pancasila, kami dapat menyimpulkan bahwa nsur – unsur Pancasila memang telah di miliki dan di jalankan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.Oleh karena bukti – bukti sejarah sangat beraneka ragam wujudnya maka perlu diadakan analisa yang seksama.Karena bukti – bukti sejarah sebagian ada yang berupa symbol maka diperlukan analisa yang teliti dan tekun berbagai bahan – bahan bukti itu dapat diabstaksikan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil – hasil yang memadai. Melalui cara – cara tersebut hasilnya dapat bersifat kritik dan tentu saja ada kemungkinan yang bersifat spekulatif. Demikian pula adaunsur – unsur yang di suatu daerah lebih menonjol dari daerah lain misalnya tampak pada perjuangan bangsa Indonesia dengan peralatan yang sederhana serta tampak pada bangunan dan tulisan dan perbuatan yang ada Contoh – contoh yang saya tulis diatas, merupakan sebagian bukti atas perjuangan bangsa Indonesia sebagai sejarah bukti – bukti atas peninggalan zaman dahulu misalnya arti dari tiap – tiap bangunan isi dan dan setiap buku tulisan serta lukisan makna dari pembuatan yang ada dengan mengemukakan contoh – contoh ini saya mengharapkan dapat menimbulkan rangsangan untuk elakukan penelitian yang seksama terutama dalam rangka mempelajari filsafat Pancasila dalam tulisan ini setidak – tidaknya saya dapat menyatakan bahwa unsur – unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan bukan jiplakan dari luar. Unsur – unsur itu telah ada
  • 11. sebelum tanggal 17 Agustus 1945, bahkan sebelum datangnya kaum penjajah dan pernah berfungsi secara sempurna. B. Saran Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari bentuk maupun isinya - kami menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang filsafat Pancasila - Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan DAFTAR PUSTAKA 1. Achmad Notosoetarjo 1962, Kepribadian Revolusi Bangsa Indonesia 2. Notonagoro, Pnacasila Dasar Filsafat Negara RI I.II.III 3. K.Wantjik Saleh 1978, Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta PT. Gramedia 4. Soediman Kartohadiprojo 1970, Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, Bandung Alumni 5. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2105602-makna-pancasila-sebagai-dasar- negara/