Puisi ini menceritakan tentang perasaan rindu dan cinta pengarang kepada seseorang yang semakin jauh. Meskipun begitu, pengarang percaya bahwa jika mereka memang ditakdirkan bersama, Tuhan akan menyatukan mereka kembali suatu hari nanti.
1. Engkau semakin jauh
Mungkin dulu,
Kau hampir selalu ada di pandanganku
Bukan karena kita sering bertemu
Namun karena hatiku selalu ingin mengingatmu
Merinduimu
Dan menjadikanmu satu-satunya
Tapi, adilkah jika ku harus merasakannya sendirian?
Rasanya, kau semakin jauh dari sosok itu
Sekarang apa,
Apa lagi yang bisa membuatku kembali takluk padamu?
Seperti dulu…
Dimana masih dapat ku lihat cahaya cinta yang melimpah di matamu
Dimana kau sungguh-sungguh tak bisa menyembunyikan rasa bahagia saat
bertemu denganku
Kini, semua terasa biasa-biasa saja
Sedikit demi sedikit semuanya mulai memudar
terurai oleh ketidakpedulian
sebagai pejuang cinta,
rasanya ingin sekali mencarimu
mempertanyakan rasa ini di depan semua orang
agar semua tau bahwa aku juga ingin bersamamu
2. tapi sebagai perempuan,
aku akan lebih banyak diam
dan hanya mampu berungkap kata di atas sebuah layar putih
karena aku percaya,
Tuhan akan bertindak
Apabila kau memang pilihan-Nya untuk menemaniku
Membantuku untuk meluruskan hatiku dengan penuh cinta kasih
Membimbingku untuk menjadi wanita yang sempurna di hadapan-Nya
Aku percaya dengan hatiku
Karena hati kita akan begitu dekat
Jika kau benar-benar pemilik tulang rusuk ini
Jika memang aku diciptakan dari sebagian dirimu
Maka, tak ada sebilah kecilpun dari hatiku yang tak ku isi dengan cinta untuk
terus mencintaimu.