SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Duta Kondom Ratu GWL
GWL KAWANUA SULUT
Tiara Vanessa Quiin, adalah sarjana teknik yang dikenal sebagai
Ratu GWL Kawanua 2010. Tiara adalah sosok yang tidak asing
lagi di komunitas GWL Kawanua Sulawesi Utara. Sederet prestasi
yang diraihnya menjadikan Tiara inspirasi bagi teman-temannya,
khususnya waria. Tentu semuanya itu tidak diperoleh dengan cara
yang mudah. “Perlu kerja keras dan loyalitas terhadap
organisasi,” kata Cris Roy, Ketua GWL Kawanua.
Terpilihnya Tiara sebagai Ratu GWL KAWANUA tak lepas dari
bakat seni seperti di bidang tari dan public speaking yang
dimilikinya. Berkat kelebihan dan bakat tersebut, Tiara selalu
percaya diri. Pada pertengahan 2010, Tiara mendapatkan
informasi mengenai Pemilihan Pangeran dan Ratu (PPR) GWL
Kawanua. Tanpa ragu-ragu, ia pun mendaftarkan diri untuk
mengikuti pemilihan tersebut.
GWL Kawanua yang menjadi panitia penyelenggara PPR, berdiri
pada 16 November 2009. Peresmiannya dihadiri oleh perwakilan
komunitas dari Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara dan dihadiri
juga oleh perwakilan GWL-INA. Lewat pembentukan GWL
Kawanua Sulut terpilihlah Pengurus inti yaitu Cris Roy Lengkong
(Ketua), Feybi (wkl ketua), Samuel Rompas (Sekretaris) dan
Indra (Bendahara). “Setahun setelah terbentuk, GWL Kawanua
langsung mengadakan PPR GWL Kawanua Sulut 2010 untuk
pertama kalinya,” ujar Cris
Sejak kegiatan ini dilaksanakan,
berbagai respon positif datang dari
teman-teman komunitas gay, waria dan
LSL. Terbukti dari tahun ke tahun PPR
mengalami peningkatan baik dari
kuantitas maupun kualitas peserta,
materi seleksi dan sebagainya. Pada
tahun ke-3 pelaksanaan PPR 2012
diikuti oleh 54 peserta, lalu terpilih 16
finalis waria (Ratu) dan 8 finalis gay/lsl
(Pangeran). Padahal, setahun
sebeumnya hanya 27 peserta yang
mendaftarkan diri.
Proses PPR GWL Kawanua yang diikuti oleh Tiara, dilaksanakan
selama 3 hari dalam bentuk karantina di hotel. Hari pertama diisi
dengan materi yang diberikan oleh perwakilan KPA propinsi
tentang HIV-AIDS, IMS, Kondom, layanan kesehatan serta
pemahaman tentang Stigma dan Diskriminasi di kalangan
komunitas GWL. Selanjutnya diteruskan dengan materi
pengetahuan umum dan tentu saja materi tentang kecantikan
yang sering ditekuni oleh kebanyakan teman-teman anggota
komunitas. Semua materi ini disampaikan oleh para sponsor.
Hari ke-2 di isi dengan pertunjukan bakat
yang di laksanakan di Manado Trade
Center. Sambutan positif dari masyarakat
Sulawesi Utara didapat setelah mereka
menyaksikan berbagai kelebihan dari para
peserta PPR yang menampilkan berbagai
bakat mereka. Sore harinya dilanjutkan
dengan test wawancara untuk menguji
kemampuan peserta sekaligus untuk
proses penjurian.
Hari ke-3 adalah acara puncak yang
ditunggu-tunggu. Acara ini dibuka secara
langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara
Sinyo Harry Sarundayang. Hal ini merupakan suatu kebanggaan
tersendiri bagi komunitas GWL, karena lewat acara ini kami sudah
mendapatkan tempat di mata pemerintahan Sulawesi Utara.
Sekitar 400 orang dari komunitas GWL dan para undangan hadir
untuk menyaksikan final PPR ini. Persaingan di atas panggung
yang begitu ketat membuat para juri kesulitan menentukan para
pemenang. Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya Tiara
Vanessa Quiin dinobatkan sebagai Ratu GWL Kawanua,
mendampingi Davin Laluyan yang dinobatkan sebagai Pangeran
GWL Kawanua.
Menurut Tiara dan Davin menjadi Ratu dan
Pangeran GWL Kawanua bukanlah hal yang
mudah, karena mereka otomatis
menyandang gelar lain yaitu sebagai Duta
HIV-AIDS propinsi Sulawesi Utara yang
bertugas menyampaikan informasi yang
tepat tentang HIV-AIDS, IMS, Kondom dan
layanan kesehatan. Dalam program
penanggulangan HIV-AIDS banyak teman-
teman komunitas GWL mulai sadar akan
kesehatan. “Ini merupakan tantangan bagi
saya,” ujar Tiara.
Lewat kegiatan PPR ini GWL Kawanua memberikan
pemberdayaan dan manfaat yang cukup besar untuk pemegang
gelar dan finalis PPR GWL Kawanua. Bentuk pemberdayaan yang
diberikan adalah kesempatan mengikuti Pelatihan Pendidik
Sebaya Penanggulangan HIV-AIDS, Petugas Lapangan (PL) dan
berbagai pelatihan lainnya. Baik di tingkat daerah maupun
nasional. Pelatihan yang diberikan bukan hanya di bidang
HIV/AIDS saja namun juga di bidang lainnya, seperti pelatihan
psikososial tentang konsep pengenalan diri.
Setelah mengikuti berbagai pelatihan ini, komunitas GWL
semakin terbuka terhadap orientasi sexnya, sexualitas dan
identitas gender mereka. “Selain itu mereka juga semakin
paham tentang hukum, terutama yang terkait Hak Asasi Manusia
(HAM),” kata Cris
Sebagai pangeraan dan ratu, Tiara dan Davin selama satu tahun
bertugas untuk memberikan penyuluhan tentang HIV-AIDS
mewakili kelompok GWL Kawanua. Penyuluhan ini merupakan
kegiatan utama organisasi ini. Selain kepada kelompok gay,
waria dan lsl , organisasi ini juga memberikan penyuluhan
kepada masyarakat umum. “Kegiatan penyuluhan kami lakukan
setiap hari”, ujar Tiara, Koordinator petugas penyuluhan.
Pertemuan dengan dinas–dinas
pemerintah seperti Dinas Sosial dan
Dinas Kesehatan, bahkan juga dengan
Dinas Pariwisata merupakan kegiatan
lain yang dilakukan oleh GWL
Kawanua untuk keperluan advokasi.
GWL Kawanua mengadakan berbagai
pertemuan advokasi ini untuk
memudahkan kerjasama antara
organisasi masyarakat dengan instansi
pemerintah.
Cris mengatakan, selain menjalin
hubungan dengan instansi
pemerintah, GWL Kawanua juga melakukan advokasi dan
penyuluhan kepada teman-teman komunitas GWL. Tujuannya
adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
HIV/AIDS, IMS, penggunaan kondom, HAM dan perubahan
perilaku. Sejauh ini advokasi yang dilakukan kepada komunitas
GWL telah mengalami keberhasilan. Buktinya, ada kesadaran
teman-teman untuk memeriksakan kesehatan mereka sendiri
lewat Voluntary Conseling and Testing (VCT) yang menunjukkan
bahwa mereka sudah paham akan penanggulangan dan
pencegahan infeksi HIV maupun IMS. “Dengan demikian,
mereka yang beresiko akan mampu melindungi diri dan
pasangannya,” katanya.
Tiara dan Davin mengemban tanggung jawab yang sangat besar
sebagai pemegang gelar. Karena GWL Kawanua akan bertindak
tegas apabila pangeran dan ratu tidak menjalankan tugas yang
telah di tetapkan oleh pengurus selama masa tugas mereka.
Apabila mereka tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan
baik, maka pengurus berhak untuk mencabut gelar tersebut.
Hal tersebut menunjukkan bahwa PPR bukanlah sekedar kontes
kecantikan dan ketampanan saja, tetapi ada misi sosial yang
harus dilaksanakan. Inilah salah satu alasan mengapa PPR
menjadi ajang yang diakui eksistensinya baik oleh komunitas
GWL setempat, pemerintah daerah maupun oleh masyarakat
Sulawesi Utara. “Keberhasilan penyelenggaraan Pemilihan
Pangeran dan Ratu GWL Kawanua Sulut ini telah diakui secara
luas di Sulawesi Utara,” kata Rhey ketua panitia PPR 2012.
Selain pemilihan pangeran dan ratu,
sejumlah program lain juga
dijalankan oleh GWL Kawanua.
Misalnya, GWL Kawanua membangun
jejaring dengan Komisi
Penanggulangan Aids (KPA)
Propinsi dan KPA Kota yang berada
di tiga Kabupaten/kota (Manado,
Bitung, Tomohon) di Sulawesi Utara
untuk program penanggulangan HIV-
AIDS.
GWL Kawanua juga terlibat aktif
dalam kegiatan yang dilaksanakan
oleh GWL-INA sejak 2009. Melalui jaringan GWL nasional ini,
GWL Kawanua akhirnya mulai ikut serta dalam berbagai
kegiatan yang diselenggarakan oleh Insular South East Asian
Nation (ISEAN) – HIVOS Program. ISEAN-HIVOS Program
menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas organisasi berbasis komunitas khususnya
komunitas gay, waria dan lsl.
Pelatihan peningkatan kapasitas yang pertama kali diikuti oleh
GWL Kawanua adalah pelatihan mobilisasi CBO, yang dirasakan
berdampak positif terhadap perkembangan dan struktur
organisasi GWL Kawanua. Tiara, sebagai Ratu GWL Kawanua,
juga mengikuti pelatihan tersebut. Menurut Tiara, pelatihan itu
tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, namun juga bagi dirinya
pribadi.
Selepas mengikuti beberapa pelatihan yang diadakan oleh ISEAN
– HIVOS dan GWLmuda, Pada akhir 2012, Tiara akhirnya
menjadi penggagas berdirinya GWLmuda Kawanua. Sebuah
kelompok GWL yang fokus kepada waria dan LSL remaja di
Sulawesi Utara. Gagasan ini disambut baik oleh pengurus GWL
Kawanua dan komunitas GWL yang ada di Sulawesi Utara.
GWLmuda Kawanua ini diharapkan menjadi wadah bagi waria
dan LSL remaja yang kelak akan menjadi penerus GWL Kawanua
yang berdedikasi, bertanggung jawab dan berwawasan luas.
***
Kontak:
gwlkawanua@gmail.com

More Related Content

Similar to Duta Kondom Ratu GWL

Renewing Our Commitment
Renewing Our Commitment Renewing Our Commitment
Renewing Our Commitment Gonzilla Sach
 
Surya Epaper 16 September 2013
Surya Epaper 16 September 2013Surya Epaper 16 September 2013
Surya Epaper 16 September 2013Portal Surya
 
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publishdaniel kaligis
 
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptx
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptxMateri 7 Kegiatan SAPA-2.pptx
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptxssuserc0a131
 
proposal-maulid.doc
proposal-maulid.docproposal-maulid.doc
proposal-maulid.docIsrawati13
 
Laporan kegiatan jrky triwulan VIII
Laporan kegiatan jrky triwulan VIIILaporan kegiatan jrky triwulan VIII
Laporan kegiatan jrky triwulan VIIIMardi Yono
 
Journey To karampuang Island
Journey To karampuang IslandJourney To karampuang Island
Journey To karampuang IslandMuh Saleh
 
01 praktek cerdas di lombok utara
01 praktek cerdas di lombok utara01 praktek cerdas di lombok utara
01 praktek cerdas di lombok utaradaniel kaligis
 
Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__
Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__
Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__Yayasan Senyum Kita
 
Laporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagohLaporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagohnurfatinafeeqa
 

Similar to Duta Kondom Ratu GWL (18)

Renewing Our Commitment
Renewing Our Commitment Renewing Our Commitment
Renewing Our Commitment
 
Surya Epaper 16 September 2013
Surya Epaper 16 September 2013Surya Epaper 16 September 2013
Surya Epaper 16 September 2013
 
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
 
Fkmi GIS 1 2016 event organizer
Fkmi   GIS 1 2016 event organizerFkmi   GIS 1 2016 event organizer
Fkmi GIS 1 2016 event organizer
 
b.pptx
b.pptxb.pptx
b.pptx
 
4.pptx
4.pptx4.pptx
4.pptx
 
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptx
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptxMateri 7 Kegiatan SAPA-2.pptx
Materi 7 Kegiatan SAPA-2.pptx
 
2.pptx
2.pptx2.pptx
2.pptx
 
proposal-maulid.doc
proposal-maulid.docproposal-maulid.doc
proposal-maulid.doc
 
proposal-maulid.doc
proposal-maulid.docproposal-maulid.doc
proposal-maulid.doc
 
Laporan kegiatan jrky triwulan VIII
Laporan kegiatan jrky triwulan VIIILaporan kegiatan jrky triwulan VIII
Laporan kegiatan jrky triwulan VIII
 
Laporan kendiri
Laporan kendiriLaporan kendiri
Laporan kendiri
 
Journey To karampuang Island
Journey To karampuang IslandJourney To karampuang Island
Journey To karampuang Island
 
01 praktek cerdas di lombok utara
01 praktek cerdas di lombok utara01 praktek cerdas di lombok utara
01 praktek cerdas di lombok utara
 
Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__
Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__
Annual Report Yayasan Senyum Kita 2023__
 
Laporan projek(mimi)
Laporan projek(mimi)Laporan projek(mimi)
Laporan projek(mimi)
 
Laporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagohLaporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagoh
 
Sejarah pikma
Sejarah pikmaSejarah pikma
Sejarah pikma
 

Duta Kondom Ratu GWL

  • 1. Duta Kondom Ratu GWL GWL KAWANUA SULUT Tiara Vanessa Quiin, adalah sarjana teknik yang dikenal sebagai Ratu GWL Kawanua 2010. Tiara adalah sosok yang tidak asing lagi di komunitas GWL Kawanua Sulawesi Utara. Sederet prestasi yang diraihnya menjadikan Tiara inspirasi bagi teman-temannya, khususnya waria. Tentu semuanya itu tidak diperoleh dengan cara yang mudah. “Perlu kerja keras dan loyalitas terhadap organisasi,” kata Cris Roy, Ketua GWL Kawanua. Terpilihnya Tiara sebagai Ratu GWL KAWANUA tak lepas dari bakat seni seperti di bidang tari dan public speaking yang dimilikinya. Berkat kelebihan dan bakat tersebut, Tiara selalu percaya diri. Pada pertengahan 2010, Tiara mendapatkan informasi mengenai Pemilihan Pangeran dan Ratu (PPR) GWL Kawanua. Tanpa ragu-ragu, ia pun mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan tersebut. GWL Kawanua yang menjadi panitia penyelenggara PPR, berdiri pada 16 November 2009. Peresmiannya dihadiri oleh perwakilan
  • 2. komunitas dari Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara dan dihadiri juga oleh perwakilan GWL-INA. Lewat pembentukan GWL Kawanua Sulut terpilihlah Pengurus inti yaitu Cris Roy Lengkong (Ketua), Feybi (wkl ketua), Samuel Rompas (Sekretaris) dan Indra (Bendahara). “Setahun setelah terbentuk, GWL Kawanua langsung mengadakan PPR GWL Kawanua Sulut 2010 untuk pertama kalinya,” ujar Cris Sejak kegiatan ini dilaksanakan, berbagai respon positif datang dari teman-teman komunitas gay, waria dan LSL. Terbukti dari tahun ke tahun PPR mengalami peningkatan baik dari kuantitas maupun kualitas peserta, materi seleksi dan sebagainya. Pada tahun ke-3 pelaksanaan PPR 2012 diikuti oleh 54 peserta, lalu terpilih 16 finalis waria (Ratu) dan 8 finalis gay/lsl (Pangeran). Padahal, setahun sebeumnya hanya 27 peserta yang mendaftarkan diri. Proses PPR GWL Kawanua yang diikuti oleh Tiara, dilaksanakan selama 3 hari dalam bentuk karantina di hotel. Hari pertama diisi dengan materi yang diberikan oleh perwakilan KPA propinsi tentang HIV-AIDS, IMS, Kondom, layanan kesehatan serta pemahaman tentang Stigma dan Diskriminasi di kalangan komunitas GWL. Selanjutnya diteruskan dengan materi pengetahuan umum dan tentu saja materi tentang kecantikan yang sering ditekuni oleh kebanyakan teman-teman anggota komunitas. Semua materi ini disampaikan oleh para sponsor. Hari ke-2 di isi dengan pertunjukan bakat yang di laksanakan di Manado Trade Center. Sambutan positif dari masyarakat Sulawesi Utara didapat setelah mereka menyaksikan berbagai kelebihan dari para peserta PPR yang menampilkan berbagai bakat mereka. Sore harinya dilanjutkan dengan test wawancara untuk menguji kemampuan peserta sekaligus untuk proses penjurian. Hari ke-3 adalah acara puncak yang ditunggu-tunggu. Acara ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundayang. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi komunitas GWL, karena lewat acara ini kami sudah
  • 3. mendapatkan tempat di mata pemerintahan Sulawesi Utara. Sekitar 400 orang dari komunitas GWL dan para undangan hadir untuk menyaksikan final PPR ini. Persaingan di atas panggung yang begitu ketat membuat para juri kesulitan menentukan para pemenang. Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya Tiara Vanessa Quiin dinobatkan sebagai Ratu GWL Kawanua, mendampingi Davin Laluyan yang dinobatkan sebagai Pangeran GWL Kawanua. Menurut Tiara dan Davin menjadi Ratu dan Pangeran GWL Kawanua bukanlah hal yang mudah, karena mereka otomatis menyandang gelar lain yaitu sebagai Duta HIV-AIDS propinsi Sulawesi Utara yang bertugas menyampaikan informasi yang tepat tentang HIV-AIDS, IMS, Kondom dan layanan kesehatan. Dalam program penanggulangan HIV-AIDS banyak teman- teman komunitas GWL mulai sadar akan kesehatan. “Ini merupakan tantangan bagi saya,” ujar Tiara. Lewat kegiatan PPR ini GWL Kawanua memberikan pemberdayaan dan manfaat yang cukup besar untuk pemegang gelar dan finalis PPR GWL Kawanua. Bentuk pemberdayaan yang diberikan adalah kesempatan mengikuti Pelatihan Pendidik Sebaya Penanggulangan HIV-AIDS, Petugas Lapangan (PL) dan berbagai pelatihan lainnya. Baik di tingkat daerah maupun nasional. Pelatihan yang diberikan bukan hanya di bidang HIV/AIDS saja namun juga di bidang lainnya, seperti pelatihan psikososial tentang konsep pengenalan diri. Setelah mengikuti berbagai pelatihan ini, komunitas GWL semakin terbuka terhadap orientasi sexnya, sexualitas dan identitas gender mereka. “Selain itu mereka juga semakin paham tentang hukum, terutama yang terkait Hak Asasi Manusia (HAM),” kata Cris Sebagai pangeraan dan ratu, Tiara dan Davin selama satu tahun bertugas untuk memberikan penyuluhan tentang HIV-AIDS mewakili kelompok GWL Kawanua. Penyuluhan ini merupakan kegiatan utama organisasi ini. Selain kepada kelompok gay, waria dan lsl , organisasi ini juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum. “Kegiatan penyuluhan kami lakukan setiap hari”, ujar Tiara, Koordinator petugas penyuluhan.
  • 4. Pertemuan dengan dinas–dinas pemerintah seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, bahkan juga dengan Dinas Pariwisata merupakan kegiatan lain yang dilakukan oleh GWL Kawanua untuk keperluan advokasi. GWL Kawanua mengadakan berbagai pertemuan advokasi ini untuk memudahkan kerjasama antara organisasi masyarakat dengan instansi pemerintah. Cris mengatakan, selain menjalin hubungan dengan instansi pemerintah, GWL Kawanua juga melakukan advokasi dan penyuluhan kepada teman-teman komunitas GWL. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang HIV/AIDS, IMS, penggunaan kondom, HAM dan perubahan perilaku. Sejauh ini advokasi yang dilakukan kepada komunitas GWL telah mengalami keberhasilan. Buktinya, ada kesadaran teman-teman untuk memeriksakan kesehatan mereka sendiri lewat Voluntary Conseling and Testing (VCT) yang menunjukkan bahwa mereka sudah paham akan penanggulangan dan pencegahan infeksi HIV maupun IMS. “Dengan demikian, mereka yang beresiko akan mampu melindungi diri dan pasangannya,” katanya. Tiara dan Davin mengemban tanggung jawab yang sangat besar sebagai pemegang gelar. Karena GWL Kawanua akan bertindak tegas apabila pangeran dan ratu tidak menjalankan tugas yang telah di tetapkan oleh pengurus selama masa tugas mereka. Apabila mereka tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, maka pengurus berhak untuk mencabut gelar tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa PPR bukanlah sekedar kontes kecantikan dan ketampanan saja, tetapi ada misi sosial yang harus dilaksanakan. Inilah salah satu alasan mengapa PPR menjadi ajang yang diakui eksistensinya baik oleh komunitas GWL setempat, pemerintah daerah maupun oleh masyarakat Sulawesi Utara. “Keberhasilan penyelenggaraan Pemilihan Pangeran dan Ratu GWL Kawanua Sulut ini telah diakui secara luas di Sulawesi Utara,” kata Rhey ketua panitia PPR 2012.
  • 5. Selain pemilihan pangeran dan ratu, sejumlah program lain juga dijalankan oleh GWL Kawanua. Misalnya, GWL Kawanua membangun jejaring dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Propinsi dan KPA Kota yang berada di tiga Kabupaten/kota (Manado, Bitung, Tomohon) di Sulawesi Utara untuk program penanggulangan HIV- AIDS. GWL Kawanua juga terlibat aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh GWL-INA sejak 2009. Melalui jaringan GWL nasional ini, GWL Kawanua akhirnya mulai ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Insular South East Asian Nation (ISEAN) – HIVOS Program. ISEAN-HIVOS Program menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas organisasi berbasis komunitas khususnya komunitas gay, waria dan lsl. Pelatihan peningkatan kapasitas yang pertama kali diikuti oleh GWL Kawanua adalah pelatihan mobilisasi CBO, yang dirasakan berdampak positif terhadap perkembangan dan struktur organisasi GWL Kawanua. Tiara, sebagai Ratu GWL Kawanua, juga mengikuti pelatihan tersebut. Menurut Tiara, pelatihan itu tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, namun juga bagi dirinya pribadi. Selepas mengikuti beberapa pelatihan yang diadakan oleh ISEAN – HIVOS dan GWLmuda, Pada akhir 2012, Tiara akhirnya menjadi penggagas berdirinya GWLmuda Kawanua. Sebuah kelompok GWL yang fokus kepada waria dan LSL remaja di Sulawesi Utara. Gagasan ini disambut baik oleh pengurus GWL Kawanua dan komunitas GWL yang ada di Sulawesi Utara. GWLmuda Kawanua ini diharapkan menjadi wadah bagi waria dan LSL remaja yang kelak akan menjadi penerus GWL Kawanua yang berdedikasi, bertanggung jawab dan berwawasan luas. *** Kontak: gwlkawanua@gmail.com