SlideShare a Scribd company logo
CP, ATP dan TP
IHT MEI 2022
Apa Pengertian CP?
Bagaimana Kaitan antara Capaian Pembelajaran (CP)
dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan
Pembelajaran(TP).
Apa Definisi dan komponen dari ATP dan TP
.
Bagai mana Proses mendesainA
TP
.
Sekilas tentang Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh
peserta didikdiakhirfase untuk suatu mata pelajaran.
Capaian Pembelajaran terdiri dari 6 fase (A-F) yang meliputi seluruh jenjang
pendidikandasar dan menengah
(A=1-2 B=3-4 C=5-6 SD, D=7-9 SMP, E=10 F=11-12 SMA/SMK).
Satu fase berjarak 2-3 tahun untuk memberikan kesempatan belajar
yang lebih fleksibel danmendalam.
Bagaimana menggunakan CP dalam merancang
kegiatan pembelajaran di kelas ?
Berkolaborasi dengan guru1fase.
Menurunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran dengan tingkat kesulitan
materi yang berjenjangsehingga membetuk satu alur
.
Mengembangkan TP yang sudah mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, beserta materi/konteninti.
Merangkai tujuan-tujuan pembelajaran dalam satu alur dengan
mempertimbangkan jenjang kedalaman materi, jenjang cakupan, dan jenjang
kesulitannya.
KEPMENDIKBUDRISTEK NOMOR 56/M/2022
TENTANG
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN
PEMBELAJARAN
KEP BSKAP MENDIKBUDRISTEK
NOMOR 008/H/KR/2022
TENTANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
PADA KURIKULUM MERDEKA
MengurutkanTujuan Pembelajaran
Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan dalam mengurutkan
tujuan pembelajaran:
Pengurutan Konkret
→Abstrak
Dari konten yang konkret dan berwujud ke konten
yang lebih abstrak dan simbolis.
Contoh : Memulai pengajaran dengan menjelaskan
tentang benda geometris (konkret) sebelum
mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).
Pengurutan
Deduktif
Dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik.
Contoh : Mengajarkan tentang peta secara umum
terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang peta-
peta tematik.
Pengurutan
dari Mudah →Sulit
Dari konten paling mudah ke konten paling sulit.
Contoh : Mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
MengurutkanTujuan Pembelajaran
Pengurutan
Hierarki
Mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah
sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh: Murid perlu belajar tentang penjumlahan sebelum
mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan
Prosedural
Mengajarkan tahap pertamadari sebuah prosedur kemudian
membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh : Dalam mengajarkanprosedur titrasi asam-basa, ada
beberapatahap prosedur yang harus dilalui, seperti menyiapkan
larutan,indikator
asam-basa, memasang alat titran, melakukan titrasi, dan mengolah
data.
Scaffolding Meningkatkan kemampuan murid sekaligus mengurangi bantuan
secara bertahap.
Contoh : Dalam mengajarkanberenang, guru perlu menunjukkan cara
mengapung, dan ketika murid mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan berkurang secara
bertahap sampai murid dapat berenangsendiri.
Model Blok
pembelajaran dikelola
dalam bentuk blok-blok
waktu dengan berbagai
macam pengelompokkan.
PENGATURAN WAKTU BELAJAR
2
Model Kolaborasi
Konsep-konsep dan
keterampilan tertentu dari mata
pelajaran diajarkan secara
kolaboratif (team teaching) .
Model Reguler
Setiap pembelajaran
dilakukan terpisah
antara satu mapel
dengan mapel lainnya.
contoh:
• Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-
masing satuan pendidikan.
• Pengaturan cara penghantaran (per mata pelajaran, tematik
integratif, unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi sekolah
dalam mengelola waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya.
Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga dikombinasikan.
Misalnya dengan menggunakan sistem terintegrasi dan blocking secara
bersamaan atau mengkombinasikan ketiga model
Model Blok Model Kolaborasi Model Reguler
Kelebihan ●memberikan waktu yang
cukup bagi peserta didik
untuk mempelajari materi
secara mendalam
●waktu pembelajaran menjadi
lebih banyak dan hal
tersebut memungkinkan
peserta didik belajar hingga
tuntas
●dengan blok waktu yang
lebih panjang, guru
memiliki lebih banyak
waktu untuk
menyelesaikan rencana
pelajaran dan untuk
memeriksa dan
mengevaluasi pembelajaran
●dengan blok waktu yang
lebih lama memungkinkan
untuk studi yang mendalam,
seperti mengerjakan proyek
/ penelitian individu /
kelompok, kolaborasi antar
peserta didik dan guru.
●Peserta didik belajar
suatu konsep secara
komprehensif dan
kontekstual karena
keterampilan,
pengetahuan dan
sikap diintegrasikan
untuk mencapai suatu
penguasaan
kompetensi tertentu
●Guru-guru terkondisikan
untuk berkolaborasi
secara intensif karena
perlu memilih
kompetensi/konten yang
selaras dengan
pemahaman yang dituju
●Lebih efisien karena guru
bisa memilah konsep
yang perlu dieksplorasi
secara lebih mendalam
dan konten yang
memerlukan waktu lebih
sedikit
memudahkan
dalam
pembuatan
jadwal
pembelajaran
di satuan
pendidikan
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan model
●Pengaturan jam mengajar
guru -- harus
diperhitungkan sedemikian
rupa, sehingga guru tetap
memiliki beban kerja
proporsional.
●Ketersediaan sarana
prasarana - mengingat
sistem blok membutuhkan
pengaturan sarana dan
prasarana yang ketat
●Perlu dirancang strategi
tertentu agar materi yang
diajarkan pada satu blok
tertentu bisa tetap diingat.
●Memberikan waktu yang
cukup untuk
merencanakan dan
menyelaraskan antar guru
mata pelajaran yang
mengajarkan tujuan
pembelajaran yang
berkaitan atau sama
dengan unit atau konsep
yang dipelajari
●Satuan pendidikan harus
memberikan fleksibilitas
bagi guru untuk
mengelola penjadwalan
mengikuti kebutuhan /
fokus pemahaman yang
bisa berbeda setiap
term/semester/ tahun
●Beban yang harus dihadapi
peserta didik setiap minggu
harus diperhitungkan
sedemikian rupa, sehingga
peserta didik tidak terbebani
dengan banyaknya beban mata
pelajaran
●Daya serap peserta didik
terhadap mata pelajaran akan
sangat berpengaruh jika macam
mata pelajaran yang diberikan
dalam satu waktu tertentu
terlampau banyak. Ada
kecenderungan konten suatu
mapel belum terserap, sudah
harus ganti mata pelajaran yang
lainnya.
●Perlunya koordinasi antar guru
mata pelajaran -- pengaturan
harus dilakukan sedemikian
rupa, sehingga tidak memberikan
tugas dalam waktu berrsamaan
Model Blok Model Kolaborasi Model Reguler
Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah proses yang bertujuan
untuk membangun pemahaman konsep yang dipelajari. Agar bermakna proses
ini bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan peserta didik dalam seluruh
prosesnya.
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam merancang pengalaman belajar
yang bermakna :
●Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk akal bagi peserta didik (konsep yang
dipelajari dan aktivitas yang dilakukan dapat dihubungkan dengan kondisi nyata,
termasuk menunjukkan permasalahan yang nyata yang harus
dipecahkan/diselesaikan)
●Pendekatan yang berpusat pada peserta didik (ketika peserta didik lebih terlibat dalam
proses belajar, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan
pelajaran. Guru mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek
kelompok, serta memberi tugas yang melatih kemampuan refleksi dan sintesa
●Melibatkan banyak referensi dan sumber belajar (belajar dari berbagai buku, majalah,
jurnal penelitian, Program TV
, Internet, narasumber/profesional)
[CONTOH]
proses merancang kegiatan belajar yang bermakna
3. Asesmen untuk
mengetahui posisi
peserta didik di awal
siklus pembelajaran.
4. Menentukan
strategi dan metode
untuk mencapai
tujuan tsb.
5. Memilih dan
menetapkan perangkat
ajar, serta aktivitas
pembelajaran.
6. Sosialisasi target
belajar dan
menyepakati
pembelajaran bersama
peserta didik
7. Pelaksanaan
pembelajaran dan
asesmen untuk
memonitor kemajuan
belajar selama proses
pembelajaran.
1.Memilih
tujuan belajar
dari alur
pembelajaran
yang sudah
dirancang
[CONTOH]
proses
merancang
kegiatan belajar
yang bermakna
2. Menganalisis
situasi kelas dan
kebutuhan pelajar
8. Refleksi untuk menetapkan
tujuan belajar berikutnya
berdasarkan data mutu dan
hasil belajar, mutu dan
relevansi pembelajaran, baik
internal maupun eksternal
PROSES MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN BERMAKNA
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx
CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx

More Related Content

Similar to CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx

RUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptx
RUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptxRUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptx
RUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptx
AzizahSa1
 
Perencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptx
Perencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptxPerencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptx
Perencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptx
HasanCkp
 
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdfDAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
NanangAbahJackzol
 
Uas fix
Uas fixUas fix
Uas fix
afiffaaahfbrl
 
2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx
2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx
2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx
NurcayaSuratman
 
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Ifik Firdaus
 
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
PratiwiKartikaSari
 
1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
asmali3
 
Penyamaan Persepsi Modul Ajar dikdas GTK (1).pdf
Penyamaan Persepsi  Modul Ajar dikdas GTK (1).pdfPenyamaan Persepsi  Modul Ajar dikdas GTK (1).pdf
Penyamaan Persepsi Modul Ajar dikdas GTK (1).pdf
ANJANGTAUFAN
 
MATERI P5.pptx
MATERI P5.pptxMATERI P5.pptx
MATERI P5.pptx
AlfianGambara
 
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)Asep Hidayat
 
Modul KB 8 Menutup
Modul KB 8 MenutupModul KB 8 Menutup
Modul KB 8 Menutup
PratiwiKartikaSari
 
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientificImplementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Mencari ridho alloh di dunia untuk bekal di akhirat
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucoklavanter simamora
 
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf
SitiDayyanah
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
WahidSeptiawan2
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
KarinaWulandari3
 
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx
DamayKurniawan1
 

Similar to CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx (20)

Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
RUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptx
RUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptxRUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptx
RUDATUL HIKMAH_KELOMPOK_PS1_B_TOPIK 4_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pptx
 
Perencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptx
Perencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptxPerencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptx
Perencanaan Pembelajaran_BPIP Yogya v.2.pptx
 
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdfDAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
DAY 2_CP_TP_ATP_Modul Ajar.pdf
 
Uas fix
Uas fixUas fix
Uas fix
 
2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx
2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx
2. Pembelajaran Kurikulum Merdeka Di Madrasah.pptx.pptx
 
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
 
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
 
1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
1. Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
Penyamaan Persepsi Modul Ajar dikdas GTK (1).pdf
Penyamaan Persepsi  Modul Ajar dikdas GTK (1).pdfPenyamaan Persepsi  Modul Ajar dikdas GTK (1).pdf
Penyamaan Persepsi Modul Ajar dikdas GTK (1).pdf
 
MATERI P5.pptx
MATERI P5.pptxMATERI P5.pptx
MATERI P5.pptx
 
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
 
Modul KB 8 Menutup
Modul KB 8 MenutupModul KB 8 Menutup
Modul KB 8 Menutup
 
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientificImplementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
Implementasi pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucok
 
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi) google sheet.pdf
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx
3.PPT Modul Ajar (Sosialisasi).pptx
 

Recently uploaded

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 

Recently uploaded (20)

ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 

CP, ATP dan TP FAHRUL.pptx

  • 1. CP, ATP dan TP IHT MEI 2022
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Apa Pengertian CP? Bagaimana Kaitan antara Capaian Pembelajaran (CP) dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran(TP). Apa Definisi dan komponen dari ATP dan TP . Bagai mana Proses mendesainA TP .
  • 6.
  • 7. Sekilas tentang Capaian Pembelajaran Capaian pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didikdiakhirfase untuk suatu mata pelajaran. Capaian Pembelajaran terdiri dari 6 fase (A-F) yang meliputi seluruh jenjang pendidikandasar dan menengah (A=1-2 B=3-4 C=5-6 SD, D=7-9 SMP, E=10 F=11-12 SMA/SMK). Satu fase berjarak 2-3 tahun untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih fleksibel danmendalam.
  • 8. Bagaimana menggunakan CP dalam merancang kegiatan pembelajaran di kelas ? Berkolaborasi dengan guru1fase. Menurunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran dengan tingkat kesulitan materi yang berjenjangsehingga membetuk satu alur . Mengembangkan TP yang sudah mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konteninti. Merangkai tujuan-tujuan pembelajaran dalam satu alur dengan mempertimbangkan jenjang kedalaman materi, jenjang cakupan, dan jenjang kesulitannya.
  • 9. KEPMENDIKBUDRISTEK NOMOR 56/M/2022 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 10. KEP BSKAP MENDIKBUDRISTEK NOMOR 008/H/KR/2022 TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. MengurutkanTujuan Pembelajaran Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan dalam mengurutkan tujuan pembelajaran: Pengurutan Konkret →Abstrak Dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : Memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak). Pengurutan Deduktif Dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : Mengajarkan tentang peta secara umum terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang peta- peta tematik. Pengurutan dari Mudah →Sulit Dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : Mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
  • 16. MengurutkanTujuan Pembelajaran Pengurutan Hierarki Mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh: Murid perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian. Pengurutan Prosedural Mengajarkan tahap pertamadari sebuah prosedur kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : Dalam mengajarkanprosedur titrasi asam-basa, ada beberapatahap prosedur yang harus dilalui, seperti menyiapkan larutan,indikator asam-basa, memasang alat titran, melakukan titrasi, dan mengolah data. Scaffolding Meningkatkan kemampuan murid sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : Dalam mengajarkanberenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika murid mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan berkurang secara bertahap sampai murid dapat berenangsendiri.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Model Blok pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai macam pengelompokkan. PENGATURAN WAKTU BELAJAR 2 Model Kolaborasi Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching) . Model Reguler Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya. contoh: • Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing- masing satuan pendidikan. • Pengaturan cara penghantaran (per mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi sekolah dalam mengelola waktu (penjadwalan) dan sumber dayanya. Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga dikombinasikan. Misalnya dengan menggunakan sistem terintegrasi dan blocking secara bersamaan atau mengkombinasikan ketiga model
  • 21. Model Blok Model Kolaborasi Model Reguler Kelebihan ●memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mempelajari materi secara mendalam ●waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan hal tersebut memungkinkan peserta didik belajar hingga tuntas ●dengan blok waktu yang lebih panjang, guru memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran ●dengan blok waktu yang lebih lama memungkinkan untuk studi yang mendalam, seperti mengerjakan proyek / penelitian individu / kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan guru. ●Peserta didik belajar suatu konsep secara komprehensif dan kontekstual karena keterampilan, pengetahuan dan sikap diintegrasikan untuk mencapai suatu penguasaan kompetensi tertentu ●Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi secara intensif karena perlu memilih kompetensi/konten yang selaras dengan pemahaman yang dituju ●Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih mendalam dan konten yang memerlukan waktu lebih sedikit memudahkan dalam pembuatan jadwal pembelajaran di satuan pendidikan
  • 22. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan model ●Pengaturan jam mengajar guru -- harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru tetap memiliki beban kerja proporsional. ●Ketersediaan sarana prasarana - mengingat sistem blok membutuhkan pengaturan sarana dan prasarana yang ketat ●Perlu dirancang strategi tertentu agar materi yang diajarkan pada satu blok tertentu bisa tetap diingat. ●Memberikan waktu yang cukup untuk merencanakan dan menyelaraskan antar guru mata pelajaran yang mengajarkan tujuan pembelajaran yang berkaitan atau sama dengan unit atau konsep yang dipelajari ●Satuan pendidikan harus memberikan fleksibilitas bagi guru untuk mengelola penjadwalan mengikuti kebutuhan / fokus pemahaman yang bisa berbeda setiap term/semester/ tahun ●Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap minggu harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik tidak terbebani dengan banyaknya beban mata pelajaran ●Daya serap peserta didik terhadap mata pelajaran akan sangat berpengaruh jika macam mata pelajaran yang diberikan dalam satu waktu tertentu terlampau banyak. Ada kecenderungan konten suatu mapel belum terserap, sudah harus ganti mata pelajaran yang lainnya. ●Perlunya koordinasi antar guru mata pelajaran -- pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu berrsamaan Model Blok Model Kolaborasi Model Reguler
  • 23. Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah proses yang bertujuan untuk membangun pemahaman konsep yang dipelajari. Agar bermakna proses ini bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan peserta didik dalam seluruh prosesnya. Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam merancang pengalaman belajar yang bermakna : ●Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk akal bagi peserta didik (konsep yang dipelajari dan aktivitas yang dilakukan dapat dihubungkan dengan kondisi nyata, termasuk menunjukkan permasalahan yang nyata yang harus dipecahkan/diselesaikan) ●Pendekatan yang berpusat pada peserta didik (ketika peserta didik lebih terlibat dalam proses belajar, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan pelajaran. Guru mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek kelompok, serta memberi tugas yang melatih kemampuan refleksi dan sintesa ●Melibatkan banyak referensi dan sumber belajar (belajar dari berbagai buku, majalah, jurnal penelitian, Program TV , Internet, narasumber/profesional) [CONTOH] proses merancang kegiatan belajar yang bermakna
  • 24. 3. Asesmen untuk mengetahui posisi peserta didik di awal siklus pembelajaran. 4. Menentukan strategi dan metode untuk mencapai tujuan tsb. 5. Memilih dan menetapkan perangkat ajar, serta aktivitas pembelajaran. 6. Sosialisasi target belajar dan menyepakati pembelajaran bersama peserta didik 7. Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran. 1.Memilih tujuan belajar dari alur pembelajaran yang sudah dirancang [CONTOH] proses merancang kegiatan belajar yang bermakna 2. Menganalisis situasi kelas dan kebutuhan pelajar 8. Refleksi untuk menetapkan tujuan belajar berikutnya berdasarkan data mutu dan hasil belajar, mutu dan relevansi pembelajaran, baik internal maupun eksternal
  • 25. PROSES MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN BERMAKNA