SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Download to read offline
lOMoAR cPSD|31012400
Contoh PTK
Penelitian Tindakan Kelas (Universitas Sriwijaya)
Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
lOMoAR cPSD|31012400
1
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK DI KELAS X-1
SMA YAIQLI BUAY MADANG OKU TIMUR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019
OLEH :
NAMA : ZAZILI
NIP : 199004-30
UNIT KERJA : SMA YAIQLI
DINAS PENDIDIKAN PROPINSI SUMATERA SELATAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS “YAIQLI” BUAY
MADANG
lOMoAR cPSD|31012400
2
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
LEMBAR PENGESAHAN
1 Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning untuk
meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di
kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018 / 2019
2. Identitas Peneliti :
a. Nama Peneliti : Zazili
b. NIP : 199004-30
c. Lokasi Penelitian : SMA YAIQLI
d. Kabupaten/Kota : OKU Timur
e. Provinsi : Sumatera Selatan
3. Lama Penelitian : 3 bulan
4. Sumber dana : Dana Pribadi
Tugu Mulyo, 2 Mei 2019
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Peneliti
Sundari, SP Zazili
NIP : 199004-003 NIY : 199004-30
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMA “YAIQLI”
lOMoAR cPSD|31012400
3
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis
dan Mc Taggart yang dilakukan dalam dua siklus penelitian. Subjek penelitian ini
adalah peserta didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap
Tahun Pelajaran 2018 / 2019 yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi untuk pelaksanaan
pembelajaran dan tes untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, dan
dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebesar lebih dari 75 %
peserta didik mencapai KKM sebesar 76.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran
Discovery Learning bila dilihat dari hasil berupa proses, khususnya proses
penerapan discovery learning, terlihat bahwa ketika pelaksanaan discovery
learning di siklus 1 mulai dari poin no 1 sampai dengan poin no 2 kurang
terlaksana dengan baik dan sedangkan poin no 3 sampai dengan poin no 11 dalam
katagori cukup terlaksana. Tentunya ini menjadi perhatian pada saat evaluasi dan
refleksi serta untuk pelaksanaan discovery learning pada siklus ke dua, selanjutnya
di siklus ke dua, semua langkah penerapan model pembelajaran discovery learning
dapat terlaksana dengan cukup baik dan baik. Sedangkan bila dilihat dari hasil
belajar setelah diterapkannya model pembelajaran discovery learning terjadi
peningkakatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada tiap
siklus. Dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa. Rata-
rata kelas pada siklus I sebesar 80,33, dan siklus II sebesar 83,60. Ketuntasan
belajar yang belum memenuhi KKM nilai 76 di siklus pertama sejumlah 26, 67%,
di siklus ke dua 100%.
Kata kunci: model pembelajaran discovery learning, Hasil belajar peserta didik
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.............................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang
Masalah.................................................................................1
lOMoAR cPSD|31012400
4
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
B. Identifikasi
Masalah........................................................................................5
C. Batasan
Masalah.............................................................................................5 D.
Rumusan Masalah..........................................................................................5
E. Tujuan Penelitian .........................................................................................10
F. Manfaat Penelitian .......................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................7
..............................................................................................................................11
A. Pengertian Hasil Belajar .............................................................................11
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi belajar ...................................................12
C. Jenis-jenis Belajar...........................................................................................8
..............................................................................................................................13
D. Pengertian Metode Diskusi sebagai bagian dari Discovery learning ............14
E. Metode Discovery Learning ........................................................................ 11
F. Materi Pelajaran ..........................................................................................14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................18
A. Metode Penelitian......................................................................................18
B. Subyek Penelitian.......................................................................................19
C. Setting Penelitian .......................................................................................19
D. Model Penelitian ...............................................................................................20
.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................27
A. Hasil Penelitian...................................................................................................27
1. Hasil Penelitian Siklus
1.......................................................................27
2. Hasil Penelitian Siklus 2
......................................................................34
B. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................41
A. Simpulan .................................................................................................41
B. Saran ........................................................................................................41
lOMoAR cPSD|31012400
5
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................43
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................45 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini yang syarat akan persaingan yang ketat dan
terbuka pemerintah harus mampu menyikapi dunia pendidikan secara tepat dan
bijak. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan
sumber daya manusia sehingga tidak kalah bersaing dengan sumber daya
manusia di negara-negara lain. Era globalisasi membawa dampak positif dan
negatif disinilah peran pendidikan sangat penting diterapkan oleh guru untuk
menghindari dampak negatif dari era globalisasi serta mampu menciptakan
lulusan yang bisa menghadapi era globalisasi yang syarat akan persaingan dan
tantangan.
Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak
hanya berorientasi pada masa lalu dan saat ini melainkan juga untuk masa
depan. Pendidikan merupakan salah satu pilar kehidupan bangsa. Masa depan
suatu bangsa bisa dilihat melalui sejauh mana komitmen masyarakat dalam
suatu bangsa menjalankan pendidikan nasional. Kemajuan suatu negara sangat
didukung dengan kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki untuk
menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing, maka SDM yang
berkualitas di persiapkan melalui proses pendidikan.
Sejak lama sudah diprediksikan bahwa kemajuan dan keunggulan suatu
bangsa dan negara tidak tergantung dari kekayaan negara, akan tetapi sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa.
Oleh karena itu, melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia memiliki
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu
lOMoAR cPSD|31012400
6
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
bersaing dalam era globalisasi saat ini, sehingga dalam menghadapi tantangan
dan permasalahan dapat di pecahkan secara baik melalui pemikiran sehingga
melahirkan suatu hasil yang maksimal dari apa yang ingin dicapai.
Dalam proses pembelajaran guru merupakan orang yang memiliki
peranan penting. Karena guru merupakan orang yang paling sering
berhubungan langsung dengan peserta didik, ini menunjukkan bahwa
berhasilnya sebuah proses kegiatan pembelajaran ini sangat bergantung pada
guru, oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi dalam mengajar. Guru
yang berkualitas harus mempunyai empat kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Tetapi guru bukanlah satu-satunya faktor yang berperan dalam proses
pembelajaran melainkan ada faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya
dengan guru yaitu kondisi kelas yang kurang kondusif, media pembelajaran
yang digunakan kurang tepat, minat belajar bahasa Inggris yang belum optimal,
hsil belajar peserta didik belum maksimal dan model pembelajaran dominan
menggunakan ceramah.
Sebagai tenaga profesional, peran guru di samping melaksanakan tugas
pokoknya yaitu mendidik dan membimbing peserta didik, mereka juga dituntut
agar dapat mengadakan pembaharuan atau perbaikan pembelajaran melalui
penelitian. Dengan demikian, guru tidak lagi cukup hanya sebagai penerima
pembaharuan pembelajaran yang sudah tuntas, melainkan ikut
bertanggungjawab, berperan serta aktif dalam mengembangkan pengetahuan
dan keterampilannya sendiri melalui penelitian yang dilakukan dalam proses
pembelajaran yang dikelola.
Tidak hanya guru saja yang memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran, minat pada diri peserta didik dimulai dari rasa senang terhadap
pembelajaran, rasa senang inilah yang nantinya membuat peserta didik akan
berkonsentrasi pada setiap materi yang dipelajari. Rasa senang akan membantu
peserta didik merasa nyaman dan mendorong peserta didik untuk lebih berperan
aktif dalam pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
juga menunjukkan bahwa peserta didik merasa memiliki ikatan dengan apa
lOMoAR cPSD|31012400
7
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
yang sedang dipelajari. Ikatan yang dimiliki peserta didik pada materi yang
dipelajari ditunjukkan juga dengan peserta didik tertarik terhadap semua hal
yang berhubungan dengan materi tersebut. peserta didik tidak hanya
mempelajari materi pada saat pembelajaran di kelas tetapi juga di luar kelas.
Potensi yang dikembangkan secara maksimal akan membuat siswa mampu
berprestasi secara maksimal pula. Prestasi yang baik dapat ditunjukkan dengan
peserta didik mampu meraih nilai yang tinggi atau setidaknya melampaui
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam setiap evaluasi yang diberikan
oleh guru. Prestasi yang ditunjukkan oleh peserta didik peserta didik peserta
didik dengan memperoleh nilai yang tinggi dapat menggambarkan bahwa
peserta didik sudah bisa memahami dan menguasai materi yang sudah diajarkan
serta sudah siap untuk mempelajari materi yang selanjutnya.
Penelitian yang dimaksud adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas.
PTK adalah salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah
pembelajaran di kelas. Dilihat dari kemanfaatan yang diperoleh dari hasil PTK,
salah satu di antaranya adalah berupa perbaikan. Melalui penelitian tindakan
kelas masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan,
dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan
hasil belajar yang lebih baik dapat diwujudkan secara sistematis.
Peneliti mengetahui bahwa minat belajar yang yang belum optimal
ditunjukkan dengan banyak peserta didik yang tidak bisa memperhatikan secara
terus-menerus terhadap materi yang disampaikan, peserta didik kurang aktiv
dalam proses pembelajaran, karena sedikit peserta didik yang berani
mengemukakan pendapatnya ataupun memberanikan diri menanyakan materi
yang belum dipahami. Pada saat jam pelajaran berlangsung ada peserta didik
yang bermain-main sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan
oleh guru, ini ditunjukkan dengan saat pembelajaran ditemui beberapa peserta
didik bermain HP, mengobrol dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Saat
Penilaian Tengah Semester pada mata pelajaran bahasa Inggris peserta didik
kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 /
lOMoAR cPSD|31012400
8
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
2019 tergolong belum optimal, dimana masih banyak peserta didik yang belum
mampu memenuhi KKM yang ditetapkan sebesar
70. Di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran
2018 / 2019 dengan jumlah 30 peserta didik, ada 9 peserta didik yang nilainya
telah diatas KKM, tetapi ada 21 peserta didik yang nilainya masih di bawah
KKM, dan ada 1 peserta didik yang nilainya pas dengan KKM. Ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay
Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 belum maksimal, karena
sebagian besar peserta didik tidak memenuhi KKM.
Proses pembelajaran yang terjadi di kelas lebih didominasi oleh guru yang
selalu menerapkan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah
dalam menyampaikan materi. Prestasi Belajar peserta didik dapat ditingkatkan
dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Salah satunya yaitu model
pembelajaran discovery learning. Dalam model pembelajaran discovery
learning ini, hal yang ingin disampaikan adalah bagaimana siswa mampu
menerima berbagai pendapat yang diterima dan disampaikan oleh orang atau
kelompok lain, kemudian menganalisisnya bersama, sehingga memunculkan
pendapat yang paling ideal, atau bahkan tidak mendapatkan pendapat yang
paling ideal (Hamid, 2011: 218).
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan
model pembelajaran discovery learning, selain dapat mempermudah peserta
didik dalam mempelajari materi bahasa Inggris, juga dapat meningkatkan
kerjasama di antara peserta didik secara berkelompok. Selain itu, dirasakan
bahwa guru mata pelajaran bahasa Inggris belum memanfaatkan media
pembelajaran saat mengajar yang ditunjukkan dengan tanpa adanya media (ppt)
powerpoint, alat-alat peraga yang lain, padahal model pembelajaran yang
diterapkan dengan baik dapat menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik
untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang
ditampilkan dalam materi pelajaran.
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis bermaksud dengan mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
lOMoAR cPSD|31012400
9
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
untuk meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA
Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019”.
B.Identifikasi Masalah :
1. Minat belajar siswa yang belum optimal.
2. Keterlibatan atau aktivitas sebagian peserta didik dalam pembelajaran masih
belum maksimal.
3. Pada saat jam pelajaran berlangsung ada siswa yang bermain-main sendiri
dan tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru.
4. Prestasi belajar peserta didik ditunjukkan dengan 21 peserta didik yang
nilainya masih dibawah KKM.
5. Model pembelajaran yang digunakan dominan menggunakan metode
ceramah, tugas dan diskusi.
6. Kurang memaksimalkan penggunaan media pembelajaran saat mengajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti perlu membatasi masalah
pada peningkatan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA
Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 dengan
penerapan model Discovery Learning.
D.Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat
meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA
Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019?
lOMoAR cPSD|31012400
10
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
E. Tujuan Penelitian
Mengetahui Model Pembelajaran Discovery Learning untuk
meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA
Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang penerapan model discovery learning dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan penerapan model pembelajaran discovery learning ini siswa
mendapatkan pengalaman baru dan mampu berinteraksi secara aktif
dalam proses belajar.
b. Bagi Guru
Guru dapat menambah pengalaman dan wawasan dalam proses
model pembelajaran discovery learning ini dapat dijadikan alternatif
model pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta
didik, serta mengurangi dominasi guru di dalam kelas.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar berfikir secara ilmiah,
kreatif dan inovatif. Selain itu, bisa digunakan sebagai sarana untuk
menyesuaikan antara teori-teori yang dikaji dengan keadaan di
lingkungan sekolah.
lOMoAR cPSD|31012400
11
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Hasil Belajar
Untuk memperoleh pengertian belajar secara obyektif dan lengkap maka
perlu dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli yang telah memberikan
definisi tentang belajar, antara lain sebagai berikut :
Pengertian belajar menurut Ngalim Purwanto (1990 : 85)
mengatakan bahwa belajar adalah merupakan suatu perubahan
tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah
laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada
tingkah laku yang lebih buruk. Selain itu belajar juga dapat diartikan
sebagai perubahan yang terjadi karena latihan atau pengalaman.
Gagne (dalam Din Wahyudin (2007 : 3.31) berpendapat bahwa
belajar adalah seperangkat yang mengubah sifat stimulus dari
lingkungan menjadi beberapa tahap pengolahan informasi yang
diperlukan untuk memperoleh kapasitas yang baru (Margaret G.
Bell). Oleh sebab itu proses belajar selalu bertahap mulai belajar
melalui tanda (signal), kemudian melalui rangsangan-reaksi (stiulus
respons), belajar berangkai (chining), belajar secara verbal, belajar
prinsip dan belajar untuk memecahkan masalah. Hasilnya berupa
kapabilitas, baik berupa sikap, ataupun pengetahuan tertentu.
Sedangkan Udin S. Winataputra (2007 : 1.9) mengemukakan bahwa belajar
tidak hanya berkenaan dengan pengetahuaan saja tetapi juga meliputi seluruh
kemampuan siswa. Sehingga belajar memusatka kepada tiga hal, yaitu:
Pertama, belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri
individu. Perubahan tersebut tidak hanya aspek pengetahuan atau kognitif saja
tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta ketrampilan (psikomotor).
lOMoAR cPSD|31012400
12
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Kedua, Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan
perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya
dengan lingkungan.
Ketiga, Perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan yang merupakan
hasil belajar relatif permanen karena diperoleh dengan cara yang wajar, lain
dengan yang diperoleh secara tidak wajar misalnya pengaruh obat-obatan
(dopping) dapat berubah-ubah.
Selanjutnya pengertian hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1995 : 343) adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb.) oleh usaha.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merubahan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap dan nilai yang dipengaruhi oleh factor dari
dalam maupun dari luar individu kearah perubahanyang lebih baik atau yang lebih
maju.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Ngalim Purwanto (1990 : 102) factor yang mempengaruhi belajar
dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, antara lain: kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan faktor pribadi.
b. faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, antara
lain: faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
lOMoAR cPSD|31012400
13
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
C. Jenis-jenis Belajar
Gagne (1985) dalam Udin S. Winataputra (20071.9-1.11)
mengemukakan jenis belajar meliputi delapan jenis yaitu:
a. Belajar Isyarat (Signal Leariing)
Belajar melalui isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena
adanya tanda atau isyarat. Misalnya berhenti berbicara katika mendapat
isyarat telunjuk menyilang mulut sebagai tanda tidak boleh ribut.
b. Belajar Stimulus-Respon (Stimulus-Response Learning)
Belajar stimulus-respon terjadi pada diri individu karena adanya rangsangan
dari luar. Misalnya menendang bola ketika bola di kaki, berbaris rapi karena
ada komando.
c. Belajar rangkaian (Chaining Learning)
Belajar rangkaian terjadi melalui perpaduan berbagai prosrs stimulus respon (
S-R ) yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang
segera atau spontan seperti konsep merah-putih, panas-dingin, ibu-bapak.
d. Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association Learning)
Belajar asosiasi verbal terjadi bila individu telah mengetahui sebutan bentuk
dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Misalnya perahu itu seperti
badan itik atau kereta api seperti lengkungan atau wajahnya seperti bulan
kesiangan.
e. Belajar Membedakan (Discrimination Learning)
lOMoAR cPSD|31012400
14
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Belajar diskriminasi terjadi bila individu berhadapan dengan benda, suasana,
atau pengalaman yang luas dan mencoba membeda-bedakan hal-hal yang
jumlahnya benyak itu. Misalnya membedakan tumbuhan berdasarkan urat
daunnya, suku bangsa berdasar tempat tinggalnya.
f. Belajar Konsep (Concept Learning)
Belajar konsep terjadi bila individu menghadapi berbagai fakta atau data yang
kemudian ditafsirkan ke dalam suatu pengertian atau makna yang abstrak.
Misalnya manusia, binatang dan tumbuhan adalah makluk hidup.
g. Belajar Hukum atau Aturan Rule Learning)
Belajar aturan/hukum terjadi bila individu mengunakan beberapa rangkaian
peristiwa atau perangkat data yang terdahulu atau yang diberikan sebelumnya
dan menerapkannya atau menarik kesimpulan dari data tersebut menjadi suatu
aturan.
h. Belajar Pemecahan masalah (Problem Solving Learning)
Belajar pemecahan masalah terjadi bila individu menggunakan berbagai
konsep atau prinsip untuk menjawab suatu pertanyaan. Misalnya, mengapa
harga bahan baker naik, mengapa minat masuk perguruan tinggi menurun.
D. Pengertian Metode Diskusi Sebagai Bagian Discovery Learning.
Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 652) adalah cara
yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu
pengetahuan dsb.; cara kerja yang bersistim untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
lOMoAR cPSD|31012400
15
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Sedangkan menurut Joni (1992/1993) dalam Sri Anitah W. (2008 : 1.24)
mengemukaan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif
umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 238) diskusi adalah
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah
cara yang teratur yang bersifat umum dalam rangka bertukar pikiran mengenai
sesuatu masalah yang sedang dihadapi.
2. Prinsip Penggunaan Metode Mengajar.
Beberapa prinsip yang perlu dipehatikan dalam pemililihan metode
menurut Anitah (2008 : 5.5) yaitu :
1) mengajar harus memungkinkan dapat Metode membangkitkan rasa
ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.
2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui
pemecahan masalah.
4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin
menguji kebenaran sesuatu.
5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan
penemuan (inkuiri) terhadap suatu topic permasalahan.
6) Metode mengajar harus memungkin kan siswa mampu menyimak.
7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri.
8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara
bersama-sama.
9) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi
dalam belajarnya.
E. Model Pembelajaran Discovery Learning.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka tidak lepas dari metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran menurut Tardif
lOMoAR cPSD|31012400
16
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
dalam Syah (2010: 198) adalah “cara yang berisi prosedur baku untuk
melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian mata
pelajaran kepada siswa”.Prosedur baku tersebut digunakan oleh guru untuk
mengajar di kelas. Selain itu dengan metode pembelajaran dapat membantu guru
dan memudahkan dalam penyampaian materi kepada siswa.
Menurut Sudjana (2005: 49) metode penemuan (discovery learning)
adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa
sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan tetapi sebagian atau
ditemukan sendiri. Dengan kata lain, metode discovery merupakan
metode pembelajaran yang penyampaian materi tidak disajikan
langsung oleh guru, tetapi siswa dituntut aktif dalam menemukan
materi pembelajaran.
Tujuan pembelajaran menggunakan metode discovery learning adalah
untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam memperoleh dan memproses
perolehan materi pelajaran, mengarahkan siswa agar mengurangi
ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi yang
diperlukan peserta didik, dan melatih siswa untuk mengeksplorasi lingkungan
sebagai sumber informasi untuk pembelajaran.
Discovery learning adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga
mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan
sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah, 2012: 77)
Proses belajar mengajar dengan discovery learning ini menuntut guru
untuk menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final (utuh
dari awal sampai akhir) atau dengan istilah lain, guru hanya menyajikan
bahan pelajaran sebagian saja, selebihnya diberikan kepada siswa untuk
menemukan dan mencari sendiri, kemudian siswa diberi kesempatan
oleh guru untuk mendapatkan apa-apa yang guru belum sampaikan
dengan pendekatan belajar problem solving (Syah, 2014: 243).
Suatu metode pembelajaran tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Discovery learning mempunyai kelebihan yang dijabarkan oleh Hanafiah (2012:
79) sebagai berikut:
lOMoAR cPSD|31012400
17
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
(1) membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif; (2) peserta didik
memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengerti dan mengendap dalam pikirannya; (3) dapat
membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
belajar lebih giat lagi; (4) memberikan peluang untuk berkembang
dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing; (5)
memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan
proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta
didik dengan peran guru yang sangat terbatas.
Selain ada kelebihan masih ada kelemahan dari metode discovery
learning yang perlu diperhatikan. Hanafiah (2012: 79) menjelaskan kelemahan
discovery learning sebagai berikut:
(1) siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus
berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan
baik; (2) keadaan di kelas kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya
maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan; (3) guru
dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka
metode discovery learning ini akan mengecewakan; (4) ada kritik,
bahwa proses dalam metode discovery terlalu mementingkan proses
pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan
keterampilan bagi siswa.
Syah (2010:15) menyampaikan tahapan prosdur pelaksanaan discovery
learning yang digunakan untuk merancang pembelajaran yaitu:
a. Stimulation (Stimulasi)
Pada tahap ini guru memberikan rangsangan, memulai kegiatan PMB dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
b. Problem Statement (Pernyataan Masalah)
Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi masalah yang relevan dengan bahan pelajaran untuk kemudian
salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah).
lOMoAR cPSD|31012400
18
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
c. Data Collection (Pengumpulan Data)
Pada tahap ini guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Pada tahap ini siswa mengolah data dan informasi yang diperoleh melalui
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
e. Verification (Pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
f. Generalization (Penarikan Kesimpulan)
Tahap ini adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
Discovery learning merupakan metode mengajar dimana guru tidak
langsung menyajikan dalam bentuk finalnya, tetapi siswa dirangsang untuk
menemukan sendiri. Hal tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan metode discovery learning. Adapun tahapan dari discovery learning
meliputi pemberian stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan
data, pembuktian dan penarikan kesimpulan.
F. Materi Pelajaran; Memaparkan jati diri
Apakah pemaparan jati diri itu? Pemeparan jati diri adalah kta lain dari
mengenalkan diri kita kepada orang lain. Ada beberapa hal yang perlu kita ucapkan
saat kita memaparkan jati diri, seperti nama kita hari ulang tahun kita, tempat tinggal
kita, hobi kita dan sebagainya. Kali ini kita akan belajar cara pemaparan diri dalam
bahasa Inggris, diharapkan setelah belajar cara pemaparan jati diri ini, kita semua
lOMoAR cPSD|31012400
19
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
dapat memaparkan jati diri kita dengan baik dan natural dalam bahasa Inggris.
Berikut adalah cara pemaparan jati diri dalam bahasa Inggris:
1. Greeting
Sebelum kita memulai mengenalkan diri kita. Alangkah baiknya untuk
mengucap salam atau menyapa terlebih dahulu, beberapa salam yang bia kita
gunakan:
- Hi, its nice to meet you
- Hello everyone
- Good morning
- Good afternon
- Good evening
- Hi, let me introduce myself service
2. Name
Setelah menyapa lawan bicara kita, kita mulai bisa memaparkan jati diri kita,
dengan menyebutkan nama. Beberapa frasa yang bisa digunakan untuk
menyebutlkan nama kita. Yaitu:
- My name is ..... ; contoh may name is edwar
- I am .... ; contoh I am edwar
- My full name is ......; contohnya: My full name is Ahmad Edwar
- My nickname is .....; contohnya: My nickname is Eddie
- You can call me ....; contohnya; You can call me Eddie
- Everyone call me ..; contohnya: Everyone call me Eddie
- My name is ......, but you can call me; contohnya : My Name is Edwar, but
you can call me Eddie
3. Age
Selanjutnya bisa kita utarakan usia kita, untuk itu bisa kita gunakan frasa berikut
ini:
- I am .... years old; I am 20 years old.
- I am .... ; I am 20.
lOMoAR cPSD|31012400
20
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
- I am almost over/nearly....: I am nearly 20.
4. Country, city, or nationality
Jika kita melakukan pemaparan jati diri kepada orang yang tidak senegara,
maka kita gunakan frasa berikut ini:
- I am from contry/city; I am from England
- I come from Contry.city; I come from Lubuk Linggau
- I am (nationality); I am Indonesian; I am Javanese
5. Address
Saat pemaparan jati diri kita juga harus menyampaikan tempat tinggal kita, frase
yang bisa kita gunakan:
- I live in (city); I live in Lubuk Linggau
- I libe on (street); I live in garuda street
- I live at (street, house number); I live at Garuda Street No. 210
6. Birthday
Menyebutkan tanggal lahir pada saat memperkenalkan diri juga biasa
dilakukan orang, adapun frasa yang dapat digunakan ketika menyampaikan
tanggal lahir yaitu:
- I was born (palce) on (date); I was born in Singapura on Juni 3rd 1999
- My birthday is on Juni 3rd
7. Occupation
Saat memaparkan diri kita juga bisa menyebutkan pekerjaan kita, adapun frase
yang bisa kita gunakan yaitu:
- I am a/ an ......; I am a singer. - I work as a / an .....; I work as a doctor
- I work in/at a/an ....; I work at a cafe.
- I work in (company) as a/an ....; I work in 123 High School as a math
teacher.
8. Hobby.
Ketika memperkenalkan diri kita, kita juga bisa menyampaikan hobi kita,
adapun frasa yang bisa kita gunakan seperti berikut ini:
lOMoAR cPSD|31012400
21
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
- My hobby is a drawing
- I like/love .....; I like playing football
- I spend my leisure time .......; I spend my leisure time wacthing movies.
- I am interested in ......; I am interested in photography.
9. Family
Ketika kita memperkenalkan diri, biasanya juga kita menyampaikan informasi
tentang keluarga kita. Frase yang bisa kita gunakan adalah berikut ini:
- I have number (brother) and (sister); I have one brother and two sister.
- I am the only child in my family,
- I don’t have siblings,
- There are (number) people in family, they are ....; there are five pople in
family, they are my parent, my big brother, my little brother and me.
Contoh pemaparan jati diri.
Good morning. Let me introduce my self. My name is edwar, but everyone call me
eddie. I am 32 and I come from England. Right now, I live in Denpasar. I work in
Denpasar High School as an English Teacher. I am my leisure time surfing and some
time painting. I am the only child in my family. Even so, I have two best friend who
are like brothers to me. Oh my birthday is on juli 8th. I think that all about me. I
hope were’s all getting a long well.
lOMoAR cPSD|31012400
22
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
BAB III
lOMoAR cPSD|31012400
23
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research). Menurut Hopkins (Rochiati Wiriaatmadja, 2002:127) Penelitian
Tindakan Kelas mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan refleksi,
selalu mencoba strategi pembelajaran yang akan melibatkan peserta didiknya dari
pembelajaran yang berpusat pada guru dan mendorong peserta didik nya untuk
discovery, yakni mencari sendiri sampai mampu berdiri mandiri dalam kaitannya
dengan ilmu pengetahuan di luar otoritas gurunya.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis
dan Mc. Taggart (dalam Kusumah, 2011: 20-21). Penelitian dilaksanakan dalam tiga
langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan dan pengamatan (action &
observation), dan refleksi (reflection). Setiap langkah pelaksanaan merupakan satu
siklus. Apabila divisualisasikan dalam bentuk bagan terlihat gambar di bawah ini.
Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc
Taggart (Kusumah, 2011: 20-21)
lOMoAR cPSD|31012400
24
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang bagaimana upaya
meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris, khususnya kemampuan memahami
dengan cara mengkaji secara reflektif, partisifatif dan kolaboratif terhadap
pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris melalui model pembelajaran discovery
learning terhadap aktivitas peserta didik, kondisi kelas serta kendala dan masalah
apa yang dihadapi selama berlangsungnya proses pembelajaran Bahasa Inggris di
kelas. Bersifat partisipatif maksudnya dalam melaksanakan “Classroom Action
Research” peneliti selaku pelaksana mulai dari menentukan topik, perumusan
masalah, melaksanakan tindakan, observasi serta analisis dan penilaian. Sedangkan
kolaboratif dalam “Classroom Action Research” (dalam hal pengamatan) dibantu
oleh teman sejawat atau seprofesi (Muslich, 2009:7). Penelitian ini akan menjadikan
kolaborasi antara peneliti dan guru kelas. Peneliti merencanakan, memantau,
mencacat, dan mengumpulkan data, kemudian menganalisa data serta berakhir
dengan melaporkan hasil penelitiannya. Sedangkan guru kelas berperan sebagai
pelaksana tindakan seperti yang dirancang oleh peneliti.
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay
Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 yang berjumlah 30 peserta
didik. Sedangkan objek penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Inggris .
Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan
Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay
Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019
C. SETTING PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Setting dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah setting di dalam ruang kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang, yaitu
pada waktu kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris berlangsung di SMA Yaiqli
Buay Madang
D. MODEL PENELITIAN
lOMoAR cPSD|31012400
25
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk silkus, yang masing-masing siklus
terdiri dari 4 komponen yaitu, rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi, sebagai
berikut :
1. Rencana : Rencana tindakan apa yang akan dilakukan peneliti untuk
memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris peserta didik di
kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang
2. Tindakan : Apa yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay
Madang sehingga kondisi yang diharapkan dapat tercapai.
3. Pengamatan : Peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang telah
dilakukan dalam penelitian.
4. Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas dampak dari
dan dengan menggunakan berbagai kriteria tertentu yang telah ditentukan
sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi tersebut peneliti dapat melakukan
modifikasi dan perbaikan dalam hal-hal yang dinilai.
Setting penelitian yang akan peneliti lakukan adalah melalui 2 (dua) siklus
dengan ketentuan siklus pertama dan kedua yang akan dilakukan dalam 2 kali
pertemuan. Penelitian ini akan diakhiri dengan ketentuan apabila hasil dari siklus
kedua sudah mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris, dan apa bila
belum terjadi peningkatan akan dilanjutkan dengan siklus ketiga. Rincian
pelaksanaan dari setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. SIKLUS I
a. Tahap Perencanaan Ide awal : meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang. Temuan awal : saat ini
pembelajaran bahasa Inggris adalah pembelajaran yang dilakukan peserta didik
dengan cara menghafal, keseluruhan proses pembelajaran bahasa Inggris
dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, mengajar berpusat pada
guru, peserta didik terlihat pasif, berdampak pada hasil belajar peserta didik
yang rendah. Diagnosa (hipotesis): Melalui model discovery learning akan
lOMoAR cPSD|31012400
26
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris peserta didik kelas X-1 SMA
Yaiqli Buay Madang OKU Timur.
b. Rencana tindakan:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi pokok
memaparkan jati diri melalui model pembelajaran discovery learning.
a) Format tugas : pembagaian kelompok yang nantinya akan bertugas pertama kali
menggunakan metode discovery learning di dalam kelas. Guru menjelaskan
maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan. Guru
menjelaskan garis besar tentang materi pokok.
b) Kegiatan kelompok: masing-masing kelompok bekerja sama mencoba
melakukan permainan peran dengan skenario yang di buat oleh guru..
2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai proses belajar
mengajar peserta didik dan guru.
3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
setiap pembelajaran dan lembar kerja peserta didik (LKS).
4) Mempersiapkan soal tes untuk mengukur hasil belajar peserta didik yaitu tes
yang akan diberikan pada setiap akhir siklus.
c. Tahap pelakasanaan tindakan
Tindakan ini dilakukan akan berpedoman pada perencanaan yang telah
dibuat dan dalam pelaksaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan
yang memungkinkan untuk diubah. Selama pembelajaran berlangsung, guru
mengajarkan materi kepada peserta didik dengan menggunakan RPP yang telah
dibuat. Sedangkan peneliti mengamati aktivitas peserta didik pada saat proses
pembelajaran bahasa Inggris di kelas.
d. Tahap observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung
dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk
mengetahui secara langsung bagaimana proses pembelajaran peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.
e. Tahap refleksi
lOMoAR cPSD|31012400
27
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan pembelajaran
dan mencari pemasalahan yang muncul saat pembelajaran dan apa yang perlu
diperbaiki untuk tindakan selanjutnya.
2. SIKLUS II
a. Tahap perencanaan
1) Rencana Tindakan
Merencanakan ulang kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar hasil belajar
bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang
2) Membuat Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi pelajaran memaparkan jati diri
peserta didik dengan menggunakan metode discovery learning.
Format tugas: pembagian kelompok kecil yang nantinya akan melaksanakan
diskusi mengenai pemaparan diri di dalam kelas. Guru menjelaskan maksud
pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan. Guru menjelaskan apa
yang akan dilakukan dan dipersiapkan peserta didik.
Kegiatan kelompok: masing-masing kelompok bekerja sama mencoba
melakukan permainan peran dengan tujuan siswa dapat menemukan hal-hal
yang yang dikerjakan siswa secara kelompok dibawah arahan dari guru.
3) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai proses belajar siswa
4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
setiap pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS).
5) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada setiap
akhir siklus.
b. Tahap pelakasanaan tindakan
Tindakan ini dilakukan akan berpedoman pada perencanaan yang telah
dibuat dan dalam pelaksaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan
yang memungkinkan untuk diubah. Selama pembelajaran berlangsung, guru
mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat.
lOMoAR cPSD|31012400
28
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran di
kelas.
c. Tahap observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan
untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses pembelajaran siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Lebih khusus pada saat penerapan model pembelajaran
discovery learning.
d. Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti peneliti mencermati hasil pembelajaran dan hasil
observasi pada akhir siklus I dan siklus II. Pada tahap ini peneliti menarik
kesimpulan apakah siklus itu dilanjutkan atau dihentikan atas dasar hasil belajar
siswa dan observasi.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN
1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2011: 193) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi
kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas
pengumpulan data. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan
caracara yang digunakan untuk mengumpulkan data atau disebut dengan teknik
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu :
a. Tes
Tes adalah alat instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan
siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes untuk
mengukur hasil belajar hasil belajar bahasa Inggris di kelas X Akomodasi
Perhotelan 1 SMKN 2 Lubuk Linggau. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan tes evaluasi hasil belajar siswa (post test) pada
pertemuan akhir pembelajaran di setiap siklus.
lOMoAR cPSD|31012400
29
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
b. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data proses pembelajaran di kelas
yang sumber datanya adalah guru dan siswa. Observasi atau disebut juga
pengamatan adalah kegiatan pemusatan perhatian pada suatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indra (Suharsimi Arikunto, 2002:133). Observasi
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian
yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal
yang akan diamati atau diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data observasi untuk mengamati perilaku siswa dan guru pada
saat pembelajaran berlangsung.
c. Dokumentasi
teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dokumentasi untuk memberikan gambaran secara konkret
mengenai aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran dan untuk
memperkuat data yang diperoleh. Pada penelitian ini, dokumentasi berupa
dokumen nilai awal siswa yang diperoleh dari dokumen guru kelas tentang
hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madangdan
dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung serta mengumpulkan hasil tes yang telah
dikerjakan siswa.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Tes
Dalam penelitian tindakan kelas ini soal tes digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode
discovery learning. Tes dilaksanakan pada tiap - tiap akhir siklus untuk
lOMoAR cPSD|31012400
30
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah melaksanakan
pembelajaran bahasa Inggris dalam materi memaparkan jati diri.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah sebuah format isian yang digunakan selama observasi
dilakukan. Instrumen Observasi yang digunakan berupa Check List yaitu
pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan
diobservasi sehingga observer tinggal memberi tanda cek (√) tentang aspek
yang diobservasi. Check List digunakan untuk mengamati partisipasi siswa
pada saat proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana guru melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan berupa skor penilaian sebelum dan sesudah
dilaksanakan model discovery learning pada materi memaparkan jati diri
peserta didik dan foto-foto pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis tersebut untuk
menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya
perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah lebih baik jika dibandingkan dengan
keadaan sebelumnya. Pendekatan kuantitatif, dimana semua informasi atau data
diwujudkan dalam bentuk angka, analisanya berdasarkan angka tersebut dengan
analisis statistik. Pada akhir setiap siklus I dan II dihitung nilai rata-ratanya.
Kemudian dideskripsikan hasil rerata tes siswa tersebut. Jika hasil tes siswa
mengalami kenaikan sesuai standar nilai yang telah ditentukan, maka diasumsikan
bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang dalam
materi memaparkan jati diri.
Menurut Hadi Sutrisno (2004: 40) cara untuk mencari rata-rata (mean)
menggunakan rumus : N X M = Keterangan : M : Mean (nilai rata-rata) ΣX :
lOMoAR cPSD|31012400
31
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Jumlah nilai total yang diperoleh siswa N : Jumlah siswa Kemudian untuk
peningkatan hasil belajar secara klasikal jika 75% dari seluruh peserta didik dalam
kelas telah mencapai nilai 65. Untuk menghitung kriteria peningkatan hasil belajar
secara klasikal adalah dengan rumus : Keterangan : P : Nilai Peningkatan hasil
Belajar secara klasikal Σn1 : Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal Σn :
Jumlah total siswa
Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan hasil
observasi lapangan dan hasil dokumentasi tugas siswa. Pada penelitian ini terdapat
nilai pada masing-masing siswa dikategorikan menjadi kategori tinggi, sedang, dan
rendah. Langkah-langkah pengkategorian nilai dihitung berdasarkan tahap berikut:
1. Berdasarkan skor minimal dan maksimal, dihitung rerata dan simpangan baku
idealnya menggunakan rumus berikut ini: M = 1/2(Xmin + Xmax) SD = 1/6 (Xmax
– Xmin) Keterangan: M (Mean) : rata-rata SD (Standar Deviasi) : simpangan baku
ideal Xmax : jumlah skor tertinggi Xmin : jumlah skor terendah 2. Setelah diperoleh
skor hasil perhitungan tersebut selanjutnya membuat kategori kecenderungan yang
dibagi menjadi kategori skor setiap subyek dan kategori skor secara keseluruhan
mengenai nilai siswa. Adapun perhitungan untuk membuat kategori ini
menggunakan rumus yang disajikan dalam tabel berikut (Azwar, 1999: 109):.
Kategori Skor Penelitian Kategori Rumus Tinggi X ≥ M + SD Sedang M – SD ≤ X
< M + SD Rendah X ≤ M – SD 59 G. Indikator Penelitian Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
“memaparkan jati diri” pada siswa kelas hasil belajar bahasa
Inggris di kelas X Akomodasi Perhotelan 1 SMKN 2 Lubuk Linggau dengan
menggunakan metode discovery learning diharapkan akan mengalami peningkatan
dari total pencapaian sebelumnya menjadi minimal nilai 65. Hasil belajar siswa
dikatakan meningkat belajar secara individu apabila mencapai nilai 65. Sedangkan
untuk peningkatan hasil belajar secara klasikal jika mencapai 75% dari siswa
mendapat nilai 65.
lOMoAR cPSD|31012400
32
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas hasil belajar bahasa
Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang yang berjumlah 30 orang peserta
didik. Penelitian siklus I dilakukan pada 20 februari 2019 dan siklus II pada 20
Maret 2019. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus untuk
meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran discovery learning dalam
pembelajaran Bahasa Inggris bagi peserta didik kelas hasil belajar bahasa Inggris di
kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik
menggunakan test di setiap pertemuan (siklus I dan siklus II, sedangkan untuk
mengukur keterlaksanan RPP menggunakan lembar observasi.
1. Hasil Penelitian Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I mengacu
pada hasil observasi pra siklus yang dilaksanakan pada pembelajaran bahasa Inggris
dengan Kompetensi Dasar memaparkan jati diri. Dari hasil observasi awal,
permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik mengerti materi yang disampaikan oleh guru
2) Materi yang padat membuat peserta didik jenuh.
3) Keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa
Inggris rendah.
4) Hasil belajar peserta didik masih rendah.
Dari permasalahan yang ada, maka diputuskan untuk melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas hasil belajar
bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang pada mata pelajaran Bahasa
Inggris melalui model pembelajaran discovery learning. Untuk mengoptimalkan
lOMoAR cPSD|31012400
33
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
pelaksanaan perbaikan pembelajaraan, maka disusun
perencanaan sebagai berikut:
1) Menyusun RPP dengan memperhatikan kelebihan dan
kelemahan peserta didik.
2) Menyiapkan media pembelajaran 3) Menyiapkan
lembar observasi.
4) Menentukan pelaksanaan observasi.
5) Menyiapkan alat evaluasi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I yaitu tanggal 20 Februari
2020. Pada siklus 1 ini waktu pembelajarannya adalah 2 x 35 menit atau 2 jam
pelajaran. Adapun langkah dari model pembelajaran role playing ini adalah sebagai
berikut :
1) Guru menyusun sekenario yang ditampilkan
2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari
sebelum KBM
3) Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam
pembelajaran
5) Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario
yang sudah dipersiapkan
6) Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan
7) Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas
sebagai lembar kerja untuk dibahas
8) Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
lOMoAR cPSD|31012400
34
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
9) Guru memberikan kesimpulan secara umum
10) Evaluasi
11) Penutup.
3. Observasi (Pengamatan)
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik, pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang tersedia. Diperoleh
catatan bahwa pada siklus I, secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan
lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap peserta didik mengacu pada
indikator kerja sama dalam kelompok, antusiasme dalam belajar, dan hasil belajar
peserta didik. Hasil pengamatan yang dilakukan observer adalah peserta didik
terlihat antusias ketika tampil memerankan materi yang telah dibagi oleh guru untuk
memainkan peran tersebut.
Hasil berupa proses di siklus 1 menunjukkan:
Dari hasil observasi siklus I diperoleh data sebagai berikut :
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I
No Deskriptor Keterangan
Terlaksa
na
dengan
baik
Cukup
Terlaksa
na
Kurang
Terlaksa
na
Tidak
Terlak
sana
1. Siswa merespon terhadap
apersepsi yang diberikan
guru
2. Siswa mengetahui tujuan
pembelajaran
3 Siswa tidak melakukan
kegiatan lain saat
lOMoAR cPSD|31012400
35
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
pembelajaran dikelas
4. Siswa aktif bertanya dan
menjawab pertanyaann
dari guru
5. Memahami petunjuk guru
tentang langkah-langkah
pelaksanaan model
pembelajaran discovery
learning
7. Antusias peserta didik
terhadap model
pembelajaran discovery
learning
8. Keaktifan dalam
kelompok
9. Keberanian dalam
memainkan peran di
depan kelas
10. Berani bertanya kepada
guru tentang hal-hal yang
belum diketahui
11. Menghargai pendapat
teman dalam memberi
masukan terhadap
penampilan
12. Menyimpulkan tentang
materi pelajaran
13. Terciptanya suasana
kondusif didalam kelas
lOMoAR cPSD|31012400
36
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Pengembangan point ke lima dari kolom di atas.
No Deskriptor Keterangan
Terlaksa
na
dengan
baik
Cukup
Terlaksa
na
Kurang
Terlaksa
na
Tidak
Terlak
sana
1. Guru mengajukan
pertanyaan kepada
peserta didik sebagai
pendorong agar peserta
didik melakukan
penemuan
2. Guru memberikan
anjuran kpd peserta didik
untuk membaca dan
aktivitas belajar lainnya
yang dapat mengarahkan
pada persiapan penemuan
3 Guru memeriksa terhadap
peserta didik terhadap
permasalahan yang akan
dipecahkan oleh peserta
didik melalui penemuan
4. Mengidentifikasi masalah
sehingga peserta didik
dapat merumuskan
hipotesis
lOMoAR cPSD|31012400
37
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
5. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengumpulkan informasi
6. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk saling
berdiskusi di dalam
kelompok untuk
mengumpulkan materi
7. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengolah data yang telah
diperoleh
8. Guru menyuruh peserta
didik untuk mencatat
hasil data yang telah
diolahnya
9. Guru mendorong peserta
didik untuk saling
bertukar informasi dari
hasil penemuannya
sehingga penemuannya
menjadi lengkap
10. Guru memimpin proses
pembuktian atas data
yang diperoleh
lOMoAR cPSD|31012400
38
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
11 Guru meminta peserta
didik secara acak untuk
tampil dengan
menampilkan 3 topik
pemaparan diri
12. Guru melakukan
generalisasi atas hasil
perolehan yang
ditemukan peserta didik
12. Guru memberikan
apressiasi kepeda peserta
didik karena telah
melakukan penemuan dan
yang sudah tampil
Dari ceklis di atas, terlihat bahwa ketika pelaksanaan discovery learning mulai dari
poin no 1 sampai dengan poin no 2 kurang terlaksana dengan baik dan sedangkan
poin no 1 sampai dengan poin no 11 dalam katagori cukup terlaksana. Tentunya ini
menjadi perhatian pada saat evaluasi dan refleksi serta untuk pelaksanaan discovery
learning pada siklus ke dua, selanjutnya
Hasil Tes:
Hasil Belajar peserta didik di siklus 1.
NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI
1 Ahmad Sholeh 77
2 Anggun Herawati 76
3 Arzizah rahmawati 78
4 Citra Darmaputri 80
lOMoAR cPSD|31012400
39
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
5 Fitri Hikmawati 81
6 Fitri Wulandari 75
7 Gladiola Kinanti Putri 81
8 Hanny Puspitasari 73
9 Intan Risti cahyani 81
10 Yenni Sukma PS 77
11 Juita Lastary 76
12 Julian Iswatun Hasanah 83
13 Kartika Suswita Amanda 80
14 Lika mareta 77
15 Lusi 73
16 Mansi Putri Pratama 84
17 Mita Liya 74
18 Mutia Witri Sari 83
19 Novia Elvina 67
20 Okta Rapisa 80
21 Riska Wulandari 68
22 Riski Tamara 79
23 Selina Veronika 80
24 Ahmad Sobur 70
25 Julia Atika 72
26 Supriyono 83
27 Made Gusti 77
28 Puput Heni 69
29 Bagus Ananta 80
30 Parmin 73
lOMoAR cPSD|31012400
40
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat lembar observasi
keterlaksanaan RPP dan indikator penilaian peserta didik. Sedangkan dari
penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar
di tunjukkan pada lembar hasil belajar peserta didik yang meningkat dari nilai
sebelumnya.
2. Hasil Penelitian Siklus 2
1. Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas mengacu pada siklus I
pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning kelas X-1
SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 pada mata
pelajaran Bahasa Inggris. Beberapa kegiatan yang termuat dalam tahap perencanaan
meliputi:
1) Menyusun RPP dengan mengacu pada kelebihan dan kekurangan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pada siklus I.
2) Memperbaiki lembar penilaian yang terdiri dari lembar observasi kinerja guru,
lembar observasi kegiatan peserta didik serta lembar Hasil belajar peserta
didik.
3) Menyiapkan media pembelajaran 4) Menentukan pelaksanaan observasi.
5) Menyiapkan alat evaluasi.
2. Pelaksanaan
Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada 01 Maret 2020.
Pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yaitu 2 x 35 menit (2 jam
pelajaran). Adapun langkah dari model pembelajaran discovery learning ini adalah
sebagai berikut :
1. Guru menyusun sekenario yang ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum KBM
3. Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam
pembelajaran
lOMoAR cPSD|31012400
41
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
5. Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah
dipersiapkan
6. Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil
memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
7. Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas sebagai
lembar kerja untuk dibahas
8. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup.
3. Observasi (Pengamatan)
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik, pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang tersedia. Diperoleh
catatan bahwa pada siklus I, secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan
lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap peserta didik mengacu pada
indikator kerja sama dalam kelompok, antusiasme dalam belajar, dan hasil belajar
peserta didik. Hasil pengamatan yang dilakukan observer adalah peserta didik
terlihat antusias ketika tampil memerankan materi yang telah dibagi oleh guru untuk
memainkan peran tersebut.
Dari hasil observasi siklus I diperoleh data sebagai berikut :
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
No Deskriptor
Keterangan
Terlaksana
dengan
baik
Cukup
Terlaksa
na
Kurang
Terlaksa
na
Tidak
Terlaksa
na
lOMoAR cPSD|31012400
42
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
1. Siswa merespon
terhadap apersepsi
yang diberikan guru
2. Siswa mengetahui
tujuan pembelajaran
3 Siswa tidak melakukan
kegiatan lain saat
pembelajaran dikelas
4. Siswa aktif bertanya
dan menjawab
pertanyaann dari guru
5. Memahami petunjuk
guru tentang
langkahlangkah
pelaksanaan model
pembelajaran
discovery learning
7. Antusias siswa
terhadap model
pembelajaran
discovery learning
8. Keaktifan dalam
kelompok
9. Keberanian dalam
memainkan peran di
depan kelas
10. Berani bertanya
kepada guru tentang
hal-hal yang belum
diketahui
lOMoAR cPSD|31012400
43
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
11. Menghargai pendapat
teman dalam memberi
masukan terhadap
penampilan
12. Menyimpulkan tentang
materi pelajaran
13. Terciptanya suasana
kondusif didalam kelas
Hasil belajar peserta didik di siklus 2.
NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI
1 Ahmad Sholeh 80
2 Anggun Herawati 85
3 Arzizah rahmawati 81
4 Citra Darmaputri 80
5 Fitri Hikmawati 83
6 Fitri Wulandari 81
7 Gladiola Kinanti Putri 84
8 Hanny Puspitasari 85
9 Intan Risti cahyani 82
10 Yenni Sukma PS 83
11 Juita Lastary 80
lOMoAR cPSD|31012400
44
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
12 Julian Iswatun Hasanah 81
13 Kartika Suswita Amanda 83
14 Lika mareta 86
15 Lusi 88
16 Mansi Putri Pratama 87
17 Mita Liya 89
18 Mutia Witri Sari 89
19 Novia Elvina 80
20 Okta Rapisa 84
21 Riska Wulandari 81
22 Riski Tamara 88
23 Selina Veronika 85
24 Ahmad Sobur 84
25 Julia Atika 82
26 Supriyono 82
27 Made Gusti 82
28 Puput Heni 83
29 Bagus Ananta 86
30 Parmin 84
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat lembar observasi
keterlaksanaan RPP dan indikator penilaian peserta didik. Sedangkan dari
penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar
di tunjukkan pada lembar hasil belajar peserta didik yang meningkat dari nilai pada
siklus I.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
lOMoAR cPSD|31012400
45
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus ini dilakukan
untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran discovery learning pada
mata pelajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar pada peserta didik
kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019.
Adapun peningkatan skor hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil observasi
siklus I dan siklus II sebagai berikut:
NO NAMA NILAI
SIKLUS I
NILAI
SIKLUS II
1 Ahmad Sholeh 77 80
2 Anggun Herawati 76 85
3 Arzizah rahmawati 78 81
4 Citra Darmaputri 80 80
5 Fitri Hikmawati 81 83
6 Fitri Wulandari 75 81
7 Gladiola Kinanti Putri 81 84
8 Hanny Puspitasari 73 85
9 Intan Risti cahyani 81 82
10 Yenni Sukma PS 77 83
11 Juita Lastary 76 80
12 Julian Iswatun Hasanah 83 81
13 Kartika Suswita Amanda 80 83
14 Lika mareta 77 86
15 Lusi 73 88
16 Mansi Putri Pratama 84 87
17 Mita Liya 74 89
18 Mutia Witri Sari 83 89
19 Novia Elvina 67 80
20 Okta Rapisa 80 84
lOMoAR cPSD|31012400
46
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
21 Riska Wulandari 68 81
22 Riski Tamara 79 88
23 Selina Veronika 80 85
24 Ahmad Sobur 70 84
25 Julia Atika 72 82
26 Supriyono 83 82
27 Made Gusti 77 82
28 Puput Heni 69 83
29 Bagus Ananta 80 86
30 Parmin 73 84
Jumlah/rata-rata 2.410/80,33 2.508/83,60
Dari data tabel diatas dapat dilihat peningkatan skor hasil belajar peserta
didik berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan
tindakan pada Siklus I bahwa peserta didik yang belum tuntas mencapai nilai 75
adalah sebanyak 8 orang atau sebanyak 26,67% dengan rata-rata perolehan hasil
belajar sebesar 80,33 dan siklus II bahwa peserta didik sudah mencapai tuntas
semua telah melampaui nilai 75 adalah sebanyak 30 orang atau sebanyak 100,00%
dengan rata-rata perolehan hasil belajar sebesar 83,60. Keberhasilan meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi melalui Model
pembelajaran discovery learning kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester
Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
lOMoAR cPSD|31012400
47
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Kegiatan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus mata pelajaran
Bahasa Inggris kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018 / 2019 materi pemaparan jati diri melalui metode discovery learning
berhasil dilaksanakan dengan baik dan hasilnya cukup memuaskan.
Peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan motivasi siswa mengikuti
pembelajaran pada setiap siklusnya benar-benar membuat peneliti belajar banyak.
Demi meningkatnya hasil belajar, peneliti meluangkan banyak waktu untuk
bersabar memilih, mempelajari meode dan alat peraga yang tepat sesuai dengan
materi yang diajarkan. Dan setelah peeliti melaksanakan perbaikan pembelajaran
pada pelajaran Bahasa Inggris materi pemaparan jati diri melalui metode discovery
learning ini. Penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Penerapan metode discovery learning pada mata pelajaran Bahasa Inggris
materi pelajaran pemaparan jati diri dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan.
2. Di lihat dari segi proses penerapan model pembelajaran discovery learning,
pada siklus 1, , terlihat bahwa ketika pelaksanaan discovery learning mulai dari
poin no 1 sampai dengan poin no 2 kurang terlaksana dengan baik dan
sedangkan poin no 1 sampai dengan poin no 11 dalam katagori cukup
terlaksana. Tentunya ini menjadi perhatian pada saat evaluasi dan refleksi serta
untuk pelaksanaan discovery learning pada siklus ke dua, selanjutnya
3. Hasil belajar berupa nilai rata-rata kelas meningkat dari yang sebelumnya
4. Metode pembelajaran discovery learning juga dapat diterapkan pada materi
pelajaran yang lain.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mempunyai beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
lOMoAR cPSD|31012400
48
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Bagi peserta didik disarankan agar hasil belajar yang baik yang telah diperoleh
sebaiknya dipertahankan.
2. Bagi Guru
Guru harus membantu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, selain
itu perlu disediakan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dalam pembelajaran yang menggunakan metode discovery learning, guru
wajib memilih materi yang sesuai, karena tidak semua materi bisa di pelajari
dengan menggunakan model pembelajaran tersebut.
3. Bagi Sekolah
Mengingat model pembelajaran dengan model discovery learning dapat
mendorong peserta didik lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik, diharapkan setiap sekolah dapat menerapkan metode
pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
lOMoAR cPSD|31012400
49
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto,S., Suhardjono, Supardi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Baharuddin & Esa N.W. (2010). Teori Belajar & Pembelajaran . Sleman: Ar Ruzz
Media.
Baharuddin & Esa N.W. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Barlian, Ikbal. (2016). Strategi Pembelajaran Guru. Palembang. Tolu Minakbai
Press.
Barlian, Ikbal dan Dewi Koryati. ( 2016). Penelitian Tindakan Kelas, untuk Inovasi
Pembelajaran Guru. Palembang. Universitas Sriwijaya Press.
Fleiss, J. L. (1981). Statistical Methods for Rates and Proportions 2nd Edition
Hanafiah, N. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Rafika Aditama.
Jihat, A. & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Khodijah, N. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kusumah, W. & Dedi. (2012). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
Indeks.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2006). Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2012). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ningrum, E. (2014). Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Praktis dan Contoh.
Yogyakarta: Penerbit Ombak
Purwanto, M.N. (2013). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
lOMoAR cPSD|31012400
50
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Rusmono. (2014). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu
Perlu. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiman A.M. (1992). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Slameto. (1987). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Lampiran-lampiran
lOMoAR cPSD|31012400
51
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
Lampiran 1
REFLEKSI DAN EVALUASI SIKLUS I :
Refleksi :
Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan antusias dan
bersemangat serta hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum
tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belarar peserta didik pada mata
pelajaran Bahasa Inggris kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap
Tahun Pelajaran 2018 / 2019. meningkat.
Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil belajar mata pelajaran Bahasa
Inggris melalui model pembelajaran discovery learning pada siklus I, adalah
sebagai berikut :
1) Peserta didik kurang berani untuk tampil di depan
2) Pada saat peserta didik memerankan materi pembelajaran, masih ada
peserta didik yang mengobrol sendiri.
3) Kerja sama dan bertukar pendapat anta anggotar kelompok masih
kurang, masih kurang koordinasi antar anggota kelompok.
Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan hasil belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar sebelum pemberian tindakan
melalui model pembelajaran discovery learning. Penemuan masalah dalam tindakan
yaitu permasalahan yang berasal dari guru dan peserta didik. Permasalahan yang
dihadapi peserta didik yaitu masih rendahnya kemampuan siswa untuk bekerjasama
dengan kelompoknya .
Evaluasi :
lOMoAR cPSD|31012400
52
Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi untuk
mengamati kinerja guru, lembar observasi untuk mengetahui antusias dan hasil
belajar peserta didik. Setelah melakukan penerapan pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan model pembelajaran discovery learning pada kelas X-1 SMA Yaiqli
Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Pada siklus pertama
ini masalahnya adalah keberanian tampil di depan siswa lain untuk memainkan
peran sesuai dengan materi yang dibagikan. Untuk mengatasi masalah tersebut akan
direncanakan siklus II yaitu dengan merevisi RPP. Dengan memperjelas lembar
kegiatan dan membagi kelompok kecil sebelum pelajaran dimulai
diharapkanpeserta didik akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
REFLEKSI DAN EVALUASI SIKLUS II
Refleksi :
Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan antusias
dan bersemangat serta hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran bahasa Inggris kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap
Tahun Pelajaran 2018 / 2019. meningkat. Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil
belajar mata pelajaran ekonomi melalui model pembelajaran discovery learning
pada siklus II, adalah sebagai berikut :
1) Peserta didik duduk dengan rapi pada kelompok yang lain tampil
2) Peserta didik membawa buku yang relevan dengan mata pelajaran yang
akan dipelajari.
3) pada saat dimulainya bermain peran peserta didik, mulai diam dan
mendengarkan dengan baik.
4) Kerja sama dan bertukar pendapat anta anggotar kelompok sudah sangat
baik, koordinasi antar anggota kelompok juga sudah bagus. Hasil yang
diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Penemuan
lOMoAR cPSD|31012400
53
Downloaded by
ipoed83 ipoed83
(ipoed83@gmail.com)
masalah dalam tindakan yaitu permasalahan yang berasal dari guru dan
peserta didik, sudah dapat diantisipasi. Hasil yang diperoleh sebagian
besar peserta didik menunjukkan kemampuan akhir yang lebih baik
dibandingkan dengan kemampuan awal sebelum tindakan dengan
ditunjukkan hasil observasi terhadap hasil belajar peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media pembelajaran monopoli
pintar. Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan refleksi siklus
II maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui model
pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran ekonomi dapat
diakhiri pada siklus II.
Evaluasi :
Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi untuk
mengamati kinerja guru, lembar observasi untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik. Setelah melakukan penerapan pembelajaran ekonomi dengan menggunakan
model pembelajaran discovery learning pada kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Pada siklus II kondisi kelas sudah
kondusif, peserta didik bekerja sama dan koordinasi antar anggota kelompok dengan
sangat baik, peserta didik memperhatiknan pada saat teman nya memainkan peran.

More Related Content

Similar to contoh-ptk new.docx

64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematikUNIMED
 
GGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan Pendidikan
GGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan PendidikanGGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan Pendidikan
GGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan PendidikanStephanie Unsil
 
Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Jamaludin ..
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkrela eryd
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfOroOpoopo
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiAdeWahyudin13
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biologymaman1453
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiimron_akun
 
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Suaidin -Dompu
 
Kurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanKurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanBudhi Emha
 

Similar to contoh-ptk new.docx (20)

Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
 
GGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan Pendidikan
GGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan PendidikanGGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan Pendidikan
GGGC6233 | Tugasan Individu Perancangan Pendidikan
 
Metopen.docx
Metopen.docxMetopen.docx
Metopen.docx
 
Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1Program kerja gugus 1
Program kerja gugus 1
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisi
 
Orps farid nurhidayat
Orps farid nurhidayatOrps farid nurhidayat
Orps farid nurhidayat
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Laporan ppl biology
Laporan ppl biologyLaporan ppl biology
Laporan ppl biology
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
 
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
 
Kurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihanKurikulum 2013 materi pelatihan
Kurikulum 2013 materi pelatihan
 

contoh-ptk new.docx

  • 1. lOMoAR cPSD|31012400 Contoh PTK Penelitian Tindakan Kelas (Universitas Sriwijaya)
  • 2. Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com)
  • 3. lOMoAR cPSD|31012400 1 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK DI KELAS X-1 SMA YAIQLI BUAY MADANG OKU TIMUR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 OLEH : NAMA : ZAZILI NIP : 199004-30 UNIT KERJA : SMA YAIQLI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI SUMATERA SELATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS “YAIQLI” BUAY MADANG
  • 4. lOMoAR cPSD|31012400 2 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) LEMBAR PENGESAHAN 1 Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 2. Identitas Peneliti : a. Nama Peneliti : Zazili b. NIP : 199004-30 c. Lokasi Penelitian : SMA YAIQLI d. Kabupaten/Kota : OKU Timur e. Provinsi : Sumatera Selatan 3. Lama Penelitian : 3 bulan 4. Sumber dana : Dana Pribadi Tugu Mulyo, 2 Mei 2019 Mengetahui: Kepala Sekolah, Peneliti Sundari, SP Zazili NIP : 199004-003 NIY : 199004-30 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA “YAIQLI”
  • 5. lOMoAR cPSD|31012400 3 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) ABSTRAK Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam dua siklus penelitian. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi untuk pelaksanaan pembelajaran dan tes untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebesar lebih dari 75 % peserta didik mencapai KKM sebesar 76. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran Discovery Learning bila dilihat dari hasil berupa proses, khususnya proses penerapan discovery learning, terlihat bahwa ketika pelaksanaan discovery learning di siklus 1 mulai dari poin no 1 sampai dengan poin no 2 kurang terlaksana dengan baik dan sedangkan poin no 3 sampai dengan poin no 11 dalam katagori cukup terlaksana. Tentunya ini menjadi perhatian pada saat evaluasi dan refleksi serta untuk pelaksanaan discovery learning pada siklus ke dua, selanjutnya di siklus ke dua, semua langkah penerapan model pembelajaran discovery learning dapat terlaksana dengan cukup baik dan baik. Sedangkan bila dilihat dari hasil belajar setelah diterapkannya model pembelajaran discovery learning terjadi peningkakatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada tiap siklus. Dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa. Rata- rata kelas pada siklus I sebesar 80,33, dan siklus II sebesar 83,60. Ketuntasan belajar yang belum memenuhi KKM nilai 76 di siklus pertama sejumlah 26, 67%, di siklus ke dua 100%. Kata kunci: model pembelajaran discovery learning, Hasil belajar peserta didik DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.............................................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii DAFTAR ISI.......................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
  • 6. lOMoAR cPSD|31012400 4 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) B. Identifikasi Masalah........................................................................................5 C. Batasan Masalah.............................................................................................5 D. Rumusan Masalah..........................................................................................5 E. Tujuan Penelitian .........................................................................................10 F. Manfaat Penelitian .......................................................................................10 BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................7 ..............................................................................................................................11 A. Pengertian Hasil Belajar .............................................................................11 B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi belajar ...................................................12 C. Jenis-jenis Belajar...........................................................................................8 ..............................................................................................................................13 D. Pengertian Metode Diskusi sebagai bagian dari Discovery learning ............14 E. Metode Discovery Learning ........................................................................ 11 F. Materi Pelajaran ..........................................................................................14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................18 A. Metode Penelitian......................................................................................18 B. Subyek Penelitian.......................................................................................19 C. Setting Penelitian .......................................................................................19 D. Model Penelitian ...............................................................................................20 . BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................27 A. Hasil Penelitian...................................................................................................27 1. Hasil Penelitian Siklus 1.......................................................................27 2. Hasil Penelitian Siklus 2 ......................................................................34 B. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................... 39 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................41 A. Simpulan .................................................................................................41 B. Saran ........................................................................................................41
  • 7. lOMoAR cPSD|31012400 5 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) DAFTAR PUSTAKA ........................................................................43 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................45 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini yang syarat akan persaingan yang ketat dan terbuka pemerintah harus mampu menyikapi dunia pendidikan secara tepat dan bijak. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia sehingga tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Era globalisasi membawa dampak positif dan negatif disinilah peran pendidikan sangat penting diterapkan oleh guru untuk menghindari dampak negatif dari era globalisasi serta mampu menciptakan lulusan yang bisa menghadapi era globalisasi yang syarat akan persaingan dan tantangan. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan saat ini melainkan juga untuk masa depan. Pendidikan merupakan salah satu pilar kehidupan bangsa. Masa depan suatu bangsa bisa dilihat melalui sejauh mana komitmen masyarakat dalam suatu bangsa menjalankan pendidikan nasional. Kemajuan suatu negara sangat didukung dengan kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing, maka SDM yang berkualitas di persiapkan melalui proses pendidikan. Sejak lama sudah diprediksikan bahwa kemajuan dan keunggulan suatu bangsa dan negara tidak tergantung dari kekayaan negara, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa. Oleh karena itu, melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu
  • 8. lOMoAR cPSD|31012400 6 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) bersaing dalam era globalisasi saat ini, sehingga dalam menghadapi tantangan dan permasalahan dapat di pecahkan secara baik melalui pemikiran sehingga melahirkan suatu hasil yang maksimal dari apa yang ingin dicapai. Dalam proses pembelajaran guru merupakan orang yang memiliki peranan penting. Karena guru merupakan orang yang paling sering berhubungan langsung dengan peserta didik, ini menunjukkan bahwa berhasilnya sebuah proses kegiatan pembelajaran ini sangat bergantung pada guru, oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi dalam mengajar. Guru yang berkualitas harus mempunyai empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Tetapi guru bukanlah satu-satunya faktor yang berperan dalam proses pembelajaran melainkan ada faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya dengan guru yaitu kondisi kelas yang kurang kondusif, media pembelajaran yang digunakan kurang tepat, minat belajar bahasa Inggris yang belum optimal, hsil belajar peserta didik belum maksimal dan model pembelajaran dominan menggunakan ceramah. Sebagai tenaga profesional, peran guru di samping melaksanakan tugas pokoknya yaitu mendidik dan membimbing peserta didik, mereka juga dituntut agar dapat mengadakan pembaharuan atau perbaikan pembelajaran melalui penelitian. Dengan demikian, guru tidak lagi cukup hanya sebagai penerima pembaharuan pembelajaran yang sudah tuntas, melainkan ikut bertanggungjawab, berperan serta aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui penelitian yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang dikelola. Tidak hanya guru saja yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, minat pada diri peserta didik dimulai dari rasa senang terhadap pembelajaran, rasa senang inilah yang nantinya membuat peserta didik akan berkonsentrasi pada setiap materi yang dipelajari. Rasa senang akan membantu peserta didik merasa nyaman dan mendorong peserta didik untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran juga menunjukkan bahwa peserta didik merasa memiliki ikatan dengan apa
  • 9. lOMoAR cPSD|31012400 7 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) yang sedang dipelajari. Ikatan yang dimiliki peserta didik pada materi yang dipelajari ditunjukkan juga dengan peserta didik tertarik terhadap semua hal yang berhubungan dengan materi tersebut. peserta didik tidak hanya mempelajari materi pada saat pembelajaran di kelas tetapi juga di luar kelas. Potensi yang dikembangkan secara maksimal akan membuat siswa mampu berprestasi secara maksimal pula. Prestasi yang baik dapat ditunjukkan dengan peserta didik mampu meraih nilai yang tinggi atau setidaknya melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam setiap evaluasi yang diberikan oleh guru. Prestasi yang ditunjukkan oleh peserta didik peserta didik peserta didik dengan memperoleh nilai yang tinggi dapat menggambarkan bahwa peserta didik sudah bisa memahami dan menguasai materi yang sudah diajarkan serta sudah siap untuk mempelajari materi yang selanjutnya. Penelitian yang dimaksud adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas. Dilihat dari kemanfaatan yang diperoleh dari hasil PTK, salah satu di antaranya adalah berupa perbaikan. Melalui penelitian tindakan kelas masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan, dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang lebih baik dapat diwujudkan secara sistematis. Peneliti mengetahui bahwa minat belajar yang yang belum optimal ditunjukkan dengan banyak peserta didik yang tidak bisa memperhatikan secara terus-menerus terhadap materi yang disampaikan, peserta didik kurang aktiv dalam proses pembelajaran, karena sedikit peserta didik yang berani mengemukakan pendapatnya ataupun memberanikan diri menanyakan materi yang belum dipahami. Pada saat jam pelajaran berlangsung ada peserta didik yang bermain-main sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, ini ditunjukkan dengan saat pembelajaran ditemui beberapa peserta didik bermain HP, mengobrol dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Saat Penilaian Tengah Semester pada mata pelajaran bahasa Inggris peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 /
  • 10. lOMoAR cPSD|31012400 8 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 2019 tergolong belum optimal, dimana masih banyak peserta didik yang belum mampu memenuhi KKM yang ditetapkan sebesar 70. Di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 dengan jumlah 30 peserta didik, ada 9 peserta didik yang nilainya telah diatas KKM, tetapi ada 21 peserta didik yang nilainya masih di bawah KKM, dan ada 1 peserta didik yang nilainya pas dengan KKM. Ini menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 belum maksimal, karena sebagian besar peserta didik tidak memenuhi KKM. Proses pembelajaran yang terjadi di kelas lebih didominasi oleh guru yang selalu menerapkan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Prestasi Belajar peserta didik dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Salah satunya yaitu model pembelajaran discovery learning. Dalam model pembelajaran discovery learning ini, hal yang ingin disampaikan adalah bagaimana siswa mampu menerima berbagai pendapat yang diterima dan disampaikan oleh orang atau kelompok lain, kemudian menganalisisnya bersama, sehingga memunculkan pendapat yang paling ideal, atau bahkan tidak mendapatkan pendapat yang paling ideal (Hamid, 2011: 218). Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning, selain dapat mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi bahasa Inggris, juga dapat meningkatkan kerjasama di antara peserta didik secara berkelompok. Selain itu, dirasakan bahwa guru mata pelajaran bahasa Inggris belum memanfaatkan media pembelajaran saat mengajar yang ditunjukkan dengan tanpa adanya media (ppt) powerpoint, alat-alat peraga yang lain, padahal model pembelajaran yang diterapkan dengan baik dapat menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis bermaksud dengan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
  • 11. lOMoAR cPSD|31012400 9 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) untuk meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019”. B.Identifikasi Masalah : 1. Minat belajar siswa yang belum optimal. 2. Keterlibatan atau aktivitas sebagian peserta didik dalam pembelajaran masih belum maksimal. 3. Pada saat jam pelajaran berlangsung ada siswa yang bermain-main sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. 4. Prestasi belajar peserta didik ditunjukkan dengan 21 peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM. 5. Model pembelajaran yang digunakan dominan menggunakan metode ceramah, tugas dan diskusi. 6. Kurang memaksimalkan penggunaan media pembelajaran saat mengajar. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti perlu membatasi masalah pada peningkatan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 dengan penerapan model Discovery Learning. D.Rumusan Masalah Apakah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019?
  • 12. lOMoAR cPSD|31012400 10 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) E. Tujuan Penelitian Mengetahui Model Pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang penerapan model discovery learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dengan penerapan model pembelajaran discovery learning ini siswa mendapatkan pengalaman baru dan mampu berinteraksi secara aktif dalam proses belajar. b. Bagi Guru Guru dapat menambah pengalaman dan wawasan dalam proses model pembelajaran discovery learning ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik, serta mengurangi dominasi guru di dalam kelas. c. Bagi Peneliti Penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar berfikir secara ilmiah, kreatif dan inovatif. Selain itu, bisa digunakan sebagai sarana untuk menyesuaikan antara teori-teori yang dikaji dengan keadaan di lingkungan sekolah.
  • 13. lOMoAR cPSD|31012400 11 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Hasil Belajar Untuk memperoleh pengertian belajar secara obyektif dan lengkap maka perlu dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli yang telah memberikan definisi tentang belajar, antara lain sebagai berikut : Pengertian belajar menurut Ngalim Purwanto (1990 : 85) mengatakan bahwa belajar adalah merupakan suatu perubahan tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Selain itu belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi karena latihan atau pengalaman. Gagne (dalam Din Wahyudin (2007 : 3.31) berpendapat bahwa belajar adalah seperangkat yang mengubah sifat stimulus dari lingkungan menjadi beberapa tahap pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh kapasitas yang baru (Margaret G. Bell). Oleh sebab itu proses belajar selalu bertahap mulai belajar melalui tanda (signal), kemudian melalui rangsangan-reaksi (stiulus respons), belajar berangkai (chining), belajar secara verbal, belajar prinsip dan belajar untuk memecahkan masalah. Hasilnya berupa kapabilitas, baik berupa sikap, ataupun pengetahuan tertentu. Sedangkan Udin S. Winataputra (2007 : 1.9) mengemukakan bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan pengetahuaan saja tetapi juga meliputi seluruh kemampuan siswa. Sehingga belajar memusatka kepada tiga hal, yaitu: Pertama, belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta ketrampilan (psikomotor).
  • 14. lOMoAR cPSD|31012400 12 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Kedua, Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Ketiga, Perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan yang merupakan hasil belajar relatif permanen karena diperoleh dengan cara yang wajar, lain dengan yang diperoleh secara tidak wajar misalnya pengaruh obat-obatan (dopping) dapat berubah-ubah. Selanjutnya pengertian hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 343) adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb.) oleh usaha. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merubahan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dan nilai yang dipengaruhi oleh factor dari dalam maupun dari luar individu kearah perubahanyang lebih baik atau yang lebih maju. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Ngalim Purwanto (1990 : 102) factor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 2, yaitu: a. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual, antara lain: kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. b. faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, antara lain: faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
  • 15. lOMoAR cPSD|31012400 13 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) C. Jenis-jenis Belajar Gagne (1985) dalam Udin S. Winataputra (20071.9-1.11) mengemukakan jenis belajar meliputi delapan jenis yaitu: a. Belajar Isyarat (Signal Leariing) Belajar melalui isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat. Misalnya berhenti berbicara katika mendapat isyarat telunjuk menyilang mulut sebagai tanda tidak boleh ribut. b. Belajar Stimulus-Respon (Stimulus-Response Learning) Belajar stimulus-respon terjadi pada diri individu karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya menendang bola ketika bola di kaki, berbaris rapi karena ada komando. c. Belajar rangkaian (Chaining Learning) Belajar rangkaian terjadi melalui perpaduan berbagai prosrs stimulus respon ( S-R ) yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang segera atau spontan seperti konsep merah-putih, panas-dingin, ibu-bapak. d. Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association Learning) Belajar asosiasi verbal terjadi bila individu telah mengetahui sebutan bentuk dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Misalnya perahu itu seperti badan itik atau kereta api seperti lengkungan atau wajahnya seperti bulan kesiangan. e. Belajar Membedakan (Discrimination Learning)
  • 16. lOMoAR cPSD|31012400 14 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Belajar diskriminasi terjadi bila individu berhadapan dengan benda, suasana, atau pengalaman yang luas dan mencoba membeda-bedakan hal-hal yang jumlahnya benyak itu. Misalnya membedakan tumbuhan berdasarkan urat daunnya, suku bangsa berdasar tempat tinggalnya. f. Belajar Konsep (Concept Learning) Belajar konsep terjadi bila individu menghadapi berbagai fakta atau data yang kemudian ditafsirkan ke dalam suatu pengertian atau makna yang abstrak. Misalnya manusia, binatang dan tumbuhan adalah makluk hidup. g. Belajar Hukum atau Aturan Rule Learning) Belajar aturan/hukum terjadi bila individu mengunakan beberapa rangkaian peristiwa atau perangkat data yang terdahulu atau yang diberikan sebelumnya dan menerapkannya atau menarik kesimpulan dari data tersebut menjadi suatu aturan. h. Belajar Pemecahan masalah (Problem Solving Learning) Belajar pemecahan masalah terjadi bila individu menggunakan berbagai konsep atau prinsip untuk menjawab suatu pertanyaan. Misalnya, mengapa harga bahan baker naik, mengapa minat masuk perguruan tinggi menurun. D. Pengertian Metode Diskusi Sebagai Bagian Discovery Learning. Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 652) adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dsb.; cara kerja yang bersistim untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
  • 17. lOMoAR cPSD|31012400 15 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Sedangkan menurut Joni (1992/1993) dalam Sri Anitah W. (2008 : 1.24) mengemukaan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 238) diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah cara yang teratur yang bersifat umum dalam rangka bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah yang sedang dihadapi. 2. Prinsip Penggunaan Metode Mengajar. Beberapa prinsip yang perlu dipehatikan dalam pemililihan metode menurut Anitah (2008 : 5.5) yaitu : 1) mengajar harus memungkinkan dapat Metode membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran. 2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang berekspresi yang kreatif dalam aspek seni. 3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah. 4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu. 5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri) terhadap suatu topic permasalahan. 6) Metode mengajar harus memungkin kan siswa mampu menyimak. 7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri. 8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bersama-sama. 9) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya. E. Model Pembelajaran Discovery Learning. Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka tidak lepas dari metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran menurut Tardif
  • 18. lOMoAR cPSD|31012400 16 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) dalam Syah (2010: 198) adalah “cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian mata pelajaran kepada siswa”.Prosedur baku tersebut digunakan oleh guru untuk mengajar di kelas. Selain itu dengan metode pembelajaran dapat membantu guru dan memudahkan dalam penyampaian materi kepada siswa. Menurut Sudjana (2005: 49) metode penemuan (discovery learning) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan tetapi sebagian atau ditemukan sendiri. Dengan kata lain, metode discovery merupakan metode pembelajaran yang penyampaian materi tidak disajikan langsung oleh guru, tetapi siswa dituntut aktif dalam menemukan materi pembelajaran. Tujuan pembelajaran menggunakan metode discovery learning adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam memperoleh dan memproses perolehan materi pelajaran, mengarahkan siswa agar mengurangi ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi yang diperlukan peserta didik, dan melatih siswa untuk mengeksplorasi lingkungan sebagai sumber informasi untuk pembelajaran. Discovery learning adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah, 2012: 77) Proses belajar mengajar dengan discovery learning ini menuntut guru untuk menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final (utuh dari awal sampai akhir) atau dengan istilah lain, guru hanya menyajikan bahan pelajaran sebagian saja, selebihnya diberikan kepada siswa untuk menemukan dan mencari sendiri, kemudian siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mendapatkan apa-apa yang guru belum sampaikan dengan pendekatan belajar problem solving (Syah, 2014: 243). Suatu metode pembelajaran tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Discovery learning mempunyai kelebihan yang dijabarkan oleh Hanafiah (2012: 79) sebagai berikut:
  • 19. lOMoAR cPSD|31012400 17 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) (1) membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif; (2) peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya; (3) dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi; (4) memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing; (5) memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas. Selain ada kelebihan masih ada kelemahan dari metode discovery learning yang perlu diperhatikan. Hanafiah (2012: 79) menjelaskan kelemahan discovery learning sebagai berikut: (1) siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik; (2) keadaan di kelas kita kenyataannya gemuk jumlah siswanya maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan; (3) guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode discovery learning ini akan mengecewakan; (4) ada kritik, bahwa proses dalam metode discovery terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan keterampilan bagi siswa. Syah (2010:15) menyampaikan tahapan prosdur pelaksanaan discovery learning yang digunakan untuk merancang pembelajaran yaitu: a. Stimulation (Stimulasi) Pada tahap ini guru memberikan rangsangan, memulai kegiatan PMB dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. b. Problem Statement (Pernyataan Masalah) Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah yang relevan dengan bahan pelajaran untuk kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
  • 20. lOMoAR cPSD|31012400 18 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) c. Data Collection (Pengumpulan Data) Pada tahap ini guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. d. Data Processing (Pengolahan Data) Pada tahap ini siswa mengolah data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. e. Verification (Pembuktian) Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data. f. Generalization (Penarikan Kesimpulan) Tahap ini adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Discovery learning merupakan metode mengajar dimana guru tidak langsung menyajikan dalam bentuk finalnya, tetapi siswa dirangsang untuk menemukan sendiri. Hal tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode discovery learning. Adapun tahapan dari discovery learning meliputi pemberian stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian dan penarikan kesimpulan. F. Materi Pelajaran; Memaparkan jati diri Apakah pemaparan jati diri itu? Pemeparan jati diri adalah kta lain dari mengenalkan diri kita kepada orang lain. Ada beberapa hal yang perlu kita ucapkan saat kita memaparkan jati diri, seperti nama kita hari ulang tahun kita, tempat tinggal kita, hobi kita dan sebagainya. Kali ini kita akan belajar cara pemaparan diri dalam bahasa Inggris, diharapkan setelah belajar cara pemaparan jati diri ini, kita semua
  • 21. lOMoAR cPSD|31012400 19 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) dapat memaparkan jati diri kita dengan baik dan natural dalam bahasa Inggris. Berikut adalah cara pemaparan jati diri dalam bahasa Inggris: 1. Greeting Sebelum kita memulai mengenalkan diri kita. Alangkah baiknya untuk mengucap salam atau menyapa terlebih dahulu, beberapa salam yang bia kita gunakan: - Hi, its nice to meet you - Hello everyone - Good morning - Good afternon - Good evening - Hi, let me introduce myself service 2. Name Setelah menyapa lawan bicara kita, kita mulai bisa memaparkan jati diri kita, dengan menyebutkan nama. Beberapa frasa yang bisa digunakan untuk menyebutlkan nama kita. Yaitu: - My name is ..... ; contoh may name is edwar - I am .... ; contoh I am edwar - My full name is ......; contohnya: My full name is Ahmad Edwar - My nickname is .....; contohnya: My nickname is Eddie - You can call me ....; contohnya; You can call me Eddie - Everyone call me ..; contohnya: Everyone call me Eddie - My name is ......, but you can call me; contohnya : My Name is Edwar, but you can call me Eddie 3. Age Selanjutnya bisa kita utarakan usia kita, untuk itu bisa kita gunakan frasa berikut ini: - I am .... years old; I am 20 years old. - I am .... ; I am 20.
  • 22. lOMoAR cPSD|31012400 20 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) - I am almost over/nearly....: I am nearly 20. 4. Country, city, or nationality Jika kita melakukan pemaparan jati diri kepada orang yang tidak senegara, maka kita gunakan frasa berikut ini: - I am from contry/city; I am from England - I come from Contry.city; I come from Lubuk Linggau - I am (nationality); I am Indonesian; I am Javanese 5. Address Saat pemaparan jati diri kita juga harus menyampaikan tempat tinggal kita, frase yang bisa kita gunakan: - I live in (city); I live in Lubuk Linggau - I libe on (street); I live in garuda street - I live at (street, house number); I live at Garuda Street No. 210 6. Birthday Menyebutkan tanggal lahir pada saat memperkenalkan diri juga biasa dilakukan orang, adapun frasa yang dapat digunakan ketika menyampaikan tanggal lahir yaitu: - I was born (palce) on (date); I was born in Singapura on Juni 3rd 1999 - My birthday is on Juni 3rd 7. Occupation Saat memaparkan diri kita juga bisa menyebutkan pekerjaan kita, adapun frase yang bisa kita gunakan yaitu: - I am a/ an ......; I am a singer. - I work as a / an .....; I work as a doctor - I work in/at a/an ....; I work at a cafe. - I work in (company) as a/an ....; I work in 123 High School as a math teacher. 8. Hobby. Ketika memperkenalkan diri kita, kita juga bisa menyampaikan hobi kita, adapun frasa yang bisa kita gunakan seperti berikut ini:
  • 23. lOMoAR cPSD|31012400 21 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) - My hobby is a drawing - I like/love .....; I like playing football - I spend my leisure time .......; I spend my leisure time wacthing movies. - I am interested in ......; I am interested in photography. 9. Family Ketika kita memperkenalkan diri, biasanya juga kita menyampaikan informasi tentang keluarga kita. Frase yang bisa kita gunakan adalah berikut ini: - I have number (brother) and (sister); I have one brother and two sister. - I am the only child in my family, - I don’t have siblings, - There are (number) people in family, they are ....; there are five pople in family, they are my parent, my big brother, my little brother and me. Contoh pemaparan jati diri. Good morning. Let me introduce my self. My name is edwar, but everyone call me eddie. I am 32 and I come from England. Right now, I live in Denpasar. I work in Denpasar High School as an English Teacher. I am my leisure time surfing and some time painting. I am the only child in my family. Even so, I have two best friend who are like brothers to me. Oh my birthday is on juli 8th. I think that all about me. I hope were’s all getting a long well.
  • 24. lOMoAR cPSD|31012400 22 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) BAB III
  • 25. lOMoAR cPSD|31012400 23 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Hopkins (Rochiati Wiriaatmadja, 2002:127) Penelitian Tindakan Kelas mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan refleksi, selalu mencoba strategi pembelajaran yang akan melibatkan peserta didiknya dari pembelajaran yang berpusat pada guru dan mendorong peserta didik nya untuk discovery, yakni mencari sendiri sampai mampu berdiri mandiri dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan di luar otoritas gurunya. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Kusumah, 2011: 20-21). Penelitian dilaksanakan dalam tiga langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan dan pengamatan (action & observation), dan refleksi (reflection). Setiap langkah pelaksanaan merupakan satu siklus. Apabila divisualisasikan dalam bentuk bagan terlihat gambar di bawah ini. Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart (Kusumah, 2011: 20-21)
  • 26. lOMoAR cPSD|31012400 24 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris, khususnya kemampuan memahami dengan cara mengkaji secara reflektif, partisifatif dan kolaboratif terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris melalui model pembelajaran discovery learning terhadap aktivitas peserta didik, kondisi kelas serta kendala dan masalah apa yang dihadapi selama berlangsungnya proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. Bersifat partisipatif maksudnya dalam melaksanakan “Classroom Action Research” peneliti selaku pelaksana mulai dari menentukan topik, perumusan masalah, melaksanakan tindakan, observasi serta analisis dan penilaian. Sedangkan kolaboratif dalam “Classroom Action Research” (dalam hal pengamatan) dibantu oleh teman sejawat atau seprofesi (Muslich, 2009:7). Penelitian ini akan menjadikan kolaborasi antara peneliti dan guru kelas. Peneliti merencanakan, memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, kemudian menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. Sedangkan guru kelas berperan sebagai pelaksana tindakan seperti yang dirancang oleh peneliti. B. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 yang berjumlah 30 peserta didik. Sedangkan objek penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Inggris . Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 C. SETTING PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Setting dalam penelitian tindakan kelas ini adalah setting di dalam ruang kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang, yaitu pada waktu kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris berlangsung di SMA Yaiqli Buay Madang D. MODEL PENELITIAN
  • 27. lOMoAR cPSD|31012400 25 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Penelitian ini dilakukan dalam bentuk silkus, yang masing-masing siklus terdiri dari 4 komponen yaitu, rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi, sebagai berikut : 1. Rencana : Rencana tindakan apa yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris peserta didik di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang 2. Tindakan : Apa yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang sehingga kondisi yang diharapkan dapat tercapai. 3. Pengamatan : Peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian. 4. Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas dampak dari dan dengan menggunakan berbagai kriteria tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi tersebut peneliti dapat melakukan modifikasi dan perbaikan dalam hal-hal yang dinilai. Setting penelitian yang akan peneliti lakukan adalah melalui 2 (dua) siklus dengan ketentuan siklus pertama dan kedua yang akan dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Penelitian ini akan diakhiri dengan ketentuan apabila hasil dari siklus kedua sudah mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris, dan apa bila belum terjadi peningkatan akan dilanjutkan dengan siklus ketiga. Rincian pelaksanaan dari setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. SIKLUS I a. Tahap Perencanaan Ide awal : meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang. Temuan awal : saat ini pembelajaran bahasa Inggris adalah pembelajaran yang dilakukan peserta didik dengan cara menghafal, keseluruhan proses pembelajaran bahasa Inggris dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, mengajar berpusat pada guru, peserta didik terlihat pasif, berdampak pada hasil belajar peserta didik yang rendah. Diagnosa (hipotesis): Melalui model discovery learning akan
  • 28. lOMoAR cPSD|31012400 26 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang OKU Timur. b. Rencana tindakan: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi pokok memaparkan jati diri melalui model pembelajaran discovery learning. a) Format tugas : pembagaian kelompok yang nantinya akan bertugas pertama kali menggunakan metode discovery learning di dalam kelas. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan. Guru menjelaskan garis besar tentang materi pokok. b) Kegiatan kelompok: masing-masing kelompok bekerja sama mencoba melakukan permainan peran dengan skenario yang di buat oleh guru.. 2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai proses belajar mengajar peserta didik dan guru. 3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran dan lembar kerja peserta didik (LKS). 4) Mempersiapkan soal tes untuk mengukur hasil belajar peserta didik yaitu tes yang akan diberikan pada setiap akhir siklus. c. Tahap pelakasanaan tindakan Tindakan ini dilakukan akan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yang memungkinkan untuk diubah. Selama pembelajaran berlangsung, guru mengajarkan materi kepada peserta didik dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Sedangkan peneliti mengamati aktivitas peserta didik pada saat proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas. d. Tahap observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses pembelajaran peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung. e. Tahap refleksi
  • 29. lOMoAR cPSD|31012400 27 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan pembelajaran dan mencari pemasalahan yang muncul saat pembelajaran dan apa yang perlu diperbaiki untuk tindakan selanjutnya. 2. SIKLUS II a. Tahap perencanaan 1) Rencana Tindakan Merencanakan ulang kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang 2) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi pelajaran memaparkan jati diri peserta didik dengan menggunakan metode discovery learning. Format tugas: pembagian kelompok kecil yang nantinya akan melaksanakan diskusi mengenai pemaparan diri di dalam kelas. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan. Guru menjelaskan apa yang akan dilakukan dan dipersiapkan peserta didik. Kegiatan kelompok: masing-masing kelompok bekerja sama mencoba melakukan permainan peran dengan tujuan siswa dapat menemukan hal-hal yang yang dikerjakan siswa secara kelompok dibawah arahan dari guru. 3) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai proses belajar siswa 4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS). 5) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada setiap akhir siklus. b. Tahap pelakasanaan tindakan Tindakan ini dilakukan akan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yang memungkinkan untuk diubah. Selama pembelajaran berlangsung, guru mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat.
  • 30. lOMoAR cPSD|31012400 28 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran di kelas. c. Tahap observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses pembelajaran siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Lebih khusus pada saat penerapan model pembelajaran discovery learning. d. Tahap refleksi Pada tahap ini peneliti peneliti mencermati hasil pembelajaran dan hasil observasi pada akhir siklus I dan siklus II. Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan apakah siklus itu dilanjutkan atau dihentikan atas dasar hasil belajar siswa dan observasi. E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN 1. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2011: 193) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan caracara yang digunakan untuk mengumpulkan data atau disebut dengan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu : a. Tes Tes adalah alat instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes untuk mengukur hasil belajar hasil belajar bahasa Inggris di kelas X Akomodasi Perhotelan 1 SMKN 2 Lubuk Linggau. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes evaluasi hasil belajar siswa (post test) pada pertemuan akhir pembelajaran di setiap siklus.
  • 31. lOMoAR cPSD|31012400 29 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) b. Observasi Observasi digunakan untuk mendapatkan data proses pembelajaran di kelas yang sumber datanya adalah guru dan siswa. Observasi atau disebut juga pengamatan adalah kegiatan pemusatan perhatian pada suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsimi Arikunto, 2002:133). Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal yang akan diamati atau diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi untuk mengamati perilaku siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung. c. Dokumentasi teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Pada penelitian ini, dokumentasi berupa dokumen nilai awal siswa yang diperoleh dari dokumen guru kelas tentang hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madangdan dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung serta mengumpulkan hasil tes yang telah dikerjakan siswa. 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tes Dalam penelitian tindakan kelas ini soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode discovery learning. Tes dilaksanakan pada tiap - tiap akhir siklus untuk
  • 32. lOMoAR cPSD|31012400 30 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris dalam materi memaparkan jati diri. b. Lembar Observasi Lembar observasi adalah sebuah format isian yang digunakan selama observasi dilakukan. Instrumen Observasi yang digunakan berupa Check List yaitu pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi sehingga observer tinggal memberi tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi. Check List digunakan untuk mengamati partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana guru melaksanakan kegiatan pembelajaran. c. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan berupa skor penilaian sebelum dan sesudah dilaksanakan model discovery learning pada materi memaparkan jati diri peserta didik dan foto-foto pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. F. Teknik Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis tersebut untuk menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Pendekatan kuantitatif, dimana semua informasi atau data diwujudkan dalam bentuk angka, analisanya berdasarkan angka tersebut dengan analisis statistik. Pada akhir setiap siklus I dan II dihitung nilai rata-ratanya. Kemudian dideskripsikan hasil rerata tes siswa tersebut. Jika hasil tes siswa mengalami kenaikan sesuai standar nilai yang telah ditentukan, maka diasumsikan bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang dalam materi memaparkan jati diri. Menurut Hadi Sutrisno (2004: 40) cara untuk mencari rata-rata (mean) menggunakan rumus : N X M = Keterangan : M : Mean (nilai rata-rata) ΣX :
  • 33. lOMoAR cPSD|31012400 31 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Jumlah nilai total yang diperoleh siswa N : Jumlah siswa Kemudian untuk peningkatan hasil belajar secara klasikal jika 75% dari seluruh peserta didik dalam kelas telah mencapai nilai 65. Untuk menghitung kriteria peningkatan hasil belajar secara klasikal adalah dengan rumus : Keterangan : P : Nilai Peningkatan hasil Belajar secara klasikal Σn1 : Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal Σn : Jumlah total siswa Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan hasil observasi lapangan dan hasil dokumentasi tugas siswa. Pada penelitian ini terdapat nilai pada masing-masing siswa dikategorikan menjadi kategori tinggi, sedang, dan rendah. Langkah-langkah pengkategorian nilai dihitung berdasarkan tahap berikut: 1. Berdasarkan skor minimal dan maksimal, dihitung rerata dan simpangan baku idealnya menggunakan rumus berikut ini: M = 1/2(Xmin + Xmax) SD = 1/6 (Xmax – Xmin) Keterangan: M (Mean) : rata-rata SD (Standar Deviasi) : simpangan baku ideal Xmax : jumlah skor tertinggi Xmin : jumlah skor terendah 2. Setelah diperoleh skor hasil perhitungan tersebut selanjutnya membuat kategori kecenderungan yang dibagi menjadi kategori skor setiap subyek dan kategori skor secara keseluruhan mengenai nilai siswa. Adapun perhitungan untuk membuat kategori ini menggunakan rumus yang disajikan dalam tabel berikut (Azwar, 1999: 109):. Kategori Skor Penelitian Kategori Rumus Tinggi X ≥ M + SD Sedang M – SD ≤ X < M + SD Rendah X ≤ M – SD 59 G. Indikator Penelitian Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi “memaparkan jati diri” pada siswa kelas hasil belajar bahasa Inggris di kelas X Akomodasi Perhotelan 1 SMKN 2 Lubuk Linggau dengan menggunakan metode discovery learning diharapkan akan mengalami peningkatan dari total pencapaian sebelumnya menjadi minimal nilai 65. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat belajar secara individu apabila mencapai nilai 65. Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar secara klasikal jika mencapai 75% dari siswa mendapat nilai 65.
  • 34. lOMoAR cPSD|31012400 32 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang yang berjumlah 30 orang peserta didik. Penelitian siklus I dilakukan pada 20 februari 2019 dan siklus II pada 20 Maret 2019. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus untuk meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi peserta didik kelas hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik menggunakan test di setiap pertemuan (siklus I dan siklus II, sedangkan untuk mengukur keterlaksanan RPP menggunakan lembar observasi. 1. Hasil Penelitian Siklus 1 1. Perencanaan Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I mengacu pada hasil observasi pra siklus yang dilaksanakan pada pembelajaran bahasa Inggris dengan Kompetensi Dasar memaparkan jati diri. Dari hasil observasi awal, permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik mengerti materi yang disampaikan oleh guru 2) Materi yang padat membuat peserta didik jenuh. 3) Keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris rendah. 4) Hasil belajar peserta didik masih rendah. Dari permasalahan yang ada, maka diputuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas hasil belajar bahasa Inggris di kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang pada mata pelajaran Bahasa Inggris melalui model pembelajaran discovery learning. Untuk mengoptimalkan
  • 35. lOMoAR cPSD|31012400 33 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) pelaksanaan perbaikan pembelajaraan, maka disusun perencanaan sebagai berikut: 1) Menyusun RPP dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan peserta didik. 2) Menyiapkan media pembelajaran 3) Menyiapkan lembar observasi. 4) Menentukan pelaksanaan observasi. 5) Menyiapkan alat evaluasi. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I yaitu tanggal 20 Februari 2020. Pada siklus 1 ini waktu pembelajarannya adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun langkah dari model pembelajaran role playing ini adalah sebagai berikut : 1) Guru menyusun sekenario yang ditampilkan 2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum KBM 3) Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang 4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran 5) Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah dipersiapkan 6) Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan 7) Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk dibahas 8) Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
  • 36. lOMoAR cPSD|31012400 34 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 9) Guru memberikan kesimpulan secara umum 10) Evaluasi 11) Penutup. 3. Observasi (Pengamatan) Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang tersedia. Diperoleh catatan bahwa pada siklus I, secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap peserta didik mengacu pada indikator kerja sama dalam kelompok, antusiasme dalam belajar, dan hasil belajar peserta didik. Hasil pengamatan yang dilakukan observer adalah peserta didik terlihat antusias ketika tampil memerankan materi yang telah dibagi oleh guru untuk memainkan peran tersebut. Hasil berupa proses di siklus 1 menunjukkan: Dari hasil observasi siklus I diperoleh data sebagai berikut : LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I No Deskriptor Keterangan Terlaksa na dengan baik Cukup Terlaksa na Kurang Terlaksa na Tidak Terlak sana 1. Siswa merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru 2. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran 3 Siswa tidak melakukan kegiatan lain saat
  • 37. lOMoAR cPSD|31012400 35 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) pembelajaran dikelas 4. Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaann dari guru 5. Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran discovery learning 7. Antusias peserta didik terhadap model pembelajaran discovery learning 8. Keaktifan dalam kelompok 9. Keberanian dalam memainkan peran di depan kelas 10. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum diketahui 11. Menghargai pendapat teman dalam memberi masukan terhadap penampilan 12. Menyimpulkan tentang materi pelajaran 13. Terciptanya suasana kondusif didalam kelas
  • 38. lOMoAR cPSD|31012400 36 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Pengembangan point ke lima dari kolom di atas. No Deskriptor Keterangan Terlaksa na dengan baik Cukup Terlaksa na Kurang Terlaksa na Tidak Terlak sana 1. Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik sebagai pendorong agar peserta didik melakukan penemuan 2. Guru memberikan anjuran kpd peserta didik untuk membaca dan aktivitas belajar lainnya yang dapat mengarahkan pada persiapan penemuan 3 Guru memeriksa terhadap peserta didik terhadap permasalahan yang akan dipecahkan oleh peserta didik melalui penemuan 4. Mengidentifikasi masalah sehingga peserta didik dapat merumuskan hipotesis
  • 39. lOMoAR cPSD|31012400 37 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi 6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling berdiskusi di dalam kelompok untuk mengumpulkan materi 7. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengolah data yang telah diperoleh 8. Guru menyuruh peserta didik untuk mencatat hasil data yang telah diolahnya 9. Guru mendorong peserta didik untuk saling bertukar informasi dari hasil penemuannya sehingga penemuannya menjadi lengkap 10. Guru memimpin proses pembuktian atas data yang diperoleh
  • 40. lOMoAR cPSD|31012400 38 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 11 Guru meminta peserta didik secara acak untuk tampil dengan menampilkan 3 topik pemaparan diri 12. Guru melakukan generalisasi atas hasil perolehan yang ditemukan peserta didik 12. Guru memberikan apressiasi kepeda peserta didik karena telah melakukan penemuan dan yang sudah tampil Dari ceklis di atas, terlihat bahwa ketika pelaksanaan discovery learning mulai dari poin no 1 sampai dengan poin no 2 kurang terlaksana dengan baik dan sedangkan poin no 1 sampai dengan poin no 11 dalam katagori cukup terlaksana. Tentunya ini menjadi perhatian pada saat evaluasi dan refleksi serta untuk pelaksanaan discovery learning pada siklus ke dua, selanjutnya Hasil Tes: Hasil Belajar peserta didik di siklus 1. NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI 1 Ahmad Sholeh 77 2 Anggun Herawati 76 3 Arzizah rahmawati 78 4 Citra Darmaputri 80
  • 41. lOMoAR cPSD|31012400 39 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 5 Fitri Hikmawati 81 6 Fitri Wulandari 75 7 Gladiola Kinanti Putri 81 8 Hanny Puspitasari 73 9 Intan Risti cahyani 81 10 Yenni Sukma PS 77 11 Juita Lastary 76 12 Julian Iswatun Hasanah 83 13 Kartika Suswita Amanda 80 14 Lika mareta 77 15 Lusi 73 16 Mansi Putri Pratama 84 17 Mita Liya 74 18 Mutia Witri Sari 83 19 Novia Elvina 67 20 Okta Rapisa 80 21 Riska Wulandari 68 22 Riski Tamara 79 23 Selina Veronika 80 24 Ahmad Sobur 70 25 Julia Atika 72 26 Supriyono 83 27 Made Gusti 77 28 Puput Heni 69 29 Bagus Ananta 80 30 Parmin 73
  • 42. lOMoAR cPSD|31012400 40 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat lembar observasi keterlaksanaan RPP dan indikator penilaian peserta didik. Sedangkan dari penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar di tunjukkan pada lembar hasil belajar peserta didik yang meningkat dari nilai sebelumnya. 2. Hasil Penelitian Siklus 2 1. Perencanaan Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas mengacu pada siklus I pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Beberapa kegiatan yang termuat dalam tahap perencanaan meliputi: 1) Menyusun RPP dengan mengacu pada kelebihan dan kekurangan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I. 2) Memperbaiki lembar penilaian yang terdiri dari lembar observasi kinerja guru, lembar observasi kegiatan peserta didik serta lembar Hasil belajar peserta didik. 3) Menyiapkan media pembelajaran 4) Menentukan pelaksanaan observasi. 5) Menyiapkan alat evaluasi. 2. Pelaksanaan Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada 01 Maret 2020. Pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yaitu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Adapun langkah dari model pembelajaran discovery learning ini adalah sebagai berikut : 1. Guru menyusun sekenario yang ditampilkan 2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelum KBM 3. Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang 4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran
  • 43. lOMoAR cPSD|31012400 41 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 5. Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah dipersiapkan 6. Masing – masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan 7. Setelah selesai dipentaskan, masing – masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk dibahas 8. Masing – masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum 10. Evaluasi 11. Penutup. 3. Observasi (Pengamatan) Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang tersedia. Diperoleh catatan bahwa pada siklus I, secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan lancar. Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap peserta didik mengacu pada indikator kerja sama dalam kelompok, antusiasme dalam belajar, dan hasil belajar peserta didik. Hasil pengamatan yang dilakukan observer adalah peserta didik terlihat antusias ketika tampil memerankan materi yang telah dibagi oleh guru untuk memainkan peran tersebut. Dari hasil observasi siklus I diperoleh data sebagai berikut : LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II No Deskriptor Keterangan Terlaksana dengan baik Cukup Terlaksa na Kurang Terlaksa na Tidak Terlaksa na
  • 44. lOMoAR cPSD|31012400 42 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 1. Siswa merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru 2. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran 3 Siswa tidak melakukan kegiatan lain saat pembelajaran dikelas 4. Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaann dari guru 5. Memahami petunjuk guru tentang langkahlangkah pelaksanaan model pembelajaran discovery learning 7. Antusias siswa terhadap model pembelajaran discovery learning 8. Keaktifan dalam kelompok 9. Keberanian dalam memainkan peran di depan kelas 10. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum diketahui
  • 45. lOMoAR cPSD|31012400 43 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 11. Menghargai pendapat teman dalam memberi masukan terhadap penampilan 12. Menyimpulkan tentang materi pelajaran 13. Terciptanya suasana kondusif didalam kelas Hasil belajar peserta didik di siklus 2. NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI 1 Ahmad Sholeh 80 2 Anggun Herawati 85 3 Arzizah rahmawati 81 4 Citra Darmaputri 80 5 Fitri Hikmawati 83 6 Fitri Wulandari 81 7 Gladiola Kinanti Putri 84 8 Hanny Puspitasari 85 9 Intan Risti cahyani 82 10 Yenni Sukma PS 83 11 Juita Lastary 80
  • 46. lOMoAR cPSD|31012400 44 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 12 Julian Iswatun Hasanah 81 13 Kartika Suswita Amanda 83 14 Lika mareta 86 15 Lusi 88 16 Mansi Putri Pratama 87 17 Mita Liya 89 18 Mutia Witri Sari 89 19 Novia Elvina 80 20 Okta Rapisa 84 21 Riska Wulandari 81 22 Riski Tamara 88 23 Selina Veronika 85 24 Ahmad Sobur 84 25 Julia Atika 82 26 Supriyono 82 27 Made Gusti 82 28 Puput Heni 83 29 Bagus Ananta 86 30 Parmin 84 Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat lembar observasi keterlaksanaan RPP dan indikator penilaian peserta didik. Sedangkan dari penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar di tunjukkan pada lembar hasil belajar peserta didik yang meningkat dari nilai pada siklus I. B. Pembahasan Hasil Penelitian
  • 47. lOMoAR cPSD|31012400 45 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar pada peserta didik kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Adapun peningkatan skor hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil observasi siklus I dan siklus II sebagai berikut: NO NAMA NILAI SIKLUS I NILAI SIKLUS II 1 Ahmad Sholeh 77 80 2 Anggun Herawati 76 85 3 Arzizah rahmawati 78 81 4 Citra Darmaputri 80 80 5 Fitri Hikmawati 81 83 6 Fitri Wulandari 75 81 7 Gladiola Kinanti Putri 81 84 8 Hanny Puspitasari 73 85 9 Intan Risti cahyani 81 82 10 Yenni Sukma PS 77 83 11 Juita Lastary 76 80 12 Julian Iswatun Hasanah 83 81 13 Kartika Suswita Amanda 80 83 14 Lika mareta 77 86 15 Lusi 73 88 16 Mansi Putri Pratama 84 87 17 Mita Liya 74 89 18 Mutia Witri Sari 83 89 19 Novia Elvina 67 80 20 Okta Rapisa 80 84
  • 48. lOMoAR cPSD|31012400 46 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) 21 Riska Wulandari 68 81 22 Riski Tamara 79 88 23 Selina Veronika 80 85 24 Ahmad Sobur 70 84 25 Julia Atika 72 82 26 Supriyono 83 82 27 Made Gusti 77 82 28 Puput Heni 69 83 29 Bagus Ananta 80 86 30 Parmin 73 84 Jumlah/rata-rata 2.410/80,33 2.508/83,60 Dari data tabel diatas dapat dilihat peningkatan skor hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada Siklus I bahwa peserta didik yang belum tuntas mencapai nilai 75 adalah sebanyak 8 orang atau sebanyak 26,67% dengan rata-rata perolehan hasil belajar sebesar 80,33 dan siklus II bahwa peserta didik sudah mencapai tuntas semua telah melampaui nilai 75 adalah sebanyak 30 orang atau sebanyak 100,00% dengan rata-rata perolehan hasil belajar sebesar 83,60. Keberhasilan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi melalui Model pembelajaran discovery learning kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 . BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
  • 49. lOMoAR cPSD|31012400 47 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Kegiatan perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus mata pelajaran Bahasa Inggris kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019 materi pemaparan jati diri melalui metode discovery learning berhasil dilaksanakan dengan baik dan hasilnya cukup memuaskan. Peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan motivasi siswa mengikuti pembelajaran pada setiap siklusnya benar-benar membuat peneliti belajar banyak. Demi meningkatnya hasil belajar, peneliti meluangkan banyak waktu untuk bersabar memilih, mempelajari meode dan alat peraga yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. Dan setelah peeliti melaksanakan perbaikan pembelajaran pada pelajaran Bahasa Inggris materi pemaparan jati diri melalui metode discovery learning ini. Penulis dapat mengambil kesimpulan : 1. Penerapan metode discovery learning pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi pelajaran pemaparan jati diri dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. 2. Di lihat dari segi proses penerapan model pembelajaran discovery learning, pada siklus 1, , terlihat bahwa ketika pelaksanaan discovery learning mulai dari poin no 1 sampai dengan poin no 2 kurang terlaksana dengan baik dan sedangkan poin no 1 sampai dengan poin no 11 dalam katagori cukup terlaksana. Tentunya ini menjadi perhatian pada saat evaluasi dan refleksi serta untuk pelaksanaan discovery learning pada siklus ke dua, selanjutnya 3. Hasil belajar berupa nilai rata-rata kelas meningkat dari yang sebelumnya 4. Metode pembelajaran discovery learning juga dapat diterapkan pada materi pelajaran yang lain. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi peserta didik
  • 50. lOMoAR cPSD|31012400 48 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Bagi peserta didik disarankan agar hasil belajar yang baik yang telah diperoleh sebaiknya dipertahankan. 2. Bagi Guru Guru harus membantu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, selain itu perlu disediakan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam pembelajaran yang menggunakan metode discovery learning, guru wajib memilih materi yang sesuai, karena tidak semua materi bisa di pelajari dengan menggunakan model pembelajaran tersebut. 3. Bagi Sekolah Mengingat model pembelajaran dengan model discovery learning dapat mendorong peserta didik lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, diharapkan setiap sekolah dapat menerapkan metode pembelajaran tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  • 51. lOMoAR cPSD|31012400 49 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto,S., Suhardjono, Supardi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Baharuddin & Esa N.W. (2010). Teori Belajar & Pembelajaran . Sleman: Ar Ruzz Media. Baharuddin & Esa N.W. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Barlian, Ikbal. (2016). Strategi Pembelajaran Guru. Palembang. Tolu Minakbai Press. Barlian, Ikbal dan Dewi Koryati. ( 2016). Penelitian Tindakan Kelas, untuk Inovasi Pembelajaran Guru. Palembang. Universitas Sriwijaya Press. Fleiss, J. L. (1981). Statistical Methods for Rates and Proportions 2nd Edition Hanafiah, N. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Rafika Aditama. Jihat, A. & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Khodijah, N. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kusumah, W. & Dedi. (2012). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2006). Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (2012). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara Ningrum, E. (2014). Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Praktis dan Contoh. Yogyakarta: Penerbit Ombak Purwanto, M.N. (2013). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
  • 52. lOMoAR cPSD|31012400 50 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rusmono. (2014). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group. Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Sardiman A.M. (1992). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Slameto. (1987). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Lampiran-lampiran
  • 53. lOMoAR cPSD|31012400 51 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Lampiran 1 REFLEKSI DAN EVALUASI SIKLUS I : Refleksi : Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan antusias dan bersemangat serta hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belarar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. meningkat. Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris melalui model pembelajaran discovery learning pada siklus I, adalah sebagai berikut : 1) Peserta didik kurang berani untuk tampil di depan 2) Pada saat peserta didik memerankan materi pembelajaran, masih ada peserta didik yang mengobrol sendiri. 3) Kerja sama dan bertukar pendapat anta anggotar kelompok masih kurang, masih kurang koordinasi antar anggota kelompok. Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar sebelum pemberian tindakan melalui model pembelajaran discovery learning. Penemuan masalah dalam tindakan yaitu permasalahan yang berasal dari guru dan peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik yaitu masih rendahnya kemampuan siswa untuk bekerjasama dengan kelompoknya . Evaluasi :
  • 54. lOMoAR cPSD|31012400 52 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru, lembar observasi untuk mengetahui antusias dan hasil belajar peserta didik. Setelah melakukan penerapan pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Pada siklus pertama ini masalahnya adalah keberanian tampil di depan siswa lain untuk memainkan peran sesuai dengan materi yang dibagikan. Untuk mengatasi masalah tersebut akan direncanakan siklus II yaitu dengan merevisi RPP. Dengan memperjelas lembar kegiatan dan membagi kelompok kecil sebelum pelajaran dimulai diharapkanpeserta didik akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. REFLEKSI DAN EVALUASI SIKLUS II Refleksi : Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan antusias dan bersemangat serta hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. meningkat. Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi melalui model pembelajaran discovery learning pada siklus II, adalah sebagai berikut : 1) Peserta didik duduk dengan rapi pada kelompok yang lain tampil 2) Peserta didik membawa buku yang relevan dengan mata pelajaran yang akan dipelajari. 3) pada saat dimulainya bermain peran peserta didik, mulai diam dan mendengarkan dengan baik. 4) Kerja sama dan bertukar pendapat anta anggotar kelompok sudah sangat baik, koordinasi antar anggota kelompok juga sudah bagus. Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Penemuan
  • 55. lOMoAR cPSD|31012400 53 Downloaded by ipoed83 ipoed83 (ipoed83@gmail.com) masalah dalam tindakan yaitu permasalahan yang berasal dari guru dan peserta didik, sudah dapat diantisipasi. Hasil yang diperoleh sebagian besar peserta didik menunjukkan kemampuan akhir yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan awal sebelum tindakan dengan ditunjukkan hasil observasi terhadap hasil belajar peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media pembelajaran monopoli pintar. Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan refleksi siklus II maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran ekonomi dapat diakhiri pada siklus II. Evaluasi : Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru, lembar observasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Setelah melakukan penerapan pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada kelas X-1 SMA Yaiqli Buay Madang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Pada siklus II kondisi kelas sudah kondusif, peserta didik bekerja sama dan koordinasi antar anggota kelompok dengan sangat baik, peserta didik memperhatiknan pada saat teman nya memainkan peran.