SlideShare a Scribd company logo
CM-07 = Sistem Manajemen Mutu Proyek
(Project Quality Management)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i
KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam
konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii
Jakarta, November 2007
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE
NIP. 110 016 435
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan
sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan
inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9
(sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi
Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vi
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. vii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1
1.1.Umum ....................................................................................... I-1
1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-2
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5
1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-5
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-6
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-6
1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
BAB II : PERENCANAAN MUTU.............................................................. II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Penetapan Kebutuhan Mutu ...................................................... II-1
2.3. Pengembangan Persyaratan Perencanaan Mutu dan Proses
Proyek..................................................................................... II-1
RANGKUMAN ........................................................................................ II-4
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI............................................................ II-5
BAB III: PELAKSANAAN JAMINAN MUTU PROYEK............................... III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan sesuai Standar Mutu dan
Panduan.................................................................................. III-1
3.3. Administrasi Manajemen Mutu ................................................... III-2
RANGKUMAN ........................................................................................ III-5
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI .................................................. III-6
BAB IV: PROSES PENINGKATAN MUTU SECARA TERUS MENERUS.. IV-1
4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Pelaksanaan Mutu Pekerjaan sesuai Standar Mutu dan Panduan... IV-1
4.3. Proses Peningkatan Mutu ............................................................... IV-6
RANGKUMAN ......................................................................................... IV-7
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................ IV-9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. DP-1
DAFTAR BAGAN ALIR
Bagan Alir 2.1 : Contoh Rencana Mutu/ Quality Plan ............................... II-3
Bagan Alir 3.1 : Audit Mutu Internal ....................................................... III-4
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
 Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management).
2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim
Management)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem
Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)”.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Mutu Proyek (Project Quality Management)”.
 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Memberikan kontribusi pada perencanaan mutu
2. Memberikan kontribusi pelaksanaan jaminan mutu proyek.
3. Melakukan kontribusi pada proses peningkatan mutu secara terus menerus
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of
Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL
B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety &
Health Management)
2 CMB – 02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management).
3 CMB – 03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project
Financing Management)
4 CMB – 04
Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project
Scope Management).
5 CMB – 05
Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management).
6 CMB – 06
Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost
Management).
7 CMB – 07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8 CMB – 08
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
(Project HR Management)
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
9 CMB – 09
Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10 CMB – 10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
11 CMB – 11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
12 CMB – 12
Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim
Management)
B.2 Uraian Modul
 Seri / Judul : CMB-07 / Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
 Deskripsi Modul Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings) dengan harapan dapat : Memberikan
kontribusi pada perencanaan mutu, Memberikan kontribusi pelaksanaan
jaminan mutu proyek, Kontribusi pada proses peningkatan mutu secara
terus menerus.
C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
 Menjelaskan maksud dan
tujuan melakukan sistem
manajemen mutu.
 Menjelaskan pengertian
sistem manajemen mutu.
Waktu : 5 menit
 Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
 Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan sistem
manajemen mutu.
 Mengikuti penjelasan
pengertian sistem
manajemen mutu.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,
Perencanaan mutu
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
OHT
LCD
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
 Penetapan Kebutuhan Mutu
 Pengembangan Persyaratan
Perencanaan Mutu dan
Proses Proyek
Waktu : 50 Menit
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
3. Ceramah / Demonstrasi : Bab
III, Pelaksanaan jaminan mutu
proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Prosedur Pekerjaan sesuai
Standar Mutu dan Panduan
 Administrasi Manajemen Mutu
Waktu : 60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
4. Ceramah / Demonstrasi : Bab
IV, Proses peningkatan mutu
secara terus menerus
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Pelaksanaan Mutu Pekerjaan
sesuai Standar Mutu dan
Panduan
 Proses Peningkatan Mutu
Waktu : .70 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul CMB-07: Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)
mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-
unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Kebutuhan mutu proyek ditetapkan
untuk tujuan sasaran mutu tercapai (tepat guna, kepuasan pelanggan dan sesuai
dengan spesifikasi), Kontribusi dibuat untuk pengembangan persyaratan
perencanaan mutu dan proses proyek, Pekerjaan dilaksanakan sesuai standar mutu
dan panduan yang disepakati untuk memastikan hasil yang bermutu, Catatan dan
dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi
manajemen yang mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit, Pelaksanaan mutu
sesuai standar dan panduan yang disepakati kemudian ditinjau ulang untuk
memastikan hasil yang bermutu dan peningkatan mutu secara terus menerus,
Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk
memfasilitasi manajemen mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit.
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan
kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. INA.56303.13.09.01.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek
/SMK3 (Project Safety & Health
Management)
2. INA.56303.13.09.02.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2
3. INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
KELOMPOK KOMPETENSI INTI :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
4. INA.56303.13.09.04.07
Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. INA.56303.13.09.05.07
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
6. INA.56303.13.09.06.07
Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
7. INA.56303.13.09.07.07
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
8. INA.56303.13.09.08.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. INA.56303.13.09.09.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. INA.56303.13.09.10.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11. INA.56303.13.09.11.07
Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
Proyek (Project Risk Management)
12. INA.56303.13.09.12.07
Menerapkan Sistem Manajemen Klim
Proyek (project Claim Management)
1.2. Ringkasan Modul
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja :
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.07.07
2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian
dalam Manajemen Mutu Proyek (Project
Quality Management)
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Memberikan kontribusi pada
perencanaan mutu
1.1 Kebutuhan mutu proyek ditetapkan
untuk tujuan sasaran mutu tercapai
(tepat guna, kepuasan pelanggan dan
sesuai dengan spesifikasi).
1.2 Kontribusi dibuat untuk
pengembangan persyaratan
perencanaan mutu dan proses proyek
2. Memberikan kontribusi
pelaksanaan jaminan mutu
proyek
2.1 Pekerjaan dilaksanakan sesuai
standar mutu dan panduan yang
disepakati untuk memastikan hasil
yang bermutu
2.2 Catatan dan dokumentasi dikelola
sesuai dengan suatu kumpulan
prosedur untuk memfasilitasi
manajemen yang mutu dan
untukmenyediakan suatu jejak audit.
3. Kontribusi pada proses
peningkatan mutu secara terus
menerus
3.1 Pelaksanakan mutu sesuai standar
dan panduan yang disepakati
kemudian ditinjau ulang untuk
memastikan hasil yang bermutu dan
peningkatan mutu secara terus
menerus.
3.2 Catatan dan dokumentasi dikelola
sesuai dengan suatu kumpulan
prosedur untuk memfasilitasi
manajemen mutu dan untuk
menyediakan suatu jejak audit.
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5
1.3. Batasan / Rentang Variabel
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim kerja pelaksana pekerjaan
2. Ketentuan dan panduan/pedoman/manual instruksi kerja pelaksanaan
pekerjaan sudah disiapkan
3. Sumber daya terdiri tenaga kerja, material, peralatan dan dana telah tersedia
sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Surat ijin pelaksanaan tahapan pekerjaan sudah dipegang
1.4. Panduan Penilaian
Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian
a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber
daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut :
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Perencanaan mutu proyek.
2. Penjaminan mutu proyek
3. Pengendalian mutu proyek
4. Peningkatan mutu terus menerus
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan membaca dokumen kontrak.
2. Ketelitian dan kecermatan membaca pedoman/manual/ instruksi kerja
metode kerja pelaksanaan pekerjaan.
3. Kemampuan menggunakan dan menerapkan metoda kerja serta
memanfaatkan ketersediaan sumber daya
1.5. Sumber Daya Pembelajaran
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
- Fasilitator
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan computer.
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan
pada Panduan Pembelajaran halaman viii.
- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat
TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
- Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB II
Perencanaan Mutu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-1
BAB II
PERENCANAAN MUTU
2.1. UMUM
Pengawasan dan pengendalian mutu dapat dilakukan, bila telah mempunyai
standard mutu yang akan menjadi pedoman dasar penilaian. Oleh karena itu
mutu suatu produk harus dibuatkan perencanaanya terlebih dahulu. Dalam
merencanakan mutu suatu produk, hendaknya berorientasi dengan mutu selera
konsumen artinya mutu yang disukai konsumen dan tentu saja sekaligus mutu
yang diperlukan konsumen secara efektif. Namun demikian, rencana mutu yang
selaras dengan selera konsumenpun ditentukan oleh rencana produk yang
berkaitan erat dengan rencana proses produksi termasuk prosedur sistem
operasional dan kendali mutu.
2.2. PENETAPAN KEBUTUHAN MUTU
Kebutuhan mutu adalah selera konsumen atau ditetapkan oleh
konsumen/pengguna jasa yang tertuang didalam TOR (Term of Requirements).
2.3. PENGEMBANGAN PERSYARATAN PERENCANAAN MUTU DAN PROSES
PROYEK
2.3.1 Input/masukan didalam perencanaan mutu/quality planning
Sebagai masukannya adalah beberapa peraturan, undang undang,
standar, petunjuk petunjuk yang terkait dengan keperluan perencanaan
mutu proyek, Kebijakan perusahaan, standar dan prosedur operasi,
pelajaran dari proyek yang lalu, pernyataan lingkup proyek, dan rencana
manajemen proyek.
2.3.2 Penggunaan teknik dan cara didalam perencanaan mutu
2.3.2.1 Cost benefit analysis yaitu memperkecil pekerjaan ulang dan
meningkatkan productivitas, biaya murah (biaya sesuai
persyaratan mutu) dan meningkatkan kepuasan pelanggan,
2.3.2.2 Banchmarking, yaitu membandingkan realisasi atau rencana
mutu terhadap proyek lain yang membangkitkan ide untuk
peningkatan dan menyiapkan dasar pengukuran kinerja.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB II
Perencanaan Mutu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-2
2.3.2.3 Design of Experiments (DOE) yaitu metode statistik yang
membantu dalam mengidentifikasi faktor yang mana yang
mungkin mempengaruhi variable produk atau proses yang
sedang dikembangkan atau di produksi.
2.3.2.4 Cost of Quality (COQ)/ biaya mutu yaitu total biaya yang
terjadi pada investasi dalam mencegah terjadinya ketidak
sesuaian terhadap persyaratan atau produk cacat, penilaian
produk atau jasa agar sesuai dengan persyaratan dan
terjadinya pekerjaan ulang.
2.3.2.5 Additional Quality Planning Tools. Menggunakan alat lain
dalam merencanakan mutu dengan membantu menggambarkan
situasi dengan baik dan membantu manajemen kegiatan
perencanaan mutu yang efektif (brainstorming, affinity
diagrams, force field analysis, nominal group techniques, matrix
diagrams, flowcharts, and prioritization matrices).
2.3.3 Output/Keluaran dari Perencanaan Mutu
2.3.3.1 Rencana Manajemen Mutu lihat bagan alir 2.1 sebagai
masukan untuk seluruh rencana manajemen proyek dan harus
sesuai dengan pengendalian mutu (QC), penjaminan
mutu/Quality assurance (QA), dan proses peningkatan mutu
proyek terus menerus. Rencana mutu proyek mungkin formal
atau tidak formal, Sangat rinci atau kerangkanya yang luas,
tergantung dari persyaratan proyek.
2.3.3.2 Quality Metric/ mutu secara metrik, digunakan didalam proses
QA (Penjaminan Mutu) dan QC (Pengendalian Mutu) , besaran
cacat, acuan kegagalan, ketersediaan, realistik dan cakupan
pengetesan.
2.3.3.3 Quality Cheklists/daftar simak mutu, suatu alat yang
tersusun, biasanya komponen khusus, digunakan untuk
memverifikasi bahwa tahapan yang dibutuhkan dalam
persyaratan telah dilaksanakan. (“Do this”/kerjakan ini) or
(“have you done this/ apakah sudah selesai?”)
2.3.3.4 Process Improvement Plan/ rencana proses peningkatan
mutu, yaitu membatasi proses ( purpose, start-end, input-
output,etc), proses konfigurasi (Flowchart-analysis), proses
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB II
Perencanaan Mutu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-3
matrics (maintain control over status of process), Target untuk
peningkatan kinerja (guides process improve)
2.3.3.5 Quality Baseline/ Acuan Mutu, Dasar untuk mengukur dan
melaporkan kinerja mutu sebagai bagian dari acuan
pengukuran kinerja.
2.3.3.6 Project management Plan (updates)/rencana manajemen
proyek diperbaharui, memperbaharuhi melalui masukan dari
bagian rencana manajemen mutu dan rencana proses
peningkatan, pengajuan (tambahan, modifikasi, menghapus)
tinjau ulang dan disposisi melalui bagian proses pengendalian
perubahan yang terpadu
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB II
Perencanaan Mutu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-4
Bagan Alir 2.1
Contoh Rencana Mutu/ Quality Plan
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB II
Perencanaan Mutu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-5
RANGKUMAN
Didalam merencanakan mutu, yang terpenting adalah mengetahui : kebijakan mutu,
standar dan Undang-undang, peraturan peraturan, penetapan kebutuhan mutu dan
mengetahui bagaimana mengembangkan persyaratan dalam merencanakan mutu dan
proses.
Tujuan dari program mutu adalah :
 Fitness of use (Tepat guna)
Produk yang dihasilkan memuaskan kebutuhan yang sebenarnya dari pelanggan.
 Customer satisfaction (Kepuasan Pelanggan)
Produk/Jasa memenuhi harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan bahwa
produk atau jasa yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis.
 Conformance to the requirements (memenuhi persyaratan)
Proyek harus memproduksi apa yang dipersyaratkan dan persisnya sesuai apa
yang dimaksud pelanggan.
Sedangkan Konsep dari mutu adalah :
 Untuk menahan pelanggan yang sudah ada
 Memenangkan kembali pelanggan yang hilang
 Memenangkan pelanggan baru
Kualitas saat ini :
 Kualitas didefinisikan oleh pelanggan
 Kualitas terkait dengan keuntungan antara sisi pasar dan sisi biaya
 Kualitas datang sebagai senjata kompetisi
 Kualitas sekarang sebagai bagian menyeluruh dari strategi proses perencanaan
 Kualitas memerlukan sebuah organisasi dengan komitmen yang kuat
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB II
Perencanaan Mutu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-6
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
No.
Elemen Kompetensi/
KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
1. Memberikan kontribusi pada
perencanaan mutu proyek
1.1 Kebutuhan mutu proyek
ditetapkan untuk tujuan
sasaran mutu tercapai (tepat
guna, kepuasan pelanggan
dan sesuai dengan
spesifikasi).
1.1.1 Siapa yang menetapkan kebutuhan
mutu proyek?
1.1.2 Apa yang harus diperhatikan dalam
merencanakan mutu?
1.1.3 Apa yang disebut dengan Rencana
Mutu/Quality Planning?
1.2 Kontribusi dibuat untuk
pengembangan persyaratan
perencanaan mutu dan
proses proyek
1.2.1 Bagaimana menyesuaikan rencana
produk dengan rencana mutu
produk?
1.2.2 Dimana persyaratan mutu
ditemukan
1.2.3 Kapan Panduan mutu
diberlakukan?
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB III
Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-1
BAB III
PELAKSANAAN JAMINAN MUTU PROYEK
3.1. UMUM
Aspek yang berkaitan dengan kesesuaian mutu suatu produk yang harus
dilakukan oleh penyedia jasa adalah :
1. Hubungan pengendalian mutu dengan proses produksi
2. Ruang lingkup standar mutu terpadu,
3. Pengendalian mutu dan dukungan manajemen,
4. Multi tujuan pengendalian mutu,
5. Ruang lingkup pengendalian mutu produk,
6. Faktor teknis yang mempengaruhi pengendalian mutu,
7. Pengendalian mutu dan bahan sisa,
8. Organisasi dan unit pengendalian mutu
3.2. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN SESUAI STANDAR MUTU DAN
PANDUAN
3.2.1 Input/Masukan untuk Penjaminan Mutu
3.2.1.1 Rencana manajemen mutu : bagaimana Quality Assurance
akan dilaksanakan sesuai persyaratan proyek,
3.2.1.2 Quality Matrics, Rencana proses peningkatan, informasi
kinerja pekerjaan termasuk teknik pengukuran kinerja, status
serahan proyek, diperlukan tindakan koreksi dan laporan
kinerja,
3.2.1.3 Permintaan perubahan yang disetujui termasuk modifikasi
metode kerja, persyaratan produk, persyaratan mutu, cakupan,
dan schedule. Perlu dianalisis terhadap segala dampak yang
ada pada rencana manajemen mutu, quality metrics, atau
quality checklists. Bisa digunakan sebagai audits, peninjauan
ulang mutu, proses analisis.
3.2.1.4 Pengukuran pengendalian mutu yang menghasilkan
kegiatan pengendalian mutu sebagai feed back terhadap
proses Quality Assurance untuk digunakan dalam evaluasi
ulang dan analisis standar mutu dan proses yang dilaksanakan
perusahaan. Penerapan permintaan perubahan, penerapan
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB III
Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-2
tindakan koreksi, Penerapan perbaikan produk cacat,
Penerapan tindakan pencegahan.
3.2.2 Penggunaan Teknik dan Cara didalam Penjaminan mutu
3.2.2.1 Quality Planning Tools and Techniques bisa digunakan
untuk kegiatan Quality Assurance.
3.2.2.2 Quality Audit lihat Bagan Alir 3.1, peninjauan ulang secara
mandiri untuk menggambarkan apakah kegiatan proyek
mematuhi kebijakan dan organisasi proyek, proses proses, dan
prosedur. Bertujuan untuk mengidentifikasikan keefektifan
kebijakan, proses, dan prosedur yang digunakan pada proyek
sesuai dengan penerapan dari persetujuan permintaan
perubahan, tindakan koreksi, perbaikan produk cacat, dan
tindakan pencegahan.
3.2.2.3 Process Analysis menguji masalah yang dialami, batasan
yang dialami, dan kegiatan yang tak bernilai selama proses
operasi termasuk analisis sebab akibat, cara khusus untuk
menganalisis suatu masalah/situasi, menciptakan tindakan
pencegahan untuk masalah yang hamper sama.
3.2.2.4 Teknik dan Cara didalam pengendalian mutu
3.2.3 Output/keluaran dari Penjaminan mutu
3.2.3.1 Permintaan perubahan peningkatan kualitas termasuk
mengambil tindakan untuk meningkatkan kebijakan yang efektif
dan efisien, proses, prosedur dalam penyelenggaraan
organisasi, yang ana akan menyiapkan nilai tambah kepada
stakeholder diseluruh proyek.
3.2.3.2 Recomendasi tindakan koreksi merekomendasikan langsung
sebagai hasil dari kegiatan qulity assurance, seperti analisis
proses dan audit.
3.2.3.3 Organizational process Assets (diperbaharui) digunakan
selama penerapan proses quality control.
3.2.3.4. Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui) diperbaharui dari
adanya perubahan terhadap rencana manajemen mutu hasil
dari perubahan proses pelaksanaan kepastian mutu.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB III
Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-3
3.3. ADMINISTRASI MANAJEMEN MUTU
Untuk mencapai tujuan mutu proyek, tujuan mutu secara khusus diidentifikasi
kedalam kebijakan mutu yang terdokumentasi. Prosedur yang terdokumentasi
menjelaskan bagaimana kegiatan direncanakan dan dilaksanakan untuk tujuan
mutu tersebut..
Untuk evaluasi sistem mutu , yaitu menggunakan audit dan tinjauan
manajemen untuk menciptakan dan mempertahankan peningkatan mutu
secara terus menerus.
Keuntungan dokumen tersebut antara lain :
 Proses dapat diidentifikasi secara baik dan akurat, hali ini meliputi tujuan
dan cakupan proses.
 Prosedur diakui oleh orang yang berwenang dan dikendalikan secara
efektif, hal ini biasanya meliputi daftar distribusi, tanggal tanggal penting,
revisi dan pengakuan oleh penerima/ peaksana prosedur.
 Dokumentasi yang tepat disertai dengan rekaman dan data dapat secara
membuktikan bahwa kedua kepentingan tersebut dapat dicapai . First Party
Audits atau second party audits kemudian menyediakan evaluasi yang
berarti untuk pemenuhan dokumentasi sistem mutu dan implementasi
prosedur.
 Sistem manajemen yang terdokumentasi dan memenuhi keperluan ISO
9001 atau 9002 mampu memberikan sasaran nyata untuk menunjukkan
bahwa kegiatan kegiatan tersebut dikendalikan dalam kebaisaan yang
sistematik Hal ini menjamin bahwa setiap kegiatan dilaksanakan dengan
benar sebelum memulai kegiatan selanjutnya. Tidak ada kebutuhan atau
kepentingan khusus yang bagaimana dokumentasi sistem mutu
diorganisasikan . Manual / pedoman mutu proyek/organisasi/perusahaan
adalah dokumen utama yang khusus untuk menunjukkan keberadaan
sistem mutu yang terdokumentasi yang secara umum disebut quality
manual.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB III
Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-4
Bagan Alir 3.1
Audit Mutu Internal
Mulai
Rencana Audit
Dampak
Lingkungan
Persiapan
CAR, Hasil
Audit yang
lalu, Jadwal
Audit
Lengkap?
Tidak
Ya
Rapat
Pembukaan
Pemeriksaan
Evaluasi hasil
Audit
Rapat
Penutupan
Penyusunan
Laporan
Selesai
Rencana
Audit Mutu
Mulai
Rencana Audit
Dampak
Lingkungan
Persiapan
CAR, Hasil
Audit yang
lalu, Jadwal
Audit
Lengkap?
Tidak
Ya
Rapat
Pembukaan
Pemeriksaan
Evaluasi hasil
Audit
Rapat
Penutupan
Penyusunan
Laporan
Selesai
Rencana
Audit Mutu
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB III
Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-5
RANGKUMAN
Terkait dengan Pengetahuan Manajemen Mutu
Semua unsur dari layanan PM/CM sampai selesai proyek, dimana mutu ditentukan oleh
owner, direncanakan oleh Arsitek/Engineer dan dilaksanakan oleh Kontraktor.
 Selama perencanaan, mutu mempunyai tingkat variasi mulai dari yang tertinggi
sampai terendah
 Manajemen mutu adalah spesifik, mutu harus sesuai dengan tingkat yang diinginkan
 Manajemen mutu adalah proses berkelanjutan lanjutan sesuai dengan
keinginan/keputusan owner dan berakhir dengan disesuakan kontraktor
 CM harus mampu dalam desain, pelaksanaan dan pengarahan sistem manajemen
mutu yang sesuai dengan kebutuhan proyek
 CM harus memiliki pengetahuan tentang bahan dan produk konstruksi, mengerti dan
mampu menggunakannya, maksud ketersediaanya, metode dan aplikasi teknik untuk
pemasangannya
 CM harus mengerti interpretasi gambar kontrak, spesifikasi teknis, gambar kerja (shop
drawing), mengerti prosedur pengujian lapangan dan laboratorium, dan selalu berada
pada tujuan pembangunan, metode, dan teknik dan terakhir prosedur untuk penilaian
bahan dan kualitas pemasangan
 Termasuk didalam pengetahuan manajemen mutu menulis spesifikasi teknis,
prosedur pengukuran dan pengujian bahan, karakteristik dan kemampuan produksi
dan bahan, toleransi pemasangan, kemampuan instalasi kontraktor, peraturan
bangunan (building code) dan perencanaan standar
 Wilayah ini juga memerlukan keterampilan komunikasi yang sangat baik dan kinerja
etika
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB III
Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-6
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
No.
Elemen Kompetensi/ KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
2. Memberikan Kontribusi
pelaksanaan jaminan mutu
proyek
2.1 Pekerjaan dilaksanakan
sesuai standar mutu dan
panduan yang disepakati
untuk memastikan hasil yang
bermutu
2.1.1 Dengan cara apa anda mendapat
kepastian mutu?
2.1.2 Dimana standar dan panduan mutu
berada?
2.1.3 Siapa yang menyepakati rencana
mutu
2.2 Catatan dan dokumentasi
dikelola sesuai dengan suatu
kumpulan prosedur untuk
memfasilitasi manajemen
mutu dan untuk menyediakan
suatu jejak audit.
2.2.1 Pengelolaan catatan dan
dokumentasi disediakan untuk
apa?
2.2.2 Kapan pelaksanaan penjaminan
mutu?
2.2.3 Bagaimana rencana mutu
menjamin dilaksanakan sesuai
dengan rencana?
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-1
BAB IV
PROSES PENINGKATAN MUTU SECARA TERUS MENERUS
4.1. UMUM
Kaizen adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diartikan sebagai
perbaikan secara terus menerus (Continuous improvement). Kaizen merupakan
suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi yang meliputi :
 Ber orientasi pada pelanggan,
 Pengendalian mutu secara menyeluruh (Total Quality Management)
 Robotik
 Gugus kendali mutu
 Sistem saran,
 Otomatisasi,
 Disiplin ditempat kerja,
 Pemeliharaan produktifitas secara menyeluruh dan terpadu, Kanban,
 Penyempurnaan dan perbaikan mutu,
 Tepat waktu,
 Tanpa cacat,
 Kegiatan kelompok kecil,
 Hubungan kerja sama antara manajer dan karyawan,
 Pengembangan Produk baru,
Kizen memiliki semangat mengadakan perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan dengan berpedoman pada semangat : Hari ini harus lebih baik
dari kemarin dan hari esok harus lebih baik hari ini dan tidak ada hari yang lewat
tanpa perbaikan .
4.2. PELAKSANAAN MUTU PEKERJAAN SESUAI STANDAR MUTU DAN
PANDUAN
Didalam melaksanakan mutu diperlukan pemantauan dan pengendalian, dengan
proses sebagai berikut :
4.2.1 Input/masukan untuk Pengendalian Mutu (QC)
4.2.1.1 Quality management Plan/ rencana manajemen mutu
bagaimana Quality Assurance dilaksanakan sesuai persyaratan
proyek.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-2
4.2.1.2 Mutu matrik adalah terminology khusus bagaimana proses
pengendalian mutu diukur contohnya : tidak cukup hanya
mengatakan sesuai dengan rencana, tim proyek juga
mengindikasikan setiap kegiatan harus dimulai tepat waktu atau
selesainya tepat waktu) dan quality matric digunakan pada proses
QA dan QC termasuk tingkat keparahan, tarif kegagalan,
ketersediaan, kehandalan dan jenis dan jumlah test yang
dilakukan.
4.2.1.3 Daftar simak mutu
4.2.1.4 Proses yang ada di Perusahaan/proyek (prosedur operasi yang
dimiliki perusahaan/proyek)
4.2.1.5 Work Performance Information/ Informasi kinerja pekerjaan
termasuk teknik pengukuran kinerja, status serahan proyek yang
selesai, sebagai masukan kepada Quality Control.
4.2.1.6 Approved Change Requests/ Persetujuan permintaan
perubahan termasuk modifikasi seperti revisi metode kerja dan
schedule.
4.2.1.7 Deliverables /hasil serahan
4.2.2 Penggunaan Teknik dan cara didalam pengendalian mutu
4.2.2.1 Cause and effect diagram,
Menganalisis persoalan dan factor factor yang menimbulkan
factor tersebut. Dengan demikian diagram tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan sebab sebab suatu persoalan,
Juga disebut Ichikawa Diagram dan juga disebut Fishbone
diagram yang berguna untuk :
 Untuk menyimpulkan sebab sebab variasi dalam proses,
 Untuk mengidentifikasi kategori dan sub kategori sebab sebab
yang mempengaruhi suatu karakteristik mutu tertentu,
 Untuk memberikan petunjuk mengenai macam macam data
yang perlu dikumpulkan.
 Berguana dalam tahap perencanaan (plan) dari Plan-Do-
Check-Action cycle karena dapat membantu mengidentifikasi
sebab sebab proses yang memiliki peranan bagi timbulnya
efek yang dikehendaki oleh pelanggan
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-3
4.2.2.2 Control charts
Menggunakan Grafik yang menyerupai run chart yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in
control atau out of control. Control limit yang meliputi batas atas
(upper control limit) dan batas bawah (lower control limit) dapat
membantu dalam menggambarkan performansi yang diharapkan
dari suatu proses, yang menunjukkan bawa proses tersebut
konsisten. Dengan mengetahui kondisi proses maka dapat
mengetahui sumber variasi proses, apakah merupakan common
cause atau special cause. Apabila merupakan special cause maka
dapat mengadakan perubahan tanpa mengubah proses secara
keseluruhan, tetapi bila Common cause tidak dapat mengadakan
perubaan. Dalam cyclus PDCA, control chart digunakan dalam
tahap pelaksanaan (do) dan pengujian (check).
4.2.2.3 Flowcharting
Menggambarkan dengan skematik atau diagram yang
menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan
menunjukkan bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu
sama lain. Digambarkan dengan simbol symbol dan setiap orang
yang bertanggung jawab untuk memperbaiki suatu proses harus
mengetahui seluruh langkah dalam proses tersebut. Digunakan
untuk tujuan :
 Memberikan pengertian dan petunjuk tentang jalannya proses,
 Membandingkan proses sesungguhnya dengan proses ideal,
 Mengetahui langkah langkah yang duplikatif dan langkah
langkah yang tidak perlu,
 Mengetahui dimana pengukuran dapat dilakukan,
 Menggambarkan system total.
4.2.2.4 Histogram
Menggunakan alat untuk menunjukkan variasi data pengukuran
dan variasi setiap proses. Bebeda dengan pareto chart yang
penyusunannya menurut urutan yang memiliki proporsi terbesar
ke kiri hingga proporsi terkecil, histogram ini penyusunannya
tidak menggunakan arutan apapun.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-4
4.2.2.5 Pareto Chart
Menggunakan diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli
yang bernama Vilfredo Pareto adalah alat untuk membandingkan
berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya
untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian
kejadian atau sebab sebab kejadian yang akan dianalisis,
sehingga memusatkan perhatan pada sebab sebab yang
mempunyai dampak terbesar terhadap kejadian tersebut.
4.2.2.6 Run Chart
Menggnakan Grafik yang menunjukkan variasi ukuran sepanjang
waktu, kecenderungan, daur, dan pola pola lain dalam suatu
proses, misalnya perubahan dalam proses dan
memperbandingkan performansi beberapa kelompok, tetapi tanpa
menyebutkan sebab sebab terjadinya kecenderungan, daur, atau
pola-pola tersebut.
4.2.2.7 Scatter diagram
Menggambarkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara
pasangan dua macam variable dan menunjukkan keeratan
hubungan antara dua variable tersebut yang sering diwujudkan
sebagai koefisien korelasi. Juga dapat digunakan untuk
mengganti variable yang lain.
4.2.2.8 Statistical sampling
4.2.2.9 Inspection
Dapat dilakukan pada bahan baku atau penerimaan bahan baku,
proses, dan produk akhir.
Dapat dilaksanakan di beberapa waktu, antara lain :
 Pada waktu bahan baku masih ada ditangan pemasok,
 Pada waktu bahan baku sampai ditangan perusahaan/proyek
tersebut,
 Sebelum proses dimulai,
 Selama proses produksi berlangsung, Setelah proses
produksi,
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-5
 Sebelum dikirim ke pelanggan, dan sebagainya.
Ada pilihan inspeksi yaitu inspeksi 100% yang berarti proyek
menguji seua bahan baku yang datang, seluruh produk selama
masih ada dlam proses, atau seluruh produk jadi yang telah
dihasilkan. Atau dengan menggunakan teknik sampling, yaitu
menguji hanya pada produk yang diambil sebagai sampel dalam
pengujian. Kedua macam cara pengujian ini masing masing
mempunyai kelebihan dan kelemahan antara lain :
Pengujian 100% Kelebihannya tingkat ketelitian tinggi,
kelemahannya produk justru rusak selama dalam pengujian. Dan
pengujian cara ini membutuhkan biaya , waktu dan tenaga yang
tidak sedikit.
Pengujian dengan pengambilan sampel Kelebihannya lebih Herat
biaya, waktu, dan tenaga dibanding cara 100% inspeksi.
Kelemahannya dalam ketelitian rendah sering menimbulkan risiko.
4.2.2.10 Defect Repair Review
4.2.3 Output/keluaran dari Pengendalian Mutu
4.2.3.1 Pengukuran pengendalian mutu mewakili dari hasil kegiatan
quality control sebagai feedback terhadap quality assurance
untuk mengevaluasi kembali dan analisis standar mutudan proses
yang dilaksanakan proyek/organisasi.
4.2.3.2 Validasi perbaikan cacat. Inspeksi ulang dan akan menghasilkan
apakah diterima atau ditolak atau ditolak sebelum pemberitahuan
disampaikan. Penolakan mungkin diperlukan tindakan perbaikan .
4.2.3.3 Quality Baseline (updates)Acuan Mutu diperbaharui
4.2.3.4 Rekomendasi tindakan koreksi, tindakan diambil sebagai suatu
hasil pengukuran dari Quality control yang mengidikasikan bahwa
proses pengembangan telah melebihi parameter yang telah
ditetapkan.
4.2.3.5 Rekomendasi tindakan pencegahan, mencegah semua kondisi
yang mungkin melebihi parameter yang telah ditetapkan pada
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-6
pengembangan proses, yang mana telah terindikasikan dari
pengukuran quality control.
4.2.3.6 Permintaan perubahan jika rekomendasi baik tindakan koreksi
amupun pencegahan diperlukan perubahan pada proyek. Suatu
permintaan perubahan harus di inisiasi sesuai dengan yang
ditetapkan oleh proses pengendalian perubahan terpadu
4.2.3.7 Rekomendasi perbaikan produk cacat, Cacat adalah dimana
komponen tidak memenuhi persyaratan atau specifikasi, perlu
diperbaiki atau diganti
4.2.3.8 Prosedur yang dimiliki perusahaan/ptoyek diperbaharui, daftar
simak yang lengkap, dokumen sebagai pembelajaran (sebab
adanya variasi harus di dokumentasikan sehingga menjadi
bagian dari database bagi proyek maupun perusahaan
4.2.3.9 Validasi serahan tujuan quality control adalah menetapkan
serahan yang tepat dan betul. Hasil dari pelaksanaan proses
quality control adalah serahan yang telah divalidasi
4.2.3.10 Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui). Pembaharuan
mencerminkan perubahan rencana manajemen mutu bahwa hasil
perubahan didalam proses pelaksanaan quality control.
4.3 PROSES PENINGKATAN MUTU
Untuk dapat mencapai mutu produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, proyek/perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan pelanggan Untuk mewujudkannya perlu suatu filosofi untuk
menghilangkan pemborosan.
Perbaikan perbaikan yang dapat dilakukan dengan penghematan di berbagai
bidang hanya dapat dilakukan dalam suatu proses yang panjang dan berlangsung
secara terus menerus dan berkesinambungan.
Sasaran utama JIT (Just In Time) meningkatkan produktifitas sistem produksi atau
operasi dengan cara menghilangkan semua macam kegiatan yqang tidak
menambah nilai inilah yang disebut pemborosan.
Usaha mengadakan perbaikan secara terus menerus dan dilaksanakan secara
berkesinambungan atau dalam istilah Jepang menyebutkannya dengan Kaizen.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-7
Juga dapat dikenal re engineering, yang berarti mengadakan perombakan proses
bisnis secara total sampai ke akar akarnya oleh Amerika untuk menyaingi Kaizen
di Jepang setelah itu baru pemeliharaan dan peningkatan secara terus menerus
dan berkesinambungan dapat dilaksanakan. Atau dengan benchmarking untuk
mengadakan perbaikan dengan cara meniru proses dan sistemnya.
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-8
RANGKUMAN
Mutu proyek adalah mutu penyedia jasa yang telah ditetapkan pelanggan/ pengguna/
pemilik proyek. Penyedia jasa membuat perencanaan mutu proyek berdasarkan kebijakan
proyek/perusahaan untuk memenuhi sasaran yang diharapkan pelanggan.
Perencanaan mutu diterapkan dengan memantau secara proaktif dan melakukan
pengendalian dan kepastian mutu ditetapkan dengan cara audit mutu secara periodik.
Didalam melaksanakan mutu diperlukan pemantauan dan pengendalian, dengan proses
sebagai berikut :
Input/masukan untuk Pengendalian Mutu (QC)
1. Quality management Plan/ rencana manajemen mutu
2. Mutu matrik
3. Daftar simak mutu
4. Proses yang ada di Perusahaan/proyek
5. Work Performance Information/ Informasi kinerja
6. Approved Change Requests/ Persetujuan permintaan
7. Deliverables /hasil serahan
Diproses menggunakan Teknik dan cara didalam pengendalian mutu
1. Cause and effect diagram/diagram sebab akibat.
2. Control charts
3. Flowcharting
4. Histogram
5. Pareto Chart
6. Run Chart
7. Scatter diagram
8. Statistical sampling
9. Inspection
10. Defect Repair Review/peninjauan perbaiak produk cacat.
Menghasilkan output/ keluaran :
1. Pengukuran pengendalian mutu
2. Validasi perbaikan cacat.
3. Inspeksi ulang
4. Quality Baseline (updates)Acuan Mutu diperbaharui
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-9
5. Rekomendasi tindakan koreksi,
6. Rekomendasi tindakan pencegahan,
7. Permintaan perubahan
8. Rekomendasi perbaikan produk cacat,
9. Prosedur yang dimiliki perusahaan/proyek diperbaharui
10. Validasi serahan
11. Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui).
Meakukan proses peningkatan mutu
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
BAB IV
Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-10
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
No.
Elemen Kompetensi/
KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
3. Memberikan Kontribusi pada
proses peningkatan terus
menerus
3.1 Pelaksanakan mutu sesuai
standar dan panduan yang
disepakati kemudian ditinjau
ulang untuk memastikan hasil
yang bermutu dan
peningkatan mutu secara terus
menerus.
3.1.1 Mutu dilaksanakan berdasarkan
apa?
3.1.2 Bagaimana cara memastikan
mutu?
3.1.3 Berikan nama salah satu alat yang
digunakan untuk pengendalian
mutu?
3.2 Catatan dan dokumentasi
dikelola sesuai dengan suatu
kumpulan prosedur untuk
memfasilitasi manajemen
mutu dan untuk menyediakan
suatu jejak audit.
3.2.1 Kapan audit mutu dilaksanakan?
3.2.2 Apa yang ditemukan didalam audit
mutu?
3.2.3 Apa saja yang dilakukan pada
waktu audit mutu?
MODUL CMB-07
Sistem Manajemen Mutu Proyek(Project Quality
Management)
Daftar Pustaka
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DP-1
DAFTAR PUSTAKA
1. LPJKN, Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, Jakarta 2005
2. CIDB, ISO 9002, In the Manakysian Construction Industry, Guide and Implementation,
Malaysia, 1996.
3. Dorothea, Wahyu Ariani, Manajemen Kualitas, Unija Yogyakarta, 1999.
4. Suryadi Prawirosentono, Drs, MBA, Filosofi baru tentang Manajemen Mutu Terpadu,
Bumi Aksara 2002.
5. Bambang H Hadiwiardjo, Suistijarningsih Wibisono, ISO 9000, Memasuki Pasar
International dengan Sistem Manajemen Mutu, Ghalia Indonesia, 1996.
6. Tony Barnes, Kaizen Srategies for Successful Leadership, Interaksara, 1998.
7. Masaaki Imai, Kaizen, Kunci Sukses Jepang dalam Persaingan. PPM, 2001,
8. Willy Susilo, Advanced Quality Audit, Panduan Praktis dan Mendalam Audit Mutu,
Aladin, 2006
9. Syahu Sugian O, Kamus Manajemen Mutu, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2006
10. Miranda, ST, Amin Widjaja Tunggal, Drs, Ak, MBA, Istilah Penting Manajemen Mutu
beserta contoh soal & penyelesaiannya, Harvarindo, 2003.
11. PMI, A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Third Edition. 2004

More Related Content

Similar to CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf

CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfCMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
ssuser422c48
 
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdfCMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
ssuser422c48
 
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdfCMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
ssuser422c48
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
ssuser422c48
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
ssuser422c48
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
FikriSumendar1
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
ahmad fuadi
 
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...Ahmad Madjid Naba
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
ahmad fuadi
 
Framework
FrameworkFramework
Framework
RadikaLaksana
 
Its proceeding-12319-abstract-mi
Its proceeding-12319-abstract-miIts proceeding-12319-abstract-mi
Its proceeding-12319-abstract-mibgastomo
 
[Fp] perencanaan proyek -
[Fp]   perencanaan proyek -[Fp]   perencanaan proyek -
[Fp] perencanaan proyek -
Kania Amalia
 
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESMANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
DEDE IRYAWAN
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
ariesnad
 
(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm
(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm
(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm
Giofanisdg
 
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiAnalis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
KutsiyatinMSi
 
Alfin afan 7i (framework)
Alfin afan 7i (framework)Alfin afan 7i (framework)
Alfin afan 7i (framework)
AlfinAfan
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
ahmad fuadi
 

Similar to CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf (20)

CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfCMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
 
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdfCMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
CMB-04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup.pdf
 
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdfCMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
107 402-1-pb
107 402-1-pb107 402-1-pb
107 402-1-pb
 
Framework
FrameworkFramework
Framework
 
Its proceeding-12319-abstract-mi
Its proceeding-12319-abstract-miIts proceeding-12319-abstract-mi
Its proceeding-12319-abstract-mi
 
[Fp] perencanaan proyek -
[Fp]   perencanaan proyek -[Fp]   perencanaan proyek -
[Fp] perencanaan proyek -
 
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSESMANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK PERNGKAT LUNAK : KONTEKS DAN PROSES
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
 
(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm
(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm
(Framework) - Giofani - 11150351 - 7c msdm
 
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiAnalis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
 
Alfin afan 7i (framework)
Alfin afan 7i (framework)Alfin afan 7i (framework)
Alfin afan 7i (framework)
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
 

CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf

  • 1. CM-07 = Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 2. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  • 3. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435 Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
  • 4. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
  • 5. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................ i PRAKATA ............................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................. iv SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vi PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. vii BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1 1.1.Umum ....................................................................................... I-1 1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-2 1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5 1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-6 1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-6 1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : PERENCANAAN MUTU.............................................................. II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.2. Penetapan Kebutuhan Mutu ...................................................... II-1 2.3. Pengembangan Persyaratan Perencanaan Mutu dan Proses Proyek..................................................................................... II-1 RANGKUMAN ........................................................................................ II-4 LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI............................................................ II-5 BAB III: PELAKSANAAN JAMINAN MUTU PROYEK............................... III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan sesuai Standar Mutu dan Panduan.................................................................................. III-1 3.3. Administrasi Manajemen Mutu ................................................... III-2 RANGKUMAN ........................................................................................ III-5
  • 6. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI .................................................. III-6 BAB IV: PROSES PENINGKATAN MUTU SECARA TERUS MENERUS.. IV-1 4.1. Umum ............................................................................................. IV-1 4.2. Pelaksanaan Mutu Pekerjaan sesuai Standar Mutu dan Panduan... IV-1 4.3. Proses Peningkatan Mutu ............................................................... IV-6 RANGKUMAN ......................................................................................... IV-7 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................ IV-9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. DP-1 DAFTAR BAGAN ALIR Bagan Alir 2.1 : Contoh Rencana Mutu/ Quality Plan ............................... II-3 Bagan Alir 3.1 : Audit Mutu Internal ....................................................... III-4
  • 7. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)”.
  • 8. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii  Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)”.  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Memberikan kontribusi pada perencanaan mutu 2. Memberikan kontribusi pelaksanaan jaminan mutu proyek. 3. Melakukan kontribusi pada proses peningkatan mutu secara terus menerus PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) 2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project HR Management)
  • 9. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10 CMB – 10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-07 / Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)  Deskripsi Modul Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : Memberikan kontribusi pada perencanaan mutu, Memberikan kontribusi pelaksanaan jaminan mutu proyek, Kontribusi pada proses peningkatan mutu secara terus menerus. C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan melakukan sistem manajemen mutu.  Menjelaskan pengertian sistem manajemen mutu. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan sistem manajemen mutu.  Mengikuti penjelasan pengertian sistem manajemen mutu.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Perencanaan mutu Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan OHT LCD
  • 10. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG  Penetapan Kebutuhan Mutu  Pengembangan Persyaratan Perencanaan Mutu dan Proses Proyek Waktu : 50 Menit instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Pelaksanaan jaminan mutu proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Prosedur Pekerjaan sesuai Standar Mutu dan Panduan  Administrasi Manajemen Mutu Waktu : 60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Proses peningkatan mutu secara terus menerus Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Pelaksanaan Mutu Pekerjaan sesuai Standar Mutu dan Panduan  Proses Peningkatan Mutu Waktu : .70 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 11. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Modul CMB-07: Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Kebutuhan mutu proyek ditetapkan untuk tujuan sasaran mutu tercapai (tepat guna, kepuasan pelanggan dan sesuai dengan spesifikasi), Kontribusi dibuat untuk pengembangan persyaratan perencanaan mutu dan proses proyek, Pekerjaan dilaksanakan sesuai standar mutu dan panduan yang disepakati untuk memastikan hasil yang bermutu, Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi manajemen yang mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit, Pelaksanaan mutu sesuai standar dan panduan yang disepakati kemudian ditinjau ulang untuk memastikan hasil yang bermutu dan peningkatan mutu secara terus menerus, Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi manajemen mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit. Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management)
  • 12. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. Ringkasan Modul Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut:
  • 13. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.07.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management)
  • 14. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Memberikan kontribusi pada perencanaan mutu 1.1 Kebutuhan mutu proyek ditetapkan untuk tujuan sasaran mutu tercapai (tepat guna, kepuasan pelanggan dan sesuai dengan spesifikasi). 1.2 Kontribusi dibuat untuk pengembangan persyaratan perencanaan mutu dan proses proyek 2. Memberikan kontribusi pelaksanaan jaminan mutu proyek 2.1 Pekerjaan dilaksanakan sesuai standar mutu dan panduan yang disepakati untuk memastikan hasil yang bermutu 2.2 Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi manajemen yang mutu dan untukmenyediakan suatu jejak audit. 3. Kontribusi pada proses peningkatan mutu secara terus menerus 3.1 Pelaksanakan mutu sesuai standar dan panduan yang disepakati kemudian ditinjau ulang untuk memastikan hasil yang bermutu dan peningkatan mutu secara terus menerus. 3.2 Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi manajemen mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit. Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
  • 15. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 1.3. Batasan / Rentang Variabel Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim kerja pelaksana pekerjaan 2. Ketentuan dan panduan/pedoman/manual instruksi kerja pelaksanaan pekerjaan sudah disiapkan 3. Sumber daya terdiri tenaga kerja, material, peralatan dan dana telah tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan 4. Surat ijin pelaksanaan tahapan pekerjaan sudah dipegang 1.4. Panduan Penilaian Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu. - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian.
  • 16. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6 c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang  Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Perencanaan mutu proyek. 2. Penjaminan mutu proyek 3. Pengendalian mutu proyek 4. Peningkatan mutu terus menerus 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
  • 17. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan membaca dokumen kontrak. 2. Ketelitian dan kecermatan membaca pedoman/manual/ instruksi kerja metode kerja pelaksanaan pekerjaan. 3. Kemampuan menggunakan dan menerapkan metoda kerja serta memanfaatkan ketersediaan sumber daya 1.5. Sumber Daya Pembelajaran Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer. - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman viii. - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. - Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
  • 18. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB II Perencanaan Mutu Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-1 BAB II PERENCANAAN MUTU 2.1. UMUM Pengawasan dan pengendalian mutu dapat dilakukan, bila telah mempunyai standard mutu yang akan menjadi pedoman dasar penilaian. Oleh karena itu mutu suatu produk harus dibuatkan perencanaanya terlebih dahulu. Dalam merencanakan mutu suatu produk, hendaknya berorientasi dengan mutu selera konsumen artinya mutu yang disukai konsumen dan tentu saja sekaligus mutu yang diperlukan konsumen secara efektif. Namun demikian, rencana mutu yang selaras dengan selera konsumenpun ditentukan oleh rencana produk yang berkaitan erat dengan rencana proses produksi termasuk prosedur sistem operasional dan kendali mutu. 2.2. PENETAPAN KEBUTUHAN MUTU Kebutuhan mutu adalah selera konsumen atau ditetapkan oleh konsumen/pengguna jasa yang tertuang didalam TOR (Term of Requirements). 2.3. PENGEMBANGAN PERSYARATAN PERENCANAAN MUTU DAN PROSES PROYEK 2.3.1 Input/masukan didalam perencanaan mutu/quality planning Sebagai masukannya adalah beberapa peraturan, undang undang, standar, petunjuk petunjuk yang terkait dengan keperluan perencanaan mutu proyek, Kebijakan perusahaan, standar dan prosedur operasi, pelajaran dari proyek yang lalu, pernyataan lingkup proyek, dan rencana manajemen proyek. 2.3.2 Penggunaan teknik dan cara didalam perencanaan mutu 2.3.2.1 Cost benefit analysis yaitu memperkecil pekerjaan ulang dan meningkatkan productivitas, biaya murah (biaya sesuai persyaratan mutu) dan meningkatkan kepuasan pelanggan, 2.3.2.2 Banchmarking, yaitu membandingkan realisasi atau rencana mutu terhadap proyek lain yang membangkitkan ide untuk peningkatan dan menyiapkan dasar pengukuran kinerja.
  • 19. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB II Perencanaan Mutu Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-2 2.3.2.3 Design of Experiments (DOE) yaitu metode statistik yang membantu dalam mengidentifikasi faktor yang mana yang mungkin mempengaruhi variable produk atau proses yang sedang dikembangkan atau di produksi. 2.3.2.4 Cost of Quality (COQ)/ biaya mutu yaitu total biaya yang terjadi pada investasi dalam mencegah terjadinya ketidak sesuaian terhadap persyaratan atau produk cacat, penilaian produk atau jasa agar sesuai dengan persyaratan dan terjadinya pekerjaan ulang. 2.3.2.5 Additional Quality Planning Tools. Menggunakan alat lain dalam merencanakan mutu dengan membantu menggambarkan situasi dengan baik dan membantu manajemen kegiatan perencanaan mutu yang efektif (brainstorming, affinity diagrams, force field analysis, nominal group techniques, matrix diagrams, flowcharts, and prioritization matrices). 2.3.3 Output/Keluaran dari Perencanaan Mutu 2.3.3.1 Rencana Manajemen Mutu lihat bagan alir 2.1 sebagai masukan untuk seluruh rencana manajemen proyek dan harus sesuai dengan pengendalian mutu (QC), penjaminan mutu/Quality assurance (QA), dan proses peningkatan mutu proyek terus menerus. Rencana mutu proyek mungkin formal atau tidak formal, Sangat rinci atau kerangkanya yang luas, tergantung dari persyaratan proyek. 2.3.3.2 Quality Metric/ mutu secara metrik, digunakan didalam proses QA (Penjaminan Mutu) dan QC (Pengendalian Mutu) , besaran cacat, acuan kegagalan, ketersediaan, realistik dan cakupan pengetesan. 2.3.3.3 Quality Cheklists/daftar simak mutu, suatu alat yang tersusun, biasanya komponen khusus, digunakan untuk memverifikasi bahwa tahapan yang dibutuhkan dalam persyaratan telah dilaksanakan. (“Do this”/kerjakan ini) or (“have you done this/ apakah sudah selesai?”) 2.3.3.4 Process Improvement Plan/ rencana proses peningkatan mutu, yaitu membatasi proses ( purpose, start-end, input- output,etc), proses konfigurasi (Flowchart-analysis), proses
  • 20. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB II Perencanaan Mutu Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-3 matrics (maintain control over status of process), Target untuk peningkatan kinerja (guides process improve) 2.3.3.5 Quality Baseline/ Acuan Mutu, Dasar untuk mengukur dan melaporkan kinerja mutu sebagai bagian dari acuan pengukuran kinerja. 2.3.3.6 Project management Plan (updates)/rencana manajemen proyek diperbaharui, memperbaharuhi melalui masukan dari bagian rencana manajemen mutu dan rencana proses peningkatan, pengajuan (tambahan, modifikasi, menghapus) tinjau ulang dan disposisi melalui bagian proses pengendalian perubahan yang terpadu
  • 21. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB II Perencanaan Mutu Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-4 Bagan Alir 2.1 Contoh Rencana Mutu/ Quality Plan
  • 22. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB II Perencanaan Mutu Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-5 RANGKUMAN Didalam merencanakan mutu, yang terpenting adalah mengetahui : kebijakan mutu, standar dan Undang-undang, peraturan peraturan, penetapan kebutuhan mutu dan mengetahui bagaimana mengembangkan persyaratan dalam merencanakan mutu dan proses. Tujuan dari program mutu adalah :  Fitness of use (Tepat guna) Produk yang dihasilkan memuaskan kebutuhan yang sebenarnya dari pelanggan.  Customer satisfaction (Kepuasan Pelanggan) Produk/Jasa memenuhi harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis.  Conformance to the requirements (memenuhi persyaratan) Proyek harus memproduksi apa yang dipersyaratkan dan persisnya sesuai apa yang dimaksud pelanggan. Sedangkan Konsep dari mutu adalah :  Untuk menahan pelanggan yang sudah ada  Memenangkan kembali pelanggan yang hilang  Memenangkan pelanggan baru Kualitas saat ini :  Kualitas didefinisikan oleh pelanggan  Kualitas terkait dengan keuntungan antara sisi pasar dan sisi biaya  Kualitas datang sebagai senjata kompetisi  Kualitas sekarang sebagai bagian menyeluruh dari strategi proses perencanaan  Kualitas memerlukan sebuah organisasi dengan komitmen yang kuat
  • 23. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB II Perencanaan Mutu Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-6 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI No. Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 1. Memberikan kontribusi pada perencanaan mutu proyek 1.1 Kebutuhan mutu proyek ditetapkan untuk tujuan sasaran mutu tercapai (tepat guna, kepuasan pelanggan dan sesuai dengan spesifikasi). 1.1.1 Siapa yang menetapkan kebutuhan mutu proyek? 1.1.2 Apa yang harus diperhatikan dalam merencanakan mutu? 1.1.3 Apa yang disebut dengan Rencana Mutu/Quality Planning? 1.2 Kontribusi dibuat untuk pengembangan persyaratan perencanaan mutu dan proses proyek 1.2.1 Bagaimana menyesuaikan rencana produk dengan rencana mutu produk? 1.2.2 Dimana persyaratan mutu ditemukan 1.2.3 Kapan Panduan mutu diberlakukan?
  • 24. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB III Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-1 BAB III PELAKSANAAN JAMINAN MUTU PROYEK 3.1. UMUM Aspek yang berkaitan dengan kesesuaian mutu suatu produk yang harus dilakukan oleh penyedia jasa adalah : 1. Hubungan pengendalian mutu dengan proses produksi 2. Ruang lingkup standar mutu terpadu, 3. Pengendalian mutu dan dukungan manajemen, 4. Multi tujuan pengendalian mutu, 5. Ruang lingkup pengendalian mutu produk, 6. Faktor teknis yang mempengaruhi pengendalian mutu, 7. Pengendalian mutu dan bahan sisa, 8. Organisasi dan unit pengendalian mutu 3.2. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN SESUAI STANDAR MUTU DAN PANDUAN 3.2.1 Input/Masukan untuk Penjaminan Mutu 3.2.1.1 Rencana manajemen mutu : bagaimana Quality Assurance akan dilaksanakan sesuai persyaratan proyek, 3.2.1.2 Quality Matrics, Rencana proses peningkatan, informasi kinerja pekerjaan termasuk teknik pengukuran kinerja, status serahan proyek, diperlukan tindakan koreksi dan laporan kinerja, 3.2.1.3 Permintaan perubahan yang disetujui termasuk modifikasi metode kerja, persyaratan produk, persyaratan mutu, cakupan, dan schedule. Perlu dianalisis terhadap segala dampak yang ada pada rencana manajemen mutu, quality metrics, atau quality checklists. Bisa digunakan sebagai audits, peninjauan ulang mutu, proses analisis. 3.2.1.4 Pengukuran pengendalian mutu yang menghasilkan kegiatan pengendalian mutu sebagai feed back terhadap proses Quality Assurance untuk digunakan dalam evaluasi ulang dan analisis standar mutu dan proses yang dilaksanakan perusahaan. Penerapan permintaan perubahan, penerapan
  • 25. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB III Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-2 tindakan koreksi, Penerapan perbaikan produk cacat, Penerapan tindakan pencegahan. 3.2.2 Penggunaan Teknik dan Cara didalam Penjaminan mutu 3.2.2.1 Quality Planning Tools and Techniques bisa digunakan untuk kegiatan Quality Assurance. 3.2.2.2 Quality Audit lihat Bagan Alir 3.1, peninjauan ulang secara mandiri untuk menggambarkan apakah kegiatan proyek mematuhi kebijakan dan organisasi proyek, proses proses, dan prosedur. Bertujuan untuk mengidentifikasikan keefektifan kebijakan, proses, dan prosedur yang digunakan pada proyek sesuai dengan penerapan dari persetujuan permintaan perubahan, tindakan koreksi, perbaikan produk cacat, dan tindakan pencegahan. 3.2.2.3 Process Analysis menguji masalah yang dialami, batasan yang dialami, dan kegiatan yang tak bernilai selama proses operasi termasuk analisis sebab akibat, cara khusus untuk menganalisis suatu masalah/situasi, menciptakan tindakan pencegahan untuk masalah yang hamper sama. 3.2.2.4 Teknik dan Cara didalam pengendalian mutu 3.2.3 Output/keluaran dari Penjaminan mutu 3.2.3.1 Permintaan perubahan peningkatan kualitas termasuk mengambil tindakan untuk meningkatkan kebijakan yang efektif dan efisien, proses, prosedur dalam penyelenggaraan organisasi, yang ana akan menyiapkan nilai tambah kepada stakeholder diseluruh proyek. 3.2.3.2 Recomendasi tindakan koreksi merekomendasikan langsung sebagai hasil dari kegiatan qulity assurance, seperti analisis proses dan audit. 3.2.3.3 Organizational process Assets (diperbaharui) digunakan selama penerapan proses quality control. 3.2.3.4. Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui) diperbaharui dari adanya perubahan terhadap rencana manajemen mutu hasil dari perubahan proses pelaksanaan kepastian mutu.
  • 26. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB III Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-3 3.3. ADMINISTRASI MANAJEMEN MUTU Untuk mencapai tujuan mutu proyek, tujuan mutu secara khusus diidentifikasi kedalam kebijakan mutu yang terdokumentasi. Prosedur yang terdokumentasi menjelaskan bagaimana kegiatan direncanakan dan dilaksanakan untuk tujuan mutu tersebut.. Untuk evaluasi sistem mutu , yaitu menggunakan audit dan tinjauan manajemen untuk menciptakan dan mempertahankan peningkatan mutu secara terus menerus. Keuntungan dokumen tersebut antara lain :  Proses dapat diidentifikasi secara baik dan akurat, hali ini meliputi tujuan dan cakupan proses.  Prosedur diakui oleh orang yang berwenang dan dikendalikan secara efektif, hal ini biasanya meliputi daftar distribusi, tanggal tanggal penting, revisi dan pengakuan oleh penerima/ peaksana prosedur.  Dokumentasi yang tepat disertai dengan rekaman dan data dapat secara membuktikan bahwa kedua kepentingan tersebut dapat dicapai . First Party Audits atau second party audits kemudian menyediakan evaluasi yang berarti untuk pemenuhan dokumentasi sistem mutu dan implementasi prosedur.  Sistem manajemen yang terdokumentasi dan memenuhi keperluan ISO 9001 atau 9002 mampu memberikan sasaran nyata untuk menunjukkan bahwa kegiatan kegiatan tersebut dikendalikan dalam kebaisaan yang sistematik Hal ini menjamin bahwa setiap kegiatan dilaksanakan dengan benar sebelum memulai kegiatan selanjutnya. Tidak ada kebutuhan atau kepentingan khusus yang bagaimana dokumentasi sistem mutu diorganisasikan . Manual / pedoman mutu proyek/organisasi/perusahaan adalah dokumen utama yang khusus untuk menunjukkan keberadaan sistem mutu yang terdokumentasi yang secara umum disebut quality manual.
  • 27. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB III Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-4 Bagan Alir 3.1 Audit Mutu Internal Mulai Rencana Audit Dampak Lingkungan Persiapan CAR, Hasil Audit yang lalu, Jadwal Audit Lengkap? Tidak Ya Rapat Pembukaan Pemeriksaan Evaluasi hasil Audit Rapat Penutupan Penyusunan Laporan Selesai Rencana Audit Mutu Mulai Rencana Audit Dampak Lingkungan Persiapan CAR, Hasil Audit yang lalu, Jadwal Audit Lengkap? Tidak Ya Rapat Pembukaan Pemeriksaan Evaluasi hasil Audit Rapat Penutupan Penyusunan Laporan Selesai Rencana Audit Mutu
  • 28. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB III Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-5 RANGKUMAN Terkait dengan Pengetahuan Manajemen Mutu Semua unsur dari layanan PM/CM sampai selesai proyek, dimana mutu ditentukan oleh owner, direncanakan oleh Arsitek/Engineer dan dilaksanakan oleh Kontraktor.  Selama perencanaan, mutu mempunyai tingkat variasi mulai dari yang tertinggi sampai terendah  Manajemen mutu adalah spesifik, mutu harus sesuai dengan tingkat yang diinginkan  Manajemen mutu adalah proses berkelanjutan lanjutan sesuai dengan keinginan/keputusan owner dan berakhir dengan disesuakan kontraktor  CM harus mampu dalam desain, pelaksanaan dan pengarahan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan kebutuhan proyek  CM harus memiliki pengetahuan tentang bahan dan produk konstruksi, mengerti dan mampu menggunakannya, maksud ketersediaanya, metode dan aplikasi teknik untuk pemasangannya  CM harus mengerti interpretasi gambar kontrak, spesifikasi teknis, gambar kerja (shop drawing), mengerti prosedur pengujian lapangan dan laboratorium, dan selalu berada pada tujuan pembangunan, metode, dan teknik dan terakhir prosedur untuk penilaian bahan dan kualitas pemasangan  Termasuk didalam pengetahuan manajemen mutu menulis spesifikasi teknis, prosedur pengukuran dan pengujian bahan, karakteristik dan kemampuan produksi dan bahan, toleransi pemasangan, kemampuan instalasi kontraktor, peraturan bangunan (building code) dan perencanaan standar  Wilayah ini juga memerlukan keterampilan komunikasi yang sangat baik dan kinerja etika
  • 29. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB III Pelaksanaan Jaminan Mutu Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-6 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI No. Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 2. Memberikan Kontribusi pelaksanaan jaminan mutu proyek 2.1 Pekerjaan dilaksanakan sesuai standar mutu dan panduan yang disepakati untuk memastikan hasil yang bermutu 2.1.1 Dengan cara apa anda mendapat kepastian mutu? 2.1.2 Dimana standar dan panduan mutu berada? 2.1.3 Siapa yang menyepakati rencana mutu 2.2 Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi manajemen mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit. 2.2.1 Pengelolaan catatan dan dokumentasi disediakan untuk apa? 2.2.2 Kapan pelaksanaan penjaminan mutu? 2.2.3 Bagaimana rencana mutu menjamin dilaksanakan sesuai dengan rencana?
  • 30. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-1 BAB IV PROSES PENINGKATAN MUTU SECARA TERUS MENERUS 4.1. UMUM Kaizen adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diartikan sebagai perbaikan secara terus menerus (Continuous improvement). Kaizen merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi yang meliputi :  Ber orientasi pada pelanggan,  Pengendalian mutu secara menyeluruh (Total Quality Management)  Robotik  Gugus kendali mutu  Sistem saran,  Otomatisasi,  Disiplin ditempat kerja,  Pemeliharaan produktifitas secara menyeluruh dan terpadu, Kanban,  Penyempurnaan dan perbaikan mutu,  Tepat waktu,  Tanpa cacat,  Kegiatan kelompok kecil,  Hubungan kerja sama antara manajer dan karyawan,  Pengembangan Produk baru, Kizen memiliki semangat mengadakan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan dengan berpedoman pada semangat : Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik hari ini dan tidak ada hari yang lewat tanpa perbaikan . 4.2. PELAKSANAAN MUTU PEKERJAAN SESUAI STANDAR MUTU DAN PANDUAN Didalam melaksanakan mutu diperlukan pemantauan dan pengendalian, dengan proses sebagai berikut : 4.2.1 Input/masukan untuk Pengendalian Mutu (QC) 4.2.1.1 Quality management Plan/ rencana manajemen mutu bagaimana Quality Assurance dilaksanakan sesuai persyaratan proyek.
  • 31. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-2 4.2.1.2 Mutu matrik adalah terminology khusus bagaimana proses pengendalian mutu diukur contohnya : tidak cukup hanya mengatakan sesuai dengan rencana, tim proyek juga mengindikasikan setiap kegiatan harus dimulai tepat waktu atau selesainya tepat waktu) dan quality matric digunakan pada proses QA dan QC termasuk tingkat keparahan, tarif kegagalan, ketersediaan, kehandalan dan jenis dan jumlah test yang dilakukan. 4.2.1.3 Daftar simak mutu 4.2.1.4 Proses yang ada di Perusahaan/proyek (prosedur operasi yang dimiliki perusahaan/proyek) 4.2.1.5 Work Performance Information/ Informasi kinerja pekerjaan termasuk teknik pengukuran kinerja, status serahan proyek yang selesai, sebagai masukan kepada Quality Control. 4.2.1.6 Approved Change Requests/ Persetujuan permintaan perubahan termasuk modifikasi seperti revisi metode kerja dan schedule. 4.2.1.7 Deliverables /hasil serahan 4.2.2 Penggunaan Teknik dan cara didalam pengendalian mutu 4.2.2.1 Cause and effect diagram, Menganalisis persoalan dan factor factor yang menimbulkan factor tersebut. Dengan demikian diagram tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan sebab sebab suatu persoalan, Juga disebut Ichikawa Diagram dan juga disebut Fishbone diagram yang berguna untuk :  Untuk menyimpulkan sebab sebab variasi dalam proses,  Untuk mengidentifikasi kategori dan sub kategori sebab sebab yang mempengaruhi suatu karakteristik mutu tertentu,  Untuk memberikan petunjuk mengenai macam macam data yang perlu dikumpulkan.  Berguana dalam tahap perencanaan (plan) dari Plan-Do- Check-Action cycle karena dapat membantu mengidentifikasi sebab sebab proses yang memiliki peranan bagi timbulnya efek yang dikehendaki oleh pelanggan
  • 32. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-3 4.2.2.2 Control charts Menggunakan Grafik yang menyerupai run chart yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in control atau out of control. Control limit yang meliputi batas atas (upper control limit) dan batas bawah (lower control limit) dapat membantu dalam menggambarkan performansi yang diharapkan dari suatu proses, yang menunjukkan bawa proses tersebut konsisten. Dengan mengetahui kondisi proses maka dapat mengetahui sumber variasi proses, apakah merupakan common cause atau special cause. Apabila merupakan special cause maka dapat mengadakan perubahan tanpa mengubah proses secara keseluruhan, tetapi bila Common cause tidak dapat mengadakan perubaan. Dalam cyclus PDCA, control chart digunakan dalam tahap pelaksanaan (do) dan pengujian (check). 4.2.2.3 Flowcharting Menggambarkan dengan skematik atau diagram yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu sama lain. Digambarkan dengan simbol symbol dan setiap orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki suatu proses harus mengetahui seluruh langkah dalam proses tersebut. Digunakan untuk tujuan :  Memberikan pengertian dan petunjuk tentang jalannya proses,  Membandingkan proses sesungguhnya dengan proses ideal,  Mengetahui langkah langkah yang duplikatif dan langkah langkah yang tidak perlu,  Mengetahui dimana pengukuran dapat dilakukan,  Menggambarkan system total. 4.2.2.4 Histogram Menggunakan alat untuk menunjukkan variasi data pengukuran dan variasi setiap proses. Bebeda dengan pareto chart yang penyusunannya menurut urutan yang memiliki proporsi terbesar ke kiri hingga proporsi terkecil, histogram ini penyusunannya tidak menggunakan arutan apapun.
  • 33. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-4 4.2.2.5 Pareto Chart Menggunakan diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli yang bernama Vilfredo Pareto adalah alat untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian kejadian atau sebab sebab kejadian yang akan dianalisis, sehingga memusatkan perhatan pada sebab sebab yang mempunyai dampak terbesar terhadap kejadian tersebut. 4.2.2.6 Run Chart Menggnakan Grafik yang menunjukkan variasi ukuran sepanjang waktu, kecenderungan, daur, dan pola pola lain dalam suatu proses, misalnya perubahan dalam proses dan memperbandingkan performansi beberapa kelompok, tetapi tanpa menyebutkan sebab sebab terjadinya kecenderungan, daur, atau pola-pola tersebut. 4.2.2.7 Scatter diagram Menggambarkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variable dan menunjukkan keeratan hubungan antara dua variable tersebut yang sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi. Juga dapat digunakan untuk mengganti variable yang lain. 4.2.2.8 Statistical sampling 4.2.2.9 Inspection Dapat dilakukan pada bahan baku atau penerimaan bahan baku, proses, dan produk akhir. Dapat dilaksanakan di beberapa waktu, antara lain :  Pada waktu bahan baku masih ada ditangan pemasok,  Pada waktu bahan baku sampai ditangan perusahaan/proyek tersebut,  Sebelum proses dimulai,  Selama proses produksi berlangsung, Setelah proses produksi,
  • 34. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-5  Sebelum dikirim ke pelanggan, dan sebagainya. Ada pilihan inspeksi yaitu inspeksi 100% yang berarti proyek menguji seua bahan baku yang datang, seluruh produk selama masih ada dlam proses, atau seluruh produk jadi yang telah dihasilkan. Atau dengan menggunakan teknik sampling, yaitu menguji hanya pada produk yang diambil sebagai sampel dalam pengujian. Kedua macam cara pengujian ini masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan antara lain : Pengujian 100% Kelebihannya tingkat ketelitian tinggi, kelemahannya produk justru rusak selama dalam pengujian. Dan pengujian cara ini membutuhkan biaya , waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Pengujian dengan pengambilan sampel Kelebihannya lebih Herat biaya, waktu, dan tenaga dibanding cara 100% inspeksi. Kelemahannya dalam ketelitian rendah sering menimbulkan risiko. 4.2.2.10 Defect Repair Review 4.2.3 Output/keluaran dari Pengendalian Mutu 4.2.3.1 Pengukuran pengendalian mutu mewakili dari hasil kegiatan quality control sebagai feedback terhadap quality assurance untuk mengevaluasi kembali dan analisis standar mutudan proses yang dilaksanakan proyek/organisasi. 4.2.3.2 Validasi perbaikan cacat. Inspeksi ulang dan akan menghasilkan apakah diterima atau ditolak atau ditolak sebelum pemberitahuan disampaikan. Penolakan mungkin diperlukan tindakan perbaikan . 4.2.3.3 Quality Baseline (updates)Acuan Mutu diperbaharui 4.2.3.4 Rekomendasi tindakan koreksi, tindakan diambil sebagai suatu hasil pengukuran dari Quality control yang mengidikasikan bahwa proses pengembangan telah melebihi parameter yang telah ditetapkan. 4.2.3.5 Rekomendasi tindakan pencegahan, mencegah semua kondisi yang mungkin melebihi parameter yang telah ditetapkan pada
  • 35. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-6 pengembangan proses, yang mana telah terindikasikan dari pengukuran quality control. 4.2.3.6 Permintaan perubahan jika rekomendasi baik tindakan koreksi amupun pencegahan diperlukan perubahan pada proyek. Suatu permintaan perubahan harus di inisiasi sesuai dengan yang ditetapkan oleh proses pengendalian perubahan terpadu 4.2.3.7 Rekomendasi perbaikan produk cacat, Cacat adalah dimana komponen tidak memenuhi persyaratan atau specifikasi, perlu diperbaiki atau diganti 4.2.3.8 Prosedur yang dimiliki perusahaan/ptoyek diperbaharui, daftar simak yang lengkap, dokumen sebagai pembelajaran (sebab adanya variasi harus di dokumentasikan sehingga menjadi bagian dari database bagi proyek maupun perusahaan 4.2.3.9 Validasi serahan tujuan quality control adalah menetapkan serahan yang tepat dan betul. Hasil dari pelaksanaan proses quality control adalah serahan yang telah divalidasi 4.2.3.10 Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui). Pembaharuan mencerminkan perubahan rencana manajemen mutu bahwa hasil perubahan didalam proses pelaksanaan quality control. 4.3 PROSES PENINGKATAN MUTU Untuk dapat mencapai mutu produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, proyek/perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan Untuk mewujudkannya perlu suatu filosofi untuk menghilangkan pemborosan. Perbaikan perbaikan yang dapat dilakukan dengan penghematan di berbagai bidang hanya dapat dilakukan dalam suatu proses yang panjang dan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan. Sasaran utama JIT (Just In Time) meningkatkan produktifitas sistem produksi atau operasi dengan cara menghilangkan semua macam kegiatan yqang tidak menambah nilai inilah yang disebut pemborosan. Usaha mengadakan perbaikan secara terus menerus dan dilaksanakan secara berkesinambungan atau dalam istilah Jepang menyebutkannya dengan Kaizen.
  • 36. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-7 Juga dapat dikenal re engineering, yang berarti mengadakan perombakan proses bisnis secara total sampai ke akar akarnya oleh Amerika untuk menyaingi Kaizen di Jepang setelah itu baru pemeliharaan dan peningkatan secara terus menerus dan berkesinambungan dapat dilaksanakan. Atau dengan benchmarking untuk mengadakan perbaikan dengan cara meniru proses dan sistemnya.
  • 37. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-8 RANGKUMAN Mutu proyek adalah mutu penyedia jasa yang telah ditetapkan pelanggan/ pengguna/ pemilik proyek. Penyedia jasa membuat perencanaan mutu proyek berdasarkan kebijakan proyek/perusahaan untuk memenuhi sasaran yang diharapkan pelanggan. Perencanaan mutu diterapkan dengan memantau secara proaktif dan melakukan pengendalian dan kepastian mutu ditetapkan dengan cara audit mutu secara periodik. Didalam melaksanakan mutu diperlukan pemantauan dan pengendalian, dengan proses sebagai berikut : Input/masukan untuk Pengendalian Mutu (QC) 1. Quality management Plan/ rencana manajemen mutu 2. Mutu matrik 3. Daftar simak mutu 4. Proses yang ada di Perusahaan/proyek 5. Work Performance Information/ Informasi kinerja 6. Approved Change Requests/ Persetujuan permintaan 7. Deliverables /hasil serahan Diproses menggunakan Teknik dan cara didalam pengendalian mutu 1. Cause and effect diagram/diagram sebab akibat. 2. Control charts 3. Flowcharting 4. Histogram 5. Pareto Chart 6. Run Chart 7. Scatter diagram 8. Statistical sampling 9. Inspection 10. Defect Repair Review/peninjauan perbaiak produk cacat. Menghasilkan output/ keluaran : 1. Pengukuran pengendalian mutu 2. Validasi perbaikan cacat. 3. Inspeksi ulang 4. Quality Baseline (updates)Acuan Mutu diperbaharui
  • 38. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-9 5. Rekomendasi tindakan koreksi, 6. Rekomendasi tindakan pencegahan, 7. Permintaan perubahan 8. Rekomendasi perbaikan produk cacat, 9. Prosedur yang dimiliki perusahaan/proyek diperbaharui 10. Validasi serahan 11. Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui). Meakukan proses peningkatan mutu
  • 39. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) BAB IV Proses Peningkatan Mutu Terus Menerus Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV-10 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI No. Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 3. Memberikan Kontribusi pada proses peningkatan terus menerus 3.1 Pelaksanakan mutu sesuai standar dan panduan yang disepakati kemudian ditinjau ulang untuk memastikan hasil yang bermutu dan peningkatan mutu secara terus menerus. 3.1.1 Mutu dilaksanakan berdasarkan apa? 3.1.2 Bagaimana cara memastikan mutu? 3.1.3 Berikan nama salah satu alat yang digunakan untuk pengendalian mutu? 3.2 Catatan dan dokumentasi dikelola sesuai dengan suatu kumpulan prosedur untuk memfasilitasi manajemen mutu dan untuk menyediakan suatu jejak audit. 3.2.1 Kapan audit mutu dilaksanakan? 3.2.2 Apa yang ditemukan didalam audit mutu? 3.2.3 Apa saja yang dilakukan pada waktu audit mutu?
  • 40. MODUL CMB-07 Sistem Manajemen Mutu Proyek(Project Quality Management) Daftar Pustaka Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DP-1 DAFTAR PUSTAKA 1. LPJKN, Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, Jakarta 2005 2. CIDB, ISO 9002, In the Manakysian Construction Industry, Guide and Implementation, Malaysia, 1996. 3. Dorothea, Wahyu Ariani, Manajemen Kualitas, Unija Yogyakarta, 1999. 4. Suryadi Prawirosentono, Drs, MBA, Filosofi baru tentang Manajemen Mutu Terpadu, Bumi Aksara 2002. 5. Bambang H Hadiwiardjo, Suistijarningsih Wibisono, ISO 9000, Memasuki Pasar International dengan Sistem Manajemen Mutu, Ghalia Indonesia, 1996. 6. Tony Barnes, Kaizen Srategies for Successful Leadership, Interaksara, 1998. 7. Masaaki Imai, Kaizen, Kunci Sukses Jepang dalam Persaingan. PPM, 2001, 8. Willy Susilo, Advanced Quality Audit, Panduan Praktis dan Mendalam Audit Mutu, Aladin, 2006 9. Syahu Sugian O, Kamus Manajemen Mutu, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2006 10. Miranda, ST, Amin Widjaja Tunggal, Drs, Ak, MBA, Istilah Penting Manajemen Mutu beserta contoh soal & penyelesaiannya, Harvarindo, 2003. 11. PMI, A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Third Edition. 2004