Broadcast and IT Roadmap

- 1 -© AORA TV • Proprietary and Confidential – Julian Hutabarat
Organization Structure
Presenter name
Company name
Road-Map The Technology Division
Julian Hutabarat
Julian.hutabarat@aora.tv

Broadcast Engineering
1. Roadmap Antenna Farms (RF)
a) Fiber Optic lines existing condition – TVRO
b) Sustainable Design - Uplink System
c) Uplink Drawing for Current Condition
d) Sustainable Design - Uplink System
e) Conclusion
2. Roadmap Baseband (BB)
a) Baseband Existing Condition
b) Best Practice Operation
3. Roadmap HeadEnd (HE)
Information Technology
1. Business Information System BIS
a) xxxxxxxxxx
b) xxxxxxxxxxxxxx
2. IT Infrastructure INFRA
a) xxxxxxxxxx
b) xxxxxxxxxxxxxx

4.5m
aora tv Broadcast Diagram
Signal
Routing
96x96
Master Control and Monitoring (All System)
Conditional
Access
EPG
Scheduling
Uplink System
with UPC
Customer
Management
& Billing
System
2.4m
3.7m
4.5m
9M + 2x750w
TWTA with UPC
Signal Processing
and Digitalization
2N
TVRO FARM to
CAR Room Link
using FO
L-band to FO,
and FO to
L-Band
RF Uplink
RF Downlink BASEBAND HE
CGPlay-out
Logo
Inserter
SD + HD
Compression System
N+M
4.6m Motorized
Terrestrial Channels
END USER
Commercial Satellites
& C-Band

Presenter name
Company name
Roadmap Radio-Frequency (RF)
Name, Title
Hendro.kuncoro@aora.tv
Roadmap 2014

Layout Data Center Bintaro

Fiber Optic lines existing condition - TVRO
Fiber Optic Route Detail For TVRO :
1. Ada 4 Node Kabel FO dengan masing masing Node memiliki 8 core, sehingga total ada 32 core (type single mode)
2. Total Antenna TVRO yang digunakan berjumlah 10 buah sehingga jika masing masing antenna memiliki 2 polarisasi (Vertical & Horizontal) maka
total penerimaan seluruhnya menggunakan 20 Line
3. Input monitoring menggunakan antenna 4,5 meter uplink dipakai 2 buah dengan polarisasi horizontal (Untuk MCR dan CSD Monitoring)
4. Total pemakaian line berjumlah 22 core dengan spare sebanyak 10 core yang terbagi di 4 tarikan kabel / 4 Node.
5. Konverter L-Band to FO (Shelter) dan Konverter FO to L-Band (CAR) berjumlah 30 buah dengan status terpakai sebanyak 22 buah dan spare
sebanyak 8 buah converter.
Need to be Improve for FO TVRO
1. Head Kabel Power BU di PSU supply tidak ada (tidak ada back up jika head kabel power main rusak atau
putus) Kurang 4 head Kabel PSU
2. Display power di 1 buah box PSU ada yang rusak, tetapi tetap dapat beroperasi normal. Hanya saja tidak
bisa ketahuan apabila power mengalami kerusakan karena indicator LED tidak bekerja.
3. Input power (Socket) masing-masing Panel FO Transmiter mengunakan MCB yang berbeda sehingga jika
salah satu MCB tersebut putus atau jatuh maka bisa menggunakan input power (socket) yang satunya.

Port 1 Port 2 Port 3 Port 4 Port 5 Port 6 Port 7 Port 8
DC Shelter #9 DC Shelter #10 DC Shelter #11 DC Shelter #12 DC Shelter #13 DC Shelter #14 DC Shelter #15 DC Shelter #16
Intelsat-9
Vertical
Intelsat-9
Horizontal
Palapa-D
Horizontal
(Backup)
Telkom-1
Horizontal
Asiasat-7
Vertical
Telkom-1
Vertical
Measat-3
Horizontal
(KU-Band)
Palapa-D
Vertical (Main)
Palapa D-
Vertical
(Backup)
Palapa D-H
Main
Asiasat -5
Vertical
Asiasat-5
Horizontal
ABS-2
Motorized
(Backup)
Asiasat-7
Horizontal
ABS-2
Vertical
ABS-2
Horizontal
FO Mapping Diagram – Down Link
Mapping jalur FO Downlink TVRO
Total Node : 4
Total Core : 32
Node 1 : FO-DC-Shelter 01
Node 2 : FO-DC-Shelter 02
Fiber Optic Transmitter 1 (Shelter)

Vacant with
FO Cable
Vacant with
FO Cable
Vacant with
FO Cable
Apstar-7
Horizontal
Vacant No FO
Cable
Vacant No FO
Cable
No Available No Available
Vacant with
FO Cable
Apstar-7
Vertical
Measat-3A
Vertical
Measat-3A
Horizontal
Asiasat-5
KU Band
Apstar-7
Horizontal
2.4m
Apstar-5
Vertical 4.5m
Apstar-5
Horizontal
4.5m
FO Mapping Diagram – Down Link
Mapping jalur FO Downlink TVRO
Total Node : 4
Total Core : 32
Node 3 : FO-DC-Shelter 03 – Fiber Optic Transmitter 2 (Shelter)
Node 4 : FO-DC-Shelter 04 – Fiber Optic Transmitter 2 (Shelter)
Fiber Optic Transmitter 2 (Shelter)

Fiber Optic lines existing condition - TVRO
Fiber Optic Uplink Detail
1. Kabel FO berjumlah 1 Node memiliki 8 core, dipakai untuk uplink 2 Core dan downlink monitoring 3 Core, sehingga ada
spare sebanyak 3 Core.
2. 2 Core jalur FO uplink berfungsi sebagai Main dan Backup, dan 3 Core untuk jalur downlink monitoring berfungsi
sebagai penerimaan 1 downlink Aora dengan polarisasi Horizontal, 1 downlink polarisasi vertical dan 1 sebagai
downlink backup.
Need to be Improved for FO into the Original Plan
1. Belum ada jalur kabel FO Back up, sehingga jika jalur FO utama putus maka jalur FO Uplink menjadi tidak berfungsi

FO Mapping Diagram – Uplink TVRO
L-Band TX1
(Uplink)
L-Band TX2
(Uplink)
L-Band RX
Backup
(downlink)
L-Band RX
Horizontal
(downlink)
L-Band RX
Vertical
(downlink)
Vacant with
No FO Cable
Vacant with
No FO Cable
Vacant with
No FO Cable
Mapping Jalur FO Uplink Antenna 9 Meter
Total Node : 1
Total Core : 8
Node : xxxxxxxx - Fiber Optic Transmitter Antenna 9 Meter (Shelter)
Fiber Optic Transmitter Antenna 9 Meter
(Shelter)

ORIGINAL Design - Uplink System
Detail dan keterangan yang diperlukan untuk antenna :
a) 2 unit antenna 2,4 meter berfungsi sebagai back up dan training engineer
b) 3 unit antenna 3,7 meter berfungsi sebagai main TVRO Lokal channel
c) 7 unit antenna 4,5 meter berfungsi sebagai main TVRO Foreign channel
d) 1 unit antenna 4,6 meter motorized tidak beroperasional karena rusak (Dish dan Motor Rusak)
e) 5 unit antenna Uplink 4,5 meter berfungsi sebagai Antenna BU Uplink (Plan-nya 3 buah Antenna 4,5 meter di jual)
f) 1 unit antenna Uplink 3,7 meter berfungsi sebagai Antenna BU Uplink (tidak beroperasional) Motor rusak sementara dish antenna masih dalam
kondisi “OK”
g) 1 unit antenna Uplink 9 meter berfungsi sebagai main Antenna Uplink
Detail dan keterangan yang diperlukan untuk HPA :
a) 2 buah HPA Xicom 750 watt dengan status tidak terpakai karena rusak
b) 1 buah HPA Xicom 400 watt dengan status tidak terpakai karena rusak (sudah terjual)
c) 2 buah HPA CPI (Non Linear) 750 watt dengan status satu buah terpakai sebagai main HPA dan satu lagi sebagai Back up HPA
d) 1 buah HPA Miteq SSPA 100 watt dengan status tidak terpakai berada di ABC
e) 1 buah HPA Miteq SSPA 100 watt dengan status (tidak terpakai berada di vendor Transtel)
f) 1 buah HPA CPI Indoor 750 watt dengan status Loan dari Mitsindo

Uplink Drawing for Current Condition
Antenna 4,5 meter (1)
BU Uplink
BU Uplink
Unused
Unused
Unused
HPA Xicom (A) 750W
Rusak
HPA Xicom (B) 750W
Rusak
HPA (MITSINDO) 750W
Loan
HPA CPI Back Up
(Non Linear)
HPA CPI Main
(Non Linear)

Uplink Kondisi :
1. Kondisi Uplink AORA Platform mengudara memakai 2 Transponder (Transponder 7
dan 8) dengan menggunakan antenna 9 meter disupport HPA CPI 750 Watt (Main
dan BU)
2. Back up HPA yang tersedia untuk uplink tidak ada, karena HPA Lainnya (2 buah
Xicom 750 watt) dalam kondisi rusak sehingga tidak bisa dimaksimalkan menjadi
back up uplink.

ORIGINAL Design – Uplink System
Ultimate Design for Uplink:
Konfigurasi Uplink yang direncanakan sebelumnya.
BU Uplink (2)
BU Uplink (3)
Unused
Unused
Unused
HPA Xicom (A) 750W
Back Up HPA (1)
HPA Xicom (C) 400W
Back Up HPA (3)
HPA Xicom (B) 750W
Back Up HPA (2)
HPA (MITSINDO) 750W
Back Up HPA (4) - LOAN
Connected
HPA CPI
Main (Non
Linear)
HPA Mitec (X) and (Y) 100W
(Unused HPA)
Connected
Antenna 9 meter
Back Up Uplink (1)
HPA CPI Back Up
(Non Linear)
Antenna 9 meter baru
Tx 7 dan Tx 8
HPA CPI
Main (Linear)
HPA CPI Back Up
(Linear)
Unused/Sold Back to Vendor
Repair/Service or Sold

• Rencana awal adalah menambahkan antenna uplink dengan dish yang lebih besar
yaitu rekomendasi 9 meter (dapat juga memakai 9 meter yang kedua). Penerapan ini
rencananya akan dilakukan dan kedepannya dapat menambahkan opsi antenna 9
meter dimana konfigurasi HPA nya disesuaikan. Konfigurasi Total akan terlihat
sebagai berikut :
• Antenna 13 meter akan berfungsi sebagai main uplink dengan maks 4
transponder, menggunakan konfigurasi HPA 1+1. HPA akan menggunakan
HPA baru dengan Linearizer feature
• Antenna 9 meter akan berfungsi sebagai back up uplink dengan maks 4
transponder, menggunakan konfigurasi HPA 1+1. HPA akan menggunakan
HPA lama dengan non linear feature.
HPA CPI Main
(Non Linear)
Antenna 9 meter
Back Up Uplink
HPA CPI Back Up
(Non Linear)
Antenna 9 meter
Tx 7 dan Tx 8
HPA CPI Main
(Linear)
HPA CPI Back Up
(Linear)

Estimate Harga antenna 9 meter
Tambahan Antenna :
• 1 buah antenna Uplink 13 meter berfungsi sebagai main Antenna Uplink  Beli baru
Antenna 9 Meter Vertex
No Type Qty Unit Unit Price (USD) Amount (USD)
A. Pengadaan
1 9 meter antenna 1 Unit $315.000,00 $315.000,00
Including :
Reflector-white diffusive painted almunium panels
Feed System
Ku-Band 2 port Linear Polarisation
Tx : 13.75-14.5 GHz and Rx : 10.95-12.75 GHz
Kingpost pedestal after zinc coating, white painting
Azimuth (plus minus 85 degrees) and Elevation (0-90 degrees)
Foudation hardware kit, achor bolts
Driver motors for Az, El, and Pol
Bracket for maounting limit switches and transducers
2 ANTENNA CONTROL AND TRACKING SYSTEM 1 Unit $15.000,00 $15.000,00
ACU and Antenna Drive Unit
Frequency synthesized tracking receiver
3 Accessories 1 Unit $10.000,00 $10.000,00
TOTAL $340.000,00
No Type Qty Unit Unit Price (IDR) Amount (IDR)
B. Jasa
1 Jasa instalasi dan Commissioning 1 Lot Rp300.000.000,00 Rp300.000.000,00
2 Pondasi 1 Lot Rp200.000.000,00 Rp200.000.000,00
TOTAL Rp500.000.000,00

Estimate Harga HPA CPI 750 watt outdoor
Tambahan HPA :
• 2 buah HPA CPI outdoor 750 watt untuk support Antenna 9 meter Uplink dengan opsi Beli baru
No ITEM Qty Price Total
1 VZU 6997V7 2 $54.500 $109.000
750W (13.75 - 14.50 GHz) BUC TWTA ODU system termasuk
2 Internal switch controller (diperlukan bila perangkat digunakan untuk redundant system, factory installed) 2 $1.500 $3.000
3 Integral Linearizer (factory installed) 2 $10.000 $20.000
4 1RU remote control panel 1 $5.100 $5.100
5 Material Instalasi : 2 $1.500 $3.000
6 Instalasi, Integrasi, Commissioning & Uji Terima 1 $2.000 $2.000
Total Antenna Quotation ($) $142.100

Ultimate Design untuk antenna
13 meter + HPA CPI
Tambahan HPA :
• 2 buah HPA CPI outdoor 750 watt untuk support Antenna 9 meter Uplink  Beli baru

ORIGINAL Design
antenna 9 meter + HPA CPI
Tambahan HPA :
• 2 buah HPA CPI outdoor 750 watt untuk support Antenna 9 meter Uplink  Beli baru

TVRO Kondisi :
1. Saat ini TVRO antenna tidak memiliki back up sama sekali terutama yang siap pakai (motorized)
2. Apabila terjadi sesuatu dengan TVRO maka channel yang berada pada TVRO tersebut akan mengalami black screen dan membutuhkan waktu
lama untuk recovery
3. Motorized TVRO antenna dibutuhkan untuk back up failure jika terjadi masalah pada TVRO sehingga recovery dapat dilakukan hanya dalam waktu
10-15 menit.
4. Selain untuk back up failure, Antenna motorized juga diperlukan untuk maintenance antenna TVRO lainnya, dimana saat ini karena tidak memiliki
back up TVRO maka engineer tidak dapat melakukan maintenance terhadap 10 TVRO main
5. Karena tidak bisa melakukan maintenance dan repointing maka AORA harus menggunakan jasa vendor untuk kedua kegiatan tersebut dimana
minimal 1-2 tahun sekali untuk repointing dengan harga Rp. 30.000.000 untuk sekali repointing pada seluruh antenna TVRO AORA.
6. Dikarenakan keterbatasan azimuth rotation pada TVRO motorized sehingga hanya bisa meng-cover 1 arah satelit per TVRO motorized, sehingga
dibutuhkan 2 TVRO motorized untuk bisa meng-cover 2 arah yang satelitnya banyak dipergunakan (arah barat dan timur)

Estimate Harga antenna motorized 4,5 meter
Tambahan Antenna TVRO Motorized:
• 2 buah antenna Motorized 4,5 meter berfungsi sebagai Back Up Antenna TVRO  Beli baru
Antenna 4,5 meter Motorized
No ITEM
COMPANY NAME AND PRICING
4,5 Meter
Qty Price Total
1 Antenna 4.5 meter 2 $41.815 $83.630
Penangkal petir 2 $525 $1.050
Motor unit menggunakan type 7150 (Type 7134) 2 $27.230 $54.460
Support handheld PMCU (Portable Main Control Unit)
Packing export 2 $695 $1.390
2 LNB System 2 $0 $0
LNB system yang digunakan adalah 1:2
3 LNB Device (PLL) 4 $330 $1.320
Total Antenna Quotation ($) $141.850
4 Material Instalasi 2 Rp32.760.000 Rp65.520.000
Pondasi antenna ukurannya
5 Jasa Vendor 1 Rp17.750.000 Rp17.750.000
Delivery, instalation, test and commisioning antenna 4,5 meter
1 Rp15.800.000 Rp15.800.000
1 Rp37.365.000 Rp37.365.000
6 Others
Total Material dan Jasa instalasi Antenna (Rp.) Rp136.435.000
Total Quotation ($) + (Rp.) Rp136.435.000 $141.850

Conclusion
Tambahan 1 buah Antenna Uplink 9 meter
• Estimasi Harga (Antenna + Jasa dan Pondasi) : $ 340.000 + Rp 500.000.000
Tambahan 2 buah HPA
- Estimasi Harga (Antenna + Jasa dan Pondasi) : $ 142.100
Tambahan 2 buah Antenna Motorized 4,5 meter
- Estimasi Harga (Antenna + Jasa dan Pondasi) : $ 141.850 + Rp 136.145.000

Road-Map Transmission (Baseband)
Roadmap 2014

Kondisi Existing Baseband
Detail Baseband Processing:
1. Baseband Processing analog dengan brand Miranda berjumlah 50 buah terdiri dari 50 UAP (Audio), 50 VDA (Video), dan 50 DEC
(Combiner+Converter analog to digital)
2. Baseband Processing digital dengan brand Miranda FRS berjumlah 11 buah (terdiri dari 10 Main + 1 BU)
3. Baseband Processing digital SD dengan brand Evertz berjumlah 24 buah (terdiri dari 22 Main + 2 BU)
4. Baseband Processing Digital total ada 42
5. Baseband Processing digital HD dengan brand Evertz berjumlah 11 buah (terdiri dari 10 Main + 1 BU) saat ini tidak terpakai
Baseband digital SD EvertzBaseband digital SD Miranda

Baseband Existing Condition
Detail Baseband Processing:
1. Baseband Processing analog dengan brand Miranda berjumlah 50 buah terdiri dari 50 UAP (Audio), 50 VDA (Video), dan 50 DEC
(Combiner+Converter analog to digital)
2. Baseband Processing digital dengan brand Miranda FRS berjumlah 11 buah (terdiri dari 10 Main + 1 BU)
3. Baseband Processing digital SD dengan brand Evertz berjumlah 24 buah (terdiri dari 22 Main + 2 BU)
4. Baseband Processing Digital total ada 42
5. Baseband Processing digital HD dengan brand Evertz berjumlah 11 buah (terdiri dari 10 Main + 1 BU) saat ini tidak terpakai
Baseband digital SD EvertzBaseband digital SD Miranda

Kondisi Seharusnya
Detail Multiviewer (MVP)
1. Multiviewer On Air menggunakan brand Evertz dengan kapasitas 96x96 dengan output untuk 6 monitor TV Plasma, saat ini baru terpakai untuk 65
channel.
2. Multiviewer Off Air menggunakan brand Miranda dengan kapasitas 80x80 dengan output untuk 4 monitor TV Plasma, saat ini baru terpakai untuk 65
channel  Saat ini terpakai baru terpakai 2 TV Plasma karena 1 card output rusak (Tidak ada output untuk 2 TV Plasma lainnya).
Support BB Processing
1. Mampu menampung hingga 2 Tx (Transponder) dengan total 80 channel SD, saat ini baru terpakai untuk 65 channel. Untuk jenis pemakaian
tergantung dari output IRD.
2. Mampu menampung hingga 1 Tx (Transponder) dengan total 10 channel HD, saat ini tidak terpakai.
Support Logo
1. Jika channel SD maksimum (80 channel/2 transponder) maka Logo SD tidak mencukupi karena hanya berjumlah 72 saja. Sehingga 8 channel
sisanya tidak akan menggunakan logo SD. Kondisi sekarang hanya menggunakan 65 channel sehingga masih mencukupi
2. Logo HD saat ini tidak digunakan karena platform HD channel sudah tidak ada

Best Practice Operation
Detail Multiviewer (MVP)
1. Multiviewer On Air menggunakan brand Evertz dengan kapasitas 96x96 dengan output untuk 6 monitor TV Plasma, saat ini baru terpakai untuk 65
channel.
2. Multiviewer Off Air menggunakan brand Miranda dengan kapasitas 80x80 dengan output untuk 4 monitor TV Plasma, saat ini baru terpakai untuk 65
channel  Saat ini terpakai baru terpakai 2 TV Plasma karena 1 card output rusak (Tidak ada output untuk 2 TV Plasma lainnya).
Support BB Processing
1. Mampu menampung hingga 2 Tx (Transponder) dengan total 80 channel SD, saat ini baru terpakai untuk 65 channel. Untuk jenis pemakaian
tergantung dari output IRD.
2. Mampu menampung hingga 1 Tx (Transponder) dengan total 10 channel HD, saat ini tidak terpakai.
Support Logo
1. Jika channel SD maksimum (80 channel/2 transponder) maka Logo SD tidak mencukupi karena hanya berjumlah 72 saja. Sehingga 8 channel
sisanya tidak akan menggunakan logo SD. Kondisi sekarang hanya menggunakan 65 channel sehingga masih mencukupi
2. Logo HD saat ini tidak digunakan karena platform HD channel sudah tidak ada

Kondisi Seharusnya
Support Multiviewer (MVP)
• Multiviewer Off Air menggunakan brand Miranda seharusnya bisa digunakan untuk monitoring channel hingga 80 channel, tetapi karena card
outputnya rusak sebanyak 1 buah sehingga hanya bisa menggunakan 2 monitor plasma dari 4 monitor yang disediakan.
Multiviewer (MVP)
• Service card output MVP yang saat ini berada di tangan Vendor DKM agar monitoring lebih maksimal (Dengan biaya USD 10,189). (Beli baru USD
15,000) Tanggal services April 2013.

Best Practice Operation
Support Multiviewer (MVP)
• Multiviewer Off Air menggunakan brand Miranda seharusnya bisa digunakan untuk monitoring channel hingga 80 channel, tetapi karena card
outputnya rusak sebanyak 1 buah sehingga hanya bisa menggunakan 2 monitor plasma dari 4 monitor yang disediakan.
Multiviewer (MVP)
• Service card output MVP yang saat ini berada di tangan Vendor DKM agar monitoring lebih maksimal (Dengan biaya USD 10,189). (Beli baru USD
15,000) Tanggal services April 2013.

RoadMap Headend (HE)
Roadmap 2014

Detail Compression
1. Compression Tandberg berjumlah 52 encoder dengan status 40 Main + 2 BU + 10 Spare
2. Compression Harmonic SD berjumlah 11 Chassis Encoder dengan status 10 Main + 1 BU (Total channel SD sebanyak 40 channel)
3. Compression Harmonic HD berjumlah 4 Chassis Encoder dengan status 3 Main + 1 BU (Total channel HD sebanyak 10 channel ) Saat ini HD
encoder tidak terpakai
4. Compression Thompson berjumlah 13 encoder dengan status digunakan untuk test system
5. Seluruh compression tidak ada contract maintenance support
Detail CA
1. NDS CA dengan status Main tetapi tidak ada Support
2. Latens CA dengan status under development
3. ABV CA dengan status under discussion
Kondisi Existing Head-End

Detail Compression
1. Compression Tandberg berjumlah 52 encoder dengan status 40 Main + 2 BU + 10 Spare
2. Compression Harmonic SD berjumlah 11 Chassis Encoder dengan status 10 Main + 1 BU (Total channel SD sebanyak 40 channel)
3. Compression Harmonic HD berjumlah 4 Chassis Encoder dengan status 3 Main + 1 BU (Total channel HD sebanyak 10 channel ) Saat ini HD
encoder tidak terpakai
4. Compression Thompson berjumlah 13 encoder dengan status digunakan untuk test system
5. Seluruh compression tidak ada contract maintenance support
Detail CA
1. NDS CA dengan status Main tetapi tidak ada Support
2. Latens CA dengan status under development
3. ABV CA dengan status under discussion
Head-End Existing Condition

Kekurangan Head-End
Compression
1. Untuk simulcrypt, Comrpession tandberg hanya memiliki maksimal 100 CA ID. Sehingga jika simulcrypt diaplikasikan dengan Latens maka
maksimal channel yang tercover di Tandberg compression adalah 33 channel SD. Sehingga total channel menjadi 40 + 33 channel menjadi 73
channel
2. Jika ABV dimasukan maka total channel menjadi 40 + 25 channel = 65 channel (4 CA ID)
3. Seluruh compression tidak memiliki maintenance contract support dengan vendor terkait
4. Compression Harmonic HD tidak memiliki SD License sehingga tidak bisa dipakai untuk keperluan channel SD

Head-End Best Practice Operation
Compression
1. Untuk simulcrypt, Comrpession tandberg hanya memiliki maksimal 100 CA ID. Sehingga jika simulcrypt diaplikasikan dengan Latens maka
maksimal channel yang tercover di Tandberg compression adalah 33 channel SD. Sehingga total channel menjadi 40 + 33 channel menjadi 73
channel
2. Jika ABV dimasukan maka total channel menjadi 40 + 25 channel = 65 channel (4 CA ID)
3. Seluruh compression tidak memiliki maintenance contract support dengan vendor terkait
4. Compression Harmonic HD tidak memiliki SD License sehingga tidak bisa dipakai untuk keperluan channel SD

Inventory
1. Encoder Elektra 8100 & ENC 8030
2. MUX prostream 1000 & MX 8400
3. Miranda digital FRS 1103 (SDI Frame Synchronizer/Processor)
4. Evertz
5. Tanberg
6. UAP 1783
7. DEC 1003
8. VDA 1002
9. Evertz Baseband digital SD 7746 FSE
10. Evertz Baseband digital HD 7746 FSE
11. Router Evertz EMX6-FR
12. Miranda Router NV 5128
13. Logo Avenue Ross MDK-111-MR2
14. MVP miranda Kaleido-X
15. MVP Evertz VIPA 7867

Roadmap 2014
I.T Overview

Road-Map BIS
Business Information System

High Level Business Process
Sales Verification & Data Entry Installation Activation
Collection BillingReporting

AORA Support System
CUSTOMER CARE FINANCE
PROVISIONING
SALES
AQUISITION
CONTACT
FINANCIAL
TRANSACTION
CAPTURE
ADJUSTMENT
PAYMENT
INTEGRATED CUSTOMER CENTRAL
DATABASE (Oracle)
CONDITIONAL ACCESS
SYSTEM
(NDS)
VALID
ADDRESS
INSTALLATION
MANAGEMENT DEALER
CHAMPION
SMS GATEWAY
Inbound
REPORTING
SYSTEM
ASSET
MANAGEMENT SYSTEM
(IBM MAXIMO)
INTERFACE
(WEB SERVICE/DATABASE VIEW)
WEB SITE
CALL CENTER SYSTEM
(ASPECT)
ONLINE PAYMENT
GATEWAY
PAYMENT
POINT
CUSTOMER DATA
PACKAGE
CUSTOMER DATA
CUSTOMER DATA
OUTBOND
CTI
HR
SYSTEM
PRODUCT AGREEMENT
PAYMENT
PROFILE
BILLING
INVOICE
AR/GL
SYSTEM
SMS/Email
GATEWAY
Outbond
QUERY MODUL
CRITICAL
ACTION
QUERY
BILLING PROFILE
FINANCIAL DATA

Application Diagram
SubForm
APRIS IRDETO MAXIMO MAXSAT
IRDETO DB SERVER DB SERVER
Payment
PAYMENT GATEWAY
APBI ARMS
NDS
Customer
Verification WO Dispatching WO Status Update
Product
Activation
Activation
Customer
Balance
Auto
Reports
Data Retrieval
Payment
Receipt
Reports
IRDETO
Payment
Print Receipt

Subs. Management System
CSR Finance Admin Warehouse
Infrastructure
Product Management
Settlement Reporting
Finance Management
Marketing
Management
Communication
Management
Reference
Management
Business Role
Management
Fund Transfer
Transaction
Approval
Financial Run /
Arrears Run
Administration
Background
Management
Integration
Management
Shipping /
Receiving
Updating
Tracking
Settlement
Fund Movement
Configuration
Query &
Critical Action
Integration

Subs. Management System
Banks

Road-Map IT Infrastructure
IT Infrastructure

Road-Map in Virtualization Infrastructure

Road-Map Database Consolidation

Road-Map Network Infrastructure
E-Mail
Server
Aora Web
Server
MaxSat
Server
APRIS
Server
Server
Farm
Internet
Cloud
DMZ
Aora
Internal
Users
External
Users
Aora Remote Offices

Broadcast and IT Roadmap

Recommended

Recommended

More Related Content

More from Julian Hutabarat

More from Julian Hutabarat (10)

Broadcast and IT Roadmap