SOnAr (Surveyor of Ocean Area) berdiri pada tanggal 2 April 2014. Komunitas belajar ini, memfokuskan dirinya dalam kegiatan survey kelautan dan instrumentasi. Kegiatan SOnAr ini diimplementasikan dalam program pengajaran dan praktik langsung cara survey kelautan dan mengoperasikan suatu instrument sehingga diperoleh data yang valid. Sehingga melahirkan surveyor yang handal dan siap menghadapi tantangan kerja.
SOnAr (Surveyor of Ocean Area) berdiri pada tanggal 2 April 2014. Komunitas belajar ini, memfokuskan dirinya dalam kegiatan survey kelautan dan instrumentasi. Kegiatan SOnAr ini diimplementasikan dalam program pengajaran dan praktik langsung cara survey kelautan dan mengoperasikan suatu instrument sehingga diperoleh data yang valid. Sehingga melahirkan surveyor yang handal dan siap menghadapi tantangan kerja.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. OLEH :
Prof. Dr. Hari Setiono M.Pd.
Direktur
Sports Science & Fitness Center
Universitas Negeri Surabaya
BIMBINGAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN PON XVIII - 2012
DISELENGGARAKAN OLEH :
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
6. PENATAAN SISTEM KERJA
BIDANG PERTANDINGAN
1. SEKRETARIAT
2. SARANA PRASARANA
3. AKOMODASI
4. TRANSPORTASI
5. KEMANAN
6. KESEHATAN
7. PENERANGAN / HUMAS
1. UPACARA
2. PEMBERDAYAAN
EKONOMI
3. API PON
4. UPACARA
8. NON FISIK
ADMINISTRASI
1. Pembuatan Buku Pedoman Umum
2. Monitoring hasil kualifikasi PON
3. Penyusunan Technical Handbook
4. Undangan kepada Gubernur untuk keikutsertaan daerahnya.
5. Pendaftaran : by number & name
6. Keabsahan peserta
7. Penyampaian ID Card
6. Penyusunan Buku Acara
9. Penataan Sistem
1. Pengaturan kedatangan kontingen
-Teknik membagi rombongan
- Teknik pengangkatan peralatan
2. Antisipasi keterlambatan
3. Penjemputan Wasit dan TD
4. Pengaturan Akomodasi (Datang lbh awal)
5. Pengaturan konsumsi saat pertandingan
6. Pengaturan kendaraan untuk kontingen
7. Antisipasi keterlambatan kendaraan untuk hantaran kontingen ke pertandingan
8. Penggunaan alat komunikasi unt laporan hasil pertandingan
9. Penataan Panpel
10. Penataan UPP
10. lanjutan
11.Kesiapan bidang kesehatan
12.Penataan Kesehatan / Rumah sakit rujukan dan dokter pertandingan
13.Penataan Opening & Closing Ceremony
14. Penataan jadwal pertandingan
15. Penataan jadwal latihan
16. Kesiapan Bidang keamanan
17. Penataan LO
18. Kesiapan bidang pelayanan media.
19. Kesiapan Tim Anti Doping
11. FAKTOR PENDUKUNG
1. Penempatan Bid Pertandingan dengan Press Center.
2. Penyiapan perlengkapan / pakaian/ formulir2 pertandingan
3. Identifikasi jumlah anggota Panpel
4. Identifikasi jumlah wasit
5. Identifikasi jumlah TD
6. Keabsahan venues dan peralatan oleh TD.
7. Menata sistem pelatihan untuk setiap bidang
8. Menata sistem secara komprehensif dengan pengendalian
dari Panitia Pusat