Ada statemen populer yang sering diajukan pada aktivis yang sering menggaungkan penegakan khilafah. “Tauhid dulu baru khilafah“, atau “Tiada Khilafah tanpa Tauhid“. Seolah-olah dakwah kepada Khilafah itu cenderung mengabaikan tauhid, dan dakwah kepada tauhid perlu meminggirkan slogan-slogan Khilafah. Bagaimana kita semestinya mendudukan musykilah ini? Apa itu tauhid, apa itu khilafah? Perlukah mempertentangkan dakwah tauhid dan dakwah khilafah? Kajian yang dibawakan Ustadz Titok Priastomo ini insya Allah akan mencoba menjawabnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Ada statemen populer yang sering diajukan pada aktivis yang sering menggaungkan penegakan khilafah. “Tauhid dulu baru khilafah“, atau “Tiada Khilafah tanpa Tauhid“. Seolah-olah dakwah kepada Khilafah itu cenderung mengabaikan tauhid, dan dakwah kepada tauhid perlu meminggirkan slogan-slogan Khilafah. Bagaimana kita semestinya mendudukan musykilah ini? Apa itu tauhid, apa itu khilafah? Perlukah mempertentangkan dakwah tauhid dan dakwah khilafah? Kajian yang dibawakan Ustadz Titok Priastomo ini insya Allah akan mencoba menjawabnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
PROLOG :
" Buaya darat di dalam Gereja adalah sebuah judul yang Provokatif, mengapa ? karena saya pun terprovokasi dengan kebenaran Alkitab yang ditukik di dalam I samuel 2 : 22-26 diatas, semoga kebenaran ini memprovokasi kita untuk juga menjadi memprovokator bagi orang lain untuk hidup dalam kebenaran "
Akhir - Akhir ini Dunia Kekristenan "Pelayanan Kristen" begitu disoroti kaum awam (Idiotes) Terhadap Para Pekerja, Pelayan, hamba Tuhan Serta Pendeta, yang gugur dan berjatuhan dalam ladang pelayanan Kristen, karena 3 ini : HARTA - WANITA - TAHTA, yang mana subjek dari ketiga hal ini meluas pada berbagai area kehidupan para rohaniawan yang sangat rentan dengan 3 hal tersebut, keributan di internal gereja, perebutan posisi dan jabatan struktural dalam organisasi, sinodal gereja yang melibatkan uang, jegal menjegal, fitnah, gosip, belum lagi kasus koruspi di dalam internal gereja, sinode, bahkan sang rohaniawan berani menipu jemaatnya sendiri dalam hal finansial, dan yang mencoreng wajah pelayanan kekristen adalah kasus-kasus ketidakmurnian seksual didalam ladang pelayanan, dari pendeta affair (selingkuh) sampai punya anak, bersinah dengan sesama pelayanan, baik yang gadis, maupun istri orang sampai janda.
informasi -informasi tentang hal ini sudah lumrah diketahui publik lewat media cetak, bahkan sampai Internet yang mempunyai daya sebaran yang luar biasa sepersekian detik informasi -informasi ini bisa berpindah dengan cepat karena bisa diakses oleh siapa saja dimana saja tanpa batas
Kisah Yakub dan Esau - Hidup berfokuskan Kekekalanyuharein
Kisah Yakub dan Esau dari Alkitab, Kitab Kejadian 25:29-34.
Dua cara hidup yang jauh berbeza. Memperjelaskan pentingnya hidup berpandukan janji rohani dan berkat jangka panjang.
Yesaya 9:6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
https://www.instagram.com/nadasilitonga/
https://www.facebook.com/nadsilitonga/
Usaha-usaha oikumenis telah dijajaki oleh gereja-gereja anggota PGI untuk terwujudnya gereja Kristen yang esa di Indonesia. Dan nampaknya istilah Oikumene bukan lagi suatu hal yang asing, bahkan menjadi satu mode dalam suatu kegiatan di antara beberapa gereja. Jiwa Oikumenis sering diungkapkan dengan mengadakan suatu perayaan hari besar Kristen, seperti: Paskah dan Natal bersama, dsbnya; sehingga ada sebagian orang mengidentikkan kegiatan secara bersama-sama itulah Oikumene. Segala usaha berupa pertemuan, konsultasi, rapat dan mengadakan proyek secara bersama-sama itu sudah menyatakan kesadaran Oikumenis. Di sini jelas kesadaran Oikumenis hanya dilihat secara lahiriah berupa kegiatan-kegiatan.
JIBRIL/GABRIEL adalah MALAIKAT = PELAYAN ALLAH
LUKAS 1:19
"Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.Kejadian 3:6
1. BERDOA DI DALAM ROH
“…… Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan
berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan
permohonan yang tak putus-putusnya untuk
segala orang Kudus” (Efesus 6:18).
2. Orang yang tidak berdoa, dapat
dikuasai oleh apapun, dan semua
hal itu dikuasai oleh iblis.
(Contoh: Murid-murid Yesus yang
tidak berdoa)
8. 3 Jenis Doa Orang
1. Doa terlihat seperti asap
(Doa dari orang yang
masih ada dosanya)
2. Doa terhalang batu
karang (Doa dari orang
yang kurang iman)
3. Doa terobosan (Doa
orang kudus dan
sungguh-sungguh)
9. Iblis takut dengan
doa terobosan
Untuk mengatasi hal itu, ia
menyuruh roh jahat
yang ada di bumi dengan
mengatakan, “Alihkan
orang itu dari doanya!
Hentikan mereka
berdoa! Kacaukan
perhatian mereka!”
10. Semua masalah selesai dengan doa
terobosan
Menarik Hadirat Allah bekerja dengan leluasa
11. Ingat Iblis tidak suka dengan orang
yang berdoa terobosan ini
“Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat”
12. Saling mendoakan
Setiap kali mengalami suatu terobosan dan
kelepasan di dalam doa dengan iman yang
teguh ingatlah engkau masih manusia yang
lemah dan bisa jatuh kapan saja
13. Saling mendoakan
Setiap kali mengalami suatu terobosan dan
kelepasan di dalam doa dengan iman yang
teguh ingatlah engkau masih manusia yang
lemah dan bisa jatuh kapan saja