Pakan konsentrat yang berasal dari bijian, serealia dan limbah agro industri, saat ini tidak hanya untuk pakan, tapi lebih kepada industri lainnya. Sehingga menimbulkan dampak pada harga yang semakin tinggi karena kelangkaan barang tersebut, yang berdampak pakan keterjangkauan para peternak rakyat. Penelitian tentang konsentrat hijau telah lama dilakukan oleh Prof. Luki Abdullah dari IPB, yaitu berbasis indigofera. Maksud dari konsentrat hijau adalah pakan yang nilai gizinya unggul. Kandungan indigofera memiliki protein tinggi 25-31%, TDN minimal 70% dengan tingkat kecernaan bahan kering 75-78%. Tanaman indigofera sangat mudah dibudidayakan dan tumbuh baik diatas tanah dengan ketinggian hingga 1200 dpl. Akarnya yang kuat hingga dapat menahan erosi dan tahan terhadap kekeringan. Dengan kesuburan lahan, setelah tanam dan panen perdana, indigofera dapat dipanen kembali pada 40-60 hari sekali. ******************* Tingginya biaya produksi ternak merupakan akibat sistem penyediaan pakan yang tidak efisien dan mengandalkan pakan konsentrat yang berasal dari biji2an, serealia dan limbah agro industri, yang saat ini penggunaannya semakin luas bukan saja untuk pakan tapi industri lainnya. Konsentrat ini semakin hari semakin mahal dan relatif sulit terjangkau oleh peternakan rakyat. Sejak tahun 2009, Institut Pertanian Bogor melalui penelitinya, Prof. Luki Abdullah telah mengembangkan konsep baru pakan yang diberi nama Konsentrat Hijau berbasis Indigofera. Konsentrat Hijau diartikan sebagai bahan pakan atau pakan baik tunggal maupun campuran yang memiliki nilai gizi tinggi yang berasal dari hijauan pakan. Indigofera Zollingeriana merupakan tanaman legum yang memiliki kandungan protein tinggi 25-31%, TDN minimal 70% dengan tingkat kecernaan bahan kering 75-78%. www.aisha-agro.my.id Benih Tanaman Indigofera, Indigofera Adalah, Indigofera Zollingeriana, Indigofera Kering, Indigofera Liar