Lebih dari 110 orang meninggal akibat kelaparan dan penyakit di Somalia selama 48 jam. Korban berasal dari daerah pedesaan barat daya Somalia yang mengalami kekeringan parah. PBB memperingatkan bahwa kekeringan berpotensi menyebabkan kelaparan yang lebih besar jika respons darurat tidak segera ditingkatkan, mengingat lebih dari setengah penduduk Somalia membutuhkan bantuan kemanusiaan.
3.
Setidaknya 110 orang, sebagian besar di
antaranya perempuan dan anak-anak, meninggal
karena kelaparan dan penyakit yang dipicu
kondisi kekeringan di Somalia dalam kurun 48 jam
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Perdana
Menteri Hassan Ali Khaire saat berbicara kepada
komite kekeringan di Mogadishu, empat hari setelah
Presiden Mohamed Abdullahi Farmajo mengumumkan
bencana kekeringan nasional.
4.
Korban berasal dari daerah pedesaan di barat
daya Somalia, di mana wilayah itu mengalami
kekeringan paling parah. Hingga saat ini belum
diketahui berapa banyak korban meninggal lainnya di
seluruh negeri.
"Komite yang merespons kekeringan menjelaskan
kepada PM tentang krisis kemanusiaan di Somalia
yang mengancam kehidupan rakyat dan ternak mereka
akibat kelaparan dan diare," ujar kantor Khaire seperti
dikutip dari CNN, Minggu (3/5/2017).
5.
Menanggapi hal tersebut, Khaire mendesak
pebisnis dan semua orang agar berkontribusi mengatasi
kekeringan untuk menyelamatkan nyawa jutaan orang
Somalia yang kelaparan dan kekurangan air.
Somalia telah dilanda kekeringan parah yang
berdampak kepada lebih dari 6,2 juta orang. Hal
tersebut terjadi di tengah-tengah kerawanan pangan
dan kekurangan air bersih akibat mengeringnya sungai
dan sedikitnya curah hujan dalam beberapa tahun
terakhir.
6.
Awal pekan ini koordinator kemanusiaan PBB
untuk Somalia, Peter de Clercq, memperingatkan
bahwa kekeringan dapat menyebabkan kelaparan.
"Jika kita tidak meningkatkan respons kekeringan
dengan segera, nyawa yang harus dibayar, selanjutnya
mata pencaharian akan hancur, di mana hal tersebut
dapat merusak pembangunan negara dan inisiatif
perdamaian," Mujar de Clercq.
7.
Menurut PBB, Somalia berada di dalam cengkeraman
kekeringan intens yang disebabkan minimnya curah hujan.
Di daerah yang paling terkena dampak, minimnya curah
hujan dan kekeringan menyebabkan tandusnya tanaman
dan membunuh ternak. Masyarakat pun terpaksa menjual
aset, meminjam makanan dan uang untuk bertahan hidup.
PBB menambahkan, Food Security and Nutrition Analysis
Unit (FSNAU) dan Famine Early Warning Systems Network
(FEWSNET) yang dikelola Food and Agriculture
Organization (FAO) menemukan bahwa lebih dari 6,2 juta
jiwa atau lebih dari setengah penduduk Somalia
membutuhkan bantuan.
8.
Menurut laporan gabungan PBB dengan United
States Agency for International Development, kelaparan di
Somalia menewaskan sekitar 258.000 orang antara tahun
2010 dan 2012.
Organisasi kemanusiaan Oxfam mengkritik respons lambat
masyarakat internasional terhadap bencana kelaparan di
Somalia.
UNICEF memasukkan Somalia ke dalam empat negara, di
mana 1,4 juta anak-anak dapat tewas akibat malnutrisi akut
akibat kelaparan. Sementara itu tiga negara lain yang
disoroti dengan kasus sama adalah Sudan Selatan, Nigeria,
dan Yaman.
9.
SALURKAN DONASI ANDA KE :
REK. MANDIRI
700 546 3108
ATAS NAMA
SINERGI FOUNDATION/YAYASAN SEMAL SINERGI UMAT
OFFICE :
Gedung Wakaf 99
Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
Telp: (022) 2513991 Fax. (022) 2511865
Indonesia